BAB III METODE PENELITIAN. terhadap hasil penelitian. Kegiatan penilitian harus mengikuti langkah-langkah

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. penelitian. Penyusunan desain penelitian merupakan tahap perencanaan penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Penelitian ini menggunakan pendekatan korelasi bivariat ( bivariate

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. untuk menjawab masalah penelitian (Setiadi dkk, 2005 ). Penelitian ini

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. untuk mengetahui ada atau tidaknya hubungan antara dua variabel. B. Variabel Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. maka penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Kemudian mendeskripsikan secara sistematis sifat-sifat atau gejala-gejala dari

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. kuantitatif dengan pendekatan korelasional. Penelitian korelasional bertujuan

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Pada penelitian ini penulis ingin mengetahui ada tidaknya hubungan antara

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. dengan tujuan penelitian. Dalam penelitian ini tidak

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. duavariable yaitu rasa bersalah sebagai variabel (X) dan perilaku

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. B. Variabel Penelitian. keluarga tidak lengkap, dan variabel (Y) identitas vokasional.

BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian. kecerdasan spiritual pada mahasiswa aktivis kerohanian islam

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. menghubungkan antara variabel X dan variabel Y. Penelitian dengan. B. Variabel Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. dalam prosesnya menekankan pada analisis data-data numerikal (angka) yang

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. yaitu dukungan sosial teman sebaya sebagai variabel bebas (X) dan kebahagiaan

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. hubungan antara dua atau beberapa variabel. Dengan teknik korelasional seorang

BAB III METODE PENELITIAN. terhadap hasil penelitian. Kegiatan penelitian harus mengikuti langkah-langkah

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. B. Identifikasi Variabel Penelitian. C. Definisi Operasional

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. kuantitatif yaitu penelitian yang melakukan penelitian hipotesis untuk menjelaskan hubungan

BAB III METODE PENELITIAN. bertujuan untuk menemukan ada tidaknya hubungan antara dua atau beberapa. berarti atau tidak hubungan itu (Arikunto, 2002).

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Penelitian ini menggunakan tekhnik korelasional yang bertujuan untuk mencari

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. tingkat hubungan antara dua variabel atau lebih, tanpa melakukan perubahan,

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. komparatif, yaitu suatu penelitian yang bersifat membandingkan atau perbedaan

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya hubungan antara dua atau beberapa variabel

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. korelasional bertujuan untuk menemukan ada tidaknya hubungan antara dua atau

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. antara komunikasi interpersonal anak-orangtua (X) dengan manajemen konflik

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. A. DesainPenelitian. Metode penelitian yang cocok digunakan ialah deskriptif korelasional. Penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Desain Penelitian. hipotesis yang telah dibuat. Penelitian kuantitatif adalah penelitian yang banyak

BAB III METODE PENELITIAN. terhadap hasil penelitian. Kegiatan penelitian harus mengikuti langkah-langkah

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Penelitian ini menggunakan pendekatan korelasional yang bertujuan untuk

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. korelasional. Penelitian ini mengukur hubungan kepercayaan diri (X) dengan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian dengan teknik korelasional merupakan penelitian menyelidiki sejauhmana

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. kuantitatif. Penelitian kuantitatif adalah penelitian yang menekankan analisisnya

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. mengetahui ada atau tidaknya hubungan antara dua variabel, yaitu syukur sebagai

BAB III METODE PENELITIAN. terhadap hasil penelitian. Kegiatan penelitian harus mengikuti langkah-langkah

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. kuantitatif korelasional adalah suatu penelitian untuk mengetahui hubungan dan

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. menggunakan teknik korelasional. Penelitian ini menghubungkan antara variabel

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Penelitian ini termasuk dalam penelitian korelasional yang meneliti

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan menggunakan

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. hubungan antara sikap terhadap iklan rokok (X1) dan konformitas teman sebaya

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. suatu variabel berkaitan dengan variasi pada satu atau lebih variabel lain,

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Subjective Well-being ditinjau dari faktor demografi pada petani sawit di Desa Rawa Bangun

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. (komperatif).menekankan analisisnya pada data-data numerikal (angka) yang

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. korelasional yang menggunakan teknik analisa nonparametric. Penelitian ini akan

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. berkaitan dengan variabel lain, berdasarkan koefisien korelasi (Azwar, 2013)

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. kuantitatif korelasional ini menekankan analisisnya pada data-data numerikal

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Penelitian ini termasuk jenis penelitian kuantitatif (komperatif). Desain

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. angka, yang datanya berwujud bilangan (skor atau nilai, peringkat atau frekuensi),

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. kuantitatif jenis ex post facto atau disebut juga penelitian non-eksperimen, dimana

BAB III METODE PENELITIAN. yang lama dengan menggunakan metode ilmiah serta aturan-aturan yang berlaku

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan teknik korelasi.

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan menggunakan. B. Variabel Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. digunakan peneliti serta kegiatan yang akan dilakukan selama proses penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. korelasional. Menurut Arikunto (2002:23) Penelitian kuantitatif adalah penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Penelitianinimerupakanbentukpenelitiandeskriptifdenganmenggunakandua

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. menghubungkan anatara kreativitas ( X) sebagai variabel bebas, dengan problem

BAB III METODE PENELITIAN. A. Rancangan Penelitian. korelasional yaitu korelasi product moment dari Pearson.Menurut Arikunto

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. kejadian dengan melihat penyebab-penyebabnya. Teknik analisis komparasional

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. antara Health locus of Control dengan Perilaku berisiko terhadap kesehatan pada

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Penelitian ini merupakan satu bentuk penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. datanya berupa angka-angka, Sedangkan korelasional adalah meneliti hubungan

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif deskriptif korelasional

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. antara Prestasi Akademik (Y) dengan Self-Efficacy (X1) dan Optimisme (X2).

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Penelitian ini merupakan penelitian korelasional yang bertujuan untuk

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. korelasinya (Azwar, 200 4). Penelitian ini menghubungkan tiga variabel yaitu

BAB III METODE PENELITIAN. hubungan antara dua atau beberapa variabel (Arikunto, 2005: 247). Penelitian dengan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. terhadap data serta penampilan dari hasilnya.

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. konsumtif remaja ditinjau dari status sosial ekonomi orangtua di SMKN 4. B. Variabel Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. menggunakan teknik korelasional. Penelitian dengan teknik ini merupakan

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. ada tidaknya hubungan antara dua atau beberapa variabel. Alat ukur yang

BAB III METODE PENELITIAN. karena analisisnya menggunakan data-data numerikal yang kemudian

BAB 3 METODE PENELITIAN. metode statistika (Azwar, 2010). Variabel penelit ian yang digunakan dalam

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. B. Identifikasi Variabel Penelitian. Variabel dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Dalam penelitian penulis menggunakan pendekatan kuantitatif dengan

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. (X) dengan perilaku caring perawat sebagai variabel terikat (Y). Alat ukur yang

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. meneliti sejauh mana variasi pada satu variabel berkaitan dengan variasi pada satu

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Penelitian ini termasuk dalam penelitian komparatif. Menurut Sudjud

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Penelitian korelasional merupakan penelitian yang bertujuan untuk mengetahui

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. korelasional yang menggunakan teknik analisa Multiple Regresi (Regresi Ganda).

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif yang menggunakan

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Penelitian ini termasuk dalam penelitian komparasi, di mana penelitian komparasi

BAB III METODE PENELITIAN. antara dua atau beberapa variabel. dengan teknik korelasi seorang peneliti

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. menekankan pada analisis data-data numerikal (angka) yang diolah dengan

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. menghubungkan antara kelekatan pada guru ( X) dengan motivasi menghafal al-

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. maka penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian yang

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Penelitian ini termasuk dalam penelitian Komparatif yang

BAB III METODE PENELITIAN. A. DesainPenelitian. angka-angka, sedangkan metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

METODE PENELITIAN. Penelitian ini mengunakan metode penelitian kuantitatif sebagai upaya

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. variasi-variasi pada suatu faktor berkaitan dengan variasi-variasi pada satu atau lebih

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. menggunakan teknik korelasi. Menurut Arikunto (2002 ) penelitian kuantitatif

BAB III METODE PENELITIAN. digunakan untuk mengetahui ada atau tidaknya hubungan antara dua variabel atau

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif korelasional. Penelitian kuantitatif

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. sistematis dan logis, sehingga dapat dijadikan pedoman yang betul dan mudah

Transkripsi:

BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian merupakan faktor penting yang sangat berpengaruh terhadap hasil penelitian. Kegiatan penilitian harus mengikuti langkah-langkah kerja sehingga dalam pelaksanaannya diperlukan metode-metode tertentu. Metode penelitian merupakan syarat pokok dalam sebuah penelitian. Berbobot tidaknya suatu hasil penelitian bergantung pada pertanggungjawaban data metode penelitiannya secara ilmiah sesuai dengan ketentuan yang berlaku. A. Desain Penelitian Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan pendekatan korelasional yang bertujuan untuk mengetahui apakah ada hubungan variabel religiusitas (X) dengan motivasi berprestasi (Y). Penelitian ini menggunakan pendekatan korelasi bivariat ( bivariate correlation). Korelasi bivariat ( bivariate correlation) merupakan hubungan antara dua variabel. Variabel 1 disebut independent variable atau variabel bebas, yaitu variabel yang memberikan pengaruh dan variabel 2 disebut dependent variable atau variabel terikat yaitu variabel yang dipengaruhi. Model hubungan antara kedua variabel tersebut digambarkan sebagai berikut: x y Ket: : hubungan x : variabel bebas y : variabel tergantung 37

38 B. Identifikasi Variabel Penelitian Menurut Idrus (2002: 77) variabel dimaknai sebagai sebuah konsep atau objek yang sedang diteliti, yang memiliki variasi ( vary-able) ukuran, kualitas yang ditetapkan oleh peneliti berdasarkan pada ciri-ciri yang dimiliki konsep (variabel) itu sendiri. Variabel dibagi atas dua jenis, yaitu variabel bebas (independent variable) dan variabel terikat ( dependent variable). Variabel pada penelitian ini adalah religiusitas dan motivasi berprestasi. Adapun identifikasi variabel dalam penelitian ini ialah sebagai berikut: a. Variabel bebas (independent variable) = Religiusitas b. Variabel terikat (dependent variable) = Motivasi Berprestasi C. Definisi Operasional 1. Religiusitas Religiusitas dalam penelitian ini diartikan sebagai kedalaman penghayatan dan perasaan seorang mahasiswa aktivis dakwah kampus terhadap keyakinan pada ajaran agama Islam yang diwujudkan dalam bentuk kesadaran dan kesungguhan untuk berperilaku sesuai dengan nilai-nilai ajaran agama Islam yang dianutnya. Religiusitas menurut teori Glork dan Stark terdiri dari lima dimensi, yang dalam penelitian ini mengacu pada konsep agama Islam, yaitu: a. Dimensi keyakinan atau ideologi yaitu dimensi yang berkaitan dengan keyakinan pada pandangan teologis tertentu dan mengakui kebenaran doktrindoktrin tersebut (Islam). Indikatornya yaitu:

39 1) keyakinan tentang Allah, 2) para Malaikat, 3) Rasul, Kitab-kitab Allah, 4) Hari kiamat, serta 5) Qadha dan Qadar. b. Dimensi Praktik agama atau ritualistik yaitu dimensi yang berkaitan dengan perilaku pemujaan, ketaatan, dan hal-hal yang dilakukan orang untuk menunjukkan komitmen terhadap agama yang dianutnya. Indikatornya yaitu: 1) melaksanakan shalat, 2) puasa, 3) membayar zakat, 4) berdoa kepada Allah dan 5) membaca Al Qur an. c. Dimensi Pengalaman yaitu dimensi yang berkaitan dengan pengalaman, perasaan-perasaan, persepsi-persepsi, dan sensasi-sensasi yang dialami seseorang berkaitan dengan agama. Indikatornya yaitu: 1) perasaan dekat dengan Allah, 2) perasaan doa-doanya sering terkabul, 3) perasaan tenteram bahagia karena menuhankan Allah, 4) bertawakkal kepada Allah, 5) perasaan bersyukur kepada Allah, dan 6) perasaan mendapat pertolongan dari Allah.

40 d. Dimensi Pengetahuan Agama. Dimensi ini berkaitan dengan sejumlah minimal pengetahuan mengenai dasar-dasar keyakinan, ritus-ritus, kitab suci dan tradisi-tradisi keagamaan yang harus diketahui. Indikatornya yaitu: 1) pengetahuan tentang isi Al-Qur an, 2) pengetahuan tentang rukun Islam dan rukun iman, 3) pengetahuan tentang hukum-hukum Islam, dan 4) pengetahuan tentang sejarah Islam. e. Dimensi Pengalaman atau konsekuensi. Dimensi ini berkaitan dengan pengamalan keseharian yang dilakukan oleh seseorang dari ajaran agama yang dianutnya. Indikatornya yaitu: 1) perilaku suka menolong, 2) bekerjasama, 3) berinfaq dan bersedekah, 4) memaafkan, dan 5) tidak melaksanakan perbuatan yang dilarang Allah. 2. Motivasi berprestasi Motivasi berprestasi dalam penelitian ini diartikan sebagai suatu dorongan yang terdapat dalam diri mahasiswa aktivis dakwah kampus sehingga ia selalu berusaha atau berjuang untuk meningkatkan atau memelihara kemampuannya setinggi mungkin dalam semua aktivitas dengan menggunakan standar keunggulan. Adapun indikatornya sebagai berikut:

41 a. Menyukai situasi atau tugas yang menuntut tanggung jawab pribadi atas hasil-hasilnya dan bukan atas dasar untung-untungan, nasib atau kebetulan b. Memilih tujuan yang realistis tapi menantang dari pada tujuan-tujuan yang terlalu mudah dicapai atau terlalu besar resikonya c. Mencari situasi atau pekerjaan dimana ia memperoleh umpan balik dengan segera dan nyata untuk menentukan baik tidaknya hasil pekerjaannya d. Senang bekerja sendiri dan bersaing untuk mengungguli orang lain e. Mampu menangguhkan pemuasan keinginannya demi masa depan yang lebih baik f. Tidak tergugah untuk sekedar mendapatkan uang, status atau keuntungan lainnya. Ia akan mencarinya jika hal-hal tersebut merupakan lambang suatu prestasi, suatu ukuran keberhasilan. D. Subjek Penelitian 1. Populasi penelitian Menurut Arikunto (2010: 173 ) Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian. Penelitian ini mengambil mahasiswa aktivis dakwah kampus yang tercatat sebagai anggota FKII Asy Syams UIN SUSKA RIAU, yang berjumlah 600 orang.

42 2. Sampel penelitian Sampel adalah pengambilan subjek penelitian dengan cara menggunakan sebagian dari populasi yang ada (Idrus, 2009:93). Agar hasil penelitian dapat digeneralisasikan kepada populasi, maka sampel diambil secara representatif, artinya sampel haruslah mencerminkan dan bersifat mewakili populasi. Dalam pengambilan sampel penelitian ini, digunakan pendapat Idrus (2009: 95), yang mengatakan apabila subjeknya kurang dari 100, maka lebih baik diambil 60%-75% sebagai sampel sehingga bisa mengamankan peneliti dari persoalan seperti normalitas, homogenitas, ataupun linearitas sebagai asumsi yang harus dipenuhi untuk menggunakan teknik statistik tertentu. Namun, jika populasinya besar (lebih dari 100 orang), maka angka 30% dapat dianggap cukup untuk menentukan jumlah sampel yang ingin diambil. Berdasarkan pendapat di atas maka pada penelitian ini sampel diambil sebesar 30% dari 600 orang. Jadi sampel yang dibutuhkan pada penelitian ini sebanyak 180 orang. 3. Teknik pengambilan sampel Teknik sampling merupakan teknik pengambilan sampel dalam suatu penelitian. Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah Random Sampling atau sampel yang diasumsikan homogen (mengandung satu ciri) sehingga sampel dapat diambil secara acak. (Idrus, 2009:97). Sampel bersifat homogen karena memiliki ciri yang sama yaitu sebagai mahasiswa, dan yang menjadi sampel dalam penelitian ini adalah sampel yang di ambil secara acak dari subjek yang termasuk ke dalam karakteristik ssubjek yaitu

43 sebagai aktivis dakwah kampus UIN SUSKA Riau. Peneliti membuat daftar undian untuk menentukan mahasiswa yang akan mengisi skala penelitian lalu barulah kemudian menyebarkan skala penelitian secara acak kepada subjek. E. Metode Pengumpulan Data Metode pengumpulan data (Arikunto, 2010:265 ) merupakan cara-cara yang dapat dilakukan oleh peneliti untuk mengumpulkan data. Pengumpulan data didapatkan dari instrumen penelitian yang digunakan peneliti sebagai alat bantu dalam mengumpulkan data penelitian. Adapun instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala. Skala merupakan instrumen pengumpul data yang bentuknya hampir sama dengan daftar cocok atau angket model tertutup, namun alternatif jawabannya merupakan perjenjangan (Idrus, 2009: 101 ). Skala yang digunakan dalam penelitian ini adalah religiusitas dan skala motivasi berprestasi. 1. Alat ukur Untuk memperoleh data yang sesuai dengan variabel yang diteliti, maka dibuat suatu skala psikologi yang dikembangkan dari definisi operasional tentang variabel yang menjadi fokus penelitian, yaitu skala religiusitas dan motivasi berprestasi. Tahap selanjutkan akan dilakukan penilaian atau skoring pada skala religiusitas dan skala motivasi berprestasi. a. Skala Religiusitas Skala disusun berdasarkan pada teori yang dikemukakan oleh Glork dan Stark. Skala terdiri dari dua kelompok pernyataan yaitu pernyataan favorabel (mendukung) dan penyataan unfavorabel (tidak mendukung). Skala ini

44 menggunakan alternatif jawaban rating scale dengan kisaran jawaban 1-7, dari sangat tidak sesuai, agak sesuai, dan sangat sesuai, atau bisa digambarkan sebagai berikut: 1 2 3 4 5 6 7 Sangat Agak Sangat Tidak Sesuai sesuai Sesuai Berdasarkan dimensi dan indikator yang telah dijelaskan sebelumnya, maka blue print dari skala religiusitas untuk try out yang disusun oleh peneliti adalah sebagai berikut: Tabel 3.1 Skala Religiusitas (Untuk Try Out) No Dimensi Indikator Favo Unfavo Total 1 Keyakinan a. Keyakinan tentang Allah 48,134,148 39,132,155 36 2 Praktik agama b. Keyakinan tentang 131,139,153 40,140,146 para malaikat c. Keyakinan tentang 41,141,147 38,130,149 Rasul d. Keyakinan tentang 47,112,154 42,49,129 kitab-kitab Allah e. Keyakinan tentang 1,111,124 43,98,138 hari kiamat f. Keyakinan tentang qadha dan qadar 37,97,133 2,50,128 a. Melaksanakan shalat 3,46,125 86,99,123 30 b. Melaksanakan puasa 69,96,142 44,87,127 c. Membayar zakat 36,137,151 51,110,152 d. Berdoa kepada Allah 4,85,126 45,68,122 e. Membaca al qur'an 35,70,143 24,88,114

45 3 Pengalaman a. Perasaan dekat dengan 25,84,150 5,67,121 36 Allah b. Perasaan doa-doanya 13,71,144 23,89,92 sering terkabul c. Perasaan tenteram 12,93,113 26,52,100 bahagia karena menuhankan Allah d. Bertawakkal kepada 34,72,115 6,66,109 Allah e. Perasaan bersyukur 11,83,94 9,27,53 kepada Allah f. Perasaan mendapat 20,73,116 10,65,90 pertolongan dari Allah 4 Pengetahuan a. Pengetahuan tentang 55,82,95 7,74,91 24 Agama isi al qur'an b. Pengetahuan tentang 8,64,108 21,28,54 rukun islam dan rukun iman c. Pengetahuan tentang 33,56,117 18,75,101 hukum-hukum islam d. Pengetahuan tentang 63,81,145 22,76,107 sejarah islam 5 Konsekuensi a. Perilaku suka 19,62,118 57,106,120 30 menolong b. Perilaku bekerjasama 29,105,60 17,102,156 c. Berinfaq dan 32,61,135 77,103,119 bersedekah d. Memaafkan 14,104,31 58,78,136 e. Tidak melaksanakan perbuatan yang dilarang Allah 59,80,16 30,79,15 Jumlah 78 78 156

46 b. Skala Motivasi Berprestasi Skala disusun berdasarkan pada teori yang dikemukakan oleh Heckausen. Skala terdiri dari dua kelompok pernyataan yaitu pernyataan favorabel (mendukung) dan penyataan unfavorabel (tidak mendukung). Skala ini menggunakan alternatif jawaban rating scale dengan kisaran jawaban 1-7, dari sangat tidak sesuai, agak sesuai, dan sangat sesuai, atau bisa digambarkan sebagai berikut: 1 2 3 4 5 6 7 Sangat Agak Sangat Tidak Sesuai sesuai Sesuai Berdasarkan dimensi dan indikator yang telah dijelaskan sebelumnya, maka blue print dari skala motivasi berprestasi yang disusun oleh peneliti adalah sebagai berikut: Tabel 3.2 Skala Motivasi Berprestasi (Untuk Try Out) No Aspek Favorable Unfavorable Total 1 Menyukai situasi atau tugas yang menuntut tanggung jawab pribadi atas hasil-hasilnyaa dan bukan atas dasar untung-untungan, nasib atau kebetulan 2 Memilih tujuan yang realistis tapi menantang dari pada tujuan-tujuan yang terlalu mudah dicapai atau terlalu besar resikonya 11,18,30 5,24,34 6 1,15,21 10,19,29 6

47 3 Mencari situasi atau pekerjaan dimana ia memperoleh umpan balik dengan segera dan nyata untuk menentukan baik tidaknya hasil pekerjaannya 4 Senang bekerja sendiri dan bersaing untuk mengungguli orang lain 5 Mampu menangguhkan pemuasan keinginannya demi masa depan yang lebih baik 6 Tidak tergugah untuk sekedar mendapatkan uang, status atau keuntungan lainnya. Ia akan mencarinya jika hal-hal tersebut merupakan lambang suatu prestasi, suatu ukuran keberhasilan. 6,20,25 2,23,33 6 3,16,28 8,14,35 6 4,22,31 12,26,36 6 9,17,27 7,13,32 6 Jumlah 18 18 36 F. Uji Coba Alat Ukur Sebelum alat ukur digunakan untuk penelitian yang sebenarnya, maka alat ukur itu diujicobakan terlebih dahulu. Hal ini dilakukan untuk mengetahui tingkat validitas dan reliabilitas guna mendapatkan aitem-aitem yang layak digunakan sebagai alat ukur. Uji coba skala religiusitas dan motivasi berprestasi dilakukan pada 105 mahasiswa aktivis dakwah kampus yang berada di lingkungan Fakultas Psikologi pada tanggal 1-11 September 2015. Dari 105 skala yang disebarkan, terdapat 5 skala yang tidak bisa diolah karena subjek tidak mengisinya dengan lengkap. Dengan demikian jumlah skala yang diolah untuk hasil try out sebanyak 100 subjek. Jumlah aitem religiusitas yang diisi oleh subjek sebanyak 156 butir dan untuk motivasi berprestasi sebanyak 36 butir.

48 1. Uji validitas Validitas berasal dari kata validity yang memiliki arti sejauhmana ketepatan dan kecermatan suatu instrumen pengukuran dalam melakukan fungsi ukurnya. Suatu tes atau instrument pengukur dapat dikatakan memiliki validitas tinggi apabila tes tersebut menjalankan fungsi ukurnya atau memberikan hasil ukur yang tepat dan akurat sesuai dengan maksud dikenakan tes tersebut. Tes yang menghasilkan data yang tidak relevan dengan tujuan pengukuran dikatakan sebagai tes yang memiliki validitas rendah (Azwar, 2009:103). Validitas yang digunakan dalam penelitian ini yaitu validitas isi, dimana validitas isi menunjukkan sejauhmana aitem-aitem dalam tes mencakup keseluruhan kawasan isi yang hendak diukur oleh tes itu. Pengujian validitas isi menggunakan analisis rasional oleh para ahli, dalam hal ini dilakukan oleh dosen pembimbing dan narasumber. 2. Uji daya diskriminasi Menurut Azwar (2009: 100) Pengujian daya beda diskriminasi dilakukan dengan cara menghitung koefisien korelasi antara distribusi skor aitem dengan distribusi skor skala itu sendiri. Komputasi ini akan menghasilkan koefisien korelasi aitem-total (rix). Dalam penelitian ini, untuk uji daya beda diskriminasi digunakan teknik korelasi product moment dari Carl Pearson dengan rumus sebagai berikut:

49 ix ( i)( X ) / n r ix 2 2 ( i) ( X ) 2 2 i X n n keterangan: i X n = Skor aitem = Skor skala = Banyaknya subjek Untuk mengolahnya peneliti akan menggunakan bantuan program Statistical Product and Service Solution (SPSS) 18.0 for Windows, dengan cara menghubungkan atau mengkorelasikan skor tiap butir dengan skor totalnya. Penentuan kesahihan menggunakan kriteria yang dikemukakan oleh Azwar (2009:103) yang menyatakan bahwa skala psikologi yang digunakan untuk indeks daya diskriminasi minimal adalah 0,30. Dengan demikian aitem yang koefisiennya < 0,30 dinyatakan gugur, sedangkan aitem yang dianggap sahih adalah aitem yang mempunyai koefisien korelasi 0,30. Dalam penelitian ini koefisien yang digunakan sebagai batas kesahihan adalah 0,30. Berdasarkan hasil analisis terhadap 156 aitem skala religiusitas yang telah diujicobakan, terdapat 58 aitem yang gugur dan 98 aitem yang valid. Rekapitulasi skala religiusitas setelah diujicobakan dapat dilihat pada table 3.3 berikut ini:

50 Tabel 3.3 Skala Religiusitas (Hasil Try Out) No Dimensi Indikator Valid Gugur F UF F UF Total 1 Keyakinan a.keyakinan 48,134, 39,132-155 36 tentang Allah 148 b.keyakinan 131,139 40,146 153 140 tentang para malaikat c.keyakinan 41,141, 130, - 38 tentang Rasul 147 149 d.keyakinan 47,112, 49-42, tentang kitabkitab 154 129 Allah e.keyakinan 1,111, 138-43,98 tentang hari 124 kiamat f. Keyakinan 37,97 128 133 2,50 tentang qadha dan qadar 2 Praktik a.melaksanakan 3,46 86,99 125 123 30 agama shalat b.melaksanakan 69,142 44,87, 96 - puasa 127 c.membayar 36,137, 51,110-152 zakat 151 d.berdoa 4,85,126 45,68-122 kepada Allah e. Membaca 35,143-70 24,88, al qur'an 114 3 Pengalaman a. Perasaan 25,84, - - 5,67, 36 dekat dengan Allah 150 121 b. Perasaan doa-doanya sering terkabul c. Perasaan tenteram 13,71, 89-23, 92 144 12,93, 26,52, - - 113 100

51 4 Pengetahuan Agama bahagia karena menuhankan Allah d. Bertawakkal kepada Allah e. Perasaan bersyukur kepada Allah f. Perasaan mendapat pertolongan dari Allah a. Pengetahuan tentang isi al qur'an b. Pengetahuan tentang rukun islam dan rukun iman c. Pengetahuan tentang hukumhukum islam d. Pengetahuan tentang sejarah islam 34,72-115 6,66, 109 83,94-11 9,27, 53 20,73, 65,90-10 116 55,82,95 - - 7,74, 24 91 8,64,108 - - 21,28, 54 33,117-56 18,75, 101 63-81, 22, 76, 145 107 5 Konsekuensi a. Perilaku suka 19,62, 57,106-120 30 menolong 118 b. Perilaku 29,105, 102-17, 156 bekerjasama 60 c. Berinfaq dan 32, 61, - - 77,103,119 bersedekah 135 d. Memaafkan 14,104, 31 58,136-78 e. Tidak melaksanakan perbuatan yang dilarang Allah 59 30,79, 80, - 15 16

52 Jumlah 66 32 12 46 98 58 156 Keterangan: F : Favorabel UF : UnFavorabel Berdasarkan aitem yang valid dan membuang aitem yang gugur pada uji coba, maka disusun blue print skala religiusitas yang baru untuk penelitian yang dapat dilihat pada tabel 3.4 berikut ini: Tabel 3.4 Skala Religiusitas (Untuk Penelitian) No. Dimensi Indikator Favo UnFavo Jumlah 1 Keyakinan a. Keyakinan 71,25,58 66,37 25 tentang Allah b. Keyakinan 63,34 16,52 tentang para Malaikat c. Keyakinan 64,89,14 70,50 tentang Rasul d. Keyakinan 65,51,30 22 tentang kitabkitab Allah e. Keyakinan 17,72,57 36 tentang hari kiamat f. Keyakinan 62,49 33 tentang qadha dan qadar 2 Praktik agama a. Melaksanakan 90,42 18,92 21 shalat b. Melaksanakan 15,93 95,60,9 puasa c. Membayar zakat 94,61,48 13,56 d. Berdoa kepada 91,6,31 45,26 Allah e. Membaca Al 88,23 - Qur'an 3 Pengalaman a. Perasaan dekat dengan Allah 12,53,43-22

53 b. Perasaan doadoanya 67,96,10 32 sering terkabul c. Perasaan 44,84,27 24,47,8 tenteram bahagia karena menuhankan Allah d. Bertawakkal 2,54 - kepada Allah e. Perasaan 46,35 - bersyukur kepada Allah f. Perasaan 59,68,7 69,55 mendapat pertolongan dari Allah 4 Pengetahuan a. Pengetahuan 79,85,20-9 Agama tentang isi Al Qur'an b. Pengetahuan 3,78,28 - tentang rukun islam dan rukun iman c. Pengetahuan 98,80 - tentang hukumhukum Islam d. Pengetahuan 40 - tentang sejarah Islam 5 Konsekuensi a. Perilaku suka 77,86,21 83,11 21 menolong b. Perilaku 4,97,74 39 bekerjasama c. Berinfaq dan 5,81,73 - bersedekah d. Memaafkan 75,87,38 82,41 e. Tidak 19 1,76,29 melaksanakan perbuatan yang dilarang Allah Jumlah 66 32 98

54 Sementara itu, pada motivasi berprestasi dari 36 aitem yang telah diujicobakan, terdapat 21 aitem yang gugur dan 15 aitem yang valid dengan nilai validitas motivasi berprestasi berkisar antara 0,30-0,53. Adapun rincian aitem yang valid dan gugur dapat dilihat pada tabel 3.5 berikut ini: Tabel 3.5 Skala Motivasi Berprestasi (Hasil Try Out) No Aspek 1 Menyukai situasi atau tugas yang menuntut tanggung jawab pribadi atas hasil-hasilnyaa dan bukan atas dasar untunguntungan, nasib atau kebetulan 2 Memilih tujuan yang realistis tapi menantang dari pada tujuan-tujuan yang terlalu mudah dicapai atau terlalu besar resikonya 3 Mencari situasi atau pekerjaan dimana ia memperoleh umpan balik dengan segera dan nyata untuk menentukan baik tidaknya hasil pekerjaannya 4 Senang bekerja sendiri dan bersaing untuk mengungguli orang lain 5 Mampu menangguhkan pemuasan keinginannya demi masa depan yang lebih baik Valid Gugur F UF F UF Jumlah 11,18,30 34-5,24 6 15-1,21 10,19,29 6 20-6,25 2,23,33 6 16-3,28 8,14,35 6 4,31 12 22 26,36 6

55 6 Tidak tergugah untuk sekedar mendapatkan uang, status atau keuntungan lainnya. Ia akan mencarinya jika hal-hal tersebut merupakan lambang suatu prestasi, suatu ukuran keberhasilan. Keterangan: F : Favorabel UF : UnFavorabel 9,17 7,13, 32 27-6 Jumlah 10 5 8 13 15 21 Berdasarkan aitem yang valid dan membuang aitem yang gugur, maka disusun blue print skala motivasi berprestasi yang baru untuk penelitian yang dapat dilihat pada tabel 3.6 berikut ini: Tabel 3.6 Skala Motivasi Berprestasi (Untuk Penelitian) No Aspek Favo Unfavo Total 36 1 Menyukai situasi atau tugas yang menuntut tanggung jawab pribadi atas hasil-hasilnyaa dan bukan atas dasar untung-untungan, nasib atau kebetulan 11,15,5 4 4 2 Memilih tujuan yang realistis tapi menantang dari pada tujuan-tujuan yang terlalu mudah dicapai atau terlalu besar resikonya 3 Mencari situasi atau pekerjaan dimana ia memperoleh umpan balik dengan segera dan nyata untuk menentukan baik tidaknya hasil pekerjaannya 1-1 6-1

56 4 Senang bekerja sendiri dan bersaing untuk mengungguli orang lain 5 Mampu menangguhkan pemuasan keinginannya demi masa depan yang lebih baik 6 Tidak tergugah untuk sekedar mendapatkan uang, status atau keuntungan lainnya. Ia akan mencarinya jika hal-hal tersebut merupakan lambang suatu prestasi, suatu ukuran keberhasilan. 10-1 3,9 2 3 8,13 7,12,14 5 Jumlah 10 5 15 3. Uji Reliabilitas Menurut Idrus (2009: 130) r eliabilitas adalah tingkat keajegan alat ukur saat digunakan kapan dan oleh siapa saja sehingga akan cenderung menghasilkan data yang sama atau hampir sama dengan sebelumnya. Reliabilitas mengacu pada konsistenan atau kepercayaan hasil ukur dan mengandung makna kecermatan pengukuran (Azwar, 2009: 83). Uji reliabilitas menggunakan teknik alpha dengan rumus sebagai berikut: Keterangan: α = 2 1 α : Koefisien reliabilitas alpha : Varians skor belahan 1 : Varians skor belahan 2 : Varians skor skala Untuk mengolahnya peneliti akan menggunakan bantuan program SPSS 18.0 for Windows melalui komputer. Skala yang diestimasi reliabilitasnya dibelah menjadi

57 dua, sehingga setiap belahan berisi aitem-aitem dalam jumlah yang sama banyak, maka peneliti menggunakan uji statistic koefisien reliabilitas Alpha. Reliabilitas dinyatakan oleh koefisien reliabilitas yang angkanya berada dalam rentang 0 sampai 1,00. Semakin tinggi koefisien reliabilitas mendekati 1,00 berarti semakin tinggi reliabilitasnya. Sebaliknya koefisien yang semakin rendah mendekati angka 0 berarti semakin rendah reliabilitasnya (Azwar, 2009: 83). Keseluruhan aitem religiusitas dan motivasi berprestasi yang sahih kemudian diuji reliabilitasnya dan diperoleh koefisien reliabilitas sebesar 0,944 untuk religiusitas dan 0,726 untuk motivasi berprestasi. Dengan demikian alat ukur ini dinyatakan valid untuk mengungkap religiusitas dan motivasi berprestasi pada mahasiswa aktivis dakwah kampus. Selanjutnya 98 aitem religiusitas dan 15 aitem motivasi berpretasi akan digunakan dalam penelitian. G. Teknik Analisis Data Data yang diperoleh selanjutnya akan dianalisis. Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik analisis statistik. Adapun teknik statistik yang diterapkan untuk menganalisa data dalam penelitian ini adalah teknik korelasi product moment dari Karl Pearson dan teknik independent T test.

58 Adapun rumus yang akan digunakan adalah sebagai berikut: ( Y) XY ( XY) r n xy 2 2 ( X ) ( Y ) 2 2 X Y n n Keterangan: rxy N X Y XY ΣX ΣY = Koefisien korelasi Product Moment antara Religiusitas dengan Motivasi Berprerstasi = Jumlah subjek yang diteliti = Religiusitas = Motivasi Berprestasi = Jumlah perkalian skor = Jumlah perkalian skor Religiusitas = Jumlah perkalian skor Motivasi Berprestasi Data hasil pengukuran religiusitas yang dikumpulkan melalui skala akan dikorelasikan dengan data motivasi berprestasi yang juga diperoleh melalui skala. Data dihitung dengan menggunakan komputer program SPSS 18.0 for windows.

59 H. Lokasi dan Jadwal Penelitian Penelitian ini dilakukan di Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau pada mahasiswa aktivis dakwah kampus. Adapun jadwal penelitian dapat dilihat pada tabel di bawah ini: Tabel 3.7 Rincian Jadwal Penelitian No Jenis Kegiatan Masa Pelaksanaan 1 Pengajuan sinopsis Juli 2014 2 Pengarahan sinopsis Agustus 2014 3 Perubahan judul & Pengarahan proposal Januari 2015 4 Persetujuan seminar proposal 22 Mei 2015 5 Seminar proposal penelitian 3 Juni 2015 6 Perbaikan proposal penelitian Juli 2015 7 Penyusunan instrumen penelitian Agustus 2015 8 Uji coba (Try Out) dan pengolahan data September 2015 9 Pelaksanaan penelitian dan pengolahan Oktober 2015 data penelitian 11 Persetujuan seminar hasil 2 November 2015 12 Seminar Hasil Penelitian 16 Desember 2015 13 Persetujuan Ujian Munaqasyah 21 Desember 2015 14 Ujian Munaqasyah 06 Januari 2016