BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

dokumen-dokumen yang mirip
PANDUAN KREDENSIAL KEPERAWATAN RUMAH SAKIT ROYAL PROGRESS

PEDOMAN PENGORGANISASIAN KOMITE TENAGA KESEHATAN LAIN RS. BUDI KEMULIAAN BATAM

Panduan Kredensial dan Rekredensial Staf klinis Puskesmas Kampala -RAHASIA- BAB I PENDAHULUAN

BAB I DEFINISI Proses Keredensial (Credentialing): Proses Re- Kewenangan klinis (clinical privilege) : Surat Penugasan (clinical Appointment) Tenaga

PEDOMAN KOMITE PENUNJANG MEDIS RUMAH SAKIT IBU DAN ANAK BINA SEHAT MANDIRI

7. Praktik Keperawatan adalah pelayanan yang diselengarakan oleh perawat dalam bentuk asuhan keperawatan.

PANDUAN KREDENSIAL STAF KEPERAWATAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

dr. AZWAN HAKMI LUBIS, SpA, M.Kes

PEDOMAN PENGORGANISASIAN KOMITE NAKES RS. JANTUNG BINAWALUYA 2016

PEDOMAN PENYELENGGARAAN KOMITE KEPERAWATAN RUMAH SAKIT BAB I PENDAHULUAN

KPS 1 RS Menetapkan pendidikan, keterampilan, pengetahuan dan persyaratan bagi seluruh staff

KREDENSIAL TENAGA KESEHATAN LAIN

PERAN KOMITE MEDIS DALAM PEMBERIAN KEWENANGAN KLINIS PADA STAF MEDIS RS

I. Ketua Komite Keperawatan

PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 49 TAHUN 2013 TENTANG KOMITE KEPERAWATAN RUMAH SAKIT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PANDUAN KREDENSIAL DAN REKREDENSIAL TENAGA KESEHATAN LAINNYA

BAB I PENDAHULUAN. sumber daya manusia, serta penyelenggaraan penelitian, pengembangan dan penapisan teknologi

KREDENSIAL DAN KEWENANGAN KLINIS TENAGA KEFARMASIAN. Dra. Yulia Trisna, Apt., M.Pharm

POKJA KUALIFIKASI dan PENDIDIKAN STAFF (KPS)

PANDUAN KREDENSIAL DAN REKREDENSIAL STAF MEDIS

PERATURAN BUPATI SINJAI NOMOR 7 TAHUN 2013 TENTANG PERATURAN INTERNAL (HOSPITAL BYLAWS) RUMAH SAKIT UMUM DAERAH SINJAI BUPATI SINJAI,

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

D. Dasar hukum 1. UU. No.36. Tahun Tentang kesehatan 2. Peraturan Menteri Kesehatan No. 1796/Menkes/Per/VII/2011, tentang Kesehatan 3.

PERSIAPAN BIDANG PELAYANAN KEPERAWATAN TERKAIT UU KEPERAWATAN DALAM STANDAR AKREDITASI RS VERSI 2012

BAB I PENDAHULUAN. segala sesuatu yang terjadi di rumah sakit sebagaimana dimaksud dalam pasal. 46 UU Nomor 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit.

PROGRAM KERJA KOMITE KEPERAWATAN. RSUD Dr. DJASAMEN SARAGIH KOTA PEMATANGSIANTAR TAHUN 2014

PROGRES DOKUMEN POKJA KKS ( KOMPETENSI DAN KEWENANGAN STAF )

INTEGRASI PENDIDIKAN KESEHATAN DALAM PELAYANAN RUMAH SAKIT (IPKP) STANDAR NASIONAL AKREDITASI RUMAH SAKIT EDISI 1 EFEKTIF TANGGAL 1 JANUARI 2018

ORGANISASI PELAYANAN KESEHATAN PERTEMUAN II LILY WIDJAYA, SKM.,MM, PRODI D-III REKAM MEDIS DAN INFORMASI KESEHATAN, FAKULTAS ILMU-ILMU KESEHATAN

PEDOMAN PENGORGANISASIAN KOMITE KEPERAWATAN

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 77 TAHUN 2015 TENTANG PEDOMAN ORGANISASI RUMAH SAKIT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

STANDAR PRAKTIK KEBIDANAN. IRMA NURIANTI, SKM. M.Kes

INTEGRASI PENDIDIKAN KESEHATAN DALAM PELAYANAN RUMAH SAKIT (IPKP)

Peran dan Fungsi Komite Medik di Rumah Sakit

BUPATI KLATEN PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN KLATEN NOMOR 8 TAHUN 2014 TENTANG RUMAH SAKIT UMUM DAERAH BAGAS WARAS KABUPATEN KLATEN

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 77 TAHUN 2015 TENTANG PEDOMAN ORGANISASI RUMAH SAKIT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUKU PUTIH DISUSUN OLEH : KOMITE KEPERAWATAN RSML

KEPUTUSAN DIREKTUR RS. PANTI WALUYO YAKKUM SURAKARTA Nomor : 2347a/PW/Sekr/VIII/2014 TENTANG

PANDUAN KREDENSIAL STAF APOTEKER, ASISTEN APOTEKER, RADIOGRAFER, AHLI GIZI, FISIOTERAPI, PEREKAM MEDIS, ANALIS DAN TEKNISI ELEKTROMEDIS

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN INTERNAL STAF MEDIS KLINIK PRATAMA TABITA PENDAHULUAN

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BUPATI BANYUWANGI PERATURAN BUPATI BANYUWANGI NOMOR 39 TAHUN 2015 TENTANG PERATURAN INTERNAL RUMAH SAKIT UMUM DAERAH BLAMBANGAN KABUPATEN BANYUWANGI

I.PENDAHULUAN LATAR BELAKANG

KEPUTUSAN DIREKTUR RUMAH SAKIT ERNALDI BAHAR

TATA KELOLA, KEPEMIMPINAN DAN PENGARAHAN (TKP) > 80% Terpenuhi 20-79% Terpenuhi sebagian < 20% Tidak terpenuhi

PEMERINTAH KOTA TANJUNGPINANG PERATURAN DAERAH KOTA TANJUNGPINANG NOMOR 10 TAHUN 2012 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH

KOMPETENSI DAN KEWENANGAN STAF (KKS)

REGISTRASI TENAGA KESEHATAN (PERMENKES NO. 161 TAHUN 2010)

PEDOMAN PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN (PKB) PERAWAT INDONESIA

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN LOMBOK UTARA NOMOR 9 TAHUN 2013 SERI D NOMOR 9 TAHUN 2013 PERATURAN DAERAH KABUPATEN LOMBOK UTARA NOMOR 9 TAHUN 2013 TENTANG

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

Transisi epidemiologis

2 Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 144, Tambahan Lembaran Negar

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. itu sendiri, hal ini sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan

- 1 - DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI MOJOKERTO,

PETUNJUK PELAKSANAAN JENJANG KARIR PERAWAT DI RUMAH SAKIT

KERANGKA ACUAN CLINICAL PREVILEGE KEPERAWATAN RS. TMC TASIKMALAYA I. PENDAHULUAN

PERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN SELATAN NOMOR 012 TAHUN 2014 TENTANG

PERLINDUNGAN HUKUM DALAM PRAKTIK KEPERAWATAN

BUPATI SUMEDANG PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI SUMEDANG NOMOR 67 TAHUN 2014 TENTANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR KALIMANTAN SELATAN,

PEDOMAN PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN (PKB) PERAWAT INDONESIA

Contoh Panduan KORPS MARINIR RUMKITAL MARINIR CILANDAK PANDUAN. RUMKITAL MARINIR CILANDAK JAKARTA 2016 DAFTAR ISI

PHARMACIST CREDENSIALS IN THE INDONESIAN NATIONAL ACCREDITATION STANDARD 2012 VERSION

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA TENTANG KEPERAWATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BUPATI TULUNGAGUNG PROVINSI JAWA TIMUR

PERATURAN WALIKOTA MOJOKERTO NOMOR 33 TAHUN 2010 TENT ANG

RS NUR HIDAYAH JL. IMOGIRI TIMUR KM 11,5 TRIMULYO JETIS BANTUL- DIY KPS: Kualifikasi dan Pendidikan Staf

PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 755/MENKES/PER/IV/2011 TENTANG PENYELENGGARAAN KOMITE MEDIK DI RUMAH SAKIT

PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 755/MENKES/PER/IV/2011 TENTANG PENYELENGGARAAN KOMITE MEDIK DI RUMAH SAKIT

PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 26 TAHUN 2013 TENTANG PENYELENGGARAAN PEKERJAAN DAN PRAKTIK TENAGA GIZI

TENTANG PERATURAN INTERNAL RUMAH SAKIT UMUM DAERAH DOKTER MOHAMAD SOEWANDHIE KOTA SURABAYA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA SURABAYA,

Langkah-langkah Implementasi Bab - KPS KARS

PANDUAN SUB KOMITE MUTU PROFESI KEPERAWATAN RUMAH SAKIT SENTRA MEDIKA CISALAK

KEPUTUSAN DIREKTUR RSUD dr. T.C. HILLERS MAUMERE NOMOR : RSUD/SK/ /VIII/2016 T E N T A N G

Sakit. Melalui komite keperawatan ini diharapkan dapat meningkatkan profesionalisme tenaga keperawatan serta mengatur tata kelola klinis yang baik

PERATURAN BUPATI SRAGEN NOMOR 84 TAHUN 2011 TENTANG PERATURAN INTERNAL RUMAH SAKIT UMUM DAERAH dr. SOERATNO GEMOLONG KABUPATEN SRAGEN

KUALIFIKASI DAN PENDIDIKAN STAF (KPS) -- STAF QUALIFICATION AND EDUCATION (SQE) APA YANG HARUS DISIAPKAN/ DIKETAHUI REGULASI RS/ DOKUMEN

PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 55 TAHUN 2013 TENTANG PENYELENGGARAAN PEKERJAAN PEREKAM MEDIS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

dr. H R Dedi Kuswenda, MKes Direktur Bina Upaya Kesehatan Dasar Ditjen Bina Upaya Kesehatan

Demikianlah permohonan ini kami sampaikan. Atas perhatiannya diucapkan terima kasih.

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 18 TAHUN 2013 TENTANG TATA KELOLA RUMAH SAKIT JIWA MENUR PROVINSI JAWA TIMUR

GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

BUPATI PATI PROVINSI JAWA TENGAH

DAFTAR WAWANCARA RUMAH SAKIT PRIMA HUSADA

PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 2052/MENKES/PER/X/2011 TENTANG IZIN PRAKTIK DAN PELAKSANAAN PRAKTIK KEDOKTERAN

Dalam Peraturan Internal Staf Keperawatan yang dimaksud engan : a.peraturan Internal Staf Keperawatan (Nursing STaf Bylaws) adalah peraturan penyeleng

2011, No Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lem

PROVINSI KEPULAUAN RIAU PERATURAN DAERAH KABUPATEN KARIMUN NOMOR 2 TAHUN 2015 TENTANG PEMBENTUKAN DAN SUSUNAN ORGANISASI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH

KOMITE NASIONAL UJI KOMPETENSI PERAWAT PPNI

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 19 TAHUN 2013 TENTANG TATA KELOLA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH Dr. SAIFUL ANWAR PROVINSI JAWA TIMUR

BERITA DAERAH KOTA BEKASI NOMOR :33.A 2012 SERI : E PERATURAN WALIKOTA BEKASI NOMOR 33.A TAHUN 2012

PIAGAM AUDIT INTERNAL

BUPATI KOTAWARINGIN BARAT PERATURAN BUPATI KOTAWARINGIN BARAT NOMOR 38 TAHUN 2010 TENTANG PERATURAN INTERNAL STAF MEDIS (MEDICAL STAFF BY LAWS) RSUD

PERATURAN MENTERI SOSIAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 03 TAHUN 2015 TENTANG SERTIFIKASI PEKERJA SOSIAL PROFESIONAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

RUMAH SAKIT ISLAM AT-TIN HUSADA

SISTEMATIKA A. LATAR BELAKANG B. TUJUAN C. KEWENANGAN KLINIS D. PENUGASAN KLINIS

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Seiring dengan meningkatnya pengetahuan dan kemampuan masyarakat mengakses informasi kesehatan dan isu tentang pelayanan kesehatan, maka tenaga kesehatan dituntut untuk memenuhi kompetensinya dalam memberikan pelayanan kesehatan. Untuk memastikan bahwa tenaga kesehatan tersebut memenuhi syarat dan memiliki kompetensi dalam memberikan pelayanan gizi serta kemampuannya dalam melaksanakan proses asuhan gizi pada pasien maka rumah sakit dan organisasi pemberi pelayanan kesehatan lainnya harus selalu mengevaluasi setiap kualifikasi dari tenaga baru yang akan direkrut dan tenaga lama yang sudah ada. Evaluasi yang dilakukan termasuk kewenangan klinis (clinical Appointmen) yang dimilikinya. Di dalam lingkungan rumah sakit, yang melakukan proses evaluasi adalah melalui proses kredensial. Panitia Kredensial Tenaga Gizi dibentuk dengan penanggung jawab Direktur rumah sakit yang mempunyai fungsi utama mempertahankan dan meningkatkan profesionalisme tenaga gizi. Melalui Panitia Kredensial Tenaga Gizi dengan melaksanakan proses kredensialing yang berjalan baik, maka kualitas profesi gizi senantiasa terjaga dengan harapan pelayanan gizi akan lebih baik dan paripurna. B. Tujuan 1. Tujuan Umum Melaksanakan tugas kredensial terhadap pegawai yang baru dan lama dalam rangka penjagaan mutu profesi gizi sehingga pelayanan asuhan gizi kepada pasien diberikan secara benar sesuai prosedur, baik sesuai kode etik profesi gizi dan hanya diberikan oleh tenaga gizi yang kompeten dengan kewenangan klinisnya jelas. 2. Tujuan khusus a. Merancang program kredensial sesuai dengan jenjang kompetensi keahlian. b. Menentukan tahapan proses kredensial: 1)Tenaga gizi mengajukan permohonan untuk memperoleh kewenangan klinis kepada Tim kredensial dengan metode self assessment 2)Tim kredensial melakukan verifikasi dan evaluasi data. 3) Berdasarkan hasil asessment, Tim Kredensial mengajukan kepada Kepala rumah sakit untuk menerbitkan surat penugasan (clinical previlage) guna melaksanakan kewenangan klinis (clinical appointment) c. Menentukan komponen pemberkasan standar kredensial yang meliputi : 1) Ijazah 2) STR (Surat Tanda Registrasi) 1

3) SIK (Surat Ijin Kerja) bagi tenaga gizi yang sudah bekerja 4)Sertifikat Pelatihan 5) Surat pernyataan memiliki pengetahuan atau keterampilan khusus yang diuraikan dalam uraian tugas (bagi tenaga gizi yang sudah bekerja) 6) Surat penyataan telah menyelesaikan program orientasi rumah sakit atau orientasi di unit tertentu (bagi tenaga gizi yang baru/mutasi) 7) Surat hasil pemeriksaan kesehatan (sesuai ketentuan) d. Menyusun porto folio untuk self evaluasi perkembangan profesional e. Melakukan proses kredensial terhadap pegawai baru sesuai SPO yang telah ditetapkan f. Melakukan proses kredensial ulang terhadap pegawai lama sesuai SPO telah yang ditetapkan g. Mengusulkan jenis pelatihan dan pendidikan formal yang dapat diakui untuk menunjang kompetensi h. Melaporkan hasil assesmen dan pemeriksaan serta memberikan rekomendasi kewenangan klinik kepada Tim Kredensial Tenaga Gizi i. Melakukan pemulihan kewenangan klinik j. Mengevaluasi proses kredensial 2

BAB II DASAR HUKUM A. Berdasarkan: KMK NO. 374/MENKES/SK/III/ 2007 tentang Standar Profesi B. Berdasarkan: Permenkes No. 26 tahun 2013 tentang Pasal 3 : Berdasarkan pendidikannya, tenaga gizi dikualifikasikan sebagai berikut: 1. Tenaga gizi lulusan Diploma Tiga Gizi sebagai Ahli Madya Gizi 2. Tenaga Gizi lulusan Diploma Empat Gizi sebagai Sarjana Terapan Gizi 3. Tenaga Gizi lulusan Sarjana sebagai Sarjana Gizi; dan 4. Tenaga Gizi lulusan pendidikan profesi sebagai Registered Dietisien Pasal 5 : 1. Tenaga Gizi untuk dapat melakukan pekerjaan dan praktiknya harus memiliki STRGz 2. Untuk dapat memperoleh STRGz sebagaiman dimaksud pada ayat (1), tenaga gizi harus memiliki sertifikat kompetensi sesuai peraturan perundang-undangan. 3. STRGz sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dikeluarkan oleh MTKI dengan masa berlaku C. Berdasarkan: Permenkes No. 78 tahun 2013 tentang Pelayanan Gizi Rumah Sakit (PGRS) D. Pedoman Manajemen Sumber Daya Manusia RUMKIT TINGKAT III BALADHIKA HUSADA JEMBER E. SK Tim Kredensial 1. Pasal 13 Tentang Kewajiban Bekerja Sesuai Standar, Menghormati Hak Pasien Dan Mengutamakan Keselamatan Pasien, yang menyatakan bahwa : Setiap Tenaga kesehatan Yang bekerja di Rumah Sakit harus bekerja sesuai dengan : Standar profesi, Standar pelayanan rumah sakit, Standar prosedur operasional yang berlaku, Etika profesi, Menghormati hak pasien dan Mengutamakan keselamatan pasien. 2. Pasal 33 Tentang organisasi rumah sakit, yang menyatakan bahwa : a. Setiap Rumah Sakit harus memilik organisasi yang efektif, efisien, dan akuntabel. b. Organisasi Rumah Sakit paling sedikit terdiri atas Kepala Rumah Sakit atau Direktur Rumah Sakit unsur pelayanan medis, unsurk keperawatan, unsur penunjang medis,komite medis, satuan pemeriksaan internal, serta administrasi umum dan keuangan. 3. Pasal 36 Tentang pengelolaan klinik, yang menyatakan bahwa : 3

Setiap Rumah Sakit harus Menyelenggarakan Tata kelola Rumah Sakit (Good Hospital Governance) dan Tata kelola klinis yang baik (Good Clinical Governance) 4. Pasal 46 Tentang tanggung jawab hukum, yang menyatakan bahwa : Rumah Sakit bertanggungjawab secara hukum terhadap semua kerugian yang ditimbulkan atas kelalaian yang dilakukan oleh tenaga kesehatan di Rumah Sakit. F. Serta meninjau tuntutan standar yang dipersyaratkan AKREDITASI Versi 2012 untuk tenaga gizi : Standar KPS 15. Rumah sakit mempekerjakan atau dapat mengizinkan berbagai professional kesehatan lainnya untuk memberikan asuhan dan pelayanan kepada pasien mereka atau berpartisipasi dalam proses asuhan pasien. Standar KPS 16 Rumah sakit mempunyai standar prosedur untuk mengidentifikasi tanggung jawab kerja dan menyusun penugasan kerja klinis berdasarkan pada kredensial anggota staf professional kesehatan lainnya dan setiap ketentuan peraturan perundangan. TIM KREDENSIAL Kredensial adalah proses verifikasi kompetensi seorang tenaga gizi yang selanjutnya ditetapkan kewenangan klinis (clinical privilege) untuk melakukan tindakan gizi sesuai dengan lingkup prakteknya. Rumah sakit wajib menetapkan kewenangan klinis tenaga kesehatan yang memperoleh izin praktek dalam rangka melaksanakan tata kelola klinis yang baik (good clinical governance). Kewenangan klinins harus dirumuskan dalam peraturan internal tenaga gizii A. Tujuan Melindungi keselamatan pasien dengan menjamin bahwa asuhan gizi kepada pasien diberikan oleh tenaga gizi yang berkompeten serta tidak bertentangan dengan kode etik profesi. B. Tugas dan wewenang Tugas tim kredensial adalah : 1. Menyusun dan membuat daftar kewenangan klinis sesuai jenjang karir, berdasarkan masukan dari kelompok staf gizi. 2. Melakukan assesmen dan pemeriksaan : Kompetensi Status kesehatan Perilaku Etika profesi 3. Melaporkan hasil assesmen dan pemeriksaan serta memberikan rekomendasi kewenangan klinik kepada Kepala Instalasi Gizi. 4. Melakukan proses kredensial masa berlaku surat penugasan klinik dan adanya permintaan khusus dari Kepala Instalasi Gizi. 4

5. Menilai dan memutuskan kewenangan klinis yang adekuat sesuai kompetensi yang dimiliki setiap tenaga gizi sesuai jenjang karir. C. Keanggotaan Keanggotaan tim kredensial sekurang-kurangnya terdiri dari ketua, sekertaris dan anggota serta dibantu oleh kelompok staf fungsional gizi dengan susunan sebagai berikut : Ketua : Dien Yuliani, S.Gz Sekretaris : Fenti Eka Putri, S.ST.Gz Anggota : 1. Dian Sekar Anggraini, S.Gz 2. Ana Agustin Ningsih, S.ST.Gz 3. Rhestiana Findy Agusyin, Amd.Gizi D. Kegiatan Pokok Mewujudkan tugas pokok dan fungsi dari tim kredensial. Tugas pokok dan fungsi tim kredensial adalah :. 1. Melakukan proses kredensial terhadap pegawai baru sesuai prosedur yang ditetapkan 2. Melakukan proses kredensial ulang terhadap pegawai lama sesuai prosedur yang ditetapkan 3. Melakukan proses kredensial terhadap pegawai yang bukan pegawai RUMKIT TK III BALADHIKA HUSADA yang akan memberikan pelayanan klinik di RUMKIT TK III BALADHIKA HUSADA 4. Memberi masukan kepada Kepala Instalasi Gizi dalam perbaikan/revisi proses kredensial 5. Menyusun porto folio untuk self evaluasi perkembangan profesional 6. Menentukan komponen standar kredensial : a. Ijazah b. STR (Surat Tanda Registrasi) c. SIK (Surat Ijin Kerja) bagi yang sudah bekerja d. Sertifikat Pelatihan e. Surat pernyataan memiliki pengetahuan atau keterampilan khusus yang diuraikan dalam uraian tugas (bagi tenaga gizi yang sudah bekerja) f. Surat penyataan telah menyelesaikan program orientasi rumah sakit atau orientasi di unit tertentu g. Surat hasil pemeriksaan kesehatan (sesuai ketentuan) E. Menentukan tahapan proses kredensial: 1. Tenaga gizi mengajukan permohonan kepada Tim Kredensial untuk memperoleh kewenangan klinis dengan metode self assessment 2. Tim kredensial melakukan verifikasi dan evaluasi 3. Direktur rumah sakit menerbitkan surat penugasan (clinical Appointment) 4. Merancang program kredensial sesuai dengan jenjang kompetensi keahlian. 5

5. Menentukan jenis pelatihan dan pendidikan formal yang dapat diakui untuk menunjang kompetensi 6. Melaporkan hasil assesmen dan pemeriksaan serta memberikan rekomendasi kewenangan klinik kepada Kepala Instalasi Gizi 7. Melakukan pemulihan kewenangan klinik 8. Melakukan kredensial ulang secara berkala sesuai waktu yang ditetapkan F.Target kredensial Setiap tenaga gizi memiliki surat Clinical Appointment dari Direktur Rumah Sakit sesuai dengan Clinical Privilege berdasarkan mekanisme Credentialing G. Aspek yang di Kredensial : 1. Kompetensi Akademis a. Kognitif b. Psikomotor 2. Kesehatan a. Kompetensi Fisik b. Kesehatan Mental/ Perilaku 6

ALUR PROSES KREDENSIAL Standar kompetensi tenaga gizi Kode etik profesi gizi TENAGA GIZI Mengajukan permohonan TIM KREDENSIAL VERIFIKASI DAN EVALUASI PERSETUJUAN KEPALA INSTALASI GIZI mengajukan KEPALA RUMAH SAKIT REKOMENDASI CLINICAL APPOINTMENT 7

BAB III PROGRAM KERJA TIM KREDENSIAL A. Rencana Kerja Berdasarkan tugas pokok dan fungsi dari tim kresensial, berikut ini rencana kerja dari tim kredensial. TABEL RENCANA KERJA TIM KREDENSIAL TAHUN 2016 No Program kerja Proses kegiatan 1 Pembuatan kelengkapan perangkat kredensial. 1. SPO kredinsial penerimaan/ seleksi tenaga baru 2. Menyusun Protap verifikasi, evaluasi kredinsial tenaga gizi 3. Membuat alur proses kredinsialing tenaga baru 4. Membuat alur proses kredinsialing tenaga lama 5. Format permohonan untuk uji kesehatan fisik dan kesehatan mental 6. Membuat usulan untuk melakukan assesment kewenangan klinis menggunakan berbagai metode yang telah disepakati 7. Menyusun penjenjangan karer tenaga gizi 8. Format rincian kewenangan klinis 9. Membuat data base tentang tenaga gizi 10. Menyusun kewenangan klinis di area tempat kerja 11. Membuat keputusan untuk pemberian kewenangan klinik oleh Kepala Instalasi kepada 8 Tahun 2016 1 2 3 4 5 6 7 8 9 1 0 11 12

RUMKIT TK III BALADHIKA HUSADA 12. Membuat format rekomendasi ke Derektur untuk clinical privilege 13. Format rekomendasi perubahan rincian kewenangan klinis (Ijazah, Lisensi, Sertifikat) 14. Format rekomendasi penolakan kewenangan klinis 15. Format rekomendasi pencabutan kewenangan klinis 16. Format rekomendasi pemulihan kewenangan klinis 17. Melakukan evaluasi secara berkala sesuai waktu yang di tetapkan 18. Format permohonan pengajuan kredensialing 19. Membuat panduan dan SOP untuk melakukan pemulihan klinik. 20. Format clinical previlage 21. Format clinical appointment 22. Format Permohonan banding assesment kompetensi 23. Format Instrumen assesment kompetensi 24. Format self assesment 2 Mengajukan hasil pembuatan perangkat kredensial ke Kepala Instalasi Gizi 9

3 Melakukan proses kredensial terhadap pegawai baru dan lama sesuai prosedur yang ditetapkan. 6 Merancang program kredensial sesuai dengan jenjang kompetensi keahlian. 7 Menentukan jenis pelatihan dan pendidikan formal yang dapat diakui untuk menunjang kompetensi 8 Membuat sistem pelaporan hasil assesmen dan pemeriksaan serta memberikan rekomendasi kewenangan klinik kepada Kepala Instalasi Gizi 9 Melakukan pemulihan kewenangan klinik 10

10 Menyusun jadwal untuk melakukan kredensial ulang secara berkala sesuai waktu yang ditetapkan B. Tehnik Pelaksanaan Kegiatan 1. Membuat kerangka acuan untuk masing masing program yang direncanakan. 2. Membuat standar opersional prosedur pada masing masing alur pelaksanaan yang terkait dengan kredensial dan kewenagan klinik 3. Sosialisasi/visitasi kepada direktur, stuktural, dan seluruh tenaga gizi di RUMKIT TK III BALADHIKA HUSADA 4. Bekerja sama dengan : a. Bidang kepegawaian dalam proses rekruitmen karyawan baru. b. PERSAGI tingkat rumah sakit dan Kota untuk kelengkapan perijinan praktek keperawatan. C. Evaluasi 1. Evaluasi dilakukan terhadap ketepatan atau penyimpangan jadwal masing masing rencana kegiatan yang telah direncanakan. 2. Mengevaluasi hasil terhadap masing masing rencana kegiatan yang direncanakan. 3. Menilai efektifitas dan kesesuaian rencana yang disusun terhadap standar yang harus dipenuhi. 4. Menilai efektifitas standar operasional prosedur terhadap standar yang harus dipenuhi. 11

BAB IV PENUTUP Panduan Kredensial Gizi disusun agar dapat dipakai sebagian pegangan dan acuan oleh setiap staf medis dan non medis dalam melaksanakan kegiatan pelayanan medis kepada pasien, serta sebagai dasar paduan bagi Seluruh staf medis dan non medis dibawah ruang lingkupnya dalam melaksanakan kegiatannya. Panduan Kredensial Gizi Koma berlaku sejak tanggal ditetapkan 12

13