BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kuantitatif yang bertujuan

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Rancangan Penelitian. populasi atau mengenai bidang tertentu. Penelitian ini berusaha menggambarkan

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Pada penelitian ini penulis ingin mengetahui ada tidaknya hubungan antara

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. populasi atau mengenai bidang tertentu. Penelitian ini berusaha menggambarkan

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. kuantitatif dengan pendekatan korelasional. Penelitian korelasional bertujuan

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. menggunakan teknik korelasi. Menurut Arikunto (2002 ) penelitian kuantitatif

BAB III METODE PENELITIAN. bertujuan untuk menemukan ada tidaknya hubungan antara dua atau beberapa. berarti atau tidak hubungan itu (Arikunto, 2002).

BAB III METODE PENELITIAN. terhadap hasil penelitian. Kegiatan penelitian harus mengikuti langkah-langkah

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. korelasional. Penelitian ini mengukur hubungan kepercayaan diri (X) dengan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Strategi Coping. ataupun mengatasi Sarafino (Muta adin, 2002). Perilaku coping merupakan suatu

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Penelitian ini termasuk jenis penelitian kuantitatif (komperatif). Desain

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. kuantitatif korelasional adalah suatu penelitian untuk mengetahui hubungan dan

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. antara Prestasi Akademik (Y) dengan Self-Efficacy (X1) dan Optimisme (X2).

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. kejadian dengan melihat penyebab-penyebabnya. Teknik analisis komparasional

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Kemudian mendeskripsikan secara sistematis sifat-sifat atau gejala-gejala dari

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan menggunakan. B. Variabel Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. yaitu dukungan sosial teman sebaya sebagai variabel bebas (X) dan kebahagiaan

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. kuantitatif yaitu penelitian yang melakukan penelitian hipotesis untuk menjelaskan hubungan

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Penelitian ini merupakan bentuk penelitian korelasional dengan. B. Variabel Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif yang bertujuan untuk

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. antara komunikasi interpersonal anak-orangtua (X) dengan manajemen konflik

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. mengetahui ada tidaknya hubungan Kontrol diri (variabel bebas) dan Perilaku

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. B. Variabel Penelitian. keluarga tidak lengkap, dan variabel (Y) identitas vokasional.

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. korelasional bertujuan untuk menemukan ada tidaknya hubungan antara dua atau

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian dengan teknik korelasional merupakan penelitian menyelidiki sejauhmana

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Desain Penelitian. menekankan analisis pada data-data numerikal (angka) yang diolah

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. ada tidaknya hubungan antara dua atau beberapa variabel. Alat ukur yang

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Penelitian ini menggunakan tekhnik korelasional yang bertujuan untuk mencari

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. B. Identifikasi Variabel Penelitian. Variabel dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. yang lama dengan menggunakan metode ilmiah serta aturan-aturan yang berlaku.

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Subjective Well-being ditinjau dari faktor demografi pada petani sawit di Desa Rawa Bangun

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Penelitian ini merupakan bentuk penelitian kuantitatif dengan pendekatan

BAB III METODE PENELITIAN. yang lama dengan menggunakan metode ilmiah serta aturan-aturan yang berlaku

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. maka penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah

BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian. kecerdasan spiritual pada mahasiswa aktivis kerohanian islam

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. B. Identifikasi Variabel Penelitian. C. Definisi Operasional

BAB III METODE PENELITIAN. terhadap hasil penelitian. Kegiatan penelitian harus mengikuti langkah-langkah

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. berkaitan dengan variabel lain, berdasarkan koefisien korelasi (Azwar, 2013)

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. untuk mengetahui ada atau tidaknya hubungan antara dua variabel. B. Variabel Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini, yaitu kepribadian, yang terdiri dari:

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. korelasional yang menggunakan teknik analisa nonparametric. Penelitian ini akan

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Penelitianinimerupakanbentukpenelitiandeskriptifdenganmenggunakandua

BAB III METODE PENEITIAN. A. Desain Penelitian. Pada penelitian ini peneliti ingin mengetahui ada tidaknya perbedaan

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. menggunakan analisis regresi ganda atau regresi linear, yaitu merupakan

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. (X) dengan perilaku caring perawat sebagai variabel terikat (Y). Alat ukur yang

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. untuk mengetahui ada tidaknya hubungan antara dua atau beberapa variabel.

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. tingkat hubungan antara dua variabel atau lebih, tanpa melakukan perubahan,

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. kuantitatif korelasional ini menekankan analisisnya pada data-data numerikal

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. maka penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian yang

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Ivonesti, 2006). Penelitian ini menggunakan dua variabel yaitu Motif Berfiliasi

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Penelitian ini merupakan bentuk penelitian kuantitatif dengan. B. Identifikasi Variabel Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. menekankan pada analisis data-data numerikal (angka) yang diolah dengan

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. menghubungkan antara kelekatan pada guru ( X) dengan motivasi menghafal al-

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Penelitian ini merupakan satu bentuk penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. komparatif, yaitu suatu penelitian yang bersifat membandingkan atau perbedaan

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif yang menggunakan

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. hubungan antara dua atau beberapa variabel. Dengan teknik korelasional seorang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. hubungan antara sikap terhadap iklan rokok (X1) dan konformitas teman sebaya

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. menghubungkan anatara kreativitas ( X) sebagai variabel bebas, dengan problem

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. menggunakan statistik untuk menjawab pertanyaan atau hipotesis penelitian yang

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. dengan tujuan penelitian. Dalam penelitian ini tidak

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Penelitian korelasional merupakan penelitian yang bertujuan untuk mengetahui

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. menggunakan teknik korelasional. Penelitian ini menghubungkan antara variabel

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. kuantitatif jenis ex post facto atau disebut juga penelitian non-eksperimen, dimana

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Pembahasan pada bagian metodelogi penelitian ini akan diuraikan

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. dalam prosesnya menekankan pada analisis data-data numerikal (angka) yang

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. teknik korelasional seorang peneliti dapat mengetahui hubungan variasi dalam

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. (komperatif).menekankan analisisnya pada data-data numerikal (angka) yang

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. menggunakan teknik korelasional. Penelitian dengan teknik ini merupakan

BAB III METODE PENELITIAN. pada suatu faktor berkaitan dengan variasi-variasi pada satu atau lebih faktor lain

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. suatu variabel berkaitan dengan variasi pada satu atau lebih variabel lain,

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Penelitian ini merupakan penelitian korelasional yang bertujuan untuk

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif. Menurut Azwar (2012 a, h. 5), penelitian kuantitatif

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. terhadap hasil penelitian. Kegiatan penelitian harus mengikuti langkah-langkah

BAB III METODE PENELITIAN. terhadap hasil penelitian. Kegiatan penelitian harus mengikuti langkah-langkah

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. dalam memperoleh bukti-bukti empiris dalam menjawab pertanyaan penelitian,

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Penelitian ini menggunakan pendekatan korelasional yang bertujuan untuk

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. menghubungkan antara variabel X dan variabel Y. Penelitian dengan. B. Variabel Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. mengetahui ada atau tidaknya hubungan antara dua variabel, yaitu syukur sebagai

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. duavariable yaitu rasa bersalah sebagai variabel (X) dan perilaku

BAB III METODE PENELITIAN. a. Desain Penelitian. pengguna facebook yang memiliki tipe kepribadian ekstrovert dan introvert.

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. konsumtif remaja ditinjau dari status sosial ekonomi orangtua di SMKN 4. B. Variabel Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. suatu pemecahan (solusi) langsung bagi permasalahan yang

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. numerikal (angka) yang diolah dengan metoda statistika.

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. antara Health locus of Control dengan Perilaku berisiko terhadap kesehatan pada

BAB III METODE PENELITIAN. merupakan penelitian kuantitatif dengan menggunakan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penelitian yang telah ditetapkan dan berperan sebagai pedoman atau penuntun pada

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan teknik korelasi.

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. dukungan sosial dari atasan dengan burnout pada paramedis keperawatan

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. menggunakan teknik analisa regresi ganda ( multiple regresion) yang digunakan

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Penelitian ini menggunakan variabel kualitas persahabatan (X1) dan self

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. untuk menjawab masalah penelitian (Setiadi dkk, 2005 ). Penelitian ini

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. korelasional yang menggunakan teknik analisa Multiple Regresi (Regresi Ganda).

BAB III METODE PENELITIAN. A. DesainPenelitian. Metode penelitian yang cocok digunakan ialah deskriptif korelasional. Penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Desain Penelitian. hipotesis yang telah dibuat. Penelitian kuantitatif adalah penelitian yang banyak

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Desain penelitian ini menggunakan penelitian kuantitatif dengan korelasi

Transkripsi:

26 BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kuantitatif yang bertujuan menggambarkan secara sistematis dan akurat fakta dan karakteristik mengenai populasi atau mengenai bidang tertentu.penelitian ini berusaha menggambarkn situasi atau kejadian. Data yang dikumpulkan semata-mata bersifat deskriptif sehingga tidak bermaksud mencari penjelasan, menguji hipotesis, membuat prediksi, maupun mempelajari implikasi (Azwar, 201 3). Penelitian ini dilakukan untuk memberi gambaran tentang strategi coping pada anak didik di lembaga pemasyarakatan kelas II B Pekanbaru. B. Identifikasi Variabel Penelitian Pada penelitian ini yang digunakan adalah variabel tunggal, yaitu : strategi coping pada anak didik di lembaga pemasyarakatan kelas II B Pekanbaru. C. Definisi Operasional Strategi coping adalah suatu proses di mana individu mencoba untuk mengelola jarak yang ada antara tuntutan-tuntutan (baik itu tuntutan yang berasal dari individu maupun tuntutan yang berasal dari lingkungan) dengan sumbersumber daya yang mereka gunakan dalam menghadapi situasi stressfull.

27 Strategi coping mempunyai empat aspek (Carver, Scheier, and Weintraub, 1989) yaitu : 1. Problem focused coping, dengan sub aspek : a. active coping b. planning c. suppression of competing activities d. restraint coping e. instrumental social support 2. Emotional focused coping, dengan sub aspek : a. positive reinterpretation b. acceptance c. denial d. turning to religion e. emotional social support 3. Dysfunction coping,dengan sub aspek : a. focus on and venting emotions b. behavioral disengagement c. mental disengagement 4. Recently developed, dengan sub aspek : a. substance use b. humor

28 D. Subjek Penelitian Subjek penelitian ini diambil melalui teknik populasi. Populasi didefinisikan sebagai kelompok subyek yang hendak dikenai generalisasi hasil penelitian (Azwar, 201 3). Sebagai suatu populasi, kelompok subyek harus memiliki cirri-ciri atau karakteristik bersama yang membedakannya dari kelompok subyek yang lain. Ciri yang dimaksud tidak terbatas hanya sebagai ciri lokasi akan tetapi dapat terdiri dari karakteristik-karakteristik individu. Populasi pada penelitian ini adalah anak didik yang berada di lembaga pemasyarakatan kelas II B Pekanbaru yang jumlah sebanyak 47 orang yang rinciannya sebagai berikut: 1. Pembunuhan 6 orang, yaitu melanggar pasal 340 KUHP 2. Narkotika 9 orang, yaitu melanggar UU No. 35 tahun 2009 3. Asusila 24 orang, yaitu melanggar pasal 289 KUHP 4. Pencurian 4 orang yaitu melanggar pasal 363 KUHP 5. Pencurian dengan kekerasan (curas) 1 orang, yaitu melanggar pasal 365 KUHP 6. Pencurian dengan kekerasan (curas) dan asusila 1 orang, yaitu melanggar pasal 365 dan 368 KUHP. 7. Penggelapan 2 orang, yaitu melanggar pasal 372 KUHP

29 E. Metode Pengumpulan Data Metode pengumpulan data dalam penelitian ini dengan menggunakan kuesioner tentang strategi coping yang disusun berdasarkan karakteristik strategi coping. Kuesioner strategi coping tersebut digunakan untuk mengungkap bentuk strategi coping pada anak didik. Subjek diminta untuk menyatakan frekuensi timbulnya perasaan sebagaimana yang digambarkan dalam aitem. Penilaiannya secara jelas dirincikan dalam tabel berikut ini: Tabel 3.1 Pemberian skor untuk jawaban Pilihan Jawaban Angka Selalu 4 Sering 3 Kadang-kadang 2 Tidak pernah 1 Untuk memperoleh data yang sesuai dengan variabel yang diteliti, maka mengadaptasi kuisioner yang dikembangkan oleh Carver, Scheier, and Weintraub (1989) yang diberi nama COPE Inventory. Kuesioner ini memiliki empat alternatif jawaban dan terdiri dari enam puluh pernyataan yang dapat mengungkap strategi coping anak didik. Aspek dalam Kuisioner yang dikembangkan oleh Carver, Scheier, and Weintraub (1989) yaitu:

30 Tabel 3.2 Blue print kuisioner COPE Inventory No Bentuk Aspek Nomor Aitem Jumlah 1. Problem focused Active Coping 5,25,47,58 4 Planning 19,32,39,56 4 Suppression of Competing 15,33,42,55 4 Activities Restraint-coping 10,22,41,49 4 Instrumental Social 4,14,30,45 4 2. Emotional Focused 3. Dysfunctional Coping 4. Recently developed Support Positive reinterpretation 1,29,38,59 4 Acceptance 13,21,44,54 4 Denial 6,27,40,57 4 Turning to Religion 7,18,48,60 4 Emotional social support 11,23,34,52 4 Focus on and venting 3,17,28,46 4 emotions Behavioral disengagement 9,24,37,51 4 Mental disengagement 2,16,31,43 4 Subtance use 12,26,35,53 4 Humor 8,20,36,50 4 Jumlah 60 F. Validitas dan Reliabilitas 1. Uji Coba Instrument Penelitian Sebelum intrument penelitian (alat ukur) ini digunakan dalam penelitian yang sebenarnya, peneliti melakukan uji coba ( try out) terlebih dahulu, dengan tujuan untuk memperoleh aitem-aitem yang layak untuk dapat digunakan sebagai alat ukur dalam penelitian. Uji coba alat ukur dilakukan pada subjek penelitian langsung yaitu pada anak didik pemasyarakatan kelas IIB Pekanbaru karena instrument penelitian telah dimodifikasi dan disesuaikan dengan kondisi lingkungan dan kemampuan pemahaman anak didik pemasyarakatan. Hal ini bertujuan untuk mengetahui tingkat validitas dan reliabilitas alat ukur sehingga aitem-aitemnya layak untuk

31 digunakan sebagai alat ukur. Kemudian setelah uji coba dilakukan penskoran terhadap hasil yang diterima dan dilakukan analisis validitas dan reliabilitas dari keseluruhan aitem strategi coping dengan menggunakan SPSS 20 for Windows. 2. Uji Validitas Butir Aitem Validitas mempunyai arti sejauh mana ketepatan dan kecermatan suatu alat ukur dalam melaksanakan fungsi ukurnya. Suatu tes atau pengukuran dikatakan mempunyai validitas yang tinggi apabila alat tersebut menjalankan fungsi ukurnya, atau memberikan hasil ukur yang sesuai dengan maksud dilakukannya pengukuran tersebut. Suatu alat ukur yang tinggi validitasnya akan menghasilkan eror yang kecil, artinya setiap skor setiap subjek yang diperoleh alat ukur tersebut tidak jauh berbeda dari skor yang sesungguhnya, (Azwar, 2009). Dalam penelitian ini, validitas yang digunakan peneliti adalah validitas isi, yang validitas yang diestimasi lewat pengukuran terhadap isi tes dengan analisis rasional atau profesional judgment (Azwar, 2009). Dalam hal ini profesional dilakukan oleh pembimbing dan narasumber seminar proposal. 3. Indeks daya beda Indeks daya beda merupakan koefisien yang menunjukkan bahwa fungsi aitem selaras dengan fungsi tes. Aitem yang memiliki indeks daya beda baik merupakan aitem yang konsisten karena mampu menunjukkan perbedaan antar subjek pada aspek yang diukur dengan skala bersangkutan (Azwar 2013). Indeks daya beda aitem merupakan indikator keseluruhan yang diistilahkan dengan konsistensi aitem total (Azwar, 2013).

32 Menurut Azwar (2009), umumnya skala psikologi yang di gunakan untuk menentukan indeks daya beda diskriminasi diatas 0,30 atau diatas 0,25 sudah dianggap mengindikasikan daya diskrimiinasi yang baik. Namun, apabila jumlah aitem yang lolos tidak menyukupi jumlah yang diinginkan maka peneliti dapat menurunkan batasan 0,30 menjadi 0,25. Setelah melakukan analisis data uji coba dengan menggunakan program SPSS Version 20,0 for windows menunjukan bahwa dari 60 butir item yang disusun terdapat 17 butir item yang gugur dan 43 item yang sahih (valid), dengan koefisien kolerasi aitem total di atas 0,3 yaitu berkisar antara 0,333 0,862. diperoleh dengan gambaran sebagai berikut: Tabel 3.3 Try out terpakai strategi coping No Bentuk Aspek Nomor Aitem Jumlah 1. Problem focused 2. Emotional Focused 3. Dysfunction coping 4. Recently developed Valid Gugur Active Coping 5,25,47,58 0 4 Planning 32,39,56 19 4 Suppression of 15,33,42 55 4 Competing Activities Restraint-coping 10,22,49 41 4 Instrumental Social 4,14,30,45 0 4 Support Positive reinterpretation 1,29,38,59 0 4 Acceptance 13,21,44,54 0 4 Denial 0 6,27,40,57 4 Turning to Religion 7,18,48,60 0 4 Emotional social 23,34,52 11 4 support Focus on and venting 3,17,28,46 0 4 emotions Behavioral 9,24,37,51 0 4 disengagement Mental disengagement 16,43 2,31 4 Subtance use 0 12,26,35,5 4 3 Humor 36 8,20,50 4 Jumlah 43 17 60

33 Berdasarkan hasil uji indeks daya beda aitem yang baik dan gugur, maka disusun blue print kuesioner straregi coping dengan gambaran sebagai berikut: Tabel 3.4 Blueprint straregi coping untuk penelitian No Bentuk Aspek Nomor Aitem Jumlah 1. Problem focused Active Coping 5,25,47,58 4 Planning 32,39,56 3 Suppression of Competing 15,33,42 3 Activities Restraint-coping 10,22,49 3 2. Emotional Focused 3. Dysfunctional Coping 4. Recently developed Instrumental Social Support 4,14,30,45 4 Positive reinterpretation 1,29,38,59 4 Acceptance 13,21,44,54 4 Turning to Religion 7,18,48,60 4 Emotional social support 23,34,52 3 Focus on and venting 3,17,28,46 4 emotions Behavioral disengagement 9,24,37,51 3 Mental disengagement 16,43 3 Humor 36 1 Jumlah 43 4. Reliabilitas Pada prinsipnya reliabilitas adalah menunjukkan sejauh mana pengukuran itu dapat menunjukkan hasil yang tidak berbeda bila dilakukan pengukuran kembali terhadap subjek yang sama. Seperti yang diungkapkan oleh Azwar bahwa konsep reliabilitas adalah sejauh mana hasil suatu pengukuran dapat dipercaya (Azwar, 2013). Reliabilitas dinyatakan oleh koefisien reliabilitas (rxx) yang angkanya berada dalam rentang 0 sampai 1.00. Semakin tinggi koefisien reliabilitas

34 mendekati angka 1.00 berarti semakin tinggi reliabilitasnya. Selanjutnya, untuk menguji alat ukur maka dilakukan pengujian dengan menggunakan SPSS 20 for Windows dan diperoleh reliabilitas strategi coping 0.939. G. Teknik Analisis Data Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik analisis data deskriptif dengan bantuan komputerisasi SPSS (S tatistical product and service solution) 20 for Windows, tujuan analisis deskriptif untuk menggambarkan secara sistematis data yang faktual dan akurat mengenai faktafakta serta hubungan fenomena yang diselidiki atau diteliti.