METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan terhitung sejak bulan Januari 2015 sampai dengan Juni

dokumen-dokumen yang mirip
METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan terhitung sejak bulan Desember 2014 sampai dengan Mei

METODE PENELITIAN. Waktu pelaksanaan penelitian terhidung sejak bulan Juni 2013 sampai dengan

III. METODE PENELITIAN. preparsai sampel dan pembakaran di furnace di Laboratorium Fisika Material

III. METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan pada bulan Juni 2013 sampai selesai. Penelitian dilakukan

III. METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan pada bulan April sampai bulan Agustus Penelitian

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan Februari hingga Mei 2012 di Laboratorium. Fisika Material, Laboratorium Kimia Bio Massa,

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juni 2013 sampai dengan Oktober 2013.

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Oktober sampai dengan November 2014.

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Penelitian telah dilaksanakan selama tiga bulan, yaitu pada bulan September 2012

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan selama tiga bulan, yaitu pada bulan Januari 2012

III. METODE PENELITIAN. Tempat penelitian dilakukan di beberapa tempat yang berbeda yaitu ; preparasi

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada September hingga Desember 2015 di

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini mulai dilaksanakan pada bulan September 2012 sampai dengan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Mulai. Persiapan alat dan bahan. Meshing AAS. Kalsinasi + AAS. Pembuatan spesimen

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juli sampai dengan Agustus 2015 di

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini telah dilaksanakan dari bulan Juli hingga September 2012 di

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan selama dua bulan, yaitu pada bulan Oktober 2011

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan selama 6 bulan yaitu dari bulan Mei sampai Oktober

BAB III METODE PENELITIAN. A. Subjek dan Objek Penelitian 1. Subjek Penelitian Subjek penelitian ini adalah senyawa zeolit dari abu sekam padi.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan selama 4 bulan yaitu pada bulan Februari hingga Mei

BAB III METODE PENELITIAN. Ide Penelitian. Studi Literatur. Persiapan Alat dan Bahan Penelitian. Pelaksanaan Penelitian.

ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA BAB III METODE PENELITIAN. hingga bulan Desember Tempat pelaksanaan penelitian ini yaitu

Metodologi Penelitian

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan dari bulan Juli sampai bulan Oktober 2011 di

BAB III METODE PENELITIAN. Kegiatan penelitian ini dilaksanakan selama 6 bulan, dimulai dari bulan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metoda eksperimen.

METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan selama 3 bulan yaitu dari bulan Januari hingga April

METODOLOGI PENELITIAN

III. METODELOGI PENELITIAN. Penelitian ini telah dilakukan di Laboratorium Biomassa Terpadu Universitas

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret 2015 sampai Mei 2015 di

3 Metodologi penelitian

III. METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian dilakukan di Laboratorium Riset Kimia, Laboratorium Riset

HASIL DAN PEMBAHASAN. didalamnya dilakukan karakterisasi XRD. 20%, 30%, 40%, dan 50%. Kemudian larutan yang dihasilkan diendapkan

III. PROSEDUR PERCOBAAN. XRD dilakukan di Laboratorium Pusat Survey Geologi, Bandung dan

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini akan dilakukan selama 6 bulan yaitu dari bulan Mei s.d. Oktober 2015,

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang dilakukan adalah metode eksperimen yang dilakukan di

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Bab III Metodologi. III.1 Alat dan Bahan. III.1.1 Alat-alat

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Preparasi selulosa bakterial dari limbah cair tahu dan sintesis kopolimer

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April 2012 sampai Januari 2013 di

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

I. PENDAHULUAN. dan banyak digunakan dalam aplikasi elektronik, keramik, adsorben semen,

BAB III METODE PENELITIAN. bulan Agustus 2011 sampai bulan Januari tahun Tempat penelitian

LAMPIRAN. Lampiran 1 Dokumentasi Serbuk Rami padi yang telah di blender.

METODELOGI PENELITIAN. Penelitian ini akan dilakukan di Laboratorium Kimia Anorganik-Fisik Universitas

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Kimia Anorganik Fisik Universitas

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini telah dilakukan pada bulan November 2014 sampai dengan bulan

L A M P I R A N. Lampiran 1. Dokumentasi. Gambar 1. Mesin Operator MBE. Gambar 2. Mesin Operator MBE

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan selama 6 bulan yaitu pada bulan Juni hingga Desember

BAB III METODOLOGI III.1

BAB 3 METODE PENELITIAN. 3.1 Alat Alat Adapun alat-alat yang digunakan pada penelitian ini adalah: Alat-alat Gelas.

METODE PENELITIAN. Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan April sampai September 2015 dengan

3 Metodologi Penelitian

bio.unsoed.ac.id METODE PENELITIAN A. Materi, Lokasi, dan Waktu Penelitian 1. Materi Penelitian 1.1 Bahan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Riset Kimia dan Laboratorium

BAB III METODE PENELITIAN. Pelaksanaan penelitian dimulai sejak Februari sampai dengan Juli 2010.

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini akan dilakukan selama 4 bulan yaitu dari bulan November2014 hingga

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini akan dilakukan pada bulan Mei sampai dengan Agustus 2014, yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini akan dilakukan di Laboratorium Kimia Fisik, Jurusan Kimia,

BAB III METODE PENELITIAN

Bab III Metodologi Penelitian

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini telah dilakukan selama 3 bulan yaitu dari bulan Mei hingga Agustus

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB V METODOLOGI. digester, kertas ph secukupnya, cawan porselin 3 buah, kurs porselen 3 buah,

3. Metodologi Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Kerangka Penelitian Kerangka penelitian secara umum dijelaskan dalam diagram pada Gambar 3.

ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga BAB III. (HCl), 40 gram NaOH, asam fosfat, 1M NH 4 OH, 5% asam asetat (CH 3 COOH),

BAB III METODE PENELITIAN. selulosa Nata de Cassava terhadap pereaksi asetat anhidrida yaitu 1:4 dan 1:8

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Untuk mendapatkan jawaban dari permasalahan penelitian ini maka dipilih

BAB III METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode eksperimen

BAB V METODOLOGI. Penelitian dilakukan di laboratorium terdiri dari 3 tahap :

3 Metodologi Penelitian

I. PENDAHULUAN. dan kebutuhan bahan baku juga semakin memadai. Kemajuan tersebut memberikan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian dilakukan di Laboratorium Riset Kimia Lingkungan, dan

LAMPIRAN C GAMBAR C.1 PEMBUATAN SELULOSA 1. PEMBERSIHAN, PENGERINGAN, DAN PREPARASI SERAT

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Objek atau bahan penelitian ini adalah daging buah paria (Momordica

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Februari 2013 sampai dengan Juni 2013 di

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Riset Kimia Lingkungan Jurusan

PASI NA R SI NO L SI IK LI A KA

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

3 Metodologi Penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. melakukan uji morfologi, Laboratorium Teknik Kimia Ubaya Surabaya. mulai dari bulan Februari 2011 sampai Juli 2011.

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian mengenai penggunaan aluminium sebagai sacrificial electrode

BAB III METODELOGI PENELITIAN

Transkripsi:

25 III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian dilaksanakan terhitung sejak bulan Januari 2015 sampai dengan Juni 2015. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Fisika Material FMIPA Universitas Lampung, dengan uji karakterisasi yang dilakukan di Laboratorium Material UIN Jakarta, Laboratorium Material ITS Surabaya dan Lembaga Pembinaan dan Pengembangan Potensi Generasi Muda (LP3GM) Bandung. B. Alat dan Bahan Penelitian Alat yang digunakan dalam penelitian ini antara lain oven, pressure cooker, kompor listrik, neraca digital, magnetic stirrer, ball mill, mortal dan pastel, cawan, beaker glass, erlenmeyer, gelas ukur, corong, pipet tetes, saringan, kertas saring, alumunium foil, cetakan, pellet, furnace, Fourier Transform Infra Red (FTIR), Scanning Electron Microscop-Energy Disversive Spectrometer (SEM- EDS) dan X-Ray Diffractions (XRD). Sedangkan bahan yang digunakan dalam penelitian ini antara lain tulang sapi, sekam padi, aquades, ethanol, KOH, HCl, NaOH.

26 C. Prosedur Penelitian 1. Prosedur Preparasi Tulang Sapi Untuk memperoleh hidroksiapatit berbahan dasar tulang sapi digunakan prosedur sebagai berikut: 1. Membersihkan tulang sapi dengan air secara berulang-ulang. 2. Mengeringkan tulang sapi dengan oven pada suhu 100 selama 3 jam. 3. Merebus tulang sapi dalam pressure cooker selama 8 jam, dengan ketentuan setiap 2 jam sekali dilakukan penambahan air pada garis batas alat. 4. Mengeringkan tulang sapi dengan oven suhu 150 selama 2 jam. 5. Merendam tulang sapi menggunakan larutan HCl 1 N selama 24 jam. 6. Meniriskan dan mengeringkan tulang sapi dengan oven suhu 100 selama 3 jam, kemudian mencuci bersih dengan aquades. 7. Merendam kembali menggunakan larutan NaOH 1 N selama 24 jam dan membersihkan tulang sapi menggunakan aquades. 8. Meniriskan dan mengeringkan kembali tulang sapi dengan oven suhu 100 selama 3 jam 9. Menggerus tulang sapi selama3 jam. 10. Mealakukan ball mill pada tulang sapi dengan menambahkan etanol selama 2 jam (aging) 11. Mengoven tulang sapi 100 C selama 2 jam dan menggerus selama 1 menit 2. Prosedur Silika Sekam Padi Untuk memperoleh silika dari bahan dasar sekam padi digunakan metode sol-gel dengan prosedur sebagai berikut:

27 1. Membersihkan sekam padi dari kotoran seperti batang dan daun. 2. Merendam sekam padi, sekam yang mengapung dibuang dan sekam yang mengendap diambil. 3. Membersihkan sekam padi dengan air biasa secara berulang ulang. 4. mengeringkan sekam padi dibawah sinar matahari 5. Merendam sekam padi dengan menggunakan air panas selama 15 menit. 6. Mengeringkan sekam padi dibawah sinar matahari hingga mengering kemudian mengeringkan kembali menggunakan oven pada suhu 110 selama 2 jam. 7. Mengekstraksi sekam padi dengan mencampurkan larutan KOH 5% kedalam sekam padi dan dipanaskan selama 1 jam (aging). 8. Mengubah sol menjadi gel dengan memberi larutan HCl 10% sedikit demi sedikit hingga sol berubah menjadi gel coklat (aging). 9. Memutihkan gel coklat menggunakan pemutih (aging) 10. Mengoven gel putih 100 C selama 8 jam hingga mengering dan berbentuk padatan silika berwarna putih. 11. Menggerus silika padatan selama 3 jam hingga menjadi serbuk silika 3. Prosedur komposit hidroksiapatit-silika 5%. Berikut adalah prosedur yang digunakan untuk komposit hidroksiapatit-silika 5%. 1. Mencampur serbuk hidroksiapatit dan serbuk silika dengan perbandingan 5% silika kedalam larutan etanol 2. Menstirrer sampel selama 3 jam dan di (aging). 3. Memisahkan larutan etanol dengan endapan sampel.

28 4. Mengoven endapan sampel 100 selama 2 jam. 5. Menggerus sampel selama 1 jam. 6. Membakar sampel dengan menggunakan furnace pada suhu 1200 dengan waktu tahan 3 jam. 7. Mengkarakterisasi sampel menggunakan FTIR, XRD, dan SEM-EDS. D. Preparasi Bahan Dasar Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah tulang sapi dan sekam padi, berikut adalah preparasi bahan dasar yang dilakukan pada penelitian ini. 1. Tulang sapi Tulang sapi yang digunakan adalah tulang sapi yang masih dalam kondisi baik, bukan tulang sapi yang sudah terlalu lama. Tulang sapi yang digunakan masih berbentuk bongkahan-bongkahan, kotor dan masih adanya sisa-sisa daging yang menempel pada tulang. Untuk mendapatkan sampel yang diinginkan sehingga perlu dilakukan preparasi bahan terlebih dahulu. Preparasi bahan dimulai dengan pemotongan tulang sapi kecil-kecil dari bentuk semula berupa bongkahan. Kemudian memilih bentuk dan struktur potongan tulang yang bagus sebagai bahan penelitian karena menentukan banyak atau sedikitnya kandungan kalsium, dalam hal ini dipilihlah jenis tulang kortikal. Selanjutnya membersihkan sisa-sisa daging yang masih melekat pada tulang dan mencuci berulang-ulang menggunakan air hingga bersih.

29 2. Sekam padi Sekam padi yang digunakan adalah sekam padi yang masih dalam kondisi baik, tidak terlalu lama sehingga tidak dalam kondisi busuk. Hal ini dapat dilihat dari warna dan bentuknya yang masih terlihat baru. Sekam padi yang baru diambil dari pabrik penggilingan umumnya masih bercampur dengan kotoran-kotoran sisa penggilingan seperti tanah, daun bahkan batang jerami itu sendiri, sehingga untuk mendapatkan sampel yang diinginkan perlu dilakukan preparasi bahan terlebih dahulu. Preparasi dimulai dengan merendam, membuang sekam yang mengapung mengambil sekam yang mengendap. Mencuci sekam padi hingga benar bersih, ditiriskan dan menjemur sekam dibawah sinar matahari. Sekam padi yang sudah kering direndam di air panas selama 15 menit, sekam yang mengapung dibuang dan mengendap diambil lalu sekam dijemur kembali dibawah sinar matahari hingga mengering dan dioven selama 2 jam. E. Perendaman Sampel pada Larutan Perendam yang dilakukan dengan menggunakan larutan HCl 1 N selama 24 jam bertujuan untuk menghilangkan kandungan pengotor pada tulang sapi. Lalu meniriskan hasil rendaman dan mengeringkan kembali menggunakan oven pada suhu 100 selama 3 jam. Berikutnya mencuci bersih mengguanakan aquades. Tahap selanjutnya perendaman menggunakan larutan NaOH dengan perlakuan yang sama yaitu merendam tulang sapi hasil perendaman HCl selama 24 jam yang bertujuan menetralkan kandungan HCl yang masih melekat pada tulang sapi. Kemudian mengeringkan kembali menggunakan oven pada suhu yang sama yakni 100 selama3 jam dan mencuci bersih dengan aquades.

30 F. Proses Sol-Gel Proses ini sekam padi di ekstraksi dengan mencampurkan larutan KOH kedalam sekam padi dan dipanaskan selama 1 jam (aging). Proses sol menjadi gel menggunakan larutan HCl dengan memberi larutan HCl sedikit demi sedikit kedalam sol hingga berubah menjadi gel coklat. Memutihkan gel coklat menjadi gel berwarna putih dengan menggunakan pemutih. Pengovenan gel putih sleama 8 jam dengan suhu 100 o C hingga mengering dan berbentuk silika padatan berwarna putih dan digerus selama 3 jam hingga menjadi serbuk silika. G. Preparasi Karakterisasi Dari bahan yang sudah diperoleh, selanjutnya dilakukan pencampuran 95 gram hidroksiapatit dengan 5 gram silika kedalam larutan etanol dengan menggunakan stirrer selama 3 jam, dioven 100 o C selama 2 jam dan digerus selama 1 jam. Pada tahap akhir dilakukan uji karakterisasi yang meliputi karakterisasi FTIR, SEM- EDS, dan XRD. 1. FTIR (Fourier Transform Infra Red) Karakterisasi menggunakan FTIR (Fourier Transform Infra Red) dilakukan untuk mengetahui gugus fungsi bahan hidroksiapatit. Langkah-langkah yang dilakukan dalam proses FTIR adalah: 1. Menimbang sampel halus sebanyak ± 0,1 gram. 2. Menimbang sampel padat (bebas air) dengan massa ± 1% dari berat KBr. 3. Mencampur KBr dan sampel kedalam mortal dan mengaduk hingga keduanya rata.

31 4. Menyiapkan cetakan pellet, mencuci bagian sampel, base dan tablet frame dengan kloroform. 5. Memasukkan sampel KBr yang telah dicampur dengan set cetakan pellet. 6. Menghubungkan dengan pompa vakum untuk meminimalkan kadar air. 7. Meletakkan cetakan pompa hidrolik dan memberikan tekanan sebesar ± 8 gauge. 8. Menghidupkan pompa vakum selama 15 menit. 9. Mematikan pompa vakum, kemudian menurunkan tekanan dalam cetakan dengan cara membuka keran udara. 10. Melepaskan pellet KBr yang telah terbentuk dan menempatkan pellet KBr pada tablet holder. 11. Menghidupkan alat dengan mengalirkan sumber arus listrik, alat interferometer dan komputer. 2. XRD (X-Ray Diffraction) Karakterisasi menggunakan XRD (X-Ray Diffraction) dilakukan untuk mengetahui struktur kristal bahan hidroksiapatit. Langkah-langkah yang dilakukan dalam proses XRD adalah: 1. Menyiapkan sampel yang akan dianalisis, kemudian merekatkannya pada kaca dan memasang pada tempatnya berupa lempeng tipis berbentuk persegi panjang (sampel holder) dengan lilin perekat. 2. Memasang sampel yang telah disimpan pada sampel holder kemudian meletakkannya pada sampel stand dibagian goniometer.

32 3. Memasukkan parameter pengukuran pada software pengukuran melalui computer pengontrol, yaitu meliputi penentuan scan mode, penentuan rentang sudut, kecepatan scan cuplikan, member nama cuplikan dan member nomorurut fille data. 4. Mengoperasikan alat difraktometer dengan perintah start pada menu komputer, dimana sinar-x akan meradia sisa mpel yang terpancar dari target Cu dengan panjang gelombang 1,5406 Å. 5. Melihat hasil difraksi pada computer dan intensitas difraksi pada sudut 2 tertentu dapat dicetak oleh mesin printer. 6. Mengambil sampel setelah pengukuran cuplikan selesai. 7. Data yang terekam berupa sudut difraksi (2 ), besarnya intensitas (I), dan waktu pencatatan perlangkah (t). 8. Setelah data diperoleh analisis kualitatif dengan menggunakan search match analisys yaitu membandingkan data yang diperoleh dengan data standar (PDF = Power Diffraction File). 3. SEM (Scanning Electron Microscopy) Karakterisasi SEM dilakukan untuk mengetahui mikrostruktur hidroksiapatit. Langkah-langkah dalam proses SEM adalah: 1. Memasukkan sampel yang akan dianalisa ke vacum column, dimana udara akan dipompa keluar untuk menciptakan kondisi vakum. Kondisi vakum ini diperlukan agar tidak ada molekul gas yang dapat mengganggu jalannya electron selama proses berlangsung.

33 2. Elektron ditembakkan dan akan melewati berbagai lensa yang ada menuju kesatu titik di sampel. 3. Sinar electron tersebut akan dipantulkan kedetektor lalu ke amplifier untuk memperkuat signal sebelum masuk ke computer untuk menampilkan gambar atau image yang diinginkan. H. Diagram Alir Adapun diagram alir penelitian preparasi dan karakterisasi komposit hidroksiapatit-silika 5% yang berbahan dasar tulang sapi dan sekam padi dapat dilihat pada gambar 3.1 di bawah ini:

34 Mulai Mulai Tulang sapi Sekam padi Dibersihkan, dicuci dan dioven 120 3 jam Direbus 8 jam, dioven 150 2 jam Direndam pada Larutan HCl 1 N 24 jam, Oven 100 3 jam Dicuci dengan aquades, direndam pada Larutan NaOH 1 N 24 jam Oven 100 3 jam, digerus 3 jam Ballmilling 2 jam, oven 100 dan di gerus 1 menit 2 jam Dibersihkan, dicuci, dan dijemur d bawah sinar matahari Direndam dengan menggunakan air panas selama 15 menit Oven suhu 110 2 jam Mengekstraksi sekam padi 1jam (sol) Menge-gel sol dan memutihkan gel Oven suhu 8 jam, digerus 3 jam (silika) Mencampur serbuk hidroksiapatit dan 5% serbuk silika Menambahkan larutan etanol, menstirrer 3 jam, aging Oven 100 C 10 jam, gerus 3 jam Furnace suhu 1200 C 3 jam, karakterisasi SEM-EDS, XRD, FTIR Gambar 6. Diagram alir penelitian.