21 BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG KONSUMEN, PERLINDUNGAN KONSUMEN DAN PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM 2.1 Konsumen. 2.1.1. Pengertian Konsumen. Pengertian Konsumen di Amerika Serikat dan MEE, kata Konsumen yang berasal dari consumer sebenarnya berarti pemakai. Namun, di Amerika Serikat kata ini dapat diartikan lebih luas lagi sebagai korban pemakaian produk yang cacat, baik korban tersebut pembeli, bukan pembeli tetapi pemakai, bahkan juga korban yang bukan pemakai, karena perlindungan hukum dapat dinikmati pula bahkan oleh korban yang bukan pemakai. 10 Menurut Undang-Undang Perlindungan Konsumen Pasal 1 angka 2 Konsumen adalah setiap orang pemakai barang dan/atau jasa yang tersedia dalam masyarakat, baik bagi kepentingan diri sendiri, keluarga, orang lain, maupun makhluk hidup lain dan tidak untuk diperdagangkan. Konsumen dapat merupakan seorang individu maupun suatu organisasi, mereka memiliki peran yang berbeda dalam perilaku konsumsi, mereka mungkin berperan sebagai initiator, influencer, buyer, payer atau user. Berikut adalah pengertian konsumen menurut para ahli : 10 Agus Brotosusilo, 1998, makalah Aspek-Aspek Perlindungan Terhadap Konsumen dalam Sistem Hukum di Indonesia, Jakarta, YLKI-USAID, h. 46. 21
22 a. Pengertian konsumen menurut Philip Kotler dalam bukunya Prinsiples Of Marketing adalah semua individu dan rumah tangga yang membeli atau memperoleh barang atau jasa untuk dikonsumsi pribadi. 11 b. Pengertian konsumen menurut Tri Kunawangsih dan Anto Pracoyo konsumen adalah mereka yang memiliki daya beli, yakni berupa pendapatan dan melakukan permintaan terhadap barang dan jasa. c. Pengertian konsumen menurut Djokosantoso Moeljono konsumen adalah seseorang yang secara terus menerus dan berulang kali datang ke suatu tempat yang sama, untuk memuaskan keinginannya dengan memiliki suatu produk, atau mendapatkan suatu jasa, dan membayar produk atau jasa tersebut. 2.1.2. Hak Dan Kewajiban Konsumen Sebagai Pemakai Barang Dan Jasa. a. Hak-Hak Konsumen Menurut Undang-Undang Perlindungan Konsumen. Sebagai pemakai barang/jasa, konsumen memiliki sejumlah hak dan kewajiban. Pengetahuan tentang hak-hak konsumen sangat penting agar orang bisa bertindak sebagai konsumen yang kritis dan mandiri. Tujuannya, jika ditengarai adanya tindakan yang tidak adil terhadap dirinya, ia secara spontan menyadari akan hal itu. Konsumen kemudian bisa bertindak lebih jauh untuk memperjuangkan hak-haknya. Dengan kata lain, ia tidak hanya tinggal diam saja ketika menyadari bahwa hak-haknya telah dilanggar oleh pelaku usaha. 11 Philip Kotler, 2000, Prinsiples Of Marketing, Rajawali Pers, Jakarta, h. 12.
23 Berdasarkan Undang-Undang Perlindungan konsumen pasal 4, hak-hak konsumen sebagai berikut : 1. Hak atas kenyamanan, keamanan, dan keselamatan dalam mengonsumsi barang/jasa ; 2. Hak untuk memilih dan mendapatkan barang/jasa sesuai dengan nilai tukar dan kondisi serta jaminan yang dijanjikan ; 3. Hak atas informasi yang benar, jelas dan jujur mengenai kondisi dan jaminan barang/jasa ; 4. Hak untuk didengar pendapat keluhannya atas barang/jasa yang digunakan ; 5. Hak untuk mendapatkan advokasi, perlindungan, dan upaya penyelesaian sengketa perlindungan konsumen secara patut ; 6. Hak untuk mendapatkan pembinaan dan pendidikan konsumen ; 7. Hak untuk diperlakukan atau dilayani secara benar dan jujur serta tidak diskrimainatif ; 8. Hak untuk mendapatkan kompensasi, ganti rugi, atau penggantian, jika barang/jasa yangditerima tidak sesuai dengan perjanjian atau tidak sebagaimana mestinya ; 9. Hak-hak yang diatur dalam ketentuan peraturan perundang-undangan lainnya.
24 Disamping hak-hak dalam pasal 4 juga terdapat hak-hak konsumen yang dirumuskan dalam pasal 7, yang mengatur tentang kewajiban pelaku usaha. Kewajiban dan hak merupakan antinomi dalam hukum, sehingga kewajiban pelaku usaha merupakan hak konsumen. selain hak-hak yang disebutkan tersebut ada juga hak untuk dilindungi dari akibat negatif persaingan curang. Hal ini dilatarbelakangi oleh pertimbangan bahwa kegiatan bisnis yang dilakukan oleh pengusaha sering dilakukan secara tidak jujur yang dalam hukum dikenal dengan terminologi persaingan curang. Di Indonesia persaingan curang ini diatur dalam UU No. 5 tahun 1999 tentang larangan praktek monopoli dan persaingan usaha tidak sehat, juga dalam pasal 382 bis KUHP. Dengan demikian jelaslah bahwa konsumen dilindungi oleh hukum, hal ini terbukti telah diaturnya hak-hak konsumen yang merupakan kewajiban pelaku usaha dalam UU No. 8 tahun 1999 tentang perlindungan konsumen. b. Kewajiban Konsumen Menurut Undang-Undang Perlindungan Konsumen. Kewajiban Konsumen Sesuai dengan Pasal 5 Undang-Undang Perlindungan Konsumen,Kewajiban Konsumen adalah :
25 1. Membaca atau mengikuti petunjuk informasi dan prosedur pemakaian atau pemanfaatan barang dan/atau jasa, demi keamanan dan keselamatan; 2. Beritikad baik dalam melakukan transaksi pembelian barang dan/atau jasa; 3. Membayar sesuai dengan nilai tukar yang disepakati 2.2. Perlindungan Konsumen. 2.2.1. Pengertian Perlindungan Konsumen. Pengertian Perlindungan Konsumen di kemukakan oleh berbagai sarjana hukum salah satunya Az. Nasution, Az. 12 Nasution mendefinisikan Perlindungan Konsumen adalah bagian dari hukum yang memuat asas-asas atau kaidah-kaidah yang bersifat mengatur dan juga mengandung sifat yang melindungi kepentingan Konsumen. Adapun hukum Konsumen diartikan sebagai keseluruhan asas-asas dan kaidah-kaidah hukum yang mengatur hubungan dan masalah antara berbagai pihak satu sama lain yang berkaitan dengan barang dan/atau jasa Konsumen dalam pergaulan hidup. Perlindugan terhadap Konsumen dipandang secara materiil maupun formiil makin terasa sangat penting, mengingat makin lajunnya ilmu pengetahuan dan teknologi yang merupakan motor penggerak bagi produktifitas Persada, Jakarta, h. 55. 12 Az. Nasution, 2003, Hukum Perlindungan Konsumen, Cetakan Pertama, PT. Raja Gravindo
26 dan efisiensi produsen atas barang atau jasa yang dihasilkannya dalam rangka mencapai sasaran usaha. Dalam rangka mengejar dan mencapai kedua hal tersebut, akhirnya baik langsung atau tidak langsung, maka Konsumenlah yang pada umumnya merasakan dampaknya. Pasal 3 Undang-undang Perlindungan Konsumen, tujuan dari Perlindungan Konsumen adalah : 1. Meningkatkan kesadaran, kemampuan dan kemandirian Konsumen untuk melindungi diri ; 2. Mengangkat harkat dan martabat Konsumen dengan cara menghindarkannya dari ekses negatif pemakaian barang dan/atau jasa ; 3. Meningkatkan pemberdayaan Konsumen dalam memilih, menentukan dan menuntut hak-haknya sebagai Konsumen ; 4. Menciptakan sistem perlindungan Konsumen yang mengandung unsur kepastian hukum dan keterbukaan informasi serta akses untuk mendapatkan informasi ; 5. Menumbuhkan kesadaran pelaku usaha mengenai pentingnya perlindungan Konsumen sehingga tumbuh sikap yang jujur dan bertanggungjawab dalam berusaha ;
27 6. Meningkatkan kualitas barang dan/atau jasa yang menjamin kelangsungan usaha produksi barang dan/atau jasa, kesehatan, kenyamanan, keamanan dan keselamatan Konsumen. A. Zen Umar Purba mengemukakan kerangka umum tentang sendi-sendi pokok pengaturan perlindungan konsumen yaitu sebagai berikut : 13 a. Kesederajatan antara konsumen dan pelaku usaha ; b. Konsumen mempunyai hak ; c. Pelaku usaha mempunyai kewajiban ; d. Pengaturan tentang perlindungan konsumen berkontribusi pada pembangunan nasional ; e. Perlindungan konsumen dalam iklim bisnis yang sehat ; f. Keterbukaan dalam promosi barang atau jasa ; g. Pemerintah perlu berperan aktif; h. Masyarakat juga perlu berperan serta ; i. Perlindungan konsumen memerlukan terobosan hukum dalam berbagai bidang ; j. Konsep perlindungan konsumen memerlukan pembinaan sikap. 13 Happy Susanto, 2008, Hak-Hak Konsumen Jika Dirugikan, Visimedia, Jakarta, h. 4.
28 2.3. Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM). 2.3.1. Pengertian Perusahaan. Perusahaan adalah sebuah lembaga yang didirikan oleh seseorang atau lebih dengan tujuan untuk mendapatkan keuntungan atas penjualan barang atau jasa yang sebanyak-banyaknya guna kesejahteraan semua karyawannya. Perusahaan adalah tempat berlangsungnya kegiatan teknis dan kesatuan organisasi modal dan tenaga kerja yang bertujuan menghasilkan barang-barang atau jasa sehingga dapat melayani kepentingan umum. Bidang-bidang yang ada dalam lingkup usaha, antara lain bidang produksi, sirkulasi, iklan, keuangan, teknik, personalia, dan layanan pelanggan ( costumer care). Namanya saja bidang usaha (bisnis) maka segala gerak yang dilakukan harus memperhitungkan bisnis, dengan menekan biaya ( cost) serendahrendahnya dan menghasilkan (profit) yang sebanyak-banyaknya 14 2.3.2. Pengertian Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM). PDAM atau Perusahaan Daerah Air Minum merupakan salah satu unit usaha milik daerah, yang bergerak dalam distribusi air bersih bagi masyarakat umum. PDAM terdapat di setiap provinsi, kabupaten, dan kotamadya di seluruh Indonesia. PDAM merupakan perusahaan daerah sebagai sarana penyedia air 14 Totok Djuroto, 2000, Hukum Perusahaan, Visimedia, Jakarta, h. 25.
29 bersih yang diawasi dan dimonitor oleh aparataparat eksekutif maupun legislatif daerah. Perusahaan air minum yang dikelola negara secara modern sudah ada sejak zaman penjajahan Belanda pada tahun 1920 an dengan nama Waterleiding sedangkan pada pendudukan Jepang perusahaan air minum dinamai Suido Syo. Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) dipilih seba gai objek kajian mengingat badan usaha milik pemerintah daerah ini merupakan sebuah lembaga yang penting untuk dapat melihat bagaimana pemerintah daerah memberikan pelayanan kepada masyarakat. Keberhasilan PDAM dalam menyediakan air bersih untuk masyarakat pelanggan yang tercukup dalam wilayah pelayanannya pada satu sisi menunjukkan kinerja yang baik dari para personilnya pada sisi lain juga memperlihatkan bahwa pemerintah daerah telah memperlihatkan upaya yang sungguh-sungguh dalam meningkatkan kesejahteraan upaya masyarakat. PDAM Kota Denpasar merupakan perusahaan daerah yang dimiliki oleh pemerintah Kota Denpasar yang bergerak dalam bidang pelayanan air minum untuk daerah Kota Denpasar. PDAM Kota Denpasar berfungsi sebagai lembaga bisnis, yang harus berorientasi pada laba melalui efisiensi usaha, juga berfungsi sebagai lembaga sosial.