BAB V PEMBAHASAN. 1. Tinjauan Tentang Kegiatan Membaca Al- Qur an (Qiroatul Qur an) Al- Qur an (Qiroatul Qur an) Kelas VIII di MTsN Tulungagung yang

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. Dalam Islam, pengembangan diri merupakan sikap dan perilaku yang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB V PEMBAHASAN DAN DISKUSI HASIL DISKUSI. 1. Tinjauan Tentang Minat Membaca Al- Qur an Siswa Kelas VIII di SMP

BAB V PEMBAHASAN. A. Kesulitan Belajar yang Dihadapi Oleh Siswa pada Mata Pelajaran Al-

Perbedaan Hasil Belajar Siswa yang Mengikuti dan Tidak Mengikuti TPA di Madrasah Ibtidaiyah Al-Mashri Pangkalan Balai

BAB I PENDAHULUAN. Proses belajar mengajar merupakan suatu proses yang mengandung

BAB II. mengembangkan diri, baik dalam aspek kognitif, psikomotorik maupun sikap.12 Ketiganya merupakan satu kesatuan yang tidak

BAB V PEMBAHASAN. A. Pembiasaan Shalat Berjama ah di MTs Al-Huda Bandung Tulungagung

BAB I PENDAHULUAN. beragama yaitu penghayatan kepada Tuhan, manusia menjadi memiliki

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. alam. Pedoman dalam mengajarkan ajarannya yaitu berupa Al-Qur an. Al-

BAB I PENDAHULUAN. 1 Soenarjo, Al-Qur'an dan Terjemahnya, (Jakarta: Depag RI, 2003), hlm.

BAB I PENDAHULUAN. hlm Adri Efferi, Materi dan Pembelajaran Qur an Hadits MTs-MA, STAIN Kudus, Kudus, 2009, hlm. 2-3

BAB I PENDAHULUAN. Persada, 2003), hlm Jalaluddin, Teologi Pendidikan,(Jakarta: PT. Raja Grafindo

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. hlm. 74.

BAB I PENDAHULUAN. Karya, Bandung, 2008, hlm Kamus Besar Bahasa Indonesia lengkap, CV Mini Jaya Abadi, Jakarta, 2000, hlm. 58.

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat yang berminat mendaftarkan putra-putrinya pada lembaga

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan merupakan sistem dan cara meningkatkan kualitas

BAB I PENDAHULUAN. (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2010), hlm Muhibbin Syah, Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru,

BAB II HASIL BELAJAR DAN METODE DRILL. terpenting dalam pembelajaran. Menurut Nana Sudjana 1, definisi dari. dan psikomotorik. Dimyati dan Mudjiono, 2

BAB I PENDAHULUAN. Undang-undang Republik Indonesia nomor 20 Tahun 2003, Sistem Pendidikan Nasional, Sinar Grafika, Jakarta, 2003, hlm. 2.

PERSEPSI SISWA MENGENAI KOMPETENSI GURU DAN MOTIVASI BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR EKONOMI PADA SISWA KELAS XI IPS SMA MUHAMMADIYAH 2

BAB I PENDAHULUAN A. LatarBelakangMasalah

A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. bahwa peserta didik telah memiliki bakat, fitrah minat, motivasi dan nilai-nilai

BAB I PENDAHULUAN. dengan baik. Hal ini semata-semata karena Allah yang menjaga Al-Quran.

BAB I PENDAHULUAN. dengan lancar dan maksimal. Dan dalam proses pembelajaran tersebut seorang

BAB I PENDAHULUAN. pembelajaran sebagai suatu segmen kurikulum, strategi pembelajaran, media. pengajaran, dan evaluasi pembelajaran.

BAB I PENDAHULUAN. yang dijalankan oleh seseorang atau kelompok orang lain agar menjadi dewasa atau

BAB I PENDAHULUAN. dalam keluarga, masyarakat, maupun kehidupan berbangsa dan bernegara. Maju

BAB I PENDAHULUAN. jangka waktu tertentu. Bila anak didik sudah mencapai pibadi dewasa susila,

BAB I PENDAHULUAN. Burhanuddin Salam, Pengantar Pedagogis, PT. Rinneka Cipta, Jakarta, 1997, hlm. 10

BAB I PENDAHULUAN. al-qur an dalam kehidupan sehari-hari sudah menjadi komitmen yang sangan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB VI PENUTUP. sampel yang menunjukkan nilai signifikasi. diterima. Selain itu nilai sebesar 2,177 dan sebesar

BAB I PENDAHULUAN. mengalami proses pendidikan yang didapat dari orang tua, masyarakat maupun

BAB I PENDAHULUAN. Muhibbin Syah, Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru, PT Remaja Rosdakarya : Bandung, 2008, hlm.1. 2

PENGUATAN MATA PELAJARAN AGAMA ISLAM DENGAN PENYULUHAN KURIKULUM KTSP UNTUK GURU MADRASAH DINIYAH DI MDTA MAMBAUL HIKAM SRAMBAH PROPPO, PAMEKASAN

BAB I PENDAHULUAN. dirinya yang memungkinkannya untuk berfungsi secara baik dalam kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. agama. 1 Di sekolah umum (SD, SMP, SMA) pengajaran agama dipandang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan usaha manusia agar dapat mengembangkan pekerti

BAB I PENDAHULUAN. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2006, hlm Endang Poerwanti, dkk, Perkembangan Peserta didik, Malang: UMM Press, 2002, hlm.

BAB I PENDAHULUAN. dari segi intelektual maupun kemampuan dari segi spiritual. Dari segi

BAB IV ANALISIS TENTANG PENDIDIKAN KECERDASAN SPIRITUAL DI MADRASAH IBTIDAIYAH TERPADU (MIT) NURUL ISLAM RINGINWOK NGALIYAN SEMARANG

BAB I PENDAHULUAN. keberhasilan suatu bangsa. Dalam Undang-Undang Nomor 20 Tahun Negara yang demokratis, serta bertanggung jawab.

BAB I PENDAHULUAN. manusia tidak dapat berkembang dengan baik. Pendidikan dapat diartikan

BAB I PENDAHULUAN. Sebuah konsep Pembelajaran Berbasis Kecedasan, PT. Bumi Aksara, Jakarta, 2009, hlm. 108.

BAB I PENDAHULUAN. berkomunikasi dalam kehidupan sehari-hari. Menurut Abd al-majid,

BAB I PENDAHULUAN. Mempelajari pendidikan Islam sangat penting bagi kehidupan setiap. muslim karena pendidikan merupakan suatu usaha yang membentuk

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. banyak berhubungan dengan para siswa jika dibandingkan dengan personal

BAB I PENDAHULUAN. serta sumber belajar. Pendidikan dan pengajaran bukanlah sesuatu yang terjadi

BAB I PENDAHULUAN. proses belajar pertama tersebut anak akan diberikan pengenalan tentang huruf.

BAB I PENDAHULUAN. menyiapkan peserta didik untuk mengenal, memahami, menghayati hingga

BAB V PEMBAHASAN. Asmaul Husna Dan Surat Yasin di MTsN Tunggangri. yang menjadi sifat dan watak seseorang, baik menyangkut fisik maupun psikis,

BAB I PENDAHULUAN. Sugiono, Metode Penelitian Pendidikan, Bandung, Alfabeta, 2012, hal iii

BAB I PENDAHULUAN. seperangkat ajaran tentang kehidupan manusia; ajaran itu dirumuskan berdasarkan

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. Berdasarkan hasil penelitian, implementasi metode Amṡāl Qur ānī pada

BAB VI PENUTUP. siswa di SMAN se Kabupaten Tulungagung yang ditunjukkan dari t hitung

BAB V PEMBAHASAN. A. Motivasi Belajar Membaca Al-Qur an pada Siswa di Madrasah. karena itu peran seorang guru bukan hanya semata-mata mentransfer ilmu

BAB I PENDAHULUAN. mengerti nilai-nilai dan mulai memakainya dengan cara-caranya sendiri. 1 Pada usia ini

BAB I PENDAHULUAN. menentukan tinggi rendahnya kualitas dan nilai suatu negara, karena itu tujuan

BAB I PENDAHULUAN. Islam dari sumber utamanya yaitu Al-Qur an dan Hadits, melalui kegiatan

BAB I PENDAHULUAN. Republik Indonesia No. 20 Tahun 2003 Tentang Sistem pendidikan Nasional Bab

SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Tarbiyah Dan Ilmu Keguruan IAIN Purwokerto Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. sekolah, masyarakat dan pemerintah melalui bimbingan pengajaran dan

BAB I PENDAHULUAN. berarti menghasilkan, mencipta, sekalipun tidak banyak, sekalipun suatu

BAB I PENDAHULUAN. disebabkan karena kurangnya minat dan motivasi belajar bahasa Jawa. lingkungan sekolah maupun luar sekolah.

BAB I PENDAHULUAN. Manusia adalah makhluk individu dan makhluk sosial. maksud bahwa manusia bagaimanapun juga tidak bisa terlepas dari individu

BAB I PENDAHULUAN. rangka mewujudkan dinamika peradaban yang dinamis.

BAB I PENDAHULUAN. menempatkan tujuan sebagai sesuatu yang hendak dicapai. Maka yang merupakan

BAB I PENDAHULUAN. Dan bacalah Al-Qur an dengan tartil (baik tajwid dan makhrojnya). (QS.Al-Muzammil 73 : 4)

BAB II KAJIAN TEORI. Menurut Mc. Donald, motivasi adalah perubahan energi dalam diri

A. LATAR BELAKANG MASALAH

BAB I PENDAHULUAN. pengajaran, kegiatan belajar mengajar, metode dan alat bantu mengajar. pembelajaran.

BAB I PENDAHULUAN. 1 Undang-Undang, Sistem Pendidikan Nasional (Sisdiknas) 2003, Sinar Grafika, Jakarta, 2006,

BAB I PENDAHULUAN. di antara makluk-nya yang lain. Allah memberi banyak kelebihan kepada

BAB I PENDAHULUAN. Proses pendidikan yang Islami secara tidak langsung telah diajarkan

BAB I PENDAHULUAN. Kamus Besar Bahasa Indonesia mendefinisikan kata Pembelajaran

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. baru serta teori baru kedalam kurikulum sekolah. 1 Pendidikan merupakan

BAB V PEMBAHASAN PENELITIAN. A. Penggunaan Metode Pembelajaran Problem Solving, motivasi belajar

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan

BAB I PENDAHULUAN. Ulil Amri Syafri, Pendidikan Karakter Berbasis Al-Qur an, PT. Rajagrafindo Persada, Jakarta, 2012, hlm. 57.

BAB I PENDAHULUAN Fuad Ihsan, Dasar-dasar Kependidikan, Rineka Cipta, Jakarta, 2003, hlm. 2.

BAB I PENDAHULUAN. Rosdakarya, 1892, hlm.1

BAB I PENDAHULUAN. Abdullah Idi, Sosiologi Pendidikan Individu, Masyarakat dan Pendidikan, Rajawali Pres, Jakarta, 2011, hlm. 266.

Fakultas Pendidikan Islam dan Keguruan Universitas Garut

BAB I PENDAHULUAN. pengetahuan dan keterampilan yang berguna dalam menjalani hidup. terbentuknya kepribadian utama menurut ukuran-ukuran Islam.

Analisis terhadap Pengelolaan Pembelajaran pada Mata Pelajaran Kemuhamadiyahan di SD Muhamadiyah 7 Bandung

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Al-Quran adalah kitab suci yang merupakan sumber utama dan utama

BAB I PENDAHULUAN. Hal ini disebabkan karena segala aktivitas kehidupan manusia membutuhkan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. berujung pada pencapaian suatu kualitas manusia tertentu yang dianggap dan

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Seiring dengan. baru seperti internet, media elektronik, media cetak dan

BAB I PENDAHULUAN. untuk membina kepribadiannya sesuai dengan nilai-nilai di dalam masyarakat dan

Transkripsi:

BAB V PEMBAHASAN 1. Tinjauan Tentang Kegiatan Membaca Al- Qur an (Qiroatul Qur an) Kelas VIII di MTsN Tulungagung Ada pengaruh yang positif dan signifikan antara Kegiatan Membaca Al- Qur an (Qiroatul Qur an) Kelas VIII di MTsN Tulungagung yang ditunjukkan dari f hitung > ttabel (5.431 > 4.110). Dengan demikian, pengujian menunjukkan Ho ditolak Ha diterima. Oleh karena itu, dapat disimpulkan dari hasil tersebut yang memperlihatkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan antara Kegiatan Membaca Al- Qur an (Qiroatul Qur an) Kelas VIII di MTsN Tulungagung. Kegiatan mengaji bertujuan untuk mengajarkan anak mampu membaca huruf Al-Quran.Tehnik yang digunakan sebagian besar ustadz/ustadzah adalah dengan bimbingan secara privat. Satu persatu anak dibimbing dan disimak membaca Al-Quran, sehingga apabila anak melakukan kesalahan dalam membaca atau salah melantunkan panjang pendek bacaan dapat segera dibetulkan. Sehingga bacaan anak akan lebih terkendali. Untuk mengetahui progres anak, majelis mengaji juga melakukan evaluasi entang kemampuan membaca Al-Quran setiap siswa. Sehingga dapat sebagai tolak ukur prestasi membaca Al-Quran anak. Al Qur an merupakan benteng yang kuat untuk menahan pengaruh buruk yang timbul dari perkembangan jaman. Karena 90

91 pengaruh perkembangan jaman dapat mengikis jati diri anak bila tidak dibekali agama yang kuat. Hal ini sesuai dengan teori Menurut AD. Marimba dalam bukunya Pengantar Filsafat Islam menyatakan bahwa Al-Qur an dan Hadits merupakan dasar pendidikan dan filsafat Islam. Sedangkan Oemar M. Al- Toumy Al Asyaibani dalam bukunya falsafah pendidikan Islam, menyatakan bahwa Al-Qur an adalah falsafah yang penting dan utama. Hal ini disebabkan al-qur an merupakan kitab pendidikan sosial, moral, spiritual secara khusus. Berdasarkan hal-hal tersebut di atas, maka al-qur an dan Hadits perlu dikaji oleh semua saja, terkhusus umat Islam di mana saja bahkan di lingkungan pendidikan (sekolah). Namun,di Indonesia tidak semua lembaga pendidikan memberikan pelajaran secara khusus. Telah diketahui tentang kegiatan membaca Al- Qur an (qiroatul Qur an) pada kajian teori pada Bab II. Qiroatul Qur an adalah kecakapan seseorang dalam melafalkan, membunyikan dan melisankan ayat ayat dalam Al-Qur an secara baik dan benar. Selama ini masyarakat pada umumnya hanya mengenal nama Al- Qur an bagi kitab suci akhir zaman, padahal semenjak diturunkan ia sudah mempunyai nama lain, nama nama tersebut diantaranya yaitu : Pertama Al- Kitab artinya kumpulan (catatan). Al-Qur an disebut juga dengan Al-Kitab karena ia mengumpulkan dan menghimpun berbagai persoalan kehidupan pada masa lalu, kini dan yang akan datang, yang ghaib maupun yang Nampak, yang kecil ataupun yang besar. Di samping itu juga mengumpulkan segala macam

92 ilmu keislaman yang sifatnya mendasar, misalnya : ilmu tauhid, tasawuf, fiqih, sejarah, akhlaq. 1 Dengan adanya kegiatan tersebut di sekolah maka akan mampu memberikan pengaruh yang positif terhadap nilai belajar siswa pada mata pelajaran Al- Qur an Hadits, karena di dalam pelajaran tersebut dituntut siswa bisa dan mampu membaca ayat ayat Al-Qur an dengan tajwid yang benar dan lancar dalam setoran tiap minggunya. Sehingga bisa menjadi tolok ukur oleh anak tersebut agar terus menggali kemampuan dirinya agar menjadi lebih baik. 2. Tinjauan tentang Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Qur an Hadits Kelas VIII di MTsN Tulungagung. Telah diketahui tentang keberhasilan belajar siswa pada kajian teori di bab II, bahwa hasil belajar adalah perolehan dari proses belajar siswa sesuai dengan tujuan pengajaran. Tujuan pengajaran menjadi hasil belajar potensial yang akan dicapai oleh anak melalui kegiatan belajarnya. Keberhasilan tersebut dapat dilihat dari tujuan pembelajaran telah tercapai atau tidak. Pencapaian hasil belajar siswa tidak hanya menyangkut aspek koginitifnya, tetapi juga mengenai aplikasi atau perfomence siswa itu, aspek afektif yang menyangkut sikap serta internalisasi nilai-nilai yang perlu ditanamkan dan dibina melalui mata pelajaran yang telah diberikannya. 2 1 Irfan Abdul Azhim, Agar Bacaan Qur an Anda tidak sia-sia, (Solo : Pustaka Iltizam, 2008), hal. 21. 2 Syaiful Bahri Djamarah, Psikologi Belajar, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2014), hal. 12-13

93 Teori lain mengatakan dari Suyono belajar adalah suatu aktifitas atau suatu proses untuk memperoleh pengetahuan, meningkatkan ketrampilan, memperbaiki perilaku, sikap, dan mengokohkan kepribadian. 3 Menurut Muhibbin Syah, Peserta didik yang belajar berarti memperbaiki kemampuan kognitif, afektif maupun psikomotoriknya. Dengan meningkatnya kemampuan-kemampuan tersebut maka keinginan, kemauan atau perhatian pada lingkungan sekitar makin bertambah. Berbicara mengenai prestasi belajar, tidak terlepas dari hasil penilaian proses dan hasil belajar. Hasil belajar adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa setelah siswa menerima pengalaman belajarnya. 4 Proses pengajaran merupakan sebuah aktifitas sadar untuk membuat siswa belajar. Proses sadar mengandung implikasi bahwa pengajaran merupakan sebuah proses yang direncanakan untuk mencapai tujuan pengajaran. Dalam konteks demikian maka hasil belajar merupakan perolehan dari proses belajar siswa sesuai dengan tujuan pengajaran. Tujuan pengajaran menjadi hasil belajar potensial yang akan dicapai oleh anak melalui kegiatan belajarnya. Dari pendapat diatas, bahwa kegiatan mengaji merupakan upaya untuk mendukung hasil belajar siswa khususnya dalam mata pelajaran Al- Qur an-hadits. Selain itu juga dapat membuat anak mengaplikasikannya dalam 3 Suyono, Belajar dan Pembelajaran, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2014), hal. 9. 4 Abdul Majid, Pendidikan Agama Islam Berbasis Kompetensi, (Bandung : PT Remaja Rosda Karya, 2004) hal. 132-133

94 kehidupan sehari-hari, seperti adanya perubahan tingkah laku yang positif yaitu dari yang tidak tahu menjadi tahu, wawasannya lebih luas, tutur katanya lebih sopan serta gaya hidupnya lebih intelekserta berperilaku Islam. Jadi tidak hanya berubah pada aspek kognitifnya saja, tetapi juga akan berpengaruh pada sikap, perilaku dalam kehidupan sehari hari. Dari teori ini kalau peneliti ketahui di lapangan dari hasil dokumentasi daftar nilai siswa tentang hasil belajar siswa pada mata pelajaan Qur an hadits kelas VIII dapat diketahui melalui melihat dari nilai rapot, diketahui bahwa hasil belajar siswa pada mata pelajaran Al- Qur an hadits dikategorikan cukup. Jadi tingkat hasil belajar Al- Qur an hadits di MTsN Tulungagung termasuk dalam kategori cukup. Jika hal tersebut dilakukan dengan maksimal, maka bisa memberikan pengaruh yang positif dan signifikan bagi hasil belajar siswa. 3. Tinjauan Tentang Kegiatan Qiro atul Qur an (membaca Al-Qur an) terhadap Hasil Belajar Siswa pada Mata Pelajaran Al- Qur an Hadits Siswa Kelas VIII di MTsN Tulungagung Ada pengaruh yang signifikan antara Kegiatan Qiro atul Qur an (membaca Al-Qur an) terhadap Hasil Belajar Siswa pada Mata Pelajaran Al- Qur an Hadits Siswa Kelas VIII MTsN Tulungagung yang ditunjukkan dari nilai F hitung (5.431) > Ftabel (4.110) dan tingkat signifikansi 0.000 < 0.05. Hasil pengujian menunjukkan bahwa nilai signifikansi uji serempak (uji F) diperoleh nilai 0.000, dengan demikian nilai signifikansi yang diperoleh lebih kecil daripada probabilitas α yang ditetapkan (0.000 < 0.05). Jadi Ho ditolak

95 dan Ha diterima. Jadi dapatlah ditarik kesimpulan terdapat pengaruh yang signifikan antara Kegiatan Qiro atul Qur an (membaca Al-Qur an) terhadap Hasil Belajar Siswa pada Mata Pelajaran Al- Qur an Hadits Siswa Kelas VIII MTsN Tulungagung dengan nilai signifikansi 0.000. Bila dilihat dari perbandingan antara nilai Fhitung dengan Ftabel, maka hasil pengujian menunjukkan pengaruh yang bersifat positif. Hal ini sesuai dengan teori Menurut AD. Marimba dalam bukunya Pengantar Filsafat Islam menyatakan bahwa Al-Qur an dan Hadits merupakan dasar pendidikan dan filsafat Islam. Sedangkan Oemar M. Al- Toumy Al Asyaibani dalam bukunya falsafah pendidikan Islam, menyatakan bahwa Al-Qur an adalah falsafah yang penting dan utama. Hal ini disebabkan al-qur an merupakan kitab pendidikan sosial, moral, spiritual secara khusus. 5 Berdasarkan hal-hal tersebut di atas, maka al-qur an dan Hadits perlu dikaji oleh semua saja, terkhusus umat Islam di mana saja bahkan di lingkungan pendidikan (sekolah). Namun,di Indonesia tidak semua lembaga pendidikan memberikan pelajaran secara khusus. Telah diketahui tentang kegiatan membaca Al- Qur an (qiroatul Qur an) pada kajian teori pada Bab II jika dikaitkan dengan hasil belajar mata pelajaran Qur an Hadits akan berpengaruh positif. Di dalam pelajaran Al qur an Hadits terdapat materi- materi yang dimana siswa di tuntut menghafal surat-surat yang ada di dalam Al- Qur an serta hadits hadits, dengan siswa memperdalam ilmu agama seperti membaca Al-qur an di luar jam sekolah, 5 Sudjana, Dasar-dasar Proses Belajar Mengajar, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2000), hal. 39.

96 Maka siswa akan mampu mengetahui cara membaca yang benar serta tajwid yang benar sesuai hukum bacaannya. Oleh karena itu, sangatlah mungkin kegiatan membaca Al-Qur an ini dapat berpengaruh pada hasil belajar siswa, baik dari segi memudahkan dalam menghafal materi, pemahaman materi, penerapan materi dan pada akhirnya nilai evaluasi belajar. Peserta didik dapat dikatakan mampu membaca Al-Qur an apabila dapat dilakukan dengan pembiasaan, pengalaman serta latihan. Dalam membaca Al-Qur'an, setiap anak memiliki sejumlah motif atau dorongan yang berhubungan dengan kebutuhan biologis dan psikologis. Di samping itu anak memiliki pula sikap-sikap, minat, penghargaan dan cita-cita tertentu. Motif, sikap, minat dan sebagainya seperti tersebut di atas akan mendorong anak berbuat untuk mencapai tujuan tertentu. Sangat penting bagi siswa untuk mengikuti berbagai majelis yang mengajarkan baca tulis Al Quran seperti yang telah diungkapkan pada bahasan diatas bahwa majelis-majelis semacam itu berpengaruh pada prestasi pelajaran Al-Quran Haditsdi madrasah. Aktifitas mengaji yang disajikan majelis-majelis baca tulis Al Quran mempunyai benang merah terhadap materi pelajaran Al-Quran Hadits di madrasah, disebutkan pada bab sebelumnya aktifitas membaca Al-Quran disertai menulis dan menghafal. 6 Dalam Lokakarya Nasional Pendidikan Pasca TKA-TPA 28-30 Juni 1995 Ciri menonjol yang ada pada kegiatan majelis mengaji anak adalah: 6 Abd. Rachman Assegaf, Studi Islam Kontekstual Elaborasi Paradigma Baru Muslim, (yogya: Ghama Media, 2005), hal. 94.

97 a. Menunjang dan memperkaya materi agama yang telah/akan dipelajari disekolah/madrasah. b. Materi dan bimbingan bersifat praktis dan langsung berkaitan dengan amaliyah yaumiyah (amalan sehari-hari). c. Peserta didik beraasal dari luar pesantren yang cenderung ingin melanjutkan pendidikan ke sekolah umum. Bidang studi Al-Qur an Hadits merupakan perencanaan dan pelaksanaan progam pengajara membaca dan mengartikan atau menafsirkan ayat-ayat Al-Qur an dan hadits-hadits tertentu yang sesuai dengan kepentingan siswa menurut tingkat- tingkat madrasah yang bersangkutan, sehingga dapat dijadikan modal kemampuan untuk mempelajari, meresapi dan menghayati pokok-pokok Al-Qur an dan Al-Hadits dan menarik hikmah yang terkandung di dalam secara keseluruhan. 7 Mata pelajaran Al-Qur an Hadits berfungsi untuk mengarahkan pemahaman dan penghayatan pada isi yang terkandung dalam Al-Qur an dan Hadits yang diharapkan dapat diwujudkan dalam kehidupan sehari-hari, yaitu perilaku yang mmemancarkan iman dan taqwa kepada Allah sesuai dengan tuntutan Al-Qur an dan Hadits. Bahan pelajaran Al-Qur an Hadits untuk MTs merupakan pendalaman dan perluasan bahan kajian dan pelajaran di MI untuk 7 Zakiyah Drajat, Metodik Khusus Pengajaran Agama Islam,.hal.187.

98 dilaksanakan di kehidupan sehari-hari serta sebagai bekal untuk mengikuti pendidikan berikutnya. 8 Mata pelajaran Al-Qur an Hadits mempunyai tujuan dan fungsi, dan tujuan itu sendiri agar peserta didik bergairah untuk membaca Al-Qur an dan Hadits dengan baik dan benar, serta mempelajarinya, memahami, meyakini kebenarannya dan mengamalkan ajaran-ajaran dan nilai yang terkandung di dalamnya sebagai petunjuk dan pedoman dalam seluruh aspek dan kehidupannya. Kedudukan kegiatan membaca Qur an sangatlah penting dan akan berpengaruh positif pada hasil belajar yaitu pada nilai pelajaran Qur an hadits peserta didik, karena tidak hanya sekedar membaca tetapi tajwid nya akan tertata dengan benar, akan mudah dalam hafalan hafalan surat surat yang ada pada Al- Qur an, serta mampu meningkatkan hasil belajar siswa itu sendiri. Hubungan antara Kegiatan Qiro atul Qur an (membaca Al-Qur an sangatlah jelas karena hasil belajar Al-Qur an Hadits yang tinggi tidak akan didapat apabila tanpa sebuah kesadaran dan kemauan yang tinggi untuk bisa dan mampu menguasai tentang bacaan bacaan pada Al-Qur an, karena seorang siswa tidak dapat memahami pelajaran Qur an hadits dengan maksimal tanpa adanya latihan dan kebiasaan membaca Qur an dengan baik dan benar sesuai dengan kaidah tajwid- tajwid yang ada. Karena pelajaran ini 8 Achmad Patoni, Metodologi Pendidikan Agama Islam.., hal. 187

99 dituntut agar siswa mampu tidak sekedar membaca tetapi paham dengan benar cara membaca yang baik sesuai kaidah dan memahami isi dari ayat maupun hadits yang ada pada mata pelajaran tersebut. Sehingga dapat berpengaruh pada hasil belajarnya.