BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Deskriptif adalah prosedur

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODE PENELITIAN. deskriptif kualitatif. Menurut (Sugiyono, 2013: 3) metode penelitian adalah cara

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian deskriptif merupakan penelitian yang bertujuan mendeskripsikan,

BAB III METODE PENELITIAN. Desain penelitian adalah suatu rencana tentang cara melakukan penelitan. Desain

III. METODE PENELITIAN. dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Cara ilmiah berarti kegiatan penelitian itu

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif. Pendekatan

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan

BAB III METODE PENELITIAN. dan kegunaan tertentu (Mahmud, 2011: 23). Metode penelitian juga digunakan

BAB III METODE PENELITIAN. Berdasarkan judul penelitian yaitu pembelajaran tari piring dua belas dengan

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Jenis deskriptif

BAB III METODE PENELITIAN. Metode Deskriptif adalah penelitian yang hanya benar-benar memaparkan apa

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian ini akan dipaparkan data-data dan menganalisis data. Istilah deskriptif

BAB III METODE PENELITIAN. metode penelitian memiliki rancangan penelitian (research design) tertentu.

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian dengan judul Pembelajaran tari sigeh penguten menggunakan pendekatan

BAB III METODE PENELITIAN. Metode Penelitian adalah cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data

BAB III METODE PENELITIAN. fenomena tentang apa yang dialami oleh subyek penelitian misalnya perilaku,

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Judul penelitian yaitu pembelajaran gerak tari berdasarkan metode imitasi di kelas

BAB III METODE PENELITIAN. adalah jenis deskriptif kualitatif. Penelitian akan mengamati fakta, gejala-gejala

PEMANFAATAN ALAM UNTUK KREATIVITAS GERAK TARI DI SMAN 1 MARTAPURA. (Jurnal Penelitian) Oleh RHISMA WAHYUNI Pembimbing:

PEMBELAJARAN TARI SIGEH PENGUTEN MELALUI METODE DEMONSTRASI DI SMAN 9 BANDAR LAMPUNG. Oleh RAHMAWATI (Jurnal)

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan jenis deskriptif kualitatif. Penelitian deskriptif adalah

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Dipilihnya pendekatan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Persoalan lemahnya kreativitas siswa dalam proses pembelajaran Seni Tari

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

PEMBELAJARAN TARI SIGEH PENGUTEN MENGGUNAKAN PENDEKATAN SAINTIFIK PADA KELAS X.MIA.2 DI SMAN 2 KOTA METRO. (Jurnal Penelitian) Oleh:

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. deskriptif adalah desain yang digunakan untuk memaparkan secara sistematis

KEMAMPUAN MENARI BEDANA SISWI KELAS XI DALAM KEGIATAN EKSTRAKURIKULER. (Jurnal) Oleh. Nia Daniati

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian tindakan kelas (classroom action research). Menurut Kemmis. pengalaman mereka dapat diakses oleh orang lain.

PEMBELAJARAN TARI KIPAS NYAMBAI BEBAI MENGGUNAKAN MODEL KOOPERATIF TIPE STAD DI SDN 1 WAYSINDI. (Jurnal Penelitian) Oleh: INNA RAHMADONA

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Lokasi penelitian bertempat di SMP Negeri 1 Padalarang di Jl.U.Suryadi

TARI ZAPIN PECAH LIMA SEBAGAI STIMULUS UNTUK MENINGKATKAN KREATIVITAS DALAM PROSES EKSPLORASI GERAK TARI

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Pada bagian ini diuraikan tentang hasil penelitian mengenai data-data yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian diperlukan untuk memecahkan suatu masalah dalam penelitian.

III. METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen. Metode

B. RANCANGAN PENELITIAN. 1. Jenis Penelitian. Kuripan merupakan jenis penelitian tindakan kelas atau yang sering disebut PTK.

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

PEMBELAJARAN TARI MELINTING MENGGUNAKAN METODE DEMONSTRASI DI SMAN 10 BANDAR LAMPUNG (JURNAL) Oleh FATIMAH AZZAHRAH

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas yang ruang lingkupnya mencakup

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. jenis dan jenjang pendidikan. Semuanya berkaitan dalam suatu sistem pendidikan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian. sistematis, terencana, dan dengan sikap mawas diri.

LAMPIRAN 1 PANDUAN OBSERVASI. 1. Tujuan

BAB III METODE PENELITIAN. Lokasi yang dijadikan tempat penelitian yaitu, SMK Negeri 10 Bandung

PEMBELAJARAN TARI MENGGUNAKAN TAHAPAN KOREOGRAFI PADA KEGIATAN EKSTRAKURIKULER DI SMA NEGERI 1KALIREJO. (Jurnal Penelitian) Oleh

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Dalam sebuah penelitian kualitatif diperlukan adanya suatu metode atau

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Menurut Furchan (1992:21), metode kualitatif adalah prosedur penelitian yang

III. METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII semester genap

ABSTRAK PEMBELAJARAN GERAK TARI BEDANA PADA KEGIATAN EKSTRAKURIKULER SISWA DI SMA NEGERI 15 BANDAR LAMPUNG. Oleh Widya Tri Ningrum

BAB III METODE PENELITIAN. Metode, merupakan cara yang digunakan utuk mencapai tujuan. metode

BAB III METODE PENELITIAN

PEMBELAJARAN TARI BEDANA PADA KEGIATAN EKSTRAKURIKULER DI SMP NEGERI 25 BANDAR LAMPUNG. (Jurnal) Oleh NADIA APRINA

PEMBELAJARAN TARI MULI SIGER MENGGUNAKAN METODE DRILL PADA KEGIATAN EKSTRAKURIKULER DI SMP NEGERI 8 METRO. (Jurnal Penelitian) Oleh RATNA JUWITA MZ

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. kelas merupakan penelitian yang berbasis kelas, maka masalah-masalah yang diteliti

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENGEMBANGAN. Penelitian ini tergolong penelitian pengembangan. Dikatakan penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Pembelajaran merupakan kunci keberhasilan sumber daya manusia untuk

PEMBELAJARAN TARI KREASI LAMPUNG DENGAN KONSEP KOREOGRAFI NONLITERAL DI SMPN 1 METRO. (Jurnal Penelitian) Oleh NOVA DELYANTI

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dibuktikan suatu pengetahuan tertentu sehingga dapat digunakan untuk

BAB I PENDAHULUAN. seseorang. Ekspresi ini akan mengikuti perkembangan kemajuan ilmu

Media Audio Visual dalam Pembelajaran Tari Melinting di MTs Negeri 2 Bandar Lampung

Gambar 3.1 Bagan Penelitian Tindakan Kelas

BAB III METODE PENELITIAN

(Jurnal Penelitian) Oleh. Maria Regina Maharani Pembimbing: 1. Dr. Muhammad Fuad, M.Hum. 2. Fitri Daryanti, S.Sn., M.Sn.

BAB 3 METODE PENELITIAN. Inggris dikenal dengan Clasroom Action Research (ARC). Penelitian tindakan

III. METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif. Metode

Lampiran 1 PEDOMAN WAWANCARA UNTUK PIHAK SEKOLAH KHUSUSNYA GURU SENI SENI (SENI TARI)

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Juwita Mega Ningsih, 2015 Meningkatkan Kreativitas Menari Anak D engan Menggunakan Properti Tari

BAB III METODE PENELITIAN. Metode merupakan hal penting dalam kegiatan penelitian, karena dalam

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB III METODE PENELITIAN. diungkap untuk dapat bermanfaat bagi manusia (Aan Komariah, 2011:22).

PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN LESSON STUDY UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR GEOGRAFI SISWA SMA NEGERI SAWANG KABUPATEN ACEH SELATAN ABSTRAK

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian mengenai pembelajaran menulis cerpen menggunakan strategi. 3M (Meniru-Mengolah-Mengembangkan) dilakukan dengan

PEMBELAJARAN TARI SIGEH PENGUNTEN DALAM KEGIATAN EKTRAKURIKULER DI SMP NEGERI 2 SEPUTIH BANYAK. (Jurnal Penelitian) Oleh NI WAYAN PRAMI

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. kata-kata atau pernyataan-pernyataan (yang diperoleh melalui wawancara,

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Sedangkan Sugiyono (2006) menyatakan bahwa:

LAMPIRAN I RENCANA KEGIATAN HARIAN (RKH) Pertemuan Pertama

BAB III METODE PENELITIAN. Kabupaten Sumedang. Dalam sebuah penelitian metode penelitian menjadi syarat

BAB I PENDAHULUAN. Belajar bahasa sangat penting, karena belajar bahasa berarti belajar

Penerapan Metode Group Investigasi Dalam Pembelajaran Tari Bedana Di SMP Wiratama Kotagajah. (Jurnal Penelitian) Oleh TANJUNG ASMARA

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Untuk memecahkan suatu masalah dalam penelitian diperlukan suatu

BAB II METODE PENELITIAN. saat sekarang berdasarkan fakta-fakta yang tampak atau bagaimana adanya.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. analisis dan ditulis dalam bentuk kualitatif. seperti yang di dukung pengertian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Bandung. Gambaran pelaksanaan pembelajaran yang ingin di gali peneliti pada

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Oleh: Yekti Indriyani Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penulis melaksanakan penelitian di Sekolah Menengah Pertama Negeri 9

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. dasar pertimbangan bahwa di sekolah tersebut terdapat siswa-siswi yang masih

PEMBELAJARAN TARI MELINTING MENGGUNAKAN MODEL QUANTUM DALAM KEGIATAN EKSTRAKULIKULER DI SMK. (Jurnal Penelitian) Oleh GITA SHERVINA

Transkripsi:

BAB III METODE PENELITIAN. Desain Penelitian Jenis penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Deskriptif adalah prosedur pemecahan masalah yang diselidiki dengan menggambarkan atau melukiskan keadaan objek penelitian pada saat sekarang berdasarkan fakta-fakta yang tampak atau sebagaimana adanya (Sukardi, 00: 7). Pendekatan kualitatif adalah penelitian yang berangkat dari inkuiri naturalistik yang temuan-temuannya tidak diperoleh dari prosedur penghitungan secara statistik. Metodologi kualitatif sebagai prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang diamati. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif yang bertujuan untuk mendeskripsikan pembelajaran pemanfaatan alam untuk kreativitas gerak tari pada kegiatan ekstrakurikuler tari di SMA Negeri Martapura. Desain penelitian yang akan dilakukan adalah dengan melakukan penelitian selama tujuh kali pertemuan. Pada penelitian ini subjek yang mengikuti proses pembelajaran kreativitas tari dengan memanfaatkan alam berjumlah orang siswa beserta guru ekstrakurikuler tari, sedangkan peneliti bertindak sebagai pengamat selama proses belajar berlangsung, mengamati dengan menggunakan lembar pengamatan siswa dan ikut serta membantu guru untuk memberi

pengarahan kepada siswa dalam proses pembelajaran. Adapun, rencana kegiatan yang akan dilakukan selama tujuh kali pertemuan dapat dilihat pada tabel berikut. Tabel. Rencana Kegiatan Penelitian No Pertemuan Kegiatan Pertama Pemberian materi tentang penciptaan tari dengan memanfaatkan alam Membagi kelompok dan penentuan tema Memberikan contoh gerak tari yang mengimitasi alam sebagai rangsang awal siswa agar berani melakukan contoh gerakan di depan kelas Pemberian tugas untuk mengamati objek yang akan diimitasi dan membuat gerak tarinya Evaluasi pembelajaran pertemuan pertama Penutup Kedua Pemanasan Siswa melakukan pencarian gerak sesuai objek dan peran yang telah ditentukan, sekaligus memastikan apakah siswa melakukan tugas kelompok di rumah Menampilkan hasil gerakan Mengevaluasi hasil gerakan dan memberikan pengarahan kepada siswa Pemberian tugas untuk melakukan pencarian gerak sesuai kelompok di rumah Evaluasi pembelajaran pertemuan ketiga Penutup Ketiga Pemanasan Melakukan eksplorasi gerak yang dilakukan di luar kelas sekaligus memastikan siswa apakah melakukan tugas yang diberikan pada pertemuan sebelumnya Menampilkan hasil pencarian gerak tari setiap kelompok Pemberian tugas untuk melakukan pencarian gerak sesuai kelompok di rumah Evaluasi pembelajaran pertemuan kedua Penutup Keempat Pemanasan Menyusun pola lantai Siswa melakukan latihan bersama kelompok Menampilkan hasil latihan Mengevaluasi hasil gerakan dan memberikan pengarahan kepada siswa

Pemberian tugas untuk melakukan latihan sesuai kelompok di rumah Evaluasi pembelajaran pertemuan keempat Penutup Kelima Pemanasan Siswa melakukan latihan dengan musik pengiring Menampilkan hasil latihan Evaluasi pembelajaran pertemuan kelima Penutup 6 Keenam Pemanasan Memaksimalkan latihan kelompok dengan pola lantai yang telah tersusun dan dengan musik pengiring Menampilkan hasil latihan Evaluasi pembelajaran pertemuan keenam Penutup 7 Ketujuh Pengambilan nilai tes praktik (Evaluasi). Sumber Data Sumber data dalam penelitian ini adalah guru dan siswa yang mengikuti kegiatan ekstrakurikuler yang berjumlah siswa di SMA Negeri Martapura.. Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data adalah cara yang digunakan dalam pengumpulan data dan analisis data. Data-data yang diperoleh dan dianalisis. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini, yaitu dengan cara observasi, wawancara, dokumentasi, tes praktik, dan nontes. Langkah-langkah pengumpulan data, yaitu sebagai berikut... Observasi Observasi adalah kegiatan pengamatan segala sesuatu yang berkaitan dengan pelaksanaan pembelajaran. Peneliti berada disuatu tempat dengan objek yang

6 diteliti. Observasi dilakukan untuk mendapatkan data yang diperlukan, yaitu dengan cara melihat, mendengarkan, serta menganalisi fakta yang ada di lokasi penelitian secara langsung. Pada saat observasi peneliti terlibat dengan kegiatan sehari-hari orang yang sedang diamati atau yang digunakan sebagai sumber data penelitian. Dengan observasi partisipan ini, data yang diperoleh akan lebih lengkap, tajam, dan sampai mengetahui pada tingkat makna dari setiap perilaku yang nampak (Sugiyono, 008: 0). Pengamatan dilakukan dua kali dalam seminggu, yaitu setiap hari Rabu dan Sabtu pada jam ekstrakurikuler tari. Hal-hal yang akan diamati adalah proses kegiatan pembelajaran ekstrakurikuler tari dan kreativitas gerak tari oleh siswa. Observasi partisipan bertujuan untuk mendapatkan informasi dengan cara melaksanakan pembelajaran ekstrakurikuler tari di SMA Negeri Martapura... Wawancara Wawancara adalah proses memperoleh keterangan untuk tujuan penelitian dengan cara tanya jawab sambil bertatap muka antara si penanya atau pewawancara dengan si penjawab atau responden. Penggunaan metode ini memiliki tujuan untuk memperoleh bentuk-bentuk informasi tertentu dari semua informan, tetapi susunan kata dan urutannya disesuaikan dengan ciri-ciri tiap informan (Sugiyono, 008: 9). Wawancara pertama kali dilakukan saat penelitian pendahuluan untuk mengetahui tingkat kreativitas peserta didik dalam proses kegiatan pembelajaran ekstrakurikuler tari. Wawancara dilakukan pada guru mata pelajaran seni budaya

7 sekaligus sebagai pelatih ekstrakurikuler untuk mengetahui tanggapan guru mengenai kreativitas gerak tari oleh siswa dengan memanfaatkan alam. Berbagai pertanyaan juga diajukan kepada peserta didik untuk mengetahui bagaimana tingkat penguasaan materi sekaligus kendala yang terjadi pada saat penelitian dilakukan... Dokumentasi Dalam penelitian ini dokumen yang dikumpulkan, yaitu berupa tulisan, gambar, dan video. Setelah mendapatkan hasil penelitian dari observasi akan lebih akurat dengan didukung oleh catatan-catatan atau data mengenai pembelajaran pemanfaatan alam untuk kreativitas gerak tari pada kegiatan ekstrakurikuler tari di SMA Negeri Martapura. Dokumentasi digunakan untuk memperoleh data tambahan berupa laporan maupun gambar... Tes Praktik Jenis tes yang digunakan untuk mengukur hasil belajar kreativitas siswa dengan memanfaatkan alam yang diakumulasikan selama tujuh kali pertemuan dengan menggunakan beberapa instrumen tes praktik. Lembar pengamatan tes praktik untuk kreativitas gerak tari oleh siswa dibuat sesuai dengan teori yang digunakan, yaitu aspek-aspek penilaian koreografi yang terdiri dari pola lantai, level gerak, ekspresi wajah saat menari, ketepatan gerak dengan musik, ketepatan gerak saat menari yang dijabarkan pada tabel berikut.

8 Tabel. Lembar Pengamatan Tes Praktik No Aspek yang Indikator dinilai Penilaian Pola Lantai a) Siswa mampu menggunakan pola lantai lebih dari pola lantai pada tari yang diciptakan b) Siswa mampu menggunakan pola lantai pada tari yang diciptakan c) Siswa mampu menggunakan pola lantai pada tari yang diciptakan d) Siswa mampu menggunakan pola lantai pada tari yang diciptakan e) Siswa hanya mampu menggunakan pola lantai pada tari yang diciptakan Level gerak a) Siswa mampu menggunakan level dengan teknik yang benar dan jelas serta pandangan fokus b) Siswa mampu menggunakan level dengan teknik yang benar dan jelas, tetapi pandangan kurang fokus c) Siswa hanya mampu menggunakan level dengan teknik yang benar dan tepat d) Siswa hanya mampu menggunakan level, tetapi teknik kurang tepat e) Siswa hanya menggunakan level gerak dan teknik tidak tepat Ekspresi a) Siswa dapat menari dengan Wajah Saat baik dan menggunakan Menari ekspresi wajah, tersenyum dari awal hingga akhir tarian dan tidak bingung atau ragu b) Siswa dapat menari dengan baik dan menggunakan ekspresi wajah, tersenyum namun terkadang tidak konsisten c) Siswa dapat menari dengan baik dan menggunakan ekspresi wajah, tersenyum, Kriteria sekali sekali sekali Skor

9 Ketepatan Gerak Dengan Musik Ketepatan Gerak Saat Menari namun masih terlihat gugup d) Siswa dapat menari dengan baik, namun belum dapat mengontrol ekspresi wajah yang terkadang berlebihan dan terkadang hilang e) Siswa dapat menari dengan baik, namun belum dapat menggunakan ekspresi wajah a) Siswa mampu menari dengan ketepatan gerak dan tempo yang tepat tanpa ada kesalahan b) Siswa mampu menari dengan ketepatan gerak dan tempo, dengan melakukan kesalahan c) Siswa mampu menari dengan ketepatan gerak dan tempo, dengan melakukan kesalahan d) Siswa mampu menari dengan ketepatan gerak dan tempo, dengan melakukan kesalahan e) Siswa mampu menari, namun belum dapat menggunakan ketepatan gerak dan tempo sama sekali a) Siswa mampu menari dengan ketepatan gerak pada bagian tangan, kaki, badan dan kepala sesuai dengan peran dari awal sampai akhir tarian b) Siswa mampu menari dengan ketepatan gerak pada bagian tangan, kaki, badan dan kepala sesuai dengan peran, namun melakukan kesalahan teknik gerak c) Siswa mampu menari dengan ketepatan gerak pada bagian tangan, kaki, badan dan kepala sesuai dengan peran, namun melakukan kesalahan teknik gerak d) Siswa mampu menari dengan ketepatan gerak pada bagian tangan, kaki, badan dan kepala sesuai dengan peran, namun melakukan kesalahan teknik gerak sekali sekali

0 e) Siswa mampu menari dengan ketepatan gerak pada bagian tangan, kaki, badan dan kepala sesuai dengan peran, namun melakukan lebih dari kesalahan teknik gerak Skor Maksimal Hasil belajar kreativitas siswa dapat diukur dengan lembar pengamatan tes praktik dengan total skor keseluruhan berjumlah, setelah didapat hasil pengamatan tes praktik individu dengan menggunakan lembar pengamatan maka dapat diklasifikasikan peserta didik dengan kategori baik sekali, baik, cukup, kurang dan sangat kurang. Setelah skor diperoleh maka dapat dilakukan penghitungan nilai dengan rumus sebagai berikut. Tabel. Penentuan Patokan Perhitungan Nilai Untuk Skala Lima Interval Persentase Tingkat Penguasaan Keterangan Nilai 8%-00% sekali 7%-8% 60%-7% 0%-9% 0%-9% (Nurgiyantoro, 988: 6).. Nontes Teknik nontes ini digunakan untuk mengukur tingkat proses kreativitas dan menilai aktivitas belajar siswa selama proses kegiatan pembelajaran berlangsung. Adapun pengamatan proses kreativitas siswa dibuat sesuai dengan teori yang digunakan, yaitu pada strategi pembelajaram tari kreatif yang terdiri dari pemahaman, eksplorasi, penyusunan dan penyajian, tetapi untuk penyajian dilakukan pengamatannya pada pertemuan terakhir, yaitu pertemuan ketujuh pada saat tes praktik. Pengamatan aktivitas belajar siswa juga dinilai dengan

menggunakan pengamatan yang terdiri dari visual activities, motor activities dan emotional activities. Adapun, lembar pengamatan proses kreativitas siswa dan aktivitas belajar siswa dapat dilihat pada tabel berikut. Tabel. Lembar Pengamatan Proses Kreativitas Siswa No Aspek yang Indikator dinilai Penilaian Kriteria Skor Pemahaman a) Siswa mampu memahami sesuatu yang dapat diamati, didengar dan dijadikan gagasan untuk eksplorasi geraknya dan dapat memberikan contoh gerakan dengan baik dan jelas b) Siswa mampu memahami sesuatu yang dapat diamati, didengar dan dijadikan gagasan untuk eksplorasi geraknya dan dapat memberikan contoh gerakan, tetapi agak kaku c) Siswa mampu memahami sesuatu yang dapat diamati, didengar dan dijadikan gagasan untuk eksplorasi geraknya dan dapat memberikan contoh gerakan, tetapi agak kaku dan pandangan tidak fokus d) Siswa mampu memahami sesuatu yang dapat diamati, didengar dan dijadikan gagasan untuk eksplorasi geraknya dan dapat memberikan contoh gerakan, tetapi kaku dan pandangan tidak fokus e) Siswa mampu memahami sekali sesuatu yang dapat diamati, didengar dan dijadikan gagasan untuk eksplorasi geraknya, tetapi tidak dapat memberikan contoh gerakan. Eksplorasi a) Siswa mampu diajak berandai-andai untuk sekali

menemukan sesuatu ide sebagai gagasan terbentuknya ragam gerak dengan menunjukkan gerakan yang baik dan jelas b) Siswa mampu diajak berandai-andai untuk menemukan sesuatu ide sebagai gagasan terbentuknya ragam gerak dengan menunjukkan gerakan, tetapi agak kaku c) Siswa mampu diajak berandai-andai untuk menemukan sesuatu ide sebagai gagasan terbentuknya ragam gerak dengan menunjukkan gerakan, tetapi agak kaku dan pandangan tidak fokus d) Siswa mampu diajak berandai-andai untuk menemukan sesuatu ide sebagai gagasan terbentuknya ragam gerak dengan menunjukkan gerakan, namun kaku dan pandangan tidak fokus e) Siswa tidak mampu diajak berandai-andai untuk menemukan sesuatu ide sebagai gagasan terbentuknya ragam gerak. Penyusunan a) Siswa mampu membentuk struktur ide dan menempatkan gerakan yang dibuat ke dalam suatu gerakan yang utuh dengan baik dan jelas b) Siswa mampu membentuk struktur ide dan menempatkan gerakan yang dibuat ke dalam suatu gerakan yang utuh, tetapi agak kaku c) Siswa mampu membentuk struktur ide dan menempatkan gerakan yang sekali

dibuat ke dalam suatu gerakan yang utuh dengan menunjukkan gerakan agak kaku dan pandangan tidak fokus d) Siswa mampu membentuk struktur ide dan menempatkan gerakan yang dibuat ke dalam suatu gerakan yang utuh dengan menunjukkan gerakan kaku dan pandangan tidak fokus e) Siswa tidak mampu membentuk struktur ide dan menempatkan gerakan yang dibuat ke dalam suatu gerakan yang utuh dengan menunjukkan gerakan yang baik dan jelas. Total Skor Maksimal Penilaian proses kreativitas siswa dengan aspek pemahaman, eksplorasi dan penyusunan dilakukan pada pertemuan pertama sampai pertemuan keenam. Setelah skor pengamatan proses kreativitas siswa didapat maka dilakukan perhitungan untuk mengetahui proses kreativitas siswa berdasarkan tiga aspek yang dijadikan indikator penilaian pembelajaran dengan pemberian skor yang sudah ditentukan pada tabel di atas dan skor maksimal. Selanjutnya, setelah skor proses kreativitas siswa diperoleh maka diolah menjadi nilai dengan rumus berikut. Nilai Peserta Didik = Perolehan skor/ skor maksimum x skor ideal Hasil perolehan akan dikategorikan menggunakan patokan dengan perhitungan persentase skala lima sebagai berikut.

Tabel. Penentuan Patokan Perhitungan Nilai Untuk Skala Lima Interval Persentase Tingkat Penguasaan Keterangan Nilai 8%-00% sekali 7%-8% 60%-7% 0%-9% 0%-9% (Nurgiyantoro, 988: 6) Tabel.6 Lembar Pengamatan Aktivitas Belajar Siswa NO Aspek Indikator Penilaian Visual activity a) Seluruh siswa memerhatikan penjelasan yang disampaikan oleh guru b) Dari siswa terdapat 0 siswa memerhatikan penjelasan yang disampaikan oleh guru c) Dari siswa terdapat 8 siswa memerhatikan penjelasan yang disampaikan oleh guru d) Dari siswa terdapat 6 siswa memerhatikan penjelasan yang disampaikan oleh guru e) Dari siswa terdapat kurang dari siswa memerhatikan penjelasan yang disampaikan oleh guru Motor activity a) Seluruh siswa melakukan percobaan membuat gerakan berdasarkan objek yang ditiru dan hasilnya sesuai b) Dari siswa terdapat 0 siswa yang melakukan percobaan membuat gerakan berdasarkan objek yang ditiru dan hasilnya sesuai c) Dari siswa terdapat 8 siswa yang melakukan percobaan membuat gerakan berdasarkan objek yang ditiru dan hasilnya sesuai d) Dari siswa terdapat 6 siswa yang melakukan percobaan Skor Siswa Kriteria sekali sekali

Emotional activity membuat gerakan berdasarkan objek yang ditiru dan hasilnya sesuai e) Dari siswa terdapat kurang dari siswa yang melakukan percobaan membuat gerakan berdasarkan objek yang ditiru dan hasilnya sesuai a) Seluruh siswa melakukan percobaan membuat gerakan tari dengan semangat dan serius b) Dari siswa terdapat 0 siswa melakukan percobaan membuat gerakan tari dengan semangat dan serius c) Dari siswa terdapat 8 siswa melakukan percobaan membuat gerakan tari dengan semangat dan serius d) Dari siswa terdapat 6 siswa melakukan percobaan membuat gerakan tari dengan semangat dan serius e) Dari siswa terdapat kurang dari siswa melakukan percobaan membuat gerakan tari dengan semangat dan serius sekali Total Skor Maksimal Setelah skor aktivitas siswa didapat, maka dilakukan perhitungan untuk mengetahui nilai aktivitas berdasarkan tiga aspek yang akan dijadikan indikator penilaian aktivitas siswa, yaitu visual activities, motor activities, dan emotional activities pada saat proses pembelajaran di kelas dengan pemberian skor yang sudah ditentukan pada tabel, yaitu lembar pengamatan aktivitas siswa yang memiliki total skor maksimal. Selanjutnya, setelah skor aktivitas siswa diperoleh maka diolah menjadi nilai dengan rumus berikut. Nilai Peserta Didik = Perolehan skor/ skor maksimum x skor ideal

6 Hasil perolehan akan dikategorikan menggunakan patokan dengan perhitungan persentase skala lima sebagai berikut. Tabel.7 Penentuan Patokan Perhitungan Nilai Untuk Skala Lima Interval Persentase Tingkat Penguasaan Keterangan Nilai 8%-00% sekali 7%-8% 60%-7% 0%-9% 0%-9% (Nurgiyantoro, 988: 6). Instrumen Penelitian Instrumen penelitian ini adalah alat yang digunakan untuk mengumpulkan data atau informasi yang bermanfaat untuk menjawab permasalahan penelitian. Adapun jenis instrumen yang digunakan pada penelitian ini adalah sebagai berikut. Observasi Lembar pengamatan (observasi) digunakan peneliti pada saat pengamatan mengenai apa saja yang dilihat dan diamati secara langsung.. Wawancara Wawancara digunakan untuk mengumpulkan informasi mengenai proses pembelajaran ekstrakurikuler di SMA Negeri Martapura. Instrumen wawancara yang digunakan ialah instrumen yang berupa tanya jawab yang diajukan oleh peneliti untuk seni budaya sekaligus guru ekstrakurikuler tari, yaitu sebagai berikut.

7 Tabel.8 Lembar Pertanyaan Untuk Guru Ekstrakurikuler Tari No Pertanyaan Jawaban Guru Sejak kapankah kegiatan ekstrakurikuler tari dilakukan? Dimanakah pelaksanaan kegiatan ekstrakurikuler dilakukan? Bagaimana respon siswa-siswi SMAN Martapura dengan diadakannya ekstrakurikuler ini? Apakah tujuan dari pelaksanaan kegiatan pembelajaran ekstrakurikuler tari di SMAN Martapura? Siapa pengajar ekstrakurikuler seni tari di SMAN Martapura ini? Guru dari SMAN Martapura sendiri apa dari luar? 6 Dengan metode seperti apakah cara mengajarkan kegiatan ekstrakurikuler tari selama ini? Mengapa memilih metode tersebut? 8 Apakah dalam pelaksanaan kegiatan ekstrakurikuler tari pernah dilakukan pembelajaran tari yang mengutamakan kreativitas siswa? 9 Dengan dilakukannya penelitian ini menurut ibu, apakah siswa sudah mampu berkreativitas dalam membuat sebuah tari? 0 Adakah kendala dalam pembelajaran kreativitas tari dengan memanfatkan alam ini? Tabel.9 Lembar Pertanyaan Untuk Siswa No Pertanyaan Jawaban Siswa Bagaimanakah minat anda selama pelaksanaan kegiatan ekstrakurikuler tari di SMAN Martapura? Bagaimana cara guru mengajarkan kalian dalam kegiatan ekstrakurikuler tari sejauh ini? Menurut kalian apakah cara guru yang mengajarkan kalian saat pembelajaran ekstrakurikuler telah sesuai? Tarian apa saja yang pernah diajarkan? Sejauh ini selama anda mengikuti kegiatan ekstrakurikuler tari, apakah kreativitas anda dapat berkembang? 6 Selama anda mengikuti kegiatan ekstrakurikuler tari apakah pernah anda belajar membuat suatu gerakan dari kreativitas anda sendiri? 7 Menurut anda penting atau tidakkah pembelajaran mengenai pengembangan kreativitas dalam seni tari? Mengapa?

8 8 Setelah mengikuti kegiatan ekstrakurikuler dalam pembelajaran kretivitas tari dengan memanfaatkan alam ini apakah yang anda rasakan? 9 Apakah pendapat anda mengenai kegiatan ekstrakurikuler dalam pembelajaran kretivitas tari dengan memanfaatkan alam? 0 Adakah kesulitan dalam kegiatan pembelajaran tersebut? Seperti apa?. Gerak apakah yang sangat sulit diimitasi dalam penelitian ini?. Dokumentasi Dokumentasi digunakan untuk mengumpulkan data berupa foto-foto dan video yang menggunakan alat bantu kamera foto atau handphone.. Tes Tes digunakan untuk memperoleh data terhadap hasil pembelajaran pemanfaatan alam untuk kreativitas gerak tari pada kegiatan ekstrakurikuler tari di SMA Negeri Martapura yang berupa lembar tes praktik. Instrumen tes yang digunakan, yaitu instrumen yang berupa aspek-aspek penilaian.. Teknik Analisis Data Analisis data adalah proses menyusun data agar dapat ditafsirkan. Tafsiran atau interprestasi artinya memberikan makna kepada analisis dan menjelaskan pola atau kategori. Data pada awal penelitian dan berlanjut terus sepanjang penelitian. Dalam penelitian ini, data-data yang terkumpul selanjutnya dianalisis secara deskriptif kualitatif. Langkah-langkah dalam analisis data, antara lain. Mengamati aktivitas belajar siswa selama proses pembelajaran ekstrakurikuler tari dengan pemanfaatan alam;

9. Menganalisis hasil tes praktik kreativitas siswa dengan pemanfaatan alam yang dianalisis menggunakan lembar pengamatan tes praktik dengan baik dan benar;. Memberi nilai hasil tes praktik siswa, dengan menggunakan rumus presentasi sebagai berikut Nilai siswa = (skor siswa/skor maksimum) x 00%. Menentukan nilai hasil tes praktik yang diakumulasikan, kemudian diukur hasil belajar siswa dalam pembelajaran ekstrakurikuler tari dengan pemanfaatan alam;. Mereduksi data dengan cara mengumpulkan, merangkum, dan dipilih halhal yang pokok yang sesuai untuk dianalisis; 6. Membuat kesimpulan dengan cara mengelola dan menganalisis data-data pada saat observasi, dokumentasi hasil tes praktik serta aktivitas belajar siswa dan proses kreativitas siswa.