BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Teknologi komunikasi informasi yang semakin berkembang saat ini, memberikan paradigma baru dalam mengubah cara pandang seseorang mengenai berbagai hal, termasuk dalam berkomunikasi. Dalam sejarahnya komunikasi, telah melalui beberapa proses yaitu dimulai dari era tulisan seperti relief, ukiran, dan simbol, lalu era cetak seperti surat kabar, selebaran, dan spanduk, kemudian era telekomunikasi dimana masyarakat sudah mulai mengenal teknologi informasi seperti media telephone, radio, dan televisi, terakhir era interaktif seperti internet yang saat ini tengah berkembang. Manusiasendiri memiliki kemampuan mengkomunikasikan apa yang terdapat di fikirannya, sehingga mampu mengubah kehidupan sosialnya yang ditentukan oleh akumulasi, pertukaran dan penyebaran pengetahuan. Pada fungsi sistem komunikasi milik Harodl Laswell menyebutkan fungsi penjaga yang berisi memantau kondisi lingkungan dan mendeteksi berbagai ancaman dan masalah, juga berbagai peluang dan dukungan, serta memberitahu kepada masyarakat agar dapat menyesuaikan diri untuk beradaptasi dengan segala perkembangan yang ada. Dalam menentukan apa yang harus dilakukan terhadap tantangan perkembangan, masyarakat menggunakan sistem komunikasi untuk mendapatkan pengetahuan seperti melalui forum, diskusi ataupun media massa. Sehingga dapat dilihat bahwa manusia terus beradaptasi terhadap perkembangan melalui sistem komunikasi yang ada. 1
2 Pada konteks penyebaran informasi secara luas, masuk pada ranah komunikasi massa yang merupakan proses dimana lembaga-lembaga media membuat dan menyampaikan pesan-pesan kepada khalayak ramai dan proses di mana pesan-pesan tersebut dicari, dimanfaatkan, dimengerti, dan dipengaruhi oleh pendengar, pembaca dan pirsawannya. 1 Dalam mengkomunikasikan informasi agar dapat diterima oleh masyarakat dibutuhkan apa yang dinamakan media. Dalam bukunya William L. Rivers dan kawan kawan menyebutkan bahwa media merupakan perpanjangan lidah dan tangan yang berjasa meningkatkan kapasitas manusia untuk mengembangkan struktur sosialnya. 2 Sebagai sumber pengetahuan, media menyajikan informasi dunia luar kepada orang-orang, yang kemudian menggunakannya untuk membentuk atau menyesuaikan gambaran mentalnya tentang dunia. 3 Media memiliki arti penting bagi masyarakat, karena selain berfungsi menginformasikan, apa yang disampaikan oleh media, lebih dari yang dibutuhkan, sehingga masyarakat memiliki pengetahuan yang lebih dari apa yang diperlukannya, itu sebabnya mengapa saat ini media massa semakin terus berkembang. Pada era globalisasi saat ini banyak jenis-jenis media baru yang berkembang dan membuat dunia ini seolah-olah tidak memiliki batas ruang dan waktu, atau yang biasa dikenal dengan global village, sehingga memudahkan masyarakat dalam berkomunikasi ataupun bertukar informasi kapanpun dan dimanapun. 1 Stephen W.Littlejohn,, Theories of Human Communication, (Bandung: Universitas Padjajaran, 1997, Hal. 562) 2 William L.Rivers, and all, Media Massa dan Masyarakat Modern, (Jakarta: Kencana, 2008, Hal. 27) 3 Ibid., hal. 30
3 Namun dalam teori Wolfgang Riepl mengatakan meskipun teknologi komunikasi informasi terus berkembang, tidak berarti mengganti atau mensubtitusi media lama, melainkan suatu tambahan atau kumulatif dari media yang sudah ada. 4 Hal ini dapat dilihat dengan fenomena yang terjadi pada perkembangan era telekomunikasi khususnya pada media televisi. Pada masa sekarang ini, televisi merupakan salah satu media yang tengah disukai dan digunakan oleh sebagian besar masyarakat dalam memperoleh informasi, pengetahuan dan hiburan selain media-media lainnya, dan hingga saat ini masih mendominasi sebagai media yang banyak dipergunakan oleh masyarakat pada umumnya. Kelebihan karakteristik dari televisi adalah memiliki kemampuan audio visual sehingga lebih menarik masyarakat untuk mengkonsumsi informasi dari media televisi dibanding dengan media lainnya, selain kemampuannya sebagai media pandang dan dengar, televisi juga memiliki jangkauan yang luas. Saat ini sudah banyak yang menyoroti hal-hal yang berkaitan dengan media televisi, dimulai dari regulasinya, inovasi isi program acaranya, sampai kepada pengaruh yang ditimbulkan oleh televisi seperti Pengaruh kognitif, afektif dan konatif, propaganda, dan agenda setting. Hal tersebut merupakan gambaran televisi memiliki peran penting ditengah masyarakat. Kesadaran akan hal itu, menimbulkan fenomenalahirnya media-media baru yang mampu menghadirkan televisi dalam bentuk apapun, salah satunya adalah televisi online yang merupakan televisi dengan menggunakan akses internet dimana sekaligus dapat membaca email, teks internet dan halaman web. 4 Haryati, Observasi Kajian komunikasi dan Informatika : Mengamati Fenomena Citizen Journalism, (Bandung: Simbiosa Rekatama Media Bandung, 2007, Hal.2).
4 Dewasa ini, sebagian masyarakat sudah mulai mengenal televisi online terutama para pekerja kantoran, mahasiswa atau seseorang yang mengakses internet setiap harinya. Namun seseorang dapat mengakses televisi online apabila media yang digunakan memiliki koneksi internet. Internet merupakan jantung era informasi dan disebut sebagai induk dari semua jaringan, karena jaringan komputer di seluruh dunia yang menghubungkan ratusan bahkan ribuan jaringan yang lebih kecil 5, sehingga lebih memudahkan masyarakat dunia untuk saling terhubung satu sama lain meskipun terpisah ruang dan waktu. Internet berawal di tahun 1969 dengan nama Arpanet atau Advanced Research Project Agency dari Departemen Pertahanan Ameria Serikat yang berupa sambungan empat komputer pada kontraktor pertahanan dan universitas yang berbeda, dari sini jaringan meluas menjadi 62 komputer pada tahun 1974, 500 komputer pada tahun 1983 dan berjumlah 28.000 pada 1987, sampai dengan 30 September 2009 pengguna internet di seluruh dunia mencapai 1,733,993,741 atau 25.6% dari seluruh penduduk dunia. 6 Pada tahun 1990-an komputer dan komunikasi mulai berbaur, inilah yang disebut era informasi, sejalan dengan hal tersebut terdapat empat perkembangan lanjutan di antaranya adalah konvergensi, portabilitas, personalisasi dan kolaborasi. Konvergensi, menggambarkan gabungan beberapa industri dengan beragam peralatan yang dibuat untuk bisa bertukar data dalam format yang dapat 5 William and Sawyer, Using Infromation technology:pengenalan Praktis Dunia Komputer dan Komunikasi(Yogyakarta: Andi, 2007, Hal. 17) 6 http://www.internetworldstats.com/stats.htm
5 dipakai oleh komputer. Industri tersebut adalah komputer, komunikasi, elektronik, hiburan, dan media massa. Konvergensi, telah membuat produk elektronik bisa melakukan beragam pekerjaan, misalnya personal computer, notebook, i-phone, smarthphone yang mampu mengakses televisi dan juga mampu berkomunikasi seperti menggunakan telephone. Portabilitas atau mobilitas berarti mengganti listrik komputer dengan baterai. Para ahli memperikarakan bahwa alat elektronik personal yang berukuran kecil, canggih, dan nirkabel akan mengubah hidup melebihi perubahan yang disebabkan oleh personal computer karena mobilitasnya. Personalisasi, adalah proses menyajikan informasi agar sesuai dengan keinginan. Misalnya program yang secara otomatis mencari informasi yang hanya dibutuhkan sesuai dengan keinginan. Kolaborasi Massal, penulis New York Times, John Markoff mengatakan Kemajuan sistem perangkat lunak yang luar bisa memudahkan untuk berbagai-bagi secara instan dalam banyak hal, bahkan terkadang memperbaikinya. Contohnya, situs jurnalisme rakyat dimana setiap orang memiliki berita masing-masing dan bisa mengomentari tulisan orang lain. Empat perkembangan pada era informasi semakin mempertegas bahwa kecanggihan media komunikasi dapat mempermudah seseorang dalam mengkonsumsi informasi melalui media, tanpa terhambat oleh batasan ruang dan waktu. Fenomena tersebut juga diungkapkan oleh Satrio Arismunandar dalam jurnal ilmiahnya yang menyebutkan bahwa globalisasi mempengaruhi industri media. Adanya pergeseran struktur dan mekanisme dalam industri media itu sendiri, yang mengakibatkan perubahan pula dalam pola kerja dan operasional industri media. Pergeseran ini terjadi terutama karena didorong oleh faktor faktor lingkungan global, seperti proses globalisasi, yang imbasnya mempengaruhi industri media di Indonesia. Globalisasi pada intinya ingin menjadikan dunia sebagai satu pasar global.
6 Ciri ciri pokok globalisasi adalah: pergerakan bebas bagi gagasan, informasi, uang, tenaga kerja, produk dan jasa di tingkat global; makin tipisnya batas batas teritorial antarnegara; serta terjadinya saling keterkaitan interconnectedness antara satu unsur dengan yang lain. Globalisasi terlihat dari masuknya dengan mudah berbagai program televisi asing, untuk ditonton oleh publik Indonesia, baik melalui saluran televisi siaran yang biasa, maupun melalui TV kabel. 7 Yang patut untuk disoroti pada perkembangan tersebut adalah perubahan pada bentuk televisi menjadi televisi online yaitu perubahan pada waktu, tempat dan konten televisi. Yang dimaksudkan pada perubahan waktu adalah, audiens mampu merekam atau mendownload acara televisi untuk menonton acara favorit sewaktu-waktu, tidak harus mengikuti jadwal tayanganya. Perubahan ruang atau tempat televisi yaitu, siaran televisi yang biasanya hadir melalui pesawat televisi kini bisa dijangkau dengan menggunakan media personal computer, notebook, i- phone, smarthphone yang terhubung langsung ke internet. Perubahan pada konten yaitu audiens dapat memilih acara televisi yang ingin ditonton. Namun, meski perkembangan pada industri televisi semakin canggih, masyarakat indonesia pada umumnya belum semua dapat mengakes internet karena keterbatasan ekonomi, pengetahuan tentang internet serta perangkat teknis yang mendukung, ataupun dari segi kebutuhannya sehingga mempengaruhi kepemilikan suatu media. Dalam suatu komunikasi massa ada yang disebut dengan seleksi, sehingga khalayak dari suatu media hanya kalangan tertentu saja yang jumlahnya massal. Media maupun khalayak saling melakukan seleksi yang berpengaruh pada pemilikan media. 7 Satrio Arismunandar, Jurnal Ilmiah : Perkembangan Terkini dalam Industri Media dan Hubungannya dengan Kurikulum Ilmu Komunikasi di Perguruan Tinggi, (Jakarta:2007, hal. 39)
7 Dalam bukunya William L. Rivers dan kawan-kawan menyebutkan bahwa kepemilikan media ditentukan oleh ; pertama yaitu ketertarikan yang ditentukan oleh profesi, minat dan motivasi, yang kedua letak geografisnya, dimana beberapa jenis media belum memiliki jangkauan yang luas sehingga khalayak tidak mampu menerima isi dari media, lalu yang ketiga adalah ekonomi, yaitu pada prinsip umum disebutkan bahwa semakin tinggi penghasilan akan semakin tinggi tingkat penggunaan media, yang keempat pendidikan, dimana dalam berbagai studi menyebutkan bahwa secara umum orang berpendidikan lebih banyak menggunakan media tertentu, kelima adalah kemudahan, Wilbur Schramm menjelaskan bahwa pendengar, pembaca atau pemirsa memilih suatu media yang paling mudah diperolehnya, Goerge Zipf dari universitas harvard juga mengemukakan bahwa manusia memang cenderung memilih yang gampanggampang saja, dan ini diterapkan pula dalam pemilihan media, kemudahan yang dimaksud disini termasuk dari segi biaya dan waktu, keenam adalah harapan imbalan dimana dalam memilih suatu media seseorang akan memilih yang dapat memenuhi harapan untuk memberikan imbalan, yakni imbalan langsung dan imbalan yang tertunda. Meskipun adanya kecenderungan yang mempengaruhi kepemilikan media khususnya pada media internet yang mempengaruhi dapat atau tidaknya seseorang menjangkau televisi online, saat ini sudah terdapat stasiun televisi yang menampilkan televisi online pada websitenya bahkan sampai kepada lembaga pendidikan yaitu Universitas Bina Nusantara yang memiliki televisi bernama Bee Watch.
8 Universitas Bina Nusantara atau Ubinus merupakan salah satu perguruan tinggi swasta yang memiliki brand tertinggiakan teknologi komunikasi informasi, hal ini dibuktikan dalam penelitian milik Romi Satriowahono yang memperkuat bahwa Universitas Bina Nusantara menguasai brand untuk jurusan computing dan teknologi informasi di Indonesia. 8 Oleh karenanya peneliti tertarik untuk melihat tingkat pengetahuan dan sikap khalayak terhadap televisi online di Universitas Bina Nusantara yang merupakan wujud dari perkembangan teknologi informasi. Menilik fenomena yang terjadi pada perkembangan teknologi komunikasi informasi khususnya pada industri pertelevisian dengan lahirnya televisi online yang cenderung mempengaruhi khalayak dalam kepemilikan media, maka peneliti perlu mengadakan penelitian untuk mendapatkan informasi yang valid berkenaan dengan PENGETAHUAN DAN SIKAP KHALAYAK TERHADAP TELEVISI ONLINE BINUS TV (Survey Terhadap Mahasiswa Jurusan Sistem Komputer Universitas Bina Nusantara Angkatan 2012) 1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang diatas, guna memfokuskan pada penelitian yang di tuju oleh peneliti, maka perlu dibuat rumusan permasalahan dari fenomena yang akan diangkat, sebagai berikut : Sejauhmanapengetahuan dan 8 Romi Satrio Wahono, Branding University, http://romisatriawahono.net/2008/07/09/brandinguniversity/
9 sikap Khalayak Terhadap Televisi Online Binus TV pada Mahasiswa Jurusan Sistem Komputer Universitas Bina Nusantara Angkatan 2012? 1.3 Tujuan Penelitian Adapun yang menjadi tujuan dalam peneltian ini adalah untuk mengetahui Sejauhmana Pengetahuan dan SikapMahasiswa Jurusan Sistem Komputer Universitas Bina Nusantara Angkatan 2012 Terhadap Televisi Online Binus TV. 1.4 Manfaat Penelitian Berdasarkan tujuan penelitian, akan didapatkan output penelitian berupa : 1.4.1 Manfaat Akademis Untuk para pendidik bidang komunikasi massa dalammemahami dan melihat fenomena teknologi komunikasi informasi khususnya pada perkembangan televisi online dilihat dari pengetahuan dan sikap khalayak terhadap televisi online yang merupakan respon terhadap media baru. 1.4.2 Manfaat Praktis Untuk media televisi dapat dijadikan bahanpertimbangan dalam upaya pengembangan siaran melalui media lain.