PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI

No. 58//82/Th XV, 0 November 206 PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI OKTOBER 206, KOTA TERNATE DEFLASI SEBESAR 0,2 PERSEN Pada Oktober 206, Ternate mengalami deflasi sebesar 0,2 persen dengan indeks harga konsumen () sebesar 29,5. Sedangkan Nasional mengalami inflasi sebesar 0,4 persen dengan indeks harga konsumen sebesar 25,59. Dari 82 kota, 48 kota mengalami inflasi, dan sisanya mengalami deflasi, dimana inflasi tertinggi terjadi di Sibolga sebesar,32 persen, Jambi sebesar,9 persen, dan Medan sebesar, persen. Sedangkan deflasi tertinggi terjadi di Sorong sebesar,0 persen, Tanjung sebesar,08 persen, dan Palu sebesar 0,95 persen. tahun kalender Ternate sebesar,3 persen dan inflasi year on year Ternate sebesar 2,89 persen. Sedangkan inflasi tahun kalender dan inflasi year on year Nasional yaitu masing-masing sebesar 2, persen dan 3,3 persen. Tiga kelompok pengeluaran mengalami deflasi, dan empat lainnya inflasi. Adapun andil masing-masing kelompok pengeluaran tersebut adalah sebagai berikut: kelompok bahan makanan -0,2 persen; kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau 0,07 persen; kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar -0,05 persen; kelompok sandang 0,00 persen; kelompok kesehatan 0,04 persen; kelompok pendidikan rekreasi dan olahraga 0,0 persen; serta kelompok transpor, komunikasi dan jasa keuangan -0,06 persen Berdasarkan hasil pemantauan BPS Provinsi Maluku Utara,pada pasar tradisional dan pasar modern di wilayah Ternate,bulan Oktober 206 terjadi deflasi 0,2 persen, atau terjadi penurunan Indeks Harga Konsumen () dari 29,78 pada September 206, menjadi 29,5 pada Oktober 206. Tingkat inflasi tahun kalender dan tingkat inflasi year on year yaitumasing-masing sebesar,3 persen dan 2,89 persen. Pada Oktober 206, tiga kelompok pengeluaran mengalami deflasi, dan empat lainnya inflasi. Adapun andil masing-masing kelompok pengeluaran tersebut terhadap deflasi adalah sebagai berikut: kelompok bahan makanan -0,2 persen; kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau 0,07 persen; kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar -0,05 persen; kelompok sandang 0,00 No. 58//82/Th XV, 0 November 206

persen; kelompok kesehatan 0,04 persen; kelompok pendidikan rekreasi dan olahraga 0,0 persen; serta kelompok transpor, komunikasi dan jasa keuangan -0,06 persen. Beberapa komoditas yang mengalami penurunan harga pada Oktober 206 antara lain: ikan sorihi, semen, tarif angkutan udara, kangkung, beras, bahan bakar rumah tangga, beberapa jenis ikan lainnya seperti lolosi, ekor kuning, bubara dan tongkol, tomat sayur, kentang dan wortel. Sedangkan komoditas yang mengalami kenaikan harga antara lain tarif listrik, lemon, Ikan selar/tude, ikan cakalang, bawang putih, dan rokok kretek filter. Gambar. Ternate Menurut Kelompok Pengeluaran (202 = 00), September Oktober 206.50.00.20.03 0.83 0.8 0.50 0.47 0.00-0.50 0.09-0.2-0.57-0.02-0.3-0.32 0.04 0.2 0.04-0.39 -.00 -.50 Umum -.0 September Bahan Makanan Oktober Makanan Jadi Perumahan Sandang Kesehatan Pendidikan Transpor No. 58//82/Th XV, 0 November 206 2

Tabel. dan Ternate Bulan Oktober 206,, dan Year on Year menurut Kelompok Pengeluaran (202 = 00) Kelompok Pengeluaran Agustus September Oktober Oktober 206 206 206 206 ) 2) Year on Year 3) UMUM 29,66 29,78 29,5-0,2,3 2,89 Bahan Makanan 24,66 23,95 22,70 -,0-6,08 0,28 2 3 Makanan Jadi, Minuman, Rokok & Tembakau Perumahan, Air, Listrik, Gas & Bahan Bakar 3,59 33,7 33,79 0,47 7,70 8,05 29,5 29,48 29,3-0,3 3,59 3,83 4 Sandang 48,39 47,92 47,98 0,04 3,7 2,79 5 Kesehatan 27,20 28,26 29,58,03 3,32 3,32 6 Pendidikan, Rekreasi & Olahraga 27,74 28,78 28,93 0,2 3,7 3,67 7 Transpor, Komunikasi & Jasa Keuangan 30,33 30,38 29,87-0,39-0,70-0,64 ) Persentase perubahan bulan Oktober 206 terhadap bulan sebelumnya. 2) Persentase perubahan bulan Oktober 206 terhadap bulan Desember 205 3) Persentase perubahan bulan Oktober 206 terhadap bulan Oktober 205 Tabel 2. Sumbangan/Andil Kelompok Pengeluaran terhadap Ternate, Bulan Oktober 206 (202 = 00) Kelompok Pengeluaran Bulan ke-n 206 UMUM -0,2 Bahan Makanan -0,2 2 Makanan Jadi, Minuman, Rokok & Tembakau 0,07 3 Perumahan, Air, Listrik, Gas & Bahan Bakar -0,05 4 Sandang 0,00 5 Kesehatan 0,04 6 Pendidikan, Rekreasi & Olahraga 0,0 7 Transportasi, Komunikasi & Jasa Keuangan -0,06 No. 58//82/Th XV, 0 November 206 3

Pada Oktober 206, kelompok pengeluaran memberikan andil/sumbangan inflasi masing-masing sebagai berikut: kelompok bahan makanan -0,2 persen; kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau 0,07 persen; kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar -0,05 persen; kelompok sandang 0,00 persen; kelompok kesehatan 0,04 persen; kelompok pendidikan, rekreasi dan olahraga 0,0 persen; serta kelompok transpor, komunikasi dan jasa keuangan -0,06 persen. Gambar 2. Perkembangan Ternate dan Nasional Oktober 205 Oktober 206 2.00.50.00 0.50 0.00-0.50 -.00 -.50 Okt- 5 Nop- 5 Des- 5 Jan-6 Feb- 6 Mar- 6 Apr- 6 Mei- 6 Jun-6 Jul-6 Ternate 0.9 0.02.53 0.52-0.95 0.28 0.05 0.29 0.30.04-0.0 0.0-0.2 Nasional -0.08 0.2 0.96 0.5-0.09 0.9-0.45 0.24 0.66 0.69-0.02 0.23 0.4 Aug- 6 Sep- 6 Okt- 6 DAN INFLASI MENURUT KELOMPOK PENGELUARAN. Bahan Makanan Kelompok bahan makanan pada Oktober 206 mengalami deflasi,0 persen atau terjadi penurunan indeks dari 23,95 pada September 206, menjadi 22,70 pada Oktober 206. Kelompok ini memberikan sumbangan deflasi sebesar 0,2 persen pada Oktober 206. Dari subkelompok dalam kelompok bahan makanan, lima subkelompok mengalami deflasi, serta sisanya mengalami inflasi. Subkelompok yang mengalami deflasi tertinggi adalah subkelompok Ikan Segar sebesar 3, persen. Sedangkan deflasi terendah terjadi pada subkelompok Telur, susu dan hasilnya sebesar 0,30. Subkelompok yang mengalami inflasi tertinggi pada kelompok ini adalah subkelompok Bumbu-Bumbuan sebesar,57. No. 58//82/Th XV, 0 November 206 4

Komoditas yang dominan mempengaruhi terjadinya deflasi pada kelompok ini adalah : Ikan Sorihi dan lolosi. Sedangkan komoditas yang dominan mempengaruhi inflasi pada kelompok ini adalah : Lemon dan bawang putih. Tabel 3. dan Ternate menurut Subkelompok pada Kelompok Bahan Makanan, Oktober 206 (202 = 00) Kelompok / Subkelompok Year on Year Umum 29,5-0,2,3 2,89 I. Bahan Makanan 22,70 -,0-6,08 0,28 a. Padi-padian, umbi- umbian, dan Hasilnya 9,3-0,34 -,55 -,55 b. Daging dan hasil-hasilnya 4,86 0,66 4,06 4,62 c. Ikan Segar 24,25-3, -5,69 0,59 d. Ikan Diawetkan 20,00-0,77-5,3-6,79 e. Telur, Susu, dan hasil-hasilnya 3,24-0,30 0,6,70 f. Sayur-sayuran 98,93-3,42-3,85-3,04 g. Kacang-kacangan 8,29 0,66-8,30-8,28 h. Buah-buahan 54,36 0,2 -,4-0,26 i. Bumbu-bumbuan 3,88,57 7,57 22,47 j. Lemak dan Minyak 04,62,,25 2,02 k. Bahan Makanan lainnya 3,75 0,00 3,94 6,76 2. Makanan Jadi, Minuman, Rokok, dan Tembakau Kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau pada Oktober 206 mengalami inflasi 0,47 persen atau terjadi kenaikan indeks dari 33,7 pada September 206, menjadi 33,79 pada Oktober 206. Kelompok ini pada Oktober 206 memberikan sumbangan inflasi sebesar 0,07 persen. Berdasarkan subkelompoknya, perubahan indeks masing-masing subkelompok yaitu subkelompok makanan jadi 0,6 persen; subkelompok minuman yang tidak beralkohol 0,08 persen; serta subkelompok tembakau dan minuman beralkohol 0,46 persen. Komoditas yang dominan mempengaruhi inflasi pada kelompok ini adalah rokok kretek filter. No. 58//82/Th XV, 0 November 206 5

Tabel 4. dan Ternate menurut Subkelompok pada Kelompok Makanan Jadi, Minuman, Rokok dan Tembakau, Oktober 206 (202 = 00) Kelompok / Subkelompok Year on Year Umum 29,5-0,2,3 2,89 II. Makanan Jadi, Minuman, Rokok & Tembakau 33,79 0,47 7,70 8,05 a. Makanan Jadi 27,76 0,6 2,73 3,23 b. Minuman yang Tidak Beralkohol 9,78 0,08 9,03 9,78 c. Tembakau dan Minuman Beralkohol, 47,8 0,46 2,75 2,75 3. Perumahan, Air, Listrik, Gas, dan Bahan Bakar Tabel 5. dan Ternate menurut Subkelompok pada Kelompok Perumahan, Air, Listrik, Gas dan Bahan Bakar, Oktober 206 (202 = 00) Kelompok / Subkelompok Year on Year Umum 29,5-0,2,3 2,89 III. Perumahan, Air, Listrik, Gas & Bahan Bakar 29,3-0,3 3,59 3,83 a. Biaya Tempat Tinggal 30,00-0,23 4,25 4,40 b. Bahan Bakar, Penerangan, dan Air 2,97 0,37 0,,25 c. Perlengkapan Rumah Tangga 34, 0,00 0,6 0,2 d. Penyelenggaran Rumah Tangga 3,82 0,05 5,20 5,34 Kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar pada Oktober 206 mengalami deflasi 0,3 persen atau terjadi penurunan indeks dari 29,48 pada September 206,menjadi 29,3 pada Oktober 206. Kelompok ini memberikan sumbangan deflasi 0,05 persen pada inflasi keseluruhan. Berdasarkan subkelompoknya, satu subkelompok mengalami deflasi yaitu biaya tempat tinggal sebesar 0,23. Sedangkan subkelompok lainnya mengalami inflasi yaitu bahan bakar, penerangan dan air sebesar 0,37 persen, perlengkapan rumah tangga 0,00 persen dan subkelompok penyelenggaraan rumah tangga 0,05 persen. No. 58//82/Th XV, 0 November 206 6

Komoditas yang dominan memberikan pengaruh deflasi pada subkelompok ini adalah biaya tempat tinggal dan bahan bakar rumah tangga. Sedangkan komoditas yang mengalami kenaikan pada subkelompok ini adalah tarif listrik. 4. S a n d a n g Kelompok sandang pada Oktober 206 mengalami inflasi 0,04 persen atau terjadi kenaikan indeks dari 47,92 pada September 206 menjadi 47,98 pada Oktober 206. Berdasarkan subkelompoknya, dua subkelompok mengalami inflasi yaitu subkelompok sandang lakilaki 0,4 persen dan subkelompok sandang anak-anak 0,4 persen. Sedangkan dua subkelompok lainnya mengalami deflasi yaitu subkelompok sandang wanita -0,52 persen; serta subkelompok barang pribadi dan sandang lain -0,59 persen. Tabel 6. dan Ternate menurut Subkelompok pada Kelompok Sandang, Oktober 206 (202 = 00) Kelompok / Subkelompok Year on Year Umum 29,5-0,2,3 2,89 IV. Sandang 47,98 0,04 3,7 2,79 a. Sandang Laki-laki 48,98 0,4 5,64 6,24 b. Sandang Wanita 52,75-0,52 0,09 0,09 c. Sandang Anak-anak 54,06 0,4 2,3 2,3 d. Barang Pribadi dan Sandang Lain 27,20-0,59 5,36 0,98 Kelompok ini pada Oktober 206 memberikan sumbangan inflasi sebesar 0,00 persen. Komoditas yang mengalami kenaikan harga adalah celana katund an celana jeans pria. 5. K e s e h a t a n Kelompok kesehatan pada Oktober 206 mengalami inflasi,03 persen atau terjadi kenaikan indeks dari 28,26 pada September 206, ke 29,58 pada Oktober 206. Berdasarkan subkelompoknya, perubahan indeks masing-masing subkelompok yaitu subkelompok jasa kesehatan 0,00 persen; subkelompok obat-obatan -0,20 persen; subkelompok jasa perawatan jasmani 0,00 persen; serta subkelompok perawatan jasmani dan kosmetik 2,37 persen. No. 58//82/Th XV, 0 November 206 7

Kelompok ini memberikan sumbangan inflasi sebesar 0,04 persen. Komoditas yang mengalami kenaikan harga antara lain parfum dan pasta gigi. Tabel 7. dan Ternate menurut Subkelompok pada Kelompok Kesehatan, Oktober 206 (202 = 00) Kelompok / Subkelompok Year on Year Umum 29,5-0,2,3 2,89 V. Kesehatan 29,58,03 3,32 3,32 a. Jasa Kesehatan 09,86 0,00 5, 5, b. Obat-obatan 25,84-0,20 4,32 4,32 c. Jasa Perawatan Jasmani 67,74 0,00 0,00 0,00 d. Perawatan Jasmani dan Kosmetik 32,25 2,37 3,5 3,5 6. Pendidikan, Rekreasi, dan Olahraga Tabel 8. dan Ternate menurut Subkelompok pada Kelompok Pendidikan, Rekreasi dan Olah Raga, Oktober 206 (202 = 00) Kelompok / Subkelompok Year on Year Umum 29,5-0,2,3 2,89 VI. Pendidikan, Rekreasi dan Olah Raga 28,93 0,2 3,7 3,67 a. Jasa Pendidikan 34,75 0,00 5,69 5,69 b. Kursus-kursus / Pelatihan 3,88 0,9,90,90 c. Perlengkapan / Peralatan Pendidikan 0,65-0,63 0,84 0,45 d. Rekreasi 27,2 0,36 0,84 0,84 e. Olah Raga 70,53 2,04 2,82 2,82 Kelompok pendidikan, rekreasi dan olahraga pada Oktober 206 mengalami inflasi sebesar 0,2 persen, atau terjadi kenaikan indeks dari 28,78 pada September 206 ke 28,93 pada Oktober 206. No. 58//82/Th XV, 0 November 206 8

Berdasarkan subkelompoknya, perubahan indeks masing-masing subkelompok yaitu subkelompok jasa pendidikan 0,0 persen; subkelompok kursus-kursus/pelatihan 0,9 persen; subkelompok perlengkapan/peralatan pendidikan -0,63 persen; subkelompok rekreasi 0,36 persen; dan olahraga 2,04 persen Kelompok ini menyumbang inflasi sebesar 0,0 persen. Komoditas yang mengalami kenaikan harga antara lain mainan anak, sepatu olahraga pria, tas sekolah dan biaya kursus bahasa asing. 7. Transpor, Komunikasi, dan Jasa Keuangan Tabel 9. dan Ternate menurut Subkelompok pada Kelompok Transpor, Komunikasi dan Jasa Keuangan, Oktober 206 (202 = 00) Kelompok / Subkelompok Year on Year Umum 29,5-0,2,3 2,89 VII. Transpor, Komunikasi dan Jasa Keuangan 29,87-0,39-0,70-0,64 a. Transpor 47,97-0,5 -,79 -,7 b. Komunikasi dan Pengiriman 94,03-0,0,4,4 c. Sarana dan Penunjang Transpor 32,56-0,56 7,85 7,85 d. Jasa Keuangan 23,85 0,00 0,89 0,89 Kelompok transpor, komunikasi dan jasa keuangan pada Oktober 206 mengalami deflasi sebesar 0,39 persen atau terjadi penurunan indeks dari 30,38 pada September 206, menjadi 29,87 pada Oktober 206. Berdasarkan subkelompoknya, perubahan indeks masing-masing subkelompok yaitu subkelompok transpor -0,5 persen; subkelompok komunikasi dan pengiriman -0,0 persen; subkelompok sarana dan penunjang transpor -0,56 persen; serta subkelompok jasa keuangan 0,00 persen. Kelompok ini pada Oktober 206 memberikan sumbangan deflasi sebesar 0,06 persen. Komoditi yang mengalami penurunan harga adalah tarif angkutan udara, ban dalam dan ban luar mobil. No. 58//82/Th XV, 0 November 206 9

PERBANDINGAN ANTARKOTA DI INDONESIA Pada Oktober 206, Ternate mengalami deflasi sebesar 0,2 persen dengan indeks harga konsumen () sebesar 29,5. Sedangkan Nasional mengalami inflasi sebesar 0,4 persen dengan indeks harga konsumen sebesar 25,59 Dari 82 kota, 48 kota mengalami inflasi dan sisanya mengalami deflasi, dimana inflasi tertinggi terjadi di Sibolga sebesar,32 persen, Jambi sebesar,9 persen, dan Medan sebesar, persen. Sedangkan deflasi tertinggi terjadi di Sorong sebesar,0 persen, Tanjung sebesar,08 persen, dan Palu sebesar 0,95 persen. tahun kalender Ternate sebesar,3 persen dan inflasi year on year Ternate sebesar 2,89 persen. Sedangkan inflasi tahun kalender dan inflasi year on year Nasional yaitu masingmasing sebesar 2, persen dan 3,3 persen. Menurut inflasi tahun kalender, 77 kota mengalami inflasi dan 5 kota mengalami deflasi, dimana inflasi tertinggi terjadi di Sibolga sebesar 6,03 persen, Medan 5,65 persen, Pangkal Pinang 5,3 persen. Sedangkan 5 kota yang mengalami deflasi yaitu, Palu 0,4 persen, Merauke 0,24 persen, dan Kupang 0,4 persen, Tanjung 0,69 persen, dan Manado 0,93 persen Menurut inflasi year on year, semua kota mengalami inflasi, dimana inflasi tertinggi terjadi di Sibolga 9,2 persen, Medan 7,66, dan Bukit Tinggi 6,4. Sedangkan inflasi terendah terjadi di Probolinggo,4, Tanjung 0,90 persen, dan Manado 0,78 persen. Perbandingan Antar di Pulau Sulawesi, Maluku dan Papua -kota di wilayah Pulau Sulawesi, Maluku dan Papua yang berjumlah 8 kota, pada Oktober 206 tercatat 0 kota diantaranya mengalami deflasi dan 8 sisanya mengalami inflasi, dimana deflasi tertinggi terjadi di Sorong, persen, Palu 0,95 persen, dan Jayapura 0,82 persen. Sedangkan kota yang mengalami inflasi tertinggi yaitu Tual 0,74 persen, Manokwari 0,53 persen, dan Bau- Bau 0,42 persen. No. 58//82/Th XV, 0 November 206 0

Tabel 0. Perbandingan dan Oktober 206 - di Pulau Sulawesi, Maluku dan Papua dengan Nasional (202 = 00) KOTA MANADO 2 PALU 3 BULUKUMBA 4 WATAMPON E 5 MAKASSAR 6 PARE-PARE 7 PALOPO 8 KENDARI 9 BAU-BAU 0 GORONTALO Bulan Oktober 206 24,0 3 25,0 4 29,0 9 9,5 8 25,5 3 20,7 8 22,7 8 2,7 9 30, 3 20,4 7 Kalende r Year on Year KOTA 0,0-0,93 0,78-0,95-0,4 2,29 0,05 0,58,94-0,42 0,92,6 0,02 2,44 3,42 0,22,0 2,06-0,20,9 2,93 0,2 3,6 3,58 0,42 2,7 5,28-0,42 0,2 2,28 2 3 4 5 6 7 8 MAMUJU AMBON TUAL TERNATE MANOKWAR I SORONG MERAUKE JAYAPURA NASIONAL Bulan Oktober 206 23,7 3 24,5 9 38, 6 29,5 9,8 0 25,9 5 30,7 3 26,7 2 25,5 9 Kalende r Year on Year -0,7 0,77 3,2 0,53 2,25 2,43 0,74,52 4,99-0,2,3 2,89-0,82 3,54 5,87 -,0 2,23 2,37-0,02-0,24 5,05-0,09 2,57 4,7 0,4 2, 3,3 No. 58//82/Th XV, 0 November 206

Tabel. Oktober 206, 82 di Indonesia, Tertinggi Terendah (202 = 00) N N N o o o SIBOLGA,32 29 KUDUS 0,9 57 JAYAPURA -0,09 2 JAMBI,9 30 KUPANG 0,8 58 SURAKARTA -0, 3 MEDAN, 3 SERANG 0,7 59 SURABAYA -0, 4 TUAL 0,74 32 BANDUNG 0,4 60 SAMARINDA -0, 5 PEKANBARU 0,67 33 KENDARI 0,2 6 MAMUJU -0,7 6 PEMATANG SIANTAR 0,63 34 CIREBON 0, 62 BANYUWANGI -0,8 7 BOGOR 0,59 35 BATAM 0,07 63 DENPASAR -0,9 8 BANDAR LAMPUNG 0,58 36 TANGERANG 0,07 64 MALANG -0,2 9 PADANG 0,56 37 SEMARANG 0,06 65 PALOPO -0,2 0 BUNGO 0,55 38 CILEGON 0,06 66 PROBOLINGGO -0,2 BENGKULU 0,53 39 YOGYAKARTA 0,05 67 TERNATE -0,2 2 AMBON 0,53 40 BULUKUMBA 0,05 68 JEMBER -0,26 3 PADANGSIDIMPUA N 0,5 4 METRO 0,04 69 BANJARMASIN -0,26 4 TEMBILAHAN 0,49 42 TASIKMALAYA 0,04 70 SINGARAJA -0,32 5 DUMAI 0,47 43 CILACAP 0,04 7 PANGKAL PINANG -0,34 6 BAU-BAU 0,42 44 SUKABUMI 0,02 72 PALANGKARAY A -0,34 7 MATARAM 0,4 45 PURWOKERT O 0,02 73 PONTIANAK -0,36 8 BUKITTINGGI 0,37 46 MAKASSAR 0,02 74 SINGKAWANG -0,4 9 MEULABOH 0,32 47 DEPOK 0,0 75 WATAMPONE -0,42 20 LUBUKLINGGAU 0,32 48 MANADO 0,0 76 GORONTALO -0,42 2 TANJUNG PANDAN 0,3 49 BANDA ACEH -0,02 77 BIMA -0,46 22 TARAKAN 0,3 50 MERAUKE -0,02 78 SAMPIT -0,63 23 TANJUNG PINANG 0,26 5 SUMENEP -0,05 79 MANOKWARI -0,82 24 MAUMERE 0,26 52 BEKASI -0,07 80 PALU -0,95 25 DKI JAKARTA 0,25 53 MADIUN -0,07 8 TANJUNG -,08 26 LHOKSEUMAWE 0,22 54 BALIKPAPAN -0,07 82 SORONG -, 27 TEGAL 0,22 55 PALEMBANG -0,08 28 PARE-PARE 0,22 56 KEDIRI -0,08 No. 58//82/Th XV, 0 November 206 2

Tabel 2., 82 di Indonesia, Tertinggi Terendah (202 = 00) No No No SIBOLGA 6,03 29 TANJUNG PINANG 2,53 57 CIREBON,50 2 MEDAN 5,65 30 TEGAL 2,45 58 TANGERANG,4 3 PANGKAL PINANG 5,3 3 MAKASSAR 2,44 59 BEKASI,39 4 BENGKULU 4,79 32 PALEMBANG 2,4 60 KUDUS,33 5 PADANG 3,78 33 TEMBILAHAN 2,39 6 TERNATE,3 6 JAMBI 3,65 34 SURABAYA 2,38 62 MADIUN,27 7 MANOKWARI 3,54 35 BATAM 2,36 63 PURWOKERTO,26 8 TARAKAN 3,48 36 BANDA ACEH 2,25 64 SURAKARTA,24 9 PADANGSIDIMPUAN 3,45 37 AMBON 2,25 65 BANYUWANGI,8 0 BUKITTINGGI 3,4 38 SORONG 2,23 66 SUMENEP,2 PEMATANG SIANTAR 3,37 39 METRO 2,7 67 PARE-PARE,0 2 MEULABOH 3,29 40 LUBUKLINGGAU 2,6 68 MAUMERE 0,95 3 TANJUNG PANDAN 3,26 4 CILACAP 2,2 69 WATAMPONE 0,92 4 KENDARI 3,6 42 DEPOK 2,02 70 MAMUJU 0,77 5 SINGARAJA 3,0 43 TASIKMALAYA,97 7 PROBOLINGGO 0,68 6 DUMAI 3,05 44 DENPASAR,96 72 JEMBER 0,67 7 LHOKSEUMAWE 2,94 45 PALOPO,9 73 BULUKUMBA 0,58 8 PONTIANAK 2,85 46 DKI JAKARTA,85 74 SAMPIT 0,48 9 BOGOR 2,8 47 BANDUNG,75 75 PALANGKARAYA 0,44 20 SERANG 2,8 48 SINGKAWANG,69 76 KEDIRI 0,40 2 CILEGON 2,74 49 SUKABUMI,68 77 GORONTALO 0,2 22 BANJARMASIN 2,72 50 SAMARINDA,65 78 PALU -0,4 23 BALIKPAPAN 2,7 5 YOGYAKARTA,6 79 MERAUKE -0,24 24 BAU-BAU 2,7 52 BANDAR LAMPUNG,60 80 KUPANG -0,4 25 BIMA 2,64 53 MALANG,58 8 TANJUNG -0,69 26 PEKANBARU 2,57 54 SEMARANG,56 82 MANADO -0,93 27 BUNGO 2,57 55 TUAL,52 28 JAYAPURA 2,57 56 MATARAM,52 No. 58//82/Th XV, 0 November 206 3

Tabel 3. Year on Year, 82 di Indonesia, Tertinggi Terendah (202 = 00) No SIBOLGA 9,2 29 PONTIANAK 3,70 57 MALANG 2,65 MEDAN 7,66 30 CILEGON 3,69 58 MAUMERE 2,59 No BUKITTINGGI 6,4 3 TEGAL 3,66 59 SURAKARTA 2,56 PADANG 6,3 32 TANJUNG PINANG 3,59 60 MATARAM 2,52 MANOKWARI 5,87 33 KENDARI 3,58 6 SUKABUMI 2,49 BENGKULU 5,72 34 DUMAI 3,43 62 KUDUS 2,48 PANGKAL PINANG 5,69 35 3,42 63 AMBON 2,43 PEMATANG SIANTAR 5,50 36 TEMBILAHAN 3,34 64 PURWOKERTO 2,37 PADANGSIDIMPUAN 5,36 37 DENPASAR 3,33 65 SORONG 2,37 BAU-BAU 5,28 38 SURABAYA 3,33 66 SAMPIT 2,34 JAMBI 5,09 39 SAMARINDA 3,24 67 BEKASI 2,34 MERAUKE 5,05 40 CILACAP 3,5 68 PALU 2,29 SINGARAJA 5,02 4 DEPOK 3,2 69 GORONTALO 2,28 TUAL 4,99 42 MAMUJU 3,2 70 SUMENEP 2,2 SERANG 4,80 43 TASIKMALAYA 3,05 7 PALANGKARAYA 2,9 LHOKSEUMAWE 4,65 44 BANDA ACEH 3,04 72 MADIUN 2,08 TARAKAN 4,54 45 SINGKAWANG 3,00 73 BANYUWANGI 2,07 BANJARMASIN 4,45 46 KUPANG 2,98 74 PARE-PARE 2,06 PALEMBANG 4,27 47 BALIKPAPAN 2,93 75 CIREBON,95 PEKANBARU 4,26 48 PALOPO 2,93 76 BULUKUMBA,94 BIMA 4,22 49 BANDAR LAMPUNG 2,90 77 WATAMPONE,6 JAYAPURA 4,7 50 TERNATE 2,89 78 JEMBER,33 BUNGO 4, 5 SEMARANG 2,83 79 KEDIRI,3 MEULABOH 4,09 52 METRO 2,80 80 PROBOLINGGO,4 BATAM 3,9 53 BANDUNG 2,74 8 TANJUNG 0,90 TANJUNG PANDAN 3,88 54 YOGYAKARTA 2,72 82 MANADO 0,78 BOGOR 3,87 55 DKI JAKARTA 2,7 LUBUKLINGGAU 3,83 56 TANGERANG 2,70 No. 58//82/Th XV, 0 November 206 4

No. 58//82/Th XV, 0 November 206 5