PENGEMBANGAN MODEL ALAT UKUR KESUKSESAN IMPLEMENTASI E-LIBRARY PADA SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN DALAM RANGKA UNTUK MENINGKATKAN KOMPETENSI SISWA

dokumen-dokumen yang mirip
ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MANFAAT E-LEARNING DI SMK NEGERI KOTA SURABAYA MENGGUNAKAN STRUCTURAL EQUATION MODELING (SEM)

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan pada bab sebelumnya maka dapat dibuat beberapa kesimpulan yang

ELSE (Elementary School Education Journal) Volume 2 Nomor 1 Februari 2018 P-ISSN: E-ISSN:

KAJIAN EFEKTIVITAS PEMANFAATAN E-LEARNING DALAM MENUNJANG PEMBELAJARAN SISWA

di Instansi Pemerintah : Model Analisis Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Penggunaan dan Pengaruhnya Terhadap Produktivitas

ANALISIS KEBERHASILAN SISTEM E-LEARNING SMK NEGERI 1 MALANG

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

MENGUKUR KESUKSESAN LAYANAN DIGITAL LIBRARY UNIVERSITAS GADJAH MADA (UGM)

EFEKTIVITAS PEMANFAATAN E-LEARNING E-DUKASI.NET BERDASARKAN MODEL DELONE & MCLEAN

Analisis Faktor Yang Mempengaruhi Penerimaan UNEJ Digital Repository Dengan Menggunakan Technology Acceptance Model (TAM)

Analisis Penerimaan Layanan E-Filing Dalam Pelaporan SPT Tahunan Menggunakan Pendekatan Technology Acceptance Model (Tam) 2 Di KPP Pratama Surakarta

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Logika dan Desain Pemrograman adalah salah satu mata kuliah yang ada

PENGARUH PARTISIPASI PENGGUNA TERHADAP KESUKSESAN SUATU SISTIM INFORMASI

ANALISIS PENERIMAAN E-LEARNING OLEH SISWA SMKN 2 WONOSARI MENGGUNAKAN PENDEKATAN PERLUASAN TECHNOLOGY ACCEPTANCE MODEL (TAM)

Analisis Technology Acceptance Model Terhadap Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Penerimaan Digital Library di Perpustakaan IAIN Sunan Ampel Surabaya

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Fokus utama penelitian ini adalah mengidentifikasi faktor-faktor yang

Analisis Penggunaan Sistem Aplikasi D-Pack Terhadap Kepuasan Pengguna pada CV.Sumber Jadi Pangkalpinang

BAB V PENUTUP. nilai yang dihasikan belum memenuhi kriteria Goodness of fit atau nilai

Seminar Perkembangan dan Hasil Penelitian Ilmu Komputer (SPHP-ILKOM) 7

KAJIAN EFEKTIVITAS PENERAPAN E-LIBRARY: STUDI KASUS PERPUSTAKAAN NASIONAL RI

Antika Larasati, Nurul Hiron, Aldy Putra Aldya. Fakultas Teknik Informatika, Universitas Siliwangi Tasikmalaya

Analisis Pengaruh Penggunaan Sistem Informasi Pelayanan Cabang Terhadap Kinerja Operasional Karyawan pada PT. Taspen (Persero) Cabang Palembang

ANALISIS AWAL PENERIMAAN APLIKASI E-KRS MENGGUNAKAN PENDEKATAN TAM (TECHNOLOGY ACCEPTANCE MODEL)

BAB 1 PENDAHULUAN. perusahaan harus terus memperbaharui sistem informasi yang mereka gunakan, hal

ANALISIS PENERIMAAN DAN PENGGUNAAN TEKNOLOGI GOOGLE DRIVE SECARA BERKELANJUTAN PADA MAHASISWA FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIKA ATMA JAYA JAKARTA

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Diterima: 9 Mei Disetujui: 26 Juni Dipublikasikan: September 2010

BAB 5 SIMPULAN, KETERBATASAN DAN SARAN

KEPUASAN PENGGUNA SISTEM INFORMASI AKADEMIK (SIAKAD ONLINE) DI FKIP UNS DAN PENGARUHNYA TERHADAP MANFAAT PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN

Etik Ipda Riyani Fakultas Ekonomi Universitas Terbuka ABSTRAK

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

Kajian Mengenai Penerimaan Teknologi dan Informasi Menggunakan Technology Accaptance Model (TAM)

ANALISIS FAKTOR KESUKSESAN SISTEM INFORMASI MENGGUNAKAN MODEL DELONE AND MCLEAN

Arip Budiono 1) Budi Permana 2)

Analisis Faktor yang Mempengaruhi Minat Mahasiswa dalam Memilih Program Pendidikan Jarak Jauh di Surabaya

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KESUKSESAN IMPLEMENTASI SISDM BPK RI

PENGARUH KOMPONEN PENERIMAAN TEKNOLOGI TERHADAP NIAT BERPERILAKU MENGGUNAKAN ONLINE TICKETING

PENGUKURAN TINGKAT PENERIMAAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS TIK BAGI GURU DENGAN MENGGUNAKAN METODE TECHNOLOGY ACCEPTANCE MODEL (TAM)

TECHNOLOGY ACCEPTANCE MODEL: MENGUJI KEEFEKTIVAN PENERIMAAN SISTEM INFORMASI TERPADU (SISTER) DI LINGKUNGAN UNIVERSITAS JEMBER

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KESUKSESAN ADOPSI SISTEM INFORMASI AKADEMIK STUDI KASUS STIMIK ESQ

EVALUASI KEBERHASILAN IMPLEMENTASI SISTEM INFORMASI DENGAN PENDEKATAN HOT FIT MODEL (Studi Kasus : Perpustakaan STMIK AMIKOM Purwokerto)

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

ANALISIS PENERIMAAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN RUMAH SAKIT UMUM DAERAH BANGKINANG MENGGUNAKAN METODE TECHNOLOGY ACCEPTANCE MODEL (TAM)

Pengaruh Persepsi Nasabah terhadap Niat Penggunaan Cash Deposit Machine (CDM) menggunakan Pendekatan Technology Acceptance Model (TAM)

BAB I PENDAHULUAN. digunakan untuk pengembangan sistem informasi (Venkatest et al, 2003).

BAB III METODE PENELITIAN

MODEL KESUKSESAN PENERIMAAN SISTEM INFORMASI RUMAH SAKIT DENGAN MENGGUNAKAN MODEL DELONE & MCLEAN

EVALUASI APLIKASI SISTEM INFORMASI PENERIMAAN ONLINE MENGGUNAKAN INFORMATION SYSTEMS SUCCESS MODEL (STUDI KASUS: OTORITAS JASA KEUANGAN)

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN PERUMUSAN HIPOTESIS. 1. Teori Technology Acceptance Model (TAM)

BAB 1 PENDAHULUAN. Penggunaan sistem teknologi informasi saat ini telah menjadi kebutuhan utama bagi

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. Kepuasan Wajib Pajak Terhadap Penggunaan e-filing Bagi Wajib Pajak di

Retno Utami H Dosen Pembimbing: Dr. Sony Sunaryo, MSi Mahendrawathi ER, ST, MSc, PhD

BAB I PENDAHULUAN. Informasi menjadi bagian penting dalam kemajuan sebuah organisasi.

PENERAPAN TECHNOLOGY ACCEPTANCE MODEL TERHADAP PENERIMAAN PENGGUNA AKHIR E-LEARNING STMIK STIKOM BALI

Hubungan Persepsi, Kepuasan dan Loyalitas Pemustaka di Perpustakaan Nasional Republik Indonesia

Analisis Pengaruh System Quality, Information Quality, Service Quality Terhadap Net Benefit Pada Sistem KRS-Online Universitas Muhammadiyah Malang

Jurnal String Vol.1 No.2 Tahun 2016 ISSN :

RENCANA PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS INDRAPRASTA PGRI BERDASARKAN TINGKAT PENERIMAAN TEKNOLOGI

BAB I PENDAHULUAN. memberikan pelayanan dan informasi kepada pelanggannya.

MEMULAI PENELITIAN DENGAN MODEL KESUKSESAN SISTEM INFORMASI DELONE DAN MCLEAN

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi yang pesat membawa perubahan dalam

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

ANALISIS PENERIMAAN SISTEM INFORMASI KEPEGAWAIAN PENGARUHNYA TERHADAP KINERJA PENGGUNA MENGGUNAKAN TECHNOLOGY ACCEPTANCE MODEL

BAB I PENDAHULUAN. motor penggerak bagi pertumbuhan ekonomi. Brata (2003) menyatakan bahwa

PERANCANGAN ALAT UKUR TINGKAT KEPUASAN PENGGUNA WEB STUDENT PORTAL PALCOMTECH

BAB II PENILAIAN KESUKSESAN PENERAPANAN IPAD DENGAN MENGGUNAKAN MODEL DELONE AND MCLEAN 2003

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KESUKSESAN E-LIBRARY PADA SMK (SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN) DI WILAYAH SURAKARTA TAHUN 2013

BAB III LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Penerimaan pajak memberikan pengaruh yang sangat besar terhadap

Analisis Penerimaan Pengguna Terhadap Aplikasi Salatiga Mobile Library Menggunakan Technology Acceptance Model

BAB III LANDASAN TEORI

ANALISIS PENENTU PENERIMAAN SISTEM INFORMASI E-LEARNING OLEH SISWA SMK DI SURAKARTA TAHUN 2012

Model-Model User Acceptance

UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Perkembangan sistem teknologi informasi merupakan salah satu hal yang

PENGUKURAN KEPUASAN PENGGUNA TERHADAP PENERAPAN TEKNOLOGI INFORMASI PADA SISTEM HRIS UNIVERSITAS BINA DARMA

Page 1 Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Multimedia 2014 STMIK AMIKOM Yogyakarta, 8 Februari 2014 ISSN : PENGUKURAN KEPUASAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam melakukan penelitian ini penulis mengambil obyek penelitian di

BAB III METODE PENELITIAN

ROGRAM STUDI AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS MURIA KUDUS TAHUN 2013

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS PROGRAM STUDI AKUNTANSI UNIVERSITAS KATOLIK SOEGIJAPRANATA SEMARANG

PENGARUH PEMANFAATAN DAN PENGGUNAAN SISTEM INFORMASI TERHADAP KINERJA INDIVIDU (Studi Kasus pada Perum BULOG Divisi Regional Jawa Tengah)

Bab 1 Pendahuluan 1.1 Latar belakang

KARYA AKHIR. Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Magister Teknologi Informasi DIAT NURHIDAYAT

KAJIAN PENERIMAAN PENERAPAN PROGRAM BANTU BELAJAR BERHITUNG DASAR MENGGUNAKAN BAHASA INGGRIS BAGI SISWA TAMAN KANAK-KANAK. Corie Mei Hellyana

JURNAL ILMIAH FIFO P-ISSN / E-ISSN

Nurul Laksmiyati, Wahyu Meiranto 1. Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Diponegoro

Prosiding SNaPP2014Sains, Teknologi, dankesehatanissn EISSN

Analisis Kesuksesan Penerapan Sistem Informasi pada Sistem Informasi Pelayanan Terpadu (SIPT) Online (Studi Pada PT Jamsostek (PERSERO))

DAFTAR PUSTAKA. Ajzen, M. Fishbein, Understanding Attitudes and Predicting Social Behavior, Prentice Hall, Englewood Cliffs, NJ, 1980.

1. Perkembangan Perpustakaan dan Teknologi Informasi

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Minat Nasabah Menggunakan Internet Banking dengan Menggunakan Kerangka Technology Acceptance Model (TAM)

FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP PEMANFAATAN SISTEM KEUANGAN DESA (SISKEUDES): ANALISIS DENGAN PENDEKATAN TECHNOLOGY ACCEPTANCE MODEL (TAM)

Vol. 4 No. 2 Oktober 2016 Jurnal TEKNOIF ISSN: ANALISIS E-LEARNING STMIK STIKOM BALI MENGGUNAKAN TECHONOLOGY ACCEPTANCE MODEL

Tesis. Diajukan kepada Program Pascasarjana Magister Manajemen Untuk memperoleh Gelar Magister Manajemen. Oleh : Yusten Apterson Hilli

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. sistem teknologi dan informasi, termasuk di dalamnya sistem teknologi informasi

ANALISIS TINGKAT KEBERHASILAN PENERAPAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN KEUANGAN DAERAH MELALUI MODEL DELONE AND MCLEANE

Transkripsi:

94 PENGEMBANGAN MODEL ALAT UKUR KESUKSESAN IMPLEMENTASI E-LIBRARY PADA SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN DALAM RANGKA UNTUK MENINGKATKAN KOMPETENSI SISWA Sutaryadi 1, Patni Ninghardjanti 2, C. Dyah S.I 3 1 Alumni S2 Administrasi Pendidikan UPI 2 Himpunan evaluasi Pendidikan Indonesia UKD Jateng 3 FKIP UNS Surakarta Email: buning @aspapi.org ABSTRACT The objective of research is to develop the measurement instrument to find out and to explain whether or not the e-library information system in SMK (Vocational Middle School) is successful. The implementation of e-library is successful when it can improve students, teachers, schools, and societies performances. The analysis was conducted using structural equation model (SEM) approach in two stages: (1) exploratory aiming to develop hypothesis and measurement model and (2) confirmatory aiming to test the hypothesis and measurement model against the data obtained. The sample employed consisted of four Vocational Middle Schools (SMKs) existing in Central Java and Yogyakarta Provinces taken using cluster sampling technique. The data employed included secondary and primary data. The secondary data was obtained from internal (library) of SMK and from external (Education Service, Ministry of Information, etc). The primary data was obtained from a survey guided by an instrument of questionnaire discussed using focus group discussion (FGD). The result of research showed that (1) the result of test showed the path between information quality (KI) and use intensity (IP) variables having beta coefficient value (original sample) of 0.563 and t-value of 5.730 higher than 1.96; (2) the result of test showed the path between information quality (KI) and user satisfaction (KPEM) variables having beta coefficient value (original sample) of 0.193 and t-value of 2.534 higher than 1.96; (3) the result of test showed the path between system quality (KS) and use intensity (IP) variables having beta coefficient value (original sample) of - 0.286 and t-value of 3.311 higher than 1.96; (4) the result of test showed the path between system quality (KS) and user satisfaction (KPEM) variables having beta coefficient value (original sample) of 0.205 and t-value of 2.452 higher than 1.96; (5) the result of test showed the path between service quality (KP) and use intensity (IP) variables having beta coefficient value (original sample) of 0.278 and t-value of 2.506 higher than 1.96; (6) the result of test

95 showed the path between service quality (KP) and user satisfaction (KPEM) variables having beta coefficient value (original sample) of 0.153 and t-value of 2.182 higher than 1.96; (7) the result of test showed the path between collaboration quality (KK) and use intensity (IP) variables having beta coefficient value (original sample) of 0.095 and t-value of 1.203 higher than 1.96; (8) the result of test showed the path between collaboration quality (KK) and user satisfaction (KPEM) variables having beta coefficient value (original sample) of 0.392 and t-value of 3.932 higher than 1.96; (9) the result of test showed the path between user satisfaction (KPEM) and e-library success (MB) variables having beta coefficient value (original sample) of 0.604 and t-value of 9.396 higher than 1.96; and (10) the result of test showed the path between use intensity (IP) and e-library success (MB) variables having beta coefficient value (original sample) of 0.268 and t-value of 3.715 higher than 1.96. Keywords: measurement instrument model, information system implementation, e-library. 1. PENDAHULUAN Haverkamp dan Coffey (2005), mendefinisikan e-library sebagai sebuah jasa penyedia informasi yang semua sumber informasinya merupakan hasil pemrosesan komputer, kemudian disimpan, dan diinformasikan kembali melalui teknologi informasi. Proses pengelolaan dokumen digital/elektronik melewati beberapa tahapan, yaitu: digitalisasi, penyimpanan, dan pengaksesan kembali dokumen (Wahono, 2006). Proses digitalisasi dokumen yaitu proses perubahan dari dokumen tercetak (printed document) menjadi dokumen elektronik. Selanjutnya proses penyimpanan adalah pemasukan data (data entry), editing, pembuatan indeks, dan klasifikasi berdasarkan subjek dari dokumen terhadap data yang baru digitalisasi. Klasifikasi dokumen umumnya menggunakan teknik UDC (Universal Decimal Classification) atau DDC (Dewey Decimal Classification). Proses ketiga adalah pencarian kembali dokumen yang telah simpan. Untuk tahap ini metode yang sering digunakan adalah pendekatan database. Pendekatan ini sering digunakan karena dinilai lebih fleksibel dan efektif dilakukan untuk penyimpanan data dalam skala besar. Menurut Bertot (2003), ada beberapa alasan mengapa perpustakaan sekolah harus diarahkan ke e-library, yaitu sebagai berikut: 1. Dengan e-library, maka seluruh informasi dan koleksi yang ada di perpustakaan sekolah dapat diakses oleh semua pihak yang membutuhkannya, di mana saja dan oleh siapa saja, baik oleh siswa di sekolah tersebut maupun oleh siswa dari sekolah/wilayah lain. 2. Melalui e-library, maka akan mendorong semakin terciptanya jaringan perpustakaan sekolah digital nasional (Indonesian e-library network),

96 sehingga antar perpustakaan sekolah dapat bertukar informasi. 3. Dengan sistem otomatisasi, maka volume kerja pustakawan menjadi lebih ringan, sehingga pustakawan selalu dapat mempertahankan layanan yang prima. 4. Melalui e-library akan meningkatkan mutu pendidikan, menumbuhkan semangat belajar, dan semangat berbagi ilmu pengetahuan antar sekolah. Penggunaan sistem informasi e-library di perpustakaan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) dalam lima tahun terakhir mengalami peningkatan. Direktorat Pembinaan SMK (2012) mencatat bahwa dalam lima tahun tersebut terjadi peningkatan penggunaan e-library sebesar 78,23%. SMK semakin berminat menggunakan e-library karena adanya keyakinan bahwa dengan e-library, maka perpustakaan akan semakin efisiensi, pengelolaannya semakin mudah, dan pelayanan semakin baik (Yusoff et al. 2009; Jeong, 2011). Dengan e-library, sekolah dapat meningkatkan citra perpustakaan dan dapat membangun jaringan digital secara nasional, regional, dan global (Hutchinson, 2005; Xie, 2006; Junus, 2007). DeLone dan McLean (1992; 2004) mengembangkan model untuk mengukur kesuksesan sistem informasi. Model ini untuk menjelaskan bahwa kesuksesan sistem informasi sangat tergantung pada 1) kualitas sistem (system quality), 2) kualitas informasi (information quality), 3) penggunaan (use), 4) kepuasan pemakai (user satisfaction), 5) dampak individual (individual impact), dan 6) dampak organisasi (organization impact). Upaya keras pemerintah dan SMK dalam mengembangkan e-library ternyata tidak diikuti dengan tingkat penggunaan sistem informasi tersebut pada level siswa maupun guru. Hasil penelitian Ninghardjanti, Subarno, Badiyanto (2010), menunjukkan bahwa siswa SMK kurang mengadopsi e-library karena sistemnya tidak bermanfaat dan tidak mudah digunakan. Penelitian tersebut juga menemukan bahwa siswa SMK kurang mengadopsi e-library karena sistemnya sulit dipelajari, sulit dimengerti, dan tidak meningkatkan keefektifan belajar. Penelitian Thong et al. (2004) dan Jeong (2011) menunjukkan bahwa penggunaan e-library ditentukan oleh terminologi/istilah yang digunakan, desain layar, navigasi, relevansi dengan pelajaran, dan kemudahan sistem e-library untuk diakses. Sukses atau tidak e-library pada perpustakaan SMK sangat ditentukan penerimaan siswa dan guru. E-library yang diterima dan digunakan siswa dan guru dalam kegiatan-kegiatan sehari-hari menunjukkan bahwa e-library tersebut sukses (DeLone dan McLean, 2003; Wang et al., 2007; Lee-Post, 2009). Sementara itu, siswa dan guru akan mengadopsi dan menggunakan e-library, apabila e-library tersebut mudah digunakan (ease of use) dan memberikan manfaat (usefulness) (Davis,

97 1993; Venkatesh dan Davis, 1996; Venkatesh et al., 2002; Venkatesh et al., 2002; Galantone et al. 2006). Selain itu, e-library akan sukses, net benefit yang tinggi, dan berdampak terhadap organisasi sangat ditentukan oleh kualitas sistem (system quality), kualitas informasi (information quality), dan kualitas pelayanan (service quality) (DeLone dan McLean, 2003; Jeong, 2011; Wang et al., 2007; Lee-Post, 2009). Studi pendahuluan menunjukkan bahwa tidak setiap implementasi e-library di sekolah akan sukses. Penggunaan e-library di sekolah terkadang tidak berdampak terhadap kinerja siswa maupun guru. Pada sisi lain, pengadaan e-library membutuhkan investasi modal dan sumber daya manusia yang besar (Petter et al., 2008; Ifinedo, 2006; Xie, 2006). Oleh karena itu untuk mengetahui apakah e-library yang diterapkan di SMK sukses dan berdampak meningkatkan kinerja siswa, guru, sekolah, dan masyarakat, maka diperlukan penelitian untuk menemukan alat yang dapat mengukur kesuksesan e-library. Berdasarkan uraian tersebut di atas, permasalahan utama yang akan dijawab dalam penelitian ini adalah: Model alat ukur seperti apakah yang dapat mengetahui dan menjelaskan bahwa implementasi sistem informasi e-library pada SMK sukses atau tidak. Permasalahan lain yang akan dipecahkan dalam penelitian ini adalah: 1) Pengukur-pengukur seperti apakah yang dapat menjelaskan kualitas informasi dan kualitas sistem pada e-library? 2) Pengukur-pengukur seperti apakah yang dapat menjelaskan kualitas pelayanan dan kemudahan penggunaan e-library. 3) Seperti apakah model penggunaan (use), model kepuasan pemakai (user satisfaction), dan kemudahan penggunaan e-library menurut siswa, guru, dan pegawai/pengelola perpustakaan SMK? 5) Seperti apakah model yang dapat menjelaskan dan mengukur kesuksesan e-library SMK? Adapun variabel dalam penelitian ini meliputi: 1. Kualitas Sistem. Kualitas sistem digunakan untuk mengukur kualitas sistem dari sistem informasi e-library. 2. Kualitas Informasi. Kualitas informasi digunakan untuk mengukur kualitas keluaran dari sistem informasi, yang merujuk pada nilai, manfaat, relevansi, dan urgensi dari sistem informasi e-library. 3. Kualitas Pelayanan. Kualitas pelayanan digunakan untuk mengukur keseluruhan dukungan yang diberikan oleh penyedia (provider) jasa sistem informasi e-library. 4. Penggunaan Informasi. Penggunaan informasi digunakan untuk mengukur tingkat penggunaan sistem informasi e-library. 5. Kepuasan Pemakai. Kepuasan pemakai (user satisfaction) digunakan untuk mengukur respon siswa, guru, dan pustakawan SMK terhadap penggunaan sistem informasi e-library. 6. Manfaat-Manfaat Bersih. Manfaat-manfaat bersih (net benefit) ini mengukur nilai bersih dampak positif dan negatif dari sistem informasi

98 e-library terhadap siswa, guru, organisasi-organisasi sekolah, dan sosial-ekonomi, dan masyarakat secara keseluruhan 7. Relevansi (Relevance). Relevansi adalah istilah yang tepat antara konsep ilmu perpustakaan dengan sistem informasi e-library. 2. METODE PENELITIAN Penelitian ini dilaksanakan di empat Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) di Propinsi Jawa Tengah dan Yogyakarta yang didapat dengan menggunakan teknik cluster sampling. Jangka waktu penelitian ini adalah dua tahun. Obyek penelitian ini adalah sistem informasi e-library pada Sekolah Menengah Kejuruan (SMK). Data yang digunakan meliputi data sekunder dan data primer. Data sekunder diperoleh dari internal (perpustakaan) SMK dan dari eksternal (Dinas Pendidikan, Kemeninfo dll.). Data primer diperoleh dari survei yang dipandu dengan instrumen berupa kuesioner yang dibahas melalui focus group discussion (FGD). Analisis dilakukan dengan pendekatan structural equation model (SEM) melalui dua tahap yaitu (1) tahap exploratory yang bertujuan untuk mengembangkan hipotesis dan model pengukuran dan (2) tahap confirmatory yang bertujuan untuk menguji hipotesis dan model pengukuran terhadap data yang didapatkan. Adapun kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan pada tahun ke-1 adalah sebagai berikut: 1. Kajian Pustaka 2. Survei Identifikasi 3. Pemetaan 4. Survei Spesifikasi Kegiatan-kegiatan penelitian di atas untuk mencapai tujuan penelitian sebagai berikut: 1. Mengidentifikasi dan menetapkan ukuran-ukuran yang menentukan kualitas informasi (information quality) dan kualitas sistem (sistem quality) pada e-library. 2. Mengidentifikasi dan menetapkan ukuran-ukuran yang menentukan kualitas pelayanan (service quality) dan kemudahan (ease of use) penggunaan e-library 3. Menyusun model sementara yang menentukan penggunaan (use), model kepuasan pemakai (user satisfaction), dan kemudahan penggunaan e-library menurut siswa, guru, dan pegawai/pengelola perpustakaan SMK 4. Menyusun model awal kesuksesan e-library, lengkap dengan, indikatorindikator yang digunakan dan ukuran-ukuran kesuksesan e-library. SMK yang dilibatkan untuk memvalidasi model awal dan instrumen yang digunakan berjumlah empat SMK.

99 3. HASIL DAN PEMBAHASAN Model struktural atau inner model dievaluasi dengan melihat nilai R-Squares untuk setiap variabel laten endogen sebagai kekuatan prediksi dari model struktural. Untuk menguji hipotesis dalam penelitian ini dilakukan dengan melihat besarnya koefisien jalur strukturalnya dan stabilitas dari estimasi yang dievaluasi dengan menggunakan uji t-statistik yang diperoleh lewat prosedur bootstrapping. Berdasarkan tabel Nilai R-Square dapat diketahui bahwa nilai Nilai R-Square untuk variabel Manfaat Bersih (Kesuksesan) termasuk dalam kategori moderate (sedang), yaitu sebesar 0,614 yang berarti kesuksesan e-library dapat dijelaskan oleh variabel kepuasan dan intensi penggunaan sebesar 61,4 % sisanya dipengaruhi oleh variabel lain. Sedangkan untuk variabel kepuasan, termasuk dalam kategori moderate, yaitu sebesar 0,575 yang artinya kepuasan siswa dalam menggunakan e-library dapat dijelaskan oleh variabel kualitas informasi, kualitas sistem, kualitas pelayanan, dan kualitas kolaborasi sebesar 55,1 %. Variabel intensi, termasuk dalam kategori lemah, yaitu sebesar 0,429 artinya intensitas penggunaan e-library dapat dijelaskan oleh variabel kualitas informasi, kualitas sistem, kualitas pelayanan, dan kualitas kolaborasi sebesar 42,9 % sisanya dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak diteliti dalam model ini. Berdasarkan nilai Beta Koefisien dan nilai T-statistic, maka hasil uji untuk masing-masing konstruk dapat dijelaskan sebagai berikut: 1. IP -> MB Hasil pengujian menunjukan path antara variabel intensi penggunaan (IP) dan kesuksesan e-library (MB) memiliki nilai koefisien beta (original sample) 0,268 dan t-value sebesar 3,715. Hal ini menunjukkan bahwa intensi penggunaan berpengaruh signifikan terhadap kesuksesan e-library 2. KI -> IP informasi (KI) dan intensi penggunaan (IP) memiliki nilai koefisien beta (original sample) 0,563 dan t-value sebesar 5,730. Hal ini menunjukkan bahwa kualitas informasi berpengaruh signifikan terhadap intensi penggunaan 3. KI -> KPEM informasi (KI) dan kepuasan pemakai (KPEM) memiliki nilai koefisien beta (original sample) 0,193 dan t-value sebesar 2,534. Hal ini menunjukkan bahwa kualitas informasi berpengaruh signifikan terhadap kepuasan pemakai 4. KK -> IP kolaborasi (KK) dan intensi penggunaan (IP) memiliki nilai koefisien beta (original sample) 0,095 dan t-value sebesar 1,203. Hal ini menunjukkan bahwa kualitas kolaborasi tidak berpengaruh terhadap intensi penggunaan

100 5. KK -> KPEM kolaborasi (KK) dan kepuasan pemakai (KPEM) memiliki nilai koefisien beta (original sample) 0,392 dan t-value sebesar 3,932. Hal ini menunjukkan bahwa kualitas kolaborasi berpengaruh signifikan terhadap kepuasan pemakai 6. KP -> IP pelayanan (KP) dan intensi penggunaan (IP) memiliki nilai koefisien beta (original sample) 0,278 dan t-value sebesar 2,506. Hal ini menunjukkan bahwa kualitas pelayanan berpengaruh signifikan terhadap intensi penggunaan 7. KP -> KPEM pelayanan (KP) dan kepuasan pemakai (KPEM) memiliki nilai koefisien beta (original sample) 0,153 dan t-value sebesar 2,182. Hal ini menunjukkan bahwa kualitas pelayanan berpengaruh signifikan terhadap kepuasan pemakai 8. KPEM -> MB Hasil pengujian menunjukan path antara variabel kepuasan pemakai (KPEM) dan kesuksesan e-library (MB) memiliki nilai koefisien beta (original sample) 0,604 dan t-value sebesar 9,396. Hal ini menunjukkan bahwa kepuasan pemakai berpengaruh signifikan terhadap kesuksesan e-library 9. KS -> IP sistem (KS) dan Intensi Penggunan (IP) memiliki nilai koefisien beta (original sample) -0,286 dan t-value sebesar 3,311. Hal ini menunjukkan bahwa kualitas sistem berpengaruh signifikan terhadap intensi penggunaan 10. KS -> KPEM sistem (KS) dan kepuasan pemakai (KPEM) memiliki nilai koefisien beta (original sample) 0,205 dan t-value sebesar 2,452. Hal ini menunjukkan bahwa kualitas sistem berpengaruh signifikan terhadap kepuasan pemakai. Setelah menilai model secara keseluruhan dan menguji hubungan kausalitas seperti yang diuji, tahap selanjutnya adalah pembahasan hasil penelitian yaitu sebagai berikut: 1. informasi (KI) dan intensi penggunaan (IP) memiliki nilai koefisien beta (original sample) 0,563 dan t-value sebesar 5,730 lebih besar dari 1,96. Hal ini menunjukkan bahwa kualitas informasi berpengaruh signifikan terhadap intensi penggunaan. Hubungan positif yang ditunjukkan oleh

101 koefisien tersebut dapat dijelaskan bahwa semakin tinggi kualitas informasi yang tersedia semakin tinggi intensi siswa untuk menggunakan e-library. 2. informasi (KI) dan kepuasan pemakai (KPEM) memiliki nilai koefisien beta (original sample) 0,193 dan t-value sebesar 2,534 lebih besar dari 1,96. Hal ini menunjukkan bahwa kualitas informasi berpengaruh signifikan terhadap kepuasan pemakai. Hubungan positif yang ditunjukkan oleh koefisien tersebut dapat dijelaskan bahwa semakin tinggi kualitas informasi yang terssedia, maka kepuasan pengguna atau pemakai e- library akan meningkat. 3. sistem (KS) dan Intensi Penggunan (IP) memiliki nilai koefisien beta (original sample) -0,286 dan t-value sebesar 3,311 lebih besar dari 1,96. Hal ini menunjukkan bahwa kualitas sistem berpengaruh signifikan terhadap intensi penggunaan. Hubungan positif yang ditunjukkan oleh koefisien tersebut dapat dijelaskan bahwa, semakin meningkatnya kualitas sistem, maka akan meningkatkan intensi Penggunan e-library. 4. sistem (KS) dan kepuasan pemakai (KPEM) memiliki nilai koefisien beta (original sample) 0,205 dan t-value sebesar 2,452. Hal ini menunjukkan bahwa kualitas sistem berpengaruh signifikan terhadap kepuasan pemakai. Hubungan positif yang ditunjukkan oleh koefisien tersebut dapat dijelaskan bahwa, semakin meningkatnya kualitas sistem, maka akan meningkatkan kepuasan pemakai e-library. 5. pelayanan (KP) dan intensi penggunaan (IP) memiliki nilai koefisien beta (original sample) 0,278 dan t-value sebesar 2,506 lebih besar dari 1,96. Hal ini menunjukkan bahwa kualitas pelayanan berpengaruh signifikan terhadap intensi penggunaan. Hubungan positif yang ditunjukkan oleh koefisien tersebut dapat dijelaskan bahwa, semakin meningkatnya kualitas pelayanan dalam e-library, maka akan meningkatkan intensi penggunaan e-library. 6. pelayanan (KP) dan kepuasan pemakai (KPEM) memiliki nilai koefisien beta (original sample) 0,153 dan t-value sebesar 2,182 lebih besar dari 1,96. Hal ini menunjukkan bahwa kualitas pelayanan berpengaruh signifikan terhadap kepuasan pemakai. Hubungan positif yang ditunjukkan oleh koefisien tersebut dapat dijelaskan bahwa, semakin meningkatnya kualitas pelayanan dalam e-library, maka akan meningkatkan kepuasan pemakai e-library. 7. kolaborasi (KK) dan intensi penggunaan (IP) memiliki nilai koefisien beta (original

102 sample) 0,095 dan t-value sebesar 1,203 lebih kecil dar 1,96. Hal ini menunjukkan bahwa kualitas kolaborasi tidak berpengaruh terhadap intensi penggunaan. 8. kolaborasi (KK) dan kepuasan pemakai (KPEM) memiliki nilai koefisien beta (original sample) 0,392 dan t-value sebesar 3,932 lebih besar dari 1,96. Hal ini menunjukkan bahwa kualitas kolaborasi berpengaruh signifikan terhadap kepuasan pemakai. Hubungan positif yang ditunjukkan oleh koefisien tersebut dapat dijelaskan bahwa, semakin tinggi kualitas kolaborasi, maka kepuasan pemakai semakin meningkat. 9. Hasil pengujian menunjukan path antara variabel kepuasan pemakai (KPEM) dan kesuksesan e-library (MB) memiliki nilai koefisien beta (original sample) 0,604 dan t-value sebesar 9,396 lebih besar dari 1,96. Hal ini menunjukkan bahwa kepuasan pemakai berpengaruh signifikan terhadap kesuksesan e-library. Hubungan positif yang ditunjukkan oleh koefisien tersebut dapat dijelaskan bahwa, semakin meningkatnya kepuasan pemakai e-library, maka maka kesuksesan e-library akan meningkat, dengan kata lain bahwa sistem e-library tersebut sukses. 10. Hasil pengujian menunjukan path antara variabel intensi penggunaan (IP) dan kesuksesan e-library (MB) memiliki nilai koefisien beta (original sample) 0,268 dan t-value sebesar 3,715 lebih besar dari 1,96. Hal ini menunjukkan bahwa intensi penggunaan berpengaruh signifikan terhadap kesuksesan e-library. Hubungan positif yang ditunjukkan oleh koefisien tersebut dapat dijelaskan bahwa semakin tinggi intensi siswa dalam menggunakan e-library, maka kesuksesan e-library akan meningkat, dengan kata lain bahwa sistem e-library tersebut sukses. 4. KESIMPULAN DAN SARAN Berdasarkan hasil dan analisis data maka kesimpulan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Pengaruh Kualitas Informasi terhadap Intensi Penggunaan informasi (KI) dan intensi penggunaan (IP) memiliki nilai koefisien beta (original sample) 0,563 dan t-value sebesar 5,730 lebih besar dari 1,96. Hal ini menunjukkan bahwa kualitas informasi berpengaruh signifikan terhadap intensi penggunaan. Hubungan positif yang ditunjukkan oleh koefisien tersebut dapat dijelaskan bahwa semakin tinggi kualitas informasi yang tersedia semakin tinggi intensi siswa untuk menggunakan e-library. 2. Pengaruh Kualitas Informasi terhadap Kepuasan Pemakai informasi (KI) dan kepuasan pemakai (KPEM) memiliki nilai koefisien beta (original sample) 0,193 dan t-value sebesar 2,534 lebih besar dari 1,96. Hal ini menunjukkan bahwa kualitas informasi berpengaruh signifikan terhadap

103 kepuasan pemakai. Hubungan positif yang ditunjukkan oleh koefisien tersebut dapat dijelaskan bahwa semakin tinggi kualitas informasi yang terssedia, maka kepuasan pengguna atau pemakai e-library akan meningkat. 3. Pengaruh Kualitas Sistem terhadap Intensi Penggunaan sistem (KS) dan Intensi Penggunan (IP) memiliki nilai koefisien beta (original sample) -0,286 dan t-value sebesar 3,311 lebih besar dari 1,96. Hal ini menunjukkan bahwa kualitas sistem berpengaruh signifikan terhadap intensi penggunaan. Hubungan positif yang ditunjukkan oleh koefisien tersebut dapat dijelaskan bahwa, semakin meningkatnya kualitas sistem, maka akan meningkatkan intensi Penggunan e-library. 4. Pengaruh kualitas sistem terhadap Kepuasan Pemakai sistem (KS) dan kepuasan pemakai (KPEM) memiliki nilai koefisien beta (original sample) 0,205 dan t-value sebesar 2,452. Hal ini menunjukkan bahwa kualitas sistem berpengaruh signifikan terhadap kepuasan pemakai. Hubungan positif yang ditunjukkan oleh koefisien tersebut dapat dijelaskan bahwa, semakin meningkatnya kualitas sistem, maka akan meningkatkan kepuasan pemakai e-library. 5. Pengaruh Kualitas Pelayanan terhadap Intensi Penggunaan pelayanan (KP) dan intensi penggunaan (IP) memiliki nilai koefisien beta (original sample) 0,278 dan t-value sebesar 2,506 lebih besar dari 1,96. Hal ini menunjukkan bahwa kualitas pelayanan berpengaruh signifikan terhadap intensi penggunaan. Hubungan positif yang ditunjukkan oleh koefisien tersebut dapat dijelaskan bahwa, semakin meningkatnya kualitas pelayanan dalam e-library, maka akan meningkatkan intensi penggunaan e-library. 6. Pengaruh Kualitas Pelayanan terhadap kepuasan pemakai pelayanan (KP) dan kepuasan pemakai (KPEM) memiliki nilai koefisien beta (original sample) 0,153 dan t-value sebesar 2,182 lebih besar dari 1,96. Hal ini menunjukkan bahwa kualitas pelayanan berpengaruh signifikan terhadap kepuasan pemakai. Hubungan positif yang ditunjukkan oleh koefisien tersebut dapat dijelaskan bahwa, semakin meningkatnya kualitas pelayanan dalam e-library, maka akan meningkatkan kepuasan pemakai e- library. 7. Pengaruh Kualitas Kolaborasi terhadap Intensi Penggunaan kolaborasi (KK) dan intensi penggunaan (IP) memiliki nilai koefisien beta (original sample) 0,095 dan t-value sebesar 1,203 lebih kecil dar 1,96. Hal

104 ini menunjukkan bahwa kualitas kolaborasi tidak berpengaruh terhadap intensi penggunaan. 8. Pengaruh Kualitas Kolaborasi terhadap Kepuasan Pemakai kolaborasi (KK) dan kepuasan pemakai (KPEM) memiliki nilai koefisien beta (original sample) 0,392 dan t-value sebesar 3,932 lebih besar dari 1,96. Hal ini menunjukkan bahwa kualitas kolaborasi berpengaruh signifikan terhadap kepuasan pemakai. Hubungan positif yang ditunjukkan oleh koefisien tersebut dapat dijelaskan bahwa, semakin tinggi kualitas kolaborasi, maka kepuasan pemakai semakin meningkat. 9. Pengaruh Kepuasan Pemakai terhadap Manfaat Bersih (Kesuksesan) Hasil pengujian menunjukan path antara variabel kepuasan pemakai (KPEM) dan kesuksesan e-library (MB) memiliki nilai koefisien beta (original sample) 0,604 dan t-value sebesar 9,396 lebih besar dari 1,96. Hal ini menunjukkan bahwa kepuasan pemakai berpengaruh signifikan terhadap kesuksesan e-library. Hubungan positif yang ditunjukkan oleh koefisien tersebut dapat dijelaskan bahwa, semakin meningkatnya kepuasan pemakai e-library, maka maka kesuksesan e- library akan meningkat, dengan kata lain bahwa sistem e-library tersebut sukses. 10. Pengaruh Intensi Penggunaan terhadap Manfaat Bersih (Kesuksesan) Berdasarkan simpulan dari hasil penelitian, dapat diajukan saran mengenai pengadaan e-library untuk SMK yang belum memiliki sistem perpustakaan digital. Hal tersebut perlu dilakukan untuk meningkatkan efektivitas dan efisiensi informasi perpustakaan. Namun, beberapa SMK masih ada yang belum mempunyai e-library karena pengadaan yang terlalu mahal, sehingga pemerintah diharapkan dapat mempermudah perealisasian dari pengadaan tersebut. DAFTAR PUSTAKA Bertot, J.C. (2003), World Libraries on the Information Superhighway: Internetbased Library Services, Library Trends, Vol. 52: 209-227. Davis, F. D. (1993). User acceptance of information technology: System characteristics, user perceptions and behavior impacts. International Journal of Man Machine Studies, Vol. 38 (3), 475 487. DeLone W.H. and E.R. McLean (2004), Measuring e-commerce success: applying the DeLone & McLean information systems success model, International Journal of Electronic Commerce, Vol. 9(1): 31-47.

105 DeLone, W.H. and E.R. McLean, (2003), The DeLone and McLean Model of Information Systems Success: a Ten Years Update, Journal of Management Information Systems, 19(4): 9-30. Galantone, R.J., D.A. Griffith, and G. Yalcinkaya, (2006), An Empirical Examination of A Technology Adoption for the Context of China, Journal of International Marketing, Vol. 14 (4), 1-27. Haverkamp, J. and K. Coffey, (20005), Instruction Issues in Special Library, Special LibrariesHandbook, Http://www.libsci.sc.edu/bob/class/ Hutchinson, H.B., Rose, A., Bederson, B., Weeks, A. dan Druin, A. (2005). User Acceptance of Digital Library: An New Empirical Exploration of Individual and System Components. Information Technology & Libraries, Vol. 24(1): 25-32 Ifinedo, P. (2006), Extending the Gable et al. Enterprise Systems Success measurement model: a preliminary study. Journal of Information Technology Management, Vol. 17(1):14-33. Jeong, H (2011). An investigation of user perceptions and behavioral intentions towards the e-library, Library Collections, Acquisitions, & Technical Services, Vol. 35: 45 60. Lee-Post (2009). Explaining and predicting users continuance intention toward e-learning: An extension of the expectation confirmation model. Computer & Education, 54 (2), 506 516. Ninghardjanti, P., A. Subarno, dan Badiyanto (2011) Pengembangan Model Penerimaan e-library Melalui Inovasi TAM dengan TPB untuk Meningkatkan Fungsi Perpustakaan Sekolah dan Minat Membaca Siswa. Laporan Penelitian PHB, LPPM UNS: Surakarta Petter, DeLone, and McLean (2008), Measuring information systems success: models, dimensions, measures, and interrelationships, European Journal of Information Systems, Vol. 17 (236-263). Thong, J. Y. L., Hong, W., & Tam, K. Y. (2004). What leads to user acceptance of digital libraries? Communications of the ACM, Vol. 47 (11), 79 83. Venkatesh, V., and F.D. Davis, (1996), A Model of the Antecedents of Perceived Ease of Use: Development of a test, Decision Sciences, Vol. 27, 451-481.

106 Venkatesh, V., and F.D. Davis, (2002), A Theoretical Extention of the Technology Acceptance Model: Four Longitudinal Field Studies, Management Science, Vol. 46 (2), 186-204. Venkatesh, V., Speier, C., & Morris, M. G. (2002). User acceptance enablers in individual decision making about technology: Toward an integrated model. Decision Sciences, Vol. 33 (2), 297 316. Wahono, R.S., (2006), Teknologi Informasi untuk Perpustakaan: Perpustakaan Digital dan Sistem Otomasi Perpustakaan, IlmuComputer.Com, Jakarta. Wang, Y., Y. Wang, H. Lin, and T. Tang, (2007), Determinants of User Acceptance Xie, H. (2006). Evaluation of digital libraries: Criteria and problems from users' perspectives. Library & Information Science Research, Vol. 28 (3), 433 452. Yusoff, Y. M., Muhammad, Z., Zahari, M. S. M., Pasah, E. S., and Robert, E. (2009). Individual differences, perceived ease of use, and perceived usefulness in the e-library usage. Computer and Information Science, Vol. 2(1), 76 83. Sumber Data: Laporan UNDP: 2006, 2007, 2008. Departemen Komunikasi dan Informasi : 2005, 2006, 2007.