BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan merupakan tanggung jawab bersama antara keluarga, sekolah, dan pemerintah, sehingga orang tua tidak boleh menganggap bahwa pendidikan anak hanyalah tanggung jawab sekolah. Purwanto (2011 : 97), menyatakan bahwa dalam mendidik anakanak, sekolah hanya melanjutkan pendidikan anak-anak yang telah dilakukan orang tua di rumah. Berhasil atau tidaknya pendidikan di sekolah dipengaruhi oleh pendidikan di dalam keluarga. Pendidikan keluarga adalah fundamen atau dasar dari pendidikan anak selanjutnya. Hasil-hasil pendidikan yang diperoleh anak dalam keluarga menentukan pendidikan anak selanjutnya, baik di sekolah maupun masyarakat. Awal kehidupan seseorang dimulai dalam lingkungan keluarga. Sejak mulai lahir, dari bayi sampai tumbuh dewasa tidak terlepas dari kehidupannya yang terus menerus berputar sampai terbentuk sebuah keluarga kembali. Dalam keluarga terjadi interaksi antar anggota keluarga, interaksi tersebut dapat terjadi antara suami (ayah) dengan anak, istri (ibu) dengan anak, dan anak dengan anak. Dalam interaksi itu terjadi proses belajar, pembinaan, dan bimbingan. Dalam hubungannya dengan pendidikan, lingkungan keluarga merupakan lembaga pendidikan yang pertama dan utama, dan berlangsung secara informal Hasabullah (2008 : 38). Dalam keluarga, anak lambat laun membentuk konsepsi tentang pribadinya, baik tepat maupun kurang tepat. Orangtua (ibu dan ayah) sebagai pendidik merupakan peletak dasar kepribadian anak. Dasar kepribadian tersebut akan bermanfaat atau berperan terhadap pengaruh pengaruh atau pengalaman pengalaman selanjutnya. 14
Anak lahir dalam pemeliharaan keluarga dan dibesarkan dalam keluarga. Anak akan menyerap norma-norma yang ada pada anggota keluarga, dari ibu, ayah, maupun dari saudara-saudara yang lain. Karena itu, orangtua di dalam keluarga merupakan kewajiban kodrati untuk memperhatikan dan mendidik anak-anaknya sejak dilahirkan. Jadi, tugas orangtua dalam mendidik anak-anaknya terlepas dari kedudukan, keahlian atau pengalaman dalam bidang pendidikan yang resmi. Melalui pendidikan dalam keluarga, anak bukan saja diharapkan agar menjadi suatu pribadi yang mantap dan secara mandiri dapat melaksanakan tugas hidupnya dengan baik, melainkan ia juga diharapkan kelak dapat menjadi anggota masyarakat yang baik. Kedua segi pendidikan tersebut, kepribadian yang mantap dan anggota mayarakat yang baik, bukan dua hal yang dipertentangkan, melainkan keduanya harus terjalin dalam kehidupan yang serasi. Karena itulah maka pendidikan dalam keluarga merupakan salah satu fungsi pokok dalam keluarga. Noor (2007 : 11), menyatakan bahwa karya sastra merupakan karya yang bersifat fiktif (rekaan). Novel merupakan cerita rekaan dalam sastra modern. Meskipun demikian, novel tetap mengacu pada realitas dunia nyata yang mengungkapkan kehidupan dan pengalaman hidup manusia. Pendidikan dalam lingkungan keluarga merupakan contoh kehidupan manusia dalam dunia nyata yang ada di dalam masyarakat. Salah satu novel yang menceritakan tentang pendidikan dalam lingkungn keluarga adalah novel Anak Sejuta Bintang karya Akmal Nasery Basral yang akan dikaji dalam penelitian ini. Peneliti memilih novel Anak sejuta bintang karya Akmal Nasery Basral karena ingin mengetahui makna di balik kata Sejuta Bintang. Ternyata kata tersebut merupakan gambaran dari orang-orang yang telah memberikan pendidikan dan julukan yang diberikan 15
kepada Ical atas prestasi yang telah diraihnya. Salah satu bintang tersebut adalah orang tua Ical yang telah mendidiknya di dalam lingkungan keluarga. Pendidikan tersebut berupa pendidikan nilai yang terdiri dari kejujuran, keberanian, cinta damai, disiplin diri, kemurnian dan kesucian, setia, hormat, cinta dan kasih sayang, peka, tidak egois, adil, dan murah hati. Dalam memberikan nilai tersebut digunakan alat-alat pendidikan berupa teladan, larangan, perintah, pujian dan hadiah, serta teguran. Ketertarikan peneliti untuk mengkaji masalah nilai-nilai pendidikan dalam lingkungan keluarga pada novel Anak Sejuta Bintang karya Akmal Nasery Basral muncul karena pada novel tersebut terdapat nilai-nilai pendidikan yang diajarkan dalam lingkungan keluarga. Sampai saat ini masih banyak orang tua yang belum sepenuhnya sadar mengenai pentingnya pendidikan di lingkungan keluarga. Padahal pendidikan tersebut sangat bermanfaat untuk kehidupan anaknya pada masa yang akan datang. Oleh sebab itu, penelitian dengan judul Nilai-nilai Pendidikan dalam lingkungan keluarga pada novel Anak Sejuta Bintang karya Akmal Nasery Basral perlu dilakukan. B. Rumusan Masalah Berdasarkan uraian latar belakang tersebut, dapat dirumuskan beberapa permasalahan yaitu: 1. Nilai-nilai pendidikan apa sajakah yang diajarakan dalam lingkungan keluarga pada novel Anak Sejuta Bintang karya Akmal Nasery Basral? 2. Alat-alat pendidikan apa sajakah yang digunakan orang tua dalam memberikan pendidikan terhadap anak pada novel Anak Sejuta Bintang karya Akmal Nasery Basral? 16
C. Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan dari penelitian ini adalah: 1. Untuk mendeskripsikan nilai-nilai pendidikan yang diajarkan dalam lingkungan keluarga pada novel Anak Sejuta Bintang karya Akmal Nasery Basral. 2. Untuk mendeskripsikan alat-alat pendidikan yang digunakan orangtua dalam memberikan pendidikan terhadap anak pada novel Anak Sejuta Bintang karya Akmal Nasery Basral. D. Manfaat Penelitian Suatu penelitian dilakukan karena memiliki manfaat tertentu bagi seseorang. Penelitian dengan judul Nilai-nilai pendidikan dalam lingkuangan keluarga pada novel Anak Sejuta Bintang karya Akmal Nasery Basral juga memiliki manfaat diantaranya: 1. Manfaat teoretis Menambah pengetahuan bagi peneliti pada khususnya dan pembaca pada umumnya tentang nilai-nilai pendidikan dalam lingkungan keluarga dan alat-alat yang digunakan orang tua dalam memberikan pendidikan terhadap anak. 2. Manfaat praktis a. Bagi orang tua penelitian ini diharapkan dapat menumbuhkan kesadarannya untuk mendidik anaknya dengan baik. b. Bagi mahasiswa Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) sebagai calon guru, penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai salah satu contoh pendidikan yang kelak dapat digunakan untuk mendidik anak didiknya dengan benar, mengingat 17
pendidikan merupakan tanggung jawab bersama antara keluarga, sekolah, dan pemerintah. E. Sistematika Penulisan Dengan adanya sistematika penulisan yang disusun secara sistematis dan kronologis, dimaksudkan agar pengidentifikasian dan penganalisisan masalah mudah dimengerti. Berdasarkan hal tersebut, maka penulis akan mengemukakan konsepsi pemikiran dan penulisan yang dituangkan ke dalam lima bab. Adapun sistematika penulisan ini adalah: Bab I, berisi latar belakang masalah, perumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian dan sistematika penulisan. Kemudian penulis mengemukakan landasan teori secara deskriptif tentang hal-hal yang bersangkutan dengan masalah yang akan dibahas, hal ini akan disajikan pada bab II. Pada bab II, dikemukakan tentang pengertian pendidikan keluarga, fungsi pendidikan keluarga, peran anggota keluarga terhadap pendidikan anak, nilai-nilai pendidikan dan alatalat pendidikan. Bab III, menjelaskan tentang metodologi penelitian, adapun aspek-aspeknya: objek penelitian, data dan sumber data, pendekatan penelitian, metode penelitian, teknik pengumpulan data, teknik analisis data, dan langkah-langkah penelitian. Bab IV, berisi hasil analisis dan pembahasan yang terdiri dari nilai-nilai pendidikan dalam lingkungan keluarga pada novel Anak Sejuta Bintang karya Akmal Nasery Basral dan alat-alat pendidikan yang digunakan orang tua dalam memberikan pendidikan terhadap anak pada novel Anak Sejuta Bintang karya Akmal Nasery Basral. Sedangkan Bab V, merupakan penutup yang berisi simpulan dan saran dari peneliti. 18