BAB 1 PENDAHULUAN. mengatur hubungan manusia dan pencipta (hablu min allah) dan hubungan

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. hidup dalam masyarakat dan saling membutuhkan satu sama lain. 2 Firman

BAB I PENDAHULUAN. melalui Rasulullah saw yang bersifat Rahmatan lil alamin dan berlaku

BAB I PENDAHULUAN. kebutuhan sehari-hari, dan dalam hukum Islam jual beli ini sangat dianjurkan

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTIK AKAD UTANG PIUTANG BERHADIAH DI DESA SUGIHWARAS KECAMATAN CANDI KABUPATEN SIDOARJO

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP JAMINAN HUTANG BERUPA AKTA KELAHIRAN ANAK DI DESA WARUREJO KECAMATAN BALEREJO KABUPATEN MADIUN

BAB IV ANALISIS FATWA DSN-MUI NOMOR 25/III/2002 TERHADAP PENETAPAN UJRAH DALAM AKAD RAHN DI BMT UGT SIDOGIRI CABANG WARU SIDOARJO

BAB IV ANALISIS DATA

BAB IV ANALISIS DATA

BAB I PENDAHULUAN. Sebelum melangkah pada pembahasan selanjutnya, terlebih dahulu akan

BAB I PENDAHULUAN. baik secara individu maupun dalam kehidupan bermasyarakat. Dalam kehidupan seharihari

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang. Islam sebagai Agama yang lengkap dan sempurna telah

BAB I PENDAHULUAN. dan keadaan, mengangkat dan menghilangkan segala beban umat. Hukum

BAB I PENDAHULUAN. berupa uang atau barang yang akan dibayarkan diwaktu lain sesuai dengan

BAB I PENDAHULUAN. menjalankan kehidupan sehari-hari setiap individu memiliki kepentingan

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP KERJASAMA BUDIDAYA LELE ANTARA PETANI DAN PEMASOK BIBIT DI DESA TAWANGREJO KECAMATAN TURI KABUPATEN LAMONGAN

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTIK JUAL BELI SAWAH BERJANGKA WAKTU DI DESA SUKOMALO KECAMATAN KEDUNGPRING KABUPATEN LAMONGAN

BAB IV ANALISIS DATA. Yogyakarta, 2008, hlm Dimyauddin Djuwaini, Pengantar fiqh Muamalah, Gema Insani,

BAB I PENDAHULUAN. dapat dijawab dengan tuntas oleh ajaran Islam melalui al-qur an sebagai

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP TRADISI PELAKSANAAN UTANG PIUTANG BENIH PADI DENGAN SISTEM BAYAR GABAH DI

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP SISTEM PINJAM MEMINJAM UANG DENGAN BERAS DI DESA SAMBONG GEDE MERAK URAK TUBAN

BAB I PENDAHULUAN. tidak bisa hidup sendiri. Baik itu dalam kehidupan sehari-hari maupun dalam

BAB I PENDAHULUAN. dunia maupun di akhirat. Secara garis besar ajaran Islam berisi kandungan-kandungan

BAB 1 PENDAHULUAN. dalam kehidupan sehari-hari perlu berhubungan dengan manusia lain,

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan masyarakat adalah kegiatan pinjam-meminjam. Pinjam-meminjam

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PENGALIHAN DANA TABARRU UNTUK MENUTUP KREDIT MACET DI KJKS SARI ANAS SEMOLOWARU SURABAYA

BAB IV TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PELAKSANAAN POTONGAN TABUNGAN BERHADIAH DI TPA AL- IKHLAS WONOREJO KECAMATAN TEGALSARI SURABAYA

BAB IV TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP TRANSAKSI PEMBAYARAN DENGAN CEK LEBIH PADA TOKO SEPATU UD RIZKI JAYA

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP UTANG PIUTANG SISTEM IJO (NGIJO) DI DESA SEBAYI KECAMATAN GEMARANG KABUPATEN MADIUN

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTIK HUTANG PIUTANG DALAM TRADISI DEKEKAN DI DESA DURUNGBEDUG KECAMATAN CANDI KABUPATEN SIDOARJO

HILMAN FAJRI ( )

BAB I PENDAHULUAN. Islam adalah agama yang amat damai dan sempurna telah diketahui dan dijamin

BAB IV TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP KLAIM ASURANSI DALAM AKAD WAKALAH BIL UJRAH

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PELAKSANAAN SEWA MENYEWA POHON UNTUK MAKANAN TERNAK

BAB I PENDAHULUAN. saling mengisi dalam rangka mencukupi kebutuhan hidupnya sehari-hari. Semakin

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP TRANSAKSI QARD} UNTUK USAHA TAMBAK IKAN DI DESA SEGORO TAMBAK KECAMATAN SEDATI KABUPATEN SIDOARJO

BAB I PENDAHULUAN. ingin tahu, Man is corious animal. Dengan keistimewaan ini, manusia dengan

BAB I PENDAHULUAN. di dalamnya juga mencakup berbagai aspek kehidupan, bahkan cakupannya

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pada hakikatnya Allah menciptakan manusia di dunia ini tidak lain

BAB IV PEMANFAATAN GADAI SAWAH PADA MASYARAKAT DESA SANDINGROWO DILIHAT DARI PENDAPAT FATWA MUI DAN KITAB FATH}UL MU I<N

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP AKAD PEMBIAYAAN MUDHARABAH DENGAN SISTEM KELOMPOK DI BMT KUBE SEJAHTERA KRIAN SIDOARJO

18.05 Wib. 5 Wawancara dengan Penanggung Jawab Pertambangan, Bpk. Syamsul Hidayat, tanggal 24 september 2014, pukul.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Kegiatan ekonomi merupakan suatu hal yang tidak bisa terlepas dari

BAB I PENDAHULUAN. perubahan besar yang terjadi. Salah satunya yang menandai. perubahan orientasi masyarakat muslim dari urusan ibadah yaitu

BAB I PENDAHULUAN. yang telah ditetapkan oleh Allah Swt. Kerena manusia sebagai makhluk

BAB IV ANALISIS DATA. A. Analisis Terhadap Praktek Pinjam Pakai Sepeda Motor

BAB III. Koperasi (Syirkah Ta awuniyah) bersal dari perkataan Co dan Operation yang mengandung arti kerja sama untuk

BAB I PENDAHULUAN. orang lain. Setiap manusia akan membutuhkan orang lain, bertolong-tolongan,

BAB I PENDAHULUAN. Abdurrahman, Masalah Perwakafan Tanah Milik dan Tanah Wakaf di Negara Kita, Alumni, Bandung, 2000, hlm. 2. 2

BAB I PENDAHULUAN. SWT dengan di beri banyak kelebihan dibandingkan makhluk lainnya, di

BAB I PENDAHULUAN. alat analisis. Hal ini disebabkan karena di masa datang penuh dengan

BAB IV PENERAPAN AKTA JAMINAN FIDUSIA DALAM PERJANJIAN PEMBIAYAAN AL QARDH. A. Analisis Penerapan Akta Jaminan Fidusia dalam Perjanjian Pembiayaan Al

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTEK JUAL BELI EMAS DI TOKO EMAS ARJUNA SEMARANG

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PENERAPAN UANG MUKA SEWA MOBIL PADA USAHA TRANSPORTASI MAJU JAYA DI BANYUATES SAMPANG MADURA

BAB IV ANALISIS SADD AL-DH>ARI< AH TERHADAP JUAL BELI PESANAN MAKANAN DENGAN SISTEM NGEBON OLEH PARA NELAYAN DI DESA BRONDONG GANG 6 LAMONGAN

BAB I PENDAHULUAN. bentuk penyaluran dana kemasyarakat baik bersifat produktif maupun konsumtif atas dasar

MURA>BAH}AH DALAM PEMBIAYAAN USAHA PERIKANAN DI

dasarnya berlandaskan konsep yang sesuai dengan Syariat agama Islam. perubahan nama di tahun 2014 Jamsostek menjadi BPJS (Badan

BAB IV. oleh Baitul mal wat Tamwil kepada para anggota, yang bertujuan agar anggota

BAB IV. dan pemborong cat yang dilakukan masyarakat Tambak wedi. Musha>rakah

BAB IV ANALISIS TERHADAP MEKANISME PEMBIAYAAN EMAS DENGAN AKAD RAHN DI BNI SYARIAH BUKIT DARMO BOULEVARD CABANG SURABAYA

BAB I PENDAHULUAN. yang dimiliki untuk disimpan dengan tujuan untuk mengelola uang tersebut.

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP UTANG PIUTANG DALAM BENTUK UANG DAN PUPUK DI DESA BRUMBUN KECAMATAN WUNGU KABUPATEN MADIUN

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM DAN HUKUM PERDATA TERHADAP SURABAYA. A. Analisis Berdasarkan Hukum Islam Terhadap Kontrak, Prosedur, Realisasi

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP UTANG PIUTANG HEWAN TERNAK SEBAGAI MODAL PENGELOLA SAWAH DI DESA RAGANG

BAB I PENDAHULUAN. Para ahli hukum Islam memberikan pengertian harta ( al-maal ) adalah. disimpan lama dan dapat dipergunakan waktu diperlukan.

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Kesempurnaan Islam diantaranya mengatur tentang syariat atau hukum,

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTIK JUAL BELI BARANG SERVIS DI TOKO CAHAYA ELECTRO PASAR GEDONGAN WARU SIDOARJO

BAB I PENDAHULUAN. yang ada sekarang ini. Selain itu sebagai mahluk sosial manusia yang tidak

BAB IV\ ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP MEKANISME PENGUPAHAN PEMOLONG CABE DI DESA BENGKAK KECAMATAN WONGSOREJO KABUPATEN BANYUWANGI

BAB I PENDAHULUAN. Muamalah adalah ketetapan-ketetapan Allah SWT yang mengatur hubungan

BAB I PENDAHULUAN. yang lainnya. Sebagai makhluk sosial manusia menerima dan memberikan

BAB IV ANALISIS TERHADAP PRAKTEK SIMPAN PINJAM PEREMPUAN PADA PNPM MP DI DESA IMA AN KECAMATAN DUKUN KABUPATEN GRESIK STUDI ANALISIS KOMPILASI HUKUM

BAB I ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PEMBIAYAAN MULTI JASA DENGAN AKAD IJARAH DI BANK PEMBIAYAAN RAKYAT SYARI'AH (BPRS) MITRA HARMONI SEMARANG

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PENAHANAN SAWAH SEBAGAI JAMINAN PADA HUTANG PIUTANG DI DESA KEBALAN PELANG KECAMATAN BABAT KABUPATEN LAMONGAN

BAB IV ANALISIS PENELITIAN

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP HUTANG PIUTANG PETANI TAMBAK KEPADA TENGKULAK DI DUSUN PUTAT DESA WEDUNI KECAMATAN DEKET KABUPATEN LAMONGAN

BAB I PENDAHULUAN. memenuhi terjaminnya barang dan jasa dan memanfaatkan nikmat-nikmat yang Allah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Islam memperkenankan negara untuk mengatur masalah perekonomian agar

waka>lah. Mereka bahkan ada yang cenderung mensunnahkannya dengan

TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP AKAD PENAMBANGAN BATU DI DESA SENDANG KECAMATAN WONOGIRI KABUPATEN WONOGIRI

BAB I PENDAHULUAN. sedang menjamur di kalangan masyarakat desa Sidomulyo kecamatan. Silo kabupaten Jember, di mana kasab (penghasilannya) mereka

BAB IV. A. Mekanisme Penundaan Waktu Penyerahan Barang Dengan Akad Jual Beli. beli pesanan di beberapa toko di DTC Wonokromo Surabaya dikarenakan

BAB I PENDAHULUAN 2002), 8. 1 Zainul Arifin, Dasar- Dasar Manajemen Bank Syariah, (Jakarta: Alvabet,

Musha>rakah di BMT MUDA Kedinding Surabaya

BAB I PENDAHULUAN. pemerintahan, perdagangan terutama dalam bidang ekonomi. Merupakan suatu

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dalam kehidupan manusia sehari-hari sebagai subjek hukum ataupun

BAB I PENDAHULUAN. Lembaga keuangan seperti perbankan merupakan instrumen penting. syariah telah memasuki persaingan berskala global,

BAB I PENDAHULUAN. mengandung kemaslahatan bagi umat manusia, kecuali hal-hal yang telah dilarang

BAB IV ANALISIS TERHADAP PENERAPAN SISTEM LOSS / PROFIT SHARING PADA PRODUK SIMPANAN BERJANGKA DI KOPERASI SERBA USAHA SEJAHTERA BERSAMA

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PELAKSANAAN TABUNGAN PAKET LEBARAN DI KJKS BMT-UGT SIDOGIRI CABANG SURABAYA

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP KONTRAK OPSI SAHAM DI BURSA EFEK INDONESIA SURABAYA

BAB I PENDAHULUAN. Manusia diciptakan Allah S.W.T. sebagai khalifah untuk memakmurkan

BAB II JUAL BELI, KREDIT DAN RIBA. dahulu perlu diperjelas pengertian jual beli. Secara etimologi berarti menjual

BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. alat-alat kebutuhan jasmaniyah dengan cara yang sebaik-baiknya. 1. yang bersifat universal dan komprehensif. 2

BAB I PENDAHULUAN. yang lain dan mengabstraksikan ciri-ciri yang sama dari objek-objek tersebut.

BAB I PENDAHULUAN. bersifat universal dan komprehensif, manusia adalah mahluk sosial dalam

BAB I PENDAHULUAN. Manusia dalam memenuhi kebutuhan hidupnya sehari-hari, baik kebutuhan

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM DAN UU NO 7 TAHUN 2004 TERHADAP JUAL BELI AIR IRIGASI DI DESA REJOSARI KECAMATAN DEKET KABUPATEN LAMONGAN

Transkripsi:

1 BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Ajaran Islam mengandung unsur syariah yang berisikan hal-hal yang mengatur hubungan manusia dan pencipta (hablu min allah) dan hubungan antar sesama (hablu min nas) yang dikenal dengan muamalah. Muamalah merupakan tata cara atau peraturan dalam perhubungan dalam Islam untuk memenuhi kebutuhan masing-masing yang berlandaskan syariat Allah yang melibatkan bidang perekonomian. Muamalah adalah semua hukum syariat yang bersangkutan dengan urusan dunia, dengan memandang kepada aktivitas seseorang seperti perdagangan, pinjam-meminjam, gadai barang dan aktivitas ekonomi lainnya. Muamalah yang dimaksud ialah dalam bidang ekonomi yang menjadi tumpuan semua umat muslim bagi memperoleh kesenangan hidup di dunia dan kebahagiaan di akhirat. Masalah muamalah selalu dan tetap berkembang tetapi perlu di perhatikan agar tidak menimbulkan kesulitan hidup pada pihak tertentu yang disebabkan oleh adanya tekanan atau tipuan dari pihak yang lain. Agama Islam mengajarkan kepada umatnya untuk hidup saling tolong menolong, yang kaya menolong yang miskin, yang mampu menolong yang kurang mampu, bentuk dari tolong menolong ini bisa berupa pemberian dan bisa berupa pinjaman. Dalam bentuk pinjaman, Islam menjaga kepentingan kreditur jangan sampai dirugikan, oleh karena sebab itu, sebagai jaminan 1

2 utangnya pihak peminjam harus memberikan jaminan. Menjadi lebih erat selaras dengan firman Allah:. Artinya : Dan tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan dan takwa, dan jangan tolong-menolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran.... 1. Rahn juga termasuk dalam akad tabarru (sukarela), upaya untuk menolong dan membantu kesulitan orang lain dan Bukan akad profit atau mencari keuntungan. Menurut Masjfuq zyuhdi, Ar-Rahn yaitu perjanjian atau akad pinjam meminjam dengan menyerahkan barang sebagai tanggungan utang. Sebagaimana dalam firman Allah SWT : Artinya :... Maka hendaklah ada barang tanggungan yang dipegang (oleh yang berpiutang). akan tetapi jika sebagian kamu mempercayai sebagian yang lain, Maka hendaklah yang dipercayai itu menunaikan amanatnya (hutangnya) dan hendaklah ia bertakwa kepada Allah Tuhannya.... 2 Akad atau ijab qabul merupakan salah satu dari rukun berbagai jenis muamalah, seperti jual beli, sewa menyewa, dan sebagainya. Seiring perkembangan zaman, akad atau yang sering dikenal dengan transaksi, tentunya mengalami evolusi atau telah berubah mengikuti perkembangannya, 1 Al-Qur an, Al-Maidah (5): 2 2 Al-Qur an, Al-Baqarah (2): 283

3 khususnya dalam sistem ekonomi syari ah. Dari perubahan itu, muncul berbagai sistem-sistem akad yang terkadang sulit kita pahami. Untuk itu, kami mencoba memaparkan dan menganalisa terkait masalah akad yang biasa dipakai dalam sitem ekonomi syari ah kita. Syarat dari setiap transaksi adalah antaroddin (saling ridho), yakni jika salah satu pihak yang hendak melakukan transaksi karena terpaksa untuk melakukannya maka akad yang dilakukan menjadi batal atau tidak sah dan tidak sesuai dengan syari at. Dalam hal ini tentu saja tanpa ada paksaan diantara kedua belah pihak. Sama halnya dalam gadai jika barang yang digadaikan tidak mendapatkan izin dan orang yang mempunyai barang tersebut tidak rela maka hukumnya haram. Tanpa adanya kehendak yang tertuju pada suatu hal itu dengan kepuasan hati tidak mungkin lahir tindakan hukum yang disebut akad hanya saja kehendak itu bersifat batin dan berada di lubuk hati masing-masing dan tidak dapat di ketahui oleh pihak lain. Untuk dapat diketahui dan dapat di berikan persetujuan, kehendak itu harus di nyatakan, yaitu pernyataan kehendak yang berupa ijab kabul. Dari hal tersebut muncul sebuah fenomena yang dimaksudkan untuk memenuhi kebutuhan dan terkadang kebutuhan akan uang tunai yang segera pada waktu tertentu untuk memenuhi kebutuhan yang sangat mendesak yang mencakupi kebutuhan primer, sekunder, maupun tersier atau pelengkap demi keberlangsungan hidup. Namun demikian, kebutuhan tersebut adakala tidak diimbangi dengan ketersediaannya uang tunai yang dimiliki. Maka solusi

4 untuk mengatasi hal tersebut masyarakat akan mendatangi lembaga atau individu-individu yang bisa menalangi dengan perjanjian ada barang yang diserahkan sebagai jaminan. Di Desa Darungan Kecamatan Panti ada cara gadai atau kebiasaan masyarakat menggadaikan yang barang gadainya itu, langsung dimanfaatkan oleh penerima gadai (orang yang memberi piutang). Sa lah satunya gadai sawah yang biasa dilakukan di daerah tersebut, transaksi gadai yang terjadi biasanya, sawah yang dijadikan jaminan gadai langsung dikelola oleh penerima gadai dan hasilnya pun sepenuhnya dimanfaatkan oleh penerima gadai. Pada dasarnya pemilik barang, dapat mengambil manfaat dari barang yang digadaikan. Kendati pemilik barang (jaminan) boleh memanfaatkan hasilnya, tetapi dalam beberapa hal dia tidak boleh bertindak untuk menjual, mewakafkan, atau menyewakan barang jaminan itu, sebelum ada persetujuan dari penerima gadai 3. Maka dari hal tersebut timbullah permasalahan baru, yaitu berkurangnya kemampuan untuk mengembalikan uang pinjamannya karena seharusnya penghasilan dari manfaat barang gadai tersebut bisa membantu dan mengurangi beban kebutuhan sehari-harinya. Dari hal tersebut ada sebagian orang yang menggadaikan sawahnya merasakan penyesalan dikemudian hari karena praktek gadai yang biasa terjadi di masyarakat secara otomatis barang yang digadaikan dimanfaatkan oleh pengambil gadai. 3 Hj. Junaidi ( Tokoh Agama ), Jember, 30 Januari 2016

5 Oleh karena itu perlu adanya penelitian yang lebih kongkrit terutama dalam masalah praktek gadai yang terjadi di daerah tersebut serta akad tabarru yang menjadi unsur di dalam transaksi gadai, karena praktek gadai bukanlah transaksi yang ideal berdasaarkan fakta yang di peroleh dari pengamatan kebiasaan masyarakat Darungan Kecamatan Panti apalagi di hubungkan dengan pandangan Islam. Permasalahan inilah yang melatar belakangi penelitian yang akan dilakukan di daerah tersebut, karena praktek ini terjadi di lingkungan yang masyarakatnya mayoritas beragama Islam, maka pandangan Islam memberikan sebuah jawaban terhadap praktek yang terjadi. Untuk itu peneliti mengambil judul Tinjauan Hukum Islam Terhadap Prinsip Sukarela dalam Pemanfaatan Barang Gadai di Desa Darungan Kecamatan Panti Kabupaten Jember. B. Fokus Penelitian 1. Bagaimana pemahaman masyarakat tentang prinsip sukarela dalam pemanfaatan barang gadai di Desa Darungan Kecamatan Panti Kabupaten Jember? 2. Bagaimana pelaksanaan prinsip sukarela dalam pemanfaatan barang gadai di Desa Darungan Kecamatan Panti Kabupaten Jember? 3. Bagaimanakah tinjauan hukum Islam terhadap prinsip sukarela dalam pemanfaatan barang gadai di Desa Darungan Kecamatan Panti Kabupaten Jember?

6 C. Tujuan Penelitian Setelah mengidentifikasi terhadap masalah-masalah yang ada, maka tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini yaitu: 1. Untuk Mendeskripsikan Pemahaman Masyarakat terhadap Prinsip Sukarela dalam Pemanfaatan Barang Gadai di Desa Darungan Kecamatan Panti Kabupaten Jember. 2. Untuk Mendeskripsikan Pelaksanaan terhadap Prinsip Sukarela dalam Pemanfaatan Barang Gadai di Desa Darungan Kecamatan Panti Kabupaten Jember. 3. Untuk mendeskripsikan Tinjauan Hukum Islam terhadap Prinsip Sukarela dalam Pemanfaatan Barang Gadai di Desa Darungan Kecamatan Panti Kabupaten Jember. D. Manfaat Penelitian Penelitian dengan Judul Tinjauan Hukum Islam Terhadap Prinsip Sukarela Dalam Pemanfaatan Barang Gadai di Desa Darungan, Kecamatan Panti, Kabupaten Jember yang merupakan bentuk rasa keingintahuan peneliti tentang praktik gadai yang dilakukan masyarakat Desa Darungan Kecamatan Panti Kabupaten Jember. Adapun manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Teoritis Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan pengetahuan bagi pihak yang membutuhkan berkaitan dengan

7 permasalahan yang diangkat, serta menambah keilmuan dan wawasan masyarakat berkenaan hukum Islam terhadap tinjauan hukum islam terhadap prinsip sukarela dalam pemanfaatan barang gadai di Desa Darungan, Kecamatan Panti Kabupaten Jember. Sebagai salah satu cara untuk menambah pengetahuan dan pengalaman terhadap khususnya tinjauan hukum islam terhadap prinsip sukarela dalam pemanfaatan barang gadai di Desa Darungan Kecamatan Panti Kabupaten Jember, bagi peneliti khususnya serta umumnya bagi para pembaca yang membutuhkan dan kemudian dapat digunakan sebagai rujukan penelitian berikutnya. 2. Praktis a. Bagi peneliti penelitian ini diharapkan dapat menjadi penelitian ilmiah yang memenuhi syarat sebagai laporan atau tugas akhir untuk mendapat gelar Sarjana Strata Satu (S1). b. Bagi almamater IAIN Jember dan Mahasiswa Muamalah diharapkan dapat menjadi koleksi serta rujukan penelitian berikutnya. E. Definisi Istilah a. Praktik Gadai Secara bahasa praktik berarti: praktek, latihan, pelaksanaan sesuatu menurut teori, kebiasaan, kenyataan, jalankan, terapan. 4 4 Doni Kurniawan, Kamus Praktis Ilmiah Populer (Surabaya: Karya Ilmu, 2010), 381.

8 Gadai adalah menjadikan suatu benda berharga dalam pandangan syara sebagai jaminan atas adanya dua kemungkinan, untuk mengembalikan uang itu atau mengambil sebagian benda itu 5. Sedangkan dalam istilah hukum Islam, gadai ( ar-rahn) adalah penyerahan barang yang bernilai menurut syara oleh orang yang berhutang sebagai jaminan atas hutang yang diterimanya. b. Prinsip Sukarela Dalam ulama mengatakan ع ن ت ر اض م ن ك م (kalian saling ridha): setiap transaksi itu harus dilandasi dengan keikhlasan dan keridhaan. Artinya tidak boleh ada kedhaliman, penipuan, pemaksaan dan hal-hal lain yang merugikan kedua pihak 6. Menurut Ahmad Azhar Bazhir prinsip sukarela yaitu Hprinsip yang mengatur tentang segala transaksi muamalah atas dasar sukarela yakni tanpa mengandung unsur paksaan. Karena pada dasarnya hukum islam memberikan kesempatan luas tentang segala bentuk dan macam muamalat yang sesuai dengan kehidupan masyarakat asalkan tidak melanggar hukum syara 7. c. Hukum Islam Hukum Islam berarti peraturan-peraturan yang dirumuskan melalui wahyu Allah SWT, dan sunnah Rasullullah SAW mengenai tingkah laku 5 H. Hendi suhendi. Fiqh muamalah, (jakarta: pt. Grafindo persada, 2000) hal.105-106 6 Quraish Shihab, Tafsir Al Misbah: Pesan, Kesan dan Keserasian Al Quran Jilid 3 Al-Maidah (Jakarta: Lentera Hati, 2002), 413. 7 Ahmad Azhar Bazhir 2004, Asas-Asas Hukum Muamalat (Hukum Perdata Islam). cet. ke-2 Yogyakarta: UII Press

9 manusia yang diakui dan diyakini berlaku mengikat kepada seluruh umat muslim. 8 Menurut Abdul Ati hukum Islam memiliki fungsi ganda, yakni fungsi Syari ah dan fungsi Fiqih. Syari ah merupakan fungsi kelembagaan yang diperintahkan Allah untuk perseorangan dalam mengatur hubungannya dengan Allah, sesama muslim, sesama manusia, dan dengan semua makhluk didunia ini. Sedangkan fiqih merupakan produk daya pikir manusia. Fiqih merupakan usaha manusia yang dengan daya intelektualnya mencoba menafsirkan penerapan prinsip-prinsip syari ah secara sistematis. 9 Jadi prinsip sukarela dalam pemanfaatan barang gadai adalah penyerahan barang yang bernilai menururt syara oleh orang yang berhutang sebagai jaminan atas hutang yang diterimanya yang dilandasi dengan prisip sukarela atau atas dasar suka sama suka sesuai kesepakatan bersama yang diatur sesuai dengan hukum Islam. F. Sitematika Pembahasan Penelitian skripsi ini terdiri atas lima bab, masing-masing bab membahas permasalahan yang diuraikan menjadi beberapa sub bab. Untuk memperoleh gambaran yang lebih jelas serta mempermudah dalam pembahasan, secara global sistematika penelitian skripsi ini adalah sebagai berikut: 8 Ahmad Rofiq, Pembaharuan Hukum Islam Di Indonesia, (Yogyakarta: Gama Media, 2001), 23. 9 Cik Hasan Bisri, Model Penelitian Fiqh (Paradigma Penelitian Fiqh & fiqh Penelitian) (Bogor: Kencana, 2003), 4.

10 Bab I pendahuluan; Bab ini merupakan dasar dalam penelitian, yang mengemukakan latar belakang masalah, fokus penelitian, tujuan penelitian, manfaat penelitian, definisi istilah, serta sistematika pembahasan. Hal tersebut berfungsi sebagai gambaran secara umum dari skripsi ini. Bab II Kajian Kepustakan; Dalam bab ini terdiri dari penelitian terdahulu dan kajian teori. Bab III Metode Penelitian; Bab ini membahas tentang pendekatan dan jenis penelitian yang dilakukan, lokasi penelitian dilaksanakan, subyek penelitian, teknik pengumpulan data, analisis data, keabsahan data, dan tahap-tahap penelitian yang akan dilaksanakan. Bab IV Penyajian Data dan Analisis; Bab ini berisikan gambaran obyek penelitian, penyajian data, serta pembahasan temuan (analisis data). Bab V Penutup atau Kesimpulan dan Saran; Dalam bab terakhir ini ditarik kesimpulan yang ada setelah proses di bab-bab sebelumnya yang kemudian menjadi sebuah hasil atau analisa dari permasalahan yang detiliti. Kemudian dilanjutkan dengan saran-saran untuk pihak-pihak yang terkait di dalam penelitianini secara khusus ataupun pihak-pihak yang membutuhkan secara umumnya.