BAB I PENDAHULUAN. Melihat ketatnya persaingan di industri transportasi, khususnya

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. usaha. Teknologi informasi dan telekomunikasi yang berkembang dalam hitungan

BAB 1 PENDAHULUAN. lebih besar (community). Sebagai warga masyarakat, perusahaan membutuhkan

PENDAHULUAN. (corporate social responsibility) dikemukakan oleh John Elkington (1997) yang

BAB I PENDAHULUAN. Perubahan-perubahan yang terjadi di masyarakat menuntut semua. pihak, baik individu, kelompok, maupun perusahaan menyesuaikan diri.

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Dalam perkembangan di era globalisasi dan persaingan bebas saat ini,

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan ekonomi ditandai dengan perkembangan industri pada. umumnya. Perkembangan industri merupakan hasil dari perkembangan

Corporate Social Responsibility (CSR) Bidang Pertanian

BAB I PENDAHULUAN. Di dalam dunia bisnis yang semakin ketat seperti sekarang ini,

BAB I PENDAHULUAN. dihadapkan pada tanggung jawab yang berpijak atas single bottom line, yaitu

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Dalam dunia industri yang sangat menuntut perbaikan berkelanjutan

BAB 1 PENDAHULUAN. korporasi tidak hanya dituntut memiliki kepedulian pada isu-isu lingkungan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pada dasarnya setiap perusahaan memiliki tujuan yang sama yaitu

BAB I PENDAHULUAN. mempertahankan keunggulan kompetitif (competitive advantage) bisnisnya agar

BAB I PENDAHULUAN. program-program perusahaan. Dengan adanya Public Relations perusahaanperusahaan

BAB 1 PENDAHULUAN. Indonesia memiliki sumber daya alam yang berlimpah, yang kemudian

BAB I PENDAHULUAN. sisi yang berlawanan. Artinya, selain memberikan kontibusi positif bagi

CSR (Corporet Social Responsibility) WAWONG DWI RATMINAH UPN VETERAN YOGYAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. Tanggung Jawab Sosial Perusahaan atau Corporate Social Responsibility

BAB I PENDAHULUAN. memperhatikan keadaan gejala sosial budaya yang ada disekitarnya.

BAB I PENDAHULUAN. Beberapa tahun terakhir Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (CSR) dan

BAB 1 PENDAHULUAN. sumber informasi penting yang dipakai oleh stakeholders untuk menilai

BAB 1 PENDAHULUAN. meningkatnya kesadaran dan kepekaan para stakeholders perusahaan, maka

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan berada dalam lingkungan masyarakat dimana setiap aktivitas

TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN (CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY) ABSTRAK. Kata kunci: Tanggung jawab sosial, stake holder, etika bisnis.

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pada era globalisasi ini tingkat persaingan antar perusahaan sangat

BAB I PENDAHULUAN. sah dari pihak-pihak yang memiliki klaim atas perusahaan. Para pihak ini tidak

BAB I PENDAHULUAN. untuk menunjukkan rasa tanggung jawab sosialnya (corporate social

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini topik mengenai Corporate Social Responsibility (selanjutnya

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. menghadapi situasi ekonomi pasar bebas. Perkembangan bisnis dalam

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. perusahaan tersebut (Oberseder et al., 2011). Menurut Pivato dalam Won et al.

BAB I PENDAHULUAN. tanggung jawab pada aspek keuntungan secara ekonomis saja, yaitu nilai

BAB I PENDAHULUAN. Corporate Social Responsibility (CSR) adalah salah satu kegiatan yang

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan nasional sebagai rangkaian upaya pembangunan yang

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dunia usaha yang semakin cepat dan diiringi dengan

BAB I PENDAHULUAN. CSR (Corporate Social Responsibility) adalah suatu tindakan atau konsep

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Moda transportasi kereta api hingga kini masih menjadi primadona

BAB I PENDAHULUAN. manfaat ekonomi yang menjadi tujuan dibentuknya dunia usaha.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Dalam penelitian ini tipe yang digunakan adalah tipe penelitian deskriptifkualitatif,

BAB I PENDAHULUAN. dalam kerusakan lingkungan dan masyarakat (Prastowo dan Huda, 2011:39).

BAB I PENDAHULUAN. CSR (Corporate Social Responsibility) adalah suatu kepedulian organisasi bisnis

BAB I PENDAHULUAN. Corporate Social Responsibilty atau lebih dikenal dengan CSR adalah bentuk

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini perusahaan tidak hanya dituntut dalam mencari laba atau

BAB I PENDAHULUAN. Dengan adanya hal demikian perusahaan mengadakan program Corporate Social

BAB 1 PENDAHULUAN. pemegang saham (shareholders) saja namun juga mempunyai tanggung jawab

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Kesuksesan pembangunan dalam masa globalisasi saat ini mengarah kepada

I. PENDAHULUAN. untuk menghasilkan laba (profit oriented) agar dapat going concern. Namun,

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG. Dewasa ini masyarakat semakin cermat dalam menilai dampak

BAB I PENDAHULUAN. relevan dalam konteks ekonomi saat ini (Garzella & Fiorentino, 2014). Mardikanto (2014:83)

BAB I PENDAHULUAN. pasar untuk menilai perusahaan secara keseluruhan. memaksimalkan kemakmuran para pemegang saham (stockholders) melalui

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Dalam kegiatan operasionalnya perusahaan dituntut bertindak secara

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. terjadi hubungan yang tidak harmonis antar perusahaan dengan lingkungan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Bintaro Sektor 9. Jl. Jend. Sudirman Blok B9/1-05. Tangerang Selatan. 1

BAB 1 PENDAHULUAN. satu sumber daya utama. Tiap perusahaan memiliki tujuan yang berbeda-beda.

BAB I PENDAHULUAN. Dengan adanya informasi yang lengkap, relevan, dan tepat waktu maka para

BAB I PENDAHULUAN. Saat ini bumi kita sedang mengalami berbagai permasalahan yang timbul

BAB I PENDAHULUAN. dan kekuatan dari perusahaan besar merupakan isu-isu yang semakin menjadi

BAB 1 PENDAHULUAN. perusahaan tidak hanya bertanggungjawab kepada investor dan kreditor, tetapi juga

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan tidak lagi dihadapkan pada tanggung jawab yang berpijak pada single

BAB V PENUTUP Kesimpulan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan pembangunan dan tekhnologi saat ini berdampak pada semakin maju

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Tujuan utama perusahaan beroperasi tentu saja untuk memaksimalkan

BAB I PENDAHULUAN. publik eksternalnya adalah mereka yang berada di luar bagian dari organisasi atau

BAB I PENDAHULUAN. dalam memenangkan persaingan didalam dunia usaha adalah meningkatnya profit

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Dalam era globalisasi sekarang ini menyebabkan persaingan dalam dunia

BAB 1 PENDAHULUAN. Perusahaan adalah suatu organisasi yang memproses sumber daya (input),

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Salah satu tujuan dasar perusahaan agar tetap bertahan dalam

BAB 1 PENDAHULUAN. kunci dari konsep pembangunan berkelanjutan (Sustainable Development)

BAB I PENDAHULUAN. Keberadaan sebuah perusahaan selalu berhubungan dengan masyarakat,

BAB I PENDAHULUAN. Ketatnya persaingan seringkali melatar belakangi perusahaan untuk

BAB I PENDAHULUAN. operasinya untuk mencapai laba yang maksimal, yang semakin lama dirasakan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Harahap (2011) menyatakan perusahaan yang berorientasi pada laba

Bab 1. Pendahuluan. untuk menjawab tantangan yang terus berkembang di industri telekomunikasi dalam

BAB I PENDAHULUAN. semakin maraknya komitmen untuk melaksanakan good governance. Pelaksanaan

BAB I PENDAHULUAN. profesional agar tidak tergeser oleh pesaing di sektor serupa.

BAB 1 PENDAHULUAN. maupun tatanan kebijakan, Corporate Social Responsibility (CSR) memiliki tafsir

BAB I PENDAHULUAN. tanggung jawab sosial perusahaan (corporate social responsisbilities atau CSR)

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Konteks Penelitian. Dewasa ini, perkembangan perekonomian serta perubahan lingkungan

BAB 1 PENDAHULUAN. dikelola untuk menghasilkan barang atau jasa (output) kepada pelanggan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. dan pertumbuhan ekonomi lingkungan sekitar perusahaan yang sehat dengan

BAB I PENDAHULUAN. Pentingnya penerapan sistem tata kelola perusahaan yang baik atau Good

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. perhatian media. Namun, tentunya media tidak bisa meliput setiap perusahaan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. berhubungan dengan perusahaan (stakeholder). Perusahaan seharusnya juga

BAB I PENDAHULUAN. (profit) melainkan juga kesejahteraan orang (people) dan menjamin kelangsungan hidup

Komunikasi Pemasaran Terpadu (IMC)

I. PENDAHULUAN. sosial, ekonomi, politik, kesehatan, dan lingkungan makin banyak. Kemajuan

BAB 1 PENDAHULUAN. keuntungan saja, tetapi perusahaan yang bergerak dalam bidang jasa maupun

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan sebagai sebuah sistem dalam keberlanjutan dan keseimbangannya tidak

BAB I PENDAHULUAN. saham atau pihak-pihak yang mempunyai kepentingan keuangan tetapi juga

Transkripsi:

1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Melihat ketatnya persaingan di industri transportasi, khususnya transportasi darat, PT. Kereta Api Indonesia (Persero) masih senantiasa bertahan dan meningkatkan citra (image) perusahaan agar penumpang tetap senantiasa menggunakan jasa kereta api. Maka dari itu, PT. Kereta Api Indonesia (Persero) mempunyai program Corporate Social Responsibilty (CSR) sebagai bentuk tanggung jawab sosial mereka terhadap penumpang atau masyarakat sekitar dimana perusahaan itu berada. Peran citra (image) perusahaan sangatlah mempengaruhi keberhasilan kegiatan suatu lembaga. Ruslan (1999) dalam Hurriyati dan Sofyani (2010) mengemukakan bahwa citra (image) perusahaan yang baik akan menghasilkan dampak positif yang berkesinambungan bagi seluruh produk dan jasa yang dihasilkan. Hal-hal yang harus dilaksanakan untuk membangun image adalah dengan menciptakan situasi yang logis, selain itu menciptakan diferensiasi dalam pikiran individu diantara serangkaian pesaing yang memiliki visi dan misi yang hampir sama. Perusahaan sebagai sebuah sistem yang berkelanjutan dan keseimbangannya tidak bisa berdiri sendiri. Eksistensi suatu perusahaan tidak bisa dipisahkan dengan masyarakat sebagai lingkungan eksternalnya. Ada hubungan timbal balik antara perusahaan dengan masyarakat.

2 Perusahaan dan masyarakat saling memberi dan membutuhkan. Perusahaan selain mengejar keuntungan ekonomi untuk kesejahteraan dirinya, tetapi juga diharapkan berkontribusi positif terhadap aspek lingkungan dan sosialnya. Cara yang tepat untuk menaikkan citra (image) perusahaan adalah Corporate Social Responsibility (CSR) yang merupakan bentuk kepedulian perusahaan terhadap masyarakat dan lingkungannya dan bukan hanya berorientasi pada profit semata. Perusahaan yang mengedepankan konsep Corporate Social Responsibility (CSR) lebih menekankan pembangunan sosial dan pembangunan kapasitas masyarakat sehingga menggali potensi masyarakat yang menjadi modal sosial perusahaan untuk maju dan berkembang, selain dapat menciptakan peluang-peluang sosial ekonomi masyarakat, menyerap tenaga kerja dengan kualifikasi yang diinginkan, cara ini membangun citra (image) perusahaan dan akan menumbuhkan rasa percaya dari masyarakat. Rasa percaya perlahan-lahan muncul dari masyarakat sehingga masyarakat merasa bahwa kehadiran perusahaan didaerah mereka akan berguna dan bermanfaat (Juniantari, 2015). Corporate Social Responsibility (CSR) adalah memanfaatkan sumber daya yang ada untuk mencapai laba dengan cara-cara yang sesuai dengan aturan permainan dalam persaingan bebas tanpa penipuan dan kecurangan (Sutrisna,2011). Menurut Suharto (2007), CSR adalah kepeduliaan perusahaan yang menyisihkan sebagian keuntungan (profit) bagi kepentingan pembangun

3 manusia (people) dan lingkungan (planet) secara berkelanajutan berdasarkan prosedur yang tepat dan professional. Safithri (2008) peraturan CSR diatur dalam UU No. 40 tahun 2007 tentang perseroan terbatas mengenai tanggung jawab sosial dan lingkungan pasal 24. Undang- undang ini berisi perseroan yang menjalankan kegiatan usahanya di bidang dan/atau berkaitan dengan sumber daya alam wajib melaksanakan tanggung jawab sosial dan lingkungan. Sejak adanya peraturan perundang undangan tentang CSR itu sendiri, maka semakin marak perusahaan yang berlomba melakukan pencitraan untuk menjaga reputasi dan keberlangsungan usaha. Tanpa reputasi yang baik, maka suatu usaha tidak akan mendapatkan respon yang positif dari masyarakat. Citra (image) perusahaan merupakan hal penting yang menentukan perusahaan untuk dapat bertahan dan berkembang secara berkesinambungan menuju puncak kesuksesan. Cara yang ditempuh untuk membentuk citra (image) dan menjaga keberlangsungan perusahaan, salah satu upayanya adalah melalui program CSR. Kotler dan Lee dalam Ernawan (2007:116) mengidentifikasi enam pilihan program bagi perusahaan untuk melakukan inisiatif dan aktivitas yang berkaitan dengan berbagai masalah sosial sekaligus sebagai wujud komitmen dari tanggung jawab sosial perusahaan. 1. Cause promotions dalam bentuk memberikan kontribusi dana atau penggalangan dana untuk meningkatkan kesadaran akan masalah-masalah sosial tertentu misalnya bahaya narkotika.

4 2. Cause-related marketing, bentuk kontribusi perusahaan dengan menyisihkan sepersekian persen dari pendapatan sebagai donasi bagi masalah sosial tertentu, untuk periode waktu tertentu atau produk tertentu. 3. Corporate social marketing, di sini perusahaan membantu pengembangan maupun implementasi dari kampanye dengan fokus untuk mengubah perilaku tertentu yang mempunyai pengaruh negatif, seperti kebiasaan berlalulintas yang beradab. 4. Corporate philantrophy adalah inisiatif perusahaan dengan memberikan kontribusi langsung kapada suatu aktivitas amal, lebih sering dalam bentuk donasi ataupun sumbangan tunai. 5. Community volunteering, dalam aktivitas ini perusahaan memberikan bantuan dan mendorong karyawan serta mitra bisnisnya secara sukarela terlibat dan membantu masyarakat setempat. 6. Socially responsible business practices, ini adalah sebuah inisiatif dimana perusahaan mengadopsi dan melakukan praktik bisnis tertentu serta investasi yang ditujukan untuk meningkatkan kualitas komunitas dan melindungi lingkungan. Corporate Social Responsibility (CSR) merupakan salah satu topik yang sangat melekat di dalam dunia bisnis saat ini dan merupakan tanggung jawab sosial perusahaan. Dengan melakukan kegiatan CSR banyak keuntungan potensial yang bisa didapatkan oleh perusahaan. Hal itu dapat terlihat dimana perusahaan yang melakukan hal tersebut terlihat baik bagi konsumen potensial mereka, para investor, para analisis keuangan, rekan

5 bisnis, dalam annual report, dalam berita, bahkan dalam suatu kongres dan pada ruang sidang (Philip Kotler dalam Primadini 2008:2). Dengan kata lain, CSR bisa membantu produk, bahkan perusahaan dalam memperoleh citra baik di mata masyarakat. Menurut Wibisono (2007:78) pelaksanaan CSR oleh sebuah perusahan memberikan banyak manfaat diantaranya adalah mempertahankan dan mendongkrak brand image perusahaan, reputasi destruktif pasti akan menurunkan reputasi perusahaan. Begitupun sebaliknya, kontribusi positif pasti juga akan mendongkrak reputasi dan image positif perusahaan. Hal inilah yang menjadi modal non financial bagi perusahaan, bagi stakeholdernya yang menjadi nilai tambah bagi perusahaan untuk dapat tumbuh secara berkelanjutan Indikator keberhasilan setiap usaha dapat dilihat dari dua sisi yaitu perusahaan dan masyarakat. Dari sisi perusahaan, citranya harus semakin baik dimata masyarakat. Sementara itu, dari sisi masyarakat, harus ada peningkatan kualitas hidup, karenanya penting bagi perusahaan melakukan evaluasi untuk mengukur keberhasilan program CSR, baik secara kuantitatif maupun kualitatif. Satu hal yang perlu diingat salah satu ukuran penting keberhasilan CSR adalah jika masyarakat yang dibantu bisa mandiri, tidak hanya bergantung pada pertolongan orang lain (Juniantari, 2015). Dari uraian di atas, penulis mengambil obyek penelitian pada PT. Kereta Api Indonesia (Persero) DAOP IV Semarang yang merupakan salah satu perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang bergerak dalam

6 bidang transportasi darat. Perusahaan ini melaksanakan berbagai macam kegiatan CSR, dalam melaksanakan kegiatan CSR PT. Kereta Api Indonesia (Persero) menerapkan menjadi 2 ( dua ) strategi, diantaranya : 1. Strategi Eksternal ( Untuk meningkatkan Corporate Image ) a. Sosialisasi secara berkesinambungan mengenai pentingnya menjaga keamanan dan keselamatan perjalanan Kereta Api kepada masyarakat sekitar jalur Kereta Api. b. Menfokuskan penyaluran program kemitraan untuk Mitra Binaan. c. Memfokuskan penyaluran bantuan dana Bina Lingkungan kepada 8 (delapan) sector sebagaimana ditentukan dalam peraturan yang ditetapkan 2. Strategi Internal a. Memberi latihan dan keterampilan. b. Pelatihan dan penambahan wawasan. c. Program Community Relations (CR) memberikan penyaluran bantuan / sumbangan kepada keluarga (anak) pekerja golongan II dan golongan I yang berprestasi dan yang membutuhan. d. Menjalankan program kesejahteraan jasmani dan rohani pegawai. Alasan pemilihan obyek penelitian pada PT. Kereta Api Indonesia (Persero) DAOP IV Semarang kelas ekonomi, karena masih banyak ditemukan keluhan penumpang pengguna jasa Kereta Api kelas ekonomi, baik berupa kenyamanan atau keamanan dan keselamatan perjalanan, lebih lebih pada tanggung jawab sosial yang masih kurang, meskipun banyak CSR

7 yang dilaksanakan oleh perusahaan kapada masyarakat namun CSR kepada penumpang kelas ekonomi masih kurang diperhatikan. Berikut adalah nama-nama kereta api kelas ekonomi di stasiun poncol pada tabel 1.1 sebagai berikut: Tabel 1.1 Daftar Nama Kereta Api Kelas Ekonomi di Stasiun Poncol No Nama Kereta Api 1 Ambarawa Ekspres 2 Blora Jaya 3 Kamandaka 4 Kalijaga 5 kaligung 6 Kedung Sepur 7 Maharani 8 Tawang jaya 9 Jayabaya Sumber: www. kereta api.co.id Tabel 1.1 merupakan data dari nama nama kereta api kelas ekonomi yang beroperasi di stasiun poncol DAOP IV Semarang. Sedangkan data jumlah penumpang kereta api kelas ekonomi bisa dilihat pada tabel 1.2 sebagai berikut: Tabel 1.2 Rekap Penumpang Kereta Api Kelas Ekonomi DAOP IV Semarang No Tahun Jumlah Penumpang 1 2013 110.684 2 2014 652.933 3 2015 345.631 Sumber: PT.KAI(Persero) DAOP IV Semarang

8 Tabel 1.2 dapat di lihat bahwa jumlah penumpang kereta api kelas ekonomi DAOP IV Semarang dari tahun 2013 sebanyak 110.684 mengalami kenaikan di tahun 2014 sebanyak 652.933, tapi pada tahun 2015 mengalami penurunan cukup besar yang jumlah penumpang sebanyak 345.631, itu menunjukkan bahwa pelayanan yang dilakukan PT. KAI (Persero) DAOP IV Semarang belum begitu maksimal. Maka untuk itu perlu dilakukan pengukuran kembali kinerja pelayanan PT. KAI (Persero) DAOP IV Semarang. Berdasarkan pernyataan-pernyataan di atas, maka peneulis mengambil judul penelitian yaitu ANALISIS PENGARUH PENERAPAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY TERHADAP CITRA PERUSAHAAN PT. KERETA API INDONESIA (PERSERO) DAOP IV SEMARANG (STUDI KASUS PADA PENUMPANG KERETA API KELAS EKONOMI DI STASIUN PONCOL). 1.2 Rumusan Masalah Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah : 1. Apakah penerapan CSR Community berpengaruh terhadap citra perusahaan PT. Kereta Api Indonesia (Persero) Daop IV Semarang pada penumpang kereta api kelas ekonomi? 2. Apakah penerapan CSR Environment berpengaruh terhadap citra perusahaan PT. Kereta Api Indonesia (Persero) Daop IV Semarang pada penumpang kereta api kelas ekonomi?

9 3. Apakah penerapan CSR Product berpengaruh terhadap citra perusahaan PT. Kereta Api Indonesia (Persero) Daop IV Semarang pada penumpang kereta api kelas ekonomi? 1.3 Tujuan penelitian Berdasarkan rumusan masalah diatas tujuan dalam penelitian ini adalah: 1. Untuk menganalisis dan membuktikan pengaruh penerapan CSR Community terhadap citra perusahaan PT. Kereta Api Indonesia (Persero) Daop IV Semarang pada penumpang kereta api kelas ekonomi. 2. Untuk menganalisis dan membuktikan pengaruh penerapan CSR Environment terhadap citra perusahaan PT. Kereta Api Indonesia (Persero) Daop IV Semarang pada penumpang kereta api kelas ekonomi. 3. Untuk menganalisis dan membuktikan pengaruh penerapan CSR Product terhadap citra perusahaan PT. Kereta Api Indonesia (Persero) Daop IV Semarang pada penumpang kereta api kelas ekonomi. 1.4 Manfaat Penelitian a. Manfaat Teoritis Untuk menambah pengetahuan dan pengalaman, khususnya berkaitan dengan pengaruh penerapan corporate social responsibility terhadap citra perusahaan PT. Kereta Api Indonesia (Persero) Daop IV Semarang pada penumpang kereta api kelas ekonomi.

10 b. Manfaat Praktis Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai masukan bagi PT. Kereta Api Indonesia (Persero) Daop IV Semarang dalam upaya meningkatkan citra PT. Kereta Api Indonesia (Persero) Daop IV Semarang khususnya pada penumpang kereta api kelas ekonomi. 1.5 Sistematika Penulisan Untuk memperoleh gambaran yang jelas mengenai isi dan materi yang dibahas dalam penelitian ini, maka penelitian ini akan dikembangkan berikut: BAB I : Bab pertama merupakan pendahuluan yang menjelaskan latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, serta sistematika penulisan. BAB II : Bab kedua merupakan tinjauan pustaka yang berisi landasan teori, penelitian terdahulu, kerangka pemikiran, dan hipotesis penelitian. BAB III : Bab ketiga berisi deskripsi tentang pelaksanaan penelitian secara operasional yang membahas dan menguraikan variabel penelitian dan definisi operasional variabel, populasi dan sampel, jenis dan sumber data, metode pengumpulan data, serta metode analisis yang digunakan. BAB IV : Bab keempat akan diuraikan deskripsi tentang obyek penelitian, analisis data, dan pembahasam berupa interprestasi dari output pengolahan data untuk mencari hasil yang lebih luas dan implikasi dari hasil analisis.

11 BAB V : Bab terakhir berisi mengenai uraian tentang kesimpulan penelitian yang berdasarkan analisis data yang ada dan saran untuk pihak yang bersangkutan terhadap hasil penelitian.