PENDAHULUAN. kondisi keuangan perusahaan. Menurut Soemarsono (2004: 34), laporan keuangan

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. public tentu harus mempublikasikan laporan keuangan perusahaan tersebut

BAB I PENDAHULUAN. tersebut tidak tersedia tepat pada waktunya (IAI, 2007). Ketepatan waktu

BAB I PENDAHULUAN. pengguna lainnya untuk mengambil keputusan (Setiawan, 2013 ).

BAB I PENDAHULUAN. adalah laporan yang memenuhi kriteria dapat dibandingkan (comparability),

BAB I PENDAHULUAN. digunakan oleh para pengguna laporan keuangan. Di dalamnya terkandung

BAB I PENDAHULUAN. disediakan oleh setiap perusahaan yang go public menjadi salah satu sumber

BAB I PENDAHULUAN. Laporan keuangan adalah informasi yang memberikan pengaruh sangat besar bagi

BAB I PENDAHULUAN. Laporan keuangan merupakan salah satu media yang dirancang untuk

BAB I PENDAHULUAN. informasi keuangan. Menurut AICPA (1970) bahwa akuntansi adalah kegiatan

BAB I PENDAHULUAN. Laporan keuangan merupakan hasil akhir dari proses pencatatan, dari transaksi UKDW

BAB I PENDAHULUAN. Dengan perkembangan dunia perekonomian di Indonesia yang sangat

BAB I PENDAHULUAN. dalam penyajian suatu informasi yang relevan. Informasi tersebut akan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. keuangan disusun dan disajikan sekurang-kurangnya setahun sekali untuk

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Laporan keuangan merupakan hasil akhir dari proses akuntansi yang

BAB I PENDAHULUAN. Setiap perusahaan khususnya yang telah go publik diwajibkan. menyampaikan laporan keuangan untuk memprediksikan keuangan

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. investasi pada saat ini, para investor memerlukan lebih banyak informasi yang relevan

BAB I PENDAHULUAN. satunya adalah ketepatan waktu (timeliness). Ketepatan waktu laporan keuangan. keuangan sebagai alat bantu prediksi bagi pengguna.

BAB I PENDAHULUAN. sangat ketat pada masa yang akan datang. Persaingan terjadi dalam penyediaan

BAB I PENDAHULUAN. memerlukan informasi yang relevan dan tepat waktu dalam setiap pembuatan

BAB I PENDAHULUAN. informasi yang berguna bagi pihak-pihak yang berkepentingan dalam

BAB I PENDAHULUAN. andal dan dapat diperbandingkan. Untuk mendapat informasi yang relevan

A. Latar Belakang Masalah

BABl PENDAHULUAN. Sejalan dengan meningkatnya kompjeksitas kegiatan operasi bisnisdan

BAB I PENDAHULUAN. dari kebutuhan informasi. Informasi yang dibutuhkan berupa informasi UKDW

BAB I PENDAHULUAN. 1.1.Latar Belakang Masalah. Ketepatan waktu (timeliness) yaitu rentang waktu atau lamanya hari yang

BAB I PENDAHULUAN. independen mengalami peningkatan. Laporan keuangan merupakan salah satu

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan Go Public adalah perusahaan terbuka yang melakukan kegiatan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perkembangan pasar modal saat ini telah meningkat dengan sangat

BAB I PENDAHULUAN. pasar yang baik bagi investor-investor luar maupun dalam negeri. Hal ini

BAB I PENDAHULUAN. langsung dengan informasi yang dihasilkan dengan sistem informasi. investasi, kredit dan yang serupa secara rasional.

BAB I PENDAHULUAN. maupun untuk mengembangkan perusahaan. Sumber dana dapat diperoleh

I. PENDAHULUAN. Perkembangan pasar modal saat ini telah meningkat dengan sangat pesat dan

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan semakin tinggi. Informasi saat ini tidak hanya produk sampingan,

BAB I PENDAHULUAN. pengambilan keputusan. Menurut PSAK 1 (IAI, 2013), tujuan laporan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Ketepatan waktu (timeliness) merupakan salah satu faktor penting

BAB I PENDAHULUAN. keuangan. Setiap perusahaan yang go public diwajibkan untuk. yang terdaftar di Badan Pengawas Pasar Modal.

BAB I PENDAHULUAN. Laporan keuangan merupakan hasil akhir dari proses akuntansi yang. pengguna lainnya untuk mengambil keputusan.

BAB I PENDAHULUAN. Lembaga Keuangan Nomor: KEP-346/BL/2011 Peraturan Nomor X.K.2

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang penelitian. Meningkatnya bisnis investasi di pasar modal Indonesia saat ini,

BAB I PENDAHULUAN. Dalam dunia bisnis di pasar modal, perusahaan go public diwajibkan

BAB I PENDAHULUAN. badan regulasi pasar modal (Bapepam). Tujuan laporan keuangan adalah

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan yang go public. Semakin banyaknya perusahaan yang terdaftar di. pengambilan keputusan bisinisnya.

BAB I PENDAHULUAN. ketidaksesuaian penafsiran informasi yang disajikan. Jika terdapat penundaan yang tidak semestinya dalam pelaporan keuangan,

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. pengguna laporan keuangan dalam rangka pengambilan keputusan. Manfaaat dari

BAB I PENDAHULUAN. dalam pelaporan keuangan adalah laporan keuangan itu sendiri. Menurut Belkaui

BAB I PENDAHULUAN. pesat, seiring dengan era globalisasi ekonomi yang dihadapi oleh masyarakat

BAB I PENDAHULUAN. upaya penyediaan dan perolehan informasi pada pembuatan keputusan.

1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN. Informasi akuntansi yang tercantum dalam laporan keuangan haruslah

BAB I PENDAHULUAN. public. Seiring pesatnya perkembangan perusahaan-perusahaan yang telah go

BAB I PENDAHULUAN. informasi tersebut (APB Statement No. 4). Menurut Standar Akuntansi Keuangan

BAB I PE DAHULUA. A. Latar Belakang Penelitian. Laporan keuangan merupakan sebuah alat penting bagi para pelaku dunia

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perkembangan pasar modal dewasa ini meningkat dengan sangat pesat dan

BAB I PENDAHULUAN. suatu perusahaan yang bermanfaat bagi sejumlah besar pengguna. Informasi

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan pasar modal di Indonesia menyebabkan adanya permintaan

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan. Perusahaan di Indonesia khususnya perusahaan yang sudah go public

BAB I PENDAHULUAN. unsur penting yang dibutuhkan oleh pemakai sebagai informasi dalam

BAB I PENDAHULUAN. paling penting dari informasi keuangan untuk profesi akuntansi.

BAB I PENDAHULUAN. mendatang, usaha bisnis investasi akan menjadi sangat diminati dengan tingkat

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Laporan keuangan memiliki peranan yang sangat penting dalam

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan perekonomian saat ini mempengaruhi perkembangan. perusahaan-perusahaan go public di Indonesia, sehingga berdampak pada

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. keuangan yang terjadi selama tahun buku yang bersangkutan. Laporan

BABl PENDAHULUAN. Menyampaikan laporan keuangan yang disusun sesuai dengan Standar

BAB I PENDAHULUAN. menurut Ikatan Akuntan Indonesia (2015: 1.3), bahwa tujuan laporan keuangan

BAB 1 PENDAHULUAN. perusahaan. Perusahaan di Indonesia khususnya perusahaan yang sudah go public

BAB 1 PENDAHULUAN 1. 1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Penyajian informasi dapat bermanfaat bilamana disajikan secara akurat

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perusahaan publik di Indonesia telah mengalami perkembangan yang pesat.

BAB 1 PENDAHULUAN. pihak (Halim, 2001). Banyak pihak seperti manajemen, pemegang saham,

BAB I PENDAHULUAN. perusahaannya (going concern). Untuk itu tak sedikit dari perusahaan melakukan

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Laporan keuangan merupakan media informasi yang merangkum semua

BAB 1 PENDAHULUAN. dalam setiap pembuatan keputusan yang dilakukan perusahaan Go Public di. operasi perusahaan Husnan, (dalam Kusumo, 2011).

BAB I PENDAHULUAN. samping itu, ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan (timeliness) akan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. keuangan untuk mengambil suatu keputusan. Oleh karena itu, laporan. Pengertian laporan keuangan ada berbagai macam, yaitu:

BAB 1 PENDAHULUAN. perusahaan yang sudah go public wajib menyampaikan laporan keuangan yang

BAB 1 PENDAHULUAN. internal yang mendukung keberlangsungan suatu perusahaan. Setiap perusahaan go

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. dukung oleh informasi akuntansi dan nonakuntansi, (Nasirwan, 2012). Studi ini

BAB 1 PENDAHULUAN. Laporan keuangan merupakan potret implementasi. mencerminkan betapa pentingnya ketepatan waktu (timeliness) penyajian

BAB I PENDAHULUAN. penundaan pengumuman laba dan penerbitan laporan keuangan.

BAB I PENDAHULUAN. Laporan keuangan merupakan proses akhir dalam proses akuntansi yang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Entitas bisnis atau perusahaan yang berdiri pasti akan menerbitkan laporan

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. (predictive value), (b) informasi mempunyai umpan balik (feedback value), dan (c)

BAB I PENDAHULUAN. datang akan semakin tumbuh dan bersaing secara ketat dimana masing-masing

BAB I PENDAHULUAN. dan posisi keuangan suatu perusahaan.

BAB 1 PENDAHULUAN. menanam modalnya pada perusahaan-perusahaan yang go public. Semua

BAB I PENDAHULUAN. penting dalam proses pengambilan keputusan ekonomis. Laporan keuangan

BAB I PENDAHULUAN. sebagai dasar pengambilan keputusan (Daniswara dan Kiswara, 2015).

BAB I PENDAHULUAN. berkualitas tentang suatu perusahaan semakin tinggi. Laporan keuangan sebagai

BAB I PENDAHULUAN. tepat waktu untuk digunakan dalam pengambilan keputusan.

BAB I PENDAHULUAN. keuangan setiap perusahaan yang going-public. Laporan keuangan ini juga

BAB I PENDAHULUAN. untuk dapat lebih transparan dalam mengungkapkan informasi keuangan perusahaan.

BAB I PENDAHULUAN. dalam bisnis investasi di pasar modal. Perkembangan pasar modal indonesia saat

BAB I PENDAHULUAN. yang telah go public. Setiap perusahaan yang telah go public diwajibkan untuk

Transkripsi:

PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Ketepatan waktu dalam penyajian laporan keuangan sangatlah penting karena laporan keuangan merupakan alat bagi perusahaan untuk menguji dan menganalisis kondisi keuangan perusahaan. Menurut Soemarsono (2004: 34), laporan keuangan adalah laporan yang dirancang untuk para pembuat keputusan, terutama pihak di luar perusahaan, mengenai posisi keuangan dan hasil usaha perusahaan. Ketepatan waktu penyajian laporan keuangan berbanding lurus dengan relevansi dan keandalan laporan keuangan. Jadi, semakin lama suatu perusahaan menerbitkan laporan keuangannya, semakin tidak relevan dan tidak andal laporan keuangannya. Menurut Kim dan Verrechia (dalam Kadir, 2008) menyebutkan bahwa laporan keuangan yang disampaikan tepat waktu akan mengurangi asimetri informasi, yang mendorong penyajian laporan keuangan secara penuh (full disclosure). Menurut Kieso, Weygrandt, dan Warfield (2011), pada kerangka konseptual laporan keuangan dinyatakan bahwa ketepatan waktu pelaporan keuangan adalah karakteristik kualitatif utama dalam mendukung relevansi laporan keuangan. Manfaat laporan keuangan akan berkurang jika laporan tersebut tidak tersedia tepat pada waktunya. Salah satu faktor penting dalam menentukan ketepatan waktu pelaporan keuangan adalah lamanya waktu penyelesaian audit. Laporan keuangan yang diterbitkan oleh perusahaan merupakan hasil dari proses akuntansi yang dimaksudkan sebagai sarana mengkomunikasikan informasi 1

keuangan terutama kepada pihak eksternal. Pihak eksternal yang membutuhkan informasi dalam laporan keuangan perusahaan adalah investor, kreditor, pemerintah, analisis sekuritas, pemasok, dan pelanggan. Selain pihak eksternal, informasi di dalam laporan keuangan juga diperlukan oleh pihak internal perusahaan itu sendiri, seperti pemegang saham, manajer dan karyawan. Informasi ini digunakan untuk mengevaluasi setiap kinerja yang telah dilakukan oleh pihak internal yang terkait dengan kegiatan operasional perusahaan. Dimana hasil evaluasi tersebut dapat dijadikan sebagai dasar untuk menyusun rencana-rencana perbaikan yang dibutuhkan oleh perusahaan untuk waktu ke depan, serta dapat mempertahankan prestasi yang telah diraih oleh perusahaan. Meskipun ketepatan waktu dalam penyampaian laporan keuangan sangat penting, tetapi masih ada beberapa perusahaan yang terlambat dalam penyampaian laporan keuangan. Kasus keterlambatan pelaporan pernah terjadi pada tahun 2012, Bursa Efek Indonesia (BEI) melakukan penghentian perdagangan sementara (suspensi) kepada tujuh emiten. Hal ini disebabkan emiten tersebut terlambat menyampaikan laporan keuangan perusahaan pada periode 31 Desember 2012. Tujuh perusahaan tersebut adalah PT Borneo Lumbung Energi dan Metal Tbk (BORN), PT Davomas Abadi Tbk (DAVO), PT Berlian Laju Tanker Tbk (BLTA), PT Dayaindo Resources International Tbk (KARK), PT Steady Safe Tbk (SAFE), PT Truba Alam Manunggal Engineering Tbk (TRUB), PT Zebra Nusantara Tbk (ZBRA). (Berita Bisnis, dalam ipotnews.com, 11 Januari 2013). Perkembangan perekonomian di Indonesia ditandai dengan berkembangnya perusahaanperusahaan yang go public. Perusahaan yang telah mengambil keputusan untuk 2

menjadi perusahaan go public tentu harus mempublikasikan laporan keuangan perusahaan kepada masyarakat luas mengenai setiap aktivitas yang telah dilakukan oleh perusahaan tersebut. Laporan keuangan yang disampaikan kepada Bapepam merupakan laporan keuangan yang telah diaudit oleh akuntan publik bersertifikat dan disertai opini auditor. Opini auditor tersebut yang menjadi tanggung jawab dari auditor independen, sehingga salah satu bentuk profesionalisme auditor independen adalah ketepatan waktu penyampaian laporan auditnya. Dengan adanya ketepatan waktu penyampaian laporan auditnya, maka tentu penyajian laporan keuangan kepada Bapepam juga akan tepat waktu. Sesuai dengan keputusan ketua BAPEPAM (Badan Pengawasan Pasar Modal) perusahaan yang sudah go public harus menyerahkan laporan keuangan tahunan disertai dengan opini auditor. Peraturan Bapepam tersebut diatur dalam undangundang No.8 tahun 1995 tentang publikasi laporan keuangan tahunan auditan yang bersifat wajib dengan batas waktu 120 hari dari akhir tahun fiskal sampai tanggal diserahkannya laporan keuangan yang telah diaudit ke BAPEPAM. Namun sejak tanggal 30 September 2003 No. Ke. 36/PM/2003 tentang pasar modal dimana dijelaskan bahwa laporan keuangan auditan bersifat wajib dengan batas waktu 90 hari dari akhir tahun sampai dengan tanggal diserahkannya laporan keuangan yang telah diaudit kepada Bapepam. Bapepam juga mengatur keputusan mengenai laporan keuangan pada peraturan BAPEPAM No.XK.2 dimana dijelaskan mengenai kewajiban perusahaan publik untuk menyampaikan laporan keuangan 3

berkala yang berisi informasi mengenai kegiatan usaha dan keadaan keuangan pada perusahaan tersebut. Laporan tersebut juga harus disusun berdasarkan Standar Akuntansi Keuangan dari Ikatan Akuntan Indonesia. Apabila terjadi keterlambatan dalam menyajikan laporan keuangan akan dikenakan sanksi administratif berupa denda sebesar Rp 1.000.000,00 per hari dan maksimal Rp 500.000.000,00 (Berita Bisnis, dalam inilah.com, 22 April 2009). Tuntutan akan kepatuhan ketepatan waktu dalam penyampaian laporan keuangan perusahaan publik di Indonesia telah di atur dalam UU. Peraturan tersebut tercakup dalam UU. No. 8 tahun 1995 BAB X pasal 86 ayat 1, yaitu: Emiten yang Pernyataan Pendaftarannya telah menjadi efektif atau Perusahaan Publik Wajib: a. Menyampaikan laporan keuangan secara berkala kepada Bapepam dan mengumukan laporan tersebut kepada masyarakat, dan b. Menyampaikan laporan kepada Bapepam dan mengumukan kepada masyarakat tentang peristiwa material yang dapat mempengaruhi harga efek selambat-lambatnya pada akhir kerja ke-2 (kedua) setelah terjadinya peristiwa tersebut. Terjadinya keterlambatan waktu dalam penyampaian informasi ini tentunya menimbulkan reaksi negatif dari pelaku pasar modal, dikarenakan laporan keuangan auditan tersebut dijadikan sebagai salah satu dasar pengambilan keputusan untuk membeli atau menjual kepemilikan yang dimiliki investor. Investor akan menganggap keterlambatan pelaporan keuangan merupakan pertanda buruk bagi kesehatan perusahaan sehingga akan berdampak negatif juga terhadap reaksi pasar. Selain itu informasi laba yang terdapat di dalam laporan keuangan yang dipublikasikan akan menyebabkan kenaikan atau penurunan harga saham. Melihat betapa pentingnya informasi yang ada di laporan keuangan, maka setiap 4

perusahaan harus menyajikan laporan keuangannya secara akurat dan tepat waktu. Kebutuhan akan ketepatan waktu penyajian laporan keuangan secara tegas disebutkan dalam kerangka dasar penyusunan penyajian laporan keuangan, dimana ketepatan waktu merupakan salah satu karakteristik kualitatif yang harus dipenuhi, agar laporan keuangan yang disajikan relevan untuk pembuatan keputusan. Karena terdapat banyak hal yang merugikan apabila perusahaan tidak melakukan penyampaian laporan keuangan perusahaannya secara tepat waktu, selain kerugian secara materi, juga mempengaruhi tingkat relevansi dan keandalan laporan keuangan tersebut. Oleh karena itu, akuntan dan auditor harus selalu berusaha untuk tepat waktu di dalam penyajian laporan keuangan tetapi tidak mengabaikan objektivitas dan indepedensinya. Penelitian mengenai faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan perusahaan ke publik, telah banyak dilakukan dan berkembang baik di Indonesia maupun di negara-negara lain. Penelitian-penelitian sebelumnya telah menemukan bukti empiris bahwa keterlambatan penyampaian laporan keuangan dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti: berita buruk perusahaan, seperti keterlambatan pelaporan dihubungkan dengan kesulitan keuangan (financial distress) perusahaan, kerugian perusahaan, pendapat selain unqualified opinion oleh auditor, dan keterlambatan audit. Dari uraian yang telah dijelaskan di atas tentang faktor-faktor dan kerugian apabila laporan keuangan tidak disampaikan tepat pada waktunya maka peneliti bermaksud 5

mengkaji lebih jauh mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan. Owusu-Ansah (2000) meneliti ketepatan waktu pelaporan keuangan dari 47 perusahaan di Zimbabwe, yang menguji variabel ukuran perusahaan, profitabilitas, gearing (kecepatan), item luar biasa, bulan dari akhir tahun keuangan, kompleksitas operasi perusahaan dan umur perusahaan. Hasil penelitiannya menemukan bukti empiris bahwa ukuran perusahaan, kompleksitas operasi perusahaan, umur perusahaan dan bulan dari akhir tahun keuangan berpengaruh terhadap audit reporting lead time. Kemudian ukuran perusahaan, profitabilitas, umur perusahaan dan audit reporting lead time mempengaruhi kecepatan perusahaan dalam mengumumkan pendapatan awalnya, tetapi hanya ukuran perusahaan yang mempengaruhi ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan akhir tahun yang telah diaudit. Ada beberapa faktor yang menurut peneliti dapat memberikan pengaruh terhadap ketepatan waktu dalam penyampaian laporan keuangan ke publik. Beberapa diantaranya adalah debt to equity ratio, liquidity, ukuran perusahaan, dan reputasi Kantor Akuntan Publik (KAP). Debt to equity ratio merupakan salah satu rasio financial leverage. Dimana financial everage biasanya digunakan untuk menggambarkan suatu keadaan atau kemampuan suatu perusahaan dalam menggunakan aktiva atau dana yang mempunyai beban tetap untuk memperbesar tingkat penghasilan bagi pemilik perusahaan. Rasio ini menunjukkan seberapa jauh perusahaan dibiayai oleh pihak 6

luar atau kreditur yang digambarkan oleh modal (ekuitas). yang dapat mengukur besarnya total hutang dibandingkan dengan modal sendiri. Menurut Soekardi (1990) dalam Niretlas (2011) debt to equity ratio digunakan untuk mengatur tingkat leverage yaitu perbandingan penggunaan total liabilities terhadap total shareholder s equity yang dimiliki perusahaan. Penelitian yang dilakukan oleh Hilmi dan Ali (2008) yang menyatakan bahwa leverage keuangan tidak mempunyai pengaruh secara signifikan terhadap ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan. Dimana alat untuk mengukur tingkat leverage keuangan dalam penelitian Hilmi dan Ali (2008) adalah debt to equity ratio (DER). Berbeda halnya dengan penelitian Dhea Tiza Marathani dimana financial leverage diukur dengan menggunakan debt to total assets ratio. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa leverage berpengaruh parsial terhadap ketepatan waktu. Hal ini menunjukkan bahwa perbedaan pengukuran dalam mengukur tingkat financial leverage berpengaruh terhadap hasil penelitian. Respati (2001) meneliti faktor-faktor yang berpengaruh terhadap ketepatan waktu pelaporan keuangan di Bursa Efek Jakarta (BEJ). Penelitian ini menguji variabel penelitian: profitability, outsider ownership concentration, debt to equity, ukuran perusahaan, dan insider ownership concentration. Hasil penelitiannya menemukan bukti empiris bahwa profitability, outsider ownership concentration, signifikan berpengaruh terhadap ketepatan waktu pelaporan keuangan. Sedangkan debt to equity, ukuran perusahaan dan insider ownership concentration, tidak signifikan berpengaruh terhadap ketepatan waktu pelaporan keuangan perusahaan. 7

Liquidity ratio merupakan salah satu rasio yang mengukur kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka pendek perusahaan. Sehingga dapat dilihat kemampuan perusahaan dalam mengadakan uang tunai dalam melunasi hutang jangka pendeknya. Likuiditas perusahaan dapat ditunjukkan oleh besar kecilnya aktiva lancar perusahaan, yaitu aktiva yang mudah untuk dicairkan atau diubah menjadi kas. Aktiva lancar meliputi kas, surat berharga, piutang, dan persediaan. Tingkat likuiditas yang tinggi pada sebuah perusahaan menunjukkan bahwa perusahaan tersebut dapat memenuhi kewajiban jangka pendeknya dengan baik sehingga cenderung tepat waktu dalam menyampaikan laporan keuangannya. Penelitian Hilmi dan Ali (2008) menghasilkan bukti empiris bahwa likuiditas mempengaruhi ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan perusahaan. Perusahaan yang yang memiliki tingkat likuiditas yang tinggi menunjukkan bahwa perusahaan tersebut memiliki kemampuan yang tinggi dalam melunasi kewajiban jangka pendeknya. Sementara itu, berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh Kiky Lusiana Kusumosari (2015) menunjukkan bahwa likuiditas tidak berpengaruh pada ketepatan waktu pelaporan keuangan. Faktor lain yang berkenaan dengan ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan adalah ukuran perusahaan. Ukuran perusahaan dapat dilihat dari total aktiva yang dimiliki perusahaan. Menurut Ferry dan Jones (dalam Sugianto, 2001), ukuran perusahaan menggambarkan besar kecilnya suatu perusahaan yang ditunjukkan oleh total aktiva, jumlah penjualan, rata-rata total penjualan dan ratarata total aktiva. Jadi, ukuran perusahaan merupakan ukuran atau besarnya asset yang dimiliki oleh perusahaan. Semakin besar ukuran perusahaan maka semakin 8

besar keyakinan investor akan kemampuan perusahaan dalam memberikan tingkat pengembalian investasi (Sofyaningsih dan Hardiningsih, 2011). Perusahaanperusahaan besar cenderung tepat waktu dalam penyampaian laporan keuangan ke publik dibandingkan dengan perusahaan yang berukuran lebih kecil karena mereka tidak ingin kehilangan investor dan calon investor yang akan membeli sahan di perusahaan tersebut. Perusahaan besar berada di bawah tekanan untuk mengumumkan laporan keuangannya tepat waktu untuk menghindari adanya spekulasi dalam perdagangan saham perusahaannya (Owusu-Ansah, 2000). Jadi ukuran perusahaan dapat mempengaruhi ketepatan waktu dalam menyampaikan laporan keuangan ke publik. Hasil penelitian oleh Wahyu Adhy Noor (2010) menguji pengaruh ukuran perusahaan terhadap ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan serta beberapa faktor yang mempengaruhinya, hasilnya menunjukkan bahwa ukuran perusahaan berpengaruh signifikan terhadap ketepatan waktu. Sedangkan hasil penelitian Hilmi dan Ali (2008) dan Noviandi (2007) menunjukkan bahwa ukuran perusahaan tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap ketepatan waktu. Reputasi KAP adalah salah satu faktor yang mempengaruhi ketepatan waktu dalam penyampaian laporan keuangan yang telah diaudit kepada publik. Suatu laporan keuangan atau informasi akan kinerja perusahaan harus dapat disajikan dengan akurat dan terpercaya. Oleh karena itu, perusahaan kemudian menggunakan jasa kantor akuntan publik (KAP) untuk melaksanakan pekerjaan audit terhadap laporan keuangan perusahaan. Perusahaan yang menggunakan jasa kantor akuntan publik besar cenderung lebih tepat waktu dalam menyampaikan laporan 9

keuangannya yang telah diaudit kepada publik. Untuk meningkatkan kredibilitas dari laporan itu, perusahaan menggunakan jasa kantor akuntan publik yang mempunyai reputasi atau nama baik. Menurut Loeb (1971) dalam Hilmi dan Ali (2008) menyebutkan bahwa kantor akuntan publik besar memiliki akuntan yang berperilaku lebih etikal daripada akuntan di kantor akuntan publik kecil. Dengan demikian, kantor akuntan besar lebih memiliki reputasi yang baik dalam melakukan pekerjaan audit dan memberikan opini publik. Penelitian yang dilakukan oleh Hilmi dan Ali (2008) dan Wahyu Adhy Noor (2010) menunjukkan bahwa reputasi kantor akuntan publik (KAP) berpengaruh signifikan terhadap ketepatan waktu publikasi laporan keuangan ke publik. Berbagai penelitian telah banyak dilakukan untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi ketepatan waktu pelaporan keuangan dengan variabel dan tempat yang berbeda serta hasil yang berbeda-beda pula. Banyaknya perbedaan pendapat tentang penelitian mengenai faktor-faktor yang berpengaruh terhadap ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan, memotivasi peneliti pada saat ini untuk mengkaji ulang faktor-faktor yang mempengaruhi ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan. Berdasarkan uraian diatas, maka peneliti tertarik dan termotivasi untuk lebih mengembangkan variabel-variabel yang berpengaruh terhadap ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan dengan judul penelitian Pengaruh Debt to Equity Ratio, Liquidity, Ukuran Perusahaan dan Reputasi KAP Terhadap Ketepatan Waktu Penyampaian Laporan Keuangan ke Publik Pada Perusahaan Real Estate dan Property di Indonesia Periode 2011-2013. 10

1.2 Perumusan Masalah Berdasarkan uraian mengenai latar belakang penelitian yang telah dikemukakan diatas, maka penulis merumuskan masalah sebagai berikut : Apakah debt to equity ratio, liquidity, ukuran perusahaan dan reputasi KAP berpengaruh secara parsial dan simultan terhadap ketepatan waktu peyampaian laporan keuangan perusahaan ke publik tahun 2011-2013? 1.3 Tujuan Penelitian Adapun tujuan yang ingin dicapai berdasarkan perumusan masalah diatas adalah: Untuk mengetahui pengaruh debt to equity ratio, liquidity, ukuran perusahaan dan reputasi KAP secara parsial dan simultan terhadap ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan perusahaan ke publik pada tahun 2011-2013. 1. 4 Manfaat Penelitian Adapun manfaat dari penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Bagi peneliti, untuk mengembangkan pengetahuan dan wawasan mengenai faktor-faktor yang berpengaruh terhadap ketepatan waktu penyampaian laporan laporan keuangan. 2. Bagi peneliti selanjutnya, penelitian ini dapat dijadikan sebagai referensi dan landasan teori bagi penelitian-penelitian sejenis yang terkait dengan faktorfaktor yang mempengaruhi ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan perusahaan ke publik. 11

3. Bagi manajemen perusahaan, untuk memberikan informasi atas penelitian yang dilakukan penulis agar dapat dijadikan pertimbangan untuk kemajuan perusahaan dan dapat menjadi acuan dan landasan bagi pihak manajemen perusahaan untuk menentukan waktu pelaporan keuangan perusahaan yang tepat. 4. Bagi investor dan calon investor, digunakan sebagai informasi yang dapat digunakan sebagai pertimbangan betapa pentingnya ketepatan waktu berkaitan dengan relevansi dan keandalan informasi laporan keuangan yang akan digunakan sebagai pengambilan keputusan dalam menilai perusahaan. Selain itu penelitian ini juga dijadikan sebagai sumber informasi bagi investor guna menentukan investasi dengan mengkaitkan ketepatan waktu pelaporan keuangan. 12