Oleh Anandita Sasni I Gst. Ayu Puspawati Ni Putu Purwanti Bagian Hukum Perdata Fakultas Hukum Universitas Udayana ABSTRAK

dokumen-dokumen yang mirip
FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS UDAYANA DENPASAR

BAB I PENDAHULUAN. pokok masyarakat. Pasal 1457 Kitab Undang-Undang Hukum Perdata (KUH

PERLINDUNGAN HUKUM NASABAH PEMEGANG KARTU KREDIT TERHADAP ADANYA PERBUATAN MELAWAN HUKUM YANG DILAKUKAN OLEH DEBT COLLECTOR

PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP KEAMANAN KEPEMILIKAN KARTU KREDIT YANG DISALAHGUNAKAN OLEH PIHAK KETIGA ABSTRAK

AKIBAT HUKUM BAGI PENERBIT BILYET GIRO KOSONG

PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP DATA PRIBADI NASABAH DALAM LAYANAN INTERNET BANKING

PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP INFORMASI PRIBADI TERKAIT PRIVACY RIGHT

BAB II PENGATURAN PENERBITAN KARTU KREDIT. D. Pengaturan Mengenai Pembatasan Kartu Kredit

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dewasa ini, perkembangan ekonomi berkembang sangat pesat.

AKIBAT HUKUM TERHADAP PELAKU USAHA YANG MENJUAL MAKANAN KADALUWARSA

PERLINDUNGAN HUKUM BAGI NASABAH DALAM LIKUIDASI BANK

EKSEKUSI KREDIT MACET TERHADAP HAK TANGGUNGAN

TINDAK PIDANA MUTILASI DALAM PERSPEKTIF KITAB UNDANG-UNDANG HUKUM PIDANA (KUHP)

TANGGUNG JAWAB DEBITUR TERHADAP MUSNAHNYA OBJEK JAMINAN FIDUSIA DALAM PERJANJIAN KREDIT. Oleh : Ida Bagus Gde Surya Pradnyana I Nengah Suharta

PERLINDUNGAN HUKUM DALAM PENYELENGGARAAN LAYANAN INTERNET BANKING ATAS DATA PRIBADI NASABAH PADA BANK RAKYAT INDONESIA CABANG KLUNGKUNG

TINJAUAN YURIDIS TERHADAP TINDAK PIDANA PEMALSUAN IJAZAH

UPAYA PENYELESAIAN TERHADAP PELANGGARAN PERJANJIAN KARTU KREDIT

Kata Kunci : Pengalihan, Bilyet Giro, Perlindungan, Pihak Ketiga. vii UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA

ABSTRAK. Kata kunci : OJK, klasula baku, perjanjian kredit, perlindungan konsumen.

TINJAUAN YURIDIS MENGENAI SANKSI PIDANA TERHADAP TINDAK PIDANA PENCEMARAN NAMA BAIK MELALUI MEDIA SOSIAL

FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS ANDALAS PADANG

ASPEK HUKUM PEMBERIAN KREDIT DENGAN JAMINAN OBLIGASI NEGARA RITEL

KAJIAN TERHADAP TINDAK PIDANA PENIPUAN MELALUI JUAL-BELI ONLINE

PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP KONSUMEN DALAM MELAKUKAN TRANSAKSI ONLINE

SANKSI TERHADAP PELAKU USAHA TERKAIT DENGAN PELANGGARAN PERIKLANAN SESUAI DENGAN UNDANG- UNDANG PERLINDUNGAN KONSUMEN

Perlindungan Hukum Terhadap Konsumen Bank Dari Kejahatan Kerah Putih (White collar crime)

PERTANGGUNGJAWABAN PIDANA PELAKU SODOMI TERHADAP KORBAN YANG TELAH CUKUP UMUR

PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP PELAKU USAHA YANG DIRUGIKAN AKIBAT PRAKTIK PERSEKONGKOLAN DALAM PENGADAAN TENDER

PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP PELAKU USAHA TERKAIT WANPRESTASI YANG DILAKUKAN KONSUMEN DENGAN CARA HIT AND RUN

PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP LESSEE DALAM HAL OBJEK LEASING MENGANDUNG CACAT TERSEMBUNYI

PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP KONSUMEN DALAM PERJANJIAN PENGIKATAN JUAL BELI APARTEMEN MELALUI PEMESANAN

PENYELESAIAN WANPRESTASI DALAM PERJANJIAN KREDIT BANK PADA PT. BANK NEGARA INDONESIA (BNI) KANTOR CABANG UNIT (KCU) SINGARAJA

BAB I PENDAHULUAN. suatu persetujuan yang menimbulkan perikatan di antara pihak-pihak yang

ABSTRAK. Kata Kunci: Pertanggungjawaban, kargo pusat, agen. Universitas Kristen Maranatha

KENDALA DALAM PENANGGULANGAN CYBERCRIME SEBAGAI SUATU TINDAK PIDANA KHUSUS

PENYELAMATAN KREDIT BANK DALAM MENGHADAPI NASABAH TERKAIT KARTU KREDIT BERMASALAH

Oleh Ni Wayan Anggita Darmayoni I Gede Yusa. Bagian Hukum Perdata, Fakultas Hukum Universitas Udayana ABSTRACT

Kata Kunci: Standby Letter of Credit, Prinsip Kehati-hatian, Bank. Universitas Kristen Maranatha

UPAYA BANK DALAM PENYELAMATAN DAN PENYELESAIAN KREDIT BERMASALAH

DIDAHULUI OLEH BOCORNYA DATA NASABAH DIKAITKAN DENGAN PERATURAN PERUNDANG UNDANGAN DI INDONESIA

Oleh : I Putu Sabda Wibawa I Dewa Gede Palguna Program Kekhususan: Hukum Pemerintahan, Universitas Udayana

Riva Lovianita Lumbantoruan ABSTRAK

DAFTAR PUSTAKA. Abdulkadir Muhammad, Hukum dan Penelitian Hukum, Citra Aditya Bakti, Bandung, 2004.

KEBIJAKAN HUKUM PIDANA DALAM PENGGUNAAN RUPIAH DI WILAYAH NEGARA KESATUAN REPUBLIK INDONESIA. Oleh :

PEMBATALAN PUTUSAN PENGADILAN NIAGA PADA PENGADILAN NEGERI JAKARTA PUSAT OLEH MAHKAMAH AGUNG TERKAIT DENGAN PUTUSAN PAILIT PT. DIRGANTARA INDONESIA

PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP KONSUMEN ATAS PENERAPAN KLAUSULA EKSONERASI DALAM PERJANJIAN BAKU

KEBERADAAN RAHASIA DAGANG BERKAITAN DENGAN PERLIDUNGAN KONSUMEN

SANKSI PIDANA SEBAGAI UPAYA PENANGGULANGAN HUMAN TRAFFICKING DI DUNIA MAYA

Lisa Junia ( ) Kata Kunci: Transaksi Elektronik Perbankan, Tanggung Jawab Bank, dan Perlindungan Nasabah

Oleh: R.Caesalino Wahyu Putra IGN.Parikesit Widiatedja Bagian Hukum Pidana, Fakultas Hukum, Universitas Udayana

PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP KONSUMEN BARANG ELEKTRONIK REKONDISI

TINJAUAN YURIDIS TERHADAP AKIBAT HUKUM JAMINAN FIDUSIA YANG BELUM DI DAFTARKAN TERHADAP PEMINJAMAN KREDIT PADA BANK

vii Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR PUSTAKA. Buku Ali, H. Zainuddin, 2009, Metode Penelitian Hukum, Penerbit Sinar Grafika, Jakarta.

PERANAN LEMBAGA PERLINDUNGAN KONSUMEN TERHADAP PENJUALAN OBAT-OBATAN MELALUI INTERNET

PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP PENUMPANG ANGKUTAN UMUM DARAT

UNSUR MELAWAN HUKUM DALAM PASAL 362 KUHP TENTANG TINDAK PIDANA PENCURIAN

PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP KARYAWAN OUTSOURCING JIKA PERUSAHAAN TIDAK MEMBERIKAN TUNJUNGAN HARI RAYA DITINJAU DARI UNDANG-UNDANG NO 13 TAHUN 2003

KEKUATAN HUKUM PEMBUKTIAN PIDANA MELALUI MEDIA ELEKTRONIK BERDASARKAN KITAB UNDANG-UNDANG HUKUM ACARA PIDANA (KUHAP)

ABSTRAK. Aldy Christian Tarigan ( )

TINJAUAN YURIDIS TERHADAP HAMBATAN PENEGAKAN HUKUM PERSAINGAN USAHA OLEH KOMISI PENGAWAS PERSAINGAN USAHA (KPPU)

TINJAUAN YURIDIS EKSEKUSI DALAM PERJANJIAN KREDIT DENGAN JAMINAN FIDUSIA YANG TIDAK DIDAFTARKAN

PERTANGGUNGJAWABAN PIDANA PENGATUR LALU LINTAS UDARA DALAM HAL TERJADINYA KECELAKAAN PESAWAT UDARA

AKIBAT HUKUM TERHADAP PENGGUNAAN TENAGA KERJA ASING ILEGAL MENURUT UNDANG-UNDANG NOMOR 13 TAHUN 2003 TENTANG KETENAGAKERJAAN

Keywords: Phishing, Legal Confusion, Criminalization, Legal Reform

TANGGUNG JAWAB PELAKU USAHA ATAS INFORMASI SUATU PRODUK MELALUI IKLAN YANG MENGELABUI KONSUMEN

PERLINDUNGAN KONSUMEN TERHADAP PEMBELIAN BARANG ELEKTRONIK YANG TIDAK MENDAPATKAN KARTU JAMINAN ATAU GARANSI

BAB I PENDAHULUAN. kegiatan usahanya adalah menghimpun dana dari masyarakat dan. Perbankan, dalam pasal 1 angka 2 dinyatakan bahwa:

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sejalan dengan pesatnya kemajuan ekonomi dan bisnis di Indonesia,

AKIBAT HUKUM TERHADAP PARA PIHAK DALAM PERJANJIAN APABILA TERJADI PEMBATALAN PERJANJIAN

PENGATURAN PRICE FIXING DALAM KEGIATAN USAHA BERDASARKAN UNDANG-UNDANG NOMOR 5 TAHUN 1999

Kata kunci: Laporan Keuangan Bank, Pencatatan Palsu,

PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP SAKSI DAN/ ATAU SAKSI KORBAN TRANSNATIONAL CRIME DALAM PROSES PENEGAKAN HUKUM PIDANA

KEKUATAN MENGIKAT KONTRAK BAKU DALAM TRANSAKSI ELEKTRONIK

BAB I PENDAHULUAN. memudahkan para pelanggannya (customer) melakukan transaksi perbankan

AKIBAT HUKUM ATAS PELANGGARAN MEREK OLEH PIHAK YANG BUKAN PEMEGANG LISENSI

BAB I PENDAHULUAN. kembali kepada masyarakat. Selain itu, bank juga memberikan jasa-jasa keuangan

PERLINDUNGAN KONSUMEN TERKAIT DENGAN PAJAK PERTAMBAHAN NILAI DAN SERVICE CHARGE DI RESTORAN

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP KONSUMEN DALAM JUAL - BELI TELEPON SELULER TANPA GARANSI DI PASAR GELAP (BLACK MARKET)

KEDUDUKAN BANK DALAM PEMBERIAN BANK GARANSI

TANGGUNG JAWAB OTORITAS JASA KEUANGAN SEBAGAI PENGGANTI BANK INDONESIA DALAM PENGAWASAN LEMBAGA PERBANKAN

HAK MEMBENTUK ORGANISASI KEMASYARAKATAN MENURUT UNDANG-UNDANG NOMOR 17 TAHUN 2013 TENTANG ORGANISASI KEMASYARAKATAN

PERLINDUNGAN HUKUM BAGI PEMEGANG SAH HAK ATAS TANAH DENGAN ADANYA SERTIFIKAT GANDA HAK ATAS TANAH

perjalanan serta hiburan (travel & entertainment) 2.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Jauh sebelum dikenalnya uang sebagai alat pembayaran, masyarakat

AKIBAT HUKUM PELANGGARAN PRINSIP KEHATI-HATIAN DALAM PEMBERIAN KREDIT OLEH BANK ABSTRAK

SAHAM SEBAGAI OBJEK PEWARISAN DITINJAU DARI UNDANG- UNDANG NOMOR 40 TAHUN 2007 TENTANG PERSEROAN TERBATAS

TINJAUAN YURIDIS ATAS PENGGUNAAN KLAUSULA BAKU DALAM TRANSAKSI PENYEDIA JASA PENGIRIMAN YANG DILAKUKAN PT. CITRA VAN

PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP NASABAH BANK MELALUI MEDIASI Oleh Ni Made Dewi Juliantini G. Ni Putu Purwanti

Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK

PERBEDAAN WANPRESTASI DENGAN PENIPUAN DALAM PERJANJIAN HUTANG PIUTANG

ABSTRAK. Kata Kunci : Informed Consent dalam keadaan darurat, Perlindungan Hukum bagi Dokter

PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP KORBAN TINDAK PIDANA PERAMPOKAN DIDALAM TAKSI DITINJAU DARI PERSEPEKTIF VIKTIMOLOGI

PERTANGGUNGJAWABAN PIDANA MASKAPAI PENERBANGAN DALAM HAL TERJADINYA KECELAKAAN PESAWAT UDARA

PERLINDUNGAN HUKUM BAGI KREDITUR DALAM PERJANJIAN KREDIT DENGAN JAMINAN HAK TANGGUNGAN

PERTANGGUNGJAWABAN PIDANA TERHADAP KELALAIAN PENGEMUDI KENDARAAN BERMOTOR YANG MENYEBABKAN KEMATIAN DALAM KECELAKAAN DI JALAN RAYA

KLAUSULA BAKU PERJANJIAN KREDIT BANK RAKYAT INDONESIA DALAM HUBUNGANNYA DENGAN UNDANG-UNDANG NOMOR 8 TAHUN 1999 TENTANG PERLINDUNGAN KONSUMEN

BAB IV UNDANG-UNDANG NOMOR 11 TAHUN 2008 TENTANG INFORMASI DAN TRANSAKSI ELEKTRONIK. A. Perlindungan Hukum Terhadap Nasabah Bank Yang Mengalami

I. PENDAHULUAN. Kehadiran bank sebagai penyedia jasa keuangan berkaitan dengan kepentingan

Transkripsi:

PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP PENERBIT KARTU KREDIT BERKAITAN DENGAN PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR 14/2/PBI/2012 TENTANG PENYELENGGARAAN KEGIATAN ALAT PEMBAYARAN DENGAN MENGGUNAKAN KARTU ABSTRAK Oleh Anandita Sasni I Gst. Ayu Puspawati Ni Putu Purwanti Bagian Hukum Perdata Fakultas Hukum Universitas Udayana Kartu kredit merupakan salah satu metode pembayaran yang diminati masyarakat karena memberikan kemudahan dalam melakukan kegiatan jual beli baik barang maupun jasa secara praktis. Perkembangan penggunaan kartu kredit di masyarakat diiringi dengan dibentuknya peraturan perundang-undangan untuk mengatur penyelenggaraan kartu kredit agar berjalan dengan baik. Peraturan Bank Indonesia Nomor 14/2/PBI/2012 tentang Penyelenggaraan Kegiatan Alat Pembayaran Dengan Menggunakan Kartu mengatur mengenai pembatasan kepemilikan kartu kredit. Ketentuan tersebut merupakan langkah manajemen risiko kredit bagi penerbit kartu kredit terkait semakin maraknya terjadi penyalahgunaan kartu kredit di masyarakat. Penyalahgunaan kartu kredit tersebut tidak hanya menimbulkan kerugian bagi pemegang kartu kredit tetapi juga bagi penerbit kartu kredit. Dari permasalahan tersebut, maka akan dibahas mengenai perlindungan hukum terhadap penerbit kartu kredit dan tindakan hukum terhadap penyalahgunaan kartu kredit. Jenis penelitian yang digunakan dalam penulisan ini adalah penelitian hukum normatif dengan menggunakan jenis pendekatan perundang-undangan dan jenis pendekatan analisis konsep hukum. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa perlindungan hukum terhadap penerbit kartu kredit adalah berupa peraturan perundang-undangan untuk melindungi kepentingankepentingan tertentu dari penerbit kartu kredit. Tindakan hukum yang dilakukan terhadap penyalahgunaan kartu kredit dapat berupa sanksi pidana maupun perdata sesuai dengan jenis penyalahgunaan kartu kredit. Kata Kunci : Kartu Kredit, Bank, Perlindungan Hukum. ABSTRACT Credit card is a payment method that the public interest because it provides the ease of buying and selling activities of both goods and services in practice. The development of the use of credit cards in the community accompanied by the establishment of legislation to regulate the credit card in order to run properly. Bank Indonesia Regulation Number 14/2 / PBI / 2012 concerning Organization Card Payment Instrument governing the credit card ownership restrictions. The provision is a measure of credit risk management for credit card issuers related to the proliferation of misuse of credit cards in the community. Misuse of credit cards is not only cause harm to credit card holders, but also for the credit card issuer. Of the problem, it will 1

be discussed on the legal protection against credit card issuers and legal action against the misuse of credit cards. This type of research used in this paper is a normative legal research using this type of approach legislation and the type of approach to the analysis of legal concepts. These results indicate that the legal protection against credit card issuers can be done through preventive and repressive legislation. Legal action taken against the misuse of credit cards can be either criminal or civil penalties in accordance with the type of credit card abuse. Keywords : Credit Card, Bank, Legal Protection I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewasa ini, kemudahan dalam kegiatan jual beli sangat diperlukan oleh masyarakat. Kartu kredit merupakan salah satu metode pembayaran yang diminati masyarakat karena memberikan kemudahan dalam melakukan kegiatan jual beli baik barang maupun jasa secara praktis, antara lain dalam melakukan transaksi online, pemesanan kamar hotel, pembayaran biaya rumah sakit, pemesanan tiket pesawat dan lain sebagainya. Kartu kredit adalah alat pembayaran pengganti uang tunai atau cek. 1 Untuk menertibkan peredaran kartu kredit di Indonesia, Bank Indonesia mengeluarkan Peraturan Bank Indonesia Nomor 14/2/PBI/2012 Tentang Perubahan Atas Peraturan Bank Indonesia Nomor 11/11/PBI/2009 Tentang Penyelenggaraan Kegiatan Alat Pembayaran Dengan Menggunakan Kartu (selanjutnya disebut dengan Peraturan BI tentang Penyelenggaraan Kegiatan APMK) dengan salah satu ketentuan yang diubah adalah pembatasan kepemilikan terhadap kartu kredit. Peraturan tersebut dibentuk untuk mengurangi terjadinya penyalahgunaan kartu kredit yang semakin marak terjadi di masyarakat. Penyalahgunaan kartu kredit tersebut dapat dilakukan oleh pemegang kartu kredit maupun oleh pihak ketiga. Pembatasan kepemilikan kartu kredit dan pemberian plafon kredit merupakan langkah manajemen risiko kredit baik di sisi penerbit kartu kredit maupun pengguna kartu kredit. 1.2 Tujuan Tujuan dari penulisan ini adalah untuk mengetahui perlindungan hukum terhadap penerbit kartu kredit dalam penyelenggaraan kartu kredit berkaitan dengan 1 Hermansyah, 2011, Edisi Revisi : Hukum Perbankan Nasional Indonesia, Kencana Prenada Media Grup, Jakarta, hlm. 90. 2

ketentuan pembatasan kepemilikan kartu kredit serta untuk mengetahui tindakan hukum terhadap penyalahgunaan kartu kredit di Indonesia. II. ISI MAKALAH 2.1 Metode Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah jenis penelitian normatif. Penelitian hukum normatif atau biasa disebut penelitian yuridis normatif terdiri atas penelitian terhadap asas-asas hukum, penelitian terhadap sistematika hukum, penelitian terhadap taraf sinkronisasi hukum, penelitian terhadap sejarah hukum dan penelitian perbandingan hukum. 2 2.2 Hasil dan Pembahasan 2.2.1 Perlindungan Hukum Terhadap Penerbit Kartu Kredit Berkaitan Dengan Ketentuan Pembatasan Kepemilikan Kartu Kredit Bank Indonesia pertama kali mengeluarkan peraturan mengenai kartu kredit sebagai alat pembayaran dengan menggunakan kartu pada tahun 2004 yaitu dengan dikeluarkannya Peraturan Bank Indonesia Nomor 6/30/PBI/2004 tentang Penyelenggaraan Kegiatan Alat Pembayaran dengan Menggunakan Kartu (selanjutnya disebut dengan Peraturan Bank Indonesia Nomor 6/30/PBI/2004). Peraturan Bank Indonesia Nomor 6/30/PBI/2004 tersebut memberikan kepastian hukum bagi penyelenggaraan alat pembayaran dengan menggunakan kartu di Indonesia. Berdasarkan pendapat dari Harjono, perlindungan hukum merupakan perlindungan dengan menggunakan sarana hukum atau perlindungan yang diberikan oleh hukum untuk melindungi kepentingan-kepentingan tertentu dengan cara menjadikan kepentingan tersebut sebagai sebuah hak hukum. 3 Peraturan BI tentang Penyelenggaraan Kegiatan APMK yang mengatur ketentuan pembatasan kepemilikan kartu kredit sebagai langkah manajemen risiko kredit merupakan bentuk perlindungan berupa aturan hukum baik bagi penerbit kartu kredit dan pemegang kartu kredit untuk mencegah timbulnya kerugian bagi kedua belah pihak. Sedangkan, dalam pemberian hlm. 85. 2 H. Zainuddin Ali, 2009, Metode Penelitian Hukum, Sinar Grafika, Jakarta, hlm. 10. 3 Harjono, 2008, Perlindungan Hukum Ketenagakerjaan, PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta, 3

jumlah plafon kredit kepada pemegang kartu kredit dengan penghasilan diatas Rp. 10.000.000,00 digunakan asas-asas perbankan yaitu terutama prinsip kehati-hatian. Prinsip kehati-hatian harus dijalankan oleh bank bukan hanya karena dihubungkan dengan kewajiban agar tidak merugikan kepentingan nasabah, tetapi juga bank sebagai bagian dari sistem moneter yang menyangkut kepentingan semua anggota masyarakat yang bukan hanya nasabah dari bank itu saja. 4 Berkaitan dengan ketentuan pembatasan kepemilikan kartu kredit, Ketentuan dalam Surat Edaran Bank Indonesia Nomor 14/27/DASP Perihal Mekanisme Penyesuaian Kepemilikan Kartu Kredit mengatur bahwa terhadap kartu kredit yang telah ditutup dan/atau diakhiri penggunaannya, pemegang kartu kredit tetap berkewajiban menyelesaikan tagihan kartu kredit berdasarkan tata cara dan mekanisme penyelesaian tagihan kartu kredit yang ditetapkan penerbit kartu kredit. Ketentuan tersebut memberikan perlindungan dalam bentuk hak hukum tehadap penerbit kartu kredit untuk tetap mendapatkan pembayaran dari pemegang kartu kredit. 2.2.2 Tindakan Hukum Terhadap Penyalahgunaan Kartu Kredit Penyalahgunaan kartu kredit di masyarakat yang merugikan penerbit kartu kredit diantaranya yaitu adanya transaksi gesek tunai, wanprestasi yang dilakukan oleh pemegang kartu kredit terhadap perjanjian penerbitan dan penggunaan kartu kredit, kartu kredit palsu, dan kartu kredit yang tidak diterima. Gesek tunai dapat meningkatkan terjadinya kredit macet yang merugikan penerbit kartu kredit dan mengakibatkan kesalahan persepsi terhadap tujuan dari kartu kredit yaitu untuk alat pembayaran bukan fasilitas kredit dalam bentuk uang tunai. 5 Wanprestasi terhadap perjanjian penerbitan kartu kredit oleh pemegang kartu kredit dapat dikarenakan pemegang kartu kredit yang menggunakan kartu kredit untuk berhutang tanpa memperhatikan kewajibannya untuk membayar. Akibat hukum dari tindakan tersebut adalah timbulnya hak dari pihak yang dirugikan dalam kontrak tersebut untuk menuntut ganti rugi dari pihak yang melakukan wanprestasi. Kewajiban membayar ganti kerugian tersebut diatur dalam Pasal 1243 Kitab Undang-Undang Hukum Perdata. 4 Rachmadi Usman, 2001, Aspek-Aspek Hukum Perbankan di Indonesia, PT. Gramedia Pustaka Utama, hlm. 19. 5 Martha Herlinawati Simanjuntak, 2015, BI Nyatakan 'Gesek Tunai' Adalah Penyalahgunaan Kartu Kredit, URL : http://www.antaranews.com/berita/502426/bi-nyatakan-gesek-tunai-adalahpenyalahgunaan-kartu-kredit, diakses 15 Agustus 2015. 4

Kejahatan kartu kredit dapat dijatuhi sanksi pidana apabila pelaku kejahatan kartu kredit dengan cara memalsukan kartu kredit maka dapat dikenai sanksi pidana sesuai pada Pasal 263 Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (selanjutnya disebut dengan KUHP) dengan ancaman pidana penjara paling lama enam tahun. Apabila pelaku kejahatan kartu kredit dengan cara menggunakan identitas palsu, maka pelaku dapat dijatuhkan sanksi pidana sesuai dengan Pasal 378 KUHP dengan ancaman pidana penjara paling lama 4 (empat) tahun. Penyalahgunaan kartu kredit melalui media internet dengan cara memanipulasi informasi dan/atau dokumen elektronik dapat dijatuhi sanksi sesuai dengan Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008 tentang Infromasi dan Transaksi Elektronik. III. KESIMPULAN 1. Perlindungan hukum diberikan kepada penerbit kartu kredit adalah dalam bentuk peraturan perundang-undangan yang melindungi kepentingan-kepentingan dari penerbit kartu kredit. Perlindungan terhadap hak hukum penerbit kartu untuk mendapatkan pembayaran dari pemegang kartu kredit berkaitan dengan ketentuan pembatasan kepemilikan kartu kredit adalah dengan adanya ketentuan yang mengatur bahwa terhadap kartu kredit yang telah ditutup dan/atau diakhiri penggunaannya, pemegang kartu kredit tetap berkewajiban menyelesaikan tagihan kartu kredit berdasarkan tata cara dan mekanisme penyelesaian tagihan kartu kredit yang ditetapkan penerbit kartu kredit. 2. Tindakan hukum yang dilakukan terhadap penyalahgunaan kartu kredit dapat berupa sanksi perdata maupun pidana. Tindakan hukum yang diberikan terhadap adanya wanprestasi karena menyalahgunaakan kartu kredit sebagai fasilitas untuk berhutang dalam perjanjian penerbitan dan penyelenggaraan kartu kredit adalah membayar ganti kerugian yang merupakan sanksi perdata. Sedangkan tindakan hukum terhadap penyalahgunaan kartu kredit berupa pemalsuan kartu kredit dan penyalahgunaan kartu kredit berupa kartu kredit yang tidak diterima dapat dijatuhi sanksi pidana. Dalam penyalahgunaan kartu kredit melalui media internet, pelaku dapat dijatuhi sanksi pidana sesuai dengan ketentuan yang mengatur mengenai transaksi elektronik. 5

DAFTAR PUSTAKA Buku-Buku Harjono, 2008, Perlindungan Hukum Ketenagakerjaan, PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta. Hermansyah, 2011, Edisi Revisi : Hukum Perbankan Nasional Indonesia, Kencana Prenada Media Grup, Jakarta Simanjuntak, Martha Herlinawati, 2015, BI Nyatakan 'Gesek Tunai' Adalah Penyalahgunaan Kartu Kredit, URL : http://www.antaranews.com/berita/502426/bi-nyatakan-gesek-tunai-adalahpenyalahgunaan-kartu-kredit, diakses 15 Agustus 2015. Usman, Rachmadi, 2001, Aspek-Aspek Hukum Perbankan di Indonesia, PT. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta. Zainuddin Ali, H., 2009, Metode Penelitian Hukum, Sinar Grafika, Jakarta. Peraturan Perundang-Undangan Kitab Undang-Undang Hukum Perdata, Soedaryo Soimin, 2012, Sinar Grafika, Jakarta. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1946 tentang Peraturan Hukum Pidana juncto Kitab Undang-Undang Hukum Pidana, Moeljatno, 2011, PT. Bumi Aksara, Jakarta. Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008 tentang Infromasi dan Transaksi Elektronik. Peraturan Bank Indonesia Nomor 6/30/PBI/2004 tentang Penyelenggaraan Kegiatan Alat Pembayaran dengan Menggunakan Kartu. Peraturan Bank Indonesia Nomor 14/2/PBI/2012 tentang Penyelenggaraan Kegiatan Alat Pembayaran Dengan Menggunakan Kartu. Surat Edaran Bank Indonesia Nomor 14/27/DASP Perihal Mekanisme Penyesuaian Kepemilikan Kartu Kredit. 6