BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Air merupakan kebutuhan utama bagi proses kehidupan di bumi ini. Tidak akan ada kehidupan seandainya di bumi ini tidak ada air. Air relatif bersih sangat didambakan oleh manusia, baik untuk keperluan hidup sehari-hari, keperluan industri, untuk kebersihan sanitasi kota, maupun keperluan pertanian dan lain sebagainya (Wardahana, 2001). Banyak air tawar yang tercemar berat oleh sisa-sisa pembuangan kotoran dan cairan pembuangan industri yang masuk kedalam sungai-sungai. Hal ini menyebabkan zat-zat beracun yang terdapat pada cairan pembuangan tersebut terlarut dan terbawa masuk ke laut. Cairan buangan adalah sisa-sisa pembuangan dalam bentuk suatu cairan yang dihasilkan dari proses-proses industri dan kegiatan rumah tangga. Pencemaran air oleh cairan ini berupa zat-zat racun, bahan-bahan yang mengendap atau deosigenasi. Cairan buangan hasil industri mancakup benda-benda beracun, kimiawi seperti asam, basa, garam-garam krom, fenol, sianida, insektisida, bahan-bahan kimiawi untuk pertanian, klor, ammonia, hydrogen sulfide, dan garamgaram logam berat seperti tembaga, timbal, seng dan air raksa. Walaupun dalam jumlah yang sangat kecil, timbale, seng dan tembaga dapat menghilangkan semua bentuk kehidupan hewan di sungai tersebut. Insektisida-insektisida umum seperti DDT dan dieldrin dapat membunuh ikan-ikan dan serangga. Ekosistem air yang terdapat di daratan (island water) secara umum dapat dibagi 2 yaitu perairan lentik (lentic water), atau juga disebut sebagai perairan tenang, misalnya danau, rawa, waduk, situ, telaga dan sebagainya dan perairan lotik (lotic water), disebut juga sebagai perairan yang berarus deras, misalnya sungai, kali, kanal, parit dan sebagainya. Perbedaan utama antara perairan lotik dan lentik adalah dalam kecepatan
arus air. Perairan lentik mempunyai kecepatan arus yang lambat serta terjadi akumulasi massa air yang berlangsung dengan cepat (Barus, 2001). Danau Siais merupakan suatu perairan yang sudah banyak dimanfaatkan oleh beberapa sektor seperti pertanian, perikanan, pariwisata, perhubungan dan juga merupakan sumber air minum bagi masyarakat di kawasan Danau Siais. Adanya berbagai aktivitas manusia di sekitar danau tersebut yang berasal dari sungai Rianiate dan Batangtoru, menyebabkan Danau Siais mengalami perubahan-perubahan ekologis sehingga kondisinya sudah berbeda dengan kondisi alamnya, sehingga kelestariannya perlu diperhatikan (Bappeda, 2008). Dalam danau terdapat biota air yang memiliki peranan penting untuk menjaga keseimbangan ekosistem, biota tersebut adalah fitoplankton. Fitoplankton merupakan kelompok yang memegang peranan penting dalam ekosistem air, karena kelompok ini dengan adanya kandungan klorofil mampu melakukan fotosintesis. Proses fotosintesis pada ekosistem air yang dilakukan fitoplankton (produsen), merupakan sumber nutrisi utama bagi kelompok organisme air lainnya yang berperan sebagai konsumen. Dalam peristiwa fotosintesis tersebut akan dihasilkan energi dengan memanfaatkan sinar matahari dan senyawa organik yang mendukung perairan tersebut. Dalam ekosistem air, hasil dari fotositesis yang dilakukan oleh fitoplankton tersebut bersama dengan tumbuhan air lainnya disebut sebagai produktivitas primer (Barus, 2004). Produktifitas primer fitoplankton merupakan suatu kondisi perairan di mana kandungan zat-zat organik yang dapat dihasilkan oleh fitoplankton dari zat-zat anorganik melalui proses fotosintesis (Parsons et al.,1984; Nybakken, 1992). Besarnya produktivitas primer fitoplankton merupakan ukuran kualitas suatu perairan. Semakin tinggi produktivitas primer fitoplankton suatu perairan semakin
besar pula daya dukungnya bagi kehidupan komunitas penghuninya, sebaliknya produktivitas primer fitoplankton yang rendah menunjukkan daya dukung yang rendah pula. Dalam pelaksanaan pengukuran produktivitas primer fitoplankton, selama ini dilakukan dengan memperhitungkan intensitas matahari saat penyinaran tertinggi. Dengan dasar itu dilakukan pengingkubasian untuk menghitung besarnya produktivitas primer fitoplankton dalam suatu perairan. Dalam pengingkubasian, penentuan selang waktu inkubasi masih berdasarkan keinginan setiap peneliti, sehingga hasil produktivitas primer fitoplankton dalam suatu perairan didapatkan berbeda antara satu peneliti dengan peneliti yang lain. Adanya perbedaan hasil pengukuran produktifitas primer fitoplankton dalam suatu perairan disebabkan adanya perbedaan selang waktu inkubasi. Hal ini terjadi oleh karena belum ada penelitian tentang hubungan antara Produktivitas Primer dengan konsentrasi Klorofil a diperairan Danau Siais Kabupaten Tapanuli Selatan, sementara hal itu sangat penting diketahui. Ketepatan penentuan besarnya kandungan produktifitas primer fitoplankton dalam suatu perairan sangat berguna dalam menentukan tingkat kesuburan dan kelayakan suatu perairan mendukung kehidupan organisme di perairan itu sendiri. Oleh karena itu, dalam tesis ini akan dibahas tentang hal itu dengan berdasarkan pada penelitian yang telah dilakukan di perairan Danau Siais Kabupaten Tapanuli Klorofil adalah kelompok pigmen fotosintesis yang terdapat dalam tumbuhan, menyerap cahaya merah, biru dan ungu, serta merefleksikan cahaya hijau yang menyebabkan tumbuhan memperoleh ciri warnanya. Terdapat dalam kloroplas dan memanfaatkan cahaya yang diserap sebagai energi untuk reaksi-reaksi cahaya dalam proses fotosintesis.klorofil a merupakan salah satu bentuk klorofil yang terdapat pada semua tumbuhan autotrof. Klorofil b terdapat pada ganggang hijau chlorophyta dan
tumbuhan darat. Klorofil c terdapat pada ganggang coklat Phaeophyta serta diatome Bacillariophyta. Klorofil d terdapat pada ganggang merah Rhodophyta 1.2.Permasalahan Perairan Danau Siais khususnya di sekitar kawasan perairan telah banyak dimanfaatkan untuk berbagai aktivitas manusia antara lain untuk aktivitas pariwisata, transportasi air, aktivitas rumah tangga dan sebagai areal keramba ikan. Aktivitas tersebut dapat menyebabkan perubahan kondisi fisik-kimia dan Produktivitas primer sehingga akan berpengaruh juga terhadap kelangsungan hidup organisme didalamnya. Produktivitas adalah pembentukan senyawa-senyawa organik yang kaya energi dari senyawa-senyawa anorganik, dimana produktivitas primer ini dipengaruhi oleh adanya proses fotosintesis dan peran klorofil sangat besar dalam proses fotosintesis. Dengan demikian terdapat hubungan antara produktivitas primer dengan klorofil a. Namun sejauh ini belum diperoleh data dan informasi yang lengkap mengenai Hubungan Nilai Produktivitas Primer dengan Konsentrasi Klorofil a,di Danau Siais. Maka perlu dilakukan suatu praktikum lapangan untuk mengetahui hal tersebut di atas. Permasalahan dapat dirumuskan sebagai berikut: 1. Bagaimana hubungan produktivitas primer fitoplankton dengan konsentrasi klorofil a di perairan Danau Siais Tapanuli 2. Bagaimana hubungan nilai produktivitas primer fitoplankton tersebut dengan faktor fisik kimia perairan Danau Siais.
1.3 Tujuan Adapun tujuan penelitian ini adalah : a. Untuk mengetahui hubungan nilai produktivitas primer fitoplankton dengan konsentrasi klorofil a di kawasan perairan Danau Siais Kabupaten Tapanuli b. Untuk mengetahui pengaruh faktor fisik-kimia perairan terhadap Produktivitas primer fitoplankton di perairan Danau Siais Kabupaten Tapanuli 1.4 Hipotesis a. Produktivitas Primer fitoplankton berhubungan dengan Konsentrasi Klorofil a di perairan Danau Siais Kabupaten Tapanuli Selatan b. Faktor Fisik-kimia berhubungan dengan Produktivitas Primer fitoplankton di perairan Danau Siais Kabupaten Tapanuli 1.5 Manfaat Adapun manfaat dari penelitian ini adalah : a. Memberikan informasi awal mengenai hubungan nilai produktivitas primer fitoplankton dengan konsentrasi klorofil a di Danau Siais Kabupaten Tapanuli b. Memberikan informasi mengenai hubungan faktor fisik kimia perairan terhadap nilai produktivitas primer fitoplankton di Danau Siais Kabupaten Tapanuli