BAB I PENDAHULUAN. merupakan suatu campuran komplek antara hidrokarbon-hidrokarbon sederhana

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. hidup manusia karena hampir semua aktivitas kehidupan manusia sangat tergantung

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. campuran beberapa gas yang dilepaskan ke atmospir yang berasal dari

PENGEMBANGAN GENERATOR GAS H 2 O 2 JENIS WET DAN DRY CELL 6 RUANG UNTUK KENDARAAN BERMESIN INJEKSI 1300CC

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

a. Harga minyak dunia naik BBM dalam negeri naik

I. PENDAHULUAN. premium dan solar. Kelangkaan terjadi hampir di seluruh kabupaten dan kota di

STUDI KARAKTERISTIK GENERATOR GAS HHO DRY CELL DAN APLIKASINYA PADA KENDARAAN BERMESIN INJEKSI 1300 CC

Pengembangan Sistem Suplai Brown Gas Model 6 Ruang Tersusun pada Mesin Mobil 1300cc dengan Sistem Karburator

I. PENDAHULUAN. Motor bensin dan diesel merupakan sumber utama polusi udara di perkotaan. Gas

I. PENDAHULUAN. Judul Optimalisasi Injeksi Hydrogen dan Air pada Peningkatan Performa Kendaraan Bermotor

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN. Setelah melakukan pengujian, penulis memperoleh data-data hasil pengujian

WGES (WATER GAS ELECTROLYZER SYSTEM) : STUDI EKSPERIMENTAL ELEKTROLISIS AIR TERHADAP EMISI GAS BUANG DAN KONSUMSI BAHAN BAKAR PADA KENDARAAN BERMOTOR

Sistem Injeksi Hidrogen untuk Mengurangi Emisi Hidrokarbon

PENGARUH JUMLAH SEL PADA HYDROGEN GENERATOR TERHADAP PENGHEMATAN BAHAN BAKAR

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang .

BAB IV HASIL DAN ANALISA. 4.1 Perhitungan konsumsi bahan bakar dengan bensin murni

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Jurnal Ilmiah Pendidikan Teknik Kejuruan (JIPTEK)

BAHAN BAKAR KIMIA. Ramadoni Syahputra

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi otomotif saat ini semakin pesat, hal ini didasari atas

I. PENDAHULUAN. Permasalahan krisis energi dan polusi udara merupakan permasalahan besar

PENGARUH PENGGUNAAN ELEKTROLISER TERHADAP DAYA DAN PENGHEMATAN KONSUMSI BAHAN BAKAR BENSIN PADA MESIN SEPEDA MOTOR

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Seiring dengan meningkatnya perkembangan teknologi transportasi yang

BAB 1 PENDAHULUAN. Analisis Penggunaan Venturi..., Muhammad Iqbal Ilhamdani, FT UI, Universitas Indonesia

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Indonesia

PENGHEMATAN BAHAN BAKAR SERTA PENINGKATAN KUALITAS EMISI PADA KENDARAAN BERMOTOR MELALUI PEMANFAATAN AIR DAN ELEKTROLIT KOH DENGAN MENGGUNAKAN METODE

KARAKTERISTIK PEMBAKARAN DARI VARIASI CAMPURAN ETHANOL-GASOLINE (E30-E50) TERHADAP UNJUK KERJA SEPEDA MOTOR 4 LANGKAH FUEL INJECTION 125 CC

Pemanfaatan Elektrolisis Sebagai Alternatif Suplemen Bahan Bakar Motor Diesel Untuk Mengurangi Polusi Udara

RANCANG BANGUN ALAT PENGHASIL GAS HIDROGEN UNTUK BAHAN BAKAR KOMPOR

SOLUSI PENGHEMATAN BENSIN DENGAN PENGGUNAAN TEKNOLOGI SEDERHANA GEN TANDON SEBAGAI UPAYA MEMINIMALISIR PENYEBAB PEMANASAN GLOBAL Oleh: Benny Chandra

BAB I PENDAHULUAN I-1

ANALISA EMISI GAS BUANG MESIN EFI DAN MESIN KONVENSIONAL PADA KENDARAAN RODA EMPAT

PENINGKATAN EFISIENSI KOMPOR GAS DENGAN PENGHEMAT BAHAN BAKAR ELEKTROLIZER

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PENGEMBANGAN DESAIN SISTEM SUPLAI BROWN S GAS MODEL 6 SERI DAN IMPLEMENTASINYA PADA MOBIL SUZUKI KARIMUN GX 970 CC

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Mesin uji yang digunakan dalam penelitian ini adalah sepeda motor 4-

MODIFIKASI MESIN MOTOR BENSIN 4 TAK TIPE 5K 1486 cc MENJADI BAHAN BAKAR LPG. Oleh : Hari Budianto

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

PENGARUH INJEKSI GAS HIDROGEN TERHADAP KINERJA MESIN BENSIN EMPAT LANGKAH 1 SILINDER

ANALISIS PENCAMPURAN BAHAN BAKAR PREMIUM - PERTAMAX TERHADAP KINERJA MESIN KONVENSIONAL

RANCANG BANGUN ELECTROLYZER SISTEM DRY CELL UNTUK PENGHEMATAN BAHAN BAKAR KENDARAAN BERMOTOR

I. PENDAHULUAN. aktifitas yang diluar kemampuan manusia. Umumnya mesin merupakan suatu alat

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

KAJIAN EKSPERIMENTAL TENTANG PENGARUH INJEKSI UAP AIR PADA SALURAN INTAKE DAN EXHAUST TERHADAP KINERJA MOTOR BENSIN 2 LANGKAH 110 CC

PENGARUH PENGGUNAAN FREKUENSI LISTRIK TERHADAP PERFORMA GENERATOR HHO DAN UNJUK KERJA ENGINE HONDA KHARISMA 125CC

BAB I PENDAHULUAN. penggunaannya, terlihat dari kebutuhan alat transportasi sebagai. penunjang perokonomian, hal ini dapat dilihat dengan semakin

PENGARUH PEMANASAN BAHAN BAKAR DENGAN RADIATOR SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN KINERJA MESIN BENSIN

BAB II LANDASAN TEORI. oksigen (O2) dan hydrogen gas (H2) dengan menggunakan arus listrik yang

PENGARUH JARAK ANTAR CELL ELEKTRODA TERHADAP PERFORMA GENERATOR HHO TIPE DRY CELL

VARIASI PENGGUNAAN IONIZER DAN JENIS BAHAN BAKAR TERHADAP KANDUNGAN GAS BUANG KENDARAAN

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. beracun dan berbahaya terhadap kesehatan manusia dan lingkungan. kendaraan bermotor dan konsumsi BBM (Bahan Bakar Minyak).

BAB I PENDAHULUAN. Pemakaian bahan bakar minyak sebagai salah satu sumber energi. mengalami peningkatan yang signifikan sejalan dengan pertumbuhan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PENGARUH PENGGUNAAN ALAT PENGHEMAT BAHAN BAKAR BERBASIS ELEKTROMAGNETIK TERHADAP UNJUK KERJA MESIN DIESEL ABSTRAK

PENGUJIAN PENGGUNAAN KATALISATOR BROQUET TERHADAP EMISI GAS BUANG MESIN SEPEDA MOTOR 4 LANGKAH

BAB III METODE PENGUJIAN DAN PEMBAHASAN PERHITUNGAN SERTA ANALISA

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB IV HASIL DAN ANALISA PENGUJIAN Hasil Pengujian Pada Honda Supra X 125 Injeksi

diharapkan dapat membantu pemerintah dalam mengatasi ketergantungan masyarakat terhadap penggunaan bahan bakar minyak yang ketersediaannya semakin

Gambar 1. Motor Bensin 4 langkah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kualitas lingkungan yang baik merupakan hal penting dalam menunjang kehidupan manusia di dunia.

ANALISIS PERBANDINGAN KADAR GAS BUANG PADA MOTOR BENSIN SISTEM PENGAPIAN ELEKTRONIK (CDI) DAN PENGAPIAN KONVENSIONAL

BAB II LANDASAN TEORI. Gas HHO merupakan hasil dari pemecahan air murni ( H 2 O (l) ) dengan proses

KONTROL SISTEM BAHAN BAKAR PADA ELECTRONIC FUEL INJECTION (EFI) Oleh Sutiman, M.T

ANALISA KINERJA MESIN OTTO BERBAHAN BAKAR PREMIUM DENGAN PENAMBAHAN ADITIF OKSIGENAT DAN ADITIF PASARAN

KINERJA GENSET TYPE EC 1500a MENGGUNAKAN BAHAN PREMIUM DAN LPG PENGARUHNYA TERHADAP TEGANGAN YANG DIHASILKAN

Pengaruh Tabung Evaporasi Pada Instalasi Generator Hidrogen. Terhadap Kandungan Polutan Gas Sisa Pembakaran Pada Motor Statis Honda Supra

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. energi yang salah satunya bersumber dari biomassa. Salah satu contoh dari. energi terbarukan adalah biogas dari kotoran ternak.

BAB I PENDAHULUAN I.1

Fahmi Wirawan NRP Dosen Pembimbing Prof. Dr. Ir. H. Djoko Sungkono K, M. Eng. Sc

BAB I PENDAHULUAN. data tersebut dapat dilihat dari tabel dibawah ini : Tabel 1.1 Tabel Jumlah Kendaraan Bermotor. Tahun Sepeda Mobil

A rasy Fahruddin Program Studi Teknik Mesin, Universitas Muhammadiyah Sidoarjo. Generator HHO, wet cell, dan pelat berlubang.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA/ LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. meningkatnya pembangunan fisik kota dan pusat-pusat industri, kualitas udara

BAB 1 PENDAHULUAN. 1-1 Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

KAJI EKSPERIMENTAL PENGARUH PENGGUNAAN MEDAN MAGNET TERHADAP KINERJA MOTOR BENSIN

Setiawan M.B., et al., Pengaruh Molaritas Kalium Hidroksida Pada Brown Hasil Elektrolisis Terhadap.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. sehingga dapat menghasilkan data yang akurat.

BAB I PENDAHULUAN.

ANALISIS PENGARUH LETAK MIXERHYDROGEN BOOSTER TERHADAP KUALITAS GAS BUANG DAN KONSUMSI BAHAN BAKAR MESIN BENSIN

BAB 1 PENDAHULUAN 1-1. Universitas Kristen Maranatha

Pengaruh Kerenggangan Celah Busi terhadap Konsumsi Bahan Bakar pada Motor Bensin

PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT PEMRODUKSI GAS BROWN SEBAGAI BAHAN BAKAR DENGAN METODE ELEKTROLISIS

ANALISA PERBANDINGAN UNJUK KERJA MESIN SEPEDA MOTOR DENGAN MENGGUNAKAN GENERATOR HHO DRY CELL DAN TANPA MENGGUNAKAN GENERATOR HHO DRY CELL

PENGARUH PENGGUNAAN X- POWER TERHADAP PERFORMA PADA MESIN MOTOR 4 LANGKAH ABSTRAK

DAFTAR ISI. HALAMAN JUDUL... i. LEMBAR PENGESAHAN... ii. KATA PENGANTAR... iii. ABSTRAK... vi. ABSTRACT... vii. DAFTAR ISI... viii. DAFTAR TABEL...

Spark Ignition Engine

I. PENDAHULUAN. tahun 2010 hanya naik pada kisaran bph. Artinya terdapat angka

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pencemaran udara yang diakibatkan oleh gas buang kendaraan bermotor pada akhir-akhir ini sudah berada pada kondisi yang sangat memprihatinkan dan memberikan andil yang terbesar dalam pencemaran udara secara total terutama di kota-kota besar negara berkembang. Salah satu polutan gas buang kendaraan bermotor yang ikut berpartisipasi dalam pencemaran udara adalah hidrokarbon. Bensin yang digunakan sebagai bahan bakar untuk kendaraan bermotor merupakan suatu campuran komplek antara hidrokarbon-hidrokarbon sederhana dengan sejumlah kecil,bahan tambahan non hidrokarbon bersifat sangat volatil yang sangat mudah menguap dan mengemisikan hidrokarbon ke udara. Hidrokarbon yang diemisikan tersebut merupakan polutan primer karena dilepaskan ke udara secara langsung oleh kendaraan bermotor baik pada saat pengisian bahan bakar maupun karena tidak sempurnanya pembakaran yang terjadi diruangbakar. Hidrokarbon merupakan komponen yang berperan dalam produksi oksidan fotokimia dimana berdasarkan struktur molekulnya dibedakan menjadi hidrokarbon alifatik aromatik dan alisklis. Hidrokarbon aromatik lebih berbahaya dibandingkan kedua jenis hidrokarbon lainnya. Campuran produk-produk sebagai akibat pembebasan hidrokarbon ke atmosfir akan mengganggu siklus fotolitik NO2 (Nitrogendioksida)yang disebut dengan smogfotochemical berupa gabungan 1

antara asap dan kabut, tentunya hal ini akan sangat mengganggu sarana transportasi baik darat, laut maupun udara karena terbatasnya jarak pandang. Karena dampak yang ditimbulkan akibat dibebaskannya hidrokarbon ke udara atmosfir, kiranya perlu dilakukan pengendalian terhadap emisi hidrokarbon terutama hidrokarbon yang dihasilkan saat motor belum mencapai temperatur kerjanya. Salah satu metode yang dapat dilakukan adalah dengan penambahan hidrogen sesaat setelah penyalaan dalam ruang bakar, dimana hidrokarbon yang belum terbakar di ruang bakar akan diikat oleh hidrogen tambahan, sehingga terjadi pembakaran lanjut yang akan menghasilkan gas buang yang lebih bersih. Ketersediaan sumber energi yang tidak terbarukan semakin langka dan pemanasan global terus meningkat yang mayoritas disebabkan pemakaian bahan bakar untuk kendaraan. Oleh karena itu dibutuhkan inovasi penggunaan energy alternatif yang lebih hemat dalam pemakaian dan lebih rendah emisi polusinya. Salah satu bentuk inovasi untuk efisiensi energi adalah menambahkan system Brown gas pada kendaraan. Sistem elektrolisis air yang ditambah katalisator (biasa disebut Brown gas) dapat menghasilkan hidrogen dan oksigen murni yang mempunyai nilai kalor dan oktan tinggi dan hasil pembakarannya tidak menimbulkan polusi. Apabila gas tersebut ditambahkan pada mesin bahan bakar solar atau bensin maka akan dapat meningkatkan kualitas pembakaran dikarenakan nilai oktan bahan bakar akan naik dan uap air yang terbentuk mampu mendinginkan mesin. Pada penelitian Horng RF. dkk. (2008), bahan bakar yang diperkaya hidrogen mampu menurunkan emisi gas NOx dan HC. Muhammadi dkk. (2007) 2

juga telah melakukan investigasi performa mesin dengan bahan bakar konvensional yang diinjeksi hidrogen dapat menghilangkan knock dan backfiring. Penelitian tersebut menerapkan tiga parameter perlakuan yaitu waktu pengapian, waktu injeksi dan rasio equivalen yang dioptimalkan sehingga mencapai efisiensi termal dan brake mean efective pressure yang baik serta emisi NOx rendah. Peneliti lain yaitu Susuki dan Sakurai (2006) mempelajari efek penambahan hidrogen pada mesin spark ignition (SI) dapat menaikkan efisiensi termal sebesar 14%, emisi NOx dapat berkurang hingga 95%. Sedangkan Goldwitz dan Heywood (2005) mengoptimalkan kondisi pembakaran pada mesin spark ignition dengan menambahkan hidrogen sebagai suplemen bahan bakar menaikkan efisiensi lebih dari 25%. Dari peneliti sebelumnya yaitu Verhelst dan Sierents (2001) telah membandingkan injeksi hidrogen pada mesin spark ignition dengan karburator dan mesin dengan sistem injeksi. Hasilnya adalah mesin fuel injection dengan penambahan hidrogen mempunyai daya lebih besar dan resiko backfiring lebih kecil. Penelitian-penelitian tersebut diatas menunjukkan adanya peluang hidrogen sebagai suplemen bahan bakar untuk memperbaiki kualitas pembakaran sehingga dapat meningkatkan performa mesin. Metode lain untuk menaikkan performa kendaraan adalah dengan injeksi air kedalam saluran masuk suplai campuran bahan bakar-udara. Pada uji coba kendaraan 225 cc spark ignition di LIPI memperoleh hasil penurunan emisi gas buang CO dan HC. Pada mesin diesel, injeksi air dapat mengurangi emisi NOx hingga 82% dan torsinya menjadi lebih besar diteliti oleh Chadwell dan Dingle (2008). Pada laporan Lanzafame (1999) injeksi air pada mesin spark ignition 3

dapat menghilangkan detonasi dan mengurangi NOx lebih dari 50%, angka oktan naik dan meningkatkan kerja mesin antara 30% sampai 50 %. Dengan system injeksi air dapat mendinginkan mesin karena panas laten air yang tinggi. Eksperimen lebih lanjut dilakukan oleh Labonte Motorsport dengan menambahkan air kedalam ruang bakar berhasil meningkatkan daya mesin yang semula 2000 KW menjadi 3800 KW. Hidrogen maupun uap air dapat sekaligus muncul pada keluaran system Brown gas. Komponen utama sistem Brown gas terdiri dari tabung berisi air dengan katalis, elektroda katoda dan anoda serta suplai tegangan listrik. Kandungan katalisator, luas permukaan elektroda, besar arus dan besar tegangan, sangat berpengaruh terhadap hasil gas yang akan diinjeksikan. Jika arus dinaikkan dan menimbulkan panas, maka keluaran gas akan mengandung uap air. Hal inilah yang dapat menjelaskan mengapa kendaraan setelah menempuh jarak tertentu menjadi tersendat, yaitu karena kandungan airnya sudah terlalu banyak meskipun pada kecepatan tertentu sistem alat Brown gas juga mampu memberi efek penghematan. Alat yang dijual dipasaran tidak dilengkapi dengan pengatur suplai gas yang dapat menyesuaikan dengan laju aliran bahan bakar, sehingga laju gas yang relatif tetap tersebut hanya efektif pada kecepatan tertentu. Pada sisi lain kandungan uap air yang seharusnya juga dapat meningkatkan performa mesin, justru dapat mengganggu proses pembakaran jika rasionya tidak seimbang dengan jumlah bahan bakar, apalagi jika uap tersebut berubah menjadi cair. Ozzie pada situs www.water4gas.com, mengatasi efek pencairan tersebut melalui elemen pemanas yang dipasang pada selang Brown gas, akan tetapi laju alirannya juga 4

masih belum terkontrol. Untuk itu perlu dilakukan penelitian tentang pengaruh penambahan hidrogen atau air pada mesin motor bakar dengan variabel rasio dan kecepatan putar mesin serta bagaimana merancang suplai injeksi hidrogen dan air dengan pengendalian arus listrik yang optimal untuk berbagai kecepatan putaran mesin. 1.2 Pokok Permasalahan Pokok permasalahan pada tugas akhir ini difokuskan pada : 1. Bagaimana memproduksi gas hidrogen dan oksigen melalui elektrolisis air yang lebih efisien, sehingga energi listrik yang diberikan optimal untuk menghasilkan produksi gas. 2. Bagaimana membuat sistem injeksi gas hasil elektolisis yang dapat dikendalikan tegangan dan arus listriknya, sehingga diperoleh rasio yang tepat untuk dapat meningkatkan kualitas pembakaran dan menurunkan polusi emisi gas buang pada berbagai kecepatan serta penggunaan energi listrik yang lebih efisien. 3. HHO Electrolizer adalah suatu alat untuk memisahkan atom hidrogen yang ada dalam air. Sebagaimana kita tahu, air mempunyai rumus kimia H2O yang terdiri dari 2 atom hidrogen dan 1 atom oksigen. Hidrogen dalam air dapat dipisah menggunakan proses elektrolisis maupun dengan frekwensi modulasi pulsa elektronik pada frekwensi tertentu (pulse width modulator). Hidrogen yang telah terpisah dalam air ini sangat mudah terbakar. Hidrogen ini disebut juga dengan hidroksida, hydroxide, HHO gas, dsbnya. 5

1.3 Pembatasan Masalah Dalam penulisan tugas akhir ini secara teknis pembatasan masalah yang diketengahkan adalah sebagai berikut: 1. Metode sistem injeksi hidrogen setelah proses pembakaran untuk membakar hidrokarbon disaluran buang. 2. Indikator hasil penelitian adalah perbaikan kualitas emisi gas buang. Sedangkan aspek torsi atau daya dan efisiensi mesin merupakan variabel yang akan dianalisis berdasarkan kemampuan produksi gas elektrolisis dan kebutuhan rasio campuran bahan bakar-udara serta kebutuhan nilai oktan. 3. Kontrol sistem secara elektronik dimaksudkan untuk pengaturan duty cycle PWM arus yang mempunyai korelasi langsung terhadap produk gas hasil elektrolisis, serta variabel lain seperti (konsentrasi katalis, luas elektroda, temperatur dan lain-lain) dianggap konstan dengan mempertimbangkan pendekatan kearah nilai optima. 4. Kenaikan temperatur akibat mesin tidak dikendalikan tetapi hanya dimanfaatkan untuk mempermudah reaksi elektrolisis 1.4 Tujuan Penulisan Tujuan dari penulisan tugas akhir ini adalah: 1. Mengetahui sistem suplai hidrogen pada kendaraan bermotor. 2. Mengetahui pengujian kemampuan sistem suplai hidrogen pada uji ketahanan, getaran dan adanya perubahan temperatur dan kontrol terhadap sistem operasi serta dampaknya terhadap semua komponen yang terlibat dalam sistem. 6

3. Merancang dan membuat sistem injeksi brown gas menggunakan elektrolisa air dengan pengaturan arus listrik pada tegangan dan membuat sistem injeksi. 4. Merancang dan membuat sistem injeksi brown gas menggunakan elektrolisa air dengan pengaturan arus listrik pada tegangan luas elektroda dan konsentrasi katalis yang tetap. 5. Mengoptimalkan rasio campuran bahan bakar-udara, hidrogen dan air, untuk meningkatkan performa mesin. Adapun manfaat dari hasil penelitian diharapkan dapat memberikan pengaruh pada kenaikan daya mesin, penghematan pemakaian bahan bakar tanpa mengganggu kinerja mesin dan mengurangi tingkat polusi dari emisi gas buang kendaraan. 1.5 Metode Penelitian Metodologi yang digunakan pada penulisan tugas akhir ini adalah: Observasi Dilakukan dengan cara studi literatur yang berhubungan dengan objek, atau mendatangi lokasi dan diskusi dengan teknisi, serta bimbingan melalui dosen pembimbing tersebut. Pendataan Dilakukan dengan cara pengumpulan berbagai teori pendukung serta data uji mesin. Laporan Dilakukan dengan cara analisa deskriptif yang dilakukan dengan sejumlah data statistik dan analisa matematis. 7

1.6 Sistematika Penulisan Pokok permasalahan penulisan tugas akhir ini adalah sitem injeksi hidrogen pada motor bakar, maka penulis menyusun dengan sistematika sebagai berikut : BAB I PENDAHULUAN Bab ini berisikan tentang latar belakang, pokok permasalahan, Pembatasan Masalah, Tujuan Penulisan, Metodologi Penelitian dan Sistematika Penulisan. BAB II TEORI Bab ini menjelaskan tentang bahan pustaka dan teori- teori dasar yang berhubungan dengan permasalahan yang akan dibahas pada tugas akhir ini. BAB III PEMBAHASAN PERHITUNGAN DAN ANALISA Bab ini menjelaskan tentang perhitungan dan penganalisaan data untuk mengetahui kemampuan sistem suplai hidrogen pada uji ketahanan, getaran dan adanya perubahan temperatur dan kontrol terhadap sistem operasi serta dampak terhadap semua komponen yang terlibat pada sistem. BAB IV PENUTUP Bab ini menjelaskan kesimpulan, dari hasil pengujian serta penganalisaan dari mesin dan saran dari penulis. 8