BAB I PENDAHULUAN. Pada hakikatnya maksud permainan tenis adalah untuk berolahraga. Tapi

dokumen-dokumen yang mirip
BAB 1 PENDAHULUAN. disamping itu masih ada bermacam-macam tujuan lain. Ada orang yang

2015 PERBANDINGAN FOREHAND DRIVE ANTARA SKILLED DAN UNSKILLED DALAM CABANG OLAHRAGA TENIS LAPANGAN

BAB I PENDAHULUAN. Pada dewasa ini olahraga tenis sudah tak asing lagi dimasyarakat. Olahraga

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat Indonesia dewasa ini. Dalam era modernisasi tenis lapangan

BAB I PENDAHULUAN. untuk membina kesehatan yang bersifat aktif. Olahraga merupakan bentuk-bentuk

BAB I PENDAHULUAN. Tenis Lapangan merupakan salah satu jenis olahraga yang populer dan

BAB I PENDAHULUAN. hobby dan kesenangan sehingga bisa menghilangkan stress.

BAB I PENDAHULUAN. anak-anak, remaja, dan orang dewasa. Tiap orang mempunyai tujuan yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat yang menggeluti olahraga tenis lapangan atau menjadi sumber mata

lain adalah untuk mendapatkan kesenangan, memenuhi hasrat bergerak Dalam kehidupan modern ini manusia tidak dapat dipisahkan dengan PENDAHULUAN BAB I

TENIS MODUL 3. Pendahuluan

BAB I PENDAHULUAN. penggemarnya. Cabang olahraga ini banyak dilakukan oleh anak-anak, remaja, orang

BAB I PENDAHULUAN. populer juga permainan yang menyenangkan dan menggairahkan, Tidak adanya

BAB I PENDAHULUAN. yang sangat menyenangkan dan sangat menggairahkan, tidak ada batasan. menunjang permainan tenis menjadi lebih baik.

PERBEDAAN PUKULAN TOP SPIN DAN FLAT TERHADAP AKURASI BACKHAND GROUNDSTROKE TENIS LAPANGAN JAWA TENGAH

BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Kajian Teori

BAB I PENDAHULUAN. tenis lapangan jarang digemari oleh masyarakat di pelosok-pelosok daerah.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Belanda pada awal abad 20. Sebelum PELTI (Persatuan Tenis Lapangan Seluruh

BAB 1 PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

2015 PENGARUH PENGGUNAAN RAKET HEAD-HEAVY DAN HEAD-LIGHT TERHADAP HASIL FOREHAND GROUNDSTROKE PADA CABANG OLAHRAGA TENIS LAPANGAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Rahmat Hidayatuloh, 2013

BAB I PENDAHULUAN. Masyarakat pada zaman sekarang umumnya disibukkan dengan

BAB II KAJIAN PUSTAKA. permainan tenis meja dikenal bangsa Indonesia kira-kira pada tahun 1930.

BAB I PENDAHULUAN. dimainkan oleh berbagai kelompok umur, dari anak-anak, pemula, remaja, dewasa

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH. Hampir semua negara menaruh perhatiannya terhadap olahraga. Hal ini

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

Bab I Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Olahraga merupakan kebutuhan jasmani setiap manusia. Setiap orang melakukan olahraga disamping menjaga

SKRIPSI. Diajukan dalam rangka penyelesaian studi Strata 1 untuk mencapai gelar Sarjana Pendidikan. Oleh : Sadhikul Aziz Eka Matif

BAB I PENDAHULUAN. pada saat ini yaitu olahraga Tenis lapangan. Tenis lapangan merupakan salah satu

BAB 1 PENDAHULUAN A.Latar Belakang Masalah Olahraga merupakan sarana paling tepat untuk menjaga kondisi tubuh agar tetap prima dan sehat, disamping

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

KONTRIBUSI KEKUATAN GENGGAMAN DAN KELENTURAN PINGGANG TERHADAP KETEPATAN SERVICE SLICE ATLET TENIS PTL UNP Lolia Manurizal 1)

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG

BAB II KAJIAN TEORETIS DAN PENGAJUAN HIPOTESIS

PERBEDAAN LATIHAN FOREHAND VOLLEY

I. PENDAHULUAN. banyak digemari orang, dari usia anak-anak sampai orang dewasa bahkan

TEKNIK DASAR BULUTANGKIS

perkembangan olahraga itu bersifat dinamis, seiring dengan perkembangan yang digemari oleh masyarakat umum yaitu badminton.

ANALISIS PERTANDINGAN TENIS LAPANGAN DALAM PERMAINAN TUNGGAL ATLET PUTRA DAN PUTRI PADA KEJUARAAN NASIONAL TENIS CBR JUNIOR MINI 2017 DI BOJONEGORO

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

SKRIPSI diajukan untuk. Oleh Akhmad Amir

2015 HUBUNGAN ANTARA FLEKSIBILITAS PERGELANGAN TANGAN DAN POWER OTOT LENGAN DENGAN KECEPATAN SMASH DALAM OLAHRAGA BULU TANGKIS

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. suatu Negara untuk mencapai kemajuan dan keberhasilan dalam pembinaan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

PENDIDIKAN KEPELATIHAN OLAHRAGA FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG 2015

BAB I PENDAHULUAN. dengan banyaknya yang bermain bulutangkis baik di ruangan tertutup (indoor)

BAB II KAJIAN TEORETIS DAN HIPOTESIS PENELITIAN

PERBEDAAN HASIL LATIHAN FOREHAND DRIVE

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Ada orang tua yang berpendapat bahwa anak yang terlalu banyak. perkembangan jiwa anak (Agus Margono, dkk., 2011).

PENGARUH LATIHAN SERVICE BERTAHAP DENGAN METODE LANGSUNG DAN METODE TIDAK LANGSUNG TERHADAP KEMAMPUAN HASIL SERVICE SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. waktu ke waktu baik tingkat daerah propinsi maupun nasional dan internasional. Hal

BAB I PENDAHULUAN. Pengaruh Pendekatan Pembelajaran Dan Motivasi Berprestasi Terhadap Keterampilan Teknik Dasar Lapangan

TINGKAT KETERAMPILAN PUKULAN FOREHAND DAN BACKHAND GROUNDSTROKE TENIS LAPANGAN SISWA SEKOLAH BANTUL TENIS CAMP DIY SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. diakui bahwa peminat olahraga ini sebagian besar adalah orang-orang dari tingkat

UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG

BULU TANGKIS Guru Pendamping : Bapak Hendra

PEMBELAJARAN TEHNIK DASAR PERMAINAN BOLA VOLLI OLEH SUARDI. B

BAB 1 PENDAHULUAN. Bulutangkis merupakan salah satu olahraga yang terkenal di Indonesia.

PENDIDIKAN KEPELATIHAN OLAHRAGA FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG 2011

Tatang Iskandar 1 Universitas Islam 45 Bekasi

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Seiring dengan perkembangan dan kemajuan zaman, manusia kurang menyadari bahwa pentingya aktivitas

BAB I PENDAHULUAN. kemampuan fungsionalnya (Giriwijoyo & Sidik, 2012). Menurut Wibowo et

Vol 1 No 1 Desember 2017 ISSN

MODEL PERMAINAN LATIHAN JASMANI UNTUK ANAK USIA TAHUN PERMAINAN NET (NET GAME)

JURNAL ILMIAH OLAHRAGA. Hikmah Nindya Putri/

Permainan tenis meja masuk di Tanah Air kurang lebih pada tahun Olahraga ini dibawah oleh

Kata kunci : Pengaruh Latihan Medicine Ball, Kekuatan, Kemampuan Akurasi Groundstroke.

BAB I PENDAHULUAN. aktivitas fisik dan olahraga. Dalam menjalani kehidupan sehari-hari setiap

PENGARUH LATIHAN FOREHAND DRIVE DENGAN METODE BALL SENSE APLLICATION

BAB II KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS. 2.1 Kajian Teori Hakikat Tenis Meja Tenis meja adalah olahraga permainan yang menggunakan meja sebagai

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Permainan bola voli merupakan salah satu cabang olahraga yang sangat

PENGARUH LATIHAN VOLLEY

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

2015 UJI VALIDITAS DAN REABILITAS INSTRUMEN TES FOREHAND SMASH DARI JAMES POOLE UNTUK CABANG OLAHRAGA BULUTANGKIS

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. benar, diperlukan beberapa teknik dan taktik jitu. Dengan teknik dan taktik yang

SKRIPSI. Diajukan dalam rangka penyelesaian studi Strata 1 untuk mencapai gelar Sarjana Pendidikan. Oleh Andy Budi Prasetyo

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

PENGEMBANGAN MODEL PEMBELAJARAN VOLI FOREHAND TENIS LAPANGAN

PERBEDAAN LATIHAN FOREHAND DRIVE

BAB II KAJIAN PUSTAKA. serta raket dan bola sebagai alatnya. Sedangkan menurut Depdiknas (2003:

BAB II KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. ruangan untuk rekreasi juga sebagai ajang persaingan. Shuttlecock bulutangkis

PERBEDAAN GRIP TERHADAP AKURASI BACKHAND GROUNDSTROKE TENIS LAPANGAN. Oleh: Untung Nugroho Universitas Tunas Pembangunan Surakarta

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Perbedaan Grip Terhadap Akurasi Backhand Groundstroke Tenis Lapangan (Untung Nugroho)

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. oleh masyarakat di seluruh dunia, termasuk di Indonesia. Munculnya klub-klub

Abdillah. backhand tenis lapangan pada mahasiswa Penjaskesrek semester VI IKIP-PGRI

BAB II TINJAUAN TEORETIS

BAB I PENDAHULUAN. Olahraga tenis meja merupakan olahraga yang cukup banyak. peminatnya di Indonesia. Dengan semakin banyaknya klub tenis meja di

TINGKAT KETERAMPILAN GROUNDSTROKE FOREHAND DRIVE DAN GROUNDSTROKE BACKHAND DRIVE SISWA SEKOLAH TENIS NEW ARMADA MAGELANG SKRIPSI

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pada hakikatnya maksud permainan tenis adalah untuk berolahraga. Tapi disamping itu masih ada bermacam-macam tujuan lain. Ada orang yang bermain tenis hanya untuk mengisi waktu luang, ada yang bermain tenis untuk bergaul dengan orang lain. Ada pula bermain tenis untuk berolahraga sekaligus berusaha bermain dengan cara sebagaimana mestinya. Ada yang bermain tenis untuk bertanding dan merebut sebuah kejuaraan sehingga untuk hal ini cabang olahraga tenis termasuk kedalam olahraga kompetitif/ olahraga yang dipertandingkan. Dalam kehidupan modern ini, manusia tidak dapat dipisahkan dari kegiatan olahraga. Baik sebagai kebutuhan hidup ataupun sebagai gaya hidup guna menjaga tubuh agar tetap bugar dan sehat maupun sebagai arena adu prestasi. Begitupun halnya dengan tenis, olah raga ini belakangan menjadi salah satu olahraga yang popular dan cenderung banyak digemari oleh hampir semua lapisan masyarakat dunia, khususnya di Indonesia.Perkembangan ini disebabkan karena tenis merupakan salah satu cabang olaraga yang dapat dimainkan oleh semua orang mulai dari anak-anak hingga orang dewasa.tenis lapangan telah mencapai tahap perkembangan sangat pesat dan menarik perhatian sebagian banyak orang. Sejak terbukanya acara-acara pertandingan tingkat dunia dan orang-orang yang ikut serta didalamnya telah mendorong 1

2 meluasnya permainan olahraga ini ke seluruh dunia, sehingga banyak orang mulai belajar tenis dengan serius tanpa memperdulikan usia maupun jenis kelamin. Sasaran akhir dalam olahraga prestasi adalah pencapaian prestasi semaksimal mungkin melalui perolehan kemenangan dan pencapaian rekor.tuntutan tersebut merupakan tujuan yang harus dicapai oleh setiap atlet, karena tanpa adanya tujuan maka latihan yang dilakukan atlet cenderung tidak mempunyai arah yang jelas.maka dari itu, atlet dituntut untuk bisa berprestasi dalam bidang olahraga yang digelutinya.dalam permainan tenis pada saat sekarang ini, teknik dianggap sebagai fungsi dari prinsip-psinsip biomekanika dan sebagai alat untuk menggunakan teknik secara efesien.teknik seorang petenis harus selalu ditentukan oleh tujuan taktisnya.secara sederhana dapat dinyatakan harus mengikuti taktik diantara teknik paling mendasar pada tenis adalah pegangan (Grip) sehingga pada posisinya sangat penting untuk dikuasai oleh para pemain. Tenis adalah olahraga permainan yang menggunakan alat berupa bola yang dimainkan dengan cara dipukul setelah memantul dari lantai menggunakan raket sesuai dengan aturan permainannya. Tenis juga dapat dilakukan di lapangan tertutup dan lapangan terbuka.tenis merupakan salah satu cabang olahraga prestasi yang dipertandingkan baik perorangan maupun beregu.sedangkan nomor yang dipertandingkan adalah tunggal, ganda dan campuran.nuriman (1994:1) menjelaskan, Tenis merupakan olahraga permainan, karena memiliki ciri-ciri yaitu adanya alat yang digunakan dan

3 benda yang dimainkan. Dengan kata lain adanya media yang digunakan berupa raket dan bola. Tujuan dari permainan tenis adalah memenangkan permainanmelalui gamedengan cara memukul bola ke arah lapangan lawan melewati net sehingga bola tidak dapat dijangkau oleh lawan danmenghasilkan angka. Untuk dapat bermain tenis maka seorang pemain harus menguasai jenis pukulan permainan tenis, seperti yang dijelaskan oleh Nuriman (1994:2) sebagai berikut : Pukulan pukulan yang ada dalam permainan tenis pada prinsipnya terbagi dalam tiga kategori yaitu 1) Groundstroke yang meliputi : drive,lob,dropshot,dan half volley. 2) Volley strokes yangmeliputi :volley,drop volley,drive volley,dan lob volley. 3) Overhead strokes yang meliputi :service dan smash. Jenis jenis pukulan tersebut di atas pada umumnya dapat dilakukan dengan forehand dan backhand.backhand yaitu pukulan yang dilakukan di samping badan dan telapak tangan menghadap ke belakang. Hal ini juga menggambarkan bahwa disamping pukulan forehand, backhand juga sangat penting dikuasai sebagai dasar melakukan pukulan-pukulan pada permainan tenis. Yudoprasetio (1981:45) menjelaskan : diantara pukulan-pukulan yang paling perlu benar-benar dikuasai sebelum meningkat ke pukulan-pukulan lainnya, adalah pukulan yang disebut pukulan dasar (Basic Strokes) yaitu Forehand dan Backhand. Kendala yang sering dialami dalam mengikuti proses latihan pada olahraga tenis adalah cara memegang raket (the grip). Sebagian atlet merasa

4 lebih sesuai dengan pegangan eastern sedangkan sebagian yang lain merasa lebih sesuai dengan pegangan continental. Kedua cara pegangan raket yang berbeda ini bukan suatu kesalahan, karena hal tersebut berkaitan dengan kebiasaan setiap orang. Mengenai cara pegangan yang berbeda, pada dasarnyatidak ada Forehand atau Backhandstroke yang terbaik akan tetapi yang membuat baik adalah pemain yang menggunakannya. Seorang pemain dunia mungkin memakai stroke bagian timur (eastern grip) yang lain memakai caracontinental dalam memegang raket. Penjelasan tersebut menggambarkan bahwa pegangan apapun baik, tergantung pada kebiasaan, jenis lapangan, jenis pukulan yang diinginkan dan ketinggian bola.oleh karena itu dibutuhkan penguasaan teknik memukul bola yang baik.selain itu dari pegangan tersebut akan berdampak terhadap akurasi pukulan yang dihasilkan. Sehingga pegangan (grip) pun sangat penting.broddy dkk. (1984:51) menjelasken : it is acknowledged that the grip of the racket is the foundation of all tennis shots. How you hold the racket influences the angle of the racket face, where you meet the ball in relationship to your body, and especially. what happens when the impact between ball and racket occurs. Maksud hal tersebut di atas bahwa disadari pegangan raket adalah dasar dari semua pukulan tenis. Bagaimana Anda memegang raket pengaruh sudut kepala raket, di mana Anda bertemu bola dalam hubungan dengan tubuh Anda, dan terutama apa yang terjadi ketika impact antara bola dengan raket terjadi. Pegangan eastern dan continental menjadi penting karena kedua jenis pegangan tersebut sering digunakan oleh para pemain tenis. Masing-masing

5 pegangan mempunyai kesesuaian dengan jenis lapangannya.seperti yang sering terjadi di luar negeri, dimana tidak setiap petenis dapat menjuarai beberapa kejuaraan yang menggunakan jenis lapangan yang berbedabeda.artinya pada kejuaraan dengan jenis lapangan berbeda maka juaranya pun pemain tenis yang berbeda pula. Beberapa contoh di kejuaran kejuaran dunia yang terjadi di lapangan pada saat bertanding antara pemain yang berasal dari negara-negara barat yang cenderung menggunakan pegangan continental melawan pemain dari wilayah negara Timur yang dominan menggunakan pegangan eastern. Memang pada dasarnya setiap orang mempunyai kesukaran dan kesenangan yang berbeda dengan orang lain. Begitu pula dengan pegangan raket saat melakukan teknik pukulan dalam olahraga tenis. Perbedaan ini akan menyebabkan adanya hasil akurasi yang berbeda pada pukulan dalam permainan tenis. Bagi pemain yang merasa cocok dengan pegangan eastern maka ia akan cocok dengan pegangan tersebut, begitu pun sebaliknya. Tapi selain itu juga, ditinjau dari analisis mekanika gerak bahwa pada dasarnya ketika backswing tidak terdapat perbedaan yang menonjol akan tetapi yang lebih berpengaruh ketikaforward swing dan impact bola dengan raket yang sangat dipengaruhi oleh grip (pegangan) pemain, karena dilihat secara hukum mekanika gerak titik berat massa kekuatan terpusat di pergelangan tangan, ketika raket di ayun. Pada tahap impact kecendrungan pegangancontinental daun raket atau muka raket menghadap keatas sehingga bola yang di hasilkan atau tingkat akurasi dan kecepatannya rendah, karena

6 hal ini dipengaruhi oleh perkenaan raket dengan bola berada di bawah pusat keseimbangan bola, dan juga diakibatkan rangkaian gerak lanjut setelah forward swing karena continental menitikberatkan pada perubahan twiss atau putaran pergelangan tangan ketika sedang mengayun reket dan juga perkenaan bola terhadap raket tidak pada titik berat bola yang diperoleh dari samping muka raket. Dalam istilah konsep mekanika perkenaan bola mengenai sisi daun raket bukan pada titik garis keseimbangan raket (vertical longitudinal axis) dimana kekuatan berat masa dari kekuatan lengan yang diperoleh dari gaya hasil akurasi pukulan. Berbeda dengan hasil akurasi yang didapat dari pegangan eastern karena beda pegangan akan berbeda pula terhadap hasil akurasi. Ketika memukul dengan menggunakan pegangan eastern yakni ketika impact bola dengan raket pada titik berat bola, kemudian perkenaan daun raket pada saat impact berada di atas pusat keseimbangan bola. Maka akan dihasilkan pukulan yang keras dan akurat, karena kecenderungan daun raket dari pegangan eastern menghadap kearah depan. Pada kondisi vertical, perubahan grip pukulan backhand biasanya membutuhkan seperempat putaran searah jarum jam, umumnya impact bola dengan daun raket pada kondisi permukaan vertikal, membuat permukaan titikkontak bola dengan daun raket sehingga memperbesar tekanan efek pukulan. Pada hakekatnya, disamping kekuatan otot besar dan fleksibilitas, pukulan backhand akan melibatkan semua komponen. Tetapi yang paling berpengaruh adalah

7 genggaman raket, terutama pegangan antara jari tangan pada sumbu kepala raket. Kedua hal tersebut di atas, eastern dan continental grip, setidaknya dipengaruhi pula dengan kondisi lapangan. Misalnya Pemain dunia mungkin memakai stroke wilayah timur (eastern grip) yang lain memakai caracontinental dalam memegang raket. Hal tersebut menggambarkan bahwa pegangan apapun baik,tergantung pada kebiasaan,jenis lapangan,jenis pukulan yang diinginkan dan ketinggian bola. Oleh karena itu, dibutuhkan penguasaan teknik memukul bola yang baik. Namun dari kedua jenis pagangan easten dan continental manakah yang lebih efektif terhadap akurasi pukulan pada backhand groundstroke. Perbedaan kebiasaan cara memegang raket yang berkaitan dengan ketepatan hasil pukulan ini menimbulkan anggapan yang berbeda pula tentang efektivitasnya. Untuk membuktikan pegangan yang lebih efektif terhadap hasil pukulan Backhand Groundstroke perlu dilakukan penelitian. Atas pemikiran tersebut penulis merasa tertarik untuk meneliti tentang perbandingan efektifitas eastern grip dan continental grip terhadap ketepatan hasil pukulan backhand groundstroke dalam permainan tenis. B. Identifikasi Masalah Pegangan raket merupakan hal yang terkesan sepele tetapi relatif besar pengaruhnya terhadap hasil pukulan dalam permainan tenis, karena jenis pegangan mempengaruhi jenis pukulan yang akan menentukan hasil pukulan. Semakin banyak jenis pegangan yang dikuasai maka akan semakin baik

8 seorang pemain tenis dalam melakukan berbagai macam pukulan. Sedangkan pegangan eastern dengan kondisi raket yang vertikal akan menyebabkan bola lebih bisa masuk ke lapangan. Kecepatan dan akurasi pukulan groundstroke tidak saja ditentukan oleh rangkaian gerak yang dilakukan (swing kinematik), tetapi juga oleh jenis pegangan pada raket. Jenis pegangan (grip) tidak saja akan mengakibatkan berubahnya permukaan raket ketika akan kontak dengan bola, tetapi juga yang paling mempengaruhi terhadap jalannya bola setelah kontak (impack) antara bola dengan raket. Ketika pemain tenis pada saat melakukan pukulan dengan menggunakan pegangan continental, maka permukaan raket atau daun raket cenderung akan miring menghadap keatas dengan permukaan raket yang demikian, akan berdampak pada hasil ketepatan atau akurasi pukulan.sedang Pada saat melakukan backhand, seorang pemain tenis akan memilih atau menggunakan salah satu jenis pegangan yang sesuai dengan ketinggian pantulan bola dan jenis pukulannya. Mengacu pada tujuan permainan tenis yaitu mengumpulkan angka sebanyak-banyaknya melalui berbagai jenis pukulan terhadap bola kedaerah lapangan lawan sehingga menghasilkan poin. Untuk itu bola harus bergerak dengan kecepatan tinggi, dan jatuh pada daerah lapangan yang sah serta tidak dapat dijangkau atau dikembalikan oleh lawan. Pegangan eastern dan continental dapat digunakan sebagai salah satu media untuk mencapai tujuan permainan tenis.tetapi masing-masing jenis pegangan mempunyai kesesuaian yang berbeda-beda dengan jenis lapangan,ketinggian bola pantulan dan jenis pukulan yang dipergunakan.

9 Oleh karena itu, kondisi tersebut akan berpengaruh terhadap ketepatan hasil pukulan, khususnya pukulan backhand. C. Rumusan Masalah Berdasarkan uraian tersebut diatas, maka perumusan permasalahan penelitian ini yaitu :Manakah yang lebih signifikan antara eastern grip dan continental grip terhadap ketepatan hasil pukulan backhand groundstroke dalam permainan tenis? D. Tujuan Penelitian Pegangan raket dinyatakan mempunyai kesesuaian dengan jenis lapangan tenis yang digunakan, pegangan eastern dianggap sesuai untuk bola yang memantul baik rendah maupun tinggi, sedangkan continental dianggap sesuai dengan bola yang memantul rendah.jika penelitian dilakukan pada lapangan lantai, maka pegangan yang sesuai untuk medapatkan ketepatan pukulan masih belum dapat dipastikan. Berdasarkan masalah penelitian, maka tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut :Untuk mengetahaui manakah yang lebih efektifeastern grip dan continental grip terhadap hasil ketepatan pukulan backhand groundstroke dalam permainan tenis. E. Kegunaan Penelitian Penulis berharap hasil penelitian ini dapat dapat digunakan sebagai berikut 1. Secara Teoritis dapat dijadikan sumbangan bagi ilmu pengetahuan olaharaga dan kepelatihan, yaitu hasil analisis teoritis, empiris dan

10 mekanik tentang teknik pegangan eastern dan continental terhadap ketepatan hasil pukulan backhand groundstroke dalam permainan tenis. 2. Secara peraktis dapat dijadikan acuan bagi para guru dan pelatih tenis dalam menetapkan dan memilih teknik pegangan yang lebih efektif untuk digunakan oleh setiap pemain tenis dalam melakukan pukulan backhand groundstroke. F. Batasan Penelitian Pembatasan penelitian sangat diperlukan dalam setiap penelitian agar masalah diteliti lebih terarah.dan penelitian tidak meluas. Berkaitan dengan rencana tersebut, maka penelitian ini dibatasi pada hal-hal sebagai berikut : 1. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah teknik peganganeastern dan continental. 2. Variabel terikat dalam penelitian ini adalah ketepatan hasil pukulan backhand groundstroke dalam permainan tenis. 3. Populasi dalam penelitian ini adalah atlet UKM tenis UPI sebanyak 30 orang akan tetapi yang dijadikan sampel sebanyak 10 orang, yang diperoleh dengan cara penggunaan teknik purposivesampling(sampel tujuan).

11 G. Anggapan Dasar Anggapan dasar dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : Ketepatan pukulan backhand groundstroke yaitu kesesuaian jatuhnya bola kesasaran yang diinginkan. Sehingga hal itu akan berkaitan dengan tingkat akurasi pukulan. Pada fase baik dalam posisi siap (stand) sampai dengan backswing tidak terlihat perbedaan yang menonjol tapi setelah itu perbedaan bisa terlihat ketika impact bola dengan raket dan lepasnya bola dengan raket. Karena akan mengakibatkan putaran bola yang berbeda yang dipengaruhi oleh kondisi daun raket. Oleh karena itu, jenis suatu pegangan akan berpengaruh terhadap hasil ketepatan bola. Kemudian salah satu indikator bola itu tepat sasaran atau tingkat akurasinya baik yaitu bahwa pengembalian bola tersebut berada dalam lintasan dan kemudian masuk kelapangan permainan yang diinginkan sehingga lawan tidak dapat mengembalikan bola tersebut.untuk itu pemain tenis harus mengusai semua teknik pegangan. Ditinjau dari jenis pukulan, maka masing-masing jenis pukulan mempunyai fungsi yang berbeda tetapi mempunyai tujuan yang sama yaitu mematikan bola lawan. Begitu pula dengan pegangan raket, masing-masing pegangan mempunyai jenis dan kesesuain yang berbeda pula, terutama dengan ketinggian dan kecepatan bola hasil pengembalian dari lawan dalam bermain tenis. Pegangan continental dengan muka raket yang miring ke atas (horizontal) menyebabkan bola berputar (backspin) sehingga bola tidak stabil, jadi kemungkinan besar bola keluar lapangan. Sedangkan pegangan eastern dengan

12 muka raket vertikal, diayun (low to high) akan menyebabkan bola berputar (topspin) jika bola berputar demikian, maka lintasan akan berada lebih tinggi diatas net dan jalannya bola akan lebih stabil,sehingga memungkinkan bola mendarat lebih besar di dalam lapang permainan. H. Hipotesis Berdasarkan pada anggapan dasar tersebut di atas, maka hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah: Hasil pukulan backhand groundstroke dengan pegangan eastern lebih baik dibandingkan pegangan continental terhadap ketepatan hasil pukulan backhand groundstroke dalam permainan tenis. I. Definisi Istilah Untuk lebih memahami dan memudahkan istilah-istilah dari penelitian ini, maka penulis akan menjelaskan istilah-istilah tersebut, yaitu: 1. Backhand groundstroke menurut B.Yudoprasetio (1981:40) adalah salah satu jenis pukulan dalam tenis yang bertujuan untuk mengembalikan bola setelah bola memantul satu kali ke lapangan. 2. Pegangan eastern menurut Brown (2007:31) adalah jenis pegangan yang dilakukan dengan cara dimana ibu jari dan telunjuk membentuk huruf V di atas dan agak maju sedikit disisi kanan pegangan raket 3. Pegangan continental menurut Brown (2007:32) adalah jenis pegangan yang dilakukan dengan cara dengan meletakkan pergelangan tangan tepat berada di atas bidang grip itu sendiri.

13 4. Olahraga tenis menurut Nuriman (1994:5) adalah olahraga permainan yang menggunakan bola dan raket yang dimainkan pada suatu lapangan yang terbagi dua net dengan cara memukul bola dengan raket melewati net dan harus memantul di daerah lapangan lawan di dalam garis batas. 5. Hasil pukulan menurut B.Yudoprasetio (1981:38) adalah pukulan yang dihasilkan berada dilapangan tidak saja akurasi tetapi juga bergerak dengan cepat.