TINJAUAN PUSTAKA. Mentimun (Cucumis sativus L.) merupakan salah satu jenis sayuran dari keluarga

dokumen-dokumen yang mirip
BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Klasifikasi tanaman mentimun ( Cucumis sativus L.) (Cahyono, 2006) dalam tata nama tumbuhan, diklasifikasikan kedalam :

I. PENDAHULUAN. Tanaman cabai merah (Capsicum annuum L.) merupakan salah satu komoditas

I. PENDAHULUAN. untuk dikembangkan di Indonesia, baik sebagai bunga potong maupun tanaman

II. TINJAUAN PUSTAKA. Mentimun dapat diklasifikasikan kedalam Kingdom: Plantae; Divisio:

Pertumbuhan tanaman dan produksi yang tinggi dapat dicapai dengan. Pemupukan dilakukan untuk menyuplai unsur hara yang dibutuhkan oleh

4. Jenis pupuk. Out line. 1. Definisi pupuk 2. Nutrien pada tanaman dan implikasinya 3. Proses penyerapan unsur hara pada tanaman

TINJAUAN PUSTAKA Padi Varietas Way Apoburu Pupuk dan Pemupukan

II. TINJAUAN PUSTAKA

I. PENDAHULUAN. Cabai (Capsicum annuum L.) merupakan komoditas sayuran yang mempunyai

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

TINJAUAN PUSTAKA Pupuk dan Pemupukan

I. TINJAUAN PUSTAKA. dalam, akar dapat tumbuh hingga sekitar 1 m. Dengan adanya bakteri Rhizobium, bintil

TINJAUAN PUSTAKA. Botani Tanaman. Tanaman kedelai (Glycine max L. Merrill) memiliki sistem perakaran yang

TINJAUAN PUSTAKA. Klasifikasi tanaman melon sebagai berikut: Kingdom: Plantae, Divisio:

II. TINJAUAN PUSTAKA. A. Tanaman Mentimun. keluarga labu - labuan (Cucurbitaceae) yang sudah pupuler di dunia. Menurut

TINJAUAN PUSTAKA. A. Limbah Cair Industri Tempe. pada suatu saat dan tempat tertentu tidak dikehendaki lingkungan karna tidak

II. TINJAUAN PUSTAKA. Selada merupakan tanaman semusim polimorf (memiliki banyak bentuk),

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

II. TINJAUAN PUSTAKA. Tanaman mentimun papasan (Coccinia gandis) merupakan salah satu angggota

I. PENDAHULUAN. Melon (Cucumis melo L.) merupakan tanaman semusim yang tumbuh merambat

TINJAUAN PUSTAKA. Gladiol berasal dari bahasa latin Gladius yang berarti pedang kecil, menunjukkan

TINJAUAN PUSTAKA. Botani Tanaman. Sistem perakaran tanaman bawang merah adalah akar serabut dengan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Tanaman Caisim diduga berasal dari Tiongkok (Cina) dan Asia Timur.

TINJAUAN PUSTAKA. kedalaman tanah sekitar cm (Irwan, 2006). dan kesuburan tanah (Adie dan Krisnawati, 2007).

II. TINJAUAN PUSTAKA. yang termasuk dalam famili Cruciferae dan berasal dari Cina bagian tengah. Di

I. PENDAHULUAN. dalam pemenuhan gizi masyarakat Indonesia. Kebutuhan terhadap gizi ini dapat

TINJAUAN PUSTAKA Pemupukan

PUPUK DAN PEMUPUKAN PADA BUDIDAYA CABAI PUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN HORTIKULTURA

TINJAUAN PUSTAKA. antara cm, membentuk rumpun dan termasuk tanaman semusim.

I. PENDAHULUAN. Selada (Lactuca sativa L.) merupakan salah satu tanaman sayur yang dikonsumsi

Menurut van Steenis (2003), sistematika dari kacang tanah dalam. taksonomi termasuk kelas Dicotyledoneae; ordo Leguminales; famili

I. PENDAHULUAN. Padi (Oryza sativa L.) adalah tanaman pangan utama sebagian besar penduduk

II. TINJAUAN PUSTAKA

II. TINJAUAN PUSTAKA. Semangka merupakan tanaman semusim yang termasuk ke dalam famili

PUPUK DAN PEMUPUKAN PADA BUDIDAYA BAWANG MERAH PUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN HORTIKULTURA

I. PENDAHULUAN. Cabai (Capsicum annuum L.) merupakan suatu komoditas hortikultura yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

I. PENDAHULUAN. Pisang merupakan komoditas buah-buahan yang populer di masyarakat karena

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

II. TINJAUAN PUSTAKA. vegetatif dan generatif. Stadia pertumbuhan vegetatif dihitung sejak tanaman

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

II. TINJAUAN PUSTAKA. Sawi termasuk ke dalam famili Crucifera (Brassicaceae) dengan nama

PENDAHULUAN. bumbu masakan, untuk menambah cita rasa dan kenikmatan makanan. Tanaman

II. TINJAUAN PUSTAKA. Melon (Cucumis melo L.) merupakan tanaman sayuran buah termasuk Famili

TINJAUAN PUSTAKA. Di Indonesia tanaman seledri sudah dikenal sejak lama dan sekarang

II. TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Botani, Klasifikasi, dan Syarat Tumbuh Tanaman Cabai

PEMBAHASAN UMUM Penetapan Status Kecukupan Hara N, P dan K pada Bibit Duku

I. PENDAHULUAN. Keinginan untuk berswasembada kedelai telah beberapa kali dicanangkan, namun

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

TINJAUAN PUSTAKA. Sifat dan Ciri Tanah Ultisol. Ultisol di Indonesia merupakan bagian terluas dari lahan kering yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pakcoy merupakan tanaman dari keluarga Cruciferae yang masih berada

I. PENDAHULUAN. Tingkat konsumsi sayuran rakyat Indonesia saat ini masih rendah, hanya 35

TINJAUAN PUSTAKA Botani Tanaman Padi Pengaruh Pupuk Unsur N, P, dan K bagi Tanaman Padi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Jagung merupakan tanaman berumah satu, bunga jantan terbentuk pada

TINJAUAN PUSTAKA. (brassicaceae) olek karena itu sifat morfologis tanamannya hampir sama, terutama

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Pertumbuhan Tanaman. Hasil sidik ragam 5% terhadap tinggi tanaman menunjukkan bahwa

TINJAUAN PUSTAKA. Botani Tanaman. dicotyledoneae. Sistem perakaran kailan adalah jenis akar tunggang dengan

HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN. yang dihasilkan dari proses-proses biosintesis di dalam sel yang bersifat

TINJAUAN PUSTAKA. Botani Tanaman. diikuti oleh akar-akar samping. Pada saat tanaman berumur antara 6 sampai

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

TINJAUAN PUSTAKA. Sistematika tanaman tebu adalah sebagai berikut : kingdom : Plantae ;

Nur Rahmah Fithriyah

TINJAUAN PUSTAKA. Sawi. Sawi termasuk ke dalam famili Crucifera (Brassicaceae) dengan nama

TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Botani, Klasifikasi, dan Syarat Tumbuh Tanaman Cabai

II. TINJAUAN PUSTAKA. Hidroponik adalah istilah yang digunakan untuk menjelaskan tentang cara

Fungsi Hara bagi Tanaman AGH 322

I. PENDAHULUAN. Kedelai (Glycine max [L.] Merrill.) merupakan salah satu komoditas tanaman

BAB I PENDAHULUAN. setiap hari tumbuhan membutuhkan nutrisi berupa mineral dan air. Nutrisi yang

TINJAUAN PUSTAKA. Perakaran kedelai akar tunggangnya bercabang-cabang, panjangnya

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. keluarga remput-rumputan dengan spesies Zea mays L. Secara umum, klasifikasi jagung dijelaskan sebagai berikut :

II. TINJAUAN PUSTAKA. daya hidup benih yang ditunjukan dengan gejala pertumbuhan atau gejala

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Klasifikasi Sawi Hijau Dalam ilmu tumbuhan, tanaman sawi diklasifikasikan sebagai berikut: Divisio : Spermatophyta

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Rumah Kaca Fakultas Pertanian Universitas

I. PENDAHULUAN. Jagung manis (Zea mays saccharata) merupakan salah satu komoditas pertanian

BAB I PENDAHULUAN. keluarga labu-labuan (Cucurbitaceae) (Rukmana, 1994) yang berasal dari daerah

HASIL DAN PEMBAHASAN

II. TINJAUAN PUSTAKA. Mentimun berasal dari bagian utara India kemudian masuk wilayah

II. TINJAUAN PUSTAKA. Selada merupakan tanaman semusim polimorf (memiliki banyak bentuk),

II. TINJAUAN PUSTAKA. Padi termasuk golongan tumbuhan Graminae dengan batang yang tersusun

TINJAUAN PUSTAKA Botani Tanaman

I. PENDAHULUAN. Mentimun (Cucumis sativus L.) merupakan salah satu tanaman sayuran yang

HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

TINJAUAN PUSTAKA Botani dan Syarat Tumbuh Tanaman

TINJAUAN PUSTAKA. yang baik yaitu : sebagai tempat unsur hara, harus dapat memegang air yang

VII. KEHARAAN DAN PEMUPUKAN

II. TINJAUAN PUSTAKA. Panjang akarnya dapat mencapai 2 m. Daun kacang tanah merupakan daun

HUBUNGAN AIR DAN TANAMAN STAF LAB. ILMU TANAMAN

I. PENDAHULUAN. cruciferae yang mempunyai nilai ekonomis tinggi. Sawi memiliki nilai gizi yang

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Berdasarkan pengamatan pada pemberian pupuk organik kotoran ayam

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

TINJAUAN PUSTAKA. saat ini adalah pembibitan dua tahap. Yang dimaksud pembibitan dua tahap

I. PENDAHULUAN. memiliki nilai ekonomi penting di Indonesia. Nilai ekonominya yang tinggi

I. HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Pertumbuhan Tanaman. tinggi tanaman dapat dilihat pada tabel di bawah ini: Tabel 1. Rerata Tinggi Tanaman dan Jumlah Daun

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

I. PENDAHULUAN. tanpa mengurangi tingkat kesuburan tanah atau kelestariannya. Dalam usaha

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

Lampiran 1. Bagan Lahan Penelitian. Ulangan I. a V1P2 V3P1 V2P3. Ulangan II. Ulangan III. Keterangan: a = jarak antar ulangan 50 cm.

II. TINJAUAN PUSTAKA. Tanaman Sorgum (Sorghum bicolor (L.) Moench) berasal dari negara Afrika.

Transkripsi:

II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Sejarah dan Botani Mentimun 2.1.1 Mentimun Mentimun (Cucumis sativus L.) merupakan salah satu jenis sayuran dari keluarga labu-labuan (Cucurbitaceae) yang sudah populer di dunia. Menurut sejarah tanaman mentimun berasal dari Benua Asia. Beberapa sumber literatur menyebutkan daerah asal tanaman mentimun adalah Asia Utara, tetapi sebagian lagi menduga berasal dari Asia Selatan (Rukmana, 1994). Tanaman mentimun berasal dari bagian Utara India yakni tepatnya di lereng Gunung Himalaya, yang kemudian menyebar ke wilayah meditarania. Di wilayah tersebut, telah di temukan jenis mentimun liar, yakni Cucumie hordwichi (Tyndall, 1987). Hampir semua jenis tanah di lahan pertanian cocok ditanami mentimun. Untuk mendapatkan hasil produksi yang tinggi dan kualitas yang baik tanaman mentimun dibutuhkan tanah yang subur, gembur, banyak mengandung humus, tidak tergenang dan ph-nya berkisar antara 6-7 (toleran pada ph tanah sampai batas minimal 5,5 dan batas maksimum 7,5). Pada ph tanah kurang dari 5,5 akan terjadi gangguan penyerapan unsur hara oleh akar sehingga pertumbuhan tanaman akan terganggu, sedangkan pada tanah yang terlalu masam tanaman mentimun akan menderita penyakit klorosis (Rukmana, 1994).

2.1.2 Morfologi Mentimun 7 Tanaman mentimun (Cucumis sativus L.) berakar tungang dan berakar serabut. Akar tungangnya tumbuh lurus ke dalam sampai kedalaman sekitar 20 cm, sedangkan akar serabutnya tumbuh menyebar secara horizontal dan dangkal. Mentimun memiliki daun berbentuk bulat dengan ujung daun runcing berganda, berwarna hijau muda sampai hijau tua. Selain itu daun bergerigi, berbulu sangat halus, memiliki tulang daun menyirip dan bercabangcabang, kedudukan daun pada batang tanaman berselang seling antara satu daun dengan daun diatasnya (Cahyono, 2006). Bunga berbentuk terompet, warna kuning, dan berumah satu. Berumah satu diartikan bahwa dalam satu tanaman ditemukan bunga jantan dan bunga betina yang terdapat pada tangkai yang berbeda. Bunga betina mempunyai bakal buah yang membengkak, terletak di bawah mahkota bunga. Pada bunga jantan tidak terdapat bagian yang membengkak (Sumpena, 2002). 2.1.3 Mentimun Hibrida F1 Harmony Mentimun varietas Harmony diproduksi oleh Chia Tai Seed, Thailand. Mentimun hibrida F1 Harmony merupakan hasil persilangan yang dikembangkan oleh PT. BISI International Tbk Surabaya, Jawa Timur. Mentimun ini memiliki beberapa keunggulan dibanding jenis lainnya, yaitu: pertumbuhan tanaman kuat dan seragam, tahan penyakit kresek (Downey Mildew), tanaman tetap menghasilkan buah yang besar dan lurus (tanpa leher) walaupun pengairan kurang tercukupi, warna buah hijau tua, seragam dan tidak pahit, panjang buah mencapai ± 23 cm dan diameter ± 4.5 cm dengan berat ± 270 g/buah. Umur panen mentimun ini ±

32 hari setelah pindah tanam dengan potensi hasil 5 6 Kg/tanaman. Kebutuhan 8 benih 760-800 g/ha dengan jarak tanam 70 x 60 cm (PT. Bisi, 2013). 2.2 Peranan unsur hara bagi tanaman Unsur hara dapat diserap tanaman melalui akar, batang dan daun berbentuk ion yang tersedia bagi tanaman. Di dalam jaringan tanaman unsur hara nitrogen merupakan komponen penyusun berbagai senyawa esensial bagi tanaman, misalkan asam-asam amino. Peranan utama nitrogen (N) bagi tanaman ialah merangsang pertumbuhan secara keseluruhan, khususnya batang, cabang dan daun. selain itu nitrogen pun berperan penting dalam pembentukan fotosintesis. Fungsi lain ialah membentuk protin, lemak dan berbagai persenyawaan organik lainnya (Lingga, 2007). Penyerapan fosfor oleh tanaman dalam bentuk ion H 2 PO - 4, pada fosfat terdapat atom fosfor yang tidak tereduksi di dalam sel. Fosfor (P) juga berperan penting bagi pertumbuhan mentimun, fungsi dari P (fosfor) dalam tanaman mempercepat pertumbuhan akar semai, dapat mempercepat, serta memperkuat pertumbuhan akar semai dan memperkuat pertumbuhan tanaman muda menjadi tanaman dewasa. Pada umumnya, dapat mempercepat pembungaan, pemasakan buah, biji atau gabah dan juga dapat meningkatkan produksi biji-bijian (Mulyani, 2002). Gejala kekurangan fosfor ditujukan oleh terhambatnya laju pertumbuhan sehingga tanaman menjadi kerdil, perakaran sedikit, warna daun menjadi hijau gelap, masa pemasakan buah atau biji terlambat, dan produksi menurun. Jika terjadi

kekurangan fosfor, fosfor pada jaringan yang tua diangkut ke bagian mersitem 9 yang masih aktif (Hakim et al., 1986). Kalium juga penting bagi tanaman mentimun karena fungsi utamanya Kalium adalah membantu pembentukan protein dan karbohidrat. Kalium berperan dalam memperkuat tubuh tanaman agar daun, bunga dan buah tidak mudah gugur (Marsono, 2007). Gejala kekurangan unsur kalium dapat ditunjukan dengan adanya klorosis pada pinggir daun. Pada keadaan yang parah gejala adanya klorosis tersebut dapat meluas sampai mendekati pangkal daun dan juga tanaman cendrung menghasilkan biji yang keriput serta pemasakan pun terhambat jika terjadinya kekurangan kalium yang hebat (Hakim et al., 1986). Menurut Gardner et al. ( 1991), selain unusur hara makro oleh tanaman, ada sekelompok unsur hara yang dibutuhkan tanaman hanya dalam jumlah yang kecil, sedangkan jika dalam jumlah yang banyak dapat merusak tanaman. Unsur hara yang dimaksudkan adalah unsur hara mikro, seperti Zn, Fe, Mn, Cu, Mo, dan Bo. 2.3 Mekanisme Penyerapan Pupuk Melalui Daun Pada daun terdapat mekanisme masuknya hara melalui lapisan kutikula, stomata, dan eksodesamata. Kemudian, unsur hara menebus lapisan kutin dan dinding sel, selanjutnya berinteraksi langsung dengan protoplasma, kemudian ditranslokasikan ke sel-sel yang membutuhkan ( McVicker, et al., 1963). Adapun sebagai pembeda penyerapan hara oleh akar dengan daun adalah lapisan kutikula yang

terdapat pada permukaan daun yang mempengaruhi ciri spesifikasi dalam 10 penyerapan (Marschner, 1986). Bahan kutin dan pektin yang terkandung di dalam kutikula yang merupakan polimeriasasi dan polikondensasi asam -asam lemak. Struktur kutin yang membentuk spons dengan ruang antar molekul yang memungkinkan ion -ion melaluinya yang bersifat lipofilik, sedangkan pektin memiliki struktur yang lebih longgar dan bersifat hidrofilik. Bahan hemiselulosa pada dinding primer dan selulosa pada dinding sekunder yang terdapat pada dinding sel keduanya bersifat hidrofilik sehingga dinding sel sangat permeabel dalam penyerapan ion -ion yang masuk (Franke, 1962 yang dikutip Hameimi, 1987). Penyarapan hara alternatif melalui plasmosdesmata yang merupakan bagian dari protoplasma, adalah penembusan dengan banyak lipatan -lipatan kecil berbentuk rongga. Fenomena penyerapan melalui daun berhubungan erat dengan lokasi dan jumlah ektodesmata. Ciri larutan hara, jenis unsur, ukuran molekul, dan ph merupakan faktor yang mempengaruhi penyerapan (Franke, 1962 yang dikutip McVicker, et al., 1963). 2.4 Deskripsi Pupuk Organik Cair Pupuk organik cair dapat diklasifikasikan atas pupuk kandang cair, biogas, pupukcair dari limbah organik, pupuk cair dari limbah kotoran manusia, danmikroorganisme efektif (Parnata, 2005). Pupuk organik cair yang merupakan keluaran (effluent) dari instalasi biogas baik digunakan untuk tanaman darat maupun tanaman air (Capah, 2006). Pupuk organik yang baik memiliki beberapa

ciri yaitu N harus berada dalam bentuk persenyawaan organik, tidak 11 meninggalkan sisa asam organik di dalam tanah, dan mempunyai persenyawaan C yang tinggi (Sutedjo, 1995). Pupuk dalam bentuk cair ada yang bersifat organik. Kelebihan pupuk organik cair dibanding pupuk anorganik cair yaitu dapat secara cepat mengatasi defisiensi hara, tidak bermasalah dalam pencucian hara, dan mampu menyediakan hara secara cepat (Mulyani, 1994). Pupuk organik cair mengandung hara makro dan mikro esensial (N, P, K, Ca, Mg, B, Mo, Cu, Fe, Mn, dan bahan organik). Pupuk organik cair mempunyai beberapa manfaat diantaranya dapat mendorong dan meningkatkan pembentukan klorofil daun sehingga meningkatkan kemampuan fotosintesis tanaman dan penyerapan nitrogen dari udara, meningkatkan daya tahan tanaman terhadap kekeringan, cekaman cuaca dan serangan patogen penyebab penyakit, merangsang pertumbuhan cabang produksi, serta meningkatkan pembentukan bungadan bakal buah, serta mengurangi gugurnya daun, bunga dan bakal buah. kelebihan dari pupuk daun, yaitu penyerapan hara berjalan lebih cepat dibandingkan pupuk yang diberikan lewat akar karena pupuk daun langsung diberikan pada tanaman. Hal tersebut membuat tanaman cepat menumbuhkan tunas dan dapat mengurangi kerusakan pada daerah perakaran akibat pemberian pupuk melalui tanah. Pada permukaan daun terdapat lapisan kutikula yang berperan dalam mengontrol kehilangan air dan penyerapan hara yang diberikan melalui daun. (Lingga dan Marsono, 2004). Hasil penelitian Parman (2007), pemberian pupuk organik cair pada tanaman Solanum tuberosum diduga dapat mempercepat sintesis asam amino dan protein,

12 sehingga pertumbuhan tanaman menjadi lebih cepat dibanding tanpa dilakukan pemupukan tersebut. Hal ini sesuai dengan pendapat Rao (1994) dan Purwowidodo (1992) yang mengatakan bahwa kandungan unsur kalium dalam pupuk organik cair berperan penting dalam proses metabolisme tanaman, yaitu dalam sintesis asam amino dan protein dari ion-ion ammonium, serta berperan dalam memelihara tekanan turgor sehingga proses-proses metabolism berjalan baik dan menjamin kesinambungan pemanjangan sel. Menurut Harjadi (1996), adapun kelemahan dari pupuk daun atau pupuk organik cair ini adalah efek residu kurang sehingga pemberian harus lebih sering dilakukan. Menurut Lingga dan Marsono (2004), menyatakan bahwa pupuk daun memiliki kekurangan diantaranya adalah jumlah unsur yang diberikan terbatas, (terutama pada daun dengan kutikula tebal), larutan pupuk daun yang disemprotkan cepat kering, pupuk daun juga mudah tercuci oleh air. Oleh karena itu diperlukan selang waktu yang tepat dalam pemberian pupuk organik cair agar ketersedian unsur hara bagi tanaman mentimun tersedia dalam jumlah yang optimum sehingga dapat memancu peningkatan pertumbuhan dan produksinya. 2.5 Peranan Selang Waktu Pupuk Organik Cair Lingga (2003) mengemukakan bahwa dalam penyemprotan pupuk daun ada beberapa hal yang perlu diperhatikan selain jenis pupuk daun yang digunakan, kandungan hara pupuk daun, konsentasi larutan yang diberikan, dan waktu penyemprotan.

Menurut Palimbungan et al. (2006) menyebutkan bahwa waktu aplikasi juga 13 menentukan pertumbuhan tanaman. Pemberian pupuk melalui daun dengan selang waktu yang terlalu sering dapat menyebabkan konsumsi mewah, sehingga menyebabkan pemborosan pupuk. Sebaliknya, bila selang waktu pemupukan terlalu jarang tidak memberikan pengaruh. Tersedianya unsur hara dalam jumlah yang cukup dan seimbang untuk pertumbuhan tanaman, dapat menyebabkan proses pembelahan, pembesaran dan pemanjang sel akan berlangsung dengan cepat mengakibatkan beberapa organ tanaman tumbuh dengan cepat. Sutedjo dan Kartasapoetra (1995) menambahkan pendapatnya bahwa kebutuhan tanaman terhadap unsur hara selama pertumbuhan dan perkembangan itu tidak sama dan membutuhkan waktu yang berbeda dan juga tidak sama banyaknya. Sehingga dalam pemupukan sebaiknya diberikan pada waktu atau pada saat tanaman memerlukan hara secara intensif agar pertumbuhan dan perkembangan berlangsung dengan baik.