Siti et al., Akuntabilitas Pengelolaan Alokasi Dana Desa (ADD) di Desa-desa Kecamatan Rogojampi

dokumen-dokumen yang mirip
Maulita et al., Implementasi Penatausahaan, Pengelolaan, dan Pelaporan Alokasi Dana Desa

Akuntabilitas Pengelolaan Dana Desa (Studi Kasus Pengelolaan Alokasi Dana Desa Di Kecamatan Kalisat Kabupaten Jember Tahun 2013)

AKUNTABILITAS PENGELOLAAN ALOKASI DANA DESA DI KECAMATAN UMBULSARI KABUPATEN JEMBER TAHUN 2012 SKRIPSI. Oleh : Dwi Febri Arifiyanto NIM

Akuntabilitas Pengelolaan Dan Pemanfaatan Alokasi Dana Desa Dalam Proses Pembangunan Di Desa Dasri Kecamatan Tegalsari Kabupaten Banyuwangi Tahun 2013

AKUNTABILITAS PENGELOLAAN ALOKASI DANA DESA DI KABUPATEN JEMBER. Dwi Febri Arifiyanto Taufik Kurrohman Universitas Jember (UNEJ)

AKUNTABILITAS PENGELOLAAN ALOKASI DANA DESA DI DESA KEDUNGREJO KECAMATAN MUNCAR KABUPATEN BANYUWANGI TAHUN 2013

BUPATI MALANG PROVINSI JAWA TIMUR

PEDOMAN PELAKSANAAN ALOKASI DANA DESA

AKUNTABILITAS PENGELOLAAN ALOKASI DANA DESA (ADD) DI DESA DESA KECAMATAN ROGOJAMPI KABUPATEN BANYUWANGI

Elsa et al., Analisis Perencanaan Pengelolaan Keuangan Desa Di Desa Boreng...

TRANSPARANSI DAN AKUNTABILITAS PEMERINTAH DESA DALAM PENGELOLAAN ALOKASI DANA DESA

BUPATI LAMONGAN PERATURAN BUPATI LAMONGAN NOMOR 5 TAHUN 2015 TENTANG PEDOMAN PENGELOLAAN ALOKASI DANA DESA DI KABUPATEN LAMONGAN TAHUN ANGGARAN 2015

I. PENDAHULUAN -1- PEDOMAN PELAKSANAAN ALOKASI DANA DESA (ADD) TAHUN ANGGARAN 2010

PERATURAN BUPATI MAJALENGKA Nomor : 11 TAHUN 2009 Tanggal : 26 Juni 2009 Tentang : PEDOMAN PELAKSANAAN ALOKASI DANA DESA (ADD) TAHUN ANGGARAN 2009.

TRANSPARANSI DAN AKUNTABILITAS PEMERINTAH DESA DALAM PENGELOLAAN ALOKASI DANA DESA

PEDOMAN UMUM PENGATURAN DAN PELAKSANAAN ALOKASI DANA DESA DAN TUNJANGAN PENGHASILAN APARATUR PEMERINTAH DESA DI KABUPATEN GARUT TAHUN ANGGARAN 2014

BUPATI MALANG PROVINSI JAWA TIMUR

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perkembangan pemerintahan di Indonesia semakin pesat dengan adanya era

Model Akuntabilitas Pemerintahan Desa Berbasis Kearifan Lokal (studi pada masyarakat osing di Banyuwangi) Taufik Kurrohman Nining Ika Wahyuni

BUPATI BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI BLITAR NOMOR :11 TAHUN 2015 TENTANG

Tesis Diajukan kepada Program Studi Magister Sains Akuntansi Program Pasca Sarjana Universitas Diponegoro Semarang

BUPATI BONDOWOSO PROVINSI JAWA TIMUR

PENGELOLAAN PENDAPATAN ASLI DESA (Studi Kasus di Desa Ngombakan Kecamatan Polokarto Kabupaten Sukoharjo Tahun 2014)

BUPATI NGAWI PERATURAN BUPATI NGAWI NOMOR 2 TAHUN 2011 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN PENGELOLAAN ALOKASI DANA DESA (ADD) TAHUN ANGGARAN 2011

Akuntabilitas Pengelolaan ADD (Alokasi Dana Desa) di Kabupaten Madiun Tahun 2013 (Studi Kasus pada Kecamatan Kare)

BAB I PENDAHULUAN. Otonomi berasal dari kata autonomos atau autonomia (yunani) yang

BUPATI BANYUWANGI PROVINSI JAWA TIMUR SALINAN

PERATURAN DAERAH KABUPATEN PURBALINGGA NOMOR 12 TAHUN 2012 TENTANG ALOKASI DANA DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PURBALINGGA,

PENGELOLAAN ALOKASI DANA DESA PADA DESA NGATABARU KECAMATAN SIGI BIROMARU KABUPATEN SIGI

Jurnal Riset Akuntansi Going Concern 12(1), 2017, 83-90

WALIKOTA BANJAR. PERATURAN WALIKOTA BANJAR NOMOR 2.a TAHUN 2013 TENTANG PEDOMAN PENGGUNAAN BANTUAN KEUANGAN DESA TAHUN ANGGARAN 2013

BUPATI LAMPUNG TIMUR PROVINSI LAMPUNG PERATURAN BUPATI LAMPUNG TIMUR NOMOR TAHUN 2017 TENTANG

BERITA DAERAH KABUPATEN MAJALENGKA

IMPLEMENTASI KEBIJAKAN ALOKASI DANA DESA DI DESA MPANAU KECAMATAN SIGI BIROMARU KABUPATEN SIGI

11 LEMBARAN DAERAH Januari KABUPATEN LAMONGAN 4/E 2006 SERI E PERATURAN DAERAH KABUPATEN LAMONGAN NOMOR : 04 TAHUN 2006 TENTANG ALOKASI DANA DESA

BUPATI TULUNGAGUNG PROPINSI JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH KABUPATEN TULUNGAGUNG NOMOR 1 TAHUN 2015 TENTANG PENGELOLAAN KEUANGAN DESA

BUPATI KUDUS PERATURAN BUPATI KUDUS NOMOR 17 TAHUN 2013 TENTANG

BUPATI NGAWI PERATURAN BUPATI NGAWI NOMOR 2 TAHUN 2012 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN PENGELOLAAN ALOKASI DANA DESA (ADD) TAHUN ANGGARAN 2012

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BANYUWANGI,

Peran Profesi Akuntansi ISSN Dalam Penanggulangan Korupsi

SALINAN PERATURAN BUPATI BANYUWANGI NOMOR 10 TAHUN 2012

BUPATI NGANJUK PERATURAN DAERAH KABUPATEN NGANJUK NOMOR 01 TAHUN 2011 TENTANG ALOKASI DANA DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI NGANJUK,

PENGELOLAAN KEUANGAN DESA BANGUNHARJO KECAMATAN SEWON KABUPATEN BANTUL

Jurnal AKSI (Akuntansi dan Sistem Informasi) Vol 2 Edisi 1September 2017 p-issn : dan e-issn :

B U P A T I N G A W I PERATURAN DAERAH KABUPATEN NGAWI NOMOR 34 TAHUN 2011 TENTANG ALOKASI DANA DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI NGAWI,

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS. aktivitas pengelolaan sumber daya publik kepada pihak-pihak yang

TRANSPARANSI DALAM PENGELOLAAN ALOKASI DANA DESA (Studi di Desa Mintin, Kecamatan Kahayan Hilir, Kabupaten Pulang Pisau)

BUPATI GARUT PROVINSI JAWA BARAT

PENGELOLAAN ALOKASI DANA DESA DI DESA MANGKUBUMI KECAMATAN SADANANYA KABUPATEN CIAMIS ASTRI SULASTRI ABSTRAK

Abstrak. Pendahuluan. Tutus et al., Akuntabilitas Pengelolaan Dana Bantuan Operasional Sekolah... 30

BUPATI BULUNGAN SALINAN PERATURAN BUPATI BULUNGAN NOMOR 2 TAHUN 2010 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN PENGELOLAAN ALOKASI DANA DESA TAHUN ANGGARAN 2010

BUPATI BANGKA TENGAH PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG SALINAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANGKA TENGAH NOMOR 14 TAHUN 2015 TENTANG ALOKASI DANA DESA

PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DESA (studi dalam Penyelenggaraan Musrenbangdes di Desa Grenden Kecamatan Puger Kabupaten Jember)

BUPATI GARUT P E R A T U R A N B U P A T I G A R U T

WALIKOTA PONTIANAK PROVINSI KALIMANTAN BARAT PERATURAN WALIKOTA PONTIANAK NOMOR 7 TAHUN 2016 TENTANG

WALIKOTA BANJAR PERATURAN WALIKOTA BANJAR NOMOR 17 TAHUN 2012 TENTANG PEDOMAN PENGGUNAAN BANTUAN KEUANGAN DESA TAHUN ANGGARAN 2012

AKUNTABILITAS PENGELOLAAN ALOKASI DANA DESA (ADD) DI KECAMATAN DOLO SELATAN KABUPATEN SIGI

PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI KARAWANG NOMOR : 43 TAHUN 2015 TENTANG PEDOMAN PENGELOLAAN ALOKASI DANA DESA DI KABUPATEN KARAWANG

Perspektif Pendidikan dan Keguruan, Vol VIII, No. 1, April 2017 ISSN

BUPATI GARUT PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI GARUT NOMOR 7 TAHUN 2016

Keywords: partnership, chief of village, body consultative of village, village regulation.

BUPATI BANYUWANGI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BANYUWANGI,

BUPATI PURBALINGGA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PURBALINGGA NOMOR 88 TAHUN 2016 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANTUL NOMOR 10 TAHUN 2009 TENTANG PEDOMAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BANTUL,

BAB 1 PENDAHULUAN. tangga (masyarakatnya) sendiri. Pengelolaan keuangan yang transparan merupakan

PERATURAN BUPATI SRAGEN NOMOR 3 TAHUN 2016 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN ALOKASI DANA DESA TAHUN 2016 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SRAGEN,

BAB VII KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. Berikut adalah beberapa kesimpulan dalam penelitian ini:

BUPATI SERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN DAERAH KABUPATEN SERANG NOMOR 2 TAHUN 2017 TENTANG PENGELOLAAN KEUANGAN DESA

LEMBARAN BERITA DAERAH KABUPATEN KARAWANG

BUPATI PURBALINGGA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN PURBALINGGA NOMOR 11 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI TANAH BUMBU PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN BUPATI KABUPATEN TANAH BUMBU NOMOR 37 TAHUN 2015 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. Sesuai dengan UU. No 23 tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah bahwa

PERATURAN DESA SIMPANG NOMOR 7 TAHUN 2016 TENTANG ALOKASI DANA DESA (ADD) TAHUN ANGGARAN 2016 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2016 NOMOR 15

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANYUMAS NOMOR 5 TAHUN 2008 TENTANG ALOKASI DANA DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BANYUMAS,

BUPATI BLORA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI BLORA NOMOR 71 TAHUN 2016 TENTANG

Akuntabilitas dan Transparansi Pengelolaan Alokasi Dana Desa (ADD) di Desa Bubunan Kecamatan Seririt Kabupaten Buleleng

KEPALA DESA BANGOREJO KECAMATAN BANGOREJO KABUPATEN BANYUWANGI SALINAN PERATURAN KEPALA DESA BANGOREJO NOMOR 01 TAHUN 2017 TENTANG

BUPATI JEMBER PROVINSI JAWA TIMUR

BAB I PENDAHULUAN. pemerintahan, peraturan perundang-undangan, pengelolaan keuangan, dan

BUPATI LAMONGAN PERATURAN BUPATI LAMONGAN NOMOR 22 TAHUN 2015 TENTANG PEDOMAN PENGELOLAAN KEUANGAN DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA,

BUPATI KUNINGAN PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN KUNINGAN NOMOR 12 TAHUN 2015 TENTANG KEUANGAN DESA

BUPATI KUDUS PERATURAN BUPATI KUDUS NOMOR X8 TAHUN 2016 TENTANG ALOKASI DANA DESA DI KABUPATEN KUDUS BUPATI KUDUS,

BUPATI PURWOREJO PERATURAN BUPATI PURWOREJO NOMOR 51 TAHUN 2011 TENTANG PEDOMAN PENGELOLAAN ALOKASI DANA DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI KUDUS PERATURAN BUPATI KUDUS NOMOR 8 TAHUN 2006 TENTANG

5. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2009 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 130, Tambahan

BUPATI TANAH LAUT PERATURAN BUPATI TANAH LAUT NOMOR 23 TAHUN 2014 TENTANG DANA ALOKASI UMUM (DAU) DESA DI KABUPATEN TANAH LAUT

BERITA DAERAH KABUPATEN MAGELANG TAHUN 2014 NOMOR 5 PERATURAN BUPATI MAGELANG NOMOR 5 TAHUN 2014 TENTANG

ABSTRAK. Kata Kunci: Alokasi Dana Desa, Pemberdayaan Masyarakat,Perspektif PP No. 60 Tahun 2014 Dan Kompilasi Hukum Ekonomi Syariah.

BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 56 TAHUN 2016 TENTANG

AKUNTABILITAS PENGELOLAAN ALOKASI DANA DESA DI DESA RAPA LAOK KECAMATAN OMBEN KABUPATEN SAMPANG. RIKA SYAHADATINA Universitas Madura

BUPATI TANGERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 81 TAHUN 2014 TENTANG PEDOMAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DESA

BUPATI PATI PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PATI NOMOR 9 TAHUN 2016 TENTANG PENGELOLAAN KEUANGAN DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Oleh. Churrotul Ainiyyah ( ) Jurusan Ilmu Pemerintahan, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Diponegoro

PERATURAN BUPATI PANDEGLANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PANDEGLANG,

BUPATI LAMONGAN PERATURAN BUPATI LAMONGAN NOMOR 51 TAHUN 2015 TENTANG DANAA DESA (ADD) DI KABUPATEN LAMONGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BUPATI SITUBONDO PERATURAN BUPATI SITUBONDO NOMOR 21 TAHUN 2010 TENTANG

BUPATI CILACAP PROVINSI JAWA TENGAH

AKUNTABILITAS PENGELOLAAN ALOKASI DANA KEPENGHULUAN DI KEPENGHULUAN PUJUD KECAMATAN PUJUD KABUPATEN ROKAN HILIR TAHUN ANGGARAN 2015

Transkripsi:

Siti et al., Akuntabilitas Pengelolaan Alokasi Dana Desa (ADD) di Desa-desa Kecamatan Rogojampi... 148 Akuntabilitas Pengelolaan Alokasi Dana Desa (ADD) di Desa Desa Kecamatan Rogojampi Kabupaten Banyuwangi (The Accountability in the Management of the Village Fund Allocation in Villages at Rogojampi District, Banyuwangi Regency) Siti Ainul Wida, Djoko Supatmoko 1, Taufik Kurrohman Jurusan Akuntasi, Fakultas Ekonomi, Universitas Jember (UNEJ) Jln. Kalimantan 37, Jember 68121 E-mail: sitiainulwida@ymail.com Abstrak Penelitian ini memfokuskan pada sistem akuntabilitas, yang merupakan suatu bentuk pertanggungjawaban atas pengelolaan dana publik oleh pemerintah yang dilakukan mulai dari tahap perencanaan, pelaksanaan, pertanggungjawaban, serta pengawasan terhadap pengelolaan Alokasi Dana Desa. Penelitian ini dilakukan karena besarnya dana yang dianggarkan oleh pemerintah rentan terhadap penyelewengan akibat dari kurangnya transparansi pelaporan kepada publik, serta kinerja Tim Pelaksana Desa dalam mempertanggungjawabkan laporan akuntabilitas yang belum sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi pemerintah Kabupaten Banyuwangi khususnya Kecamatan Rogojampi dalam upaya meningkatkan akuntabilitas pengelolaan Alokasi Dana Desa. Penelitian ini dilakukan pada sembilan desa di wilayah Kecamatan Rogojampi. Pengumpulan data dilakukan dengan pengamatan langsung di lapangan dan dengan wawancara dengan Pihak Kabupaten, Pihak Kecamatan, Bendahara Desa, Unsur Badan Permusyawaratan Desa, serta perwakilan masyarakat desa. Penelitian ini menunjukkan bahwa pada tahap perencanaan dan pelaksanaan telah sesuai dengan prosedur yang berlaku dan pengelolaannya telah dilakukan secara akuntabel dan transparan. Untuk tahap pengawasan masih belum berjalan dengan baik karena kurangnya transparansi terhadap masyarakat.. Sedangkan untuk tahap pertanggungjawaban juga belum berjalan dengan baik dikarenakan Sumber Daya Manusia tim pelaksana dalam membuat laporan administrasi yang masih kurang, sehingga diperlukan adanya pembinaan dan pengawasan lebih dari pemerintah daerah. Kata Kunci: Akuntabilitas, Transparansi, Alokasi Dana Desa. Abstract This study focuses on the application of accountability system, which is a form of responsibility over the management of public funds by the Government which was done starting from the planning stages, execution, implementation, and surveillance of the management of village Funds Allocation. This study was conducted because of the amount of the funds allocated for rural development as well as susceptible to fraud resulting from the lack of transparency of reporting to the public, as well as the performance of the implementation Team in the village of accountable reporting accountability that has not been in accordance with the applicable regulations. This study is expected to be beneficial to the Government of Banyuwangi Regency especially Rogojampi Sub-district in an attempt to improve the accountability of the management of the village Funds Allocation. This study was conducted in nine villages in Rogojampi sub-district. The Data collected by direct observation in the villages and with interviews with the parts of County, district monitoring teams, Treasurer of villages, village of Consultative Body Elements, as well as representatives of the villagers. This study shows that in the planning and the execution were in accordance with the applicable pr,ocedures and operations have been conducted in a transparent and accountable. For the surveillance phase is still not going well because of lack of transparency towards the public. As for the implementation phase also has not run properly due to human resources managing team in making the Administration report is still lacking, so the necessary existence of coaching and supervision over local government. Keywords: Accountability, Transparency, Village Fund Allocation. Pendahuluan Akuntansi Pemerintahan memiliki peran dalam pengelolaan keuangan publik dalam mewujudkan tata kelola pemerintahan yang baik, mulai dari tata kelola keuangan pusat, daerah, maupun desa. Prinsip dalam akuntansi pemerintahan seperti akuntabilitas dan transparansi pengelolaan Keuangan publik bukan hanya sebagai bentuk kewajiban dari pemerintah pusat, namun juga daerah seperti desa. Desa sebagai unit organisasi pemerintah yang berhadapan langsung dengan masyarakat dengan segala latar belakang kepentingan dan kebutuhannya mempunyai peranan yang sangat strategis. Dikarenakan kemajuan dari sebuah negara pada dasarnya sangat ditentukan oleh kemajuan desa, 1 Penulis Korespondensi karena tidak ada negara yang maju tanpa provinsi yang maju, tidak ada provinsi yang maju tanpa kabupaten yang maju, dan tidak ada kabupaten yang maju tanpa desa dan kelurahan yang maju. Ini berarti bahwa basis kemajuan sebuah negara ditentukan oleh kemajuan desa. Untuk itulah pemerintah mengeluarkan kebijakan yaitu pembentukan Alokasi Dana Desa (ADD) sebagai perwujudan dari desentralisasi keuangan menuju desa yang mandiri. Alokasi Dana Desa adalah dana yang dialokasikan oleh pemerintah Kabupaten / Kota untuk desa, yang bersumber dari bagian dana perimbangan keuangan pusat dan daerah yang diterima oleh kabupaten atau kota untuk menunjang segala sektor di masyarakat, serta untuk memudahkan

Siti et al., Akuntabilitas Pengelolaan Alokasi Dana Desa (ADD) di Desa-desa Kecamatan Rogojampi... 149 pemerintah dalam melaksanakan kegiatan pemerintahan, pembangunan dan pemberdayaan masyarakat desa, khususnya dalam melakukan pemerataan dalam penataan keuangan dan akuntabilitasnya, serta untuk mendorong peningkatan swadaya gotong royong masyarakat. Dalam penggunaan Alokasi Dana Desa, memerlukan adanya perencanaan, pelaksanaan, pengawasan, dan pertanggungjawaban terhadap penggunaannya. Perencanaan pembangunan desa tidak terlepas dari perencanaan pembangunan dari kabupaten atau kota, sehingga perencanaan yang dibuat tersebut bisa tetap selaras. Pelaksanaan pembangunan desa harus sesuai dengan yang telah direncanakan dalam proses perencanaan dan masyarakat, bersama aparat pemerintahan juga berhak mengetahui dan melakukan pengawasan terhadap jalannya pembangunan desa. Alokasi Dana Desa harus digunakan dan di alokasikan sebagaimana mestinya sesuai dengan undang - undang dan ketentuan yang berlaku yang telah ditetapkan pemerintah Indonesia. Perencanaan program ADD di 10 desakecama sekecamatan Umbulsari secara bertahap telah melaksanakan konsep pembangunan partisipatif masyarakat desa, menerapkan prinsip partisipatif, respondif dan transparan serta pertanggungjawaban secara teknis sudah cukup baik (Arifiyanto dan Kurrohman, 2014) Kabupaten Banyuwangi merupakan salah satu daerah otonom di Jawa Timur yang dalam beberapa tahun terakhir terus bertransformasi menjadi wilayah yang berkembang pesat dan mandiri. Hal itu dibuktikan dari semakin meningkatnya perencanaan pembangunan di berbagai daerah yang menandakan akuntabilitas pengelolaan keuangan di Banyuwangi juga semakin meningkat dan memenuhi prinsip akuntabel, partisipatif, dan transparan. Semakin baiknya akuntabilitas pengelolaan keuangan di Banyuwangi dibuktikan dengan menjadi satu satu nya Kabupaten di Jawa Timur yang menerapkan metode pencatatan akuntansi berbasis Akrual pada tahun 2014 (Kabupaten Banyuwangi dalam angka, 2014). Dalam mengoptimalkan potensi desa di Banyuwangi, Pemerintah Daerah Kabupaten Banyuwangi menggunakan Alokasi Dana Desa dalam melakukan peningkatan pembangunan, baik pembangunan infrastruktur, seperti pembangunan sarana dan prasarana umum, maupun pembangunan non infrastruktur, seperti potensi budaya, wisata, pendidikan, dan lain lain. Semua itu dilakukan sebagai langkah nyata pemerintah daerah Kabupaten Banyuwangi dalam mendukung pelaksanaan otonomi daerah agar sesuai dengan arah kebijakan nasional dan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Banyuwangi tahun 2010 hingga 2015 yang menyebutkan bahwa pembangunan saat ini diarahkan pada pola pemberdayaan masyarakat khususnya yang berada di wilayah pedesaan. Kecamatan Rogojampi merupakan kecamatan yang memiliki jumlah ADD terbesar di Kabupaten Banyuwangi karena memiliki daerah terluas dan jumlah desa tertinggi di Kabupaten Banyuwangi, sehingga dapat dijadikan sebagai objek penelitian dalam akuntabilitasnya karena dianggap dapat mewakili akuntabilitas di kecamatan yang lainnya. Kecamatan Rogojampi memiliki jumlah desa tertinggi, yakni 18 desa. Berdasarkan latar belakang masalah tersebut, peneliti ingin mengetahui akuntabilitas khususnya dalam hal perencanaan, pelaksanaan, pengawasan, serta pertanggungjawaban Alokasi Dana Desa di Desa Desa Kecamatan Rogojampi, Kabupaten Banyuwangi tahun 2014. Penelitian ini dimaksudkan untuk mengetahui pemerataan pembangunan di desa desa Kecamatan Rogojampi dengan cara meneliti akuntabilitas terhadap Alokasi Dana Desa yang bertujuan untuk memberdayakan masyarakat di seluruh desa di Banyuwangi. Jenis Penelitian Metode Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kualitatif. Pengumpulan data diperoleh dengan cara observasi, wawancara, dan juga studi dokumentasi dan selanjutnya dilakukan pengolahan data atau analisis data,penyusunan laporan, serta penarikan kesimpulan dari data yang diperoleh. Pendekatan dilakukan dengan metode analisis deskriptif, dengan menggambarkan secara utuh dan mendalam tentang realitas sosial dan berbagai fenomena yang terjadi di masyarakat yang menjadi subjek penelitian, sehingga tergambarkan ciri, karakter, sifat, dan model dari fenomena tersebut Jenis dan Sumber Data Jenis data yang digunakan adalah data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh melalui wawancara kepada narasumber atau responden, yaitu orang yang kita jadikan sebagai sarana mendapatkan informasi ataupun data. Sedangkan data sekunder diperoleh dari dokumen dokumen yang terdapat di kecamatan Rogojampi terkait dengan Alokasi Dana Desa tahun 2014 Teknik pengumpulan data Teknik pengumpulan data dilakukan dengan Wawancara, dokumentasi, dan observasi. Wawancara dilakukan dengan pertanyaan terbuka dan juga menggunakan alat perekam. Wawancara dilakukan dengan pihak yang benar benar berkompeten. Dokumentasi dilakukan dengan mengumpulkan, menganalisa, dan mengelola data yang menghasilkan kumpulan dokumen yang berisi keterangan atas hal hal yang menunjang berlangsungnya kegiatan ADD. Sedangkan observasi dilakukan dengan mengamati secara langsung keadaan obyek Informan Penelitian Informan penelitian yang akan diwawancarai adalah Bendahara Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten Banyuwangi, Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa Kabupaten Banyuwangi, Kepala Seksi Pemerintahan Desa Kecamatan Rogojampi,Bendahara Desa, Perwakilan dari Badan Permusyawaratan Desa, dan dari perwakilan masyarakat desa. Lokasi Penelitian Lokasi penelitian adalah Desa Desa yang ada di wilayah kecamatan Rogojampi Kabupaten Banyuwangi tahun 2014 dan berpedoman pada hasil monitoring dan evaluasi yang menunjukkan angka kurang dari 100 %, yaitu Desa Aliyan, Desa Mangir, Desa Gintangan, Desa Bubuk, Desa

Siti et al., Akuntabilitas Pengelolaan Alokasi Dana Desa (ADD) di Desa-desa Kecamatan Rogojampi... 150 Kedaleman, Desa Lemahbangdewo, Desa Rogojampi, Desa Watukebo, dan Desa Karangbendo. Keabsahan Data Keabsahan data dilakukan dengan teknik Triangulasi, yaitu membandingkan data hasil pengamatan dan juga hasil wawancara dari informan satu dengan informan yang lainnya, dan dilakukan dengan member check, yaitu menyesuaikan hasil penelitian dengan matriks pengelolaan ADD yang mengacu pada Peraturan Bupati no 20 tahun 2013 tentang Pedoman Teknis Pengelolaan Alokasi Dana Desa. Teknik Analisa Data Teknik analisa data dilakukan dengan tahap pengumpulan data, editing, pengkodean, horizonaliting, reduksi data, pengujian data, dan penyajian data dengan ketentuan skala penilaian objek adalah sebagai berikut : Tabel 1. Ketentuan Skala penelitian terhadap kinerja pemerintahan Kabupaten Banyuwangi tahun 2014. No Nilai Kategori Interpretasi dan Karakteristik Instansi 1. 2. 3. 4. 5. 6. 85 100 75 85 65 75 50 65 30 50 0 30 A B CC C D Memuaskan Sangat Baik Baik Cukup Kurang Sangat Kurang Sumber : Nilai, Kategori dan Interpretasi Hasil Evaluasi Akuntabilitas Kinerja Pemerintahan Kabupaten Banyuwangi, 2014. Hasil dan Pembahasan Deskripsi Wilayah Penelitian Kecamatan Rogojampi adalah salah satu kecamatan di Kabupaten Banyuwangi yang memiliki luas wilayah 102, 25 Km 2 yang terbagi dalam 18 Desa. Tingkat Pendidikan Masyarakat di Desa Desa Kecamatan Rogojampi mayoritas adalah lulusan SD (Sebesar 43,67 %), dan tertinggi kedua adalah lulusan SMA (Sebesar 16,62 %) dan lulusan SMP (Sebesar 16,19%). Hal itu menunjukkan kesadaran untuk menempuh pendidikan masih rendah, karena masyarakat masih berpendapat lebih baik bekerja daripada bersekolah. Hal itu tentu berdampak pada pola pikir masyarakat Akuntabilitas Pengelolaan ADD Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan, Akuntabilitas Alokasi Dana Desa di 9 Desa di Kecamatan Rogojampi telah diwujudkan dalam empat tahap, yaitu tahap perencanaan, pelaksanaan, pengawasan, dan pertanggungjawaban dan sesuai dengan Peraturan Bupati Banyuwangi nomor 20 tahun 2013 mengenai pedoman teknis pengelolaan Alokasi Dana Desa di Kabupaten Banyuwangi. Perencanaan Perencanaan Alokasi Dana Desa merupakan kegiatan dalam merumuskan pembangunan di desa. Perencanaan ADD perlu untuk dilakukan agar penggunaan dana dapat lebih efektif, efisien, dan ekonomis serta tepat sasaran. Perencanaan penggunaan ADD di 9 Desa di Kecamatan Rogojampi diperoleh melalui hasil Musrenbangdes yang disesuaikan dengan angka Alokasi Dana Desa. Tingkat partisipasi masyarakat dalam kegiatan musrenbangdes juga termasuk tinggi, yakni mencapai 81 %. Hasil perencanaan anggaran dan program yang telah disahkan dengan Peraturan Desa ini akan menjadi pedoman penyelenggaraan pemerintahan desa dan pembangunan desa dalam kurun waktu satu tahun. Perencanaan ADD di Kecamatan Rogojampi memenuhi kriteria transparan dan bertanggungjawab yang artinya dapat diketahui oleh seluruh masyarakat dengan memberikan informasi mengenai program yang akan dilaksanakan dan yang sedang dilaksanakan melalui rapat dan papan pengumuman Pelaksanaan Dalam pelaksanaan Alokasi Dana Desa, aparat pemerintahan desa memiliki peran yang sangat penting, karena memiliki kewajiban dengan menjadi ketua pelaksanaan oleh kepala desa, dan juga anggota pelaksanaan oleh aparat pemerintahan desa lainnya. Agar pembangunan di suatu desa dapat berjalan dengan baik, diperlukan adanya tim pelaksana yang dapat bekerjasama dalam mengatur jalannya pelaksanaan pembangunan. Salah satu faktor yang dapat mempengaruhi kualitas tim pelaksana adalah dari tingkat pendidikan dan pengalaman yang dimiliki. Semakin tinggi tingkat pendidikan dan pengalaman yang dimiliki, maka akan semakin baik pula kinerja tim pelaksana dalam melaksanakan tugasnya memimpin jalannya pembangunan. Dalam tahap pelaksanaan ADD di 9 Desa di Kecamatan Rogojampi, setiap desa telah memberikan informasi secara transparan kepada masyarakat mengenai pembangunan apa saja yang telah dilaksanakan, dan yang akan dilaksanakan dengan memasang pengumuman di papan yang telah disediakan oleh desa yang berisi jadwal kegiatan fisik yang sedang dilaksanakan Penggunaan ADD di tahun 2014 telah ditujukan untuk masyarakat desa sebesar 70% dan sepenuhnya dilaksanakan sesuai dengan potensi yang dimiliki oleh masing masing desa di Kecamatan Rogojampi. ADD yang ditujukan untuk pemberdayaan masyarakat ini ditujukan untuk pembangunan fisik desa, honorarium tim pelaksana, dan penguatan kelembagaan desa lainnya. Sebesar 30 % dari Alokasi Dana Desa digunakan untuk penyelenggaraan pemerintahan desa yang digunakan sebagai operasional penyelenggaraan BPD, dan operasional penyelenggaraan pemerintahan desa. Pengawasan Pengawasan dalam pelaksanaan kegiatan yang didanai oleh ADD dilakukan oleh pejabat yang berwenang, aparat pemerintahan dan juga masyarakat. Pengawasan dilakukan terhadap jalannya pemerintahan dan pembangunan agar dalam pelaksanaannya tidak menyimpang dari rencana yang telah ditetapkan dan aturan yang berlaku berdasarkan terdahap pelaksanaan fisik maupun pengelolaan keuangan (Putra, 2014) Pengawasan dilakukan dalam bentuk Monitoring dan Evaluasi yang dilakukan oleh Tim Kecamatan Rogojampi dengan meninjau secara langsung di tiap desa. Kegiatan Monitoring dan Evaluasi bertujuan untuk mengetahui sejauh mana tahap tahap pembangunan yang dilaksananakan dengan menggunakan ADD. Hasil dari kegiatan ini adalah

Siti et al., Akuntabilitas Pengelolaan Alokasi Dana Desa (ADD) di Desa-desa Kecamatan Rogojampi... 151 diperoleh data bahwa pembangunan dengan menggunakan ADD di 9 Desa di Kecamatan Rogojampi sudah sangat baik karena telah mencapai 93 % Pertanggungjawaban Dalam pertanggungjawaban ADD, kepala desa memiliki peran sebagai ketua tim pelaksana yang bertugas untuk mempertanggungjawabkan pengelolaan ADD mulai dari perencanaan, hingga pelaksanaan dan pengawasannya Setiap kegiatan pengelolaan ADD 9 Desa di Kecamatan Rogojampi mulai dari perencanaan hingga pelaksanaan telah dicatat dan dibuktikan secara sistematis dalam bentuk laporan pertanggungjawaban yang terdiri dari laporan berkala dan laporan akhir. Oleh kepala desa bersama dengan bendahara desa. Penyampaian laporan untuk 9 Desa di Kecamatan Rogojampi dilakukan dengan tiga cara, yaitu dengan menyampaikan secara langsung kepada masyarakat melalui rapat,pengajian, maupun kegiatan lainnya, dan juga dengan cara memasang rincian penggunaan dana maupun rincian pelaksanaan kegiatan yang menggunakan dana dari Desa di papan pengumuman yang sudah disediakan oleh pihak balai desa Matriks Pengelolaan Alokasi Dana Desa di 9 Desa Kecamatan Rogojampi Berikut Adalah Matriks Pengelolaan Alokasi Dana Desa Di 9 Desa Kecamatan Rogojampi Kabupaten Banyuwangi Berdasarkan no 20 tahun 2013 tentang Petunjuk Teknis Pengelolaan Alokasi Dana Desa No. Uraian Kesesuaian Keterangan 1.Perencanaan ADD 2.Pelaksanaan ADD 3.Pengawasan ADD 100 % 100% 100% 4. Pertanggungjawaban ADD Dari keenam prosedur dalam tahap perencanaan, telah dilakukan seluruh yang berlaku Dari delapan prosedur dalam tahap pelaksanaan, telah dilakukan seluruh prosedur tersebut sesuai dengan aturan yang berlaku Dari Sepuluh prosedur dalam tahap pengawasan, telah dilakukan semua yang berlaku. 87,5 % Dari Delapan prosedur dalam tahap pengawasan, telah dilakukan tujuh yang berlaku. Dan ada satu prosedur yang masih belum/ tidak sesuai Sumber : Peraturan Bupati Banyuwangi No 20 tahun 2013 tentang Petunjuk Teknis Pengelolaan Alokasi Dana Desa. Kesimpulan Simpulan dan Keterbatasan Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan yang telah peneliti jelaskan maka dapat disimpulkan bahwa Akuntabilitas Pengelolaan Alokasi Dana Desa di 9 Desa di Kecamatan Rogojampi Kabupaten Banyuwangi tahun 2014 adalah (1) Sistem Akuntabilitas dalam perencanaan Alokasi Dana Desa di 9 Desa kecamatan Rogojampi telah berlangsung sebesar 100 %, dan memperoleh nilai. Hal itu berarti akuntabilitas pengelolaannya telah berlangsung dengan memuaskan, dan sesuai dengan peraturan perundang undangan yang berlaku. Dalam perencanaan ADD telah dilakukan kegiatan Musyawarah Perencanaan dan Pembangunan baik di tingkat dusun, di tingkat desa, maupun di tingkat kecamatan dengan melibatkan BPD, LPMD, serta perwakilan dari masyarakat. Tujuan dilakukan kegiatan ini adalah untuk menampung aspirasi dari seluruh elemen, baik masyarakat, maupun pemerintahan desa sehingga diharapkan pembangunan desa berlangsung sesuai dengan yang direncanakan dan sesuai dengan skala prioritas. (2) Sistem Akuntabilitas dalam pelaksanaan Alokasi Dana Desa di 9 Desa kecamatan Rogojampi telah berlangsung sebesar 100 %, dan memperoleh nilai. Hal itu berarti sistem akuntabilitas pelaksanaan telah berlangsung dengna memuaskan dan sesuai dengan prosedur yang telah ditetapkan. Penggunaan dana ADD telah digunakan sesuai dengan Rencana Penggunaan Dana ADD dengan proporsi sebesar 70 % yang ditujukan untuk masyarakat desa, dan sebesar 30 % untuk penyelenggaraan pemerintahan desa. (3) Sistem Akuntabilitas dalam pengawasan Alokasi Dana Desa di 9 Desa kecamatan Rogojampi telah berlangsung sebesar 100 % dan memperoleh nilai. Hal itu berarti sistem akuntabilitas dalam pengawasan telah berlangsung dengan memuaskan. Pengawasan telah dilaksanakan oleh pihak inspektorat, pihak kecamatan, pihak desa, dan pihak masyarakat terhadap perencanaan, pelaksanaan, dan pertanggungjawaban terhadap pengelolaan ADD. Pengawasan dilakukan dalam kegiatan monitoring dan evaluasi yang dilaksanakan sekali dalam satu tahun. (4) Sistem Akuntabilitas dalam pertanggungjawaban Alokasi Dana Desa di 9 Desa kecamatan Rogojampi telah berlangsung sebesar 87,5 %, dan mendapat nilai. Artinya sistem akuntabilitas dalam pertanggungjawaban telah berlangsung dengan memuaskan, dengan merekap setiap kegiatan dalam bentuk laporan yang telah ditentukan berdasarkan Prosedur yang telah ditetapkan. Bentuk pertanggungjawaban aparat pemeritahan desa terhadap pengelolaan ADD adalah dengan melakukan pembangunan

Siti et al., Akuntabilitas Pengelolaan Alokasi Dana Desa (ADD) di Desa-desa Kecamatan Rogojampi... 152 sarana fisik seperti paving, plengsengan, dan renovasi balai desa, dan bertanggungjawab dalam menyampaikan hasil baik secara tertutis maupun secara tidak tertulis kepada masyarakat. Namun penyampaian SPJ di 9 Desa masih belum tepat waktu. (5) Sistem Akuntabilitas secara Keseluruhan di 9 Desa yang ada di Kecamatan Rogojampi telah berlangsung sebesar 97 %. Hal itu berarti sistem akuntabilitas di Kecamatan Rogojampi mendapatkan nilai yang berarti sistem akuntabilitas telah berlangsunng dengan memuaskan. Baik dalam proses perencanaan, pelaksanaan, pengawasan, dan pertanggungjawaban, semua telah berlangsung dengan memuaskan, namun terdapat satu komponen dalam pengawasan yang belum terpenuhi, yakni ketepatan waktu dalam penyampaian SPJ yang masih terlambat Keterbatasan Penelitian ini hanya membahas mengenai Akuntabilitas Alokasi Dana Desa saja, dan tidak membahas mengenai Akuntabilitas pendapatan desa lainnya seperti Pendapatan Asli Desa, Dana Desa, BUM Desa dan lain lain. Beberapa masalah yang masih ditemui yang merupakan keterbatasan objek penelitian adalah kurangnya kualitas SDM tim pelaksana ADD sehingga berpengaruh terhadap kurangnya koordinasi dalam penyusunan pelaporan ADD yang menyebabkan terlambatnya proses pencairan ADD dan pelaporan SPJ kepada kecamatan. Selain itu kurangnya transparansi dalam pertanggungjawaban kepada masyarakat karena maysarakat belum bisa mengakses informasi terkait pengelolaan ADD di desa desa kecamatan Rogojampi. Untuk penelitian selanjutnya dapat disarankan untuk membahas mengenai akuntabilitas pengelolaan desa lainnya, seperti Pendapatan Asli Desa, Dana Desa, BUMDesa dan lain lain. Selain itu saran untuk objek peneliti adalah dengan memperbaiki kekurangan dengan memperbaiki kualitas SDM tim pelaksana melalui pendidikan dan pelatihan secara rutin, serta lebih transparan memberikan laporan pertanggungjawaban kepada masyarakat. Referensi Arifiyanto, Dwi Febri, dan Kurrohman, Taufik. 2014. Akuntabilitas Pengelolaan Alokasi Dana Desa di Kabupaten Jember. Jurnal Riset Akuntansi dan Keuangan. Jember, Vol.2, No.3, p.473-485, Universitas Pendidikan Indonesia BPMPD. 2014. Pedoman Umum Pengelolaan Alokasi Dana Desa Kecamatan BPMPD. 2014. Profil Desa tahun 2014 Desa desa Kecamatan Rogojampi. Banyuwangi BPMPD. 2014. Berita Acara Kegiatan Monitoring dan Evaluasi Kecamatan Kabupaten Banyuwangi Dalam Angka, 2014 Kecamatan Rogojampi Dalam Angka, 2014 Nilai, Kategori dan Interpretasi Hasil Evaluasi Akuntabilitas Kinerja Pemerintahan Kabupaten Banyuwangi, 2014 Nordiawan, D., Putra, I.S., Rahmawati, M. 2012. Akuntansi Pemerintahan.Jakarta : Salemba empat Peraturan Bupati Banyuwangi No. 20 Tahun 2013 Soleh, Chabib. 2014. Pengelolaan Keuangan Desa.Bandung : Fokusmedia Tim Pelaksana ADD. 2014. Laporan hasil Musrenbangdes Kecamatan Tim Pelaksana ADD. 2014. Laporan Realisasi ADD Kecamatan Rogojampi. Banyuwangi Tim Pelaksana ADD. 2014. Laporan Pertanggungjawaban ADD Kecamatan Undang Undang Republik Indonesia Nomor 6 tahun 2014 tentang Desa