BAB I PENDAHULUAN. Menurut Anonim (2011), produksi tomat Indonesia dari tahun 2008 hingga tahun

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. selai adalah buah yang masak dan tidak ada tanda-tanda busuk. Buah yang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. mencegah rabun senja dan sariawan (Sunarjono, 2003). Jeruk bali bisa dikonsumsi

I. PENDAHULUAN. bermanfaat jika diolah, misalnya dibuat marmalade (Sarwono, 1991). Bagian

TINJAUAN PUSTAKA. Buah labu kuning atau buah waluh (Jawa Tengah), labu parang (Jawa Barat),

I. PENDAHULUAN. kuning atau merah (Prajnanta, 2003).

I. PENDAHULUAN. Tenggara yang beriklim tropis basah seperti Indonesia, Thailand dan Malaysia

II. TINJAUAN PUSTAKA. Selatan. Buah naga sudah banyak di budidayakan di Negara Asia, salah satunya di

BAB I PENDAHULUAN. bahan dalam pembuatan selai adalah buah yang belum cukup matang dan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pangan merupakan kebutuhan yang paling esensial bagi manusia untuk

BAB I PENDAHULUAN. karbohidrat, 1500 si vitamin A, 0,6 mg vitamin B, 40 mg vitamin C, 5 mg

PENGARUH PEMBERIAN PEKTIN DARI KULIT JERUK MANIS

NASKAH PUBLIKASI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Biologi A

I PENDAHULUAN. perubahan pola makan yang ternyata berdampak negatif pada meningkatnya

I PENDAHULUAN. Pemikiran, (6) Hipotesis Penelitian, dan (7) Tempat dan Waktu Penelitian.

BAB I PENDAHULUAN. Pisang merupakan salah satu jenis buah yang digemari, selain rasanya

TINJAUAN PUSTAKA Botani Tanaman Tomat

BAB I PENDAHULUAN. bahan pangan lokal, termasuk ubi jalar (Erliana, dkk, 2011). Produksi ubi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. sangat beragam dan tergolong ke dalam jenis buah tropis seperti rambutan, nanas,

BAB I PENDAHULUAN. Buah apel banyak dijumpai di mana pun tak hanya apel dari Malang,

II. TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Botani, Klasifikasi, dan Syarat Tumbuh Tanaman Cabai

PROSIDING SEMINAR NASIONAL DUKUNGAN INOVASI TEKNOLOGI DALAM AKSELERASI PENGEMBANGAN AGRIBISNIS INDUSTRIAL PEDESAAN. Malang, 13 Desember 2005

1 PENDAHULUAN. Pemikiran, dan (6) Hipotesis Penelitian dan (7) Tempat dan Waktu Penelitian.

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Banyak masyarakat Indonesia mengkonsumsi buah-buahan bertujuan untuk

I. PENDAHULUAN. Tomat (Lycopersicum esculentum Mill.) merupakan salah satu komoditas

PENDAHULUAN. Es lilin merupakan salah satu jajanan pasar yang telah lama dikenal oleh

I PENDAHULUAN. Bab ini menguraikan mengenai : (1) Latar Belakang Penelitian, (2)

I. PENDAHULUAN. daratan Malaya. Belimbing wuluh (Averrhoa bilimbi Linn.) banyak ditemui

KANDUNGAN VITAMIN C DAN ORGANOLEPTIK SELAI JAMBU BIJI DENGAN PENAMBAHAN EKSTRAK KELOPAK BUNGA ROSELLA DAN BUAH BELIMBING WULUH NASKAH PUBLIKASI

PENDAHULUAN. Es lilin merupakan suatu produk minuman atau jajanan tradisional yang

I PENDAHULUAN. (6) Hipotesis Penelitian, (7) Tempat dan Waktu Penelitian

I PENDAHULUAN. Masalah, (3) Maksud dan tujuan Penelitian, (4) Manfaat Penelitian, (5) Kerangka. Penelitian, (6) Hipotesis, dan (7) Tempat Penelitian.

I. PENDAHULUAN. makanan selingan berbentuk padat dari gula atau pemanis lainnya atau. makanan lain yang lazim dan bahan makanan yang diijinkan.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. kemerahan atau jingga kekuningan dengan tekstur yang mirip seperti kayu

PENGARUH SUHU TERHADAP KADAR VITAMIN C PADA PEMBUATAN TEPUNG TOMAT

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Dalam klasifikasi tumbuhan, tanaman tomat termasuk kelas Dicotyledonae

I. PENDAHULUAN. mengkonsumsi buah pare (Widayanti dkk., 2013).

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

A. Penggunaan. B. Alat dan Bahan. Berikut ini alat dan bahan yang digunakan dalam pembuatan selai. 1. Alat

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. tahun 1960-an ubi jalar telah menyebar hampir di seluruh Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan sehari-hari (Astawan & Andreas, 2008). ataupun buah import yang sudah mulai banyak dikembangkan dan

I PENDAHULUAN Latar Belakang

KAJIAN FREKUENSI PENCUCIAN DAN ph LARUTAN PERENDAM TERHADAP SIFAT FISIKO KIMIA MANISAN KULIT JERUK SKRIPSI. Oleh : TRI OETAMININGSIH 0.

I PENDAHULUAN. Bab ini menguraikan mengenai : (1) Llatar Belakang, (2) Identifikasi

TINJAUAN PUSTAKA Botani Tomat

PENDAHULUAN. Buah-buahan tidak selalu dikonsumsi dalam bentuk segar, tetapi sebagian

I. PENDAHULUAN. Tomat (Lycopersicon esculentum mill) merupakan tanaman yang berasal dari

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. kembang gula merupakan produk sejenis gula-gula (confectionary) yang dibuat

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Tomat termasuk buah klimaterik dimana terjadi peningkatan proses

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang

penyakit kardiovaskuler (Santoso, 2011).

I PENDAHULUAN. Identifikasi Masalah, (3) Maksud dan Tujuan Penelitian, (4) Manfaat Penelitian,

I. PENDAHULUAN. tidak rata karena mata tunas dan warna daging dari putih hingga kuning

PENGAMBILAN PEKTIN DARI AMPAS WORTEL DENGAN EKSTRAKSI MENGGUNAKAN PELARUT HCl ENCER

BAB I PENDAHULUAN. sangat digemari oleh masyarakat di dunia pada umumnya. Beberapa negara

II. TINJAUAN PUSTAKA. Upaya mengurangi ketergantungan konsumsi beras masyarakat Indonesia adalah

1989).Sampel sebanyak 2 g dimasukkan ke dalam labu Erlenmeyer 500ml. balik. Didihkan selama 30 menit dan kadang kala digoyang- goyangkan.

TEKNOLOGI PEMBUATAN SAUS TOMAT Oleh: Masnun Balai Pelatihan Pertanian Jambi I. PENDAHULUAN

4.2. Kadar Abu Kadar Metoksil dan Poligalakturonat

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

II. TINJAUAN PUSTAKA. dan banyak tumbuh di Indonesia, diantaranya di Pulau Jawa, Madura, Sulawesi,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Buah naga merupakan tanaman kaktus dari famili Cactaceae dengan subfamily

I PENDAHULUAN. selain sebagai sumber karbohidrat jagung juga merupakan sumber protein yang

TINJAUAN PUSTAKA. pisang raja berasal dari kawasan Asia Tenggara dan pulau-pulau pasifik barat. Selanjutnya

I. PENDAHULUAN. Buah naga (Hylocereus polyrhizus) merupakan buah yang saat ini cukup populer

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dalam sistem biologis makhluk hidup. Menurut deman (1989) enzim merupakan

I. PENDAHULUAN. organik disamping pupuk anorganik (Rubiyo dkk., 2003). Pupuk organik tersebut

BAB I PENDAHULUAN. Pertumbuhan dan perkembangan ayam broiler sangat dipengaruhi oleh

BAB I PENDAHULUAN. membantu menjaga kondisi tubuh agar tetap sehat. permukaan yang lebih kasar dibandingkan cabai merah besar, dan memiliki

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Tomat (Lycopersicon esculentum L.) merupakan tanaman asli dari Amerika

I. PENDAHULUAN. jenis jamur yang dapat serta banyak dikonsumsi oleh masyarakat. Jamur UKDW

I. PENDAHULUAN. yaitu permen keras, permen renyah dan permen kenyal atau permen jelly. Permen

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. Buah tomat mengandung zat pembangun jaringan tubuh dan zat yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. memiliki taksonomi menurut Rukmana (2003), sebagai berikut: : Spermatophyta (tumbuhan berbiji)

I. PENDAHULUAN. Industri makanan dan minuman adalah salah satu industri yang. agar produk akhir yang dihasilkan aman dan layak untuk dikonsumsi oleh

I. PENDAHULUAN. kelezatannya (Anonim a, 2006). Manggis menyimpan berbagai manfaat yang luar

I. PENDAHULUAN. Jeruk Pontianak (Citrus nobilis) adalah jenis jeruk siam yang telah lama menjadi

UJI ORGANOLEPTIK FRUITGHURT HASIL FERMENTASI LIMBAH BUAH ANGGUR (Vitis vinifera) OLEH Lactobacillus bulgaricus SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. keinginan manusia, baik dari industri rumahan sampai restoran-restoran

BAB I PENDAHULUAN. tarik sendiri, seperti rasa yang lezat, aroma yang khas, serta warna dan bentuk

BAB I PENDAHULUAN. kebutuhan akan vitamin dan mineral yang diperoleh dari buah-buahan

PENDAHULUAN. Latar Belakang. Flavor jeruk merupakan flavor yang banyak dipergunakan dalam

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang

BAB I PENDAHULUAN. occidentale L.) seluas ha, tersebar di propinsi Sulawesi. Tenggara, Sulawesi Tengah, Sulawesi Selatan, Nusa Tenggara Timur,

BAB I PENDAHULUAN. Bab ini menjelaskan mengenai (1.1) Latar Belakang Masalah, (1.2) Identifikasi

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara tropis yang kaya akan buah-buahan. Iklim

BAB I PENDAHULUAN. mengkonsumsi buah ini dalam keadaan segar. Harga jual buah belimbing

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

II. TINJAUAN PUSTAKA. Tomat (Lycopersicum esculentum Mill.) merupakan tanaman sayuran yang

KARAKTERISTIK EDIBLE FILM BERBAHAN DASAR KULIT DAN PATI BIJI DURIAN (Durio sp) UNTUK PENGEMASAN BUAH STRAWBERRY

BAB I PENDAHULUAN. seperti Indonesia. Salah satu genus umbi-umbian yaitu genus Dioscorea atau

BAB I PENDAHULUAN. kuning melalui proses fermentasi jamur yaitu Rhizopus oryzae, Rhizopus stolonifer, atau Rhizopus oligosporus. Tempe dikenal sebagai

HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 1 PENDAHULUAN. 2000, dimana dalam satu tanaman biasanya menghasilkan 1 Kg buah. Dalam satu

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tomat merupakan salah satu jenis sayuran buah yang telah lama dikenal oleh masyarakat Indonesia. Tomat banyak dibudidayakan dan produktivitasnya tinggi. Menurut Anonim (2011), produksi tomat Indonesia dari tahun 2008 hingga tahun 2011 mengalami peningkatan. Pada tahun 2011 produksi tomat Indonesia sekitar 954.046 ton. Pada umumnya tomat berbentuk bulat dan berwarna merah. Tomat disukai masyarakat karena rasanya yang segar, manis dan asam. Selain itu tomat banyak dikonsumsi karena mengandung zat yang bermanfaat bagi kesehatan tubuh, antara lain vitamin C dan provitamin A. Kandungan vitamin C dan provitamin A pada tomat yaitu 40 mg dan 1500 SI per 100 g (Anonim, 1996). Buah tomat biasanya dikonsumsi dalam bentuk buah segar, tetapi ada juga yang dikonsumsi dalam bentuk produk olahan. Buah tomat mudah mengalami kerusakan fisik, kimia maupun mikrobiologis sehingga perlu dilakukan proses pengolahan sebagai upaya pengawetan. Salah satu produk olahan yang dapat dibuat dari buah tomat adalah jeli. Jeli adalah produk yang dibuat dari campuran 45 bagian berat penyusun sari buah dan 55 bagian berat gula dan dipekatkan sampai diperoleh padatan terlarut tidak kurang dari 65% (Desrosier, 1970). Jeli merupakan salah satu produk yang digemari masyarakat dan biasanya dikonsumsi sebagai olesan roti. Pada pembuatan jeli terdapat empat unsur penting yaitu pektin, asam, gula dan air. Jeli 1

2 terbentuk ketika konsentrasi pektin, asam dan gula dalam air mencapai kondisi yang sesuai. Kondisi optimum terbentuknya gel yaitu pada ph 3,2, konsentrasi gula 67,5% dan konsentrasi pektin 0,5-1,5% tergantung jenis pektin (Desrosier, 1970). Menurut Braverman (1949), tomat termasuk dalam bahan pangan berasam tinggi tetapi kandungan pektinnya rendah. Kandungan pektin buah tomat matang yaitu 0,22% (wb) (Kertesz, 1951). Oleh karena itu pada proses pembuatan jeli tomat diperlukan penambahan pektin. Pektin merupakan hidrokoloid asam yang banyak digunakan sebagai bahan tambahan makanan karena kemampuannya dalam membentuk gel (Kurita, dkk., 2008). Pada proses pembuatan jeli, jika bahan yang digunakan memiliki kandungan pektin yang rendah maka biasanya ditambahkan pektin yang tersedia secara komersial (Desrosier, 1970). Selama ini pektin komersial yang digunakan merupakan pektin import, oleh karena itu perlu adanya usaha untuk mengekstraksi pektin dari bahan lokal. Pada penelitian ini digunakan tiga sumber pektin yaitu albedo jeruk Bali, ampas apel dan pepaya sebagai tambahan pektin untuk pembuatan jeli tomat. Kadungan pektin dalam tanaman sangat bervariasi tergantung pada jenis tanaman maupun dari bagian-bagian jaringannya (Winarno, 2004). Kadar pektin albedo jeruk berkisar antara 1,9-2,9% (wb) (Kertesz, 1951), kadar pektin ampas apel berkisar antara 1,5-2,5% (wb) (Joshi dan Attri, 2006), dan kadar pektin pepaya berkisar antara 0,73-0,99% (wb) (Astuti, 2006). Albedo jeruk Bali dan ampas apel merupakan hasil samping industri pengolahan pangan yang tersedia dalam jumlah yang melimpah namun hanya

3 dimanfaatkan sebagai pakan ternak atau dibuang sebagai limbah. Selain albedo jeruk Bali dan ampas apel, pepaya merupakan sumber pektin yang potensial, namun pemanfaatan pepaya sebagai sumber pektin masih terbatas. Oleh karena itu ekstraksi pektin dari albedo jeruk Bali, ampas apel dan pepaya dapat dilakukan sebagai upaya untuk mengoptimalkan pemanfaatan albedo jeruk Bali, ampas apel, dan pepaya. Menurut Meshabi, dkk. (2004) pektin dari sumber yang berbeda memiliki karakteristik yang berbeda. Karakteristik pektin berpengaruh terhadap kemampuan pektin dalam membentuk gel. Selain itu konsentrasi pektin juga mempengaruhi kekuatan gel. Penelitian tentang pembuatan jeli tomat serta penambahan pektin dari sumber dan konsentrasi yang berbeda pada jeli tomat belum banyak dilakukan. Oleh karena itu penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi tentang pengaruh penambahan pektin dari sumber dan konsentrasi yang berbeda terhadap karakteristik jeli tomat. 1.2 Perumusan Masalah 1. Bagaimana karakteristik pektin yang diektraksi dari albedo jeruk Bali, ampas apel dan pepaya. 2. Bagaimana karakteristik jeli tomat yang dibuat dengan penambahan pektin albedo jeruk Bali, ampas apel dan pepaya. 3. Bagaimana kesukaan panelis terhadap jeli tomat yang dibuat dengan penambahan pektin albedo jeruk Bali, ampas apel dan pepaya.

4 1.3 Tujuan Penelitian 1. Mengetahui karakteristik pektin yang diekstraksi dari albedo jeruk Bali, ampas apel dan pepaya. 2. Mengetahui pengaruh penambahan pektin albedo jeruk Bali, ampas apel dan pepaya terhadap karakteristik kimia dan fisik jeli tomat. 3. Mengetahui pengaruh penambahan pektin albedo jeruk Bali, ampas apel dan pepaya pada jeli tomat terhadap kesukaan panelis berdasarkan uji organoleptik. 1.4 Manfaat Penelitian 1. Memberikan informasi pemanfaatan albedo jeruk Bali, ampas apel dan pepaya sebagai sumber pektin. 2. Memberikan informasi pemanfaatan pektin albedo jeruk Bali, ampas apel dan pepaya sebagai tambahan pektin pada pembuatan jeli tomat.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tomat Tomat merupakan tumbuhan asli Peru yang kemudian ditanam di seluruh daerah tropis Amerika dan menyebar secara luas ke Eropa, Asia dan Afrika. Sistematika tanaman tomat menurut Wiryanta (2002) adalah sebagai berikut. Divisi : Spermatophyta Subdivisi : Angiospermae Kelas Ordo Familia Genus Spesies : Dicotyledonae : Tubiflorae : Solanaceae : Lycopersicum : Lycopersicum esculentum Mill Buah tomat memiliki bentuk bervariasi tergantung jenisnya. Ada tomat yang berbentuk bulat, agak bulat, agak lonjong, bulat telur (oval), dan bulat persegi. Ukuran buah tomat juga bervariasi antara 8-180 g (Cahyono, 2008). Menurut Tugiyono (1999), berdasarkan bentuknya, tomat dapat dibedakan menjadi beberapa jenis, yaitu : 1. Tomat Biasa (Lycopersicum commune) Bentuk buahnya bulat pipih, sangat cocok ditanam di daerah dataran rendah. 5