1. UMUM 1.1 Dasar Balai Pemantapan Kawasan Hutan adalah Unit Pelaksana Teknis Dirjen Planologi Kehutanan yang dibentuk berdasarkan Peraturan Menteri Kehutanan No. P.13/Menhut-II/2011 Tanggal 10 Maret 2011 tentang perubahan kedua atas Keputusan Menteri Kehutanan No.6188/Kpts- II/2002 tanggal 10 Juni 2002. 1.2. Tugas Pokok Tugas Pokok Balai Pemantapan Kawasan Hutan Wilayah VIII adalah melaksanakan pemantapan kawasan hutan, penilaian perubahan status dan fungsi hutan serta penyajian data dan informasi sumberdaya hutan di wilayah kerja Provinsi Bali dan Nusa Tenggara Barat. 1.3. Fungsi Dalam melaksanakan tugas pokok tersebut, Balai Pemantapan Kawasan Hutan Wilayah VIII mempunyai fungsi: - Pelaksanaan identifikasi dan Inventarisasi potensi lokasi yang akan ditunjuk sebagai kawasan hutan; - Pelaksanaan penataan batas dan pemetaan kawasan hutan; - Pelaksanaan penilaian perubahan status dan fungsi kawasan hutan; - Pelaksanaan penilaian penggunaan kawasan hutan; - Penilaian teknis tata batas areal pemanfaatan hutan, penggunaan kawasan hutan dan perubahan status/peruntukan kawasan hutan; - Pelaksanaan inventarisasi hutan skala Nasional di wilayah Bali dan NTB; - Penyusunan dan penyajian data informasi Sumber Daya Hutan (SDH) serta Neraca Sumber Daya Hutan (NSDH); - Pengelolaan sistem informasi geografis dan perpetaan kehutanan; - Penyiapan dan penyajian data dan informasi perencanaan kehutanan, penunjukan kawasan hutan, penatagunaan kawasan hutan, wilayah pengelolaan hutan, pemanfaatan dan penggunaan kawasan hutan; dan - Pelaksanaan urusan tata usaha dan rumah tangga Balai. Statistik BPKH Wilayah VIII Tahun 2014 1
1.4. Visi dan Misi Balai Pemantapan Kawasan Hutan Wilayah VIII mempunyai visi Terwujudnya Perencanaan Makro Bidang Kehutanan dan Pemantapan Kawasan Hutan untuk Mendukung Pengelolaan Hutan Lestari. Untuk memujudkan visi tersebut Balai Pemantapan Kawasan Hutan Wilayah VIII mempunyai misi : - Mewujudkan perencanaan kawasan hutan yang mantap; - Mewujudkan kepastian kawasan hutan dan optimalisasi penatagunaan kawasan hutan; - Mewujudkan kesatuan pengelolaan hutan dan optimalisasi penyiapan areal pemanfaatan hutan; - Mengembangkan sistem informasi dan pemantauan sumber daya hutan yang akurat dan terkini; - Mengendalikan penggunaan kawasan hutan; - Mengembangkan kelembagaan Balai Pemantapan Kawasan Hutan Wilayah VIII; - Memantapkan prakondisi pengelolaan kawasan hutan. 1.5. Wilayah Kerja Balai Pemantapan Kawasan Hutan Wilayah VIII yang berkedudukan di Denpasar mempunyai wilayah kerja yang terdiri dari 2 Provinsi dan 19 Kabupaten/Kota sebagai berikut : A. Provinsi Bali B. Provinsi Nusa Tenggara Barat a. Kabupaten Badung a. Kabupaten Lombok Barat b. Kota Denpasar b. Kabupaten Lombok Tengah c. Kabupaten Tabanan c. Kabupaten Lombok Timur d. Kabupaten Jembrana d. Kabupaten Lombok Utara e. Kabupaten Buleleng e. Kota Mataram f. Kabupaten Bangli f. Kabupaten Sumbawa Besar Statistik BPKH Wilayah VIII Tahun 2014 2
g. Kabupaten Gianyar g. Kabupaten Sumbawa Barat h. Kabupaten Klungkung h. Kabupaten Dompu i.. Kabupaten Karangasem i. Kabupaten Bima 1.6. Struktur Organisasi Balai Pemantapan Kawasan Hutan (BPKH) Wilayah VIII merupakan Unit Pelaksana Teknis (UPT) di bidang pemantapan kawasan hutan yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Direktur Jenderal Planologi Kehutanan yang dipimpin oleh seorang Kepala Balai dengan dibantu oleh Kepala Sub Bagian Tata Usaha, Kepala Seksi Pemolaan Kawasan Hutan, Kepala Seksi Informasi Sumber Daya Hutan serta Kelompok Jabatan Fungsional. Struktur Organisasi Balai Pemantapan Kawasan Hutan Wilayah VIII : Kepala Balai Sub Bagian Tata Usaha Seksi Pemolaan Kawasan Hutan Seksi Informasi Sumber Daya Hutan Kelompok Jabatan Fungsional Statistik BPKH Wilayah VIII Tahun 2014 3
Statistik BPKH Wilayah VIII Tahun 2014 4
Statistik BPKH Wilayah VIII Tahun 2014 5
Statistik BPKH Wilayah VIII Tahun 2014 6