BAB I PENDAHULUAN. bangsa. Menurut Ambarjaya (2012:7) pendidikan merupakan sejumlah

dokumen-dokumen yang mirip
Persyaratan. Disusun oleh : A FAKULTA

BAB I PENDAHULUAN. kita. Disadari atau tidak, pendidikanlah yang telah membuat kita menjadi lebih

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan pada hakikatnya merupakan proses pembebasan peserta didik

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. mempunyai standar yang telah disesuaikan UU No 20 tahun 2003 tentang

PENGEMBANGAN INSTRUMEN TES GEOMETRI DAN PENGUKURAN PADA JENJANG SMP

BAB I PENDAHULUAN. Evaluasi merupakan salah satu bagian dari proses pembelajaran. Evaluasi itu

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan IPTEK sekarang ini telah memberikan dampak positif. kemampuan untuk mendapatkan, memilih, dan mengolah informasi.

I. PENDAHULUAN. Pendidikan memiliki peranan penting dalam menciptakan masyarakat yang cerdas

BAB II KAJIAN TEORITIK. dipisahkan dari kegiatan mengajar.

suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual

BAB 1 PENDAHULUAN. Perwujudan masyarakat Indonesia yang berkualitas dalam rangka

BAB I PENDAHULUAN. maju, meningkatkan diri, punya motivasi, dan jiwa pencari pengetahuan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Evaluasi merupakan hal yang sangat penting yang harus dilakukan

I. PENDAHULUAN. Matematika berperan sebagai induk dari semua mata pelajaran dan merupakan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

SKRIPSI Disusun untuk Memenuhi Sebagai Prasyarat Guna Mencapai Derajat Strata 1 Jurusan Pendidikan Matematika

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. kesatuan. Menurut Rusman, pembelajaran merupakan suatu sistem, yang terdiri

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan daya pikir manusia. Sebagai bukti bahwa matematika

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2012

ANALISIS SOAL-SOAL ULANGAN AKHIR SEMESTER MATEMATIKA KELAS IX SMP NEGERI 2 WONOSARI DITINJAU DARI ASPEK KOGNITIF TAHUN AJARAN 2010/2011 DAN 2011/2012

BAB III METODE PENELITIAN

UPAYA PENINGKATAN AKTIVITAS BERPIKIR KRITIS MELALUI MODEL TUGAS TERSTRUKTUR DAN KUIS SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Wajib belajar 9 tahun menjadi kebutuhan mendasar bangsa Indonesia

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIKA SISWA SMP MELALUI PERTANYAAN-PERTANYAAN INOVATIF PADA POKOK BAHASAN LINGKARAN (PTK

SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Jurusan Pendidikan Matematika. Disusun oleh: BIVIKA PURNAMI A

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan Nasional terdapat penjelasan mengenai standar nasional. dan afektif sesuai dengan karakteristik mata pelajaran.

BAB I PENDAHULUAN. penegasan istilah. Maka pendahuluan tersebut sebagai berikut.

I. PENDAHULUAN. dengan pendidikan. Oleh karena itu, pendidikan merupakan salah satu sasaran

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Matematika merupakan ilmu universal yang berguna bagi kehidupan

KUALITAS TES UJIAN NASIONAL MATA PELAJARAN MATEMATIKA JENJANG SLTP DI KABUPATEN KONAWE SELATAN TAHUN AJARAN 2011/2012

BAB I PENDAHULUAN. dan lain sebagainya. Oleh karena itu keberhasilan anak didik sangat

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

O 1 X O 2 Pre-test Treatment Post-test

KEMAMPUAN GURU MATA PELAJARAN BIOLOGI DALAM PEMBUATAN SOAL HOT (HIGHER ORDER THINKING) DI SMA NEGERI 1 WONOSARI KLATEN

BAB I PENDAHULUAN. berbagai disiplin dan memajukan daya pikir manusia. Perkembangan pesat

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. dilakukan dengan tes tertulis. Seperti halnya di kabupaten Klaten, evaluasi

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. menyelesaikan persoalan-persoalan matematika maupun ilmu-ilmu yang lain.

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan dimana terjadi interaksi antara guru dengan siswa. Didalam

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Pengertian, Peranan, Tujuan, dan Fungsi Evaluasi dalam Kegiatan Pembelajaran

OPTIMALISASI PENGGUNAAN ALAT PERAGA PADA POKOK BAHASAN HIMPUNAN SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN KEANTUSIASAN SISWA DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA SKRIPSI

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

Skripsi Oleh: Lilis Rahmawati NIM K

DAFTAR ISI. ABSTRAK... i. KATA PENGANTAR... ii. DAFTAR ISI... v. DAFTAR TABEL... viii. DAFTAR GAMBAR... x. DAFTAR LAMPIRAN... xi

BAB I PENDAHULUAN. bimbingan orang lain, tetapi juga memungkinkan diperoleh secara otodidak.

BAB I PENDAHULUAN. depan diperlukan penguasaan matematika yang kuat sejak dini.

butir soal harus disisihkan/revisi secara total d. Menentukan keefektifan distraktor dipilih lebih dari 5% peserta tes.

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif. Secara

ANALISIS BUTIR SOAL ULANGAN AKHIR SEMESTER (UAS) BIOLOGI TAHUN PELAJARAN 2015/2016 KELAS X DAN XI PADA MAN SAMPIT. Nurul Septiana

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Matematika sebagai salah satu ilmu dasar ini telah berkembang pesat.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB III METODE PENELITIAN. Definisi operasional bertujuan memberikan persamaan persepsi terhadap

2014 PENGGUNAAN ALAT PERAGA TULANG NAPIER DALAM PEMBELAJARAN OPERASI PERKALIAN BILANGAN CACAH UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan merupakan hal yang terpenting bagi kehidupan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. ditetapkan dalam kurikulum, maka dalam kegiatan pembelajaran diperlukan suatu

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Secara Etimologi atau asal-usul, kata pendidikan dalam bahasa inggris disebut dengan education, dalam

Saintifik pada materi himpunan kelas VII Semester Ganjil MTs GUPPI Sumberejo Tahun Pelajaran ?

BAB I PENDAHULUAN. guna menciptakan mutu pendidikan yang baik. Undang-Undang RI. Nomor 14 tentang Guru dan Dosen, Bab I pasal 1 menyatakan bahwa:

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG MASALAH. Matematika merupakan salah satu ilmu yang memiliki peranan penting

BAB I PENDAHULUAN. menentukan masa depan bangsa, melalui pendidikan ini cita-cita luhur untuk

BAB I PENDAHULUAN. adalah mengembangkan kemampuan berpikir kritis. Menurut Abidin (2016:

MOHAMAD YASIN SMA Negeri 1 Kauman Kab. Tulungagung

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan terdiri dari akademik dan non akademik. Pendidikan. matematika merupakan salah satu pendidikan akademik.

antara ketiganya. Untuk memahami apa persamaan, perbedaan, ataupun hubungan akan memilih yang panjang. Kita tidak akan memilih yang pendek, kecuali

BAB I PENDAHULUAN. mencakup dalam berbagai bidang. Hal ini dikarenakan matematika

BAB I PENDAHULUAN. menghadapi setiap perubahan yang terjadi akibat adanya kemajuan ilmu pengetahuan dan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB III METODE PENELITIAN

AlphaMath ZUHROTUNNISA ABSTRACT:

BAB III METODE PENELITIAN. 1. Kesulitan belajar siswa yang dimaksud adalah profil kemampuan siswa dalam

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Hana Riana Permatasari, 2013

BAB I PENDAHULUAN. bekerjasama. Kompetensi tersebut diperlukan agar peserta didik dapat

Abstrak. Pendahuluan. Anas et al., Analisis Deskriptif Soal Ujian Nasional Matematika...

BAB I PENDAHULUAN. mendasar kegunaanya. Setiap ilmu pengetahuan tidak pernah lepas dari ilmu

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. Akhir Semester Genap Mata Diklat Dasar-Dasar Mesin kelas X SMK. Muhammadiyah Gamping dapat disimpulkan bahwa:

( PTK di Kelas VIIIE Semester I SMP Negeri 2 Grobogan ) SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

S K R I P S I. Untuk memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar.

BAB III METODE PENELITIAN

KUALITAS TES UJIAN NASIONAL MATA PELAJARAN MATEMATIKA SMP PADA SUB RAYON II KOTA KENDARI TAHUN PELAJARAN 2011/2012. Muhammad Idris 1), Arvyaty 2)

BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Masalah Rini Apriliani, 2013

BAB I PENDAHULUAN. siswa dapat memiliki kemampuan memperoleh, mengelola, dan memanfaatkan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. mengumpulkan bukti-bukti atau karya-karya hasil belajar siswa meliputi

SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Jurusan Pendidikan Matematika

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH Pendidikan pada dasarnya memberikan kita pengetahuan bagaimana bersikap, bertutur kata dan mempelajari perkembangan sains yang pada akhirnya bisa dimanfaatkan untuk khalayak banyak, dapat meningkatkan Sumber Daya Manusia (SDM) yang berkualitas sehingga dapat memajukan bangsa. Menurut Ambarjaya (2012:7) pendidikan merupakan sejumlah pengalaman dari seseorang atau kelompok untuk dapat memahami sesuatu yang sebelumnya tidak mereka pahami. Purwanto (2011:19) pendidikan adalah bimbingan atau pertolongan yang diberikan pada anak oleh orang dewasa secara sengaja agar anak menjadi dewasa. Berdasarkan definisi di atas dapat disimpulkan bahwa pendidikan merupakan hal yang terpenting dalam kehidupan kita. Hal ini berarti bahwa setiap manusia di muka bumi berhak untuk selalu berkembang dalam pendidikan, karena dari sebuah pendidikan seorang manusia menjadi tahu akan banyak hal. Pendidikan matematika memiliki peran yang sangat penting karena matematika berhubungan dengan kehidupan sehari-hari. Selain itu matematika juga merupakan dasar dari segala macam ilmu. Sehingga dalam pembelajaran di sekolah, matematika sudah diajarkan sejak dini mengingat pentingnya ilmu tersebut. Menurut Fathani (2008:52) matematika merupakan 1

2 ilmu universal yang mendasari perkembangan teknologi modern, mempunyai peran penting dalam berbagai disiplin dan memajukan daya pikir manusia. Perkembangan pesat di bidang teknologi informasi dan komunikasi dewasa ini dilandasi oleh perkembangan matematika dibidang teori bilangan, aljabar, analisis, teori peluang, dan matematika diskrit. Lerner dalam Abdurrahman (2012:202) matematika disamping sebagai bahasa simbolis juga merupakan bahasa universal yang memungkinkan manusia memikirkan, mencatat, dan mengkomunikasikan ide mengenai elemen dan kuantitas. Dalam proses pembelajaran tercapai atau tidaknya tujuan pembelajaran matematika salah satunya dapat dinilai dari keberhasilan siswa dalam memahami soal matematika. Untuk itu perlu diadakan penilaian atau evaluasi hasil belajar siswa. Penilaian sangat penting dalam pengajaran. Kegiatan ini adalah salah satu dari empat tugas pokok seorang guru. Keempat tugas pokok seorang guru tersebut adalah merencanakan, melaksanakan, menilai keberhasilan pengajaran, dan memberikan bimbingan. Penilaian dilakukan karena dapat mengetahui seberapa paham siswa dalam menguasai materi yang diajarkan. Widoyoko (2011:29) penilaian hasil belajar merupakan komponen penting dalam kegiatan pembelajaran.upaya meningkatkan kualitas pembelajaran dapat ditempuh melalui peningkatan kualitas sistem penilaiannya. Data hasil penilaian dapat diperoleh melalui tes, pengamatan, wawancara, rating scale maupun angket. Menurut Surapranata (2005:18)

3 penilaian merupakan suatu pernyataan yang berdasarkan sejumlah fakta untuk menjelaskan karakteristik seseorang atau sesuatu. Definisi penilaian berhubungan dengan setiap bagian dari proses pendidikan yang mencakup semua proses pembelajaran. Untuk melaksanakan penilaian perlu melakukan pengukuran terlebih dahulu, sedangkan pengukuran tidak akan mempunyai makna yang berarti tanpa dilakukan penilaian. Menurut jihad (2010:55) penilaian adalah proses memberikan atau menentukan terhadap hasil belajar tertentu berdasarkan suatu kriteria tertentu. Menurut Mardapi (2008:5) kualitas pembelajaran dapat dilihat dari hasil penilaiannya. Sistem penilaian yang baik akan mendorong pendidik untuk menentukan strategi mengajar yang baik dan memotivasi peserta didik untuk belajar yang lebih baik. Tes merupakan salah satu cara untuk melakukan penilaian. Jihad (2010:67) tes merupakan himpunan pertanyaan yang harus dijawab, harus ditanggapi, atau tugas yang harus dilaksanakan oleh orang yang dites. Menurut Sudaryono (2012:101) tes merupakan himpunan pertanyaan yang harus dijawab, harus ditanggapi, atau tugas yang harus dilaksanakan oleh orang yang dites. Tes digunakan untuk mengukur sejauh mana seorang siswa telah menguasai pelajaran yang disampaikan terutama meliputi aspek pengetahuan dan ketrampilan. Ulangan kenaikan kelas adalah salah satu bentuk tes untuk melakukan penilaian. Menurut Permendiknas No.20 tahun 2007 tentang Standar

4 Penilaian mendefinisikan Ulangan Kenaikan Kelas adalah kegiatan yang dilakukan oleh pendidik di akhir semester genap untuk mengukur pencapaian kompetensi peserta didik di akhir semester genap pada satuan pendidikan yang menggunakan sistem paket. Cakupan ulangan meliputi seluruh indikator yang merepresentasikan kompetensi dasar pada semester tersebut. Taksonomi Bloom yang telah direvisi membagi aspek kognitif menjadi 6 aspek yaitu dari spek yag paling rendah adalah aspek mengingat (remembering), aspek memahami (understanding), aspek mengaplikasikan (applying), aspek menganalisis (analyzing), aspek mengevaluasi (evaluating), dan asek yang paling tinggi adalah aspek kreatifitas (creating). Pada Ulangan Kenaikan Kelas soal-soal yang terdapat di dalamnya dapat diterapkan 6 aspek tersebut sehingga dapat mengukur pencapaian kognitif dari siswa yang kemampuan berpikirnya rendah sampai siswa yang memiliki kemampuan berpikir tinggi. Jika semua jenjang kemampuan kognitif diterapkan secara keseluruhan dan terus menerus, akan menghasilkan metode penilaian yang lebih baik. Soal pilihan ganda merupakan salah satu bentuk soal yang terdapat dalam soal Ulangan Kenaikan Kelas. Pada soal pilihan ganda terdiri dari satu soal dan pilihan jawaban, sedangkan pilihan jawaban terdiri dari kunci jawaban dan distraktor. Distraktor merupakan jawaban pengecoh pada soal pilihan ganda. Distraktor dibuat untuk mengacaukan siswa yang tidak benarbenar belajar agar tidak memilih jawaban yang benar.

5 Berdasarkan pada permasalahan yang ada maka peneliti termotivasi untuk melakukan penelitian yaitu Kajian Aspek Kognitif Soal Ulangan Kenaikan Kelas Matematika kelas VII MTs Negeri Ngemplak Boyolali Tahun 2011/2012 dan 2012/2013. B. FOKUS PENELITIAN Agar penelitian ini dapat terarah dan tidak terlalu luas yang dibahas, maka penelitian ini terbatas pada analisis aspek kognitif, jenis kesalahan distraktor dan keberfungsian distraktor pada soal Ulangan Kenaikan Kelas matematika Tahun Ajaran 2011/2012 dan 2012/2013. C. RUMUSAN MASALAH Adapun perumusan masalah dalam penelitian ini adalah: 1. Bagaimana deskripsi aspek kognitif pada soal soal Ulangan Kenaikan Kelas Matematika kelas VII MTs Negeri Ngemplak Boyolali Tahun Ajaran 2011/2012 dan 2012/2013? 2. Bagaimana deskripsi jenis kesalahan distraktor pada soal pilihan ganda pada soal-soal Ulangan Kenaikan Kelas Matematika kelas VII MTs Negeri Ngemplak Boyolali Tahun ajaran 2011/2012 dan 2012/2013? 3. Bagaimana deskripsi keberfungsian distraktor pada soal pilihan ganda pada soal-soal Ulangan Kenaikan Kelas Matematika kelas VII MTs Negeri Ngemplak Boyolali Tahun ajaran 2011/2012 dan 2012/2013?

6 D. TUJUAN PENELITIAN 1. Tujuan Umum Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dan mendeskripsikan soal-soal matematika ditinjau dari aspek kognitif, jenis kesalahan distraktor dan keberfungsian distraktor yang terdapat pada soal Ulangan Kenaikan Kelas matematika kelas VII MTs Negeri Ngemplak Boyolali Tahun Ajaran 2011/2012 dan 2012/2013. 2. Tujuan Khusus a. Menganalisis dan mendeskripsikan soal-soal Ulangan Kenaikan Kelas matematika ditinjau dari aspek kognitif. b. Menganalisis dan mendeskripsikan jenis kesalahan distraktor yang terdapat pada soal pilihan ganda soal-soal Ulangan Kenaikan Kelas matematika. c. Menganalisis dan mendeskripsikan keberfungsian distraktor yang terdapat pada soal pilihan ganda soal-soal Ulangan Kenaikan Kelas matematika. E. MANFAAT PENELITIAN Dalam penelitian ini, peneliti mengharapkan sasaran yang dituju dapat tercapai secara maksimal. Manfaat yang diharapkan dalam penelitian ini:

7 1. Manfaat Teoritis Penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan ilmu bagi dunia pendidikan matematika dalam menganalisis aspek kognitif, jenis kesalahan distraktor dan keberfungsian distraktor pada soal Ulangan kenaikan Kelas. Semoga melalui penelitian ini kualitas soal Ulangan Kenaikan Kelas dapat diperbaiki sehingga menjadi lebih baik. 2. Manfaat Praktis Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi sekolah, guru-guru, dan calon guru tentang peran penting dalam menyusun soal-soal Ulangan Kenaikan Kelas matematika. Melalui penelitian ini diharapkan semua pihak yang terkait dengan dunia pendidikan mampu menganalisis aspek kognitif pada soal Ulangan Kenaikan Kelas, mampu menganalisis jenis kesalahan distraktor dan mampu menganalisis keberfungsian distraktor pada soal Ulangan Kenaikan Kelas. Bagi perancang soal dapat dijadikan sebagai acuan untuk memperbaiki kualitas soal yang dibuatnya. Sehingga soal-soal tersebut dapat berfungsi sesuai fungsinya yaitu sebagai alat ukur hasil belajar siswa. F. DEFINISI ISTILAH 1. Analisis Soal Menurut Arikunto (2013:205) analisis soal adalah suatu prosedur yang sistematis, yang akan memberikan informasi-informasi yang sangat khusus terhadap butir tes yang kita susun. Menganalisis soal sangat

8 membantu kita dalam mengidentifikasi butir-butir soal yang jelek sehingga dapat menyempurnakan dan memperbaiki soal-soal yang akan dibuat selanjutnya. 2. Soal Menurut Purwanto (2011:74) soal merupakan pertanyaan atau pernyataan yang menimbulkan situasi masalah yang harus dipecahkan oleh siswa. Penguasaan siswa diketahui dari kemampuannya membuat pemecahan masalah. Menurut Arifin (2011:266) perhitungan tingkat kesukaran soal adalah pengukuran seberapa besar derajat kesukaran soal. Jika suatu soal memiliki tingkat kesukaran seimbang, maka dapat dikatakan bahwa soal tersebut baik. Suatu soal tes hendaknya tidak terlalu sukar dan tidak pula terlalu mudah. 3. Tes Ulangan Kenaikan Kelas Menurut Arifin (2011:118) tes merupakan suatu teknik atau cara yang digunakan dalam rangka melaksanakan kegiatan pengukuran, yang di dalamnya terdapat berbagai pertanyaan atau serangkaian tugas yang harus dikerjakan atau dijawab oleh peserta didik untuk mengukur aspek perilaku peserta didik. Menurut Arikunto (2013:66) tes adalah alat atau prosedur yang digunakan untuk mengetahui atau mengukur sesuatu dalam suasana, dengan cara dan aturan-aturan yang sudah ditentukan. Menurut Sudaryono (2012:107) tes sumatif adalah tes yang diakukan pada setiap akhir satu satuan waktu yang didalamnya tercakup lebih dari satu pokok bahasan, dimaksudkan untuk mengetahui sejauh

9 mana peserta ddik telah dapat berpindah dari suatu unit ke unt berikutnya. Meurut Suwandi (2010:46) tes sumatif dilakuan setelah selesai semua kegiatan belajar mengajar atau seluruh program yang direncanakan. Tes sumatif lazimnya dilaksanakan pada akhir semester, yaitu dengan sebutan ulangan umum. Pada penelitian ini yang dimaksud adalah tes sumatif Ulangan Kenaikan Kelas. Pengertian dari Ulangan Kenaikan Kelas adalah kegiatan yang dilakukan oleh pendidik di akhir semester genap untuk mengukur pencapaian kompetensi peserta didik di akhir semester genap pada satuan pendidikan yang menggunakan sistem paket. Cakupan ulangan meliputi seluruh indikator yang merepresentasikan kompetensi dasar pada semester tersebut. 4. Aspek Kognitif Aspek kognitif adalah aspek yang mencakup kegiatan otak misalkan berpikir, memecahkan masalah, dan lain sebagainya. Aspek kognitif dalam Taksonomi Bloom meliputi: a) mengingat (remembering), b) memahami (understanding), c) mengaplikasi (applying), d) menganalisa (analyzing), e) mengevaluasi (evaluating), f) kreatifitas (creating). 5. Distraktor Pada soal pilihan ganda terdapat satu soal dan pilihan jawaban. Dari beberapa pilihan terdapat satu pilihan jawaban yang merupakan kunci jawaban dan beberapa pilihan jawaban yang salah. Pilihan jawaban yang salah itu merupakan distraktor. Menurut Purwanto (2011:75) pengecoh

10 (distraktor) adalah pilihan yang bukan merupakan kunci jawaban. Pengecoh bukan sekedar pelengkap pilihan. Pengecoh diadakan untuk menyesatkan siswa agar tidak memilih kunci jawaban. Sukardi (2010:142) distraktor direncanakan oleh penyusun evaluasi untuk mengacaukan siswa yang tidak benar-benar belajar agar tidak memilih jawaban yang benar.