pula peneliti kualitatif tidak menghampiri masalah yang akan ditelitinya melalui

dokumen-dokumen yang mirip
kajian dalam penelitian ini menyangkut perilaku organisasi, maka metode yang dianggap tepat adalah metode deskriptif pendekatan

penelitian yang menghasilkan data deskriptif bempa kata-kata tertulis atau

berangkat dari tujuan pokok penelitian yaitu meneskripsikan dan menganalisis pembinaan kemampuan profesional guru SD Swasta yang dilakukan oleh Kepala

penelitian, teknik pengumpulan data, pelaksanaan penelitian, teknik

BAB III METODE PENELITIAN. Pada bagian ini akan dikemukakan metodologi penelitian yang

peristiwa dan kejadian yang menjadi pusat perhatiannya untuk

agenda permasalahan yang dipaparkan pada bagian sebelumnya.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. yang tepat untuk melakukan sesuatu ; dan Logos yang artinya ilmu atau

BAB III METODE PENELITIAN. kualitatif. Hal ini didasarkan atas tujuan penelitian yang ingin mengetahui dan

informasi yang diperlukan. Jadi laporan kualitatif kaya dengan deskripsi

"adalah penelitian yang berusaha mendeskripsikan suatu gejala, peristiwa, kejadian

dimana mereka melaksanakan kegiatannya dan dalam waktu yang relatif cukup

(o) mengadakan analisis sejak awal penelitian. Sedangkan karakteristik lain

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Sebelum melakukan penelitian ke lapangan, seorang peneliti harus melakukan

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian Tentang Pembinaan Kemampuan Profesional Guru

BAB III METODE PENELITIAN. Bentuk penelitian ini adalah penelitian lapangan dengan metode penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. penerapan prinsip-prinsip andragogi dalam Diklat Satuan Polisi Pamong Praja

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. profil SMK, perumusan manajemen stratejik dalam pemberdayaan SMK, dan

tepat untuk jenis penelitian ini adalah metode kuautatif, yakni metode yang ditujukan

BAB III METODE DAN SAMPEL PENELITIAN. Dalam bab ini diuraikan tentang hal-hal yang berkaitan dengan pelaksanaan

pembinaan dalam meningkatkan kualitas kompetensi guru dalam 2 Proses pelaksanaan yang dilakukan oleh Kepala Sekolah kaitannya dengan

BAB III METODE PENELITIAN

penelitiannya'. Dalam tulisan Lexy J Moleong (1990) dapat

keselumham karakteristik MI Asih Putera Cimahi yang berkaitan dengan upaya

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. ini berkaitan dengan proses, prinsip dan prosedur penelitian.

Penelitian ini tidak tergolong kepada penelitian kuantitatif karena tujuan pokok

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. (Mulyana, 2002: 145) merupakan proses, prinsip, dan prosedur yang kita

hasil pengolahan data kualitatif. Penggunaan metode dan pendekatan ini berangkat

menggunakan metode deskriptif analitik dengan pendekatan kualitatif. profesional guru-guru di SLTP Negeri 50 Bandung. Pada proses tersebut

Pertama, penulis bermaksud mengembangkan konsep pemikiran,

penelitian ini obyeknya latar alamiah, (2) teknik sebagai alat pengumpul data

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini bertujuan untuk mengungkap kondisi aktual tentang proses

BAB III METODE PENELITIAN

hubungan sekolah (perguruan tinggi) dengan masyarakat dalam rangka pengelolaan sumber daya pendidikan yang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. kualitatif naturalistik. Pertimbangannya sebab hasil penelitian yang diperoleh

beberapa karakteristik seperti yang dikemukakan oleh Bogdan & Biklen dan

penelitian ini ditujukan untuk memahami perilaku manusia dari sudut si pelaku

perubahan dan intervensi. Dalam hal ini peneliti langsung pergi ke SLTPN 1

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan metode deskriptif analitis

masalah yang kontekstual, menpunyai sifat khas tertentu dalam situasi

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. sebuah metoda yang efektif untuk tujuan mendeskripsikan atau

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Secara umum, penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan dan. pengelolaan pembelajaran praktek kejuruan di workshop

berkenaan perilaku manusia dalam situasi pendidikan (PBM) Mata Kuhah

perumusan dan pelaksanaan kebijakan program kerja PGRI, (c) peluang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Sacara umum penelitian ini bertujuan untuk mengamati, mengkaji,

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. kewilayahan dalam penelitian ini merujuk desain penelitian deskriptifkualitatif,

BAB III METODE PENELITIAN. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan

BAB III METODE PENELITIAN

menekankan pada pendeskripsian suatu aspek, baik mengenai individu maupun kelompok secara mendalam/intensif dalam lingkungan kehidupannya (aktivitas

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan di Pos PAUD di RW 04 Desa Kertamukti Kecamatan Haurwangi dan sekitarnya.

BAB III METODE PENELITIAN

berturut-turut diuraikan tentang : Metode Penelitian,

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

Bab ini akan diuraikan hal-hal yang berkaitan dengan prosedur penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

pengumpulan data, prosedur pengolahan dan analisis data, dan tahap-tahap

menemukan teori-teori dasar penelitian yang bersifat

digambarkan sebagaimana adanya. Senada dengan itu Nasution (1988 : 12)-

BAB III METODE PENELITIAN. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan

berbentuk deskripsi perilaku, maka metode yang sesuai dalam penelitian ini

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan pada penelitian deskriptif dengan pendekatan

pelatihan tenaga perawat di RSUP Dr Hasan Sadikin Bandung, sebagai

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini bermaksud memperoleh gambaran tentang Implementasi

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. situasi kondisi yang tengah berlangsung sekarang ini, tujuannya mencoba

BAB III METODE PENELITIAN

yaitu mencari kasus lain yang berbeda dengan apa yang ditemukan untuk

BAB in METODOLOGI PENELITIAN. dipergunakan, dengan ditentukannya metode penelitian, maka akan memandu seorang

BAB III METODE PENELITIAN. Ditelaah dari aspek pendekatan metodologi. penelitian yang. dilaksanakan ini menggunakan pendekatan kualitatif yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. PENDEKATAN DAN METODE PENELITIAN. Secara umum penelitian dapat diartikan sebagai cara ilmiah untuk

BAB III METODE PENELITIAN. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan

BAB III METODE PENELITIAN. Bab ini merupakan kunci bagi pelaksanaan penelitian yang penulis

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. merupakan suatu cara untuk mencari kebenaran secara ilmiah berdasarkan pada data

yaitu (1) bagaimana distribusi tenaga guru SLTPN di Kabupaten Serang, (2) bagaimana pola mutasi guru SLTPN di Kabupaten Serang, (3)

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Sesuai dengan permasalahan, penelitian ini bertujuan untuk

Untuk menjawab problematika atau masalah dalam penelitian ini, penulis

berkaitan dengan proses pembelajaran yang dilakukan baik pada magang kerajinan

BAB III METODE PENELITIAN. dan Taylor (Moleong, 2000:3) penelitian kualitatif adalah prosedur

BAB III METODE PENELITIAN

awal tenaga kependidikan dari tingkat dan posisi jabatan terendah hingga

: 141 ). Pendekatan yang digunakan adalah pendekatan kualitatif, hal ini

BAB 3 METODE PENELITIAN. yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Tahap awal. Tahap proses pelaksnaan. Tahap akhir pelaporan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Pembelajaran keramik berbasis potensi lokal merupakan usaha

METODE PENELITIAN KUALITATIF. Imam Gunawan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian dilakukan untuk memperoleh gambaran mengenai manajemen di

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini berlokasi di Kecamatan Sumbul Kabupaten Dairi. Adapun

Universitas Negeri Makassar. Hasil penelitian mi diharapkan menjadi masukan yang

Transkripsi:

BAB in METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Sebagaimana telah dikemukakan pada bagian pertama, penelitian ini mempergunakan pendekatan kualitatif. Hal ini berdasarkan kepada mmusan masalah penelitian yang menuntut peneliti untuk melakukan eksplorasi dalam rangka memahami dan menjelaskan masalah yang diteliti melalui hubungan yang intensif dengan sumber data. Dalam penelitian ini, peneliti mengumpulkan data yang bempa uraian yang kaya akan deskrifsi mengenai kegiatan atau perilaku subyek yang diteliti persepsinya atau pendapatnya dan aspek-aspek lain yang berkaitan yang diperoleh melalui wawancara, observasi, dan studi dokumentasi. Uraian seperti itu biasanya sangat sulit untuk ditangani melalui prosedur statistik, tetapi menuntut prosedur metode kualitatif. Yang dimaksud dengan metode kualitatif menumt Bogdan dan Taylor (1975) adalah sebagai prosedur dasar peneutian yang menghasilkan data deskriptif bempa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang diamati. Kemudian, menumt S.Nasution (1988:5), "penelitian kualitatif pada hakekatnya ialah mengamati orang dalam lingkungannya, berinteraksi dengan mereka, bemsaha memahami bahasa dan tafsiran tentang dunia sekitarnya" Lincoln dan Guba (1985 : 12), mengemukakan bahwa peneliti yang menggunakan pendekatan kualitatif disain penelitiannya bersifat "emergent design". Hal ini disebabkan karena pada tahap awal penelitiannya, kemungkinan peneliti belum memiliki gambaran yang jelas tentang aspek-aspek masalah yang akan ditelitinya. Ia akan mengembangkan fokus penelitian sementara ia mengumpulkan data. Demikian pula peneliti kualitatif tidak menghampiri masalah yang akan ditelitinya melalui pertanyaan penelitian yang telah dirumuskan sebelumnya untuk dicari jawabannyaatau melalui pemmusan hipotesis untuk dibuktikan kebenarannya Bogdan dan Biklen 88

89 (1982 : 31) mengemukakan bahwa sebagai peneliti kualitaif ia akan menamh perhatiannya untuk memahami perilaku, pandangan, persepsi, sikap dan lain-lainnya berdasarkan pandangan subyek yang diteliti sendiri. Oleh karena itu, peneliti kualitatif mengumpulkan datanya melalui kontak langsung dengan subyek yang diteliti di tempat sehari-hari biasa berada dan biasa melakukan kegiatan. Penelitian kualitatif memiliki sejumlah karakteristik yang membedakannya dengan penelitian kuantitatif Bogdan dan Biklen (1982 : 27-30), mengemukakan beberapa karaktyeristik penelitian kualitatif sebagai berikut: 1. Qualitative research has the natural setting as the direct source of data and the researcher is the key instmment. 2. Qualitative research is descriptive. 3. Qualitative researcher are concerned with process rather than simply with outcomes or products. 4. Qualitative researchers tend to analyze their data inducticely. 5. "Meaning" is of essential concern to the qualitative approach. Karakteristik-karaktristik tersebut di atas menjiwai penelitian ini. Karakteristik pertama, peneliti sebagai instmmen utama mendatangi sendiri secara langsung sumber datanya. Dalam penelitian ini, peneliti mempelajari fenomena sebagaimana adanya yang tampak dan yang terjadi di lapangan. Karakteristik kedua, mengimplikasikan bahwa data yang dikumpulkan dalam penelitian ini lebih cendemng dalam bentuk katakata dari pada angka-angka. Jadi hasil analisisnya bempa suatu uraian. karakteristik ketiga, keempat dan kelima, menjelaskan bahawa penelitian kualitatif lebih menamh perhatian kepada proses, tidak semata-mata pada hasil; dan melaui analaisis induktif peneliti mengungkapkan makna dari keadaan yang diamatinya itu. Kemudian, Lincoln dan Guba (1985 : 39-44), mengemukakan karakteristik penelitian kualitatif sebagai berikut: 1. Natural setting 2. Human instmment 3. Utilization oftacit knowledge 4. Qualitatif methods 5. Purposive sampling

90 6. Induktive data analysis 7. Grounded theory 8. Emergent design 9. Negotiated outcomes 10. Case study reporting model 11. Idiographic interpretation 12. Tentative aplication 13. Focus-determined boundaries 14. Special criteria for tmstworhiness B. Subjek dan Lokasi Penelitian 1. Subjek Penelitian Subjek penelitian dalam hal ini mengacu kepada populasi, sampel dan sumber data yang peneliti hubungi di lapangan. Sesuai dengan pola penelitian dan maslah yang diteliti, dalam penelitian ini kategori populasi atau sumber data adalah Kepala Kandepdikbud Kabupaten/ Kecamatan (Pengawas TK/ SD), Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan/ Kecamatan, Kepala Sekolah Dasar, gum-gum, Ketua Gugus Sekolah (PKG, KKG) di Kecamatan Tanjungpinang Timur. Sesuai dengan karakteristik penelitian kualitatif, sampel dalam penelitian ini adalah "purposif sampling" yang mempakan suatu cara pengambilan sampel berdasarkan karakteristik tertentu yang dimiliki sampel sesuai dengan tujuan penelitian Dalam sampel purposif, besar sampel ditentukan oleh pertimbangan data dan informasi. Dalam hubungan ini, S. Nasution (1988 : 32-33) menjelaskan bahwa penentuan unit sampel (responden) dianggap telah memadai apabila telah sampai kepada taraf "redudancy" (ketuntasan atau kejenuhan), artinya bahwa dengan menggunakan responden selanjutnya boleh dikatakan tidak lagi diperoleh tambahan informasi bam yang berarti. Dalam penelitian kualitatif, banyak subyek penelitian bukanlah mempakan karakteristik utama. Akan tetapi yang terpenting adalah upaya memilih subyek penelitian yang benar-benar tepat dengan permasalahan, sehingga data dan informasi

91 dapat dihimpun secara lengkap, akurat dan valid sesuai dengan tujuan penelitian. Oleh karena itu pengambil subyek dalam penelitian ini dilakukan secara purposive (purposif sampling) dengan karakteristik sebagai berikut : 1. Memilih sampel atau subyek penelitian yang mengetahui informasi tentang permasalahan yang berkaitan dengan pengelolaan sistem angka kredit jabatan gum sebagai upaya untuk meningkatkan kemampuan mengajar. 2. Data diambil langsung dari setting lapangan, yaitu menghimpun semua data dari subyek penelitian, sedangkan peneliti sebagai instmmen utama. Adapun subyek penelitian yang dijadikan sumber data dan informasi dalam penelitian adalah : 1. Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Daerah Tingkat II Kabupaten Kepulauan Riau sebagai pihak yang membina pengembangan profesional gum dan menangani pengurusan kepangkatan gum. 2. Kepala Kantor Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Kepulauan Riau sebagai pihak yang menangani penailaian terhadap Daftar usulan Penetapan Angka Kredit jabatangum (DUPAK) 3. Kepala Kantor Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kecamatan Tanjungpinang Timur seabagai pihak yang mengelola tentang kepangkatan gum. 4. Kepala Kantor Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Bintan Selatan yang menangani tentang pelaksanaan pendidikan dan pelatihan gum serta pembinaan kemampuan mengajar gum sekolah dasar Kecamatan Tanjungpinang Timur. 5. Ketua-ketua Gugus Sekolah (PKG, KKG) dalam wilayah Tanjungpinang Timur sebagai pihak yang menyelenggarakan pelatihan gum-gum sekolah dasar. 6 Kepala Sekolah Dasar Negeri yang dijadikan sampel dalam penelitian ini 7. Kepala Sekolah Dasar yang berada di wilayah penelitian. 8. Gum Sekolah Dasar Negeri pada sekolah sampel penelitian

92 2. Lokasi Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di wilayah kerja Dinas dan Kantor Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Daerah Tingkat II Kabupaten Kepulauan Riau, Propinsi Riau. Objek penelitian ini menyangkut dengan Pengelolaan sistem angka kredit jabatan gum sebagai upaya untuk meningkatkan kemampuan gum dalam melaksanakan proses belajar mengajar pada tiga Sekolah Dasar Negeri di Kecamatan Tanjungpinang Timur - Kab. Kep. Riau. Pemilihan sekolah sampel ditetapkan berdasarkan karakteristik tertentu oleh instansi yang berwewenang. Dalam hal ini Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Daerah Tingkat II Kepulauan Riau (Baik, Sedang dan Kurang) serta besar kecilnya sekolah tersebut dalam hal jumlah muridnya. Keadaan karakteristik sekolah yang dijadikan peneutian ini sebagaimana terlihat dalam dalam tabel berikut: No. Tabel 5 KARAKTERISTIK SEKOLAH SAMPEL Nama Sekolah Sekolah Dasar Negeri No. 001 Tanjungpinang Timur (SDN "A") Sekolah Dasar Negeri No. 003 Tanjungpinang Timur (SDN "B") Sekolah Dasar Negeri No. 032 Tanjungpinang Timur (SDN "C"). objek dan sampel dalam Kriteria Tergolong "baik", dan berada di ibukota Kecamatan. Tergolong "sedang" dan berada diibukota Kecamatan. Tergolong "Kurang" dan berada di ibukota Kecamatan. Sumber : Dinas dan Kandep Dikbud Kab. Kepri (1999), disusun oleh peneliti C. Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data Dalam penelitian yang berdasarkan pokok-pokok pikiran kualitatif terdapat beberapa teknik pengumpulan data yang digunakan, yakni wawancara, observasi,

93 studi dokumentasi dan kuesioner yang bersifat open-ended. Untuk dapat mengumpulkan data secara cermat dan lengkap digunakan alat pengumpul data seperti: (a) pedoman wawancara dan observasi serta alat bantu perekam wawancara. Di samping itu pengumpulan data dilengkapi pula dengan dokumentasi bempa fotofoto serta dokumen tertulis lainnya sebagai informasi pendukung. Pada penelitian pengelolaan sistem angka kredit jabatan gum, teknik pengumpulan data dan informasi dilakukan sebagai berikut: 1. Observasi Observasi mempakan aktivitas pengamatan yang sistematik terhadap gejalagejala baik yang bersifat fisikal maupun mental. Ditinjau dari intensitas pelaksanaan observasi, maka observasi dapat dikategorikan ke dalam observasi penuh, sedang dan pasif Kategorisasi ini berdasarkan pada tingkat intensitas interaksi peneliti (observer) dengan situasi yang diobservasi. Observasi ini bermanfaat untuk melihat dan menangkap gejala-gejala yang nampak di lokasi penelitian yang berhubugan dengan masalah penelitian. Apa yang diperoleh melalui observasi akan diperkuat dengan melakukan wawancara. Untuk lebih memudahkan dalam melakukan observasi, peneliti melakukan kegiatan magang (Sparadly, 1980) menyebutkan kegiatan ini sebagai observasi peran serta di lokasi penelitian selama penelitian, khusus di sekolah sampel.. Kegiatan ini dilakukan berdasarkan pada apa yang dikemukakan Guba dan Lincoln (1981 : 191-193), yaitu (a) teknik pengamatan ini didasarkan atas pengalaman secara langsung, (b) teknik pengamatan juga memungkinkan melihat dan mengamati sendiri, kemudian mencatat perilaku dan kejadian sebagaimana yang terjadi pada keadaan sebenarnya, (c) pengamatan memungkinkan peneliti mencatat peristiwa yang berkaitan dengan pengetahuan proporsional maupun pengetahuan yang langsung mengecek kepercayaan data, (d) teknik pengamatan memungkinkan peneliti mampu memahami situasi-situasi

94 yang rumit, dan (e) untuk kasus-kasus tertentu dimana penggunaan teknik komunikasi lainnya tidak dimungkinkan, pengamatan dapat menjadi alat yang sangat bermanfaat. 2. Wawancara Wawancara mempakan proses komunikasi antara peneliti dengan sumber data dalam rangka menggali data yang bersifat world view untuk mengungkapkan makna yang terkandung dari masalah-masalah yang diteliti. Pertimbangan wawancara ditetapkan sebagai teknik pengumpulan data yakni : Pertama, orang mempersepsi obyek, peristiwa dan tindakan. Persepsi mengenai obyek, peristiwa dan tindakan. Persepsi mengenai obyek, peristiwa dan tindakan tersebut dapat ditangkap maknanya dari pandangannya. Kedua, sumber data (orang) yang representatif dapat mengungkapkan gambaran peristiwa, tindakan atau obyek yang telah lama dikenalnya. Karena itu, wawancara terhadap orang yang representatifuntuk suatu persoalan adalah penting untuk mengungkapkan dimensi-dimensi masalah yang diteliti dalam penelitian ini. Di samping dua pertimbangan yang dikemukakan di atas, penggunaan teknik wawancara ini berdasarkan pertimbangan karena memiliki beberapa kelebihan, yaitu : (a) peneliti dapat melakukan kontak secara langsung dengan responden sehingga memungkinkan didapatkan jawaban seacara bebas dan mendalam, (b) hubungan dapat dibina lebih baik sehingga memungkinkan responden bisa mengemukakan pendapat secara bebas, (c) data dapat diperoleh secara lebih komprehensif, (d) sifat data primer, (e) untuk pertanyaan atau pernyataan yang kurang jelas dari kedua belah pihak dapat diulangi kembali (Nana Sudjana dan Ibrahim, 1989 : 102). Bentuk wawancara yang dilakukan adalah wawancara bebas (tak berstmktur). Cara ini dipilih mengingat peneliti memiliki hubungan sosial yang cukup baik dengan para responden. Kerlinger (1982 : 771) mengemukakan bahwa wawancara tak standard (tak berstmktur) bersifat luwes dan terbuka dimana memungkinkan

95 pertanyaan yang diajukan, muatannya, dan mmusan kata-katanya disusun sendiri oleh peneliti sesuai dengan maksud dan tujuan penelitian. 3. Studi Dokumentasi Studi dokumentasi mempakan kajian terhadap peristiwa, obyek dan tindakan yang direkam dalam bentuk tulisan, slide, media lainnya. Penelitian pengelolaan sistem angka kredit jabatan gum dapat menggunakan studi dukomentasi untuk mengungkapkan peristiwa, obyek dan tindakan-tindakan yang dapat menambah pemahaman peneliti terhadap gejala-gejala persoalan yang diteliti. Studi dokementasi ini memungkinkan ditemukannya perbedaan atau pertentangan antara hasil wawancara dan observasi dengan hasil yang terdapat dalam dokumen. Bila hal ini terjadi, peneliti dapat mengkonfirmasikan dalam bentuk wawancara. Dengan penggunaan ketiga teknik ini, data yang diperoleh diharapkan betul-betul sesuai dengan keadaan yang sesungguhnya. Instmmen utama dalam penelitian ini adalah peneliti sendiri. S. Nasution (1988 : 55) mengemukakan ciri-ciri manusia sebagai instmmen penelitian yaitu : (1) Peneliti sebagai alat peka dan dapat bereaksi terhadap segala stimulus dari lingkungan yang hams diperkirakan bermakna, (2) Peneliti sebagai alat dapat menyesuaikan diri terhadap semua aspek keadaan dan dapat mengumpulkan aneka data sekaligus, (3) Tiap situasi mempakan suatu keselumhan (tidak ada suatu instmmen bempa tes atau angket yang dapat menangkap keselumhan situasi, kecuali manusia), (4) Suatu situasi yang melibatkan interaksi manusia tidak dapat dipahami dengan pengetahuan sematamata (untuk memahami kita perlu merasakannya, menyelami berdasarkan penghayatan kita), (5) PeneUti sebagai instmmen dapat segera menganalisis data yang diperoleh dan menafsirkannya, (6) Hanya manusia sebagai instmmen yang dapat mengambil kesimpulan berasarkan data yang dikumpulkan pada suatu alat dan segera

96 menggunakannya sebagai perbaikan untuk memperoleh penegasan, pembahan, perbaikan dan penolakan. Agar proses pengumpulan data dapat dilakukan secara terfokus, maka peneliti menyusun pedoman pengumpulan data sebagaimana terlampir. D. Pelaksanaan Pengumpulan Data Dalam penelitian kualitatif, prosedur pengumpulan data tidak memiliki suatu pola yang pasti, sebab disain serta fokus penelitian dapat mengalami pembahan yang bersifat "emergent" akan tetapi untuk mempermudah peneliti dalam pengumpulan data, peneliti mengikuti prosedur seperti yang dikemukakan oleh Nasution (1988 : 33-34), yaitu : 1. Tahap Orientasi 2. Tahap Ekslorasi 3. Tahap Pengecekan 1. Tahap Orientasi Pada tahap orientasi, kegiatan utama ditujukan untuk menentukan permasalahan yang terjadi di lapangan. Hal yang dilakukan dalam kepentingan ini sebagai berikut: a. Melakukan prasurvey atau penjajakan lapangan untuk memperoleh gambaran permasalahan dan upaya menentukan subyek sejak dini. b. Melakukan pendalaman masalah melalui sumber-sumber pustaka baik konsepkonsep teoritis serta mempelajari studi pendahuluan yang relevan. c. Memilih dan menetapkanlokasi penelitian. d. Menyusun rancangan penenlitian sebagai salah satu langkah awal persiapan menghadapi seminar desain.

97 2. Tahap Eksplorasi Pada tahap eksplorasi, kegiatannya adalah menggali data secara empirik dengan cara yang lebih mendalam dan meluas dengan fokus penelitian. Untuk mendapatkan data yang akurat dan lengkap, perlu memperhatikan kaedah-kaedah dan tata krama, menciptakan suasana keakraban dan kekeluargaan dengan responden atau informan dan semua orang yang berada di lokasi penelitian. Kegiatan tersebut dilakukan melalui wawancara, observasi dan studi dokumentasi. 3. Tahap Pengecekan Dalam tahap ini, semua data dan informasi yang telah dikumpulkan dicek ulang (penulis melakukan triangulasi), guna melihat sejauh mana kelengkapan atau kesempumaan serta vauditas yang dapat dipercaya. Pengecekan data-data ini dilakukan dengan kegiatan antara lain : a. mengecek ulang data-data yang sudah terkumpul, baik data bersumber dari dokumen maupun melalui pengamatan dan wawancara; b. meminta data informasi ulang kepada subyek penelitian apabila temyata data yang telah terkumpul tersebut belum lengkap. Proses pengumpulan dilakukan dengan wawancara lanmgsung atau melalui telepon dan perantara lain; c. meminta penjelasan pada pihak-pihak terkait tentang pelaksanaan kegaitankegiatan sistem angka kredit jabatan gum sebagai upaya meningkatkan kemampuan gum melaksanakan proses belajar mengajar. E. Teknik Analisis dan Penafsiran Data Sebagaimana dijelaskan pada metode penelitian di atas, bahwa penelitian ini bersifat deskriptif evaluatif, maka dalam upaya mengolah dan menafsirkan data yang sudah terkumpul dilakukan proses membandingkan dengan teori-teori ataupun pedoman pelaksanaan sistem angka kredit jabatan gum sebagai upaya untuk

98 meningkatkan kemampuan gum dalam melaksanakan proses belajar mengajar. Untuk kepentingan itu, peneliti melakukan pengolahan dan penafsiran data dengan teknik analisis kualitatif. Teknik kualitatif tersebut bertujuan untuk mengungkapkan persepsi kepala sekolah, gum-gum, serta pihak terkait yang berkaitan dengan pelaksanaan sistem angka kredit jabatan gum sebagai upaya untuk meningkatakan kemampuan gum dalam melaksanakan proses belajar mengajar. Selanjutnya juga dilakukan analisis untuk melihat kelemahan dan kekuatan, temtama dengan pendekatan SWOT (kekuatan, kelemahan, peluang, dan tantangan). Tekanik pengolahan dan penafsiran data tersebut dilakukan dengan tahapan sebagai berikut: (1) reduksi data; Pada tahap ini, data-data yang sudah terkumpul diolah dengan tujuan untuk menemukan hal-hal pokok dalam pengelolaan sistem angka kredit. (2) dispaly data; Pada tahap ini, peneuti membuat rangkuman temuan penelitian dalam susunan yang sistematis sehingga pola dan tema sentral pengelolaan sistem angka kredit jabatan gum mudah diketahui. Melalui kesimpulan ini semua data itu diberi makna yang relevan dengan tema penelitian. (3) verivikasi data; di sini peneliti melakukan pengujian atas kesimpulan yang telah diambil dengan membandingkan teori-teori yang relevan serta panduan pengelolaan sistem angka kredit jabatan gum sebagai upaya untuk meningkatkan kemampuan gum dalam melaksanakan proses belajar mengajar. Pemantapan pengujian kesimpulan dihubungkan dengan data awal melalui kegiatan member chek, sehingga menghasilkan suatu penelitian yang bermakna dalam bentuk Tesis.

99 F. Pengujian Tingkat Validitas data Pengujian tingkat validitas data (tingkat kepercayaan) dalam studi kualitatif ini berpedoman pada konsep Nasution (1988) dan Munghajir (1990) dengan mengutamakan kebermaknaan data sehingga mempunyai arti yang dapat dipercaya. Proses pengujian kepercayaan tersebut dilakukan melalui kegiatan antara laian : 1. Kredibilitas Dalam hal ini, peneliti melakukan kegiatan seperti : (1) mengecek kebenaran data dengan membandingkan data yang diperoleh dari sumber lain, seperti membicarakannya dengan kepala sekaolah dan gum-gum lain yang bukan termasuk subyek penelitian. (2) membicarakan dengan kolega guna memperoleh penajaman analisis dan penafsiran data, seperti teman-teman kuliah atau mereka yang telah menyelesaikan studi setingkat atau program doktoral, (3) menggunakan bahan kepustakaan sebagai informasi untuk memahami konteks inti pengelolaan. 2. Transferabilitas Fokus utama disini adalah mengetahui sampai sejauh mana hasil penelitian dapat diaplikasikan dalam situasi lain. Kegiatana yang dilakukan pada tahap transferabilitas bempa upaya mendeskripsikan dengan rinci tentang kemungkinan penerapan penelitian ini di sekolah setempat, temtama dalam memberikan rekomendasi pengelolaan sistem angka kredit jabatan gum sebagai upaya untuk meningkatkan kemampuan gum dalam melaksanakan proses belajar mengajar. 3. Dependenbilitas Kegiatan yang dilakukan dalam tahap dependenbilitas yaitu memeriksa semua data dengan tingkat ketelitian tertentu yang dilakukakan sehingga timbul keyakinan bahwa apa yang dilakukan dalam proses pengelolaan sistem angka kredit jabatan gum sebagai upaya untuk meningkatkan kemampuan gum dalam melaksanakan proses belajar mengajar selama ini mempakan kegiatan realita.

100 Rambu-rambu yang dituangkan dalam prosedur penelitian ini mempakan panduan untuk melakukan analisis dan menafsirkan data sehubungan dengan problematik yang telah diajukan pada bab terdahulu. Akan tetapi langkah-langkah penelitian tersebut bisa saja diubah, sepanjang tidak mempengamhi proses memperoleh data dan proses penafsiran dalam pengambilan kesimpulan.