ANALISIS PERBANDINGAN TEMPERATUR GENERATOR SINKRON TIGA PHASA PADA KONDISI BEBAN SEIMBANG DAN TIDAK SEIMBANG MENGGUNAKAN THERMOMETER INFRARED

dokumen-dokumen yang mirip
ANALISIS PENGARUH JATUH TEGANGAN TERHADAP TORSI DAN PUTARAN PADA MOTOR ARUS SEARAH PENGUATAN SHUNT

ANALISIS RANGKAIAN GENERATOR IMPULS UNTUK MEMBANGKITKAN TEGANGAN IMPULS PETIR MENURUT BERBAGAI STANDAR

SKRIPSI APLIKASI PENDETEKSI DAGING SAPI DAN BABI MENTAH PADA SMARTPHONE ANDROID. Diajukan untuk memenuhi persyaratan menyelesaikan sarjana (S-1) pada

( APLIKASI PADA LABORATORIUM KONVERSI ENERGI LISTRIK FT- USU) Oleh : NAMA : AHMAD FAISAL N I M :

Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Menyelesaikan Pendidikan Sarjana (S-1) pada Departemen Teknik Elektro Sub Konsentrasi Teknik Energi listrik

TUGAS AKHIR ANALISA ALIRAN DAYA PADA MOTOR INDUKSI LIMA PHASA ROTOR SANGKAR. Diajukan untuk memenuhi persyaratan

PENGARUH PEMBEBANAN TIDAK SEIMBANG TERHADAP RUGI-RUGI DAN EFISIENSI GENERATOR SINKRON TIGA FASA

TUGAS AKHIR ANALISIS VIBRASI PADA GENERATOR SINKRON. (STUDI KASUS PLTU PANGKALAN SUSU 2 x 200 MW) Diajukan untuk memenuhi persyaratan

PENGARUH PEMBEBANAN TERHADAP REGULASI TEGANGAN DAN EFISIENSI PADA GENERATOR INDUKSI PENGUATAN SENDIRI DENGAN KOMPENSASI TEGANGAN MENGGUNAKAN KAPASITOR

PENGENDALIAN TEGANGAN TERMINAL GENERATOR SINKRON TERHADAP PERUBAHAN ARUS DAN FAKTOR DAYA BEBAN

ANALISIS PENGARUH JATUH TEGANGAN TERHADAP KINERJA INDUKSI TIGA FASA ROTOR BELITAN. (Aplikasi pada Laboratorium Konversi Energi Listrik FT-USU)

TUGAS AKHIR STUDI REGULASI TEGANGAN MENGGUNAKAN STEP VOLTAGE REGULATOR. PADA JARINGAN DISTRIBUSI 20 kv YANG TERHUBUNG DENGAN DISTRIBUTED GENERATION

TUGAS AKHIR. Diajukan untuk memenuhi persyaratan menyelesaikan pendidikan sarjana (S-1) pada Departemen Teknik Elektro Sub konsentrasi Energi.

menyelesaikan pendidikan sarjana (S-1) pada Departemen Teknik Elektro Oleh : ANTONIUS P. NAINGGOLAN NIM : DEPARTEMEN TEKNIK ELEKTRO

ANALISIS PENGARUH BEBAN TERHADAP KARAKTERISTIK DAN EFISIENSI GENERATOR ARUS SEARAH PENGUATANN KOMPON KUMULATIF DAN KOMPON DIFERENSIAL

STUDI TENTANG CARA PEMISAHAN RUGI-RUGI HYSTERESIS DAN EDDY CURRENT PADA TRANSFORMATOR DISTRIBUSI. ( Aplikasi pada PT. Morawa Electric Transbuana )

PERANCANGAN PENGALIH OTOMATIS TRANSFORMATOR HUBUNGAN DELTA-DELTA MENGGUNAKAN SISTEM DIGITAL NAMA : RISA RIANI NIM :

ANALISIS ARUS NETRAL PADA SISTEM TIGA FASA EMPAT KAWAT DENGAN BEBAN SATU FASA NON LINIER : FAKHRURRAZI NIM :

ANALISIS KINERJA USUNETA DENGAN MENGHUBUNGKAN SELURUH CORE SWITCH MEMBENTUK RING BACKBONE. Diajukan untuk memenuhi salah satu persyaratan

PENGURANGAN ARUS NETRAL PADA SISTEM DISTRIBUSI TIGA FASA EMPAT KAWAT MENGGUNAKAN TRANSFORMATOR WYE-DELTA

Primer. Oleh. Riki Ananda NIM :

DEPARTEMEN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2016

TUGAS AKHIR PENGATURAN PEMBEBANAN PLTMH DENGAN MENGGUNAKAN ELECTRONIC LOAD CONTROLLER BERBASIS KENDALI LOGIKA FUZZY

TUGAS AKHIR STUDI PEMANFAATAN TENAGA LISTRIK PUMPED STORAGE SEBAGAI PENUNJANG INFRASTRUKTUR GEOPARK DANAU TOBA KABUPATEN SAMOSIR

DEPARTEMEN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK UNIVERSTAS SUMATERA UTARA MEDAN

MARTUA NABABAN NIM:

TUGAS AKHIR. PERUBAHAN TEGANGAN INPUT TERHADAP KAPASITAS ANGKAT MOTOR HOISTING ( Aplikasi pada Workshop PT. INALUM )

ANALISIS PERFORMA GENERATOR INDUKSI PENGUATAN SENDIRI TIGA PHASA PADA KONDISI STEADY STATE

PENGARUH VARIASI KETIDAKSEIMBANGAN TEGANGAN TERHADAP KINERJA MOTOR INDUKSI TIGA FASA DENGAN NILAI FAKTOR KETIDAKSEIMBANGAN TEGANGAN YANG SAMA

SKRIPSI APLIKASI BIMBINGAN SKRIPSI ONLINE BERBASIS WEBSITE DAN ANDROID UNTUK MAHASISWA DEPARTEMEN TEKNIK ELEKTRO

BAB I PENDAHULUAN. Dengan ditemukannya Generator Sinkron atau Alternator, telah memberikan. digunakan yaitu listrik dalam rumah tangga dan industri.

Diajukan untuk memenuhi salah satu persyaratan dalam

STUDI PENGARUH KORONA TERHADAP SURJA. TEGANGAN LEBIH PADA SALURAN TRANSMISI 275 kv

TUGAS AKHIR PENGATURAN PENGEREMAN REGENERATIF PADA MOTOR INDUKSI TIGAFASA DENGAN MICROCONTROLLER ATMEGA8. Diajukan untuk memenuhi persyaratan

TUGAS AKHIR ANALISIS KARAKTERISTIK TEGANGAN DAN EFISIENSI MOTOR INDUKSI TIGA FASA SEBAGAI GENERATOR INDUKSI DENGAN KELUARAN SATU FASA

ANALISIS PERBANDINGAN KARAKTERISTIK PENGATURAN TEGANGAN GENERATOR SINKRON TANPA SIKAT DENGAN METODE IMPEDANSI SINKRON DAN AMPERE LILIT

STUDI PROTEKSI GANGGUAN HUBUNG TANAH PADA STATOR GENERATOR MENGGUNAKAN METODE TEGANGAN HARMONISA KETIGA

TUGAS AKHIR PENGATURAN PITCH ANGLE TURBIN ANGIN BERBASIS KENDALI LOGIKA FUZZY. (Aplikasi Pada Data Angin Daerah Medan Tuntungan dan Sekitarnya)

TUGAS AKHIR. Studi Performansi Photovoltaic (PV) Dihubung Seri dan Paralel

PENGARUH PENGGUNAAN INVERTER VARIABLE SPEED DRIVE (VSD) TERHADAP KINERJA MOTOR INDUKSITIGA FASA

ANALISIS KINERJA ISOLASI TRANSFORMATOR TENAGA AKIBAT PENGARUH PEMBEBANAN (STUDI KASUS TRANSFORMATOR TENAGA 3 GARDU

TUGAS AKHIR ANALISIS PERBANDINGAN PENGATURAN KECEPATAN DENGAN METODE FLUX MAGNET DAN METODE WARD LEONARD TERHADAP EFISIENSI PADA MOTOR DC SHUNT

TUGAS AKHIR RANCANG BANGUN ANTENA MIKROSTRIP SPIRAL ARCHIMEDEAN UNTUK APLIKASI ULTRA WIDEBAND (UWB) PADA DAERAH PITA FREKUENSI ULTRA TINGGI (UHF)

PENGURANGAN ARUS NETRAL PADA SISTEM DISTRIBUSI TIGA FASA EMPAT KAWAT MENGGUNAKAN ZERO SEQUENCE BLOCKING TRANSFORMER

DEPARTEMEN TEKNIK ELEKTRO PROGRAM PENDIDIKAN SARJANA EKSTENSI FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2016

SKRIPSI APLIKASI PENCARI RUTE OPTIMUM UNTUK AMBULANS DI KOTA MEDAN BERBASIS SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS

STUDI PENGATURAN KECEPATAN MOTOR DC SHUNT DENGAN METODE WARD LEONARD. (Aplikasi Pada Laboratorium Konversi Energi Listrik FT-USU)

TUGAS AKHIR PENGATURAN KECEPATAN MOTOR INDUKSI TIGA FASA ROTOR BELITAN DENGAN INJEKSI TEGANGAN PADA ROTOR

SIMULASI PENGARUH TEGANGAN TIDAK SEIMBANG DAN TERDISTORSI HARMONISA TERHADAP TORSI DAN PUTARAN MOTOR INDUKSI TIGA FASA MENGGUNAKAN MATLAB 7.0.

ANALISIS PERBANDINGAN REGULASI TEGANGAN GENERATOR INDUKSI PENGUATAN SENDIRI TANPA MENGGUNAKAN KAPASITOR KOMPENSASI DAN DENGAN MENGGUNAKAN KAPASITOR

PENGARUH KOMPENSASI KAPASITOR TERHADAP TEGANGAN KELUARAN GENERATOR INDUKSI TUGAS AKHIR

TUGAS AKHIR RANCANG BANGUN POWER HARVESTER UNTUK TRANSFER DAYA WIRELESS MENGGUNAKAN ANTENA TV FREKUENSI MHZ ANTHONY

TUGAS AKHIR ANALISA PERBANDINGAN EFISIENSI MOTOR DC KOMPON PENDEK DENGAN MOTOR DC KOMPON PANJANG AKIBAT PENAMBAHAN KUTUB FUAD RAHIM SITOMPUL

PERENCANAAN SMARTGRID JARINGAN LISTRIK SUMBAGUT 150 KV MENGGUNAKAN SIMULINK MATLAB

TUGAS AKHIR ANALISIS AUDIT ENERGI SEBAGAI UPAYA PENINGKATAN EFISIENSI PENGGUNAAN ENERGI LISTRIK (APLIKASI PADA GEDUNG J16 DEPARTEMEN TEKNIK ELEKTRO

STUDI MENGENAI PENETAPAN TITIK JENUH PADA SEBUAH GENERATOR SINKRON

TUGAS AKHIR ANALISIS TERMAL KABEL TANAH TEGANGAN MENENGAH MENGGUNAKAN METODE NUMERIK

TUGAS AKHIR ANALISA KONDISI DAN DAMPAK KEGAGALAN PENYALURAN PEMBANGKITAN SEKTOR BELAWAN AKIBAT TERPUTUSNYA JARINGAN TRANSMISI

WAHYUDINATA ( )

TUGAS AKHIR ANALISIS ALIRAN DAYA SISTEM KELISTRIKAN SUMBAGUT 150 KV DENGAN MENGGUNAKAN METODE PARALLEL LOAD FLOW. Diajukan untuk memenuhi persyaratan

ANALISA PENGARUH HARMONISA TERHADAP FAKTOR-K PADA TRANSFORMATOR : EKA RAHMAT SURBAKTI NIM :

STUDI PERENCANAAN PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA MIKROHIDRO DI DESA GUNUNG RINTIH KECAMATAN STM HILIR KABUPATEN DELI SERDANG

OPTIMASI DAYA PADA SISTEM TURBIN ANGIN MENGGUNAKAN KONTROL PITCH ANGLE DENGAN FUZZY LOGIC CONTROL

STUDI TENTANG RADIO FREQUENCY PHASE SHIFTER PADA SMART ANTENNA

TUGAS AKHIR RANCANG BANGUN SISTEM AUTOTRACKING ANTENA YAGI FREKUENSI 433 MHZ MENGGUNAKAN DATA GPS. Oleh ZHUHRI RAMADHANI PURBA NIM :

TUGAS AKHIR ANALISIS TEGANGAN TIDAK SEIMBANG TERHADAP UNJUK KERJAMOTOR INDUKSI 3 FASA PADA BERBAGAI METODE STARTING

PENGARUH TEKANAN MEKANIS TERHADAP TEGANGAN TEMBUS DIELEKTRIK KERTAS TERIMPREGNASI MINYAK

OPTIMASI PENGARUH KETIDAKSEIMBANGAN BEBAN TERHADAP ARUS NETRAL DAN RUGI-RUGI PADA TRANSFORMATOR DISTRIBUSI PT.PLN (PERSERO) RAYON BELAWAN

TUGAS AKHIR. STUDI ANTENA YAGI-UDA FREKUENSI 433 MHz DENGAN TEKNIK FRAKTAL COHEN-MINKOWSKI ITERASI-2

DEPARTEMEN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN

TUGAS AKHIR JHON KENNEDI SIMANUNGKALIT

PERANCANGAN MOTOR INDUKSI 3 PHASA 90 kw

TUGAS AKHIR PERBANDINGAN TEKNIS DAN EKONOMIS PENGGUNAAN PENERANGAN JALAN UMUM SOLAR CELL DENGAN PENERANGAN JALAN UMUM KONVENSIONAL

TUGAS AKHIR EVALUASI KINERJA PT PLN (PERSERO) PULAU NIAS PASCA PERUBAHAN STATUS

TUGAS AKHIR. RANCANG BANGUN ANTENA YAGI 2,1 GHz UNTUK MEMPERKUAT PENERIMAAN SINYAL 3G ABDULLAH HABIBI LUBIS

ANALISA PERHITUNGAN SUSUT TEKNIS DENGAN PENDEKATAN KURVA BEBAN PADA JARINGAN DISTRIBUSI PT. PLN (PERSERO) RAYON MEDAN KOTA

TUGAS AKHIR PERBANDINGAN HARGA PRODUKSI LISTRIK PLTU DENGAN TARIF DASAR LISTRIK PLN PADA SUATU INDUSTRI

STUDI PENGUJIAN VEKTOR GROUP TRANSFORMATOR DISTRIBUSI TIGA PHASA

PENGARUH UKURAN PAKET USER DATAGRAM PROTOCOL TRAFIK VIDEO TERHADAP KONSUMSI ENERGI PADA PERANGKAT BERGERAK OLEH : RICKY MAHYUDDIN NIM :

ANALISIS LATENCY PENGIRIMAN DATA POSISI DAN KECEPATAN PADA MODUL GPS SIM908-C

TEGANGAN INDUKSI PADA KABEL INSTALASI LISTRIK AKIBAT ARUS PETIR PADA KAWAT PEMBUMIAN PENANGKAL PETIR OLEH BONAR S BANJARNAHOR NIM :

LAPORAN AKHIR. Oleh : APRIANTI WULANDARI

TUGAS AKHIR ANALISIS KUALITAS TRANSMISI VIDEO DENGAN DECODABLE FRAME RATE. M. Mulia Maulana NIM :

TUGAS AKHIR STUDI KEANDALAN (RELIABILITY) PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA UAP (PLTU) LABUHAN ANGIN SIBOLGA

ANALISA PERBANDINGAN PENGARUH TAHANAN PENGEREMAN DINAMIS TERHADAP WAKTU ANTARA MOTOR ARUS SEARAH PENGUATAN KOMPON PANJANG

Diajukan untuk memenuh salah satu persyaratan dalam menyelesaikan pendidikan sarjana (S-1) pada Departemen Teknik Elektro OLEH :

PENGARUH KAPASITOR BANK TERHADAP OUTPUT DARI GENERATOR INDUKSI 1 FASA

TUGAS AKHIR RANCANG BANGUN FILTER ANTI ALIASING DAN ANALOG DIGITAL CONVERTER (ADC) UNTUK SISTEM PENGENALAN PENGUCAP

BAHAN SIDANG TUGAS AKHIR. PENGARUH KELEMBABAN UDARA TERHADAP ARUS BOCOR ISOLATOR POST 20 kv TERPOLUSI OLEH : ANGELINA NIM :

TUGAS AKHIR PENGARUH KETINGGIAN ALAT UKUR ELEKTRODA BOLA- BOLA DI ATAS PERMUKAAN TANAH TERHADAP KESALAHAN PENGUKURAN OKTAFIANUS ZEBUA NIM :

TUGAS AKHIR PENGARUH SUDUT KEMIRINGAN PANEL SURYA TIPE MONOCRYSTALLINE TERHADAP EFISIENSI DAYA KELUARAN PANEL SURYA

ANALISA PENGARUH JATUH TEGANGAN TERHADAP KERJA MOTOR INDUKSI TIGA FASA MENGGUNAKAN MATLAB

SKRIPSI PERANCANGAN SMART POWER METER BERBASIS ARDUINO. Diajukan untuk memenuhi persyaratan. menyelesaikan pendidikan sarjana (S-1) pada

TUGAS AKHIR PERANCANGAN SISTEM PENGIRIMAN DATA SENSOR ALTITUDE YANG TERPASANG PADA MIKROKONTROLER ARDUINO MENGGUNAKAN PROTOKOL XBEE

RANCANG BANGUN SISTEM KEAMANAN LOKER MENGUNAKAN SISTEM BIOMETRIK SIDIK JARI

TUGAS AKHIR. Oleh ARIF KUSUMA MANURUNG NIM : DEPARTEMEN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2016

PENGARUH UKURAN BUTIRAN AIR HUJAN TERHADAP TEGANGAN TEMBUS UDARA SKRIPSI OLEH : JOIN WAN CHANLYN S NIM :

PENGARUH KECEPATAN PUTAR ROTOR TERHADAP TEGANGAN DAN FREKUENSI GENERATOR INDUKSI TUGAS AKHIR

TUGAS AKHIR PENGARUH JUMLAH ELEMEN ARRAY TERHADAP SPEED OF CONVERGENCE ADAPTIVE BEAMFORMING PADA SMART ANTENNA. Diajukan untuk memenuhi persyaratan

ANALISIS KINERJA SISTEM ANTRIAN M/G/1 PADA JARINGAN PACKET SWITCHING. Diajukan untuk memenuhi persyaratan. menyelesaikan pendidikan sarjana (S-1) pada

Transkripsi:

ANALISIS PERBANDINGAN TEMPERATUR GENERATOR SINKRON TIGA PHASA PADA KONDISI BEBAN SEIMBANG DAN TIDAK SEIMBANG MENGGUNAKAN THERMOMETER INFRARED Diajukan untuk memenuhi persyaratan menyelesaikan pendidikan sarjana (S-1) pada Departemen Teknik Elektro Sub konsentrasi Teknik Energi Listrik Oleh: WAHYU YOGA NIM : 110402003 DEPARTEMEN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2016

ABSTRAK Generator sinkron merupakan suatu peralatan utama dalam sistem pembangkitan energi listrik. Dalam hal ini beban yang dipasok oleh generator pada umumnya tidak seimbang. Beban tidak seimbang dapat disebabkan karena berbagai macam gangguan asimetri pada sistem tenaga dan kegagalan studi peramalan beban sehingga distribusi beban disetiap phasanya tidak sama. Ketidakseimbangan beban yang dipasok generator sinkron tiga phasa akan mengakibatkan pemanasan yang berlebih pada generator tersebut. Dalam hal ini penulis membandingkan hasil pengukuran temperatur generator sinkron pada waktu seimbang maupun tidak seimbang dengan metode pengukuran menggunakan thermometer infrared dan metode perhitungan resistansi. Hasil perbandingan temperatur antara beban resistif, induktif dan kapasitif dalam keadaan seimbang temperatur tertinggi terjadi pada saat generator dibebani dengan beban resistif, dimana T = 31,9 C dan t = 65 menit. Sedangkan dalam keadaan beban tidak seimbang temperatur tertinggi terjadi pada saat generator dibebani dengan beban kapasitif, dimana T = 40,1 C dan t = 60 menit. i

KATA PENGANTAR Alhamdulillahirobbil alamin senantiasa penulis ucapkan kepada Allah SWT yang telah memberikan kesempatan bagi penulis untuk dapat terlahir di tengah keluarga yang baik dan karena atas izin-nya lah maka Tugas Akhir ini dapat terselesaikan. Tak lupa pula shalawat dan salam kepada Rasulullah Muhammad SAW yang harus selalu menjadi panutan umat muslim di seluruh dunia. Tugas Akhir ini penulis persembahkan kepada kedua orang tua terhebat di muka bumi ini yaitu Papa Gatot dan Mama Rahayu yang senantiasa mencurahkan kasih sayang dan doa yang tiada terhitung kepada penulis, tak lupa juga penulis ucapkan terima kasih kepada Abang Citra Wibowo yang selalu memberikan arahan, kesempatan dan bantuannya kepada penulis. Demikian juga kepada Adik Gally Chandra Pratama yang selalu menghibur pada saat penulis mengalami kejenuhan. Tugas Akhir ini merupakan bagian dari kurikulum yang harus diselesaikan untuk memenuhi persyaratan menyelesaikan pendidikan Sarjana Strata Satu di Departemen Teknik Elektro, Fakultas Teknik,. Adapun judul Tugas Akhir ini adalah : ANALISIS PERBANDINGAN TEMPERATUR GENERATOR SINKRON TIGA PHASA PADA KONDISI BEBAN SEIMBANG DAN TIDAK SEIMBANG MENGGUNAKAN THERMOMETER INFRARED Selama masa kuliah sampai penyelesaian Tugas Akhir ini, penulis juga banyak mendapat dukungan, bimbingan dan bantuan dari berbagai pihak. Untuk itu penulis ingin menyampaikan ucapan terima kasih kepada : ii

1. Bapak Ir. Syamsul Amien, M.S, selaku Dosen Pembimbing Tugas Akhir dan Dosen Wali penulis Bapak Yulianta Siregar, ST.MT yang telah banyak meluangkan waktu untuk membimbing dan mengarahkan penulis baik semasa kuliah maupun saat proses penulisan Tugas Akhir ini. 2. Bapak Ir. Surya Tarmizi Kasim, M.si selaku Ketua Departemen Teknik Elektro FT-USU juga selaku Dosen Penguji Tugas Akhir, dan Bapak Rahmad Fauzi, ST, MT selaku Sekretaris Departemen Teknik Elektro FT- USU. 3. Bapak Ir. Raja Harahap, MT selaku Dosen Penguji yang sudah menguji penulis secara baik dan profesional. 4. Om Isroi Tanjung, ST (Om Roy) selaku Pegawai di Lab. Konversi Energi Listrik FT-USU yang banyak membantu penulis selama proses pengambilan data maupun dalam keseharian dikampus. 5. Seluruh Staff Pengajar dan Pegawai di Departemen Teknik Elektro FT-USU yang sudah memberikan bimbingan, arahan maupun ilmu kepada penulis semasa kuliah. 6. Siti Hazar, S.Kom, seorang kekasih hati, teman, sahabat dan penyemangat yang luar biasa. Terima kasih atas kesetiaannya, dukungan dan doanya kepada penulis dalam menyelesaikan Tugas Akhir ini. 7. Sahabat terbaikku yang tidak tergantikan Habibi Pranata Aulia Simorangkir (Cipit) yang selalu setia menjadi teman maupun sahabat disaat senang maupun susah. 8. Sahabat-sahabat terbaikku dari angkatan 2011, Angga Petak, Endrawan (Enki), Rais Rapert (Kembaran Angga), Zein Burung, Wahyudi Jomblo iii

(Kembaran Zein), Aceng Fikry, Aspar Tidor, Fandi Jali, Sakinah, Zijah Emak, Syahlan Jomblo, Faisal Makan, Ferry, Wasfy, Fadhli Kebo, Tegar Botak, Herry Kakang, Abang Mirza dan teman-teman lainnya yang tidak dapat disebutkan satu persatu. 9. Senior seniorku yang baik hatinya dan tidak sombong ( Abang-abang Lab PBL 09 dan yang sering nongkrong di PBL, Abang-abang 10 yang sering nongkrong di Lab Daskon dan lainnya) yang telah bersedia berbagi pengalaman kepada penulis selama masa perkuliahan. 10. Adik adik junior ( Doddy jenggot, Memet Anak SMK2, Handoko, Faisal, Ingrid, Ryan, Jhon dan lainnya yang tidak dapat saya sebutkan satu persatu) yang selalu siap sedia menolong penulis kapan pun dibutuhkan. 11. Seluruh pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang telah membantu penulis baik secara langsung maupun tidak langsung selama menjalani masa perkuliahan di Departemen Teknik Elektro FT-USU. Penulis menyadari bahwa Tugas Akhir ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu, penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun demi penyempurnaan Tugas Akhir ini. Akhir kata, penulis berharap semoga Tugas Akhir ini dapat bermanfaat khususnya bagi penulis pribadi dan juga semua pihak yang membutuhkannya. Medan, Desember 2015 Penulis Wahyu Yoga iv

DAFTAR ISI ABSTRAK... KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR TABEL... i ii v xii xvi BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang... 1 1.2. Perumusan Masalah... 2 1.3. Tujuan Penelitian... 2 1.4. Manfaat Penelitian... 3 1.5. Batasan Masalah... 3 1.6 Metode Penulisan... 4 1.7 Sistematika Penulisan... 5 BAB II GENERATOR SINKRON 2.1. Umum... 7 2.2. Konstruksi Generator Sinkron... 8 2.3. Prinsip Kerja Generator Sinkron... 10 2.4. Reaksi Jangkar Generator Sinkron... 11 2.5. Generator Sinkron Tanpa Beban... 14 2.6. Generator Sinkron Berbeban... 15 2.7. Generator Sinkron Tiga Phasa Beban Seimbang... 16 2.8 Generator Sinkron Tiga Phasa Beban Tidak Seimbang... 18 v

2.9 Rating Temperatur dan Metode Pengukuran Temperatur Generator Sinkron... 21 2.10 Thermometer Infrared... 24 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Tempat dan Waktu... 26 3.2. Peralatan Yang Digunakan... 26 3.3. Pelaksanaan Penelitian... 27 3.4 Variabel Yang Diamati... 27 3.5 Prosedur Penelitian... 28 BAB IV ANALISIS PERBANDINGAN TEMPERATUR GENERATOR SINKRON TIGA PHASA PADA KONDISI BEBAN SEIMBANG DAN TIDAK SEIMBANG MENGGUNAKAN THERMOMETER INFRARED 4.1. Umum... 32 4.2. Percobaan Generator Sinkron Dengan Beban Resistif... 33 4.2.1 Rangkaian Percobaan Pengukuran Temperatur Generator Sinkron Beban Resistif Menggunakan Thermometer Infrared... 33 4.2.1.1 Generator Sinkron Beban Seimbang Resistif... 33 a. Prosedur pengujian beban seimbang resistif... 33 b. Data hasil pengujian beban seimbang resistif... 34 c. Analisa data beban seimbang resistif... 35 d. Grafik beban seimbang resistif... 35 4.2.1.2 Generator Sinkron Beban Tidak Seimbang Resistif... 36 a. Prosedur pengujian beban tidak seimbang resistif... 36 vi

b. Data hasil pengujian beban tidak seimbang resistif... 36 c. Analisa data beban tidak seimbang resistif... 37 d. Grafik beban tidak seimbang resistif... 37 4.2.2 Rangkaian Percobaan Pengukuran Temperatur Generator Sinkron Beban Resistif Menggunakan Metode Pengukuran Resistansi.. 38 4.2.2.1 Generator Sinkron Beban Seimbang Resistif... 39 a. Prosedur pengujian beban seimbang resistif... 39 b. Data hasil pengujian beban seimbang resistif... 40 c. Analisa data beban seimbang resistif... 41 d. Grafik beban seimbang resistif... 44 4.2.2.2 Generator Sinkron Beban Tidak Seimbang Resistif... 44 a. Prosedur pengujian beban tidak seimbang resistif... 44 b. Data hasil pengujian beban tidak seimbang resistif... 45 c. Analisa data beban tidak seimbang resistif... 46 d. Grafik beban tidak seimbang resistif... 49 4.3. Percobaan Generator Sinkron Dengan Beban Induktif... 49 4.3.1 Rangkaian Percobaan Pengukuran Temperatur Generator Sinkron Beban Induktif Menggunakan Thermometer Infrared... 49 4.3.1.1 Generator Sinkron Beban Seimbang Induktif... 50 a. Prosedur pengujian beban seimbang induktif... 50 b. Data hasil pengujian beban seimbang induktif... 51 c. Analisa data beban seimbang induktif... 51 d. Grafik beban seimbang induktif... 51 4.3.1.2 Generator Sinkron Beban Tidak Seimbang Induktif... 52 vii

a. Prosedur pengujian beban Tidak seimbang induktif... 52 b. Data hasil pengujian beban Tidak seimbang induktif... 53 c. Analisa data beban Tidak seimbang induktif... 53 d. Grafik beban Tidak seimbang induktif... 54 4.3.2 Rangkaian Percobaan Pengukuran Temperatur Generator Sinkron Beban Induktif Menggunakan Metode Pengukuran Resistansi.. 54 4.3.2.1 Generator Sinkron Beban Seimbang Induktif... 55 a. Prosedur pengujian beban seimbang induktif... 55 b. Data hasil pengujian beban seimbang induktif... 56 c. Analisa data beban seimbang induktif... 57 d. Grafik beban seimbang induktif... 58 4.3.2.2 Generator Sinkron Beban Tidak Seimbang Induktif... 59 a. Prosedur pengujian beban tidak seimbang induktif... 59 b. Data hasil pengujian beban tidak seimbang induktif... 60 c. Analisa data beban tidak seimbang induktif... 61 d. Grafik beban tidak seimbang induktif... 63 4.4 Percobaan Generator Sinkron Dengan Beban Kapasitif... 64 4.4.1 Rangkaian Percobaan Pengukuran Temperatur Generator Sinkron Beban Kapasitif Menggunakan Thermometer Infrared... 64 4.4.1.1 Generator Sinkron Beban Seimbang Kapasitif... 64 a. Prosedur pengujian beban seimbang kapasitif... 64 b. Data hasil pengujian beban seimbang kapasitif... 65 c. Analisa data beban seimbang kapasitif... 66 d. Grafik beban seimbang kapasitif... 66 viii

4.4.1.2 Generator Sinkron Beban Tidak Seimbang Kapasitif... 67 a. Prosedur pengujian beban tidak seimbang kapasitif... 67 b. Data hasil pengujian beban tidak seimbang kapasitif... 67 c. Analisa data beban tidak seimbang kapasitif... 68 d. Grafik beban tidak seimbang kapasitif... 68 4.4.2 Rangkaian Percobaan Pengukuran Temperatur Generator Sinkron Beban Kapasitif Menggunakan Metode Pengukuran Resistansi..69 4.4.2.1 Generator Sinkron Beban Seimbang Kapasitif... 70 a. Prosedur pengujian beban seimbang kapasitif... 70 b. Data hasil pengujian beban seimbang kapasitif... 71 c. Analisa data beban seimbang kapasitif... 72 d. Grafik beban seimbang kapasitif... 74 4.4.2.2 Generator Sinkron Beban Tidak Seimbang Kapasitif... 75 a. Prosedur pengujian beban tidak seimbang kapasitif... 75 b. Data hasil pengujian beban tidak seimbang kapasitif... 76 c. Analisa data beban tidak seimbang kapasitif... 77 d. Grafik beban tidak seimbang kapasitif... 80 4.5 Perbandingan Hasil Pengukuran Suhu Pada Generator Sinkron Tiga Phasa Beban Seimbang Dan Beban Tidak Seimbang... 80 4.5.1 Perbandingan Pada Beban Resistif... 80 4.5.1.1 Pengukuran menggunakan Thermometer Infrared... 80 4.5.1.2 Pengukuran menggunakan Metode Perhitungan Resistansi. 82 4.5.1.3 Perbandingan metode Thermometer Infrared Perhitungan Resistansi... 84 ix

a. Beban Resistif Seimbang... 84 b. Beban Resistif Tidak Seimbang... 85 4.5.2 Perbandingan Pada Beban Induktif... 87 4.5.2.1 Pengukuran menggunakan Thermometer Infrared... 87 4.5.2.2 Pengukuran menggunakan Metode Perhitungan Resistansi. 88 4.5.2.3 Perbandingan metode Thermometer Infrared Perhitungan Resistansi... 90 a. Beban Induktif Seimbang... 90 b. Beban Induktif Tidak Seimbang... 91 4.5.3 Perbandingan Pada Beban Kapasitif... 92 4.5.3.1 Pengukuran menggunakan Thermometer Infrared... 92 4.5.3.2 Pengukuran menggunakan Metode Perhitungan Resistansi. 94 4.5.3.3 Perbandingan metode Thermometer Infrared Perhitungan Resistansi... 96 a. Beban Kapasitif Seimbang... 96 b. Beban Kapasitif Tidak Seimbang... 97 4.6 Perbandingan Hasil Pengukuran Suhu Antar Jenis Beban... 99 4.6.1 Pengukuran Menggunakan Thermometer Infrared... 99 4.6.1.1 Perbandingan beban seimbang Resistif, Induktif dan Kapasitif... 99 4.6.1.2 Perbandingan beban tidak seimbang Resistif, Induktif dan Kapasitif... 100 4.6.2 Pengukuran Menggunakan Metode Perhitungan Resistansi... 102 4.6.2.1 Perbandingan beban seimbang Resistif, Induktif x

dan Kapasitif... 102 4.6.2.2 Perbandingan beban tidak seimbang Resistif, Induktif dan Kapasitif... 104 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan... 106 5.2 Saran... 107 DAFTAR PUSTAKA... 108 xi

DAFTAR GAMBAR Gambar 2.1 Konstruksi sederhana generator sinkron... 8 Gambar 2.2 Prinsip kerja generator sinkron... 10 Gambar 2.3 Model Reaks Jangkar... 13 Gambar 2.4 Kurva karakteristik dan rangkaian ekivalen generator Sinkron tanpa beban... 14 Gambar 2.5 Kurva karakteristik dan rangkaian ekivalen generator Sinkron berbeban... 15 Gambar 2.6 Sistem beban tiga fasa terhubung Y beserta fasornya... 16 Gambar 2.7 Sistem beban tiga fasa terhubung beserta fasornya... 17 Gambar 2.8 Vektor diagram arus seimbang dan tidak seimbang... 19 Gambar 2.9 Beban Tiga Fasa Tidak Seimbang Terhubung Bintang Pada Sistem Tiga Fasa - Empat Kawat dan Sistem Tiga Fasa Tiga Kawat... 20 Gambar 3.1 Diagram alir penelitian... 28 Gambar 4.1 Rangakaian percobaan pengukuran suhu Generator Sinkron tiga phasa beban resistif dengan menggunakan thermometer infrared... 33 Gambar 4.2 Grafik temperatur generator sinkron tiga phasa beban resistif seimbang menggunakan thermometer infrared... 35 Gambar 4.3 Grafik temperatur generator sinkron tiga phasa beban resistif tidak seimbang menggunakan thermometer infrared... 38 Gambar 4.4 Rangkaian percobaan dan rangkaian kontrol pengukuran Beban resitif menggunakan metode perhitungan resistansi... 38 xii

Gambar 4.5 Grafik temperatur generator sinkron tiga phasa beban resistif seimbang menggunakan metode perhitungan resistansi... 44 Gambar 4.6 Grafik temperatur generator sinkron tiga phasa beban resistif tidak seimbang menggunakan metode perhitungan resistansi.. 49 Gambar 4.7 Rangkaian percobaan pengukuran suhu Generator Sinkron tiga phasa beban Induktif dengan menggunakan thermometer infrared... 49 Gambar 4.8 Grafik temperatur generator sinkron tiga phasa beban induktif seimbang menggunakan thermometer infrared... 52 Gambar 4.9 Grafik temperatur generator sinkron tiga phasa beban induktif tidak seimbang menggunakan thermometer infrared... 54 Gambar 4.10 Rangkaian percobaan dan rangkaian kontrol pengukuran Beban Induktif menggunakan metode perhitungan resistansi. 55 Gambar 4.11 Grafik temperatur generator sinkron tiga phasa beban induktif seimbang menggunakan metode perhitungan resistansi... 59 Gambar 4.12 Grafik temperatur generator sinkron tiga phasa beban induktif tidak seimbang menggunakan metode perhitungan resistansi 63 Gambar 4.13 Rangakaian percobaan pengukuran suhu Generator Sinkron tiga phasa beban Kapasitif dengan menggunakan thermometer infrared... 64 Gambar 4.14 Grafik temperatur generator sinkron tiga phasa beban kapasitif seimbang menggunakan thermometer infrared... 66 Gambar 4.15 Grafik temperatur generator sinkron tiga phasa beban kapasitif tidak seimbang menggunakan thermometer infrared... 69 xiii

Gambar 4.16 Rangkaian percobaan dan rangkaian kontrol pengukuran beban Kapasitif menggunakan metode perhitungan resistansi... 70 Gambar 4.17 Grafik temperatur generator sinkron tiga phasa beban kapasitif seimbang menggunakan metode perhitungan resistansi... 75 Gambar 4.18 Grafik temperatur generator sinkron tiga phasa beban kapasitif tidak seimbang menggunakan metode perhitungan resistansi 80 Gambar 4.19 Grafik perbandingan suhu generator saat beban resistif seimbang dan tidak seimbang pengukuran menggunakan Thermometer Infrared... 82 Gambar 4.20 Grafik perbandingan suhu generator saat beban resistif seimbang dan tidak seimbang pengukuran menggunakan metode perhitungan resistansi... 83 Gambar 4.21 Grafik perbandingan metode thermometer infrared dengan perhitungan resistansi pada beban resistif seimbang... 85 Gambar 4.22 Grafik perbandingan metode thermometer infrared dengan perhitungan resistansi pada beban resistif tidak seimbang... 86 Gambar 4.23 Grafik perbandingan suhu generator saat beban induktif seimbang dan tidak seimbang pengukuran menggunakan Thermometer Infrared... 88 Gambar 4.24 Grafik perbandingan suhu generator saat beban induktif seimbang dan tidak seimbang pengukuran menggunakan metode perhitungan resistansi... 89 Gambar 4.25 Grafik perbandingan metode thermometer infrared dengan perhitungan resistansi pada beban Induktif seimbang... 91 xiv

Gambar 4.26 Grafik perbandingan metode thermometer infrared dengan perhitungan resistansi pada beban Induktif tidak seimbang.. 92 Gambar 4.27 Grafik perbandingan suhu generator saat beban kapasitif seimbang dan tidak seimbang pengukuran menggunakan Thermometer Infrared... 94 Gambar 4.28 Grafik perbandingan suhu generator saat beban kapasitif seimbang dan tidak seimbang pengukuran menggunakan metode perhitungan resistansi... 95 Gambar 4.29 Grafik perbandingan metode thermometer infrared dengan perhitungan resistansi pada beban Kapasitif seimbang... 97 Gambar 4.30 Grafik perbandingan metode thermometer infrared dengan perhitungan resistansi pada beban Kapasitif tidak seimbang.. 98 Gambar 4.31 Grafik perbandingan suhu ketiga jenis beban dalam keadaan seimbang, pengukuran menggunakan Thermometer Infrare... 100 Gambar 4.32 Grafik perbandingan suhu ketiga jenis beban dalam keadaan tidak seimbang, pengukuran menggunakan Thermometer Infrared... 102 Gambar 4.33 Grafik perbandingan suhu ketiga jenis beban dalam keadaan seimbang, pengukuran menggunakan metode perhitungan resistansi... 103 Gambar 4.34 Grafik perbandingan suhu ketiga jenis beban dalam keadaan tidak seimbang, pengukuran menggunakan metode perhitungan resistansi... 105 xv

DAFTAR TABEL Tabel 2.1 Temperature rise for large motors with 1.0 sevice factor... 22 Tabel 4.1 Data hasil pengukuran suhu dengan thermometer infrared Beban resistif seimbang... 34 Tabel 4.2 Data hasil pengukuran suhu dengan thermometer infrared Beban resistif tidak seimbang... 37 Tabel 4.3 Data hasil percobaan DC test pada generator sinkron tiga phasa dengan beban resistif seimbang... 40 Table 4.4 Data hasil perhitungan suhu generator sinkron tiga phasa beban resistif seimbang menggunakan metode pengukuran resistansi.. 43 Tabel 4.5 Data hasil percobaan DC test pada generator sinkron tiga phasa dengan beban resistif tidak seimbang... 45 Table 4.6 Data hasil perhitungan suhu generator sinkron tiga phasa beban resistif tidak seimbang menggunakan metode pengukuran resistansi... 48 Tabel 4.7 Data hasil pengukuran suhu dengan thermometer infrared Beban Induktif seimbang... 51 Tabel 4.8 Data hasil pengukuran suhu dengan thermometer infrared Beban Induktif tidak seimbang... 53 Tabel 4.9 Data hasil percobaan DC test pada generator sinkron tiga phasa dengan beban induktif seimbang... 56 Table 4.10 Data hasil perhitungan suhu generator sinkron tiga phasa beban induktif seimbang menggunakan metode pengukuran resistansi.. 58 Tabel 4.11 Data hasil percobaan DC test pada generator sinkron tiga phasa xvi

dengan beban induktif tidak seimbang... 60 Table 4.12 Data hasil perhitungan suhu generator sinkron tiga phasa beban induktif tidak seimbang menggunakan metode pengukuran resistansi... 62 Tabel 4.13 Data hasil pengukuran suhu dengan thermometer infrared Beban Kapasitif seimbang... 65 Tabel 4.14 Data hasil pengukuran suhu dengan thermometer infrared Beban Kapasitif tidak seimbang... 68 Tabel 4.15 Data hasil percobaan DC test pada generator sinkron tiga phasa dengan beban kapasitif seimbang... 71 Table 4.16 Data hasil perhitungan suhu generator sinkron tiga phasa beban kapasitif seimbang menggunakan metode pengukuran resistansi.. 74 Tabel 4.17 Data hasil percobaan DC test pada generator sinkron tiga phasa dengan beban kapasitif tidak seimbang... 76 Table 4.18 Data hasil perhitungan suhu generator sinkron tiga phasa beban kapasitif tidak seimbang menggunakan metode pengukuran resistansi... 80 Tabel 4.19 Data perbandingan suhu generator beban resistif pada keadaan seimbang dan tidak seimbang pengukuran menggunakan Thermometer Infrared... 81 Tabel 4.20 Data perbandingan suhu generator beban resistif pada keadaan seimbang dan tidak seimbang pengukuran menggunakan metode perhitungan resistansi... 82 Tabel 4.21 Data perbandingan metode thermometer infrared dengan xvii

perhitungan resistansi pada beban resistif seimbang... 84 Tabel 4.22 Data perbandingan metode thermometer infrared dengan perhitungan resistansi pada beban resistif tidak seimbang... 85 Tabel 4.23 Data perbandingan suhu generator beban Induktif pada keadaan seimbang dan tidak seimbang pengukuran menggunakan Thermometer Infrared... 87 Tabel 4.24 Data perbandingan suhu generator beban Induktif pada keadaan seimbang dan tidak seimbang pengukuran menggunakan metode perhitungan resistansi... 88 Tabel 4.25 Data perbandingan metode thermometer infrared dengan perhitungan resistansi pada beban Induktif seimbang... 90 Tabel 4.26 Data perbandingan metode thermometer infrared dengan perhitungan resistansi pada beban Induktif tidak seimbang... 91 Tabel 4.27 Data perbandingan suhu generator beban Kapasitif pada keadaan seimbang dan tidak seimbang pengukuran menggunakan Thermometer Infrared... 93 Tabel 4.28 Data perbandingan suhu generator beban Kapasitif pada keadaan seimbang dan tidak seimbang pengukuran menggunakan metode perhitungan resistansi... 94 Tabel 4.29 Data perbandingan metode thermometer infrared dengan perhitungan resistansi pada beban Kapasitif seimbang... 96 Tabel 4.30 Data perbandingan metode thermometer infrared dengan perhitungan resistansi pada beban Kapasitif tidak seimbang... 97 Tabel 4.31 Tabel perbandingan jenis beban dalam keadaan seimbang xviii

menggunakan Thermometer Infrared... 99 Tabel 4.32 Tabel perbandingan jenis beban dalam keadaan tidak seimbang menggunakan Thermometer Infrared... 101 Tabel 4.33 Tabel perbandingan jenis beban dalam keadaan seimbang menggunakan metode perhitungan resistansi... 102 Tabel 4.34 Tabel perbandingan jenis beban dalam keadaan tidak seimbang menggunakan metode perhitungan resistansi... 104 xix