BAB I PENDAHULUAN. Hidup PP no 82 tahun 2001 yang dimaksud dengan polusi atau pencemaran

dokumen-dokumen yang mirip
Polusi. Suatu zat dapat disebut polutan apabila: 1. jumlahnya melebihi jumlah normal 2. berada pada waktu yang tidak tepat

Oleh: ANA KUSUMAWATI

HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 PENELITIAN PENDAHULUAN

PENCEMARAN LINGKUNGAN. Purwanti Widhy H, M.Pd

SIKLUS OKSIGEN. Pengertian, Tahap, dan Peranannya

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Mikroorganisme banyak ditemukan di lingkungan perairan, di antaranya di

Ima Yudha Perwira, S.Pi, MP, M.Sc (Aquatic)

BAB I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Air dipergunakan untuk berbagai keperluan seperti untuk mandi, mencuci,

Kata Pengantar. Siborongborong, Penulis, Abdiel P. Manullang

BAB I PENDAHULUAN. Air merupakan sumber daya alam yang sangat diperlukan oleh semua

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA

PENCEMARAN LINGKUNGAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

SOAL PENCEMARAN AIR. Pilihlah salah satu jawaban yang paling tepat. Dengan memberi tanda silang (x) pada alternetif jawaban yang tersedia.

Nama : Putri Kendaliman Wulandari NPM : Jurusan : Teknik Industri Pembimbing : Dr. Ir. Rakhma Oktavina, M.T Ratih Wulandari, S.T, M.

SOAL PENCEMARAN AIR. PILIHLAH SALAH SATU JAWABAN YANG PALING TEPAT. DENGAN MEMBERI TANDA SILANG (X) PADA ALTERNETIF JAWABAN YANG TERSEDIA

Bab V Hasil dan Pembahasan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A.

BAB 4 SIKLUS BIOGEOKIMIA

PERANAN MIKROORGANISME DALAM SIKLUS UNSUR DI LINGKUNGAN AKUATIK

II. TINJAUAN PUSTAKA. utama MOL terdiri dari beberapa komponen yaitu karbohidrat, glukosa, dan sumber

TINJAUAN PUSTAKA. Ekosistem air terdiri atas perairan pedalaman (inland water) yang terdapat

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Limbah adalah sampah cair dari suatu lingkungan masyarakat dan

BAB I PENDAHULUAN. kesadaran masyarakat dan adanya hubungan timbal balik terhadap

BAB I PENDAHULUAN. permintaan pasar akan kebutuhan pangan yang semakin besar. Kegiatan

Jurnal Pencemaran Air ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Permasalahan yang dialami ekosistem perairan saat ini adalah penurunan kualitas air akibat pembuangan limbah ke

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. peternakan tidak akan jadi masalah jika jumlah yang dihasilkan sedikit. Bahaya

TINJAUAN PUSTAKA. tidak dimiliki oleh sektor lain seperti pertanian. Tidaklah mengherankan jika kemudian

I. PENDAHULUAN. bidang preventif (pencegahan), kuratif (pengobatan), rehabilitatif maupun

BAB I PENDAHULUAN. telah terjadi perubahan-perubahan dalam tatanan lingkungan sehingga tidak sama lagi

12/3/2015 PENGELOLAAN SDA PENGELOLAAN SDA PENGELOLAAN SDA

Bab V Hasil dan Pembahasan. Gambar V.10 Konsentrasi Nitrat Pada Setiap Kedalaman

Dampak Perubahan Iklim

2. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Oksigen Terlarut Sumber oksigen terlarut dalam perairan

Komponen Ekosistem Komponen ekosistem ada dua macam, yaitu abiotik dan biotik. hujan, temperatur, sinar matahari, dan penyediaan nutrisi.

Cara menanggulangi pencemaran seperti pada gambar diatas adalah...

JURUSAN TEKNOLOGI INDUSTRI PERTANIAN FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA

KISI-KISI INSTRUMEN SOAL PRETEST POSTTEST Lingkunganku Tercemar Bahan Kimia Dalam Rumah Tangga. Indikator Soal Soal No soal

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. hidup lebih dari 4 5 hari tanpa minum. Selain itu, air juga diperlukan untuk

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN. mandi, mencuci, dan sebagainya. Di sisi lain, air mudah sekali terkontaminasi oleh

BAB. II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

I. PENDAHULUAN. menjalankan aktivitas budidaya. Air yang digunakan untuk keperluan budidaya

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

TINJAUAN PUSTAKA. manusia atau oleh proses alam, sehingga kualitas lingkungan turun sampai

BAB I PENDAHULUAN. Saat ini pesatnya perkembangan industri di berbagai daerah di tanah air

Standart Kompetensi Kompetensi Dasar

BAB I PENDAHULUAN. selain memproduksi tahu juga dapat menimbulkan limbah cair. Seperti

BAB 1 PENDAHULUAN. kesehatan penduduk dikarenakan tempat tinggal mereka telah tercemar. Salah satu

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PENDAHULUAN. lingkungan adalah industri kecil tahu. Industri tahu merupakan salah satu industri

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

TIN206 - Pengetahuan Lingkungan Materi #5 Genap 2015/2016. TIN206 - Pengetahuan Lingkungan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Perubahan lingkungan udara pada umumnya disebabkan oleh pencemaran,

I. PENDAHULUAN. Pisang merupakan komoditas buah-buahan yang populer di masyarakat karena

DAUR AIR, CARBON, DAN SULFUR

BAB I PENDAHULUAN. Kesehatan lingkungan pada hakikatnya adalah suatu kondisi atau kaadaan

I. PENDAHULUAN. air, dan jasad hidup yang secara umum terdiri dari mikroorganisme. Masing masing

BAB I PENDAHULUAN. seorangpun dapat bertahan hidup lebih dari 4-5 hari tanpa minum air. Selain

Teknik Lingkungan KULIAH 9. Sumber-sumber Air Limbah

TINJAUAN PUSTAKA. Sungai merupakan suatu bentuk ekosistem akuatik yang mempunyai

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan instalasi pengolahan limbah dan operasionalnya. Adanya

2.2. Parameter Fisika dan Kimia Tempat Hidup Kualitas air terdiri dari keseluruhan faktor fisika, kimia, dan biologi yang mempengaruhi pemanfaatan

MODEL MATEMATIKA DAN ANALISIS KANDUNGAN OKSIGEN TERLARUT DALAM BADAN AIR YANG MENGALAMI EUTROFIKASI SRI LESTARI MAHMUD

4.1 PENGERTIAN DAUR BIOGEOKIMIA

ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga BAB I PENDAHULUAN. berupa karbohidrat, protein, lemak dan minyak (Sirait et al., 2008).

PENURUNAN KONSENTRASI CHEMICAL OXYGEN DEMAND (COD)

BAB I PENDAHULUAN. Latar Belakang. dibicarakan karena mengancam masa depan dari kehidupan di bumi

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang

PENDAHULUAN. rumah tangga dapat mempengaruhi kualitas air karena dapat menghasilkan. Rawa adalah sebutan untuk semua daerah yang tergenang air, yang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

I PENDAHULUAN. Hal tersebut menjadi masalah yang perlu diupayakan melalui. terurai menjadi bahan anorganik yang siap diserap oleh tanaman.

BAB I PENDAHULUAN. fungsi sangat penting bagi kehidupan manusia dan makhluk hidup lainnya. Salah. untuk waktu sekarang dan masa yang akan datang.

PERBANDINGAN EFEKTIVITAS TAWAS DAN FeCl 3 SEBAGAI KOAGULAN DALAM MENURUNKAN KADAR FOSFAT LIMBAH CAIR INDUSTRI LAUNDRY SKRIPSI

PERTEMUAN XIV: EKOSISTEM DAN BIOLOGI KONSERVASI. Program Tingkat Persiapan Bersama IPB 2011

BAB I PENDAHULUAN. Pada era industrialisasi, semakin banyak orang yang menikmati waktu

4. HASIL DAN PEMBAHASAN. Kultur Chaetoceros sp. dilakukan skala laboratorium dengan kondisi

BAB I PENDAHULUAN. permukiman dimana manusia beraktifitas di dalamnya.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. industri kelapa sawit. Pada saat ini perkembangan industri kelapa sawit tumbuh

ANALISIS KESTABILAN MODEL MANGSA-PEMANGSA DENGAN MANGSA YANG TERINFEKSI DI LINGKUNGAN TERCEMAR

BY: Ai Setiadi FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN UNIVERSSITAS SATYA NEGARA INDONESIA

BAB II LANDASAN TEORI. A. Tinjauan Pustaka. Air merupakan komponen lingkungan hidup yang kondisinya

PENENTUAN KUALITAS AIR

BAB I PENDAHULUAN. tetapi limbah cair memiliki tingkat pencemaran lebih besar dari pada limbah

BAB I PENDAHULUAN. suatu yang sudah tidak memiliki nilai manfaat lagi, baik itu yang bersifat basah

Bakteri Untuk Biogas ( Bag.2 ) Proses Biogas

BAB I PENDAHULUAN. dalam menunjang kesejahteraan perekonomian keluarga dan daerah. Industri ini

BAB I PENDAHULUAN. Air merupakan kebutuhan makhluk hidup yang utama. Dewasa ini air

II. TINJAUAN PUSTAKA. digunakan untuk meningkatkan aktivitas proses komposting. Bioaktivator

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

1. PENDAHULUAN. masih merupakan tulang pungung pembangunan nasional. Salah satu fungsi lingkungan

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. tidak membutuhkan air. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 65-75% dari berat

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

TINJAUAN PUSTAKA. memiliki empat buah flagella. Flagella ini bergerak secara aktif seperti hewan. Inti

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Berdasarkan Keputusan Menteri Negara Kependudukan dan Lingkungan Hidup PP no 82 tahun 2001 yang dimaksud dengan polusi atau pencemaran adalah masuk atau dimasukkannya makhluk hidup, zat, energi dan atau komponen lain kedalam air/udara dan atau berubahnya tatanan (komposisi) air/udara oleh kegiatan manusia atau oleh proses alam, sehingga kualitas air/udara turun sampai ke tingkat tertentu yang menyebabkan air/udara menjadi kurang atau tidak dapat berfungsi lagi dengan peruntukannya [10]. Oleh karena itu, apabila perkembangan sektor industri dan jenis aktivitas manusia lainnya semakin meningkat, maka tingkat pencemaran pada alam ini juga akan semakin meningkat. Seperti yang telah diketahui bahwa pada badan air seperti danau telah banyak yang tercemar. Pencemaran pada badan air ini dapat berasal dari polutan organik maupun anorganik yang bersumber dari rumah tangga maupun industri. Wujud polutan ini juga ada yang padat maupun cair. Salah satu contoh polutan organik yang berwujud cair yaitu aliran air yang berasal dari lahan pertanian yang mengandung pestisida. Lahan pertanian tersebut menggunakan pemupukan yang berat sehingga ketika sebagian dari pupuk ini tercuci oleh air hujan maka air limbah pertanian tersebut masuk kedalam badan air. Air limbah tersebut mengandung fosfat dan nitrogen ( senyawa nutrisi ) sehingga badan air mengalami proses eutrofikasi. Definisi 1

eutrofikasi adalah pencemaran air yang disebabkan oleh munculnya nutrient yang berlebihan ke dalam ekosistem air yang berakibat tidak terkontrolnya pertumbuhan tumbuhan air[1]. Bahan organik dan senyawa nutrisi yang muncul dalam badan air, kemudian didekomposisi oleh bakteri menggunakan oksigen terlarut untuk proses biokimia maupun proses biodegradasi. Akibatnya terjadi penurunan kadar oksigen terlarut ( Dissolved Oxygen = DO ) dalam badan air. Oksigen merupakan gas tak berbau, tak berasa dan hanya sedikit larut dalam air [10]. Untuk mempertahankan hidupnya, makhluk yang tinggal didalam air baik hewan maupun tumbuhan bergantung kepada oksigen terlarut ini. Oksigen terlarut ini dibutuhkan untuk pernapasan, untuk proses metabolisme atau pertukaran zat yang kemudian menghasilkan energi untuk pertumbuhan dan pembiakan. Rendahnya kandungan oksigen terlarut dalam air berpengaruh buruk terhadap kehidupan ikan dan kehidupan akuatik lainnya, dan kalau tidak ada sama sekali oksigen terlarut mengakibatkan munculnya kondisi anaerobik dengan bau busuk dan permasalahan estetika. Konsentrasi DO dapat berasal dari proses fotosintesis tanaman air dan dari atmosfer ( udara ) yang masuk ke dalam air dengan kecepatan tertentu. Akan tetapi proses tersebut tidak mengakibatkan peningkatan konsentrasi DO yang tinggi karena penggunaan oksigen terjadi terus menerus oleh bakteri dan alga. Pada badan air yang mengalami eutrofikasi, alga sebagai tumbuhan air berukuran mikro memungkinkan untuk tumbuh berkembang biak dengan pesat akibat ketersediaan fosfat yang berlebihan serta kondisi lain yang memadai sehingga berakibat terjadi peledakan populasi ganggang atau blooming [1]. Setelah alga mati dan tenggelam ke bagian bawah badan air, terjadi pembusukan oleh 2

dekomposer yang akhirnya terbentuk detritus yang berlebihan. Detritus yang dibusukkan menggunakan konsentrasi DO sehingga menghabiskan suplai oksigen di danau tersebut. Dengan demikian konsentrasi DO di dalam badan air akan menurun karena polutan organik maupun proses eutrofikasi sehingga mempengaruhi spesies air seperti ikan dan hewan air lain yang membutuhkan oksigen [15]. Permasalahan oksigen terlarut ini telah banyak dikaji oleh mahasiswa sebelumnya. Herlina Wati [17] telah mempelajari konsentrasi oksigen terlarut pada suatu perairan namun tidak melibatkan interaksi DO dengan polutan organik, bakteri, nutrisi dalam badan air yang mengalami eutrofikasi. Andi Yhudo Wijayanto [19] juga telah mempelajari konsnetrasi DO namun hanya dari produksi dan konsumsi rumput laut. Oleh karena itu, bertitik tolak pada masalah oksigen terlarut pada badan air yang mengalami eutrofikasi, dibutuhkan suatu model matematika yang bisa menggambarkan fenomena-fenomena yang menyebabkan penurunan konsentrasi DO serta mengetahui pengaruh simultan dari pencemaran air yang disebabkan oleh polutan organik dan proses eutrofikasi ketika nutrisi yang dipasok ke badan air dari aliran air limbah pertanian. Model dinamis ini telah dikonstruksi oleh J.B.Shukla, A.K. Misra dan Peeyush Chandra pada tahun 2008 [14]. Dari model matematika tersebut akan dianalisis kestabilan sistemnya. Sebelum menganalisis kestabilan, terlebih dahulu dicari titik kesetimbangannya. Analisis kestabilan yang dilakukan dengan menggunakan análisis kestabilan lokal yang bertujuan untuk mengetahui kestabilan disekitar titik kesetimbangannya. Analisa kestabilannya mula-mula dilakukan dengan melinearisasi sistem kemudian mencari nilai eigen 3

dari matriks Jacobiannya sehingga dapat diketahui perubahan polutan organik, bakteri, nutrisi, alga, detritus dan konsentrasi oksigen terlarut. 1.2 Perumusan Masalah Permasalahan yang muncul adalah bagaimana menganalisis model penurunan oksigen terlarut pada badan air yang mengalami eutrofikasi sehingga dapat diketahui perilaku dari model seperti yang telah dikemukakan oleh J.B.Shukla, A.K. Misra dan Peeyush Chandra pada tahun 2008 [14]. 1.3 Pembatasan Masalah Agar penulisan ini menjadi lebih berarah, maka permasalahan ini hanya dibatasi pada pembahasan mengenai analisis kestabilan terhadap model besarnya penurunan oksigen terlarut yang dikemukakan oleh J.B.Shukla, A.K. Misra dan Peeyush Chandra pada tahun 2008 [14]. Dalam hal ini diasumsikan bahwa tidak terdapatnya eceng gondok dan tanaman air lainnya sehingga model ini hanya mempertimbangkan variabel konsentrasi polutan organik, kepadatan bakteri, konsentrasi nutrisi, kepadatan alga, kepadatan detritus dan konsentrasi oksigen terlarut. Sedangkan untuk mengetahui perilaku dari model di sekitar titik kesetimbangan dilakukan dengan cara melinearisasi sistem menggunakan deret Taylor. 4

1.4 Tujuan Penulisan Berdasarkan permasalahan di atas, maka dapat dirumuskan tujuan penulisan tugas akhir ini adalah menganalisis model matematika penurunan konsentrasi DO pada badan air yang mengalami eutrofikasi sehingga dapat diketahui perilaku dari model tersebut. 1.5 Sistematika Penulisan Sistematika penulisan tugas akhir ini meliputi empat bab, yaitu pendahuluan, materi penunjang, pembahasan dan penutup. Bab I merupakan bab pendahuluan yang mencakup latar belakang, rumusan masalah, pembatasan masalah dan tujuan penulisan serta sistematika penulisan. Bab II merupakan teori-teori penunjang yang terdiri dari penjelasan mengenai oksigen terlarut, eutrofikasi, limit, turunan, matriks, nilai eigen dan vektor eigen, persamaan differensial, titik kesetimbangan, linearisasi sistem persamaan diferensial nonlinear, dan kriteria routh hurwitz. Bab III merupakan pembahasan mengenai model matematika, titik kesetimbangan, analisis kestabilan pada empat titik kesetimbangan, dan simulasi model. Bab IV merupakan penutup dari penulisan tugas akhir ini yang terdiri atas kesimpulan dan saran. 5