BAB I PENDAHULUAN. jati diri dan membina kepribadiannya sesuai dengan nilai-nilai dalam masyarakat.

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Firman Allah SWT. Dalam Surat Al-Mujaadilah [58:11]:

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan merupakan usaha sadar untuk menumbuh kembangkan

BAB I PENDAHULUAN. dan Teknologi (IPTEK) merupakan salah satu faktor penunjang yang penting

PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan Judul. Undang-Undang RI No.20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional pasal

BAB I PENDAHULUAN. Fungsi pendidikan di Indonesia telah dijabarkan dalam Undang-Undang. Sistem Pendidikan Nasional No. 20 Tahun 2003 sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Berdasarkan Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional (UU

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Dalam ajaran agama Islam, umat Islam diperintahkan untuk semangat

PERBEDAAN STRATEGI PEMBELAJARAN LIGHTENING THE LEARNING CLIMATE DAN EKSPOSITORI TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA

BAB I PENDAHULUAN. Allah swt Berfirman. dalam surat Al-Mujadallah ayat 11.

BAB I PENDAHULUAN. potensi dirinya melalui proses pembelajaran atau cara lain yang dikenal dan

BAB I PENDAHULUAN. 31 ayat 1 dan 3 menyebutkan bahwa setiap warga negara berhak mendapatkan

ي ا أ ي ه ا ال ذ ين آم ن وا إ ذ ا ق يل ل ك م ت ف سح وا في ال م ج ال س ف اف س ح وا ي ف س ح ا ل ك م و إ ذ ا ق ي ل ان ش ز وا ف ان ش ز وا ي ر ف ع ا

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan memiliki peranan yang penting dalam meningkatkan

BAB I PENDAHULUAN. manusia yang berfikir secara kritis dan mandiri serta menyeluruh dalam

BAB I PENDAHULUAN. terbelakang. Pendidikan harus benar-benar diarahkan untuk menghasilkan

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan nasional merupakan pelaksanaan pendidikan suatu negara

BAB I PENDAHULUAN. dirumuskan itu bersifat abstrak sampai pada rumusan-rumusan yang dibentuk. khusus memudahkan pencapaian tujuan yang lebih tinggi.

BAB I PENDAHULUAN. selesai sampai kapanpun, sepanjang ada kehidupan manusia di dunia ini, karena

BAB I PENDAHULUAN. Islam memandang manusia sebagai makhluk yang termulia dan sempurna. Ia

BAB I PENDAHULUAN. Cipta, 1992), hlm Sriyono, Teknik Belajar Mengajar Dalam CBSA, (Jakarta: Rineka

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan suatu hal yang sangat penting dalam kehidupan.

PENERAPAN NILAI-NILAI AKHLAK DALAM MENUNTUT ILMU DI SMA MUHAMMADIYAH 1 PURBALINGGA TAHUN PELAJARAN 2016/2017

BAB I PENDAHULUAN. lingkungan hidup secara tepat dimasa akan datang atau dapat juga didefinisikan

BAB I PENDAHULUAN. secara eksak berbagai ide dan kesimpulan. 1 Matematika tidak lepas dari. sebagaimana yang ada dalam QS. Mujadilah ayat 11 :

BAB I PENDAHULUAN. individu, pendidikan juga berimplikasi besar terhadap kemajuan suatu bangsa. Oleh

BAB I PENDAHULUAN. Kualitas akhlak seseorang sangat dipengaruhi oleh kondisi iman dalam

BAB I PENDAHULUAN. digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan Judul. berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, dan mandiri.

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan usaha manusia untuk menumbuhkan dan. mengembangkan potensi dan kemampuan anak didik sesuai dengan nilai-nilai

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan mempunyai peranan yang sangat besar untuk menciptakan masa

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pengaruh kehidupan modern, wanita semakin hari semakin

STRATEGI GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DAN MEDIA DALAM PROSES PEMBELAJARAN UNTUK ANAK DIFABEL (TUNAGRAHITA) DI SLB MARSUDI PUTRA I BANTUL

BAB I PENDAHULUAN. dirumuskan itu bersifat abstrak sampai pada rumusan-rumusan yang dibentuk

BAB I PENDAHULUAN. ini. Kenyataan ini menunjukkan bahwa manusia memerlukan pendidikan. Akan

BAB I PENDAHULUAN. derajat dan kedudukan suatu negara tersebut menjadi lebih tinggi. Sebagaimana

BAB I PENDAHULUAN. UU No. 20 tahun 2003 tentang sistem Pendidikan Nasional disebutkan bahwa:

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang. Pendidikan bertujuan untuk mencerdaskan kehidupan bangsa

BAB I PENDAHULUAN. kemajuan dalam masyarakat. Aspek perubahan meliputi: sosial, politik, ekonomi,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan masalah yang sangat dominan bagi kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. kesadaran penuh terhadap hubungan hubungan dan tugas-tugas sosial. kebodohan, keterbelakangan dan kelemahan. 3

BAB I PENDAHULUAN. itu sendiri ada. Manusia pertama dalam pandangan Islam adalah Nabi Adam

BAB I PENDAHULUAN. lingkungan masyarakat adalah orang-orang dewasa, orang-orang yang. dan para pemimpin formal maupun informal.

- د ر ج ات و ا ل ل ه ب م ا ت ع م ل ىن خ ب يز -١١ BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan merupakan suatu aspek yang mendasar dalam usaha

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan diri tiap individu. Upaya untuk memperbaiki mutu pendidikan. kepribadian, maupun tanggung jawab sebagai warga Negara.

SKRIPSI. Oleh : KURROTA A YUNIN NIM JURUSAN TARBIYAH PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI

BAB I PENDAHULUAN. awalnya tidak berkompeten akan menjadi manusia yang lebih berkompeten dan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana

BAB I PENDAHULUAN. dirumuskan itu bersifat abstrak sampai pada rumusan-rumusan yang dibentuk

BAB I PENDAHULUAN. Kemampuan pemecahan masalah matematika pada siswa dapat. berbentuk uraian kita dapat melihat langkah-langkah yang dilakukan siswa

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat yang adil dan makmur, sejahtera lahir dan batin, material, dan. yang beriman dan berilmu pengetahuan yang tinggi.

BAB I PENDAHULUAN. (jasmani). Untuk melakukan itu semua diperlukan suatu proses yang. yang diakibatkan oleh belajar tersebut. 2

BAB I PENDAHULUAN. mencapai tujuan pendidikan yang diinginkan. Pendidikan adalah usaha sadar

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan memiliki peran penting pada era sekarang ini. Karena tanpa

BAB I PENDAHULUAN. suatu kelompok manusia dapat berkembang sejalan dengan aspirasi (cita-cita)

BAB I PENDAHULUAN. dasar. Di tingkat ini, dasar-dasar ilmu pengetahuan, watak, kepribadian, moral,

BAB I PENDAHULUAN. secara sistematis dan terencana dalam setiap jenis dan jenjang pendidikan.

Berkompetisi mencintai Allah adalah terbuka untuk semua dan tidak terbatas kepada Nabi.

BAB I PENDAHULUAN. A. Konteks Penelitian. Memasuki era globalisasi persaingan semakin ketat sehingga secara tidak

BAB I PENDAHULUAN. pengetahuan dari sekolah, selain mengembangkan pribadinya. Pemberian

BAB I PENDAHULUAN. menjadi dasar untuk mencapai tujuan tersebut, pendidikan berupaya

BAB I PENDAHULUAN. rangka mencerdaskan kehidupan bangsa yang diatur dengan undang-undang.

BAB I PENDAHULUAN. bangsa yang mempunyai perbedaan berbagai macam adat istiadat, bahasa,

BAB 1 PENDAHULUAN. pendidikan yang antara lain meliputi penyempurnaan kurikulum, perbaikan sistem

BAB I PENDAHULUAN. Agama Islam sangat menganjurkan kepada manusia untuk selalu belajar.

BAB I PENDAHULUAN. kehidupannya, sampai kapan dan dimanapun ia berada. sebagaimana sabda

BAB I PENDAHULUAN. menemukan makna dan prinsip kerja yang ditempuh serta dari data yang

BAB I PENDAHULUAN. mendapat perhatian dan prioritas secara optimal dari pemerintah maupun

Dengan nama Allah yang maha pengasih, maha penyayang, dan salam kepada para Rasul serta segala puji bagi Tuhan sekalian alam.

BAB I PENDAHULUAN. Pemerintah sedang mengadakan berbagai usaha untuk membangun manusia

KONSEP GURU MENURUT AL GHAZALI DALAM KITAB IHYA ULUMIDDIN SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. potensi anak didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan

BAB I PENDAHULUAN. pengetahuan, pertumbuhan ekonomi dan modernisasi disegala bidang. Salah satu

KOMPETENSI DASAR INDIKATOR:

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan Judul. Maju tidaknya peradaban manusia, tidak terlepas dari eksistensi pendidikan.

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan dalam arti luas adalah segala pengalaman yang dilalui manusia

BAB I PENDAHULUAN. masa sekarang maupun di masa yang akan datang. Pendidikan memberikan

BAB I PENDAHULUAN. satu sektor penting dan dominan dalam menentukan maju mundurnya suatu

A. LATAR BELAKANG MASALAH

TAFSIR SURAT AL- ASHR

BAB I PENDAHULUAN. manusia melalui transfer ilmu pengetahuan, keahlian dan nilai-nilai kehidupan

Oleh: Shahmuzir bin Nordzahir

BAB I PENDAHULUAN. Sebagaimana firman Allah SWT dalam surat Al-Mujadilah ayat 11:

BAB I PENDAHULUAN. kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan Judul. diantara ajaran tersebut adalah mewajibkan kepada umatnya untuk melaksanakan

BAB I PENDAHULUAN. potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spritual keagamaan, pengendalian diri,

BAB 1 PENDAHULUAN. diberikan kepada anak tertuju kepada pendewasaan anak itu, atau lebih tepat

BAB I PENDAHULUAN. kepribadian dan kemampuan menuju kedewasaan serta pembentukan manusia

BAB I PENDAHULUAN. * Seluruh Teks dan terjemah Al-Qur`ān dalam skripsi ini dikutip dari Microsoft Word Menu Add-Ins

BAB I PENDAHULUAN. akan pentingnya pendidikan harus dilaksanakan sebaik-baiknya sehingga dapat

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan tinggi. Pada lembaga-lembaga pendidikan tersebut mata pelajaran agama

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan di masa sekarang dan masa mendatang sangat dipengaruhi

BAB I PENDAHULUAN. dunia dan akhirat. Selain itu, menuntut ilmu adalah kewajiban bagi setiap orang dan

BAB I PENDAHULUAN. tertentu saja, melainkan seluruh individu yang mengaku dirinya muslim. 1

BAB I PENDAHULUAN. yang dikeluhkan oleh masyarakat (Pontonuwu dkk., 2013). Penyakit gigi dan

BAB I PENDAHULUAN. Lembaga Pendidikan Islam baik MI, MTs, MA, maupun PTAI sering

NILAI-NILAI PENDIDIKAN KARAKTER DALAM SURAT LUQMAN AYAT (Kajian Tafsir Al Misbah, Tafsir Ibnu Katsir dan Tafsir Fi Zhilalil Qur an)

BAB I PENDAHULUAN. Di antara berbagai program kegiatan pembangunan nasional, salah satunya

BAB I PENDAHULUAN pasal 31 yang menyatakan bahwa (1) setiap warga negara berhak

BAB I PENDAHULUAN. tumbuh semakin pesat ditandai dengan berkembangnya teknologi informasi

BAB I PENDAHULUAN. kearah peningkatan yang lebih positif. Agar usaha-usaha tersebut dapat terwujud

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan merupakan usaha manusia secara sadar untuk pembentukan jati diri dan membina kepribadiannya sesuai dengan nilai-nilai dalam masyarakat. Untuk membina kepribadian itu dibutuhkan proses yang relatif panjang kapanpun dan dimanapun juga, sehingga dikatakan bahwa pendidikan itu berlangsung seumur hidup. Sesuai Undang-undang RI No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional pada Pasal 1 ayat 1, pengertian pendidikan adalah Usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajardan proses pembelajaran agar pesertadidiksecaraaktifmengembangkanpotensidirinyauntukmemilikikekuatan spiritual keagamaan, pengendaliandiri, kepribadian,kecerdasan, sertaketerampilan yang diperlukandirinya, masyarakat, bangsadannegara. 1 Dari pengertian di atas maka setiap warga negara berhak mendapatkan pendidikan karena pendidikan merupakan salah satu faktor utama yang menjadi jembatan manusia untuk meraih pengetahuan dari yang tidak bisa menjadi bisa, dari yang bisa menjadi lebih bisa dan mengerti. Oleh karena itu, pendidikan sangat penting khususnya bagi warga negara dan demi tercapainya kemajuan bangsa dan negara. Sesuai dengan ayat Al Qur an berikut: 1 UU Republik Indonesia tentang Sistem Pendidikan Nasional (UU RI No.20 Tahun 2003), (Jakarta: Redaksi Sinar Grafika, 2009), hal. 3 1

2 ي ا أ ي ه ا ال ذ ين آم ن وا إ ذ ا ق يل ل ك م ت ف س ح وا ف ال م ج ال س ف اف س ح وا ي ف س ح الل ه ل ك م و إ ذ ا ق يل ان ش ز وا ف ان ش ز وا ي ر ف ع الل ه ال ذ ين آم ن وا م ن ك م و ال ذ ين أ وت وا ال ع ل م د ر ج ات و الل ه ب ا ت ع م ل ون خ ب ي ر Artinya: Hai orang-orang beriman apabila dikatakan kepadamu: "Berlapanglapanglah dalam majlis", maka lapangkanlah niscaya Allah akan memberi kelapangan untukmu. Dan apabila dikatakan: "Berdirilah kamu", maka berdirilah, niscaya Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat. Dan Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.(qs. Al-Mujadilah[58]:11). Demi tercapainya tujuan pendidikan yang baik diperlukan dukungan dari peserta didikagar terwujudnya kualitas yang baik pula. Kualitas yang baik salah satunya dapat dilihat dari prestasi peserta didik yang berada pada sekolah tersebut. Bila prestasi peserta didik disekolah tersebut baik maka dapat dikatakan kualitas disekolah tersebut juga baik. Agar peserta didik memperoleh hasil belajar yang baik, maka proses pembelajaran yang disampaikan oleh guru juga harus dapat diterima dengan baik. Dengan begitu materi ajar dapat diterima dengan baik oleh peserta didik. Belajar itu sendiri merupakan suatu perubahan tingkah laku, dimana perubahan itu dapat mengarah kepada tingkah laku yang lebih baik, tetapi juga ada kemungkinan mengarah kepada tingkah laku yang lebih buruk. 2 Dalam proses belajar mengajar tidak terlepas dari beberapa komponen pendidikan yaitu guru, 85 2 Ngalim Purwanto, Psikologi Pendidikan, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2011), hal.

3 siswa, sumber belajar, lingkungan belajar dan semua hal yang berkaitan dengan pendidikan. Seorang ahli psikologi Gestalt mengemukakan pandangannya tentang hasil belajar adalah suatu proses aktif, yang dimaksud aktif disini ialah, bukan hanya aktivitas yang tampak seperti gerakan-gerakan badan, akan tetapi juga aktivitas-aktivitas mental, seperti proses berfikir, mengingat, dan sebagainya. 3 Sedangkan menurut Witherington, belajar merupakan perubahan dalam kepribadian, yang dimanifestikan sebagai pola-pola respons yang baru yang berbentuk ketrampilan, sikap, kebiasaan, pengetahuan dan kecakapan. 4 Dalam konteks merancang sistem belajar, konsep belajar ditafsirkan berbeda. Belajar dalam hal ini harus dilakukan dengan sengaja, direncanakan sebelumnya dengan struktur tertentu. Maksudnya agar proses belajar dan hasil-hasil yang dicapai dapat dikontrol secara cermat. 5 Hasil belajar tampak sebagai terjadinya perubahan tingkah laku pada diri siswa, yang dapat diamati dan diukur dalam bentuk perubahan pengetahuan sikap dan ketrampilan. Perubahan tersebut dapat diartikan terjadinya peningkatan dan pengembangan yang lebih baik dibandingkan dengan sebelumnya, misalnya dari tidak tahu menjadi tahu, sikap kurang sopan menjadi sopan, dan sebagainya. 6 Sering kita temukan di lapangan bahwaseorang peserta didik ada yang tidak paham dengan penjelasan guru maupun pendidik lainnya dikarenakan cara mengajar pendidik yang terlalu monoton, terutama pada mata pelajaran 3 M. Dalyono, Psikologi Pendidikan, (Jakarta: Rineka Cipta, 2007), hal. 209 4 Dr. Nana Syaodih Sukmadinata, Landasan Psikologi Proses Pendidikan, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2005), hal. 154-155 5 Prof. Oemar Hamatik, Perencanaan Pengajaran Berdasarkan Pendekatan Sistem, (Jakarta: PT Bumi Aksara, 2009), hal. 155 6 Ibid,, hal. 155

4 matematika yang sampai sekarang masih menjadi momok bagi peserta didik. Mata pelajaran matematika dirasa sulit dan sukar karena terlalu banyaknya rumusrumus. Meskipun matematika dinilai mata pelajaran yang mengerikan dalam kaum tertentu, tetapi matematika memegang peranan yang sangat penting. Matematika merupakan alat yang dapat memperjelas dan menyederhanakan suatu keadaan untuk menjadi suatu studi atau pemecahan permasalahan. Dalam penelitian kali ini, peneliti akan memfokuskan pada materi statistika. Materi statistika sendiri merupakan materi yang dirasa cukup sulit karena memiliki banyak rumus seperti mencari mean, median, modus, penyajian data dan lain sebagainya. Selain itu dengan mempelajari, memahami dan mengerti tentang materi statistik mereka dapat menyelesaikan permasalahan dalam kehiduan sehari-hariseperti mencari rata-rata nilai ujian sekolah maupun non ujian sekolah, perhitungan dalam bentuk diagram dan lain-lain. Dari sini, muncul alternatif lain yakni bertanya kepada teman sejawat. Dalam dunia pendidikan model ini sering disebut model pembelajaran tutor sebaya yang merupakan salah satu tipe pembelajaran kooperatif. Pada pembelajaran dengan tutor sebaya siswa yang akan berperan sebagai tutor, terlebih dahulu dibekali materi yang akan disampaikan oleh guru. Pembekalan ini disampaikan di dalam maupun di luar jam pelajaran, namun dalam pembelajaran guru juga menerangkan materi pokok bahasan. 7 Selain itu, tutor sebaya dapat berperan sebagai teman kerja (work partner) jika dilibatkan dalam pekerjaan projek guru dan diberi wewenang untuk 7 Muhammad Anas, M.PdI, Mengenal Metode Pembelajaran,

5 mengontrol dan memberi bantuan kepada peserta didik lain supaya hasil kerja memenuhi standart kerja yang ditetapkan pada proyeknya. 8 Karena itu, peneliti ingin mengetahuiseberapa besar pengaruh model pembelajaran tutor sebaya terhadap hasil belajar matematika materi statistika siswa kelas VII MTs Ma arif Bakung Udanawu Blitar. Untuk penelitian ini peneliti memberi judul Pengaruh Model Pembelajaran Tutor Sebaya terhadap Hasil Belajar Matematika Materi Statistika Siswa Kelas VII MTs Ma arif Bakung Udanawu Blitar. B. Rumusan Masalah Berdasarkan penjabaran dari latar belakang diatas, maka rumusan masalah dari penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Apakah terdapat pengaruh penggunaan model pembelajaran tutor sebaya terhadap hasil belajar materi statistika siswa kelas VIIMTs Ma arif Bakung Udanawu BlitarTahun Ajaran 2016/2017? 2. Berapa besarnya pengaruh penggunaan model pembelajaran tutor sebaya terhadap hasil belajar materi statistika siswa kelas VII MTs Ma arif Bakung Udanawu Blitar Tahun Ajaran 2016/2017? C. Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan penelitian adalah: 1. Untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh penggunaan model pembelajaran tutor sebaya terhadap hasil belajar matematika siswa kelas VIIMTs Ma arif Bakung Udanawu Blitar Tahun Ajaran 2016/2017pada materi statistika. 8 Ridwan Abdullah Sani, Inovasi Pembelajaran, (Jakarta: PT Bumi Aksara), hal.199.

6 2. Untuk mengetahui besarnya pengaruh penggunaan model pembelajaran tutor sebaya terhadap hasil belajar materi statistika siswa kelas VII MTs Ma arif Bakung Udanawu Blitar Tahun Ajaran 2016/2017 D. Hipotesis Penelitian Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah penelitian, dimana rumusan masalah penelitian telah dinyatakan dalam bentuk kalimat pertanyaan. 9 Sesuai dengan rumusan masalah, maka peneliti mengajukan hipotesis sebagai berikut: Terdapat pengaruh yang signifikan penerapan model pembelajaran tutor sebaya terhadap hasil belajar matematika di MTs Ma arif Bakung Udanawu Blitartahun ajaran 2016/2017. E. Manfaat Penelitian 1. Secara Teoritis Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat dan memberi wacana maupun pengembang ilmu pengetahuan serta memperkaya khasanah ilmiah tentang pengaruh model pembelajaran yang digunakan terhadap hasil belajar matematika siswa. 2. Secara Praktis a. Bagi Siswa Sebagai salah satu cara dalam membantu siswa untuk meningkatkan hasil belajar matematika yang diharapkan dapat memberikan pengalaman 9 Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif Dan R&D, (Bandung: ALFABETA, 2004), hal. 64

7 menyenangkan dan menjadikannya motivasi agar berani bertutor kepada temannya sendiri. b. Bagi Guru Sabagai salah satu cara dalam meningkatkan hasil belajar matematika siswa dengan mengembangkan kembali model-model pembelajaran yang ada. c. Bagi Sekolah Sebagai bahan informasi untuk mengetahui tingkat belajar siswa untuk meningkatkan hasil belajar matematika siswa, dan secara tidak langsung akan membantu dalam memperlancar proses belajar mengajar di kelas maupun di luar kelas. d. Bagi Peneliti Sebagai salah satu cara dalam menambah wawasan peneliti tentang pelaksanaan pembelajaran dan dapat memberikan pengajaran khususnya matematika dengan menyenangkan tanpa adanya ketegangan serta diterima secara intelektual dan dapat dijadikan sebagai pembangun dalam pengembangan pendidikan. F. Penegasan Istilah 1. Penegasan secara konseptual a. Model pembelajaran tutor sebaya adalah siswa yang sebaya ditunjuk atau ditugaskan membantu temannya yang mengalami kesulitan belajar, karena hubungan antara teman umumnya lebih dekat dibandingkan hubungan guru-siswa. Bantuan yang diberikan

8 olehteman untuk teman pada umumnya dapat memberikan hasil yang lebih baik. 10 b. Hasil belajar adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa setelah ia menerima pengalaman belajarnya. 11 2. Penegasan secara operasional Secara operasional yang dimaksud dengan judul Pengaruh Model Pembelajaran Tutor Sebaya terhadap hasil belajar Matematika adalah pengaruh yang akan ditimbulkan dari adanya penggunaan model pembelajaran tersebut dalam suatu pembelajaran yang akan berlangsung. Pembelajaran tutor sebaya yaitupembelajaran yang terpusat pada siswa, dalam hal ini siswa belajar dari siswa lain yang memiliki status umur, kematangan/harga diri yang tidak jauh berbeda dari dirinya sendiri. Sehingga anak tidak merasa begitu terpaksa untuk menerima ide-ide dan sikap dari gurunya yang tidak lain adalah teman sebayanya itu sendiri. 12 Dalam hal ini, siswa yang memiliki kemampuan lebih akan dibimbing terlebih dahulu kemudian dijadikan guru bagi temannya sendiri dalam kelompok-kelompok kecil yang terdiri dari 5-6 orang. Hasil belajar akan diukur dengan menggunakan tes, sedang materi dalam penelitian ini adalah statistik. 10 Http://uutpraharsiwi.blogspot.co.id/2016/09/pengertian-tutor-sebaya.html, diakses pada 17 desember 2016 pukul 13.20. 11 Nana Sudjana, Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, (Bandung : PT. Remaja Rosdakarya, 1990),hal. 22 12 Https://bagawanabiyasa.wordpress.com/2013/07/21/pembelajaran-tutor-sebaya, diakses pada 06 Februari 2016 pukul 10.44.

9 G. Sistematika Skripsi Sistematika skripsi dibuat guna mempermudah penulisan di lapangan, sehingga akan mendapatkan hasil yang utuh dan sistematik dan menjadi bagianbagian yang saling terkait satu sama lain dan saling melengkapi. Secara garis besar pembahasan dalam skripsi dibagi menjadi tiga bagian yaitu Bagian awal, Bagian Inti, dan Bagian Akhir. Bagian Awal, terdiri dari: halaman sampul, halaman judul, halaman persetujuan, halaman pengesahan, halaman persembahan, motto, kata pengantar, daftar isi, daftar tabel,daftar gambar, daftar lampiran dan abstrak. Bagian Inti, terdiri dari: Bab I pendahuluan, terdiri dari: latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, hipotesis penelitian, manfaat penelitian, penegasan istilah, sistematika skripsi. Bab II landasan teori, terdiri dari: model pembelajaran kooperatif, model pembelajaran tutor sebaya, belajar mmengajar matematika, hasil belajar, materi statistika, kajian penelitian terdahulu, kerangka berfikir penelitian. Bab III metode penelitian, terdiri dari: pendekatan dan jenis penelitian, populasi, sampling dan sampel penelitian, data dan sumber data, instrumen penelitian, teknik pengumpulan data, teknik analisis data, prosedur penelitian. Bab IV hasil penelitian, terdiri dari deskripsi data, analisis data dan rekapitulasi hasil penelitian. Bab V pembahasan Bab VI penutup, terdiri dari: kesimpulan dan saran-saran Bagian Akhir, terdiri dari: daftar rujukan dan lampiran-lampiran.