I. PENDAHULUAN. dan menghadapi hal-hal darurat tak terduga (McGowan, 2001). Lutan. tahan dan fleksibilitas, berbagai unsur kebugaran jasmani saling

dokumen-dokumen yang mirip
KONTRIBUSI TINGKAT KEBUGARAN JASMANI TERHADAP KAPASITAS PARU-PARU DAN TEKANAN DARAH. Jurnal. Oleh. Muhammad Nurhamid

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha

I. PENDAHULUAN. membentuk suatu asam yang harus dibuang dari tubuh (Corwin, 2001). duktus alveolaris dan alveoli (Plopper, 2007).

BAB I PENDAHULUAN. Proses penuaan merupakan tantangan yang harus ditanggulangi karena diartikan

BAB I PENDAHULUAN. merupakan akibat buruk merokok, baik secara langsung maupun tidak langsung.

BAB I PENDAHULUAN I.I LATAR BELAKANG

PENGARUH KEBIASAAN MEROKOK TERHADAP DAYA TAHAN JANTUNG PARU

BAB I PENDAHULUAN. merokok juga banyak dilakukan oleh remaja bahkan anak-anak. Berdasarkan data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) dalam DepKes RI

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Olahraga adalah aktivitas fisik yang bertujuan untuk meningkatkan

I. PENDAHULUAN. kodratnya dengan tidak bergerak dan tidak beraktivitas. Banyak manfaat

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

ADAPTASI CARDIORESPIRATORY SAAT LATIHAN AEROBIK DAN ANAEROBIK Nugroho Agung S.

BAB I PENDAHULUAN. pungkiri. Banyak penyakit telah terbukti menjadi akibat buruk dari merokok,

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

SD kelas 6 - ILMU PENGETAHUAN ALAM BAB 12. RANGKA DAN SISTEM ORGAN PADA MANUSIALatihan soal 12.5

5. Paru-paru dibungkus oleh dua selaput yang dinamakan... a. pleura b. bronkus c. alveolus d. trakea

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

SISTEM PERNAPASAN PADA MANUSIA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

SMP JENJANG KELAS MATA PELAJARAN TOPIK BAHASAN IX (SEMBILAN) ILMU PENGETAHUAN ALAM (IPA) SISTEM PERNAPASAN MANUSIA. A. Organ-Organ Pernapasan

BAB I PENDAHULUAN. untuk mempertahankan atau meningkatkan derajat kesegaran jasmani (physical

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Peningkatan jumlah perokok di negara berkembang termasuk Indonesia

2015 PENGARUH LATIHAN CIRCUIT TRAINING TERHADAP PENURUNAN LEMAK TUBUH DAN PENINGKATAN KEMAMPUAN DAYA TAHAN AEROBIK (VO2 MAX)

BAB VII SISTEM PERNAPASAN

Sistem Respirasi Manusia L/O/G/O

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. memerlukan kekuatan, daya tahan dan fleksibilitas. Menurut Irianto (2004: 2),

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi komunikasi dan trasportasi dirasa memperpendek jarak dan

Problem kebugaran dan kesehatan. Suharjana FIK UNY

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Setiap orang membutuhkan kesegaran jasmani yang baik agar dapat

KISI KISI SOAL PRETEST DAN POST TEST. Ranah Kognitif Deskripsi Soal Jawaban

Mata Kuliah Olahraga 1 Soal-soal dan jawaban

I. PENDAHULUAN. medali pada sejumlah kegiatan perlombaan seperti Sea Games, Asean Games,

BAB I PENDAHULUAN. suatu perubahan pembangunan bangsa. Peranan penting tersebut

BAB II KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS. VO2max dianggap sebagai indikator terbaik dari ketahanan aerobik.

BAB 1 PENDAHULUAN. Volume maksimum oksigen (VO 2

Pada sistem kardiovaskuler dan respirasi terjadi perubahan yaitu penurunan kekuatan otot otot pernafasan, menurunnya aktivitas silia, menurunnya

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Vol. 1 No. 1 ISSN Analisis Kapasitas Vital Paru Terhadap VO2Max Mahasiswa Baru FPOK IKIP Mataram Tahun Akademik 2015 / 2016

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Paru-paru terdiri dari bagian kanan dan kiri. Paru-paru kanan memiliki

AKTIVITAS FISIK BAGI KEBUGARAN DAN KESEHATAN

BAB I PENDAHULUAN. luang dan menanggulangi keadaan-keadaan mendadak yang tidak. yang berkaitan dengan kesehatan dan yang berkaitan dengan performance.

Pertukaran gas antara sel dengan lingkungannya

BAB I PENDAHULUAN. masih cukup tinggi (Paramurthi, 2014). Pada tahun 2014, lebih dari 1,9 miliar

Pengertian Rokok dan Bahaya Merokok bagi Kesehatan Manusia

BAB I PENDAHULUAN. ternyata berhubungan dengan penurunan resiko terkena penyakit

Analisis Kapasitas Paru dan Aliran Udara Pernafasan Manusia Yang Mempunyai Kebiasaan Merokok dan Tidak Merokok

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kesegaran jasmani 1. Pengertian Kesegaran jasmani adalah kesanggupan dan kemampuan tubuh melakukan penyesuaian (adaptasi )

BAB I PENDAHULUAN. berbagai bahan makanan yang mengandung berbagai macam zat yang dibutuhkan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

II. TINJAUAN PUSTAKA. Para ahli mengemukakan pendapat masing-masing tentang kebugaran jasmani.

BAB I PENDAHULUAN. playstation, dan yang saat ini digemari anak dan remaja sekarang yaitu game

SUMMARY GAMBARAN KAPASITAS PARU PADA REMAJA PEROKOK DI DESA TULADENGGI KECAMATAN TELAGA BIRU. Dwi Purnamasari Zees

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan adalah suatu proses transfer falsafah dan sistem nilai,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. dari para penjelajah Eropa itu ikut mencoba-coba menghisap rokok dan

BAB I PENDAHULUAN. Angka perokok masih cukup tinggi sekitar 1 miliyar laki-laki di dunia

BAB I PENDAHULUAN. melekat kecintaanya terhadap cabang olahraga ini. Sepuluh tahun terakhir ini

BAHAYA MEROKOK BAGI KESEHATAN

BAB I PENDAHULUAN. gizi terjadi pula peningkatan kasus penyakit tidak menular (Non-Communicable

PERBEDAAN NILAI KAPASITAS VO 2 MAKSIMUM PADA ATLIT SEPAK BOLA DENGAN FUTSAL DI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

SMP kelas 8 - BIOLOGI BAB 5. SISTEM PERNAPASAN PADA MANUSIALatihan Soal 5.1

BAB I PENDAHULUAN. dewasa, dimana pada masa ini seseorang akan mengalami penurunan kemampuan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Rokok merupakan gulungan tembakau yang dirajang dan diberi cengkeh

BAB I PENDAHULUAN. penyakit tidak menular (PTM), yang merupakan penyakit akibat gaya hidup serta

Sistem Pernafasan Manusia

SISTEM CARDIOVASCULAR

I. PENDAHULUAN. kesehatan, bahkan pada bungkus rokok-pun sudah diberikan peringatan mengenai

BAB I PENDAHULUAN. kematian yang terjadi pada tahun 2012 (WHO, 2014). Salah satu PTM

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Tujuan Pembelajaran. 1. Dapat menjelaskan 3 komponen penyusun sistem peredaran darah pada manusia.

Kamu dapat mendeskripsikan sistem pernapasan pada manusia dan hubungannya dengan kesehatan. Sistem Pernapasan. artinya

Vol. 1 No. 1 ISSN Analisis Kapasitas Vital Paru Terhadap VO2Max Mahasiswa Baru FPOK IKIP Mataram Tahun Akademik 2015 / 2016

SMP kelas 8 - BIOLOGI BAB 5. SISTEM PERNAPASAN PADA MANUSIALATIHAN SOAL

BAB I PENDAHULUAN. pada beban ganda, disatu pihak penyakit menular masih merupakan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Rokok adalah gulungan tembakau yang dibungkus dengan kertas. a. Perokok aktif adalah orang yang memang sudah merokok.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. nutrisi yang dibutuhkan untuk kesehatan optimal sangatlah penting.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Umbulharjo, Yogyakarta, memiliki 24 kelas, yang masing masing kelas

Bab. Peta Konsep. Gambar 4.1 Orang sedang melakukan pernapasan. Pernapasan dada. terdiri dari. - Inspirasi - Ekspirasi. Mekanisme pernapasan

SISTEM PEREDARAN DARAH PADA MANUSIA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

SMP kelas 9 - BIOLOGI BAB 18. SISTEM PERNAPASANLATIHAN SOAL BAB 18

mendeskripsikan sistem pernapasan pada manusia dan hubungannya dengan kesehatan.

BAB I PENDAHULUAN. membuat penampilan menarik, kebugaran jasmani mempunyai fungsi yang

DASAR BIOLOGIK PENJAS Manusia bergerak didukung oleh sistem yang ada dalam tubuh manusia. Ada sepuluh sistem yaitu: sistem kerangka, otot, peredaran d

BAB I PENDAHULUAN. Organisme atau mahluk hidup memiliki bermacam-macam sistem jaringan

BAB I PENDAHULUAN. Permainan sepak bola merupakan salah satu olahraga endurance beregu

BAB I PENDAHULUAN. Dalam kehidupan sehari-hari sering kita jumpai kebiasaan orang. di rumah, halte, stadion olahraga, tempat-tempat olahraga maupun di

BAB I PENDAHULUAN. manusia yang diandalkan dalam pembangunan nasional. Sebagai modal

BAHAN PENATARAN DI BPMD. OLEH: DRA. Hj. TITE JULIANTINE M.Pd

BAB I PENDAHULUAN. angka tersebut 54 tahun untuk wanita dan laki-laki 50,9 tahun. Pada tahun 1985

BAB I PENDAHULUAN. mempertahankan kualitas hidup seseorang, akan tetapi nilai kebugaran jasmani

BAB I PENDAHULUAN. termasuk dalam memilih jenis makanan yang di konsumsi. Kecukupan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini dilakukan pada remaja laki- laki di kelurahan

Transkripsi:

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kebugaran jasmani adalah kemampuan untuk melaksanakan tugas seharihari dengan giat dan penuh kewaspadaan tanpa mengalami kelelahan yang berarti dan dengan energi yang cukup untuk menikmati waktu senggangnya dan menghadapi hal-hal darurat tak terduga (McGowan, 2001). Lutan (2002) menyatakan bahwa kesegaran jasmani merupakan kemampuan seseorang untuk melakukan tugas fisik yang memerlukan kekuatan, daya tahan dan fleksibilitas, berbagai unsur kebugaran jasmani saling berhubungan erat, diantaranya yang paling berkaitan dengan kesehatan adalah daya tahan kardiovaskuler, daya tahan otot, kekuatan otot, serta kelenturan dan komposisi tubuh. Maka semakin baik kondisi kebugaran jasmani semakin baik juga kesehatan yang dimiliki. Dari uraian pendapat ahli di atas dapat disimpulkan bahwa kebugaran jasmani adalah kemampuan seseorang dalam melakukan pekerjaan tanpa mengalami kelelahan yang berarti dan ia selalu waspada serta selalu siap menghadapi tugas dengan keadaan waktu yang mendadak. Banyak cara untuk menigkatkan kebugaran jasmani dengan melakukan aktifitas fisik, misalnya berolahraga. Karena dengan berolahraga juga memegang peranan

2 yang cukup penting untuk meningkatkan kualitas hidup seseorang. Olahraga untuk orang normal dapat meningkatkan kesegaran dan ketahanan fisik yang optimal. Pada saat berolahraga terjadi kerjasama berbagai otot tubuh yang ditandai dengan perubahan kekuatan otot, kelenturan otot, kecepatan reaksi, ketangkasan, koordinasi gerakan dan daya tahan (endurance) sistem kardiorespirasi (Russel, 1989). Begitu pentingnya kebugaran jasmani untuk meningkatkan taraf kesehatan seseorang untuk menjalankan aktifitas sehari-hari, hal ini perlu di perhatikan untuk menjaga konsentrasi dalam melakukan aktifitas sehingga dapat meminimalisir kesalahan kerja dan atau menurunya prestasi siswa dalam akademik maupun extrakurikuler. Kebugaran jasmani memiliki beberapa komponen yakni sistem kardiorespirasi dan kardiovaskular (daya tahan jantung) yang menjadi pangkal dari proses terjadinya peredaran darah dan menyalurkan oksigen keseluruh tubuh. Apabila salah satu sistem itu terganggu fungsinya maka akan terjadi berbagai masalah kesehatan yang timbul akibat tidak seimbangnya sistem itu. Lutan (2002 : 8) menyatakan bahwa komponen kebugaran jasmani terdiri dari kebugaran jasmani yang berkaitan dengan kesehatan, yang mengandung empat unsur pokok yaitu: kekuatan otot, daya tahan otot, daya tahan aerobik, dan fieksibilitas, serta kebugaran jasmani yang berkaitan dengan performance, mengandung unsur-unsur: koordinasi. kelincahan, kecepatan gerak, dan keseimbangan. Menurut Len Kravits dalam Sumosardjuno (2001 : 5-7), bahwa unsur-unsur kebugaran jasmani terdapat lima komponen, yaitu: daya tahan kardiorespirasi/kondisi aerobik,

3 kekuatan otot, daya tahan otot, kelenturan dan komposisi tubuh. Berdasarkan uraian tentang komponen kebugaran jasmani tersebut di atas maka dapat disimpulkan bahwa setiap komponen sangat erat kaitannya dengan unsur kebugaran jasmani. Hal ini perlu dilakukan untuk mengetahui kontribusi masing-masing kemampuan komponen fisik yang berhubungan dengan kesehatan organ tubuh seperti paru-paru, jantung, tekanan darah dan pernapasan. Sebagai perwujudan kebugaran jasmani dalam kehidupan sehari-hari masih banyak orang yang mengabaikan, terutama dengan kegiatan-kegiatan yang merugikan kesehatan diri-sendiri misalnya makan makanan yang tidak higienis atau yang bersifat instan misalnya merokok, kebiasaan duduk berlama-lama hanya untuk menonton TV, bermain games dan komputer sehingga akan terjadi penumpukan lemak yang mengakibatkan tekanan darah naik dan peredaran darah juga tidak lancar pada akhirnya oksigen yang seharusnya disalurkan keseluruh bagian tubuh terhambat pula. Hal ini akan menyebabkan berbagai penyakit, seperti stroke, darah tinggi, diabetes, hepatitis dan sebagainya. Penyakit yang disebabkan kurangnya kebugaran dikenal dengan istilah hipokinetik dan akibat keadaan tersebut yang berkepanjangan akan menimbulkan penyakit yang disebut penyakit penurunan fungsi organ tubuh atau degeneratif. Penyakit penurunan fungsi organ akan menyebabkan semua fungsi syaraf otak, otot, tulang, jantung, paru-paru, mata, telinga menurun yang pada akhirnya akan timbul penyakit yang lebih kronis lagi yakni, stroke, hipertensi, diabetes, hepatitis dan lain sebagainya.

4 Penurunan fungsi paru-paru akan terjadi langsung pada sistem pernapasan yang meliputi faring, laring, trachea, brongkhus, dan alveolus sebagai jalan udara dari luar yang mengandung (O 2 ) ke dalam tubuh atau paru-paru serta menghembuskan udara yang banyak mengandung karbondioksida (CO 2 ) sebagai sisa dari oksidasi ke luar dari tubuh. Dalam peristiwa ini oksigen dihirup melalui hidung dan mulut, oksigen masuk melalui trakea dan pipa bronkila ke alveoli, dan dapat terhubung erat dengan darah di dalam kapiler pulmonaris. Perubahan-perubahan berikut terjadi pada komposisi udara dalam alveoli, yang disebabkan pernapasan eksterna dan interna atau pernapasan jaringan. Tujuan dari pernapasan adalah untuk menyediakan oksigen bagi jaringan dan membuang karbondioksida. Untuk mencapai tujuan ini, pernapasan dapat dibagi menjadi empat peristiwa fungsional utama, yaitu ventilasi paru, yang berarti masuk dan keluarnya udara antara atmosfir dan alveoli paru; difusi oksigen dan karbondioksida antara alveoli dan darah; transport oksigen dan karbondioksida dalam darah dan cairan tubuh ke dan dari sel dan pengaturan ventilasi dan hal-hal lain dari pernapasan (Guyton dan Hall, 1996). Dari sinilah masuknya berbagai virus dan penyakit pada saat kebugaran jasmani menurun maka tubuh akan mudah terserang penyakit. Berbagai diaknosa yang dilakukan untuk menentukan kebugaran jasmani, salah satunya adalah kapasitas paru-paru atau VO 2 MAX. Dengan mengukur daya tampung paru-paru dapat diketahui tingkat kebugaran seseorang. Kapasitas paru-paru merupakan kesanggupan paru-paru dalam menampung udara di dalamnya. Kesanggupan paru-paru menampung udara sedalam-

5 dalamnya pada saat inspirasi disebut kapasitas total paru. Hal ini dapat berupa angka dengan memperhatikan kondisi paru-paru, umur, sikap dan bentuk seseorang. Lain halnya dengan kapasitas vital, yakni kesanggupan paru-paru melepaskan udara pada saat ekspirasi. Seorang yang memiliki kapasitas paru-paru yang besar dapat diketahui dengan intensitas latihan yang berjenjang. Kapasitas paru-paru menunjukan bagaimana seseorang menjaga kesehatanya. Hal ini di perkuat oleh Pearce (2011 : 267), yang menyatakan bahwa kapasitas paru-paru adalah volume udara yang dapat dicapai masuk dan keluar paru-paru pada penarikan napas paling kuat. Untuk mengetahui kemampuan kapasitas paru-paru dalam menampung oksigen dapat menggunakan alat spirometer. Kapasitas paru-paru dapat dipengaruhi oleh beberapa hal, yaitu: umur, jenis kelamin, kondisi kesehatan, riwayat penyakit dan pekerjaan, kebiasaan merokok dan olahraga, serta status gizi. Kapasitas paru berkurang pada penyakit paruparu, penyakit jantung dan kelemahan otot pernapasan, Pearce, 1995:21). Faktor yang utama dan paling banyak terjadi pada anak-anak usia sekolah adalah paparan asap rokok. Udara yang bercampur dengan asap rokok dan dihirup oleh manusia juga dapat menjadikan kapasitas paru berkurang, menjadikan penyakit yang sama dengan para perokok. Anak yang perokok terbawa oleh kebiasaan orang tua yang juga perokok, ada pula yang menjadi perokok pasif terutama wanita, pelajar-pelajar putri yang orang tua atau dalam keluarganya ada yang menjadi perokok aktif maka akan terpapar asap rokok. Secara tidak langsung anak atau keluarga lain yang tidak merokok ikut menghirup paparan asap rokok yang tidak baik untuk

6 saluran pernapasan terutama kesehatan. Pengukuran kapasitas vital merupakan salah satu pengukuran terpenting dari semua pengukuran pernapasan klinis untuk menentukan kemajuan berbagai jenis penyakit fibrotik paru-paru (Guyton dan Hall, 1996:348). Zat-zat kimia yang terkandung dalam rokok selain dapat mengakibatkan berkurangya kebugaran dan penurunan fungsi organ juga dapat mempengaruhi tekanan darah akibat dari penumpukan zat-zat yang menyumbat peredaran darah. Banyak penyakit yang menggerogoti sistem sirkulasi darah, mulai dari pembulu darah, jantung dan lain sebagainya. Nikotin, karbon monoksida, dan tar merupakan zat kimia yang paling berbahaya. Nikotin merupakan bahan kimia yang tidak berwana dan merupakan salah satu racun paling keras yang kita kenal. Dalam jumlah besar, nikotin sangat berbahaya, yaitu antara 20 mg sampai 50 mg dapat menyebabkan terhentinya pernapasan. Nikotin yang berlebih menaikan tekanan darah dan denyut jantung sehingga kerja jantung semakin berat. Maka terjadinya gagal jantung dan hipertensi banyak yang di akibatkan oleh mengkonsumsi rokok. Jika jantung bekerja terlalu berat, kontribusi darah ke seluruh tubuh akan terganggu. Pengkontribusian darah yang terjadi di vena dan arteri dapat dilihat dari pergerakan jantung yang memberikan dorongan sehingga terjadi tekanan terhadap pembulu darah. Tekanan darah merupakan tekanan ke dinding pembuluh darah yang menampungnya, mengakibatkan tekanan ini berubahubah pada setiap siklus jantung. Pada saat ventrikel kiri memaksa darah

7 masuk ke aorta tekanan naik sampai puncak yang disebut tekanan sistolik. Pada saat tekanan diastolik, tekanan darah turun mencapai titik terendah. Proses kontribusi darah yang terjadi dalam tubuh tidak lepas dari dua hal, yakni paru-paru sebagai penyedia oksigen dan jantung sebagai kontributor oksigen dan sari makan ke seluruh tubuh melalui sel-sel darah yang terdapat dalam kapiler kemudian menyebar ke seluruh bagian tubuh melalui arteri. Dari uraian diatas dapat diketahui bagaimana pentingnya menjaga kebugaran jasmani, selain itu untuk menjaga kapasitas paru-paru dan tekanan darah agar tetap normal harus diimbangi dengan berolahraga rutin, menjaga kebiasaan hidup sehat, makan-makanan yang bergizi agar taraf kebugaran jasmani dapat terjaga, hal ini perlu dilakukan untuk menunjang kehidupan sehari-hari, terutama dalam bekerja dan belajar. Hasil observasi yang dilakukan oleh peneliti di SMA Negeri 1 Bandar Sribhawono, bahwa masih banyak siswa-siswi yang kurang menjaga kebugaran jasmani. Hal ini dapat diketahui dengan respon siswa yang kurang cepat dan tanggap terhadap tugas sekolah serta mudah lelah, saat olahraga banyak siswa yang selalu mengeluh untuk mengikuti pelajaran tersebut. Berdasarkan keadaan tersebut, peneliti tertarik untuk melakukan kajian tentang kebugaran jasmani pada siswa secara lebih luas, maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian tentang, Kontribusi tingkat kebugaran jasmani terhadap kapasitas paru-paru dan tekanan darah putra

8 dan putri kelas XI SMA Negeri 1 Bandar Sribhawono Tahun Pelajaran 2014/2015. B. Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan penulis maka dapat diidentifikasikan masalah sebagai berikut : 1. Pada umumnya siswa-siswi kelas XI SMA Negeri 1 Bandar Sribhawono dalam pelajaran olahraga mudah mengalami kelelahan, hal ini berkaitan dengan tingkat kebugaran jasmani putra dan putri yang memiliki kapasitas paru-paru dan tekanan darah tidak stabil. 2. Akibat kelelahan tersebut siswa-siswi kelas XI SMA Negeri 1 Bandar Sribhawono menjadi tidak konsentrasi dalam mengikuti pelajaran terutama pelajaran eksakta misalnya matematika dan pelajaran yang menyangkut fisik misalnya olahraga. C. Rumusan Masalah Berdasarkan identifikasi masalah di atas, maka rumusan masalah dalam peneilitian ini adalah : 1. Seberapa besar kontribusi tingkat kebugaran jasmani terhadap kapasitas paru-paru putra kelas XI SMA Negeri 1 Bandar Sribhawono? 2. Seberapa besar kontribusi tingkat kebugaran jasmani terhadap tekanan darah putra kelas XI SMA Negeri 1 Bandar Sribhawono? 3. Seberapa besar kontribusi tingkat kebugaran jasmani terhadap kapasitas paru-paru putri kelas XI SMA Negeri 1 Bandar Sribhawono?

9 4. Seberapa besar kontribusi tingkat kebugaran jasmani terhadap tekanan darah putri kelas XI SMA Negeri 1 Bandar Sribhawono? D. Tujuan Penelitian Setiap penelitian yang dikerjakan selalu mempunyai tujuan agar memperoleh gambaran yang jelas, adapun tujuan dalam penelitian ini adalah: 1. Untuk mengetahui besarnya kontribusi tingkat kebugaran jasmani terhadap kapasitas paru-paru putra kelas XI SMA Negeri 1 Bandar Sribhawono Lampung Timur. 2. Untuk mengetahui besarnya kontribusi tingkat kebugaran jasmani terhadap tekanan darah putra kelas XI SMA Negeri 1 Bandar Sribhawono Lampung Timur. 3. Untuk mengetahui besarnya kontribusi tingkat kebugaran jasmani terhadap kapasitas paru-paru putri kelas XI SMA Negeri 1 Bandar Sribhawono Lampung Timur. 4. Untuk mengetahui besarnya kontribusi tingkat kebugaran jasmani terhadap tekanan darah putri kelas XI SMA Negeri 1 Bandar Sribhawono Lampung Timur.

10 E. Manfaat Penelitian Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat khususnya bagi penulis dan umumnya yang berkepentingan dalam bidang olahraga, adapun yang menjadi harapan penulis dalam peneltian ini adalah: 1. Bagi Guru Pendidikan Jasmani Hasil penelitian ini dapat dijadikan bahan rujukan untuk mengembangkan pembelajaran terutama mengenai kebugaran jasmani, kesehatan dan eksak serta memberikan sumbangan pemikiran dalam bidang olahraga mengenai kontribui tingkat kebugaran jasmani terhadap kapasitas paru-paru dan- tekanan darah terhadap pengembangan kesehatan putra dan putri dalam sekolah. 2. Bagi Sekolah Penelitian ini diharapkan dapat menjadi acuan untuk meningkstksn kebugaran jasmani dan meningkatkan kesadaran akan budaya sehat siswa dengan menjaga pola makan, rajin berolahraga dan menjauhi rokok. 3. Program Studi Penjaskesrek Hasil penelitian diharapkan menjadi gambaran dalam upaya pengkajian dalam pengembangan ilmu dan kepelatihan serta menjadi tolak ukur penelitian selanjutnya.