TEKNOLOGI DAUR ULANG AIR LIMBAH Aflakhur Ridlo Pusat Teknologi Lingkungan, Kedeputian TPSA Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi Jl. M.H. Thamrin No. 8, Lantai 12, Jakarta 10340 e-mail: ridloa@gmail.com PENDAHULUAN Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) daerah wisata di kawasan Tanjung Lesung Kabupaten Pandeglang menjanjikan dapat meningkatkan perekonomian daerah di masa kini dan yang akan datang. Namun karena lokasinya di daerah tanjung yang dikelilingi oleh air laut dengan sumberdaya air bersihnya yang sangat terbatas sementara jumlah air limbah yang ada cukup banyak belum dimanfaatkan maka pengadaan teknologi daur ulang air limbah. Hal ini menjadi sangat penting untuk menjaga keberlanjutan daerah pariwisata tersebut dan dalam menjaga ekosistem di lokasi wisata resort dari kerusakan akibat polusi air. Selain itu untuk pengembangannya di masa mendatang semakin dibutuhkan teknologi daur ulang limbah air untuk memenuhi kebutuhan kegiatan wisata di daerah itu. Air abu-abu(greywater) adalah terminologi umum yang diberikan untuk air dari shower, bathtub, laundry dan kamar mandi dari rumah. Dengan perlakuan yang tepat air ini dapat di-recycle dan reuse untuk irigasi landskap dan flushing toilet menggunakan stateof-the-art filtrasi dan sistem sanitasi. Air limbah yang sangat ini dapat diolahdan digunakan menjadi sumber air yang dapat dimanfaatkan 1
bagi masyarakat. Air yang dihasilkan dari kegiatan ini sebenarnya telah memenuhi baku mutu air minum oleh Departemen Kesehatan RI, namun masih harus disesuaikan dengan budaya masyarakat setempat dalam mengkonsumsi air baku dari non-limbah. TUJUAN DAN SASARAN Tujuan dari kegiatan ini adalah terlaksananya penerapan teknologi daur ulang air limbah untuk dimanfaatkan sebagai sumber air untuk memenuhi kebutuhan masyarakat terutama di bidang industri pariwisata. Sasaran dari kegiatan ini adalah terbangunnya pilot Plant sistem daur ulang limbah untuk memproduksi air bersih di kawasan ekonomi khusus (KEK) daerah wisata kawasan Tanjung Lesung, Pandeglang. HASIL KEGIATAN Hasil dari kegiatan ini adalah terbangunnya satu pilot Plant teknologi daur ulang air limbah yang telah diserahkan kepada pihak Pemerintah Kabupaten Pandeglang untuk dioperasikan oleh PT Banten West Java. Teknologi daur ulang air limbah yang telah digunakan adalah dengan sistem ultrafiltrasi. Saat ini teknologi filtrasi untuk penjernihan air ada dua tipe yaitu tipe konvensional dengan menggunakan saringan pasir dan tipe baru dengan menggunakan membran. Teknologi membran saat ini berkembang sangat pesat dan mulai banyak diaplikasikan untuk berbagai kegunaan mengingat banyak sekali keunggulan-keunggulan yang dimilikinya dibanding teknologi konvensional. 2
Membran UF yang digunakan adalah tipe hollow fiber yang terbuat dari poly sulfone dan diproduksi oleh Kristal.TM America. Tingkat filtrasi dengan membrane ini adalah dapat menahan partikel ukuran 0.1 ~ 0.01 micron dengan tekanan pompa yang rendah dan tanpa bahan kimia dalam prosesnya sehingga memiliki biaya operasi yang rendah. Hasil akhir air menggunakan sistem ini selalu konstan dan bisa menghilangkan bakteri pada waktu yang bersamaan dengan proses penghilangan material yang tersuspensi dalam air. Kelebihan teknologi membran ini diantaranya adalah : a. Teknologi membran adalah teknologi yang berwawasan lingkungan dan ramah lingkungan, tidak menggunakan bahan kimia yang berbahaya dan menimbulkan pencemaran. b. Teknologi membran memberikan jaminan kualitas air yang lebih konstan c. Teknologi membran dapat memberikan operational cost yang lebih tetap bila dibandingkan dengan teknologi konvensional. 3
Gambar 1. Pengolahan Air Siap Minum dengan Ultraflitrasi Gambar 2. Diagram instalasi pengolahan air limbah dan daur ulang air limbah Gambar 3. Penjelasan instalasi pilot Plant daur ulang air limbah oleh Dr. Rudi Nugroho. 4
Gambar 4. Air sebelum diolah, setelah pengolahan IPAL dan sesudah proses daur ulang air limbah Gambar 5. Serah terima pilot Plant daur ulang air limbah oleh Direktur PTL Sistem yang yang dibangun sangat cocok untuk resort dan hotel. Di hotel wisata Tanjung Lesung pada saat occupancy 3 mendekati penuh, 29 m air dapat dihemat setiap hari menggunakan sistem ini. Kapasitasnya dapat ditingkatkan sesuai dengan kebutuhan. Penggunaan teknologi daur ulang air limbah mempunyai impact langsung dan positif pada biaya operasional. Selanjutnya dengan sistem ini kualitas daur ulang air limbah dapat ditingkatkan sesuai dengan baku mutu air minum sehingga efisiensi penggunaan air dapat diterapkan di daerah tersebut MANFAAT KEGIATAN Kegiatan ini bermanfaat untuk pengembangan penguasaan teknologi daur ulang air limbah bagi perekayasa dan peneliti BPPT terutama di lokasi wisata pantai. Bagi pemerintah Kabupaten Pandeglang dan pihak kawasan 5
Tanjung Lesung, keberadaan alat ini sangat membantu efisiensi ketersediaan air bersih dan dapat digunakan juga sebagai alat promosi kepada pengunjung akan komitmen pihak pengelola resort terhadap kelestarian lingungan dengan daur ulang air limbahnya. KESIMPULAN dan REKOMENDASI Program yang telah dilaksanakan ini dinilai oleh masyarakat sebagai hal yang sangat baik karena disamping memberikan nilai tambah pada sumberdaya yang ada, ternyata dapat memberikan keuntungan baik materi maupun pemenuhan pada bidang yang sangat mendasar pada manusia. Program ini hendaknya tetap dapat bergulir di masyarakat bukan hanya menyangkut materi yang diberikan namun juga teknologi yang sudah diterapkan, dapat dikembangkan atau ditingkatkan kapasitas produksinya agar menjadi lebih besar. Dalam kaitannya dengan program tersebut dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: a. Program ini dapat meningkatkan nilai tambah pada sumberdaya alam setempat. b. Program ini dapat diteruskan karena menjadi salah satu model pemenuhan kebutuhan dasar manusia. c. Program ini dapat memberikan nilai tambah terhadap kemanusiaan dari sisi teknologi, peningkatan kualitas air dan kualitas hidup manusia serta sektor usaha. Adapun terhadap program yang telah dan akan dikembangkan diberikan rekomendasi sebagai berikut : a. Agar dalam program ini, dapat ditambahkan kegiatan berupa praktek bersifat teknis termasuk kegiatan perakitan dan 6
perbengkelan bagi operator agar bisa turut serta mengembangkan program di tempat lainnya. b. Agar dalam program ini dibuat jaringan kerjasama dengan perguruan tinggi setempat dan/atau lebih sering dilakukan sosialisasi langsung ke masyarakat, sehingga transfer teknologi ke masyarakat semakin cepat. 7