EFEKTIVITAS STRATEGI OPOSISI DALAM PEMENANGAN PEMILU SERENTAK 2019 Nona Evita

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. politiknya bekerja secara efektif. Prabowo Effect atau ketokohan mantan

HARAPAN & ANCAMAN JOKOWI - JK

2014 : PEMERINTAHAN GOLKAR ATAU PEMERINTAHAN PDIP? Lingkaran Survei Indonesia Februari 2014

JK: Tradisi Golkar di Pemerintahan

PASKA MUNASLUB: Golkar Perlu Branding Baru? LSI DENNY JA Analis Survei Nasional, Mei 2016

2014 PEMILIHAN UMUM DAN MEDIA MASSA

BAB I PENDAHULUAN. negara di masa yang akan datang, sebab kebijakan di masa depan akan sangat

Publik Menilai SBY Sebagai Aktor Utama Kemunduran Demokrasi Jika Pilkada oleh DPRD

PILKADA OLEH DPRD DINILAI PUBLIK SEBAGAI PENGHIANATAN PARTAI

Head to Head Jokowi-JK Versus Prabowo Hatta Dan Kampanye Negatif. Mei 2014

KRISIS CAPRES DAN CAWAPRES PARTAI ISLAM : SIAPAKAH PASANGAN CAPRES- CAWAPRES TERKUAT PEMILU 2014? Lingkaran Survei Indonesia Maret 2013

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

KAMPANYE NEGATIF DAN PREDIKSI HASIL PILEG Lingkaran Survei Indonesia April 2014

BAB I PENDAHULUAN. adalah parameter pelaksanaan pemilu yang demokratis :

BAB I PENDAHULUAN. Dunia perpolitikan di Indonesia mengalami perkembangan pesat bila ditinjau dari segi

Matahari Kembar Kapolri? LSI DENNY JA Januari 2015

I. PENDAHULUAN. pengaruh yang ditimbulkan oleh media massa (Effendy, 2003: 407).

Kebangkitan Seminggu Terakhir. Head to Head Jokowi-JK vs Prabowo-Hatta

GOLKAR PASCA PUTUSAN MENKUMHAM. LSI DENNY JA Desember 2014

I. PENDAHULUAN. Ada hal yang berbeda pada pelaksanaan pilpres tahun 2014, dimana kita

TERANCAMNYA KONVENSI DEMOKRAT: DARI HERO KE ZERO-KAH NASIB DEMOKRAT? Lingkaran Survei Indonesia November 2013

Tiga Isu Menanti Kabinet Jokowi. LSI DENNY JA Oktober 2014

INDEKS CAPRES PEMILU 2014 : CAPRES RIIL VERSUS CAPRES WACANA. Lingkaran Survei Indonesia Oktober 2013

Mayoritas Publik Ingin DPR Tandingan Segara Bubarkan Diri. LSI DENNY JA November 2014

KEPERCAYAAN TERHADAP DPR DI TITIK TERENDAH. LSI DENNY JA Analis Survei Nasional, Desember 2015

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Pendidikan Indonesia repository.upi.edu perpustakaan.upi.edu

PT. Universal Broker Indonesia 1 MARKET OUTLOOK MEI: PILPRES. Oleh: Satrio Utomo PT. Universal Broker Indonesia. 26 April 2014

Publik Cemas dengan Pemerintahan yang Terbelah

Pertarungan Wilayah Strategis Dan Efek Cawapres

Jokowi Pasca Naiknya BBM. LSI DENNY JA November 2014

BAB I PENDAHULUAN. di berbagai media massa baik elektronik maupun cetak semua menyajikan

BEREBUT DUKUNGAN DI 5 KANTONG SUARA TERBESAR. Lingkaran Survei Indonesia Mei 2014

BAB I PENDAHULUAN. relatif independen dan juga disertai dengan kebebasan pers. Keadaan ini

SBY-Megawati bersalaman di Istana,

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Tiara Ayudia Virgiawati, 2014

BAB I PENDAHULUAN. yang kemudian akan berkecimpung dalam dunia politik. 2 Peranan figur

BAB I PENDAHULUAN. langsung oleh rakyat. Pemilihan umum adalah proses. partisipasi masyarakat sebanyak-banyaknya dan dilaksanakan

Paska PAN Gabung Pemerintah LSI DENNY JA SEPTEMBER 2015

MENYIMAK PEMBERITAAN PARTAI POLITIK DI MASA KAMPANYE TERBUKA (16 Maret 1 April 2014)

BAB I PENDAHULUAN. pemerintahan yang digunakan dalam suatu negara. Indonesia adalah salah satu

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pemilihan Umum (Pemilu) adalah salah satu cara dalam sistem

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Rosihan Arsyad dalam Sinar Harapan online pun menyatakan

MEDIA SURVEI NASIONAL

BAB I PENDAHULUAN. dimana adanya pemberian kebebasan seluas-luasnya. untuk berpendapat dan membuat kelompok. Pesatnya

Legacy SBY Di Bidang Politik dan Demokrasi. LSI DENNY JA Oktober 2014

13 HARI YANG MENENTUKAN HEAD TO HEAD PRABOWO HATTA VS JOKOWI - JK. Lingkaran Survei Indonesia Juni 2014

Dari Fadli dan Novanto: Welcome Papa Trump...

Efek Jokowi: Peringatan Penting dari Survei Eksperimental

BAB I PENDAHULUAN. daerah (pemilukada) diatur dalam Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2011 tentang

Head to Head Dukungan Capres Pasca Penetapan Resmi KPU

POLITIK KEBIJAKAN BBM, BLSM & EFEK ELEKTORALNYA. Lingkaran Survei Indonesia Juni 2013

BAB I PENDAHULUAN. tak terkecuali sektor ekonomi. Berbagai sektor dalam perekonomian ini

BAB 1 PENDAHULUAN. informasi yang relevan bagi investor dalam berinvestasi di pasar modal dan bagi

Gila! Golkar Calonkan Ketua DPR yang Terkait Banyak Kasus Korupsi

MAKIN SURAMNYA PARTAI & CAPRES ISLAM DI PEMILU Lingkaran Survei Indonesia Oktober 2012

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Indonesia adalah negara yang menganut sistem demokrasi.

UNTUNG RUGI JOKOWI JADI PRESIDEN

Pemilu Serentak 2019 dan Penguatan Demokrasi Presidensial di Indonesia. Oleh Syamsuddin Haris

MAYORITAS PUBLIK INGIN CAPRES SIAP TERIMA KEKALAHAN. Konpers LSI Juli 2014

Setelah Pesta Usai. Kubu Susilo Bambang Yudhoyono-Boediono lebih memilih menyerahkan masalah DPT ini pada KPU untuk diambil langkah penyelesaiannya.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. intensitas tinggi seiring dengan terjadinya kebebasan pers yang dimulai sejak

Pemilu 2014, Partai Islam Bakal 'Keok'

BAB I PENGANTAR. keterlibatan masyarakat dalam berpartisipasi aktif untuk menentukan jalannya

Paska Setahun Jokowi JK Dibutuhkan Menteri Utama? LSI DENNY JA Oktober

Pilpres Siapa yang Menang? Bisakah ada dua pemenang di Pilpres? Tidak mungkin. Pemenang Pilpres hanya satu, kalau bukan Prabowo- Hatta ya Jokowi- JK.

LENGSERKAH DOMINASI DEMOKRAT DARI KEKUASAAN 2014? Lingkaran Survei Indonesia Juni 2012

BAB 1 PENDAHULUAN. Pemilihan Umum (Pemilu) merupakan agenda politik. bangsa Indonesia yang negaranya menganut paham demokrasi. Salah satu tahapan

Mantan Dubes RI untuk Amerika Serikat Dino Patti Djalal mengaku terhina andai calon presiden Indonesia wajib mendapatkan restu dari Amerika Serikat.

PKB 4,5%, PPP 3,4%, PAN 3,3%, NASDEM 3,3%, PERINDO

BAB I PENDAHULUAN. wakil presiden dipilih oleh MPR dan anggota-anggotanya dipilih melalui

BAB I PENDAHULUAN. Presiden dan kepala daerah Pilihan Rakyat. Pilihan ini diambil sebagai. menunjukkan eksistensi sebagai individu yang merdeka.

Biografi Presiden Megawati Soekarnoputri. Oleh Otto Ismail Rabu, 05 Desember :20

Pilpres 2019 Pertarungan Antar-Dinasti:

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Perkembangan teknologi dan informasi yang lajunya begitu cepat saat ini

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. memerlukan perppu (peraturan pemerintah pengganti undang-undang). 1 Karena

BAB I PENDAHULUAN. yang memperoleh suara 20%. Perolehan suara tertinggi dimiliki oleh PDIP

I. PENDAHULUAN. sebuah tujuan bersama dan cita-cita bersama yang telah disepakati oleh

I. PENDAHULUAN. sangat penting dalam kehidupan bernegara. Pemilihan umum, rakyat berperan

3 Sukses LSI di Pilpres 2014

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Budiarjo (2008) mengatakan, salah satu perwujudan demokrasi yang menunjukkan

I. PENDAHULUAN. Era reformasi telah menghasilkan sejumlah perubahan yang signifikan dalam

PEMILU NASIONAL DAN PEMILU DAERAH

BAB I PENDAHULUAN. Pada era keterbukaan dan demokrasi sekarang ini dalam pemilihan umum

I. PENDAHULUAN. Setelah memasuki masa reformasi, partai politik telah menjadi instrumen

DAFTAR ISI. Halaman Daftar isi... i Daftar Tabel... iv Daftar Gambar... v

BAB 1 PENDAHULUAN. Partai Gerindra sebagai realitas sejarah dalam sistem perpolitikan

Migrasi Aktivis ke Kekuasaan Politik. Oleh Tata Mustasya

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Konteks Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Di era demokrasi ini, khususnya di Inodonsia, musik tidak hanya sebagai

LAPORAN SINGKAT RAPAT KERJA KOMISI II DPR RI

BAB I PENDAHULUAN. Sejak reformasi, masyarakat berubah menjadi relatif demokratis. Mereka

Headline Berita Hari Ini Periode: 30/05/2014 Tanggal terbit: 30/05/2014

BAB I PENDAHULUAN. Darma, (2009: 91) mengatakan, bahasa politik adalah bahasa yang digunakan

POLITICAL OUTLOOK 2014 : EFEK JOKOWI DAN KINERJA PARPOL TIGA BULAN SEBELUM PILEG 2014

BAB I PENDAHULUAN. menjalankan system pemerintahan. Dimana para calon pemimpin. PP NO 6 Tahun 2005 tentang pemilihan, pengesahan

ROBBY ANDRE / / 2EA26 TUGAS III. Disini saya akan coba untuk menjelaskan dan menggambarkan bagaimana

Headline Berita Hari Ini Periode: 15/04/2014 Tanggal terbit: 15/04/2014

BAB I PENDAHULUAN. Daerah, secara otomatis merubah sistem politik di Indonesia. Hal ini dikarenakan

Transkripsi:

EFEKTIVITAS STRATEGI OPOSISI DALAM PEMENANGAN PEMILU SERENTAK 2019 Nona Evita Bagaimana Oposisi Lahir? Tahun 2004 merupakan tahun perubahan bagi wajah demokrasi di Indonesia, mengingat rakyat Indonesia bisa secara langsung memilih para anggota DPR dan Presiden. Meski pemilihan umum sudah berlangsung secara demokratis karena sudah memberikan rakyat kesempatan menggunakan hak suaranya sebagai warga negara Indonesia, tetap saja rakyat tidak bisa menjadi kandidat tanpa adanya peran partai. Lebih lanjut, partai diibaratkan sebagai kendaraan politik untuk menuju pos- pos penting di negeri ini, mulai dari legislatif hingga eksekutif. Di dalam tulisannya berjudul Dinamika Partai Politik, Jimly Asshiddiqie membenarkan bahwa Partai memainkan peran penghubung yang sangat strategis antara proses- proses pemerintahan dengan warga negara. 1 Partai yang menghiasi wajah pemerintahan pun memberi dampak pada kebijakan- kebijakan yang diambil oleh para penguasa pemerintahan. Sebagai contoh, selama 10 tahun era kepemimpinan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), sikap Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) bertentangan dengan pemerintah. Ketidakcocokan PDIP dengan pemerintah bisa terlihat saat pemerintah atau Presiden ingin mengambil kebijakan- kebijakan strategis, seperti kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi. PDIP pun menjadi partai yang paling vokal menolak kenaikan harga BBM bersubsidi di era Presiden SBY. Berbagai cara pun dilakukan PDIP untuk menarik simpati 1 Jimly Asshiddiqie, Dinamika Partai Politik dan Demokrasi, hal. 01. 1

rakyat, seperti pemasangan spanduk tolak kenaikan BBM, hingga penerbitan buku putih Fraksi PDIP. 2 Namun kini, PDIP sebagai partai penguasa pemerintah, dihadapkan pada fakta makin tingginya kuota BBM subsidi. Hal ini pun membuat PDIP cepat atau lambat menaikkan harga BBM subsidi. Perbedaan sikap PDIP di jaman SBY, dan posisi PDIP yang menentang dan mengkritik pemerintahan, menjadikan Partai berlambang banteng moncong putih ini sebagai partai oposisi. 3 Perjalanan Oposisi si Banteng Moncong Putih Posisi oposisi pun berlangsung selama 10 tahun kepemimpinan SBY. Apabila dilihat sejarah perjalanan PDIP saat menjadi oposisi, partai yang diketuai Megawati Soekarnoputri ini sangat kompak dalam menyuarakan kritik terhadap pemerintah, khususnya penolakan terhadap kenaikan harga BBM. Sikap penolakan terhadap kebijakan strategis yang tidak populis itu dan soliditas partai, sukses merebut hati rakyat, mengingat penolakan kenaikan harga BBM mencerminkan sikap yang populis. Bahkan salah satu anggota dewan pembina Partai Demokrat, Ahmad Mubarok, mengakui sikap oposisi yang diambil Partai pimpinan Megawati Soekarnoputri ini, sebagai wujud sikap oposisi yang konstruktif, karena PDIP dianggap berhasil mengkritik dan bukan menjegal. 4 Selama 1 dekade era SBY, PDIP pun juga melakukan konsolidasi partai dan mulai memperkenalkan ke publik wajah- wajah kader yang berbeda dari pemerintahan sebelumnya, mulai dari tingkat daerah. Rakyat pun berkesan dengan kehadiran kader- kader ini, sebut saja, Walikota Surabaya Tri Rismaharini, dan eks Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo. Gaya baru kepemimpinan kader dari partai ini, terlihat berbeda karena tidak pernah dilakukan di era pemerintahan sebelumnya. Perbedaan ini seolah 2 Merdeka.com, 2014. 3 Kamus Besar Bahasa Indonesia Online: Oposisi 4 Liputan6.com, 2014. 2

memberi harapan bagi rakyat untuk pemilu selanjutnya. Hal ini pun terbukti dari hasil sejumlah survey yang dilakukan jelang pemilihan umum legislatif dan pemilihan umum Presiden tahun 2014. Meski mengalami persentase yang naik turun di survey pra pilpres bulan juli 2014, Joko Widodo sebagai calon presiden yang diusung oleh PDIP tetap mendapatkan posisi nomor satu hingga akhirnya keluar sebagai peraih suara terbanyak pilpres dan secara resmi menjadi Presiden Republik Indonesia ke- 7. Keberhasilan PDIP yang memenangkan pemilu di tahun 2014, adalah sebagai bukti dari keberhasilan pilihan sikap menjadi oposisi selama 10 tahun dan berada di luar pemerintahan. Strategi oposisi ini pun diakui Wakil Ketua Partai Golkar, Fadel Muhammad, sebagai rahasia dari kemenangan PDIP. Golkar pun mengambil sikap sebagai oposisi di periode Jokowi- JK. Sikap sebagai oposisi ini baru pertama kalinya dilakoni Golkar sejak Golkar didirikan pada tahun 1964. 5 Kegalauan Status Oposisi Golkar Pasca Pemilu 2014 Apabila dilihat dari pergerakan politik Indonesia pasca 2004, koalisi adalah hal yang dilakukan partai pasca quick count perolehan suara dalam pemilihan legislatif. Sementara itu, oposisi lahir dari koalisi partai yang kalah dalam perolehan suara di pemilu Presiden. Adapun fenomena koalisi ini bisa terlihat selang beberapa saat setelah penghitungan suara pemilu legislatif dimulai, beberapa petinggi partai sudah menyambangi petinggi partai lainnya, yang dirasa memiliki kesamaan ideologi dan platform politik. 6 Lantas, bagaimana dengan peluang berkoalisi pemilu di tahun 2019, mengingat pemilu tahun 2019 akan dilangsungkan secara serentak antara pemilihan legislatif dan pemilihan Presiden? 7 5 Merdeka.com, 2014. 6 Istilah ini diambil dari tulisan Ketua Perludem, Didik Supriyanto, Pilkada Serentak Menuju Pemilu Serentak, hal. 3. Dapat diakses di: http://www.academia.edu/5587451/pilkada_serentak_menuju_pemilu_serentak_oleh_did ik_supriyanto_ketua_perludem 7 Kompas.com, 2014. 3

Tentunya, peluang partai- partai untuk menjajaki koalisi semakin pendek, karena pemilihan legislatif dan pemilihan Presiden dilakukan pada waktu yang bersamaan. Partai dan koalisi partai pun harus sudah terbentuk dan menyokong kader- kader yang tepat, saat pemilu serentak untuk legislatif dan eksekutif berlangsung. Mengingat Golkar adalah partai yang sudah lama berdiri dan Golkar menjadi peraih suara kedua terbanyak di pemilihan legislatif 2014, dengan perolehan sebesar 14,75 persen, koalisi sebenarnya bukan menjadi hal penting yang harus di lakukan partai ini untuk memenangkan pemilu 2019. Pendapat ini juga terinspirasi dari pengalaman PDIP yang meraih posisi nomor tiga dengan persentase 14.03% untuk perolehan suara di pemilu legislatif 2009. Karena PDIP menduduki 3 besar perolehan suara, dan PDIP sudah memiliki kuantitas yang terbilang besar, maka koalisi untuk menambah kuantitas bukanlah menjadi agenda utama selama 5 tahun menyusun strategi. Strategi pemenangan pemilu pun harus sudah mulai disusun sejak sebuah partai, lahir sebagai oposisi pasca kalah di pemilihan eksekutif (atau terhitung sejak partai menjadi oposisi). Melihat kesuksesan dari partai PDIP, apabila sikap sebagai oposisi sudah diambil, selanjutnya partai harus memberikan citra yang baik di tengah masyarakat, dengan melakukan tindakan yang populis. Seperti misalnya PDIP yang menyuarakan penolakan kenaikan BBM. Selain itu, partai juga harus segera mungkin memperkenalkan ke publik, kader kader yang memiliki karakter yang diharapkan masyarakat, seperti memiliki gaya baru (blusukan) yang juga bisa diartikan sebagai niat dan upaya mendekatkan diri ke masyarakat. Inilah kunci kesuksesan PDIP sebagai oposisi. Namun yang paling utama sebelum memulai strategi, partai harus solid terlebih dahulu. Apabila melihat ke kondisi Golkar pasca pemilu eksekutif 2014, perpecahan faksi semakin jelas terlihat. Golkar belum bulat memutuskan suara untuk menjadi oposisi, mengingat selama terbentuknya Golkar, partai berlambang pohon beringin itu belum pernah berada di luar pemerintahan. Posisi oposisi dan berada di luar pemerintahan adalah hal yang baru untuk partai ini. 4

Di awal pemerintahan, Golkar juga sudah mengambil keputusan kontroversial, yaitu dengan pengajuan nama Setya Novanto menjadi ketua DPR, hingga akhirnya dia resmi menjadi ketua DPR periode 2014-2019. Keputusan ini menuai pro dan kontra, karena rekam jejak Setya Novanto yang sering dikaitkan dengan sejumlah kasus korupsi. Hal ini terlihat dari keakrabannya dengan KPK. Setya pernah dipanggil komisi anti rasuah, untuk dimintai keterangan mengenai sejumlah kasus seperti PON Riau, Suap Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi Akil Mochtar, dan kasus Proyek E- KTP. Tidak berhenti disitu, KPK juga pernah menggeledah dan menyita 4 kardus dari ruang kerja Setya Novanto di lantai 12 Nusantara 1 DPR terkait kasus penyidikan PON Riau, yang sebelumnya sudah menjerat politikus Golkar sekaligus mantan Gubernur Riau, Rusli Zainal. 8 Oposisi Sehat Menyambut Pemilu Serentak 2019 Pasca reformasi, persisnya pada tahun 2004, Golkar dan PDIP selaku 2 partai besar yang selalu memenuhi kriteria Presidential Threshold (PT), dan bisa mengajukan nama calon Presiden. Mengingat elektabilitas dua partai ini terbilang besar, maka koalisi jauh- jauh hari sebelum pemilu, bukan menjadi hal utama yang harus dilakoni. Sementara itu melihat pemilu legislatif dan eksekutif di tahun 2019 yang akan dilaksanakan secara serentak, penulis pun memiliki pandangan sesuai dengan pernyataan Shugart (1996) yang menyebut bahwa pemilu serentak menimbulkan coattail effect. 9 Coattail effect sendiri diartikan sebagai elektabilitas Presiden, memberikan pengaruh ke elektabilitas partai politik atau koalisi partai politik yang mencalonkan presiden yang dipilih voters. 10 Ini artinya partai besar yang memiliki elektabilitas tinggi, dapat mulai menentukan kandidat calon Presiden di pemilu 2019. Penulis pun berpendapat, bahwa tidak terlalu susah bagi PDIP sebagai pemenang pemilu 2014, untuk menentukan 8 Kompas.com 2014. 9 Istilah ini diambil dari tulisan Ketua Perludem, Didik Supriyanto, Pilkada Serentak Menuju Pemilu Serentak, hal. 4 10 ibid. 5

calon Presiden di pemilu 2019, mengingat Presiden Joko Widodo berpeluang lagi menjadi kandidat Presiden dari PDIP di pemilu 2019. 11 Dibanding PDIP yang sudah memiliki investasi nyata untuk calon Presiden di pemilu berikutnya, hal ini tidak berlaku untuk Partai Golkar. Terkait posisinya sebagai oposisi, Partai yang sudah berdiri selama 50 tahun itu harus berusaha ekstra untuk memenangkan pemilu 2019. Selain itu, karena Partai Golkar belum ada investasi nyata pada capres 2019, maka semua aktor partai harus bisa merebut hati rakyat. Penempatan Setya Novanto saja sudah bertentangan dengan sikap populis dan terlihat cenderung mengedepankan semangat kepentingan partai disbanding kepentingan publik dalam rangka pemberantasan korupsi. Selain itu, tips mendapatkan suara rakyat secara sehat, adalah dengan menjadi oposisi yang konstruktif. Penulis setuju dengan pendapat yang disampaikan oleh pengamat politik dan hukum dari Universitas Kristen Satya Wacana (UKSW) Salatiga, Theofransus Litaay yang dimuat di Suara Pembaruan Online. Dia mencontohkan Partai Amanat Nasional (PAN), yang memberikan contoh sikap moderat 12 dalam menyikapi kekalahan di pemilu 2014. Adapun sikap moderat yang dimaksud, terlihat dari sikap PAN maupun Hatta selaku ketua umum PAN, yang mengakui hasil rekapitulasi nasional KPU dan Putusan MK. Ini pengakuan ini menunjukkan rasionalitas politik yang tinggi dari PAN. 13 Selain itu, penulis juga setuju dengan prediksi Theo Litaay, yang menyebut bahwa PAN berpeluang menjadi oposisi yang konstruktif terhadap pemerintahan baru, karena negeri ini butuh oposisi yang kritis- konstruktif seperti PAN, agar bisa menjalankan fungsi checks and balances terhadap eksekutif secara sehat. 14 Kiat mendongkrak perolehan suara yang ketiga, adalah dengan kematangan sikap ketua umum partai. Apabila dibandingkan jumlah pemilu legislatif 2014, 11 Batas maksimal kepemimpinan Presiden adalah 2 periode. Sementara itu, Presiden Joko Widodo baru menjalani 1 kali era kepemimpinannya sebagai Presiden. 12 Suara Pembaruan, 2014. 13 Suara Pembaruan, 2014. 14 Suara Pembaruan, 2014. 6

PAN menduduki peringkat jauh dibawah Golkar, yaitu urutan 6 dengan persentase suara 7.59%. Namun sikap ketua umum PAN jauh berbeda dalam menyikapi kekalahan dibanding ketua umum Partai Golkar. PAN lebih jauh matang dalam perannya untuk menjadi oposisi yang membangun. Meski ada perbedaan pandangan di tubuh PAN, seperti ketidaksepahaman tiga politisi PAN (Laode Ida, Wanda Hamidah, Abdillah Toha) 15, ketua umum PAN menyikapi dengan santai. Berbeda dengan sikap Aburizal Bakrie yang memberikan respons keras terhadap kader internal berupa pemecatan, karena tidak sepaham dengan keputusan partai dan dianggap melakukan manuver politik sendiri. 16 Meski Hatta Rajasa menunjukkan sikap kematangan dalam berpoliik, penulis pun masih skeptis apakah Mantan Menko Perekonomian era SBY ini memang berjiwa besar dan sportif, atau karena partainya yang paling sedikit mengeluarkan dana kampanye. 17 Memang tidak selamanya sikap ketua umum partai menjamin atau menentukan nasib partai di pemilu selanjutnya. Meski demikian, awal mula sikap ketua umum partai pasca pemilu (khususnya bagi yang partai atau koalisi yang kalah), menjadi berkesan dan dikenang masyarakat sebagai potential voters. Apabila kita melihat dalam Pemilu 2004, Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri tidak mengucapkan selamat secara langsung ke SBY yang saat itu memenangi pertarungan Pilpres 2004 18. Begitupun di tahun 2009, dimana Ibu Mega tidak mengucapkan selamat ke SBY. Meski pada akhirnya, Partai asuhan Ibu Mega memenangkan pemilu di tahun 2014, namun Mega harus bersusah payah merebut kembali hati rakyat dalam jangka waktu yang lama yaitu 10 tahun. 15 Merdeka.com, 2014. 16 Kompas.com, 2014. 17 Data diambil dari Daftar Laporan Penerimaan Dana Kampanye Periode II (Periode 4 Juni 2014-6 Juli 2014). Di data tidak disebutkan berapa jumlah dana yang disumbangkan PAN untuk kampanye pasangan capres- cawapres nomor urut 1, Prabowo Subianto- Hatta Rajasa. Datta dapat di akses di: http://www.kpu.go.id/koleksigambar/dkppii_prabowo- Hatta_672014.pdf 18 RMOL.CO, 2014. 7

Belajar dari sikap Mega yang membuat partai keluar sebagai pemenang dalam jangka waktu yang lama, mungkin saja dengan sikap Hatta Rajasa yang berjiwa besar mengucapkan selamat, masyarakat akan lebih percaya ke PAN. Setelah partai oposisi melakukan pembenahan internal, koalisi menjadi kegiatan yang selanjutnya dilakukan. Khususnya bagi partai yang berpotensi namun tidak masuk dalam 3 besar peraih suara terbanyak di pemilu 2014, seperti PAN. Namun menurut pribadi penulis, apabila dilihat dari kebesaran hati PAN dalam menyikapi kekalahan pileg 2014, maka PAN bisa menaikkan pamornya dan tidak menutup kemungkinan, partai besar akan menggandeng PAN apabila terus konsisten menjadi oposisi kritis- konstruktif, dan menjadi penyeimbang pemerintah dengan mendukung kebijakan- kebijakan yang pro rakyat atau kebijakan populis, meski mungkin harus berbeda paham dengan anggota Koalisi Merah Putih lainnya. 19 Peluang Oposisi di Pemilu Serentak 2019 Pemilu serentak 2019 memang menjadi hal baru bagi sistem politik di Indonesia. Namun, pemilu model baru ini, tidak mengubah peran oposisi dalam sistem politik demokrasi di Indonesia. Tidak ada yang berubah dari peran oposisi, tapi oposisi harus bekerja lebih keras lagi, untuk merebut hati rakyat. Penulis pun setuju dengan pendapat yang disampaikan oleh Mantan Ketua DPP Partai Demokrat, Anas Urbaningrum, dalam tulisannya yang berjudul: Membangun Oposisi Demokratik. 20 Di tulisannya, Anas menjelaskan secara rinci mengenai oposisi yang konstruktif. Oposisi tentunya berpeluang untuk mendapatkan suara rakyat di pemilu selanjutnya, apabila selama 5 tahun, oposisi mampu menjalani hal pokok yang menjadi fondasi karakter dari oposisi demokratik. Hal pokok tersebut adalah sebagai berikut 21 : Loyal kepada sistem dan tatanan yang sudah disepakati bersama 22. 19 PAN sudah terikat koalisi permanen Merah Putih dengan Gerindra, Golkar, PKS, Partai Demokrat, dan PPP. 20 Urbaningrum, Anas, Membangun Oposisi Demokratik. UNISOSDEM.ORG 21 ibid. 22 ibid. 8

Berperan untuk mengkritik dan mengoreksi kebijakan- kebijakan pemerintah yang muaranya adalah untuk membela kepentingan rakyat 23. Tidak merusak keadaan atau destruktif, melainkan harus mempunyai visi untuk memperbaiki dan menyempurnakan tatanan, sehingga mendatangkan faedah sebesar- besarnya bagi rakyat. 24 Tetap menjaga sistem yang berlangsung. 25 Menyediakan koreksi dan alternatif kebijakan dari apa yang dilakukan pemerintah. 26 Bahkan, sanggup menyediakan dan menawarkan tokoh- tokoh alternatif dari para anggota kabinet pemerintah. 27 Menurut hemat penulis, Pemilu Serentak 2019 masih memberi peluang bagi oposisi untuk memenangkan pemilu. Namun, melihat persaingan di Pemilu Serentak yang ketat (mengingat voters akan cenderung memilih caleg dari partai yang mengusung Presiden yang mereka pilih dalam waktu bersamaan), maka oposisi yang ada di pemerintahan Jokowi- JK harus bekerja lebih keras untuk merebut hati rakyat, khususnya dengan berperan sebagai oposisi yang konstruktif dengan menjalani hal pokok yang sudah dirinci diatas. Melihat realita politik yang terjadi pasca Pemilu 2014, meski Indonesia seolah- olah terbagi dalam dwi- partai (karena koalisi besar Koalisi Merah Putih dan Koalisi Indonesia Hebat), tentunya di pemilu 2019, masing- masing partai kembali bersaing untuk memenangkan pemilu legislatif dan eksekutif 2019 yang dilakukan serentak. Saran penulis, sebaiknya partai- partai sudah mulai menentukan nasib sendiri dan tidak menjegal pemerintahan yang sedang berlangsung. Apa arti koalisi besar namun tidak berfungsi sebagai oposisi yang sehat? Pemaksaan untuk bergabung dalam koalisi permanen, hanya merugikan partai (kecil) yang berpotensi. Meski akhirnya diperlukan, namun koalisi juga bisa memberikan dampak negatif: karena bentuknya yang besar dan majemuk, citra partai yang satu menentukan citra partai lainnya. Oleh karena itu kalau tidak sejalan visi misinya, bisa- bisa karena nila setitik, rusak susu sebelanga. 23 ibid. 24 ibid. 25 ibid. 26 ibid. 27 ibid. 9

BIBLIOGRAFI Surat Kabar dan Media Online 1. KOMPAS.COM. (2014) Golkar Pecat Kader yang Bertentangan dengan Aburizal Bakrie. [Online] Available from: http://nasional.kompas.com/read/2014/08/10/11000681/golkar.pecat.kader.ya ng.bertentangan.dengan.aburizal.bakrie 2. KOMPAS.COM. (2014) Yusril : Putusan MK Soal Pemilu Serentak Sebabkan Kevakuman Hukum. [Online] Available from: http://nasional.kompas.com/read/2014/01/24/0320388/yusril.putusan.mk.so al.pemilu.serentak.sebabkan.kevakuman.hukum. 3. MERDEKA.COM. (2014) Belajar Jadi Oposisi, Golkar Contek PDI Perjuangan. [Online] Available from: http://www.merdeka.com/pemilu- 2014/belajar- jadi- oposisi- golkar- contek- pdi- perjuangan.html 4. LIPUTAN6.COM. (2014) Demokrat Bakal Belajar Jadi Oposisi Seperti PDIP. [Online] Available from: http://indonesia- baru.liputan6.com/read/2080493/demokrat- bakal- belajar- jadi- oposisi- seperti- pdip 5. MERDEKA.COM (2014) Dulu PDIP Tolak Keras Harga BBM Naik, Kini Minta Kenaikan Harga. [Online] Available from: http://www.merdeka.com/uang/dulu- pdip- tolak- keras- harga- bbm- naik- kini- minta- kenaikan- harga.html 6. KOMPAS.COM. (2014) Setya Novanto, Calon Ketua DPR yang Akrab dengan KPK. [Online] Available from: http://nasional.kompas.com/read/2014/10/01/18323341/setya.novanto.calon.k etua.dpr.yang.akrab.dengan.kpk 7. MERDEKA.COM. (2014) Amien Rais Bela Prabowo, 3 Politisi PAN ini Membelot, [Online] Available from: http://www.merdeka.com/politik/amien- rais- bela- prabowo- 3- politisi- pan- ini- membelot.html 8. RMOL.CO. (2014) Ingat, Mega yang Dikalahkan MK Belum Pernah Ucapkan Selamat ke SBY. [Online] Available from: http://politik.rmol.co/read/2014/07/28/165733/ingat,- Mega- yang- Dikalahkan- MK- Belum- Pernah- Ucapkan- Selamat- ke- SBY- 10

9. BERITASATU.COM. (2014) Theo Litaay: Hati- hati Akomodasi Koalisi Merah Putih. [Online] Available from: http://sp.beritasatu.com/home/hati- hati- akomodasi- koalisi- merah- putih/62833 Web Sources 1. Supriyanto, Didik, Pilkada Serentak Menuju Pemilu Serentak. Hal. 1-6. [available from]: http://www.academia.edu/5587451/pilkada_serentak_menuju_pemilu_s ERENTAK_Oleh_Didik_Supriyanto_Ketua_Perludem 2. Urbaningrum, Anas. Membangun Oposisi Demokratik. [available from]: http://www.unisosdem.org/article_detail.php?aid=7052&coid=3&caid=22&gid=3 3. Daftar Laporan Penerimaan Dana Kampanye Periode II (4 Juni 2014 6 Juli 2014), 2014. [available from]: http://www.kpu.go.id/koleksigambar/dkppii_prabowo- Hatta_672014.pdf 11