ANALISIS PEMAKAIAN DISFEMIA PADA RUBRIK OPINI SURAT KABAR HARIAN JAWA POS EDISI BULAN JUNI 2010 SKRIPSI

dokumen-dokumen yang mirip
UNGKAPAN DISFEMIA PADA RUBRIK GAGASAN SURAT KABAR SUARA MERDEKA

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa adalah lambang bunyi yang arbitrer, digunakan masyarakat

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Bahasa adalah sistem lambang bunyi yang digunakan oleh masyarakat

PEMAKAIAN DISFEMIA PADA OPINI POLITIK.COM DI INTERNET

BAB I PENDAHULUAN. sarana komunikasi. Dalam kehidupan sehari-hari manusia selalu. menggunakan bahasa dalam berbagai bentuk untuk mengungkapkan ide,

BAB I PENDAHULUAN. sendiri-sendiri. Keunikkan bahasa dalam pemakaiannya bebas dan tidak terikat.

BAB l PENDAHULUAN. mengalami perkembangan seiring dengan pengguna bahasa. Bahasa merupakan alat

BAB I PENDAHULUAN. Besar Bahasa Indonesia (2005: 88), bahasa ialah sistem lambang bunyi

BAB I PENDAHULUAN. Ciri-ciri surat kabar menurut Effendy (2000: ) yakni publisitas yang menyangkut

ANALISIS PENGGUNAAN DIKSI PADA ARTIKEL SURAT KABAR SOLOPOS EDISI APRIL - MEI 2010

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

KARAKTERISTIK STRUKTUR PERCAKAPAN DAN KONTEKS PADA RUBRIK KARTUN OPINI DALAM HARIAN KOMPAS

BAB I PENDAHULUAN. para anggota kelompok sosial untuk bekerja sama, berkomunikasi, dan

SKRIPSI PENYIMPANGAN PRAGMATIK KARTUN OPINI DALAM BUKU DARI PRESIDEN KE PRESIDEN KARUT MARUT EKONOMI HARIAN & MINGGUAN KONTAN (2009)

BAB 1 PENDAHULUAN. sesamanya, berlandaskan pada budaya yang mereka miliki bersama. Sistem pada

KAJIAN PEMAKAIAN DEIKSIS SOSIAL DALAM TAJUK RENCANA HARIAN SOLOPOS EDISI JANUARI-FEBRUARI 2010 SKRIPSI

ANALISIS PENGGUNAAN DISFEMIA PADA RUBRIK GAGASAN SURAT KABAR SOLOPOS EDISI NOVEMBER 2014

BAB I PENDAHULUAN. berkomunikasi. Komunikasi dilakukan dengan tujuan untuk berinteraksi dengan

BAB I PENDAHULUAN. individu lain yang berasal dari daerah atau wilayah lain. Oleh karena itu, bahasa. Indonesia dijadikan sebagai bahasa nasional.

ANALISIS DEIKSIS PERSONA DAN TEMPORAL PADA RUBRIK JATI DIRI HARIAN JAWA POS EDISI FEBRUARI-MARET 2010 SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Media massa adalah media atau medium, saluran, sarana, atau alat yang

BAB I PENDAHULUAN. tidak hanya dipakai dalam berkomunikasi secara lisan akan tetapi juga

BAB I PENDAHULUAN. bantuan orang lain dan harus menjalin kerja sama satu sama lain untuk

VARIASI BAHASA PADA SMS (SHORT MESSAGE SERVICE) DALAM SURAT KABAR PADANG EKSPRES: TINJAUAN SOSIOLINGUISTIK SKRIPSI

PENANDA KOHESI SUBSITUSI PADA WACANA KOLOM TAJUK RENCANA SUARA MERDEKA BULAN AGUSTUS 2009 SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. keinginan dan sebagainya melalui bahasa, sehingga bahasa merupakan sarana

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

PENANDA KOHESI SUBTITUSI PADA WACANA KOLOM JATI DIRI JAWA POS EDISI BULAN JANUARI 2008

DISFEMIA DALAM BERITA UTAMA SURAT KABAR POS KOTA DAN RADAR BOGOR

I. PENDAHULUAN. keinginan, dan perbuatan-perbuatannya, serta sebagai alat untuk memengaruhi

BAB I PENDAHULUAN. lisan merupakan ragam bahasa yang dihasilkan oleh alat ucap manusia. Ragam bahasa

BAB I PENDAHULUAN. berkomunikasi, dan mengidentifikasi diri (Kridalaksana dalam Chaer, 2003:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. penulisan di media massa, baik cetak maupun elektronik. Perubahan makna kasar

I. PENDAHULUAN. Komunikasi merupakan kebutuhan mendasar bagi manusia. Sebagai makhluk. konvensi (kesepakatan) dari masyarakat pemakai bahasa tersebut.

IMPLIKATUR PERCAKAPAN DAN DAYA PRAGMATIK PADA IKLAN PRODUK KOSMETIK DI TELEVISI SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. interaksi dan kerjasama dalam kehidupan sehari-hari. Dengan berinteraksi,

BAB I PENDAHULUAN. berhubungan. Seperti yang dinyatakan (Sumarlam, 2008:1) Sarana yang

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu kegiatan yang tidak biasa dilepaskan dari bagian aktifitas manusia adalah

BAB I PENDAHULUAN. bahasa oleh berbagai media, baik itu media cetak maupun media non-cetak.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Komunikasi berfungsi sebagai hubungan antara seseorang dengan orang lain untuk mengetahui hal yang terjadi.

BAB I PENDAHULUAN. untuk hidup bersama. Untuk menjalani kehidupan sehari-hari antara orang yang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Pemilu 2014 merupakan kali ketiga rakyat Indonesia memilih

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu surat kabar yang beredar di masyarakat adalah Satelit Post. Surat

ANALISIS RETORIKA TEKSTUAL WACANA PADA RUBRIK INDIKATOR HARIAN REPUBLIKA EDISI DESEMBER 2009

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa merupakan hal penting yang perlu dipelajari karena bahasa

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa sebagai alat komunikasi mempunyai peranan penting dalam

BAB I PENDAHULUAN. realitas, dan sebagainya. Sarana yang paling vital untuk memenuhi kebutuhan

BAB I PENDAHULUAN. Manusia dilahirkan di dalam dunia sosial yang harus bergaul dengan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Surat kabar merupakan media massa cetak yang menyampaikan informasinya dengan

ERIZA MUTAQIN A

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Bahasa adalah sistem lambang atau simbol bunyi yang arbitrer berupa

ANALISIS ISI PESAN DALAM KARIKATUR DI INTERNET SEBAGAI KRITIK SOSIAL

PRATIWI AMALLIYAH A

BAB I PENDAHULUAN. lambang bunyi yang arbitrer yang dipergunakan oleh para anggota suatu

BAB I PENDAHULUAN. ada di dalam pikiran kepada orang lain yaitu dengan bahasa, baik secara lisan

BAB I PENDAHULUAN. bidang otomotif yang disajikan oleh majalah Oto Plus. Majalah ini terbit setiap

BAB I PENDAHULUAN. menyampaikan dan menerima informasi atau pesan.

PENANDA KOHESI LEKSIKAL REPETISI PADA WACANA TAJUK RENCANA SURAT KABAR SEPUTAR INDONESIA EDISI MARET 2009

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan mental penuturnya. Kehidupan mental bangsa Indonesia yang telah

BAB I PENDAHULUAN. untuk saling memahami maksud atau keinginan seseorang.

ANALISIS WACANA CELATHU BUTET PADA SURAT KABAR SUARA MERDEKA: TINJAUAN DARI SEGI KULTURAL, SITUASI, SERTA ASPEK GRAMATIKAL DAN LEKSIKAL SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa sangat penting untuk berkomunikasi dalam kehidupan sehari-hari.

BAB I PENDAHULUAN. Dalam kehidupan bermasyarakat manusia membutuhkan alat. komunikasi untuk berinteraksi dengan lingkungan sekitarnya.

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. masyarakat sehari-hari. Masyarakat menggunakan bahasa sebagai alat komunikasi

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa merupakan salah satu hasil budaya manusia yang bernilai

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. dalam (internal) dan unsur luar (eksternal). Unsur internal berkaitan

KOHESI LEKSIKAL REPETISI PADA WACANA INTERAKTIF DALAM KOLOM DETEKSI HARIAN JAWA POS EDISI JUNI 2007 SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Hidup bermasyarakat merupakan salah satu sifat manusia. Manusia tidak

BAB I PENDAHULUAN. menjadi faktor determinan dalam kehidupan sosial, ekonomi dan budaya bangsa Indonesia.

BAB I PENDAHULUAN. kalimat satu dengan kalimat lain, membentuk satu kesatuan. dibentuk dari kalimat atau kalimat-kalimat yang memenuhi persyaratan

ANALISIS TINDAK TUTUR PADA WACANA STIKER PLESETAN

BAB I PENDAHULUAN. berasal dari kata Italia caricare yang berarti memberi muatan atau melebihlebihkan.

PEMAKAIAN DEIKSIS SOSIAL DALAM TAJUK RENCANA HARIAN KOMPAS EDISI JANUARI FEBRUARI 2010 SKRIPSI. Untuk memenuhi sebagian persyaratan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Eufemisme berupa ungkapan-ungkapan yang tidak menyinggung perasaan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Linguistik sebagai ilmu kajian bahasa memiliki berbagai cabang.

BAB I PENDAHULUAN. Tarigan (1987 : 27), Wacana adalah satuan bahasa yang terlengkap dan tertinggi atau

PEMANFAATAN GAYA BAHASA PADA WACANA SMS LUCU. DI SITUS WEB SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. alat untuk menyampaikan gagasan, pikiran, maksud, serta tujuan kepada orang lain.

BAB I PENDAHULUAN. umat Islam. Dakwah di tengah masyarakat intelektual dalam arti tingkat SDM

BAB I PENDAHULUAN. setiap hari, sehingga sering disebut harian (Pusat Bahasa Departemen Pendidikan

PENGGUNAAN TANDA BACA DAN HURUF KAPITAL PADA TEKS IKLAN BROSUR PENAWARAN BARANG ATAU JASA. Skripsi

BAB I PENDAHULUAN. dua macam, yaitu sarana komunikasi yang berupa bahasa lisan dan sarana

BAB 1 PENDAHULUAN. memberikan informasi. Sebagai media penerbitan berkala, isi surat kabar tidak. melengkapi isi dari surat kabar tersebut.

BAB I PENDAHULUAN. kebutuhan dan kepentingannya. Seperti yang diibaratkan oleh Djafar Assegaf. sarana untuk mendapatkan informasi dari luar.

BAB I PENDAHULUAN. berhubungan dengan orang lain. Hal ini sejalan dengan pendapat Keraf (2001:1)

BAB I PENDAHULUAN. manusia. Bahasa dapat digunakan manusia untuk berkomunikasi dengan orang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sebagai makhluk sosial manusia memerlukan alat komunikasi antar

BAB I PENDAHULUAN. massa sangat beragam dan memiliki kekhasan yang berbeda-beda. Salah satu. rubrik yang ada di dalam media Jawa Pos adalah Clekit.

BAB I PENDAHULUAN. Bentuk unik dalam wacana, sebagai dasar dalam pembahasan teks

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bahasa dalam kehidupan sehari-hari memiliki peranan dan fungsi yang mendasar. Dengan bahasa manusia dapat

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. sederhana sehingga mudah dimengerti oleh pembacanya. lima, yaitu: kalimat berita, kalimat perintah, kalimat Tanya, kalimat seruan,

BAB I PENDAHULUAN. menggunakan medium utama berupa bunyi ujaran (unsur bahasa yang hanya

BAB I PENDAHULUAN. perlu diragukan lagi. Bahasa tidak hanya dipergunakan dalam kehidupan

RELASI TEMPORAL ANTARKLAUSA DALAM KALIMAT MAJEMUK BERTINGKAT PADA HARIAN SOLO POS EDISI APRIL 2010 SKRIPSI. Untuk memenuhi sebagian persyaratan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

Transkripsi:

ANALISIS PEMAKAIAN DISFEMIA PADA RUBRIK OPINI SURAT KABAR HARIAN JAWA POS EDISI BULAN JUNI 2010 SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Gelar Sarjana S-1 Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia, dan Daerah Disusun Oleh : SITI NUR FADHILATIN A 310 050 156 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2010

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Salah satu fungsi bahasa bagi manusia adalah sebagai alat komunikasi. Dalam kehidupan sehari-harinya manusia selalu menggunakan bahasa dalam berbagai bentuk guna memenuhi kebutuhan hidupnya. Dengan komunikasi manusia dapat memenuhi keinginannya sebagai makhluk sosial yang saling berhubungan untuk menyatakan pikiran dan pendapatnya serta untuk bekerja sama. Bahasa adalah sistem lambang bunyi yang arbitrer yang dipergunakan oleh suatu masyarakat untuk bekerja sama, berinteraksi, dan mengidentifikasi diri (Kridalaksana, 2001: 21). Bahasa adalah salah satu ciri pembeda utama manusia dari makhluk hidup yang lainnya di dunia ini. Bahasa mempunyai fungsi yang penting bagi manusia, terutama fungsi komunikatif. Selain digunakan sebagai sarana dan media komunikasi antar anggota masyarakat, bahasa juga dapat digunakan dalam berbagai bidang. Salah satu bidang yang memakai bahasa tulis adalah surat kabar. Surat kabar Jawa Pos adalah surat kabar harian yang memuat berita-berita faktual yang jangkauannya luas. Sebagian besar masyarakat berlangganan atau membeli surat kabar karena memerlukan informasi mengenai berbagai peristiwa yang terjadi. Selanjutnya, fungsi mendidik, koreksi, menghibur, dan mediasi merupakan fungsi pelengkap yang dapat ditemukan dalam artikel atau opini, cerita dan sebagainya. 1

2 Pemakaian bahasa dalam surat kabar sudah selayaknya dikemas dalam bentuk yang menarik atau berkarakter. Dengan demikian, akan memotivasi masyarakat untuk membaca surat kabar. Selain itu juga dapat membantu mempertahankan kedudukan surat kabar itu sebagai salah satu jenis komunikasi massa yang tetap digemari mereka yang haus akan informasi. Fungsi lain dari surat kabar yang tidak kalah pentingnya adalah untuk mempengaruhi pembaca. Fungsi ini secara implisit terdapat pada berita-berita, sedangkan secara eksplisit terdapat pada rubrik opini yang biasanya terdiri dari tajuk rencana, artikel, kolom, surat pembaca, pojok, komentar, dan lain sebagainya. Hal ini sejalan dengan pendapat Koesworo, dkk. (1994: 104) yang menyatakan bahwa di halaman opini berisi artikel, tajuk rencana, kolom, surat pembaca, dan pojok. Penerbitan pers khususnya surat kabar hampir semuanya menyediakan rubrik untuk menampung pendapat, opini, ataupun gagasan. Rubrik opini disediakan berkaitan dengan salah satu tujuan penerbitan surat kabar, yaitu agar khalayak dalam arti masyarakat luas mempunyai sikap, pendapat, dan melakukan suatu tindakan tertentu. Penerbit biasanya menyediakan satu halaman penuh yang khusus memuat pendapat, opini, atau gagasan, baik dari masyarakat pada umumnya maupun redaktur. Halaman ini menurut Totok Djuroto (2000: 67) dinamakan halaman pendapat (opinion pages). Rubrik opini juga merupakan representasi penggunaan bahasa oleh masyarakat luas. Hal ini mengingat bahwa tulisan-tulisan dalam rubrik opini sebagian besar berasal dari masyarakat luas atau pembaca pada umumya. Dengan

3 demikian, tulisan-tulisan pada rubrik opini sarat dengan perkembangan bahasa pada masyarakat pengguna bahasa. Pemakaian disfemia dapat ditemukan dalam tulisan-tulisan di surat kabar. Pemakaian disfemia merupakan wujud ketajaman kata yang ditulis oleh para kuli tinta. Selain itu disfemia atau pengasaran bahasa biasanya digunakan oleh orang untuk menghujat atau menegaskan makna (Alwi dalam Masri, dkk., 2001: 62). Tendensi dipakainya disfemia dalam surat kabar disinyalir oleh kebebasan pers pasca reformasi. Pemakaian disfemia biasanya terdapat dalam tulisan-tulisan yang bertemakan sosial-politik yang beresensikan kritik terhadap pemerintahan. Boleh jadi ini terjadi karena terbangunnya kebebasan pers seiring lahirnya gerakan reformasi. Dituliskan sebelumnya bahwa opini sebagai bagian dari surat kabar memiliki kekhasan bahasa dalam menyampaikan informasi. Salah satu kekhasan tesebut adalah adanya pemakaian disfemia. Akan tetapi, pemakaian disfemia tersebut dapat menyebabkan ketidaklaziman makna. Opini sebagai bagian dari surat kabar sebenarnya menggunakan bahasa yang lazim atau umum sehingga para pembaca mudah untuk mencernanya. Berdasarkan uraian di atas, penulis berasumsi bahwa penulisan opini pada surat kabar harian Jawa Pos edisi bulan Juni 2010 terdapat bentuk-bentuk pemakaian disfemia. Hal ini dapat dilihat pada kata merebut yang terdapat pada kalimat Para elite politik juga harus memberikan contoh dan keteladanan, bukan malah ribut untuk merebut kekuasaan. Kata merebut merupakan pemakaian disfemia yang bermakna mengambil sesuatu dengan paksa dan bernilai rasa kasar.

4 Kata merebut untuk menggantikan kata mendapatkan yang bernilai rasa lebih halus atau sopan. Fenomena lain yang mengandung penggunaan disfemia terlihat dalam peristiwa di bawah ini: (1a) Dilihat dari aspek hukum, kasus kekerasan terhadap anak dalam rumah tangga yang dialami oleh Tia, Indah, Lintang, Eka, dan lainnya, bisa dijerat dengan beberapa Undang-Undang terkait yaitu Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2003 tentang Perlindungan Anak dan Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2004 tentang Penghapusan Kekerasan dalam Rumah Tangga (KDRT). Kata dijerat pada kalimat di atas merupakan bentuk disfemia untuk menggantikan kata dikenakan. Kata dijerat juga mengandung nilai rasa yang mengerikan. Kata dijerat lebih pantas digunakan pada hewan, dan tidak pantas digunakan pada manusia. (1b) Menurut saya yang salah adalah Perhutani dan aparat penegak hukum, terutama Hakim, kok bisa begitu jawabannya ya, karena Perhutani punya Polhut tapi mlempem. Kata mlempem pada kalimat di atas merupakan bentuk disfemia untuk menggantikan kata lemah yang memiliki nilai rasa yang lebih halus dan lebih sopan serta lazim dipakai untuk manusia. Kata mlempem dalam bahasa Jawa, mlempem yang berarti keadaan yang tidak lagi renyah (tentang makanan yang digoreng). Dari kedua fenomena di atas, penulis terdorong untuk mengambil objek pada rubrik Opini surat kabar harian Jawa Pos, hal ini karena pemakaian bahasa pada rubrik Opini surat kabar harian Jawa Pos berbeda dengan yang lainnya, misalnya iklan. Selain itu, pemakaian bahasa pada rubrik Opini merupakan tulisan-tulisan yang berasal dari masyarakat luas yang merupakan hasil

5 representasi bahasanya. Penulis memfokuskan penelitian pada pemakaian disfemia dengan mengangkat judul Analisis Pemakaian Disfemia pada Rubrik Opini Surat Kabar Harian Jawa Pos Edisi Bulan Juni 2010. B. Pembatasan Masalah Permasalahan dalam penelitian ini dibatasi pada bentuk pemakaian disfemia yang perlu dideskripsikan, nilai rasa yang terkandung dalam pemakaian disfemia berdasarkan makna emotifnya, dan sinonim bentuk pemakaian disfemia pada rubrik Opini surat kabar harian Jawa Pos edisi bulan Juni 2010. C. Perumusan Masalah Perumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut 1. Bagaimanakah bentuk pemakaian disfemia pada rubrik Opini surat kabar harian Jawa Pos edisi bulan Juni 2010? 2. Nilai rasa apa sajakah yang terkandung dalam bentuk pemakaian disfemia pada rubrik Opini surat kabar harian Jawa Pos edisi bulan Juni 2010? 3. Bagaimanakah sinonim bentuk pemakaian disfemia pada rubrik Opini surat kabar harian Jawa Pos edisi bulan Juni 2010? D. Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut 1. Mendeskripsikan bentuk pemakaian disfemia pada rubrik Opini surat kabar harian Jawa Pos edisi bulan Juni 2010.

6 2. Mendeskripsikan nilai rasa yang terkandung dalam bentuk pemakaian disfemia pada rubrik Opini surat kabar harian Jawa Pos edisi bulan Juni 2010. 3. Mendeskripsikan sinonim bentuk pemakaian disfemia pada rubrik Opini surat kabar harian Jawa Pos edisi bulan Juni 2010. E. Manfaat Penelitian Penelitian yang berjudul Analisis Pemakaian Disfemia pada Rubrik Opini Surat Kabar Harian Jawa Pos Edisi Bulan Juni 2010 ini diharapkan dapat bermanfaat baik secara teoretis maupun secara praktis. 1. Manfaat Teoretis Secara teoretis, penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan terhadap pengetahuan dan pemahaman tentang disfemia kepada pembaca, yaitu : a. Memberikan masukan pengetahuan tentang bentuk pemakaian disfemia dan nilai-nilai rasa yang terkandung dalam bentuk pemakaian disfemia b. Memberikan masukan terhadap pemahaman tujuan penggunaan disfemia dalam berkomunikasi c. Menambah wawasan kepada pembaca pada umumnya dan komunitas linguistik pada khususnya mengenai bentuk pemakaian disfemia dalam surat kabar. 2. Manfaat Praktis Hasil penelitian ini secara praktis diharapkan dapat sebagai bahan masukan bagi pembaca lain, adalah sebagai berikut :

7 a. Bagi Penulis Opini, membantu untuk menentukan bentuk kebahasaan yang tepat sehingga berita yang disuguhkan mudah dipahami pembaca. b. Bagi Pembaca, menafsirkan dengan tepat makna yang terkandung dalam pemakaian disfemia. c. Bagi Guru, 1) Membantu guru dalam menjelaskan kepada siswa mengenai bentuk kebahasaan yang termasuk disfemia dan yang bukan disfemia 2) Membantu guru dalam menjelaskan kepada siswa mengenai bentuk kebahasaan secara semantik tepat atau kurang tepat bila dikaitkan dengan konteks 3) Membantu guru dalam menjelaskan nilai rasa yang terkandung dalam bentuk pemakaian disfemia kepada peserta didik.