Jurnal Care Vol.5, No.1,Tahun 2017

dokumen-dokumen yang mirip
HUBUNGAN ANTARA PENDAMPINGAN PERSALINAN OLEH KELUARGA DENGAN LAMANYA PERSALINAN KALA II DI BPS HJ. YUSFA F. ZUHDI GEMPOL PADING PUCUK

Hubungan Pengetahuan Ibu Hamil tentang Proses Persalinan dengan Tingkat Kecemasan Menghadapi Persalinan

HUBUNGAN SENAM HAMIL DENGAN NYERI KONTRAKSI PADA IBU INPARTU (Relationship Between Pregnancy Exercise With Pain Contraction In Labour)

HUBUNGAN KARAKTERISTIK IBU HAMIL TRIMESTER III DENGAN TINGKAT KECEMASAN DALAM MENGHADAPI PERSALINAN DI POLI KIA PUSKESMAS TUMINTING

HUBUNGAN KEIKUTSERTAAN SENAM HAMIL DENGAN KEMAJUAN PERSALINAN KALA 1 FASE AKTIF DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS CUKIR KAB. JOMBANG TAHUN 2013

PERSEPSI IBU HAMIL TRIMESTER III TENTANG DUKUNGAN SUAMI MENJELANG PROSES PERSALINAN DI PUSKESMAS KRETEK

HUBUNGAN ANTARA PERAN SUAMI DENGAN KESIAPAN IBU HAMIL TRIMESTER III DALAM MENGHADAPI PERSALINAN DI RB. RAHAYU UNGARAN KABUPATEN SEMARANG

Jurnal Care Vol.5, No2,Tahun 2017

NASKAH PUBLIKASI. Disusun oleh : Dita Rossalina Ulfah

TRIMESTER III DI PUSKESMAS TEGALREJO YOGYAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. Penurunan angka kematian ibu merupakan salah satu masalah besar di negeri

HUBUNGAN DUKUNGAN SUAMI DENGAN KUNJUNGAN ANTENATAL CARE (ANC) PADA IBU HAMIL DI KABUPATEN TABANAN

Abstract. Healthy Tadulako Journal 11. Hubungan antara pendampingan persalinan...( Abd. Halim, Fajar, Nur)

HUBUNGAN ANTARA KEIKUTSERTAAN SENAM HAMIL DENGAN KETEPATAN WAKTU PROSES PERSALINAN KALA II DI KLINIK AS SYIFA SURADADI KABUPATEN TEGAL

PERAN SUAMI DALAM MEMBERIKAN DUKUNGAN MORIL PERSIAPAN PERSALINAN DI PUSKESMAS PLERET BANTUL

HUBUNGAN SENAM HAMIL TERHADAP LAMANYA PROSES PERSALINAN PADA IBU BERSALIN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS BAYAT KLATEN

HUBUNGAN USIA DAN PARITAS DENGAN KEJADIAN RETENSIO PLASENTA PADA IBU BERSALIN

BAB I PENDAHULUAN. bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan ibu-ibu

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU HAMIL DENGAN KECEMASAN PROSES PERSALINAN DI BPM HJ. MARIA OLFAH, SST BANJARMASIN ABSTRAK

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PEMILIHAN PENOLONG PERSALINAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KABUPATEN PANDEGLANG

Trisna Ebtanastuti 2, Anjarwati 3 INTISARI

HUBUNGAN PELAKSANAAN SENAM HAMIL TERHADAP KEJADIAN KALA II LAMA DI RSUD dr. H. MOCH. ANSARI SALEH BANJARMASIN TAHUN 2015 ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. mengenai kehamilan, perawatan kehamilan, persalinan, perawatan nifas,

HUBUNGAN DUKUNGAN SUAMI DENGAN FREKUENSI KUNJUNGAN ULANG NIFAS DI WILAYAH PUSKESMAS PURWOYOSO KOTA SEMARANG

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN IBU TENTANG PEMERIKSAAN KEHAMILAN TRIMESTER I DENGAN KUNJUNGAN K1 MURNI DI BPS HANIK SURABAYA

VOLUME 1 NO. 2 (JULI DESEMBER 2016) P-ISSN: E-ISSN:

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI CAKUPAN K4 DI KABUPATEN BANYUWANGI TAHUN 2014

BAB I PENDAHULUAN. lahir sejak lama telah menjadi masalah, khususnya di negara-negara

MOTIVASI DAN KEPATUHAN KUNJUNGAN ANTENATAL CARE (ANC) PADA IBU HAMIL TRIMESTER III

Yeni Yuniarti 2, Suesti 3 INTISARI

PENGETAHUAN IBU TENTANG PERAWATAN TALI PUSAT BERHUBUNGAN DENGAN WAKTU LEPAS TALI PUSAT

HUBUNGAN DUKUNGAN SUAMI DENGAN KEPATUHAN KONSUMSI TABLET FE PADA IBU HAMIL TRIMESTER III DI PUSKESMAS WIROBRAJAN KOTA YOGYAKARTA

HUBUNGAN PENDAMPINGAN SUAMI DENGAN LAMA KALA I FASE AKTIF CORRELATION OF HUSBAND MENTORING WITH DURATION OF FIRST STAGE ACTIVE PHASE

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB) di

BAB I PENDAHULUAN. terakhir dan kelahiran ( 38 minggu dari pembuahan ). Istilah medis untuk. wanita yang belum pernah hamil dikenal sebagai gravida.

HUBUNGAN KOMUNIKASI TERAPEUTIK DENGAN TINGKAT KECEMASAN IBU PRIMIGRAVIDA DALAM MENGHADAPI PERSALINAN DI PUSKESMAS PLERET BANTUL TAHUN

SKRIPSI Disusun Guna Memenuhi Sebagian Persyaratan Meraih Derajat Sarjana S-1 Keperawatan. Diajukan Oleh: ANIK ENIKMAWATI J

GAMBARAN PENGETAHUAN IBU TENTANG DETEKSI DINI TANDA BAHAYA KEHAMILAN DESCRIPTION OF MOTHER KNOWLEDGE ABOUT EARLY DETECTION OF PREGNANCY RISK SIGN

BAB I PENDAHULUAN. dan dapat melahirkan bayi dengan selamat. Ada dua cara persalinan yaitu

BAB I PENDAHULUAN. di negara berkembang. Di negara miskin sekitar 25-50% kematian wanita usia subur

GAMBARAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU HAMIL TENTANG KEHAMILAN RESIKO TINGGI DIPUSKESMAS PEKAUMAN BANJARMASIN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Bidan merupakan salah satu sumber daya yang mempunyai peran

HUBUNGAN UMUR DAN PARITAS DENGAN LAMANYA PELEPASAN PLASENTA PADA IBU BERSALIN DI RUMAH BERSALIN AL-AMIN DONOYUDAN KALIJAMBE SRAGEN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. berkedudukan di masyarakat (Kamus Besar Bahasa Indonesia, 2002, hlm. 215).

GLOBAL HEALTH SCIENCE, Volume 2 Issue 4, Desember 2017 ISSN

SIKAP IBU HAMIL DENGAN KEPATUHAN KUNJUNGAN ANTENATAL CARE PERTAMA (K1) COMPLIANCE WITH THE ATTITUDE OF PREGNANT WOMEN PRENATAL CARE FIRST VISIT

HUBUNGAN PARITAS DENGAN TINGKAT KECEMASAN IBU HAMIL TRIMESTER III DALAM MENGHADAPI PERSALINAN

Analisis Faktor - Faktor Yang Berhubungan Dengan Keikutsertaan Ibu Hamil Dalam Melakukan Senam Hamil Pada Kelas Ibu Hamil

ANALISIS TINGKAT KECEMASAN IBU KEHAMILAN PERTAMA DALAM MENGHADAPI PERSALINAN

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN ANEMIA IBU HAMIL TRIMESTER III DI PUSKESMAS CIKAMPEK KABUPATEN KARAWANG

NERS JURNAL KEPERAWATAN Volume 11, No 1, Maret 2015 : ISSN X

Sartika Zefanya Watugigir Esther Hutagaol Rina Kundre

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU HAMIL DENGAN PEMANFAATAN ANTENATAL CARE DI PUSKESMAS KAMPUNG DALAM PONTIANAK

BAB I PENDAHULUAN. akan menghadapi risiko yang bisa mengancam jiwanya. Oleh karena itu, setiap

STUDI PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG TANDA BAHAYA SELAMA MASA NIFAS (Di Desa Pomahan Janggan Kecamatan Turi Kabupaten Lamongan 2015)

HUBUNGAN KEHAMILAN POSTTERM DENGAN KEJADIAN ASFIKSIA PADA BAYI BARU LAHIR DI RSUD ABDUL MOELOEK

Lies Indarwati Akademi Kebidanan Estu Utomo Boyolali ABSTRAK

Agus Byna 1, Laurensia Yunita 2, Indah Ratna Sari * *Korespondensi Penulis, Telepon : ,

BAB I PENDAHULUAN. orang. Menurut (World Health Organization,2012) kesehatan adalah suatu

BEBERAPA FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KUNJUNGAN IBU HAMIL (K4) DI WILAYAH KERJA UPTD PUSKESMAS CIMARAGAS KABUPATEN CIAMIS TAHUN 2013.

Program Studi Diploma IV Bidan Pendidik Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Aisyiyah Yogyakarta

Devita Zakirman Stikes Jend. A. Yani Cimahi

Ratna Feti Wulandari Akademi Kebidanan Pamenang Pare - Kediri

HUBUNGAN DUKUNGAN SUAMI PADA IBU HAMIL DENGAN FREKUENSI KUNJUNGAN ANC DI PUSKESMAS NGORESAN KARYA TULIS ILMIAH

BAB 1. yang telah ditentukan dalam Millenium Development Goals (MDGs), Target yang akan dicapai sampai tahun 2015 adalah mengurangi

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG. Hamil merupakan kodrat bagi wanita, khususnya kehamilan pertama yang

Jurnal Keperawatan, Volume X, No. 1, April 2014 ISSN DUKUNGAN KELUARGA TERHADAP KELANCARAN PROSES PERSALINAN DI BPS MUKSININ

BAB I PENDAHULUAN. dari tahun ke tahun.sementara target Rencana Pembangunan Jangka Menengah

59 KEPUASAN DALAM PELAYANAN ANTENATAL CARE (ANC) BERDASARKAN TINGKAT PENDIDIKAN DAN USIA PADA IBU HAMIL

Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil Primigravida Tentang Persiapan Menghadapi Persalinan Di Puskesmas Kedawung I Kabupaten Sragen

HUBUNGAN DUKUNGAN SUAMI SAAT ANTENATAL DAN INTRANATAL DENGAN BOUNDING ATTACHMENT PADA IBU POST PARTUM DI RSU PANCARAN KASIH GMIM MANADO

BAB I PENDAHULUAN. terjadi bila sel telur (ovum) dibuahi dan berkembang sampai menjadi janin (fetus)

Jurnal Ilmiah Kesehatan,9(1); Maret 2017

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG TANDA BAHAYA KEHAMILAN DENGAN KEPATUHAN PEMERIKSAAN KEHAMILAN DI BPS ERNAWATI BOYOLALI

HUBUNGAN MINAT IBU MENYUSUI DENGAN PERAWATAN PAYUDARA DI RS PKU MUHAMMADIYAH KOTAGEDE

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG HYPNOBIRTHING DENGAN SIKAP IBU HAMIL TERHADAP TERAPI HYPNOBIRTHING DI BPM Ny.

BAB I PENDAHULUAN. Tolak ukur keberhasilan dan kemampuan pelayanan kesehatan suatu

PERBEDAAN TINGKAT KECEMASAN IBU PRIMIGRAVIDA DAN MULTIGRAVIDA PADA KEHAMILAN TRIMESTER III

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kehamilan merupakan peristiwa penting bagi wanita, dimana seorang wanita akan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kehamilan bukan merupakan suatu keadaan penyakit atau kondisi ibu yang

HUBUNGAN PENDIDIKAN DAN PENGETAHUAN IBU POSTPARTUM TERHADAP PELAKSANAAN KUNJUNGAN MASA NIFAS DI BIDAN PRAKTIK SWASTA NURACHMI PALEMBANG

HUBUNGAN DUKUNGAN SUAMI DENGAN PEMANFAATAN KELAS IBU HAMIL DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS HARAPAN RAYA PEKANBARU

PENDAHULUAN Kehamilan merupakan proses alamiah yang akan dialami oleh setiap wanita. Lama kehamilan sampai aterm adalah 280 sampai 300 hari atau 39

PERSIAPAN PERSALINAN IBU HAMIL DITINJAU DARI JUMLAH PERSALINAN DAN JUMLAH KUNJUNGAN KEHAMILAN

HUBUNGAN PENGETAHUAN DENGAN MOTIVASI IBU DALAM MENINGKATKAN STATUS GIZI PADA BALITA DENGAN STATUS GIZI KURANG DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS BARENG

Volume 4 No. 2, September 2013 ISSN : HUBUNGAN RIWAYAT PERSALINAN PADA IBU MULTIPARA DENGAN

TINGKAT KECEMASAN PADA PASIEN YANG HOSPITALISASI. Nugrahaeni Firdausi

JURNAL KESEHATAN DAN KEBIDANAN (JOURNAL OF MIDWIFERY AND HEALTH)

ANALISYS THE FULFILLMENT PARTOGRAPH IN MONITORING PHASE I FOR DECREASE MORTALITY IN DELIVERING BABY SeptiRianawati 1, YuliTrisnawati 2 ABSTRACT

Heriani STIKES Al-Ma arif Baturaja Program Studi DIII Kebidanan Jln.Dr Mohammad Hatta No 687 B Baturaja.

IJMS Indonesian Journal On Medical Science Volume 4 No 1 - Januari 2017

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN PRIMIGRAVIDA TENTANG TANDA BAHAYA KEHAMILAN DENGAN FREKUENSI KUNJUNGAN ANTENATAL CARE

SENAM HAMIL MEMPERCEPAT PROSES PERSALINAN KALA II

PENGARUH KECEMASAN IBU TERHADAP PROSES PERSALINAN KALA 1 FASE AKTIF DI BPS ATIK SUHARIJATI SURABAYA. Nur Masruroh*

Kata Kunci: Pengetahuan Mahasiswi, Persalinan, Hypnobirthing

EFEK SENAM HAMIL TERHADAP LAMA KALA II PERSALINAN PRIMIPARA DITINJAU BERDASARKAN BERAT BADAN JANIN (Studi di Rumah Bersalin Bhakti Ibu Semarang)

Volume 4 No. 1, Maret 2013 ISSN : HUBUNGAN TINGKAT KECEMASAN IBU HAMIL DENGAN KESEHATAN JANIN TRIMESTER II DI RSIA KUMALA SIWI JEPARA

HUBUNGAN PELAKSANAAN ASUHAN SAYANG IBU DENGAN KECEMASAN PROSES PERSALINAN DI BPM HESTI UTAMI DESA GRANTUNG KECAMATAN BAYAN KABUPATEN PURWOREJO

BAB I PENDAHULUAN. dan diakhiri dengan proses persalinan (Patriasari, 2009). Ibu hamil mengalami

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Periode kehamilan dan persalinan pada wanita merupakan pengalaman yang

Transkripsi:

140 HUBUNGAN SENAM HAMIL, DUKUNGAN SUAMI DAN DUKUNGAN BIDAN DENGAN TINGKAT KECEMASAN IBU MENJELANG PERSALINAN DI BPS NY. HJ. M. INDRIYATI Vivin Yuni Astutik 1) Titin Sutriyani 2) Diploma 4 Kebidanan Universitas Tribhuwana Tunggadewi e-mail: titinsuryani@gmail.com ABSTRACT Childbirth is a normal physiological event. Positive feeling and active participation maternal make maternal psychiatric condition quieter that support the childbirth delivery and does not cause stress on the baby. This can be facilitated through the support from her husband and the midwife who helped during delivery. The purpose of this study was to determine the relationship between pregnancy exercise, husband s support and midwife s support with the level of maternal anxiety during childbirth in BPS Ny. Hj. M. Indriyati Malang. This research is quantitative descriptive using analytic survey research design with cross sectional approach. The population in this study is all maternal who are in BPS Ny. Hj. M. Indriyati Malang with samples 36 people were taken by purposive sampling technique sampling. Instrument using questionnaire, observation sheet, and sheet of interview. Data analysed by using multiple linear regression equation. The test of the effect of independent and dependent variables are jointly used analytical approach variety of regression. The results showed that there is a association between pregnancy exercise with the level of anxiety, there is a relationship between husband's support with level of anxiety, there is a relationship between midwife s support with the level of anxiety; and husband s support variable is more dominant on the level of anxiety. Recommended to the next researcher to conducting research on how to resolve the level of anxiety to face childbirth in pregnant maternal with relaxation techniques. Keywords: Anxiety Levels, Husband s Support, Midwife s Support, Pregnant exercise ABSTRAK Persalinan merupakan kejadian fisiologi yang normal. Perasaan positif dan partisipasi aktif ibu bersalin membuat kondisi kejiwaan ibu lebih tenang yang sangat mendukung kelancaran persalinan dan tidak menyebabkan stres pada bayi. Hal ini dapat difasilitasi melalui dukungan dari suami dan bidan yang membantu saat proses persalinan. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui hubungan senam hamil, dukungan suami dan dukungan bidan dengan tingkat kecemasan ibu menjelang persalinan di BPS Ny. Hj. M. Indriyati Malang. Penelitian ini merupakan jenis penelitian deskriptif kuantitatif dengan menggunakan desain penelitian survey analitik dengan pendekatan cross sectional yaitu untuk mengetahui adanya hubungan antara variabel dependent dengan variabel independent (Notoatmojo, 2012). Populasi dalam penelitian ini adalah semua ibu bersalin yang berada di BPS Ny. Hj. M. Indriyati Malang dengan sampel sejumlah 36 orang diambil dengan teknik sampel purposive sampling.instrumen dengan menggunakan kuesioner,lembar observasi, dan lembar wawancara.analisa data menggunakan persamaan regresi linier berganda.untuk menguji pengaruh variabel bebas dan terikat secara bersama-sama digunakan pendekatan analisis ragam regresi. Hasil penelitian menunjukkan ada hubungan antara senam hamil dengan tingkat kecemasan ; ada hubungan dukungan suami dengan

141 tingkat kecemasan, ada hubungan dukungan bidan dengan tingkat kecemasan; variabel dukungan suami mempunyai hubungan yang lebih dominan terhadap tingkat kecemasan Direkomendasikan untuk peneliti selanjutnya melakukan penelitian tentang cara mengatasi tingkat kecemasan menghadapi persalinan pada ibu hamil, dengan tehnik relaksasi. Kata Kunci : Dukungan suami,dukungan bidan, senam hamil, tingkat kecemasan PENDAHULUAN Persalinan merupakan kejadian fisiologi yang normal. Kelahiran seorang bayi juga merupakan peristiwa sosial yang ibu dan keluarga menantikannya selama 9 bulan. Ketika persalinan dimulai, peranan ibu adalah untuk melahirkan bayinya. Peran petugas kesehatan adalah memantau persalinan untuk mendeteksi dini adanya komplikasi, di samping itu bersama keluarga memberikan bantuan dan dukungan pada ibu bersalin. Persalinan merupakan suatu proses dimana bayi, plasenta dan selaput ketuban keluar dari uterus ibu (Prawirohardjo, 2008). Proses persalinan merupakan pengalaman yang membutuhkan banyak tenaga, emosi, serta fisik. Oleh karena itu akan sangat menyenangkan bila ibu bersalin dapat membagi pengalaman tersebut dengan seseorang. Pilihan pertama yang dipilih adalah suami, karena ia telah terlibat dengan proses kehamilan sejak awal (Dougall, 2003). Kala II merupakan tahap yang membutuhkan energi yang besar dalam suatu persalinan. Biasanya disebut tahap kerja persalinan, yaitu seorang ibu berusaha mengeluarkan bayinya dengan mengikuti kontraksi yang kuat sehingga memungkinkan ikut berperan aktif dan positif. Perasaan positif dan partisipasi aktif ibu bersalin membuat kondisi kejiwaan ibu lebih tenang yang sangat mendukung kelancaran persalinan dan tidak menyebabkan stres pada bayi. Hal ini dapat difasilitasi melalui dukungan dari suami dan bidan yang membantu saat proses persalinan (Rose, 2007). Permasalahan persalinan yang dapat dideteksi saat kehamilan,seringkali membuat ibu cemas. Data WHO menunjukkan sebanyak 99 % kematian ibu diakibatkan oleh masalah persalinan atau kelahiran, sehingga ibu hamil sering merasa cemas terhadap kehamilannya (Susanti, 2008). Angka kematian ibu (AKI) di Indonesia pada tahun 2007 yaitu 228 per 100.000 kelahiran hidup (KH) dan angka kematian neonatal 20 per 1.000 kelahiran hidup. Sesuai dengan komitmen global, Indonesia diharapkan

142 dapat menurunkan angka kematian ibu menjadi 102 per 100.000 KH dan angka kematian neonatal menjadi 15 per 1.000 KH pada tahun 2015 (Depkes, 2014). Banyak faktor penyebab tingginya AKI, salah satunya adalah kondisi emosi ibu hamil selama kehamilan hingga kelahiran bayi. Selama kehamilan, ibu mengalami perubahan fisik dan psikis yang terjadi akibat perubahan hormon (Kushartanti, 2004). Selain itu juga faktor passage, passanger, power dan penolong, faktor psikis juga sangat menentukan keberhasilan persalinan. Faktor psikis tersebut antara lain berupa kecemasan, kelelahan, kehabisan tenaga, dan kekhawatiran (Yanti, 2010). Pada masa kehamilan emosi mudah turun dan naik, muncul rasa cemas dan takut menghadapai persalinan. Pada usia kehamilan tujuh bulan keatas atau trimester ke tiga, pertanyaan dan bayangan apakah dapat melahirkan normal, cara mengejan, apakah akan terjadi sesuatu saat melahirkan atau apakah bayi akan lahir selamat akan sering muncul dalam benak ibu hamil. Tingkat kecemasan ibu semakin meningkat dan lebih intensif menjelang persalinan. Faktor jalan lahir merupakan salah satu penyebab persalinan lama yang di pengaruhi oleh bagian lunak (otot-otot, jaringan, ligament-ligament). Jalan lahir akan lentur pada perempuan yang rajin berolahraga atau rajin bersenggama. Kelenturan jalan lahir berkurang bila calon ibu yang kurang olahraga, atau genitalnya sering terkena infeksi. Infeksi akan mempengaruhi jaringan ikat dan otot di bagian bawah dan membuat kelenturanya hilang (karena infeksi dapat membuat jalan lahir menjadi kaku) (Sinsin, 2008). Menurut penelitian di Columbia School of Public Health terhadap 557 wanita menyimpulkan bahwa semakin aktif kegiatan fisik seorang wanita, ia akan lebih cepat dan mudah dalam proses persalinan. Peningkatan kekuatan otot serta sistem kekebalan tubuh yang meningkat karena olahraga (Musbikin, 2008). Senam hamil merupakan suatu kegiatan yang dapat menjadi salah satu alternatif untuk menurunkan kecemasan ibu hamil. menjadikan keadaan tubuh menjadi prima, berfungsi melatih dan mempertahankan kekuatan otot dinding perut, otot dasar panggul serta jaringan

143 penyangga yang berfungsi saat bersalin berlangsung. Senam juga meningkatkan kemampuan mengkoordinasi kekuatan kontraksi otot rahim sehingga tercapai hasil optimal menuju jalan lahir dan meningkatkan kesegaran rohani dan jasmani ibu hamil (Manuaba, 2010). Senam hamil memberikan hasil outcome persalinan yang lebih baik di bandingkan pada ibu-ibu hamil yang tidak melakukan senam hamil. Wanita-wanita hamil yang melakukan senam hamil secara teratur dilaporkan memperoleh keuntungan persalinan, yaitu masa aktifnya (Kala II) lebih pendek (Indiarti, 2006). Bila dicermati lebih lanjut, sebenarnya dalam gerakan senam hamil terkandung efek relaksasi yang dapat menstabilkan emosi ibu hamil. Relaksasi sangat bermanfaat untuk mengurangi stress saat kehamilan berlangsung (Kushartanti, 2004). Latihan senam hamil yang diberikan secara teratur bila tidak ada keadaan sangat patologis akan dapat menuntun wanita memperoleh ketenangan dan relaksasi sempurna (Mochtar, 2008). Secara fisiologis, latihan ini akan membalikkan efek stres yang melibatkan bagian parasimpatik dari sistem saraf pusat. Relaksasi akan menghambat peningkatan saraf simpatik, sehingga hormon penyebab disregulasi tubuh dapat dikurangi jumlahnya. Seiring dengan penurunan tingkat hormon penyebab stres ibu hamil akan merasa rileks seiring dengan menurunnya gejala kecemasan (Domin, 2001). Penelitian yang dilakukan Paker dan Smith (2003) menjelaskan bahwa bentuk latihan aerobik dalam kehamilan bisa digunakan sebagai sarana untuk mengurangi stress pada ibu hamil yang aman dan bermanfaat bagi kesehatan. Olah raga dapat sebagai teknik relaksasi yang efektif karena aktivitas aerobik dapat digunakan membakar hormon stres serta menghambat produksi hormon stress. Oleh karena itu olah raga dapat menghambat stresor sehari-hari dalam menghadapi situasi yang membuat stress (Council, 2004). Penelitian yang dilakukan oleh Tursilowati dan Sulistyorini (2007) terkait peran suami dan kecemasan ibu,didapatkan hasil bahwa sebanyak 52,5% ibu hamil mengalami kecemasan tingkat rendah dalam menghadapi kelahiran anak pertama berada pada kategori kecemasan rendah, 60% subyek diantaranya menyatakan bahwa mereka

144 mendapatkan dukungan yang tinggi dari keluarganya saat melahirkan anak. Wanita hamil dengan dukungan keluarga yang tinggi cenderung mengalami kecemasan yang rendah, dikarenakan mengetahui bahwa keluarganya akan selalu mendampingi dan membantu dirinya. Studi pendahuluan yang dilaksanakan di BPS Ny. Hj. M. Indriyati Malang dilakukan wawancara secara langsung pada 10 ibu hamil yang melakukan pemeriksaan Antenatal care (ANC). Dari 10 orang tersebut 7 diantaranya mengatakan cemas dan takut untuk menghadapi persalinan karena bayangan tentang nyeri saat melahirkan, takut terjadi sesuatu pada bayinya, apakah dapat melahirkan dengan normal.sebanyak 40% ibu didampingi suami selama proses persalinan; sebanyak 40% didampingi orang tuanya dan 20% didampingi saudaranya. Berdasarkan data tersebut penulis tertarik untuk melakukan penelitian mengenai hubungan senam hamil,dukungan suami dan dukungan bidan dengan tingkat kecemasan ibu menjelang persalinan di BPS Ny. Hj. M. Indriyati Malang. METODE PENELITIAN Penelitian ini merupakan jenis penelitian deskriptif kuantitatif dengan menggunakan desain penelitian survey analitik dengan pendekatan cross sectional yaitu untuk mengetahui adanya hubungan antara variabel dependent dengan variabel independent (Notoatmojo, 2012). Populasi dalam penelitian ini adalah semua ibu bersalin yang berada di BPS Ny. Hj. M. Indriyati Malang dengan sampel sejumlah 36 orang diambil dengan teknik sampel purposive sampling.instrumen dengan menggunakan kuesioner, lembar observasi, dan lembar wawancara.analisa data menggunakan persamaan regresi linier berganda.untuk menguji pengaruh variabel bebas dan terikat secara bersama-sama digunakan pendekatan analisis ragam regresi. HASIL Karakteristik responden berdasarkan usia ibu di BPS Ny. Hj. M. Indriyati Malang diketahui bahwa sebagian besar responden berumur 20-30 tahun yakni 23 orang(63,9%); dan hampir setengah responden berumur lebih dari 30 tahun yakni 13 orang( 36,1%). Berdasarkan Tabel 1 di bawah ini diketahui bahwa sebagian besar

145 responden berpendidikan SMA yakni 22 orang(61,1%). Tabel 1. Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan Ibu di BPS Ny. Hj. M. Indriyati Malang Pendidikan Jumlah % SMP 3 8,3 SMA 22 61,1 Perguruan 11 30,6 Tinggi Jumlah 36 100 Berdasarkan Tabel 2 diketahui bahwa sebagian besar responden tidak bekerja yakni 19 orang (52,8%) Berdasarkan Tabel 3 diketahui bahwa (2,90) artinya ada hubungan yang signifikan antara senam hamil dukungan suami dan dukungan bidan dengan tingkat kecemasan ibu menjelang persalinan (Y). Tabel 2. Karakteristik Responden Berdasarkan Tingkat Pekerjaan Responden di BPS Ny. Hj. M. Indriyati Malang Pekerjaan Jumlah % Pegawai 12 33,3 Swasta Pegawai 4 11,1 Negeri Wiraswasta 1 2,8 Tidak Bekerja 19 52,8 Jumlah 36 100 F hitung sebesar 31,796> dari nilai F 0,05 Tabel 3. Analisis Ragam Regresi Hubungan Senam Hamil, Dukungan Suami, Dukungan Bidan Dengan Tingkat Kecemasan Sumber Variasi Derajat Jumlah Kuadran Bebas Kuadran Tengah F hitung F (0,05) Regresi 3 126,448 42,149 31,796 2,90 Galat 32 45,552 1,330 Total 25 169,000 Tabel 4. Analisis Koefisien regresi dan t hitung Hubungan Senam Hamil (X 1 ), Dukungan Suami (X 2 ), Dukungan Bidan (X 3 ), Dengan Tingkat Kecemasan (Y) Pada Ibu Bersalin di BPS Ny. Hj. M. Indriyati Malang Variabel R Koefisien Regresi Standar Eror t hitung t 0,05 Variabel (X 1 ), (X 2 ), dan (X 3 ) terhadap (Y) 0,865 0,748 2,028 Variabel (X 1 ) terhadap (Y) 0,403 0,134 3,978 Variabel (X 2 ) terhadap (Y) 0,431 0,174 3,809 Variabel (X 3 ) terhadap (Y) 0,286 0,147 2,837 Berdasarkan Tabel 4 diketahui bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara variabel bebas yang ditentukan melalui nilai t hitung dari masing-masing variabel.

146 Nilai t hitung variabel senam hamil (X 1 ) sebesar 3,978 >t tabel 2,028 artinya terdapat hubungan yang signifikan antara senam hamil dengan tingkat kecemasan. Nilai t hitung dukungan suami (X 2 ) sebesar 3,809 > t tabel 2,028 artinya terdapat hubungan yang signifikan antara dukungan suami dengan tingkat kecemasan. Nilai t hitung dukungan bidan (X3) sebesar 2,837> t tabel 2,028 artinya terdapat hubungan yang signifikan antara dukungan bidan dengan tingkat kecemasan.nilai koefisien regresi (R 2 ) sebesar 0,748 artinya hubungan variabel bebas dengan tingkat kecemasan (Y) sebesar 74,8%. Variabel dukungan suami (X 2 ) mempunyai hubungan yang lebih dominan terhadap tingkat kecemasan (Y) dengan nilai R 2 X 2 sebesar 0,431 atau 43,1 %. PEMBAHASAN Terdapat hubungan yang signifikan antara variabel senam hamil (X 1 ) dengan tingkat kecemasan (Y). Untuk memutuskan siklus kecemasan, maka senam hamil sebagai salah satu alternatif terapi yang diberikan pada ibu hamil. Bila dicermati lebih lanjut, sebenarnya dalam gerakan senam hamil terkandung efek relaksasi yang dapat menstabilkan emosi ibu hamil. Relaksasi sangat bermanfaat untuk mengurangi stress saat kehamilan berlangsung (Kushartanti, 2004). Senam hamil efektif mengurangi kecemasan menghadapi persalinan pada ibu hamil trimester tiga. Disamping itu latihan penguatan dan peregangan otot juga berdampak pada berkurangnya ketegangan ibu hamil (Ulfah, 2010).Sesuai dengan hasil penelitian Ulfah (2010 ) yang menyatakan bahwa terdapat pengaruh senam hamil terhadap tingkat kecemasan menghadapi persalinan pada Ibu hamil trimester tiga. Hasil penelitian ini juga menunjukkan bahwa senam hamil efektif mengurangi kecemasan menghadapi persalinan pada ibu hamil trimester tiga. Terdapat hubungan yang signifikan antara variabel dukungan suami (X 2 ) dengan tingkat kecemasan (Y). Dukungan suami sangat penting bagi ibu bersalin karena suami adalah orang yang terdekat dan dukungan dari orang yang terdekat tentu sangat dibutuhkan. Seperti ditegaskan oleh Taufik (2010) bahwa suami merupakan main supporter (pendukung utama) pada masa kehamilan. Dukungan suami sangat penting bagi ibu bersalin mengingat ibu bersalin banyak mengalami kesulitan dan kecemasan dalam masa ini. Sesuai dengan hasil penelitian Sari (2010) yang menyatakan bahwa ada hubungan yang signifikan antara dukungan suami dengan lama persalinan kala II di RB An Nissa Surakarta dengan nilai

147 signifikansi =value 0,003 < 0,05 dan koefisien kontingensi 0,523. motivasi serta solusi untuk menurunkan kecemasan ibu. Kehadiran pendamping persalinan selama proses persalinan dapat memberikan pengaruh positif terhadap ibu, dengan adanya pendamping persalinan (suami) ibu dapat berbagi rasa sakit dan suami dapat memberikan penghiburan pada istri dengan memegang tangan istri dan memberikan motivasi agar istri lebih kuat dalam menjalani proses persalinan. Hal ini sesuai dengan Tursilowati dan Sulistyorini (2007) yang mengatakan bahwa kecemasan ibu bersalin akan meningkat seiring dimulainya persalinan, sehingga pengaruh motivasi dari suami sangat penting untuk menurunkan kecemasan tersebut. Nilai t hitung dukungan bidan (X 3 ) sebesar 2,837 > t 0,05 2,028 artinya terdapat hubungan yang signifikan antara dukungan bidan (X 3 ) dengan tingkat kecemasan (Y). Hal ini sesuai dengan yang dikatakan oleh Friska (2012), bahwa bidan harus berperan dalam memberikan pelayanan pada ibu bersalin, mencegah terjadinya depresi saat atau setelah melahirkan. Cemas menghadapi persalinan adalah hal yang wajar tetapi seorang bidan harus mampu menghadapi hal tersebut dan mampu memberikan Terdapat pengaruh yang signifikan antara variabel bebas dengan tingkat kecemasan. Variabel dukungan suami (X 2 ) mempunyai hubungan yang lebih dominan terhadap tingkat kecemasan (Y) dengan nilai 43,1 %. KESIMPULAN 1. Terdapat hubungan yang signifikan antara senam hamil dengan tingkat kecemasan 2. Terdapat hubungan yang signifikan antara dukungan suami dengan tingkat kecemasan 3. Terdapat hubungan yang signifikan antara dukungan bidan dengan tingkat kecemasan 4. Variabel dukungan suami mempunyai hubungan yang lebih dominan terhadap tingkat kecemasan Direkomedasikan agar melakukan penelitian lanjutan tentang cara mengatasi tingkat kecemasan menghadapi persalinan pada ibu hamil, dengan tehnik relaksasi. REFERENSI Council, National Safety. (2004). Manajemen Stres. Jakarta, EGC.

148 Depkes RI. (2014). Pelayanan Obstetri Neonatal Emergensi Dasar. Jakarta, Depkes RI. Domin, D. S. (2001). A Review of Laboratory Instruction Styles. Journal Chemical Education, 76:543. Dougall, J. M. (2003). Kehamilan Minggu demi Minggu. Surabaya, Erlangga. Kushartanti. (2004). Senam Hamil, Menyamankan Kehamilan dan Mempermudah Persalinan. Yogyakarta, Lingtang Pustaka. Manuaba, IBG. (2010). Ilmu Kebidanan, Penyakit Kandungan, dan KB untuk pendidikan Bidan. Jakarta, EGC. Mochtar, R. (2008). Sinopsis Obstetri: Obstetri fisiologi, Obstetri patologi. Jakarta, EGC. Musbikin, I. (2008). Panduan Bagi Ibu Hamil dan Melahirkan. Yogyakarta, Mitra Pustaka. Rose, W. (2007). Panduan Lengkap Perawatan Kehamilan. Jakarta, Dian Rakyat. Sinsin, I. (2008). Masa Kehamilan dan Persalinan. Jakarta, Elex Media Komputindo. Susanti, N. (2008). Psikologi Kehamilan. Jakarta, EGC. Taufik. (2010). Psikologi untuk Kebidanan. Surakarta, Eastview. Tursilowati, S.Y., dan Sulistyorini, E. (2007). Pengaruh peran serta suami terhadap tingkat kecemasan Ibu hamil dalam menghadapi proses persalinan di Desa Jepat Lor Kecamatan Tayu Kabupaten Pati. Jurnal Kesehatan Surya Medika Yogyakarta, Hal 1-17. Yanti. (2010). Buku Ajar Asuhan Kebidanan Persalinan. Yogyakarta, Pustaka Rihama. Notoatmodjo, S. (2012). Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta, Rineka Cipta. Prawirohardjo, S. (2008). Ilmu Kebidanan. Jakarta, YBP-SP.