BAB I PENDAHULUAN. Angka kematian maternal (maternal mortality) merupakan salah satu

dokumen-dokumen yang mirip
BAB IV METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian akan dilakukan di bagian Rekam Medik RSUP dr. Kariadi

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEJADIAN PERDARAHAN POSTPARTUM DI RSU PKU MUHAMMADIYAH BANTUL

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN Rancangan Penelitian Jenis penelitian ini merupakan penelitian analitik retrospektif menggunakan data rekam medis.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. paling kritis karena dapat menyebabkan kesakitan dan kematian bayi. Kematian

BAB IV METODE PENELITIAN. obstetri dan ginekologi. analisis data dilakukan sejak bulan Maret Juni menggunakan pendekatan retrospektif.

BAB IV METODE PENELITIAN. kandungan khususnya berhubungan dengan kedokteran ginekologi.

BAB I PENDAHULUAN. penentu status kesejahteraan negara. Hal tersebut dikarenakan Angka Kematian

Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Intra Uterine Fetal Death (IUFD)

BAB I PENDAHULUAN. pertama sebagai penyebab kematian maternal. 2. Pendarahan obstetri secara umum dibagi menjadi perdarahan antepartum

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEJADIAN PERDARAHAN POSTPARTUM DI RSUD PANEMBAHAN SENOPATI BANTUL YOGYAKARTA TAHUN NASKAH PUBLIKASI

BAB I PENDAHULUAN. akibat dari berbagai perubahan anatomik serta fisiologik yang terjadi dalam

BAB I PENDAHULUAN. konsepsi, fertilisasi, nidasi, dan implantasi. Selama masa kehamilan, gizi ibu dan

BAB III METODE PENELITIAN

Perdarahan Post Partum Akibat Anemia pada Ibu Hamil di RSUD Tugurejo Semarang

Volume 4, Nomor 4, Oktober 2015 Online : Tinjung Jatiningrum, Putri Sekar Wiyati, Noor Wijayahadi

BAB I PENDAHULUAN. dengan jumlah kelahiran hidup. Faktor-faktor yang mempengaruhi AKB

HUBUNGAN ANTARA KARAKTERISTIK MATERNAL DENGAN LUARAN MATERNAL PADA PERSALINAN PERDARAHAN POSTPARTUM DI RSUP dr. KARIADI SEMARANG TAHUN

BAB I PENDAHULUAN. serius di negara berkembang. Menurut laporan World Health Organization

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah descriptive correlative research, atau

FAKTOR RISIKO KEJADIAN PERSALINAN PREMATUR (STUDI DI BIDAN PRAKTEK MANDIRI WILAYAH KERJA PUSKESMAS GEYER DAN PUSKESMAS TOROH TAHUN 2011)

BAB I PENDAHULUAN. lahir adalah Angka Kematian Bayi (AKB). Angka tersebut merupakan indikator

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. berusia lebih atau sama dengan 35 tahun. Kelompok usia ini sudah tidak

UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Berdasarkan data World Health Organization (WHO) 2015, terlihat

BAB IV METODE PENELITIAN

FAKTOR RISIKO YANG MEMPENGARUHI KASUS PERSALINAN DI UGD RSUP Dr. KARIADI VINA EKA WULANDARI G2A PROGRAM PENDIDIKAN SARJANA KEDOKTERAN

BAB IV METODELOGI PENELITIAN Ruang Lingkup Ilmu Penelitian ini adalah penelitian di bidang Ilmu Obstetri dan Ginekologi.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

HUBUNGAN INDUKSI, PARTUS LAMA, DAN BERAT BAYI MAKROSOMIA DENGAN KEJADIAN PERDARAHAN POSTPARTUMDI RSUD PANEMBAHAN SENOPATI BANTUL YOGYAKARTA

BAB 1 : PENDAHULUAN. morbiditas dan mortalitas bayi karena rentan terhadap kondisi-kondisi infeksi saluran

HUBUNGAN PARITAS DAN RIWAYAT SC DENGAN KEJADIAN PLASENTA PREVIA PADA IBU BERSALIN DI RSUD ABDOEL MOELOEK PROVINSI LAMPUNG TAHUN 2016

UKDW BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Derajat kesehatan penduduk merupakan salah satu indikator kualitas

BAB I PENDAHULUAN. besi sering terjadi pada masa kehamilan (Cunningham, 2006; h.1465).

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN RETENSIO PLASENTA DI RSUD Dr.H.Moch.ANSARI SALEH BANJARMASIN

BAB III METODE PENELITIAN

LAPORAN HASIL KARYA TULIS ILMIAH

setiap tahun satu tiap 4 menit. Pendahuluan Faktor-faktor yang mempengaruhi terjadinya perdarahan postpartum merupakan kunci bagi kesehatan

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN

Hubungan Kejadian Perdarahan Postpartum dengan Faktor Risiko Karakteristik Ibu di RSUP Dr. M. Djamil Padang pada Januari April 2013

BAB I PENDAHULUAN. kehamilan 20 minggu hingga 37 minggu dihitung dari hari pertama haid

BAB I PENDAHULUAN. dalam kehamilan (HDK), infeksi, partus lama/macet, dan abortus. 1 Infeksi

BAB I PENDAHULUAN. Organisasi kesehatan dunia yaitu Worid Health Organization (WHO) telah membuat program-program untuk meningkatkan derajat kesehatan

BAB I PENDAHULUAN. tubuh manusia tersebut menjadi melemah. Pertahanan tubuh yang menurun

BAB 1 PENDAHULUAN. Kematian ibu merupakan permasalahan global. Tingginya angka kematian ibu

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

FAKTOR-FAKTOR RISIKO YANG MEMPENGARUHI KEJADIAN PERDARAHAN POSTPARTUM PRIMER PADA IBU BERSALIN DI RSUD PANEMBAHAN SENOPATI BANTUL-DIY TAHUN 2012

BAB I PENDAHULUAN. dibandingkan pada 2007 sebesar 228 per kelahiran hidup. Kenyataan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Angka kematian wanita yang disebabkan oleh karena kehamilan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PERSALINAN SECTIO CAESAREA DI RSU PKU MUHAMMADIYAH KOTA YOGYAKARTA 2016

HUBUNGAN PENAMBAHAN BERAT BADAN IBU SELAMA HAMIL DENGAN KEJADIAN BBLR DI RUMAH SAKIT DR. NOESMIR BATURAJA TAHUN 2014

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN DAN STATUS PARITAS DENGAN KETERATURAN KUNJUNGAN ANTENATAL CARE (ANC) PADA IBU HAMIL DI RSUD PANEMBAHAN SENOPATI BANTUL

BAB I PENDAHULUAN. adalah kematian ibu dan angka kematian perinatal. Di dunia, setiap menit

BAB 1 PENDAHULUAN. Kehamilan dan persalinan merupakan proses alamiah, tetapi bukannya tanpa

ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga ABSTRAK. Kata kunci: BBLR, kualitas, kuantitas, antenatal care. viii

BAB I PENDAHULUAN. tahun diperkirakan wanita di dunia meninggal sebagai akibat. per kelahiran hidup (Wiknjosastro, 2006).

BAB I PENDAHULUAN. sangat besar terhadap kualitas sumber daya manusia. Anemia pada ibu hamil

KARAKTERISTIK RESPONDEN YANG MENGALAMI ATONIA UTERI DI RSUD SUKOHARJO

BAB 1 : PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Angka kematian ibu (AKI) atau Maternal Mortality Rate (MMR) merupakan

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN PLASENTA PREVIA DI RUMAH SAKIT MUHAMMADIYAH PALEMBANG TAHUN 2009

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PERDARAHAN POST PARTUM PADA IBU BERSALIN DI RSUD PRINGSEWU TAHUN 2016

BAB I PENDAHULUAN. yaitu meningkatnya status kesehatan dan gizi masyarakat antara lain dengan

Cirebon, Jawa Barat, Indonesia, ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. maternal disebabkan oleh perdarahan post partum dan diperkirakan

HUBUNGAN ANTARA PARITAS DAN ANEMIA DENGAN KEJADIAN PERDARAHAN POSTPARTUM DI RUMAH SAKIT WILLIAM BOOTH SURABAYA PERIODE Lestrina *, Eny **

BAB I PENDAHULUAN. riwayatkan dalam hadist. Nabi Muhammad shallallahu alaihi wa sallam

HUBUNGAN KELAINAN LETAK JANIN DAN PARITAS DENGAN KEJADIAN KETUBAN PECAH SEBELUM WAKTUNYA DI KAMAR BERSALIN RSUD DR. IBNU SUTOWO BATURAJA TAHUN 2015

BAB I PENDAHULUAN. Organization (WHO), salah satunya diukur dari besarnya angka kematian

BAB I PENDAHULUAN. untuk meningkatkan persalinan yang ditolong tenaga kesehatan di. kesehatan meluncurkan upaya terobosan berupa Jaminan Persalinan

Hubungan Usia Kehamilan dan Preeklampsia dengan Asfiksia Neonatorum Bayi Baru Lahir di RSUD Ambarawa Kabupaten Semarang

Studi Korelasi Anemia pada Ibu Hamil dengan Kejadian Perdarahan Post Partum pada Persalinan Spontan

GAMBARAN KARAKTERISTIK IBU BERSALIN YANG MENGALAMI PERDARAHAN POSTPARTUM DI RSUD PANEMBAHAN SENOPATI BANTUL TAHUN 2012

BAB I PENDAHULUAN. sengaja maupun tidak sengaja (Pudiastuti, 2011). Berbagai bentuk. penyimpangan perilaku seksual remaja cenderung mengalami

HUBUNGAN ANTARA ANEMIA IBU HAMIL DENGAN KEJADIAN BERAT BAYI LAHIR RENDAH DAN PERDARAHAN POSTPARTUM

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

HUBUNGAN ANEMIA DENGAN KEJADIAN PERDARAHAN PASCA PERSALINAN DI RSUD PANEMBAHAN SENOPATI BANTUL YOGYAKARTA TAHUN 2012 NASKAH PUBLIKASI

BAB I PENDAHULUAN. Kematian Bayi (AKB) menjadi indikator pertama dalam menentukan derajat

BAB I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Pemeriksaan kehamilan adalah pengawasan kehamilan untuk. kehamilan, menegakan secara dini komplikasi kehamilan, dan menetapkan

Jurnal Keperawatan, Volume XII, No. 2, Oktober 2016 ISSN

HUBUNGAN TINGKAT PENDAPATAN DENGAN JUMLAH PERSALINAN DI WILAYAH PUSKESMAS MAMBURUNGAN KOTA TARAKAN

BAB I PENDAHULUAN. awal minggu gestasi ke-20 sampai akhir minggu gestasi ke-37 (Varney,

BAB I PENDAHULUAN. kesehatan yang penting, jika tidak ditanggulangi bisa menyebabkan

GAMBARAN PENGETAHUAN PRIMIPARA TENTANG PERDARAHAN POST PARTUM Sri Sat Titi Hamranani* ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN meninggal dunia dimana 99% terjadi di negara berkembang. 1 Angka

BAB I PENDAHULUAN. Penyebab tingginya angka kematian ibu terutama disebabkan karena faktor

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

HUBUNGAN PERSALINAN LAMA DENGAN KEJADIAN ATONIA UTERI DI RSUD Dr. MOEWARDI SURAKARTA 2009

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Millennium Development Goals (MDG) telah menjadi tujuan milenium

UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Kematian yang dialami ibu selama masa kehamilan masih cukup tinggi di

BAB 1 : PENDAHULUAN. dengan penyebab yang berkaitan dengan kehamilan, persalinan, dan nifas

BAB I PENDAHULUAN. yang berhubungan dengan kehamilan yang dapat menyebabkan kematian (Dinana,

BAB I. sel darah normal pada kehamilan. (Varney,2007,p.623) sampai 89% dengan menetapkan kadar Hb 11gr% sebagai dasarnya.

BAB 1 PENDAHULUAN. umur kehamilan minggu dihitung dari hari pertama haid terakhir. Badan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Transkripsi:

1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Angka kematian maternal (maternal mortality) merupakan salah satu indikator untuk menilai derajat kesehatan masyarakat. Angka kematian maternal di Indonesia menempati urutan ketiga tertinggi di Asia setelah Timor Leste dan Bangladesh. 1 Berdasarkan seluruh target MDGs (Millennium Development Goals) kinerja penurunan angka kematian maternal secara global masih rendah. Di Indonesia angka kematian maternal pada tahun 2007 sebesar 228 per 100.000 kelahiran dan diupayakan untuk terus mengalami penurunan hingga mencapai target MDGs sebesar 102 per 100.000 kelahiran hidup pada tahun 2015 sehingga diperlukan kerja keras untuk mencapai target tersebut. 2 Lima penyebab kematian ibu terbesar yaitu perdarahan, hipertensi dalam kehamilan (HDK), infeksi, partus lama/macet, dan abortus. Kematian ibu di Indonesia masih didominasi oleh tiga penyebab utama kematian yaitu perdarahan, hipertensi dalam kehamilan (HDK), dan infeksi. Namun proporsinya telah berubah, dimana perdarahan dan infeksi cenderung mengalami penurunan sedangkan HDK proporsinya semakin meningkat. Lebih dari 25% kematian ibu di Indonesia pada tahun 2013 disebabkan oleh HDK. 3,4

2 Gambar 2 Penyebab kematian ibu di Indonesia tahun 2010-2013 5 Perdarahan postpartum adalah salah satu penyebab kematian maternal terbanyak. Perdarahan postpartum didefinisikan sebagai kehilangan darah lebih dari 500 ml setelah janin lahir pervaginam atau 1000 ml setelah janin lahir perabdominal atau setelah selesainya kala III. Berdasarkan data WHO (World Health Organization), 25% dari 100.000 kematian maternal di dunia setiap tahunnya disebabkan oleh perdarahan postpartum. 5,6 Faktor-faktor risiko dalam menyebabkan perdarahan postpartum ibu selain faktor penolong dan faktor tempat/fasilitas bersalin adalah faktor risiko karakteristik ibu, yaitu kriteria 4 terlalu, yaitu terlalu tua pada saat melahirkan (usia lebih dari 35 tahun), terlalu muda pada saat melahirkan (usia kurang dari 20 tahun), terlalu banyak anak (anak lebih dari 4), terlalu rapat jarak kelahiran/paritas (jarak kelahiran terakhir 2 tahun). 7

3 Berdasarkan uraian di atas, penulis bermaksud mengkaji lebih lanjut mengenai gambaran perdarahan postpartum berdasarkan karakteristik ibu di RSUP Dr. Kariadi Semarang 1.2 Permasalahan penelitian Apakah ada hubungan antara karakteristik (usia ibu, paritas, dengan luaran maternal (anemia, syok, cara persalinan, histerektomi dan transfuse darah) pada perdarahan postpartum? 1.3 Tujuan penelitian 1.3.1 Tujuan umum Mendeskripsikan hubungan antara karakteristik dengan luaran maternal pada perdarahan postpartum di RSUP dr.kariadi Semarang. 1.3.2 Tujuan khusus a. Mengetahui hubungan karakteristik maternal (usia ibu, paritas, dengan anemia pada perdarahan postpartum di RSUP dr. Kariadi Semarang. b. Mengetahui hubungan karakteristik maternal (usia ibu, paritas,

4 dengan syok pada perdarahan postpartum di RSUP dr. Kariadi Semarang. c. Mengetahui hubungan karakteristik maternal (usia ibu, paritas, dengan cara persalinan pada perdarahan postpartum di RSUP dr. Kariadi Semarang. d. Mengetahui hubungan karakteristik maternal (usia ibu, paritas, dengan tindakan histerektomi pada perdarahan postpartum di RSUP dr. Kariadi Semarang. e. Mengetahui hubungan karakteristik maternal (usia ibu, paritas, dengan pemberian transfusi darah pada perdarahan postpartum di RSUP dr. Kariadi Semarang. 1.4 Manfaat penelitian 1.4.1 Manfaat untuk Ilmu Pengetahuan Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi mengenai gambaran perdarahan postpartum berdasarkan karakteristik di RSUP. dr. Kariadi Semarang. Selain itu penelitian ini juga diharapkan dapat memberikan masukan data mengenai gambaran karakteristik perdarahan postpartum untuk Obstetri dan Ginekologi RSUP dr. Kariadi Semarang.

5 1.4.2 Manfaat untuk Pelayanan Kesehatan Penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukanmasukan data dan acuan untuk menghasilkan kebijakan dan program-program pelayanan kesehatan ibu sehingga dapat meningkatkan pelayanan kebidanan di RSUP dr. Kariadi Semarang. 1.4.3 Manfaat untuk Penelitian Penelitian ini dapat digunakan sebagai acuan untuk penelitian selanjutnya dalam meningkatkan pelayanan kebidanan dan menurunkan angka perdarahan postpartum. 1.5 Keaslian penelitian Tabel 1. Keaslian Penelitian No. Nama Metode Hasil 1. Hubungan anemia penelitian Dalam penelitian yang dilakukan dalam kehamilan observasional terdapat 32,4% ibu yang dengan perdarahan dengan pendekatan mengalami anemia (Hb <11 postpartum karena cross sectional. gr%), 67,6% tidak anemia (Hb atonia uteri di RSUD >11 gr%). Ibu dengan anemia Wonogiri. dalam kehamilan, 45,5% A Wuryanti mengalami perdarahan postpartum karena atonia uteri dan 54,5% tidak perdarahan. Sedangkan ibu bersalin yang tidak mengalami anemia dalam kehamilan 4,3% mengalami perdarahan postpartum karena atonia uteri dan 95,7% tidak mengalami perdarahan postpartum. Hasil uji korelasi chisquare nilai X2 = 8,652; p = 0,003 (p<0,05). Simpulan: 32,4% ibu mengalami anemia selama hamil, dimana 45,5% mengalami perdarahan postpartum. Terdapat hubungan antara anemia dalam kehamilan dengan perdarahan postpartum karena atonia uteri.

6 2. Hubungan paritas dan usia ibu bersalin dengan kejadian perdarahan postpartum di RSUF panembahan senopati bantul yogjakarta tahun 2013 Tri Godha Fitriani 3. Faktor Risiko Perdarahan Pasca Persalinan (Studi Di Rsup Dr. Karyadi Semarang) Dwi Astuti K., Mifbakhuddin, Wulandari Meikawati Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Muhammadiyah Semarang 4. Beberapa karakteristik ibu yang berpengaruh terhadap kejadian perdaraha postpartum Desain penelitian ini menggunakan metode penelitian Survey Analitik Sampel terdiri dari 52 kasus dan 52 kontrol (ibu bersalin) yang dirawat di RSUP Dr. Karyadi tahun 2013. Variabel usia, paritas, jarak kehamilan, hipertensi, anemia, riwayat perdarahan dan riwayat seksio caesarea dilihat dari rekam medik. Penentuan faktor risiko menggunakan uji statistik Chi Square dan Regresi Logistik. Rancangan penelitian yang digunakan studi kasus kontrol dengan 1. Paritas terbanyak adalah kategori tidak berisiko (paritas 1-3) yaitu 83 orang (86,5%) 2. Usia ibu terbanyak adalah usia tidak berisiko (20-35 tahun) yaitu 63 orang (65,6%) 3. Jumlah perdarahan post partum dalam 1 tahun ada 38 orang dari 3065 total persalinan yang ada. Sebagian besar (63,5%) ibu post partum tidak mengalami perdarahan postpartum. 4. Ada hubungan paritas dan usia ibu bersalin dengan kejadian perdarahan postpartum di RSUD Panembahan Senopati Bantul tahun 2013 yang ditunjukkan dengan nilai p atau Sig. (2-tailed) yaitu 0,001 dan 0,027. Hasil analisis univariat menunjukkan bahwa mayoritas responden tidak berisiko mengalami perdarahan pasca persalinan. Hasil uji bivariat terhadap faktor risiko usia, jarak kehamilan, hipertensi, riwayat perdarahan dan riwayat seksio cesarea tidak terbukti signifikan dengan kejadian perdarahan pasca persalinan karena nilai p > 0,05, sedangkan faktor paritas (p = 0,000) dan anemia (p = 0,001) terbukti signifikan dengan kejadian perdarahan pasca persalinan. Hasil uji regresi multivariat faktor paritas terbukti signifikan dengan p=0,000 dan OR = 11,195, anemia juga terbukti bermakna dengan p = 0,000 dan OR = 5,567. Dengan uji Regresi Logistik multivariat (alpha=0,05) diperoleh variabel yang berpengaruh terhadap kejadian

7 (studi kasus pada bulan januariseptember 2003 di rsud dr. H. Soewondo kendal) Salis Nawalin Najah 5. Hubungan Kejadian Perdarahan Postpartum dengan Faktor Risiko Karakteristik Ibu di RSUP Dr. M. Djamil Padang pada Januari 2012 - April 2013 Fathina Friyandini, Yuniar Lestari, Bobby Indra Utama 6. Luaran maternal dan perinatal pada persalinan dengan perdarahan antepartum akibat kelainan lokasi implantasi plasenta di rsup dr. Kariadi semarang tahun 2013-2014 Peneliti : Tinjung jatiningrum pendekatan retrospektif. Jumlah sampel sebanyak 75 responden, terdiri dari 15 kasus dan 60 kontrol Penelitian dilakukan di Sub bagian Rekam Medik RSUP Dr. M. Djamil, Padang. Penelitian ini merupakan penelitian analitik dengan desain cross sectional study dengan jumlah sampel sebanyak 64 orang Penelitian deskriptif analitik dengan pendekatan belah lintang. Data diambil dari catatan medik di RSUP Dr Kariadi Semarang periode 1 Januari 2013 sampai dengan 31 Desember 2014. Analisis data menggunakan uji Chi-Square atau Fisher serta analisis multivariat dengan uji regresi logistik. perdarahan postpartum adalah status gizi (p=0,046), anemia (p=0,010), umur (p=0,008), paritas (p=0,020) dan ANC (p=0,032). Sehingga ibu yang KEK, amemia, berumur <20 atau >=35 tahun, mempunyai paritas >=4 dan tidak melakukan K4 memiliki probabilitas untuk mengalami perdarahan postpartum sebesar 17,597%. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa perdarahan terbanyak adalah perdarahan postpartum primer (81,3%). Untuk etiologi terbanyak adalah sisa plasenta (35,9%). Berdasarkan segi faktor risiko karakteristik ibu, dari segi usia kejadian perdarahan postpartum banyak dialami oleh responden dengan usia reproduksi sehat (20 34 tahun) sebesar 76,6%, dari segi faktor risiko paritas yang tertinggi adalah multiparitas (59,4%) dan faktor risiko tingkat pendidikan ibu yang tertinggi yaitu pada ibu dengan tingkat pendidikan tinggi (SMA keatas) sebesar 70,3%. Uji statistik chi square menunjukkan tidak terdapat hubungan yang bermakna antara perdarahan postpartum dengan usia, paritas dan tingkat pendidikan (p > 0,05). Subjek dengan plasenta previa totalis 76,6% (49 orang), plasenta previa parsialis/marginalis 3,1% (2 orang) dan plasenta letak rendah 20,3% (13 orang). Kejadian anemia 54,7 %, bedah sesar 89,1%, prematuritas 50% dan BBLR 40,9%. Hasil analisis bivariat menunjukkan plasenta previa berisiko untuk bersalin secara sesar, kelahiran kurang bulan (OR 4,39 dengan CI 95% 1,079-17,893), dan berat bayi lahir rendah (OR 4,88 dengan CI 95% 0,983-24,308). Hasil analisis multivariat memiliki hasil yang tidak bermakna

8 Perbedaan penelitian di atas dengan penelitian yang akan dilakukan saat ini adalah dimana penelitian kali ini, peneliti akan mengdeskripsikan hubungan antara karakteristik dengan luaran maternal pada perdarahan postpartum di instalasi obstetri dan ginekologi RSUP dr. Kariadi Semarang, dengan rancangan metode penelitian crosssectional.