BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

dokumen-dokumen yang mirip
BATIK TAHUN GURU SMK. Oleh: Diajukan PENDIDIKAN FAKULTA

BAB I PENDAHULUAN. dan globalisasi yang semakin terbuka. Sejalan tantangan kehidupan global,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan intervasi yang paling utama bagi setiap

BAB I PENDAHULUAN. Penataan SDM perlu terus diupayakan secara bertahap dan berkesinambungan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Pendidikan sangat penting apabila berbicara tentang kualitas

BAB I PENDAHULUAN. tujuan yang telah ditetapkan melalui kegiatan-kegiatan yang digerakkan oleh

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan memegang peranan sangat penting. Sumber daya manusia

BAB 1 PENDAHULUAN. perusahaan dan pencapaian tujuan yang telah ditetapkan. (Hardiyana dan

BAB I PENDAHULUAN. yang telah mendunia. Dampak yang secara langsung dirasakan adalah adanya

BAB I PENDAHULUAN. Sekolah Dasar (SD) Negeri Wirosari memiliki visi menjadikan SD

BAB I PENDAHULUAN. hanya berlaku di dalam masyarakat saja, namun dalam suatu negara juga akan

BAB I PENDAHULUAN. Rendahnya kualitas sumber daya manusia merupakan masalah mendasar yang

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. yang diperoleh adalah tingkat Kompetensi Pedagogik guru-guru SD Negeri di

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. Sumber daya manusia ini merupakan penggerak utama atas kelancaran jalannya

BAB I PENDAHULUAN. Organisasi merupakan suatu kesatuan yang komplek yang berusaha

PENGARUH KEPEMIMPINAN DAN LINGKUNGAN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM KABUPATEN SUKOHARJO

BAB I PENDAHULUAN. mungkin sehingga kinerja karyawan meningkat. tersebut sudah memiliki financial yang kuat, bahan baku yang terpenuhi, dan

SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagai Persyaratan Guna Mencapai Gelar S-1 Jurusan Pendidikan Akuntansi. Disusun Oleh : SITI ANA MISROKHAH A

ANALISIS PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN KONSUMEN PADA LEMBAGA PENDIDIKAN NEUTRON YOGYAKARTA DI SURAKARTA

HUBUNGAN ANTARA GAYA KEPEMIMPINAN DEMOKRATIK DENGAN KINERJA KARYAWAN

BAB I PENDAHULUAN. zaman yang semakin berkembang. Berhasilnya pendidikan tergantung pada

PENGARUH KEPEMIMPINAN DAN BUDAYA ORGANISASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN PT. AIR MANCUR WONOGIRI

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Sumber daya manusia yang berkualitas merupakan hal yang penting bagi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang masalah. Perkembangan teknologi yang berkembang pesat seperti sekarang ini

BAB I PENDAHULUAN. anak didik kita diberi bekal ilmu yang memadai melalui jalur pendidikan yang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Upaya meningkatkan kualitas sumber daya manusia bukan merupakan tugas yang

BAB I PENDAHULUAN. mencapai sasaran atau serangkaian sasaran bersama (Robbins, 2006:4). Akibat

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. dengan menekankan pelajaran agama, baik yang sudah di tambah pelajaran umum

BAB I PENDAHULUAN. reformasi diindikasikan dengan adanya perombakan di segala bidang kehidupan,

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN. kinerja guru SMP Negeri di Kecamatan Kotabumi Kota Kabupaten Lampung

MANAJEMEN PEMBELAJARAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA BERDASARKAN KURIKULUM 2004 (STUDI KASUS DI KELAS XI SMA MUHAMMADIYAH GUBUG) TESIS

BAB I PENDAHULUAN. yang merupakan penentu tercapainya tujuan perusahaan.

BAB I PENDAHULUAN. terpisahkan dari proses demokratisasi negara. Pasca reformasi, semangat

B A B I P E N D A H U L U A N

BAB I PENDAHULUAN. diharapkan dapat meningkatkan kecakapan dan kemampuan yang diyakini dapat

SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Jurusan Pendidikan Ekonomi Akuntansi. Oleh : Fistika Sari A

BAB I PENDAHULUAN. Seorang pemimpin bukan hanya menduduki jabatan saja, tapi harus dapat

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pendidikan memiliki peranan penting dalam meningkatan sumber daya

BAB I PENDAHULUAN. Berdasarkan hasil studi PERC (Political and Economy Risk Consults)

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sekolah merupakan salah satu lembaga pendidikan formal yang menjadi salah satu tempat dalam pelaksanaan

terdahulu, maka kesimpulan peneliti sebagai berikut: semaka makin tinggi motivasi berprestasi guru.

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Kebutuhan tenaga - tenaga terampil dan cerdas di dalam berbagai

BAB V KESIMPULAN IMPLIKASI DAN SARAN. Setelah melalui serangkaian proses pengamatan empirik, kajian teoritik, penelitian

BAB I PENDAHULUAN. melimpah, cepat, dan mudah dari berbagai sumber dan tempat di dunia serta

BAB I PENDAHULUAN. apabila ditunjang oleh sumber daya manusia yang berkualitas. serta biaya baru dalam merekrut karyawan baru.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang Masalah dan Penegasan Judul. berlangsung sepanjang sejarah dan berkembang sejalan dengan perkembangan

HUBUNGAN BUDAYA ORGANISASI DAN MOTIVASI KERJA DENGAN PRESTASI KERJA KARYAWAN DI GRAND ORCHID HOTEL SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan adalah suatu kompleks perbuatan yang sistematis untuk

BAB 1 PENDAHULUAN. datang yang dapat bersaing di dunia internasional. Tanpa adanya pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan suatu disiplin ilmu yang berkembang demikian

BAB I PENDAHULUAN. sebagai manusia Indonesia seutuhnya. Undang-Undang Nomor 20 tahun 2003

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG. Pengaruh perkembangan globalisasi membuat tekanan persaingan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Niat pemerintah untuk perbaikan system pendidikan yaitu dengan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan satu dari sekian banyak hal yang tidak dapat

I. PENDAHULUAN. identifikasi masalah, pembatasan masalah dan rumusan masalah. Untuk

Perkembangan jaman yang terjadi saat ini sarat akan persaingan. Bangsa. yang ingin bertahan harus memiliki kualitas yang unggul di berbagai bidang,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. pada mutu output pengajarannya. Bila seluruh guru menunjukkan. pemimpin pengajaran yang bertanggung jawab untuk pencapaian tujuan.

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi telah membawa. manusia ke era persaingan global yang semakin ketat. Agar mampu berperan

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan bangsa dan mengembangkan sumber daya manusia. Oleh karena

KONTRIBUSI KONSEP DIRI DAN PERSEPSI MENGAJAR GURU TERHADAP MOTIVASI BERPRESTASI DITINJAU DARI JENIS KELAMIN SISWA SMA GAMA YOGYAKARTA TAHUN 2009 TESIS

BAB I PENDAHULUAN. sebagai sarana penunjang keberhasilan di sektor pariwisata. Perhotelan adalah

BAB I PENDAHULUAN. hanya dapat dipenuhi melalui bantuan orang lain. mudah diperoleh apabila manusia masuk dalam organisasi.

I. PENDAHULUAN. penelitian, kegunaan penelitian, dan diakhiri dengan ruang lingkup penelitian.

BAB I PENDAHULUAN. mewujudkan tujuan pembangunan Sumber Daya Manusia. Dalam. pengamatannya, manajemen pendidikan di Indonesia masih belum

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Dinas pendidikan pemuda dan olahraga memiliki kebijakan mutu yaitu

BAB I PENDAHULUAN. dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya sehingga mampu memberikan output yang

BAB I PENDAHULUAN. baik, tidak hanya bagi diri sendiri melainkan juga bagi manusia lainnya.

BAB I PENDAHULUAN. adanya quality controll yang mengawasi jalannya proses dan segala. Sekolah adalah sebuah people changing instituation, yang dalam

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. sekolah dasar adalah meletakkan dasar kecerdasan, pengetahuan, kepribadian,

BAB I PENDAHULUAN. cukup mendasar, terutama setelah diberlakukannya Undang-Undang Republik

PERAN KEPALA SEKOLAH DALAM MANAJEMEN PEMBELAJARAN DI SD NEGERI BENDUNGAN GAJAHMUNGKUR SEMARANG TESIS

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI. 1. Ada pengaruh positif dan signifikan gaya kepemimpinan kepala sekolah

2015 HUBUNGAN PERSEPSI SISWA TENTANG FAKTOR-FAKTOR PENGHAMBAT DENGAN PENGUASAAN MATA PELAJARAN MEKANIKA TEKNIK

BAB I PENDAHULUAN. berproses secara efektif dan efisien tanpa adanya model pembelajaran. Namun

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan di Indonesia sampai saat ini masih menjadi. perbincangan para pakar pendidikan dari tingkat daerah sampai dengan pusat,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. dan kemampuan siswa. Dengan pendidikan diharapkan individu (siswa) dapat

BAB I PENDAHULUAN. Dunia pendidikan memegang peranan penting dalam kelangsungan hidup

BAB I PENDAHULUAN. keefektifan dan keberhasilan pelaksanaan pembelajaran di sekolah. Kepuasaan kerja

BAB I PENDAHULUAN. lulusannya, tetapi juga mencakup bagaimana lembaga pendidikan mampu

BAB I PENDAHULUAN. Sumber daya manusia adalah aset yang sangat penting bagi sebuah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Kualitas pelaksanaan pendidikan di sekolah ditentukan oleh berbagai unsur,

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan produktivitas siswa dan memperoleh prestasi yang lebih baik bila

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Meina Nurpratiwi, 2013

BAB I PENDAHULUAN. mulai dari tingkat pusat hingga tingkat daerah. memberikan sumbangan yang optimal bagi perusahaan. Dan salah satu faktor

BAB I PENDAHULUAN. dan unsur penunjang lainnya termasuk sumber dana. Potensi - potensi itu dapat

EKSPERIMENTASI PEMBELAJARAN MATEMATIKA MENGGUNAKAN METODE MULTILEVEL PADA POKOK BAHASAN HIMPUNAN. (Pada Siswa Kelas VII SMP PGRI 12 Kebakkramat)

BAB I PENDAHULUAN. mencapai suatu tujuan cita-cita luhur mencerdaskan kehidupan bangsa.

BAB I PENDAHULUAN. berbagai ilmu pengetahuan dan teknologi yang berguna bagi kehidupan bangsa itu

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN TERHADAP KINERJA KARYAWAN DENGAN LOCUS OF CONTROL SEBAGAI VARIABEL MODERATING (Survey Pada BAPPEDA Pemkot Tegal)

BAB I PENDAHULUAN. sandungan dalam era globalisasi, karena era globalisasi merupakan era

BAB I PENDAHULUAN. terdiri atas murid, guru, pegawai serta sarana dan prasarana sekolah.

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Globalisasi telah menimbulkan kaburnya batas-batas antarnegara, sehingga dunia menjadi terbuka dan transparan, yang oleh Kenichi Ohmae disebut sebagai The Borderless World, atau disebut Desa Dunia oleh Marshall Mc. Luhan. Globalisasi terjadi antara lain disebabkan oleh kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi terutama teknologi informasi yang semakin hari semakin pesat perkembangannya, sehingga, menuntut perubahan mendasar dalam berbagai bidang kehidupan, ekonomi, politik, sosial, dan budaya, termasuk pendidikan. Perkembangan dan kemajuan suatu bangsa sangat erat hubungannya dengan pendidikan. Untuk mencapai prestasi dan kualitas pembelajaran yang tinggi perlu adanya kerja keras dan disiplin yang harus dijadikan sebagai pedoman dalam implementasi kurikulum dan pembelajaran. Pendidikan adalah usaha sadar untuk menyiapkan peserta didik melalui kegiatan bimbingan, pengajaran, dan/atau latihan bagi peranannya di masa yang akan datang. Langevell seorang ahli pendidikan terkenal menyatakan bahwa pendidikan adalah memanusiakan manusia. Menurut Ki Hajar Dewantara (dalam Usman, 2013:13), Pendidikan adalah daya upaya untuk memajukan bertumbuhnya budi pekerti (kekuatan batin, karakter), pikiran (intellect) dan tubuh anak. Jadi, pentingnya pendidikan karakter yang digalakkan saat ini sudah diungkapkan Ki Hajar Dewantara sejak 1920. Kebijakan perubahan kurikulum merupakan politik pendidikan yang berkaitan dengan kepentingan berbagai pihak, bahkan dalam batas-batas tertentu dapat dipolitisir untuk kepentingan kekuasaan. Sekolah sebagai pelaksana pendidikan, baik kepala sekolah, tenaga kependidikan maupun peserta didik sangat berkepentingan dan akan terkena dampaknya secara langsung dari setiap 1

2 perubahan kurikulum. Di sisi lain, orang tua, para pemakai lulusan, dan para birokrat, baik di pusat maupun di daerah juga akan terkena dampak dari perubahan kurikulum tersebut, baik secara langsung maupun tidak langsung, termasuk perubahan kurikulum 1994 menjadi Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK), lalu berubah lagi menjadi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP), dan yang terakhir, yang saat ini sedang gencar disosialisasikan bahkan beberapa sekolah negeri maupun swasta unggulan telah menggunakannya adalah Kurikulum 2013. Paradigma baru manajemen pendidikan memberikan kewenangan luas kepada kepala sekolah dalam melakukan perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, pengawasan, pengendalian pendidikan di sekolah. Kepala sekolah harus siap menerima kewenangan tersebut dengan berbagai konsekuensinya. Di samping itu, percepatan perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni yang merambah ke sekolah-sekolah semakin membuat kompleks kehidupan kepala sekolah, bukan sebaliknya. Kepala sekolah tidak lagi dapat menerima suatu perubahan sebagaimana adanya, tetapi harus berfikir untuk membuat perubahan di sekolah. Kepemimpinan merupakan suatu hal yang sangat penting dalam manajemen berbasis sekolah. Kepemimpinan berkaitan dengan masalah kepala sekolah dalam meningkatkan kesempatan untuk mengadakan pertemuan secara efektif dengan para guru dalam situasi yang kondusif. Perilaku kepala sekolah harus dapat mendorong kinerja para guru dengan menunjukkan rasa bersahabat, dekat, dan penuh pertimbangan terhadap para guru, baik sebagai individu maupun sebagai kelompok. Perilaku instrumental merupakan tugas-tugas yang diorientasikan dan secara langsung diklarifikasi dalam peranan dan tugas-tugas para guru, sebagai individu dan sebagai kelompok. Perilaku pemimpin yang positif dapat mendorong kelompok dalam mengarahkan dan memotivasi individu untuk bekerjasama dalam kelompok dalam rangka mewujudkan tujuan organisasi.

3 Kepemimpinan merupakan sebuah fenomena universal. Siapa pun menjalankan tugas-tugas kepemimpinan, manakala dalam tugas dia berinteraksi dengan orang lain. Bahkan dalam kapasitas pribadi pun, di dalam tubuh manusia itu ada kapasitas atau potensi pengendali, yang pada intinya memfasilitasi seseorang untuk dapat memimpin dirinya sendiri. Oleh karena kepemimpinan itu merupakan sebuah fenomena yang kompleks, maka amat sukar untuk membuat rumusan yang menyeluruh tentang arti kepemimpinan. Oleh karenanya, tidak ada satu definisi kepemimpinan pun dapat dirumuskan secara sangat lengkap untuk mengabstraksikan perilaku sosial atau perilaku interaktif manusia di dalam organisasi yang memiliki regulasi dan struktur tertentu, serta misi yang kompleks. Gaya kepemimpinan kepala sekolah diduga merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi motivasi kerja guru dalam melaksanakan tugasnya. Thoha (2007: 49) mengemukakan, Gaya kepemimpinan merupakan norma perilaku yang digunakan oleh seseorang pada saat orang tersebut mencoba mempengaruhi perilaku orang lain seperti yang ia inginkan. Thoha (2007; 50) mengemukakan, Gaya kepemimpinan kepala sekolah berorientasi kepada tugas dan bawahan. Gaya kepemimpinan kepala sekolah berorientasi kepada tugas artinya kepala sekolah lebih mementingkan kepada terlaksananya tugas guru yang harus terlaksana dengan baik, mengikuti aturan yang ditetapkan serta mengacu kepada standar kerja yang diharapkan. Kepala sekolah banyak menggunakan kekuasaan formal yang dimilikinya untuk memastikan tugas-tugas yang diemban terlaksana dengan baik. Gaya kepemimpinan kepala sekolah berorientasi kepada bawahan artinya kepala sekolah lebih memperhatikan hubungannya dengan bawahan (guru), dengan mengupayakan penciptaan hubungan kemanusiaan yang baik. Pada gaya kepemimpinan berorientasi pada bawahan kepala sekolah lebih memberikan motivasi daripada pengawasan kepada bawahan, kepala sekolah melibatkan guru dalam pengambilan keputusan, kepala sekolah lebih bersifat kekeluargaan, percaya, saling menghormati antar sesama anggota kelompok.

4 Sarana prasarana sekolah dapat menjadi salah satu bukti keberhasilan dari manajemen sekolah yang dilakukan oleh kepala sekolah suatu sekolah. Ada atau tidak ada serta lengkap atau tidaknya sarana prasarana yang dimiliki oleh suatu sekolah, sangat berpengaruh terhadap proses belajar mengajar. Sebagai contoh, bila tidak ada lampu penerangan di dalam kelas, saat hujan dan langit mendung, tentu akan membuat pencahayaan berkurang. Sarana prasarana sekolah tidak hanya berguna bagi siswa dalam belajar, tetapi juga membantu guru dalam melakukan pembelajaran. Bayangkan saja, bila tidak ada papan tulis, bagaimana guru matematika akan menjabarkan rumus yang ada di dalam buku teks? Oleh karena itu, sarana prasarana sangat penting demi kelancaran pembelajaran yang dilakukan oleh guru. Lingkungan mengajar yang kondusif membuat guru dapat menyalurkan ilmu yang mereka miliki dengan lancar, tidak hanya itu murid pun dapat menerima pelajaran dengan lebih baik. Lingkungan mengajar yang baik tidak hanya ditentukan oleh para siswa, tetapi yang lebih penting adalah bagaimana guru-guru dapat menyiptakan kondisi lingkungan tempat ia mengajar menjadi menyenangkan. Lingkungan mengajar yang nyaman juga tak luput dari peran serta kepala sekolah dan kepemimpinannya. Tugas kepala sekolahlah yang harus menyiptakan kondisi yang nyaman bagi para guru untuk melakukan proses pembelajaran untuk pertama kalinya. B. PEMBATASAN MASALAH Berdasarkan latar belakang di atas, agar permasalahan tidak meluas maka diperlukan pembatasan masalah. Pembatasan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Gaya kepemimpinan kepala sekolah sebatas persepsi guru-guru di SMK Batik 1 Surakarta.

5 2. Gaya kepemimpinan kepala sekolah dibatasi pada cara kepala sekolah dalam berinteraksi dengan guru, karyawan, dan murid. 3. Sarana prasarana sekolah dibatasi dengan kelengkapan sarana prasarana sekolah yang ada. 4. Lingkungan mengajar dibatasi dengan suasana yang ada pada lingkungan SMK Batik 1 Surakarta. C. RUMUSAN MASALAH Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, maka dapat dibuat rumusan masalah sebagai berikut : 1. Adakah pengaruh sarana prasarana sekolah dengan gaya kepemimpinan kepala sekolah bagi guru-guru SMK Batik 1 Surakarta? 2. Adakah pengaruh lingkungan mengajar dengan gaya kepemimpinan kepala sekolah bagi guru-guru SMK Batik 1 Surakarta? 3. Adakah pengaruh sarana prasarana sekolah dan lingkungan mengajar dengan gaya kepemimpinan kepala sekolah bagi guru-guru SMK Batik 1 Surakarata? D. TUJUAN PENULISAN Adapun tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian ini bila berdasarkan rumusan masalah di atas adalah sebagai berikut : 1. Untuk mengetahui pengaruh sarana prasarana sekolah terhadap gaya kepemimpinan kepala sekolah bagi guru-guru SMK Batik 1 Surakarta. 2. Untuk mengetahui pengaruh lingkungan mengajar terhadap gaya kepemimpinan kepala sekolah bagi guru-guru SMK Batik 1 Surakarta. 3. Untuk mengetahui pengaruh sarana prasarana sekolah dan lingkungan mengajar terhadap gaya kepemimpinan kepala sekolah bagi guru-guru SMK Batik 1 Surakarta.

6 E. MANFAAT PENELITIAN Dalam penulisan penelitian ini, diharapkan penelitian ini memiliki manfaat sebagai berikut : 1. Manfaat teoritis a. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangsih bagi ilmu pengetahuan pada umumnya dan dunia pendidikan pada khususnya, khususnya bagi guru terhadap gaya kepemimpinan kepala sekolah. b. Sebagai dasar untuk mengadakan penelitian lebih lanjut di masa yang akan datang. 2. Manfaat praktis a. Bagi lembaga pendidikan Sebagai masukkan dan pertimbangan dalam menentukan kebijakan dan keputusan dalam rangka meningkatkan mutu guru, kepala sekolah, serta sarana prasarana yang ada di setiap sekolah. b. Bagi sekolah Sebagai masukkan dan pertimbangan dalam menentukan kebijakan keputusan dalam rangka menciptakan lingkungan sekolah yang aman dan nyaman, serta pengembangan mutu sekolah. c. Bagi penulis Penelitian ini dapat menambah pengetahuan penulis dalam praktik kepemimpinan seorang kepala sekolah dengan bermacam gaya kepemimpinan yang ditunjang oleh sarana prasarana sekolah serta lingkungan mengajar bagi guru-guru di SMK Batik 1 Surakarta. F. SISTEMATIKA PENULISAN SKRIPSI berikut : Sistematika penulisan karya ilmiah dalam penelitian ini adalah sebagai

7 BAB I PENDAHULUAN Bab ini berisi tentang latar belakang masalah, pembatasan masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan sistematika penulisan. BAB II TINJAUAN PUSTAKA Bab ini berisi tentang kajian teori yang digunakan dalam penyusunan penelitian yang berkaitan dengan definisi dari setiap variabel, penelitian terdahulu, kerangka berfikir, dan hipotesis. BAB III METODE PENELITIAN Bab ini berisi tentang jenis dan desain penelitian; tempat dan waktu penelitian; populasi, sampel, dan sampling; definisi operasional variabel; teknik dan instrumen pengumpulan data; dan teknik analisis data. BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Bab ini berisi tentang gambaran umum mengenai objek penelitian, deskripsi data, pembahasan, dan keterbatasan penelitian. BAB V PENUTUP Bab ini berisi simpulan, implikasi, dan saran. DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN