PERAN KOMUNIKASI ORANG TUA DALAM MELESTARIKAN BAHASA TONSAWANG DI DESA TOMBATU II TENGAH KECAMATAN TOMBATU UTARA KABUPATEN MINAHASA TENGGARA

dokumen-dokumen yang mirip
PERAN KOMUNIKASI KELUARGA DALAM MELESTARIKAN BAHASA TOBELO DI DESA KUMO KECAMATAN TOBELO KABUPATEN HALMAHERA UTARA

Jerry D. Mamero Antonius Boham Stefi H. Harilama

Oleh : Mark Febri Rincap, Debby.D.V.Kawengian, Antonius Boham

Oleh: Anggelia Dea Manukily Julia Pantow Lingkan E. Tulung

STRATEGI KOMUNIKASI PEMERINTAH DESA BAGI KONFLIK ANTAR JAGA DI DESA SENDANGAN KECAMATAN KAKAS KABUPATEN MINAHASA

Daftar pustaka. Bungin, Burhan Analisis Data Penelitian Kualitatif. Jakarta: RajaGrafindo Persada

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Objek Penelitian Landasan Dasar, Asas, dan Prinsip K3BS Keanggotaan Masa Waktu Keanggotaan

KOMUNIKASI ANTAR PRIBADI ORANG TUA DAN ANAK MENGENAI PENDIDIKAN SEKS PADA MASA AWAL PUBERTAS DI KELURAHAN MALALAYANG I MANADO

BAB V PENUTUP V.1 Kesimpulan Pertama yaitu, Communication Privacy Management Gay dalam Menjaga Hubungan Antarpribadi dengan teman.

PERANAN KOMUNIKASI KELUARGA DALAM USAHA PELESTARIAN BAHASA DAERAH KOTA TIDORE KEPULAUAN

POLA KOMUNIKASI POLITIK ANGGOTA DPRD KOTA KOTAMOBAGU. Oleh Kenny R. Carundeng Ridwan Paputungan J.P.M Tangkudung

POLA KOMUNIKASI JARAK JAUH (STUDI FENOMENOLOGI PADA ORANG TUA DAN MAHASISWA ASAL KALIMANTAN DI FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN POLITIK UNSRAT MANADO)

Memahami Pengalaman Individu yang Resisten dengan Industri. Rokok dalam Mengikuti Program Djarum Bakti Pendidikan dan. Program Beasiswa Bulutangkis

PERAN SIGNIFICANT OTHERS

ABSTRAK. Kata kunci : akomodasi, jawa, batak, interaksi

PERAN KOMUNIKASI DALAM MENYELESAIKAN KONFLIK DIANTARA REMAJA DI DESA SENDANGAN KECAMATAN KAKAS

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Manusia terlahir dibumi telah memiliki penyesuaian terhadap lingkungan

MODUL KOMUNIKASI ANTARBUDAYA ( 3 SKS) Oleh : Ira Purwitasari

Korelasi Penggunaan Media dengan Kepuasan Menonton Program Acara One Stop Football Pada Siswa Sekolah Sepak Bola Gelora Muda Yogyakarta

POLA KOMUNIKASI KELUARGA DALAM MEMBENTUK KARAKTER ANAK DI KELURAHAN BEO TALAUD

PASAR SEBAGAI SARANA KOMUNIKASI ANTAR BUDAYA (Studi Deskriptif Pedagang Pasar Segiri Samarinda)

TEORI KOMUNIKASI. Pengertian Teori dan Model Komunikasi. SUGIHANTORO, S.Sos, M.IKom. Modul ke: Fakultas ILMU KOMUNIKASI

PENDAMPINGAN ORANGTUA DENGAN AKTIVITAS ANAK MENONTON TELEVISI

BAB VI PENUTUP. tentunya ada keinginan untuk dapat diterima dalam lingkungan tersebut. Salah

PENGARUH TERPAAN PEMBERITAAN KEKERASAN PELAJAR TERHADAP TINGKAT KECEMASAN PELAJAR. : Herlina Kurniawati : D2C006040

NASKAH PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagian persyaratan guna mencapai derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan

STEREOTIP SUKU MINAHASA TERHADAP ETNIS PAPUA (STUDI KOMUNIKASI ANTARBUDAYA PADA MAHASISWA FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN POLITIK UNIVERSITAS SAM RATULANGI)

BAB I PENDAHULUAN. tinggal di daerah tertentu, misalnya bahasa Bugis, Gorontalo, Jawa, Kaili (Pateda

BAB I PENDAHULUAN. Batak merupakan salah satu suku bangsa yang terdapat di Indonesia yang banyak

Oleh: Felda Juwita Robot ( Norma Mewengkang (

KEBERADAAN MAJALAH INTERNAL BAGI KARYAWAN (Studi Pada Karyawan PT. BNI Cabang Malang)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Eksistensi Kulkul Sebagai Media Komunikasi Tradisional

Daniel Karo Sekali ABSTRAK

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN

I. PENDAHULUAN. Sumarsono (2009) mengemukakan bahwa bahasa sebagai alat manusia untuk. apabila manusia menggunakan bahasa. Tanpa bahasa, manusia akan

TEORI KOMUNIKASI. Pengguanaan Teori dan Model Dasar Komunikasi Massa. SUGIHANTORO, S.Sos, M.IKom. Modul ke: Fakultas ILMU KOMUNIKASI

Memahami Peranan Perempuan Suku Minang Perantauan dalam Menjaga dan Meneruskan Komunikasi Budaya Matrilineal

KEPEMIMPINAN DAN IKLIM KOMUNIKASI (Studi Deskriptif Kuantitatif tentang Peranan Pemimpin terhadap Iklim Komunikasi di KOMPAS-USU)

Sugeng Pramono Program Studi Ilmu Komunikasi Fakultas Komunikasi dan Informatika Universitas Muhammadiyah Surakarta

Modul ke: TEORI KOMUNIKASI TEORI INTERPRETIF. Fakultas ILMU KOMUNIKASI SOFIA AUNUL, M.SI. Program Studi BROADCASTING.

KOMUNIKASI ANTARPRIBADI ORANGTUA DAN ANAK PADA MASA AWAL PUBERTAS TENTANG PENDIDIKAN SEKS DI KELURAHAN MOGOLAING KOTA KOTAMOBAGU BARAT

STRATEGI KOMUNIKASI DAN TINGKAT KESADARAN KESEHATAN

BAB I PENDAHULUAN. komunikasi, terlebih lagi kehidupan manusia. Komunikasi sendiri. karena komunikasi merupakan faktor terpenting dalam kehidupan,

BAB I. Pendahuluan. Trap-trap di desa Booi kecamatan Saparua, Maluku Tengah.Booi merupakan salah satu

PERILAKU KOMUNIKASI REMAJA DENGAN LINGKUNGAN SOSIAL DARI KELUARGA SINGLE PARENT. Disusun untuk memenuhi persyaratan menyelesaikan Pendidikan Strata 1

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan data yang di dapat peneliti mengenai Tingkat

Skripsi Disusun untuk memenuhi persyaratan menyelesaikan Pendidikan Strata S1

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN. berbagai kesimpulan. Pola komunikasi ORARI sebelum dan sesudah kemajuan

Pengaruh Self disclosure Terhadap Stabilitas Hubungan Antar PSK di Lokalisasi Sunan Kuning Semarang

BAB VI SIMPULAN IMPLIKASI DAN SARAN. 1. Persepsi Masyarakat terhadap Warisan Adat Istiadat tentang. Kecamatan Mrebet Kabupaten Purbalingga

BAB IV PENUTUP. A. Kesimpulan. 1. Berdasarkan analisis deskriptif menunjukkan bahwa penilaian kualitas

BAB IV PENUTUP. dimajalahfeminamulai Tahun 2000 hingga Tahun 2014 adalah iklan Revlon

Modul ke: TEORI KOMUNIKASI KOMUNIKASI KELOMPOK. Fakultas ILMU KOMUNIKASI SOFIA AUNUL, M.SI. Program Studi BROADCASTING

MODUL KOMUNIKASI ANTARBUDAYA ( 3 SKS ) Oleh : Ira Purwitasari

KOMUNIKASI ANTAR BUDAYA PADA MASYARAKAT PENDATANG DENGAN MASYARAKAT LOKAL DI LAMONGAN (Studi pada Masyarakat Sedayulawas, Kec Brondong, Kab Lamongan)

Journal Acta Diurna Volume III. No.2. Tahun 2014

NASKAH PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagian persyaratan guna mencapai derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan

MODEL KOMUNIKASI INTERPERSONAL ANTARA ORANG TUA DAN ANAK DALAM HUBUNGAN JARAK JAUH

TEORI KOMUNIKASI. Komunikasi Massa dan Masyarakat. SUGIHANTORO, S.Sos, M.IKom. Modul ke: Fakultas ILMU KOMUNIKASI

BAB I PENDAHULUAN. asia, tepatnya di bagian asia tenggara. Karena letaknya di antara dua samudra,

Komunikasi dan Etika Profesi

POLA KOMUNIKASI ANTARPRIBADI MAHASISWA PAPUA DI LINGKUNGAN DI LINGKUNGAN FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS SAM RATULANGI

BAB V PENUTUP. Dari berbagai data dan fakta yang sudah diperoleh dari lapangan dan dikonfirmasikan

BAB VI PENUTUP. 1. Mataraga dalam rumah adat Sa o Tiwu Pau merupakan sebagai simbol dari

Team project 2017 Dony Pratidana S. Hum Bima Agus Setyawan S. IIP

KOMUNIKASI INTERPERSONAL GURU DENGAN SISWA TUNARUNGU DI SEKOLAH LUAR BIASA IDAYU PAKIS SKRIPSI

Diajukan kepada Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Muhammadiyah Malang Sebagai Persyaratan untuk Mendapatkan Gelar Sarjana (S-1)

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN. dengan data sekunder dari internet dan buku, diketahui bahwa persepsi. keputusan rasional yang terdiri dari enam langkah.

BAB III METODE PENELITIAN

PERANAN KOMUNIKASI ANTAR PRIBADI GROUP BAND THE WHITE CANVAS DALAM MEMPERTAHANKAN HUBUNGAN HARMONIS

POLA KOMUNIKASI INTERPERSONAL KAUM HOMOSEKSUAL DALAM PENGUNGKAPAN DIRI / SELF DISCLOSURE KEPADA SAHABAT

EFEKTIVITAS KOMUNIKASI KEPALA DESA DALAM MELESTARIKAN TRADISI GOTONG ROYONG DI DESA TABA PASEMAH KABUPATEN BENGKULU TENGAH

POLA JARINGAN KOMUNIKASI DALAM KOMUNITAS SEPEDA ONTHEL. (Studi pada anggota Komunitas Timbang Melaku Club di Kota Mojokerto) SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

DAFTAR PUSTAKA. Arikunto, Suharsimi Metodologi Penelitian. Jakarta: PT. Rineka Cipta.

RENCANA PROGRAM KEGIATAN PERKULIAHAN SEMESTER (RPKPS)

BAB I PENDAHULUAN. katanya dari bahasa latin communicatio yang berarti proses penyampaian suatu. pernyataan oleh seseorang kepada orang lain.

BAB I PENDAHULUAN. Dalam era keterbukaan dan globalisasi yang sudah terjadi sekarang yang

SKRIPSI. PEMAHAMAN PERAN PRODUSER FILM INDIE DALAM MANAJEMEN PRODUKSI (Studi Pada Produser Film Indie Rena Asih dan Lost After Lovv )

BAB I PENDAHULUAN. dan dari bahan-bahan tradisional untuk membuat tato (Gumilar, 2005:51).

POLA KOMUNIKASI MAHASISWA ETNIS MINANGKABAU YANG MENGALAMI CULTURE SHOCK

BAB I PENDAHULUAN. Manusia pada dasarnya merupakan makhluk. berkomunikasi, baik itu verbal ataupun nonverbal. Hal yang sama ini juga

BAB I PENDAHULUAN. Dalam sejarah kehidupan manusia, kebudayaan selalu ada sebagai upaya dan


DAFTAR PUSTAKA. Ardianto, Elvinaro Metodologi Penelitian untuk Public Realtions Kuantitatif dan Kualitatif. Bandung : Simbiosa Rekatama Media

BAB I PENDAHULUAN. kegiatan dan buah pikiran manusia menghasilkan kebudayaan. Tiap kelompok. Setiap suku dan bangsa mempunyai budaya masing-masing.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. diantaranya: 1.) Paradigma, 2) Tipe Penelitian, 3) Metode Penelitian, 4) Subjek

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

Fenomena Penggunaan Blackberry Messenger Sebagai Media Personal Branding

BAB I PENDAHULUAN. Manusia ditakdirkan sebagai makhluk sosial yang diwajibkan untuk

DAFTAR PUSTAKA. Kriyanto, Rachmat. 2007, Teknik Praktis Riset Komunikasi, Jakarta: Kencana Prenada Media

Tinjauan Mengenai Pola Komunikasi Public Relations PT. Pos Indonesia

PERANAN KOMUNIKASI ANTARPRIBADI GURU WALI DAN MURID DI SMK TJOKROAMINOTO KELURAHAN TERNATE BARU. Oleh: Adrian Hatibie

TEORI KOMUNIKASI. Konteks-Konteks Komunikasi. SUGIHANTORO, S.Sos, M.IKom. Modul ke: Fakultas ILMU KOMUNIKASI

I. PENDAHULUAN. terdapat beranekaragam suku bangsa, yang memiliki adat-istiadat, tradisi dan

JURUSAN ILMU KOMUNIKASI FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG

MANAJEMEN DIRI UNTUK MENGELOLA KETIDAKPASTIAN DAN KECEMASAN DALAM KOMUNIKASI ANTARBUDAYA MAHASISWA ASAL KALIMANTAN BARAT DI SURAKARTA

BAB III METODE PENELITIAN. mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu 1 sehingga dapat

KOMUNIKASI ANTAR PRIBADI ORANG TUA DENGAN ANAK KETERBELAKANGAN MENTAL. Oleh :

Transkripsi:

PERAN KOMUNIKASI ORANG TUA DALAM MELESTARIKAN BAHASA TONSAWANG DI DESA TOMBATU II TENGAH KECAMATAN TOMBATU UTARA KABUPATEN MINAHASA TENGGARA Oleh: Juliana E. Leong (Email: leong.amelia@yahoo.com) Desie M. D. Warouw (email: desiewarouw@yahoo.co.id.) Edmon R. Kalesaran (email: edmonkalesaran@gmail.com) Abstract The role of parental communication in preserving language Tonsawang. Introduction: communication plays an important role in human life. Most of the communication activities that we do takes place in a situation of interpersonal communication. The importance of the role of parental communication, more specifically in preserving language Tonsawang especially to the youth as the next generation. The role of parents is very influential to the younger generation to teach, provide an understanding of the language Tonsawang so willing to learn and preserve the language Tonsawang. Theory and Methods: This Study uses symbolic interaction theory and methods of qualitative research. Results: the role of parent communication is very dominant in the use of language to communicate Tonsawang daily compared to the younger generation, this is quite reasonable because the parents in the village of Central II Tombatu more proficient Tonsawang. Suggestion: the role of parental communication in preserving the language Tonsawang need to be increased again, by increasing the intensity of use Tonsawang language when communicating with childrens, young people, so that they are more aware of the language. Keywords : Parent communication, symbolic interaction, preserve language ABSTRAK Peran komunikasi orang tua dalam melestarikan bahasa Tonsawang. Pendahuluan: Komunikasi memainkan peran penting dalam kehidupan manusia. Sebagian besar kegiatan komunikasi yang kita lakukan berlangsung dalam situasi komunikasi antar pribadi. Pentingnya peran komunikasi orang tua, lebih khusus dalam melestarikan bahasa Tonsawang khususnya kepada pemuda sebagai generasi penerus. Peran orang tua sangat berpengaruh kepada kalangan generasi muda untuk mengajarkan, memberikan pemahaman tentang bahasa Tonsawang supaya mau belajar dan melestarikan bahasa Tonsawang. Teori dan Metode: Penelitian ini menggunakan Teori Interaksi simbolik dan metode penelitian kualitatif. Hasil: peran komunikasi orang tua sangat dominan dalam menggunakan bahasa Tonsawang untuk berkomunikasi sehari-hari dibandingkan generasi muda, hal ini cukup beralasan karena orang tua didesa Tombatu II Tengah lebih menguasai bahasa Tonsawang. Saran : Peran komunikasi orang tua dalam melestarikan bahasa Tonsawang tersebut perlu ditingkatkan lagi, dengan menambah intensitas penggunaan bahasa Tonsawang ketika berkomunikasi dengan anak-anak, pemuda, supaya mereka lebih mengetahui tentang bahasa tersebut. Kata kunci : Komunikasi Orang Tua, Interaksi simbolik, melestarikan bahasa. Komunikasi telah menjadi suatu fenomena bagi terbentuknya suatu masyarakat atau komunitas yang terintegrasi oleh informasi, dimana masing-masing individu

dalam masyarakat itu sendiri saling berbagi informasi untuk mencapai tujuan bersama. Komunikasi yang sudah dipahami sebagai dasar bagi semua interaksi manusia dalam semua aktivitas kehidupan. Meskipun komunikasi tampaknya sederhana, tetapi untuk mendapatkan komunikasi yang efektif seringkali terdapat banyak hambatan, walaupun faktor situasi dan kondisi turut berperan, tetapi faktor manusia yang paling banyak berperan. Karena komunikasi sebagai suatu proses interaksi dalam pencapaian komunikasi yang efektif. Dikatakan komunikasi sebagai suatu proses, karena komunikasi adalah kegiatan dinamis yang berlangsung secara berkesinambungan. Dari proses komunikasi dapat diidentifikasi adanya komponen yang terlibat didalamnya, mulai dari komunikator, pesan, sampai kepada komunikan. Setiap proses komunikasi pastilah terkait dengan adanya tujuan tertentu. Seseorang berkomunikasi, tentu saja mempunyai tujuan yang ingin dicapai, bahkan mungkin bertujuan untuk mengubah sikap atau perilaku. Pada dasarnya manusia dalam masyarakat tidak pernah lepas dari komunikasi atau interaksi sosial, manusia selalu hidup bersama dan tidak dapat hidup sendiri, pasti membutuhkan orang lain, dari lahir sampai matipun tetap memerlukan bantuan dari orang lain, tidak terbatas pada keluarga, saudara dan teman. Manusia di ciptakan dengan kemampuan, keahlian, dan keterampilan yang berbeda-beda untuk saling melengkapi dan saling menolong. Ini dapat dilihat dari kehidupan kita sehari-hari, semua kegiatan yang dilakukan manusia selalu berhubungan dengan orang lain. Interaksi manusia dengan manusia lain menunjukkan bahwa manusia adalah mahkluk sosial yang selalu hidup bersama dan tidak dapat hidup sendiri dalam memenuhi kebutuhannya. Untuk memenuhi kebutuhannya itu, manusia harus berinteraksi / berkomunikasi dengan orang lain. Indonesia memiliki beragam budaya berbahasa daerah tidak hanya menggunakan bahasa Indonesia saja, tetapi juga di setiap daerah pasti memiliki bahasa daerah atau bahasa ibu yang khusus digunakan dalam berkomunikasi, agar tercapai tujuan komunikasi. Ketika kita berkomunikasi dengan orang lain, kita di hadapkan dengan bahasa-bahasa, aturanaturan, simbol-simbol dan nilai-nilai yang berbeda, sulit bagi kita untuk memahami komunikasi mereka. Sehingga komunikasi tidak akan berjalan baik apabila tidak terjadi proses interaksi yang baik didalam suatu masyarakat yang memiliki budaya berbahasa daerah. Peran komunikasi orang tua, lebih khusus dalam hal ini dalam melestarikan bahasa daerah khususnya kepada pemuda sebagai generasi penerus. Potensi-potensi tersebut sangat penting untuk digali dan dikembangkan dalam proses interaksi sosial masyarakat, sehingga terjadi komunikasi yang efektif bahkan bahasa Daerah tersebut tidak akan hilang begitu saja tetapi terus dikembangkan dalam suatu masyarakat. Peran komunikasi orang tua saat ini menjadi sorotan berkaitan dengan sering terjadinya kesimpangsiuran dan ketidakpahaman pemuda ketika melakukan komunikasi dalam bahasa Tonsawang. Fungsi orang tua disini sangat berpengaruh kepada kalangan pemuda karena kebanyakan orang tua yang lebih paham tentang bahasa Tonsawang, orang tua harus berperan mengajarkan, memberikan pemahaman bahasa Tonsawang kepada pemuda supaya mau belajar dan melestarikan bahasa Tonsawang ini. Karena bahasa daerah sangat bermanfaat demi terwujudnya suatu keakraban dan rasa kekeluargaan.

Oleh sebab itu Penulis mengadakan penelitian tentang Peran Komunikasi Orang Tua Dalam Melestarikan Bahasa Tonsawang di Desa Tombatu II Tengah, Kec. Tombatu Utara, Kab. Minahasa Tenggara. Metodologi Penelitian Penelitian ini menggunakan metode kualitatif. Penelitian ini dilakukan pada orang tua (tokoh adat, tokoh masyarakat) dan kepada pemuda. Penelitian ini memfokuskan pada komunikasi antarpribadi dengan teori interaksi simbolik. Tujuan dari penelitian ini, yaitu : 1. Untuk mengetahui bagaimana peran komunikasi orang tua dalam melestarikan bahasa Tonsawang di Desa Tombatu II Tengah. 2. Untuk mengetahui hal-hal apa yang menjadi kendala peran komunikasi orang tua dalam melestarikan bahasa Tonsawang di Desa Tombatu II Tengah. Hasil Penelitian Bagaimana peran komunikasi orang tua dalam melestarikan bahasa Tonsawang tersebut. dari beberapa hasil wawancara dengan informan penelitian mendapatkan pernyataan sebagai berikut: Ibu. H.K selaku informan pangkal dalam penelitian ini menyatakan bahwa hal yang berkaitan dengan peran saya dalam melestarikan bahasa Tonsawang adalah saya selalu menggunakan bahasa Tonsawang tersebut dalam berkomunikasi dengan masyarakat, pada saat memberikan sambutan pemerintah, dan juga selalu menghimbau dan mengajak masyarakat terlebih khusus para generasi muda untuk mulai belajar menggunakan bahasa Tonsawang tersebut. Informan Bpk. D.M menyatakan terkait dengan peran komunikasi orang tua dalam melestarikan bahasa Tonsawang tersebut. menurutnya Saya selalu menggunakan bahasa tonsawang tersebut ketika berbincang dengan masyarakat desa Tombatu II tengah, karena saya rasa dengan selalu menggunakan bahasa Tonsawang, dengan sendirinya bahasa tersebut akan terlestarikan Informan Ibu. M.D : sebagai tokoh adat desa Tombatu II tengah saya selalu menghimbau kepada masyarakat agar supaya selalu menggunakan bahasa Tonsawang tersebut ketika berkomunikasi dalam kehidupan sehari-hari, karena akan bermanfaat memberikan pengetahuan berbahasa daerah kepada generasi muda, kita tidak perlu ketinggalan dengan orang jawa yang sering kita temui menggunakan bahasa jawa di mana saja, kita juga harus selalu menggunakan bahasa Tonsawang agar identitas orang Tombatu II tengah selalu terlihat. Dari ke empat informan penelitian yang membahas mengenai peran komunikasi dalam melestarikan bahasa Tonsawang tersebut, dapat disimpulkan bahwa orang tua yang ada di desa Tombatu II tengah tersebut, selalu berperan dalam melestarikan bahasa Tonsawang tersebut dengan cara selalu berinteraksi dan selalu mengajak generasi muda untuk mau belajar bahasa Tonsawang tersebut. Hal-hal apa yang menjadi kendala Peran komunikasi orang tua dalam melestarikan bahasa Tonsawang. Pada point pertanyaan ini tentunya akan lebih tepat

apabila di tanyakan kepada informan-informan dengan latar belakang status sebagai orang tua. Informan Ibu. H.M : kendala yang sering kali saya hadapi adalah pada respons anak muda yang sangat kurang tertarik dengan bahasa Tonsawang tersebut. Penyebabnya mungkin karena kebanyakan anak muda di Desa ini banyak yang mulai merantau atau sekolah ke kota, oleh sebab itu pengaruh budaya modern sudah mulai lebih dominan pada generasi muda saat ini Informan Bpk. D.M : sebagai tokoh adat desa Tombatu II tengah, menurutnya kendala dalam melestarikan bahasa Tonsawang tersebut adalah kurangnya minat anak muda yang tertarik untuk belajar tentang bahasa Tonsawang tersebut, mereka sering kali lebih suka menggunakan bahasa Gaul yang mungkin sering mereka dengan di televisi atau sinetron. Informan Ibu. M.D : saya kira kendala yang sering kali ditemui berkaitan dengan pelestarian bahasa Tonsawang tersebut adalah tidak adanya nya wadah yang mengakomodir penggunaan bahasa Tonsawang tersebut khusus untuk generasi muda, misalnya perlu diatur dan ditetapkan tempat atau situasi apa saja yang dijadikan wadah menggunakan bahasa Tonsawang tersebut, saya contohkan misalnya dalam acara perkawinan harus menggunakan bahasa Tonsawang, ataupun acara rapat desa, mungkin itu perlu di perhatikan oleh pemerintah dan lembaga adat. Dari hasil penelitian tentang kendala yang ditemui dalam melestarikan bahasa Tonsawang dapat disimpulkan bahwa kendala utama adalah kurangnya minat generasi muda untuk tertarik belajar lebih banyak mengenai bahasa Tonsawang tersebut. disamping itu juga kurangnya wadah yang mengakomodir penggunaan bahasa Tonsawang tersebut. Pembahasan Membangun kesadaran generasi muda sebagai ahli waris sekaligus pewaris bahasa daerah identik dengan membangun kecintaan generasi muda pada bahasa daerahnya. Kecintaan itu berkorelasi dengan menyenangkan tidaknya suasana pembelajaran. Dalam hubungan itu, model pembelajaran hendaknya meminimalkan bentuk ceramah supaya tidak membosankan. cara yang dipilih hendaknya mengedepankan cara yang dapat melibatkan masyarakat dan generasi muda sebanyak dan seaktif mungkin. Ancaman akan kepunahan bahasa daerah bukanlah kekhawatiran yang tidak beralasan. Menyusutnya citra dan nilai ekonomi bahasa daerah merupakan sebagian dari sumber permasalahan. Sebagian yang lain berkenaan dengan kegagapan bahasa daerah yang harus mampu mengungkapkan masalah kekinian. Karena kekurangan itu, tanpa upaya pelestarian yang terencana, bahasa daerah tentu akan ditinggalkan penuturnya. Peran komunikasi orang tua dalam melestarikan bahasa Tonsawang tersebut sangat jelas lebih dominan adalah para orang tua hal ini ditunjukkan dengan penggunaan bahasa Tonsawang lebih cenderung digunakan oleh orang tua ketimbang anak-anak muda di Desa Tombatu II tengah tersebut, hal ini ditunjukkan oleh seringnya para orang tua berkomunikasi dengan menggunakan bahasa Tonsawang tersebut,

sementara para generasi muda hanya sampai pada tahap mengerti saja, untuk penggunaan bahasa Tonsawang masih perlu banyak belajar lagi. Kebanyakan orang tua, tidak mengalami permasalahan dalam memahami bahasa Tonsawang, karena berdasarkan hasil penelitian rata-rata orang tua di desa Tombatu II tengah, sangat menguasai bahasa Tonsawang tersebut secara lisan maupun tulisan. Sebaliknya untuk anak muda sering sekali mendapatkan masalah kurang memahami bahasa Tonsawang ketika bertemu dengan orang tua yang berkomunikasi menggunakan bahasa Tonsawang tersebut. Kendala yang ditemui dalam melestarikan bahasa Tonsawang adalah kurangnya minat generasi muda untuk tertarik belajar lebih banyak mengenai bahasa Tonsawang tersebut. disamping itu juga kurangnya wadah yang mengakomodir penggunaan bahasa Tonsawang tersebut. Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori interaksi simbolik. Dalam penelitian ini teori interaksi simbolik sangat berkaitan dengan hasil penelitian. Komunikasi merupakan alternative utama dalam membangun hubungan yang baik antara orang tua an pemuda. Tentunya cara atau proses komunikasi menjadi pertimbangan yang harus diperhatikan dalam berkomunikasi menggunakan bahasa daerah. Orang tua, termasuk pemerintah dan Tokoh Masyarakat selalu berupaya melestarikan bahasa Tonsawang tersebut dengan selalu menggunakan bahasa tersebut dalam berkomunikasi dengan generasi muda atau anak muda serta pemerintah perlu selalu menghimbau penggunaan bahasa Tonsawang digunakan dalam keluarga dan di ajarkan kepada anak-anak muda desa Tombatu II Tengah. Kesimpulan 1. Peran komunikasi orang tua dalam melestarikan bahasa tonsawang di desa Tombatu II Tengah Kecamatan Tombatu Utara Kabupaten Minahasa Tenggara, dapat dikatakan cukup baik, karena ditunjukkan dengan kemampuan menggunakan bahasa Tonsawang oleh para orang tua sangat baik. 2. Para orang tua sangat antusias dalam upaya melestarikan interaksi menggunakan bahasa Tonsawang, terlebih khusus dalam upaya mengajarkan kepada anak muda mengenai pemahaman akan bahasa Tonsawang tersebut. hal ini ditunjukkan oleh orang tua dengan selalu menggunakan bahasa Tonsawang dalam keseharian di dalam keluarga dan berinteraksi dengan masyarakat. 3. Pemerintah Desa dan juga para Tokoh Masyarakat selalu mendukung upaya pelestarian bahasa Tonsawang melalui himbauan kepada masyarakat agar supaya selalu menggunakan bahasa tersebut dalam kehidupan sehari-hari. Selain itu akan memberikan pelajaran kepada generasi muda akan bahasa Tonsawang melalui kebiasaan mendengar bahasa tersebut dari para orang tua. 4. Para generasi muda kebanyakan belum menguasai dan memahami tentang bahasa Tonsawang tersebut, kebanyakan hanya sampai pada tahapan mendengar secara pasif, belum bisa melanjutkan pada respons menjawab dengan menggunakan bahasa Tonsawang.

Daftar Pustaka Aw, Suranto. 2010. Komunikasi Sosial Budaya. Yogyakarta: Graha Ilmu. Basrowi dan Suwandi. 2008. Memahami Penelitian Kualitatif. Jakarta: Rineka Cipta. Kriyantono, Rachmat. 2006. Teknik Praktis Riset Komunikasi. Jakarta: Kencana Pranada Media Group. Kuswarno, Engkus. 2009. Fenomenologi. Bandung: Widya Padjajaran. Koentjaraningrat. 1999. Manusia Dan Kebudayaan Di Indonesia. Jakarta: Penerbit Djambatan. Mulyana Deddy, Jalaluddin Rakhmat. 1990. Komunikasi Antar Budaya. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya. Moleong. 2010. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya. Rohim, Syaiful. 2009. Teori Komunikasi Perspektif, Ragam, & Aplikasi. Jakarta: Rineka Cipta. Stephen W. Littlejohn dan Karen A. Foss. 2009. Teori Komunikasi Edisi 9. Jakarta: Salemba Humanika Sendjaja, Sasa Djuarsa. 2001. Modul 1 Pengantar Ilmu Komunikasi. Jakarta: Universitas Terbuka. Sugiyono. 2008. Memahami Penelitian Kualitatif. Bandung: Alfabeta. Sumber-sumber lain : Kamus Bahasa Indonesia (2004) Drs. Cornelis Manoppo, Toundanouw (Tonsawang Di Minahasa, Dari Segi Pra Sejarah, Religi, Adat Istiadat, Pemerintahan Purba, Penetrasi Bangsa Barat Hingga Penyebaran Agama Kristen, Jakarta,1990, Hal.10. Paulus A. Gosal & Chr5istian H. Gosal, Tou Minahasa Dari Utara Sampai Malesung, Offset Manado, 2008, Hal.17. Paulua A. Gosal, Dkk,Ringkasan Sejarah Toundanow-Tonsawang, Makalah, Majelis Kebudayaan Minahasa, Tomohon, 1995, Hal. 13