BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan knowledge based economy (ekonomi berbasis pengetahuan) dalam rangka

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. organisasi/perusahaan, dimana SDM yang mampu menghasilkan kinerja yang baik dapat

BAB I PENDAHULUAN. semakin ketat. Agar dapat lebih unggul dalam persaingan perusahaan harus

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kompensasi merupakan imbalan yang diberikan oleh perusahaan kepada

BAB I PENDAHULUAN. kerja yang aman dan nyaman serta karyawan yang sehat dapat mendorong

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Didunia usaha keberadaaan seorang pemimpin dalam organisasi sangat

I. PENDAHULUAN. integral pembangunan nasional. Hal ini dapat dilihat dari beberapa hal, (a) kelapa

BAB I PENDAHULUAN. adat istiadatnya, alamnya yang indah, atraksi wisata serta mempunyai keaneka

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. efisien dan efektivitas kerja yang ada di perusahaan dan tentunya memiliki

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Dalam menghadapi persaingan di era globalisasi saat ini,

BAB I PENDAHULUAN. pelaksana pekerjaan. Organisasi merupakan suatu kumpulan orang-orang yang

BAB I PENDAHULUAN. Organisasi bisnis bisa sukses dan tetap eksis serta bertahan hidup (survive)

BAB I PENDAHULUAN. untuk pengembangan perusahaan. Perusahaan harus mampu membangun dan

BAB I PENDAHULUAN. PT. Suryaraya Lestari 1 merupakan salah satu industri berskala besar yang

I. PENDAHULUAN. yang lebih baik pada masyarakat di masa mendatang. Pembangunan ekonomi

OLEH DODI EKAPRASETYA A

BAB 1 PENDAHULUAN. jumlah lahan yang luas tersebut, pasti akan membutuhkan banyak tenaga kerja.

BAB I PENDAHULUAN. Pada dasarnya setiap perusahaan memiliki rencana pengembangan. bisnis perusahaan untuk jangka waktu yang akan datang.

BAB 1 PENDAHULUAN. rumah sakit terdapat banyak institusi yang padat karya dengan berbagai sifat, ciri,

BAB I PENDAHULUAN. Pegawai adalah aset utama suatu organisasi yang menjadi perencana dan

BAB I PENDAHULUAN. ekonomi pancasila. Secara ideologis normatif sumber dari dasar penjabaran

BAB I PENDAHULUAN. bertahan. Setiap organisasi dituntut untuk siap menghadapi perkembangan

I. PENDAHULUAN. Sektor pertanian merupakan salah satu sektor penting yang patut. diperhitungkan dalam meningkatkan perekonomian Indonesia.

I. PENDAHULUAN. berkualitas. Nilai dari sumber daya manusia akan tampak jelas ketika perusahaan. asset jika sumber daya manusianya berkualitas.

BAB I PENDAHULUAN. Kelapa sawit (Elaeis guineensis Jacq.) merupakan komoditas perkebunan unggulan

BAB I PENDAHULUAN. banyaknya jumlah lembaga pendidikan yang ada di Indonesia baik negeri maupun

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan kesejahteraan bangsa secara berkesinambungan dan terus-menerus dilakukan oleh

BAB I PENDAHULUAN. efesien dan tangguh serta dapat menunjang sektor industri. Kemudian sektor

BAB 1 PENDAHULUAN 1 BAB I PENDAHULUAN. infrastruktur, mesin dan peralatan, manusia, dan uang. Setiap komponen memegang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Persaingan antar perusahaan di era globalisasi semakin tajam, sehingga

BAB I PENDAHULUAN. produktivitas yang tinggi dalam lingkup usaha yang dijalankan. Hal ini

BAB I PENDAHULUAN. dicapai oleh perusahaan adalah pencapaian laba optimum. Pencapaian laba dirasa

BAB I PENDAHULUAN. cepat. Iklim usaha yang berubah cepat dan situasi yang berubah-ubah. dipergunakan oleh perusahaan yang mampu mengendalikan jalannya

BAB I PROFIL PERUSAHAAN

BAB I PENDAHULUAN. terselesaikan dengan baik. Hal ini menunjukkan bahwa sumber daya manusia

1.000 ha Kelapa Sawit. Karet. tahun

BAB 1 PENDAHULUAN. Karyawan dalam suatu organisasi merupakan aset terpenting dalam

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Dalam kehidupan ini, manusia dihadapkan pada berbagai macam

BAB I PENDAHULUAN. telah dibuka maka investasi harus terus dilanjutkan sampai kebun selesai

ANALISIS PENGARUH MOTIVASI, KEPUASAN KERJA DAN KOMITMEN PADA KINERJA KARYAWAN PT. PABELAN SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. tandan buah segar (TBS) sampai dihasilkan crude palm oil (CPO). dari beberapa family Arecacea (dahulu disebut Palmae).

BAB I PENDAHULUAN. dan bertanggungjawab dengan taat pada peraturan dan perundang-undangan yang

BAB I PENDAHULUAN. permasalahan yang terkait dengan kinerja. Kinerja merupakan fungsi hasil hasil

BAB 1 PENDAHULUAN. terbaik yang dapat membantu para manajer dalam mengelola organisasi perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu peran manajemen sumber daya manusia adalah menjaga dan

BAB I PENDAHULUAN. SDM yang mampu bersaing dan memiliki kemampuan profesional (knowledge,

BAB I PENDAHULUAN. pengusaha pengusaha yang bergerak dalam bidang perdagangan baik usaha baru

BAB I PENDAHULUAN. Koperasi telah hadir ditengah-tengah masyarakat dengan mengemban

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Undang-Undang RI No. 14 tahun 2005 tentang Guru dan Dosen, serta Peraturan

BAB I PENDAHULUAN. Dalam sistem persaingan yang sangat ketat, perusahaan dituntut untuk

BAB I PENDAHULUAN. Manusia selalu berperan aktif dan dominan dalam setiap kegiatan. organisasi, karena manusia menjadi perencana, pelaku, dan penentu

BAB I PENDAHULUAN. Teknologi yang semakin cepat telah membawa perubahan-perubahan dan

BAB I PENDAHULUAN. Sumber daya manusia merupakan bagian yang sangat penting dalam

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan dalam mencapai tujuan yang diharapkan tergantung pada kualitas

BAB I PENDAHULUAN. melalui Otonomi Daerah. Berdasarkan Undang-Undang Republik Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan semakin ketat. Hal ini terjadi karena dalam era ini negara

I. PENDAHULUAN. perkebunan kelapa sawit adalah rata rata sebesar 750 kg/ha/tahun. Berarti

BAB 7 PENUTUP. tujuan yang hendak dicapai dari penelitian ini maka dapat diperoleh kesimpulan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Dalam Era kompetisi yang kian ketat ini, setiap perusahaan dituntut untuk

BAB I PENDAHULUAN. bagi perusahaan untuk tetap dapat bertahan di era globalisasi. Sumber daya UKDW

I. PENDAHULUAN. masyarakat Indonesia salah satunya di Provinsi Sumatera Selatan. Pertanian

BAB I PENDAHULUAN. suatu organisasi menjadi lebih berkembang. Oleh karena itu, setiap organisasi

BAB I PENDAHULUAN. Tahun

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Pada dasarnya rumah sakit merupakan sebuah organisasi yang menyediakan

BAB I PENDAHULUAN. yang dilakukan perusahaan. Perusahaan yang memiliki modal dan. manusia yang unggul sangat diperlukan untuk dapat bertahan dalam

BAB I PENDAHULUAN. dan pembangunan nasional untuk mencapai masyarakat adil, makmur, dan merata

BAB 1 PENDAHULUAN. Salah satu masalah nasional yang sedang dihadapi oleh bangsa

BAB I PENDAHULUAN. menjawab tantangan tersebut, maka tantangan yang muncul merupakan. ancaman serius yang harus diupayakan metode penyelesainnya.

BAB I PENDAHULUAN. signifikan positif yang terhadap kinerja pegawai produksi.

BAB I PENDAHULUAN. proses kemajuan dan kemunduran suatu perusahaan, artinya meningkatkan

BAB 1 PENDAHULUAN. dilupakan sebagai aset yang berharga dalam sebuah perusahaan. Padahal sumber

BAB I PENDAHULUAN. didalamnya, dan prestasi akhir itulah yang dikenal dengan performance atau

BAB I PENDAHULUAN. pengaruh dan perubahan yang besar dalam dunia pendidikan. Begitu pula

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Sub sektor perkebunan merupakan salah satu sub sektor dari sektor

Tabel 14 Kebutuhan aktor dalam agroindustri biodiesel

BAB I PENDAHULUAN. seseorang dalam suatu bidang pekerjaan banyak ditentukan oleh tingkat

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. mempertahankan bisnis dan profit mereka (Arlan Rully, 2006)

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Sumber daya manusia merupakan faktor yang sangat sentral dalam

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan. Perkembangan inilah yang mengharuskan sebuah organisasi dalam

BAB I PENDAHULAN. A. Latar Belakang Masalah. Sumber Daya Manusia (SDM) dalam suatu organisasi merupakan penentu

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. oleh sumber daya manusia yang berkualitas. Organisasi dengan sumber daya

BAB I PENDAHULUAN. memecahkan berbagai permasalahan yang dihadapi.

BAB I PENDAHULUAN. akan dipengaruhi oleh lingkungan tempat bekerja, baik dari atasan, bawahan

BAB II KERANGKA TEORITIS. 2.1 Pengertian Kompetensi dan Jenis Kompetensi

BAB I PENDAHULUAN. karyawan maupun organisasi, karena dianggap sebagai outcome yang positif.

BAB I PENDAHULUAN. salah satu penghasil minyak. Kebutuhan akan minyak nabati didalam negeri

BAB VI SIMPULAN, KETERBATASAN, IMPLIKASI DAN SARAN. Bab 6 ini akan membahas mengenai simpulan, keterbatasan, implikasi dan saran pada

BAB I PENDAHULUAN. punggung utama penerapan BPJS Ketenagakerjaan. Jaminan Sosial) Ketenagakerjaan. PT Jamsostek (Persero) sebelum

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi yang semakin canggih di era modern dan globalisasi

BAB I PENDAHULUAN. maupun kinerja organisasi secara keseluruhan. Satu hal yang harus diperhatikan

BAB I PENDAHULUAN. strategis dan sangat vital, meskipun berbagai faktor lain yang dibutuhkan itu telah

BAB I PENDAHULUAN. Setiap perusahaan senantiasa membutuhkan manajemen yang berkaitan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. yang terkait dengan proses belajar mengajar yang berdasarkan kepada

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Persaingan dunia bisnis untuk merebut pasar terasa demikian ketat. Munculnya perusahaan-perusahaan baru dengan menggunakan teknologi modern, menyebabkan perusahaan dituntut untuk mampu beradaptasi dan harus meningkatkan knowledge based economy (ekonomi berbasis pengetahuan) dalam rangka menjaga kelangsungan hidup perusahaannya. Semakin kerasnya persaingan bisnis maka semakin tinggi pula aktivitas atau tugas-tugas yang harus dilakukan perusahaan. Perusahaan merupakan organisasi yang menghimpun orang-orang yang disebut sebagai karyawan untuk menjalankan kegiatan rumah tangga produksi perusahaan. Hampir semua perusahaan mempunyai tujuan yaitu memaksimalkan keuntungan dan nilai bagi perusahaan, dan juga untuk meningkatkan kesejahteraan pemilik dan karyawan. Dalam mencapai hal tersebut, perusahaan harus selalu meningkatkan kinerja organisasi dengan sumber daya manusia berkualitas yang dimiliki oleh perusahaan. Sumber daya manusia yang berkualitas dalam kajian ini adalah sumber daya manusia yang memiliki pengalaman, skill dan pengetahuan sesuai dengan kebutuhan individual (karyawan), kelompok (tim kerja) maupun organisasional sebagai satu kesatuan, dan mampu memanfaatkannya sebagai dasar berperilaku di sebuah organisasi. Banyak hal yang dapat menciptakan sumber daya manusia yang memiliki kinerja yang baik. Campbell (dalam Dewi, 2012) mendefinisikan kinerja sebagai representasi perilaku karyawan yang menarik di tempat kerja. 1

2 Sementara, Mangkunegara (2005) mengartikan kinerja sebagai hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai seorang pegawai dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan kepadanya. Menurut Mangkuprawira dan Hubeis (2006) terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi kinerja karyawan yaitu faktor personal, faktor kepemimpinan, faktor tim, faktor sistem dan faktor kontekstual (situasional). Kinerja karyawan dan kinerja organisasi mempunyai keterkaitan erat. Tercapainya tujuan organisasi tidak dapat dilepaskan dari sumber daya yang dimiliki oleh organisasi yang digunakan atau dijalankan oleh karyawan yang berperan aktif sebagai pelaku dalam upaya mencapai tujuan organisasi tersebut. Melihat peran sumber daya manusia yang begitu besar dalam perusahaan, seharusnya manajemen perusahaan harus lebih proaktif menjadikan sumber daya manusia nya sebagai human capital yang perlu diberi perhatian dan pengembangan. Karena human capital memiliki lima komponen yaitu kemampuan individu, motivasi individu, kepemimpinan, iklim organisasi, dan efektivitas kelompok kerja (Mayo, 2000). Masing-masing komponen memiliki peranan yang berbeda dalam menciptakan human capital perusahaan yang pada akhirnya akan berhubungan langsung dengan tingkat kinerja karyawan yang dapat menentukan nilai sebuah perusahaan. Selain faktor human capital yang dapat mempengaruhi kinerja karyawan, budaya organisasi juga dapat mempengaruhi kinerja karyawan. Hasil penelitian Ardini (2009) membuktikan bahwa budaya organisasi berpengaruh langsung terhadap kinerja karyawan. Penelitian Porwani (2010) juga menunjukkan bahwa

3 budaya organisasi memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan. Budaya juga dapat dilihat sebagian dari suatu lingkungan organisasi yang mempengaruhi perilaku dan kinerja karyawan di dalam organisasi. Budaya organisasi juga menciptakan, meningkatkan, dan mempertahankan kinerja tinggi. Dimana budaya organisasi yang kondusif menciptakan kepuasan kerja, etos kerja, dan motivasi kerja karyawan. Tingkat komitmen baik komitmen perusahaan terhadap karyawan, maupun antara karyawan terhadap perusahaan sangat diperlukan karena melalui komitmen-komitmen tersebut akan tercipta iklim kerja yang profesional. Komitmen karyawan merupakan perspektif yang bersifat keperilakuan dimana komitmen diartikan sebagai perilaku yang konsisten dengan aktivitas (consistent lines of activity) (Aris dan Ghozali, 2006). Sehingga semakin tinggi komitmen karyawan terhadap organisasi dapat meningkatkan kinerja karyawan tersebut. Wright (dalam Murty, 2012) mendukung bahwa semakin tinggi komitmen seseorang terhadap tugasnya maka akan semakin tinggi kinerja yang akan dihasilkan, yang menuju pada tingkat penilaian yang semakin tinggi. Terkait dengan penjelasan di atas, penulis melakukan penelitian tentang kinerja karyawan pada PT. Sumber Sawit Makmur Pabrik Kelapa Sawit Laut Tador Kabupaten Batu Bara. Pengukuran kinerja karyawan dapat terlihat dari seberapa besar hasil produksi pabrik kelapa sawit tersebut, karena kinerja merupakan catatan hasil produksi atas pekerjaan karyawan atau aktivitas tertentu dalam periode waktu tertentu (Adhiatma, 2008). Hasil produksi PT. Sumber Sawit Makmur Pabrik Kelapa Sawit Laut Tador dapat dilihat pada tabel di bawah ini:

4 Tabel 1.1. Produksi PT. Sumber Sawit Makmur Pabrik Kelapa Sawit Laut Tador Tahun Tandan Buah Minyak Kelapa Inti Kelapa Segar (Kg) Sawit (Kg) Sawit (Kg) 2009 104.503.010 21.745.208 4.238.060 2010 125.859.400 26.242.401 4.874.550 2011 123.732.780 25.232.844 5.089.460 2012 110.525.180 22.128.627 4.793.370 2013 101.561.260 19.668.898 4.337.390 Sumber: Dokumen PT. Sumber Sawit Makmur Dari tabel di atas, dapat diketahui bahwa hasil produksi PT. Sumber Sawit Makmur dari tahun 2009 2010 mengalami kenaikan. Namun, pada tahun 2011 2013 hasil produksi nya mengalami penurunan. Setelah melakukan wawancara dengan karyawan terkait penurunan hasil produksi PT. Sumber Sawit Makmur, ada beberapa penyebab menurunnya hasil produksi yaitu: 1) Penanaman sawit kembali (replanting) pada PT. Sumber Sawit Makmur Kebun Kelapa Sawit Laut Tador; 2) Persaingan harga Tandan Buah Segar (TBS) dengan perusahaanperusahaan lain; 3) Kondisi alam (Cuaca); 4) Kerusakan alat pabrik (Stagnasi). PT. Sumber Sawit Makmur merupakan pabrik kelapa sawit yang berdiri sejak tahun 1987 dengan kapasitas produksi 20 ton per jam. Saat ini, alat pabrik perusahaan tersebut tergolong masih manual dibandingkan dengan perusahaan swasta lainnya dengan kapasitas produksi 60-80 ton per jam. Pada saat proses produksi alat pabrik sering terjadi kerusakan sehingga dapat mempengaruhi hasil produksi PT. Sumber Sawit Makmur. Namun, pada tahun 2012 2013 perusahaan selalu melakukan pembaharuan/perbaikan mesin untuk memproduksi 20 ton per jam setiap harinya.

5 Apabila perusahaan akan melakukan perubahan dengan memproduksi tandan buah segar sebesar 60-80 ton per jam dengan menggunakan teknologi modern. Maka, perusahaan akan membutuhkan atau menyiapkan sumber daya manusia yang berkualitas dan mampu mengoperasikan teknologi baru dalam memproduksi tandan buah segar 60-80 ton per jam. Perubahan dalam memproduksi 20 ton per jam dan beralih dengan memproduksi 60-80 ton per jam tandan buah segar akan berpengaruh terhadap hasil yang dicapai. Ada beberapa hal yang menyebabkan perusahaan harus melakukan perubahan, yaitu adanya faktor eksternal yang berupa perkembangan teknologi, faktor ekonomi, peraturan pemerintah dan faktor internal berupa masalah-masalah sumber daya manusia. Kesiapan perusahaan melakukan perubahaan bukan hanya dilihat dari aspek keuangan saja. Namun, perlu diperhatikan bahwa human capital yang mampu menjalankan perubahan akan mewujudkan pencapaian perusahaan. Perubahan merupakan hal yang tidak mudah untuk dilakukan dan tidak semua mau melakukan perubahan, karena ketika melakukan perubahan itu artinya karyawan harus keluar dari zona nyaman dan mengubah rutinitas-rutinitas yang biasanya dilakukan. Namun, perlu adanya identifikasi kelompok karyawan yang resistensi terhadap perubahan yang kemudian kelompok tersebut harus dilibatkan dalam pengambilan keputusan. Keterlibatan karyawan dalam pengambilan keputusan merupakan nilai-nilai yang dapat membantu memecahkan permasalahan di sebuah perusahaan. Kesiapan dan komitmen karyawan sangat dibutuhkan untuk melakukan hal tersebut. Komitmen karyawan merupakan faktor penting bagi perusahaan dalam

6 rangka mempertahankan kinerja perusahaan. Apalagi dalam era persaingan bisnis yang semakin ketat, perusahaan dituntut untuk memiliki karyawan yang berkomitmen tinggi. Dengan komitmen yang tinggi serta keahlian yang dimiliki sumber daya manusia akan mempengaruhi pencapaian hasil sebuah perusahaan. Jadi, berdasarkan uraian dan pemaparan fenomena yang dikemukakan di atas, penulis tertarik untuk meneliti lebih lanjut terkait akan kinerja karyawan pada PT. Sumber Sawit Makmur PKS Laut Tador ke dalam skripsi dengan judul Pengaruh Human Capital, Budaya Organisasi dan Komitmen Karyawan terhadap Kinerja Karyawan PT. Sumber Sawit Makmur di Kabupaten Batu Bara. 1.2. Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka indentifikasi masalahnya adalah sebagai berikut: 1. Bagaimana pengaruh human capital terhadap budaya organisasi PT. 2. Bagaimana pengaruh human capital terhadap komitmen karyawan PT. 3. Bagaimana pengaruh human capital terhadap kinerja karyawan PT. 4. Bagaimana pengaruh budaya organisasi terhadap komitmen karyawan PT. 5. Bagaimana pengaruh budaya organisasi terhadap kinerja karyawan PT.

7 6. Bagaimana pengaruh komitmen karyawan terhadap kinerja karyawan PT. 7. Faktor mana yang lebih dominan yang berpengaruh terhadap kinerja karyawan PT. 8. Faktor apa yang menyebabkan menurunnya kinerja karyawan PT. Sumber Sawit Makmur di Kabupaten Batu Bara? 1.3. Pembatasan Masalah Mengingat banyaknya permasalahan yang dapat mempengaruhi bidang penelitian ini, maka peneliti membatasi masalah hanya pada pengaruh human capital, budaya organisasi dan komitmen karyawan terhadap kinerja karyawan PT. Sumber Sawit Makmur di Kabupaten Batu Bara. 1.4. Perumusan Masalah Sesuai dengan latar belakang masalah, identifikasi masalah, dan pembatasan masalah di atas maka yang menjadi perumusan masalah, yaitu: 1. Apakah human capital berpengaruh terhadap budaya organisasi PT. 2. Apakah human capital berpengaruh terhadap komitmen karyawan PT. 3. Apakah human capital berpengaruh terhadap kinerja karyawan PT. 4. Apakah budaya organisasi berpengaruh terhadap komitmen karyawan PT.

8 5. Apakah budaya organisasi berpengaruh terhadap kinerja karyawan PT. 6. Apakah komitmen karyawan berpengaruh terhadap kinerja karyawan PT. 1.5. Tujuan Penelitian Adapun yang menjadi tujuan dari penelitian ini, yaitu: 1. Untuk mengetahui pengaruh human capital terhadap budaya organisasi PT. Sumber Sawit Makmur di Kabupaten Batu Bara. 2. Untuk mengetahui pengaruh human capital terhadap komitmen karyawan PT. Sumber Sawit Makmur di Kabupaten Batu Bara. 3. Untuk mengetahui pengaruh human capital terhadap kinerja karyawan PT. Sumber Sawit Makmur di Kabupaten Batu Bara. 4. Untuk mengetahui pengaruh budaya organisasi terhadap komitmen karyawan PT. Sumber Sawit Makmur di Kabupaten Batu Bara. 5. Untuk mengetahui pengaruh budaya organisasi terhadap kinerja karyawan PT. Sumber Sawit Makmur di Kabupaten Batu Bara. 6. Untuk mengetahui pengaruh komitmen karyawan terhadap kinerja karyawan PT. Sumber Sawit Makmur di Kabupaten Batu Bara. 1.6. Manfaat Penelitian Adapun manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah: 1. Bagi Penulis, bermanfaat untuk pengembangan wawasan keilmuan serta sebagai sarana penerapan dari ilmu pengetahuan yang selama ini diperoleh

9 di perkuliahan khususnya mengenai human capital, budaya organisasi, komitmen karyawan dan kinerja karyawan. 2. Bagi Perusahaan, sebagai bahan pertimbangan yang berkaitan dengan pengaruh human capital, budaya organisasi dan komitmen karyawan terhadap kinerja karyawan. 3. Bagi Lembaga Pendidikan UNIMED, sebagai literatur perpustakaan di bidang penelitian mengenai pengaruh human capital, budaya organisasi dan komitmen karyawan terhadap kinerja karyawan. 4. Bagi Peneliti Lain, sebagai bahan referensi atau sumber informasi bagi peneliti lain yang berminat melakukan pengembangan penelitian yang sejenis di masa yang akan datang.