KAJIAN ANALISIS EFISIENSI KESELURUHAN TURBIN AIR FRANCIS PADA TAHUN 2011 DI PLTA Ir. H DJUANDA. Aditya Ferdianto

dokumen-dokumen yang mirip
MAKALAH ENERGI ALTERNATIF HYDROPOWER BAB I PENDAHULUAN

II. TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. penting bagi masyarakat. Salah satu manfaatnya adalah untuk. penerangan. Keadaan kelistrikan di Indonesia sekarang ini sangat

KARAKTERISTIK TURBIN KAPLAN PADA SUB UNIT PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA AIR KEDUNGOMBO

Analisa Supply-demand pada Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro 32 KW di Desa Praingkareha, Kabupaten Sumba Timur

PERANCANGAN DAN PENGUJIAN TURBIN KAPLAN PADA KETINGGIAN (H) 4 MSUDUT SUDU JALAN 45º DENGAN VARIABEL PERUBAHANDEBIT (Q) DAN SUDUT SUDU PENGARAH

HYDRO POWER PLANT. Prepared by: anonymous

BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN

Pembangkit Listrik Tenaga Air. BY : Sulistiyono

ANALISA PERFORMANSI TURBIN AIR UNIT 1 KAPASITAS 41 MW DI PLTA RENUN LAPORAN TUGAS AKHIR

PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA AIR (PLTA)

Jurnal e-dinamis, Volume 3, No.3 Desember 2012 ISSN

PEMODELAN TURBIN CROSS-FLOW UNTUK DIAPLIKASIKAN PADA SUMBER AIR DENGAN TINGGI JATUH DAN DEBIT KECIL

PERANCANGAN DAN PENGUJIAN TURBIN KAPLAN PADA KETINGGIAN (H) 4 M SUDUT SUDU PENGARAH 30 DENGAN VARIABEL PERUBAHAN DEBIT (Q) DAN SUDUT SUDU JALAN

BAB II LANDASAN TEORI

KONVERSI ENERGI AIR HASBULLAH, MT. Teknik Elektro FPTK UPI, 2009

DRAFT PATENT LINTASAN RANTAI BERBENTUK SEGITIGA PYTHAGORAS PADA ALAT PEMBANGKIT ENERGI MEKANIK DENGAN MENGGUNAKAN ENERGI POTENSIAL AIR

Scheduling Energi Pembangkitan di PT. PJB Unit Pembangkitan Brantas PLTA Siman

PENGARUH VARIASI BENTUK SUDU TERHADAP KINERJA TURBIN AIR KINETIK (Sebagai Alternatif Pembangkit Listrik Daerah Pedesaan)

Publikasi Online Mahsiswa Teknik Mesin Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya Volume 1 No. 1 (2018)

PENGARUH SUDUT PIPA PESAT TERHADAP EFISIENSI PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA MIKROHIDRO ( PLTMH )

BAB I PENDAHULUAN. manusia dapat menikmati listrik. Akibat sulitnya lokasi yang tidak dapat

Optimasi Energi Terbarukan (Mikrohidro)

PENGUJIAN PRESTASI KINCIR AIR TIPE OVERSHOT DI IRIGASI KAMPUS UNIVERSITAS RIAU DENGAN PENSTOCK BERVARIASI

I. PENDAHULUAN Saat ini Negara berkembang di dunia, khususnya Indonesia telah membuat turbin air jenis mini dan mikro hydro yang merupakan salah satu

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat dewasa ini dalam menunjang kemajuan masyarakat. Mudah

Rancang Bangun Prototipe Portable Mikro Hydro Menggunakan Turbin Tipe Cross Flow

Deni Rafli 1, Mulfi Hazwi 2. Universitas Sumatera Utara (USU) Jl. Almamater, Kampus USU Medan INDONESIA

PERANCANGAN DAN PENGUJIAN TURBIN KAPLAN DENGAN VARIABEL PERUBAHAN KETINGGIAN 4M,3M,2M DAN PERUBAHAN DEBIT NASKAH PUBLIKASI

Listrik Mikro Hidro Berdasarkan Potensi Debit Andalan Sungai

Pengaruh Variasi Ketinggian Aliran Sungai Terhadap Kinerja Turbin Kinetik Bersudu Mangkok Dengan Sudut Input 10 o

BAB I PENDAHULUAN. energi tanpa mengeluarkan biaya yang relatif banyak dibanding dengan

ANALISIS UNJUK KERJA TURBIN AIR KAPASITAS 81,1 MW UNIT 1 PADA BEBAN NORMAL DAN BEBAN PUNCAK DI PT INDONESIA ASAHAN ALUMINIUM POWER PLANT

SIMULATOR PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA PIKO HIDRO UNTUK MODUL PRAKTIKUM DI LABORATORIUM KONVERSI ENERGI

SESSION 8 HYDRO POWER PLANT. 1. Potensi PLTA 2. Jenis PLTA 3. Prinsip Kerja 4. Komponen PLTA 5. Perencanaan PLTA

BAB II LANDASAN TEORI...

KAJI EKSPERIMENT PERFORMA TURBIN PELTON TYPE FM 32

Makalah Pembangkit listrik tenaga air

MAKALAH SISTEM PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA GELOMBANG LAUT. Disusun guna memenuhi tugas mata kuliah Termodinamika. Dosen Pengampu :

ANALISA DAYA PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA MINIHIDRO TUKAD BALIAN, TABANAN MENGGUNAKAN SIMULINK

BAB II LANDASAN TEORI

Kata kunci : Turbin Air, Blower Sentrifugal, Efisiensi, Daya. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

PROTOTYPE TURBIN PELTON SEBAGAI ENERGI ALTERNATIF MIKROHIDRO DI LAMPUNG

PERENCANAAN PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA MIKROHIDRO DI BENDUNGAN SEMANTOK, NGANJUK, JAWA TIMUR

SIMULASI PERANCANGAN TURBIN PROPELLER SUMBU VERTIKAL UNTUK PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA MIKROHIDRO

PENGARUH VOLUME TABUNG UDARA TERHADAP EFISIENSI POMPA HIDRAM

ANALISIS KINERJA RODA AIR ALIRAN BAWAH SUDU LENGKUNG 180 o UNTUK PEMBANGKIT LISTRIK

BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan Saran... 57

Pengaruh Variasi Tebal Sudu Terhadap Kinerja Kincir Air Tipe Sudu Datar

ANALISA EFISIENSI PERFORMA HRSG ( Heat Recovery Steam Generation ) PADA PLTGU. Bambang Setyoko * ) Abstracts

PENGARUH JUMLAH SUDU DAN VARIASI KEMIRINGAN PADA SUDUT SUDU TERHADAP DAYA YANG DIHASILKAN PADA TURBIN KINETIK POROS HORIZONTAL SKRIPSI

PROGRAM PENDIDIKAN SARJANA EKSTENSI DEPARTEMEN TEKNIK MESIN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2014

PERANCANGAN PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA MIKRO HIDRO ( PLTMH ) KAPASITAS 70 kw

SATUAN ACARA PERKULIAHAN

PEMANFAATAN GENERATOR MAGNET PERMANEN KECEPATAN RENDAH PADA PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA MIKROHIDRO

RANCANG BANGUN DAN PENGUJIAN TURBIN PELTON MINI BERTEKANAN 7 BAR DENGAN DIAMETER RODA TURBIN 68 MM DAN JUMLAH SUDU 12

7. PERUBAHAN PRODUKSI

BAB I PENDAHULUAN. (hydropower) adalah energi yang diperoleh dari air yang mengalir. Energi yang

NASKAH PUBLIKASI. Disusun untuk Memenuhi Tugas dan Syarat-syarat Guna Memperoleh. Gelar Sarjana Strata-satu Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Air merupakan sumber kehidupan bagi manusia. Kita tidak dapat dipisahkan dari

LAPORAN TUGAS SARJANA

Panduan Praktikum Mesin-Mesin Fluida 2012

STUDI AWAL PERENCANAAN SISTEM MEKANIKAL DAN KELISTRIKAN PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA MINI-HIDRO

BAB II PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA AIR

Kaji Eksperimental Turbin Air Tipe Undershot Untuk Pembangkit Listrik Tenaga Air Dipasang Secara Seri Pada Saluran Irigasi

BAB I PENDAHULUAN. menjadi dua, yaitu energi terbarukan (renewable energy) dan energi tidak

BAB I PENDAHULUAN. Peningkatan kebutuhan energi listrik oleh masyarakat dan. dunia industri tidak sebanding dengan peningkatan produksi listrik

LAPORAN PERJALANAN EKSKURSI WADUK CIRATA DAN JATILUHUR

KAJI ANALITIK POTENSI DAYA LISTRIK PLTMH DI AIR TERJUN MUARA JAYA DESA ARGAMUKTI KABUPATEN MAJALENGKA PROVINSI JAWA BARAT

ANALISIS POTENSI KINCIR ANGIN SAVONIUS SEBAGAI PENGGERAK POMPA SUBMERSIBLE

DRAFT PATENT ALAT PEMBANGKIT ENERGI MEKANIK DENGAN MENGGUNAKAN ENERGI POTENSIAL AIR

STUDI AWAL PERENCANAAN S

PROTOTIPE PEMBANGKIT LISTRIK MIKROHIDRO (PLTMh) DENGAN MEMANFAATKAN ALIRAN SUNGAI LATUPPA

BAB I PENDAHULUAN. yang inovatif dan tepat guna. Salah satu contoh dalam bidang

UNJUK KERJA TURBIN AIR TIPE CROSS FLOW DENGAN VARIASI DEBIT AIR DAN SUDUT SERANG NOSEL

a. Turbin Impuls Turbin impuls adalah turbin air yang cara kerjanya merubah seluruh energi air(yang terdiri dari energi potensial + tekanan +

Makalah Seminar Tugas Akhir PENENTUAN KAPASITAS GENSET CONTAINER CRANE STUDI KASUS TERMINAL PETI KEMAS SEMARANG

BAB I PENGUJIAN TURBIN AIR FRANCIS

Pembangkit Listrik Tenaga Air dan Uap (PLTA & PLTU)

DAFTAR ISI DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR SIMBOL... A. Latar Belakang B. Tujuan dan Manfaat C. Batasan Masalah...

PERFORMANSI POMPA AIR DAB TYPE DB-125B YANG DIFUNGSIKAN SEBAGAI TURBIN AIR

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

KAJIAN KELAYAKAN POTENSI ENERGI ANGIN PADA KAWASAN UNIVERSITAS TANJUNGPURA PONTIANAK UNTUK DIMANFAATKAN MENJADI ENERGI LISTRIK

I. PENDAHULUAN. Kebutuhan tenaga listrik dari waktu ke waktu semakin bertambah. Sampai saat

2 a) Viskositas dinamik Viskositas dinamik adalah perbandingan tegangan geser dengan laju perubahannya, besar nilai viskositas dinamik tergantung dari

Studi Kelayakan Pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Pasang Surut di Balikpapan

PENGUJIAN TURBIN AIR FRANCIS

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

Sumber-Sumber Energi yang Ramah Lingkungan dan Terbarukan

ABSTRAK. Kata kunci : PLTMH, Prosedur Praktikum, Sudu Turbin, Efisiensi.

Jurusan Fisika, Fakultas MIPA Universitas Negeri Jakarta Jl. Pemuda No.10, Rawamangun, Jakarta Timur *

ALAT PERAGA TENAGA PASANG SURUT ( TIDAL POWER ) UNTUK MATA KULIAH ENERGI BARU DAN TERBARUKAN ( NEW AND RENEWABLE ENERGY)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Dasar Teori Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro

SKRIPSI RANCANG BANGUN SISTEM TRANSMISI DAN INSTALASI KELISTRIKAN PADA PEMBANGKIT MIKROHIDRO DENGAN KAPASITAS 750 WATT

APLIKASI GENERATOR INDUKSI PADA PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA GELOMBANG LAUT. Pembangkit Listrik Tenaga Gelombang Laut (Generator Induksi)

Turbin Screw Untuk Pembangkit Listrik Skala Mikrohidro Ramah Lingkungan

BAB I PENDAHULUAN. Potensi air sebagai sumber energi terutama digunakan sebagai penyediaan energi

Makalah Seminar Kerja Praktek ANALISIS SISTEM OPERASI DAN PRODUKSI PADA PT. INDONESIA POWER UBP MRICA SUB UNIT PLTA JELOK - SALATIGA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Transkripsi:

KAJIAN ANALISIS EFISIENSI KESELURUHAN TURBIN AIR FRANCIS PADA TAHUN 2011 DI PLTA Ir. H DJUANDA Aditya Ferdianto Jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Yogyakarta E-mail : ferdiantoaditya@yahoo.com INTISARI Indonesia sebagai negara yang berada pada garis khatulistiwa yang beriklim tropis memiliki cadangan hutan yang berlimpah yang menyediakan mata air/sumber air yang membentuk danau, dan sungai yang mengalirkan air sepanjang tahun. Air yang mengalir tersebut merupakan sumber energi yang salah satu manfaatnya untuk memutar turbin air untuk menghasilkan tenaga listrik. Turbin air merupakan salah satu komponen penting pada instalasi pembangkit listrik tenaga air (PLTA). Turbin air adalah mesin konversi energi yang mengubah energi mekanik menjadi energi kinetik lalu menjadi energi potensial dan dari energi potensial menjadi energi Listrik. Penelitian ini dilakukan di PLTA Ir. H Djuanda Jatiluhur khususnya pada Bendungan Ir. H Djuanda ini sendiri turbin yang digunakan adalah Turbin Francis yaitu salah satu Jenis Turbin Reaksi. Jumlah instalasi turbin Air pada PLTA Ir. H. Djuanda berjumlah 6 Unit. PLTA Ir. H Djuanda sendiri sudah berdiri sejak 1957 hingga sekarang dan sudah memasok produksi listrik ke daerah Karawang dan sekitarnya.data yang digunakan adalah data produksi pada tahun 2011 dengan efisiensi standar PLTA yang diminta adalah sebesar 70% serta mencari penyebab jika efisiensi kurang dari standar perusahaan. Berdasarkan hasil penelitian diperoleh efisiensi keseluruhan ( ) selama tahun 2011 untuk bulan Januari hanya unit 1, unit 2 dan unit 6 yang memenuhi standar. Pada bulan Februari yang memenuhi standar hanya unit 1, lalu pada bulan Maret unit 1, unit 3 dan unit 4 yang memenuhi standar. Untuk bulan April hanya unit 1 dan unit 3 yang memenuhi standar. Bulan Mei hanya unit 5 yang dibawah standar dan unit 6 mati total. Bulan Juni unit 3, unit 4, unit 5 yang memenuhi standar. Pada bulan Juli hanya unit 6 yang efisiensi kurang dari standar. Untuk bulan Agustus hanya unit 5 dan unit 6 yang kurang dari standar. Bulan Spetember hanya unit 2 yang memenuhi standar. Bulan Oktober hanya unit 1 yang memenuhi standar, lalu pada bulan November ke enam unit seluruhnya dibawah standar. Pada bulan Desember hanya unit 2 yang dibawah standar dan unit enam kondisinya mati total. Dari penelitian ini disimpulkan bahwa turbin unit 1, unit 3, unit 4, dan unit 5 masih bisa digunakan dengan normal walaupun terdapat penurunan efisiensi di bulan-bulan tertentu, sedangkan untuk turbin unit 2 dan unit 6 perlau segera dilakukannya maintenance terutama di unit 6 yang sering mengalami kerusakan selama 2011 dan penyebab utama menurunnya efisiensi dan performa turbin disebabkan oleh faktor usia komponen yang memang sudah waktunya untuk diganti. o Kata kunci : PLTA, Ir. H Djuanda, turbin francis, turbin reaksi, efisiensi keseluruhan 1. Pendahuluan Ketersediaan energi listrik sudah merupakan keharusan bagi keberlanjutan pembangunan setiap negara. Energi listrik adalah merupakan kebutuhan primer dan telah hampir menyamai tingkat kebutuhan terhadap sandang, pangan dan papan. Karenanya setiap negara berlomba 1

untuk membangun pembangkit tenaga listrik yang bersesuaian dengan kondisi geografis dan sumber daya alam yang tersedia. Indonesia sebagai negara yang berada pada garis khatulistiwa yang beriklim tropis memiliki cadangan hutan yang berlimpah yang menyediakan mata air/sumber air yang membentuk danau, dan sungai yang mengalirkan air sepanjang tahun. Air yang mengalir tersebut merupakan sumber energi yang salah satu manfaatnya untuk memutar turbin air untuk menghasilkan tenaga listrik. Beberapa keunggulan pembangkit listrik tenaga air (PLTA) adalah terjaminnya ketersediaan listrik tanpa batasan waktu selama intensitas aliran air dapat dipertahankan sesuai kebutuhan turbin/pembangkit, tidak menimbulkan polusi sehingga aman bagi lingkungan dan juga pengaturan air dari fasilitas pembangkit dapat digunakan sebagai sumber pengairan bagi lahan pertanian. Turbin air merupakan salah satu komponen penting pada instalasi pembangkit listrik tenaga air (PLTA). Turbin air adalah mesin konversi energi yang mengubah energi mekanik menjadi energi kinetik lalu menjadi energi potensial dan dari energi potensial menjadi energi Listrik. Pada PLTA Ir. H Djuanda Jatiluhur khususnya pada Bendungan Ir. H Djuanda ini sendiri turbin yang digunakan adalah Turbin Francis yaitu salah satu Jenis Turbin Reaksi. Jumlah instalasi Turbin Air pada PLTA Ir. H. Djuanda berjumlah 6 Unit. PLTA Ir. H Djuanda sendiri sudah berdiri sejak 1957 hingga sekarang dan sudah memasok produksi listrik ke daerah Karawang dan sekitarnya. Prinsip kerja turbin air adalah mengubah energi potensial akibat dari perbedaan ketinggian atau air yang jatuh ke sudu - sudu di ubah menjadi energi kinetik lalu diubah lagi menjadi energi mekanik pada poros dan air yang jatuh akan memutar baling - baling turbin dan turbin akan memutar generator yang akan menghasilkan listrik. 2. Metodologi Penelitian Langkah-langkah proses perhitungan efisiensi keseluruhan turbin dan analisis debit air yang dihasilkan oleh turbin di PLTA Ir. H Djuanda serta perbandingan hasil efisiensi standar perusahaan dengan hasil perhitungan penelitian dapat dilihat secara umum pada diagram alir berikut ini. 2

MULAI Persiapan pengambilan data Pengambilan data meliputi : - Data produksi listrik yang dihasilkan turbin. - Data debit air yang digunakan turbin - Data TMA Bendungan - Data TMA Saluran Pembuangan Perhitungan efisisiensi keseluruhan turbin air Pembahasan hasil perhitungan dan data penelitian η o mencapai 70 %? Tidak Ya Menganalisa faktor penyebab efisiensi kurang dari 70% berdasarkan data Kesimpulan SELESAI Gambar Diagram alir penelitian 2.1 Metode Pengambilan Data a. Metode observasi Pengumpulan data-data dengan pengamatan secara langsung di lapangan khususnya pada sistem bendungan Ir. H Djuanda. b. Metode wawancara 3

Pengumpulan data dengan menanyakan langsung tentang hal-hal yang berkaitan dengan permasalahan yang sering timbul kepada pembimbing lapangan dan staff bagian maintenance bendungan Ir. H Djuanda PLTA Jatiluhur. 3. Hasil dan Pembahasan 3.2 Unit 1 100 80 60 40 20 0 77,98 73,14 71,34 70,78 73,53 69,89 71,38 72,72 67,5 70,01 64,31 77,89 Efisiensi Unit 1 (%) Gambar 3.1 grafik efisiensi turbin unit 1 selama tahun 2011 Dari grafik 4.9 dapat dilihat bahwa terjadi penurunan pada bulan Juni, September dan November. Pada unit ini tidak ada penurunan drastis walaupun di bulan Juni,September dan November terjadi sedikit penurunan dibawah standar. 3.2 Unit 2 10 8 6 83,32 67,75 65,08 66,70 70,98 60,95 74,60 79,84 74,29 63,60 4 2 Efisiensi Unit 2 (%) Gambar 3.2 grafik efisiensi turbin unit 2 selama tahun 2011 Pada unit 2 ini terjadi penurunan efisiensi pada bulan Februari sampai dengan April dan kembali naik pada bulan Mei, akan tetapi kembali turun pada bulan Juni dan mengalami kerusakan pada bulan Oktober dan November, unit 2 ini kembali beroperasi di bulan Desember tetapi efisiensi yang dihasilkan masih dibawah standar. 4

Unit 3 9 8 7 6 5 4 3 2 1 65,93 65,81 75,69 70,58 72,20 82,08 76,44 85,09 69,96 63,27 65,70 82,41 Efisiensi Unit 3 (%) Gambar 3.3 grafik efisiensi turbin unit 3 selama tahun 2011 Pada unit 3 ini terjadi penurunan efisiensi di bulan Januari, Februari, September, Oktober, dan November. Untuk unit 3 ini tidak terjadi penurunan efisiensi secara drastis dan turbin berjalan normal. 3.4 Unit 4 9 8 7 6 5 4 3 2 1 62,67 69,46 71,54 65,41 74,00 84,23 74,64 78,66 66,85 60,36 61,24 79,08 Efisiensi Unit 4 (%) Gambar 3.4 grafik efisiensi turbin unit 4 selama tahun 2011 Pada unit 4 terjadi penurunan efisiensi dibawah standar yaitu dari bulan Januari sampai dengan April dan kembali naik pada bulan Mei. Pada bulan September sampai bulan November kembali mengalami penurunan efisiensi. 5

3.6 Unit 5 8 7 6 5 4 3 2 1 66,72 66,08 60,49 63,75 68,90 70,35 71,15 69,87 60,35 59,89 60,57 75,57 Efisiensi Unit 5 (%) Gambar 3.5 grafik efisiensi turbin unit 5 selama tahun 2011 Pada unit 5 penurunan efisiensi dibawah standar terjadi pada bulan Januari sampai dengan Juni dan kembali diatas standar di bulan Juli. Pada bulan September sampai dengan November efisiensi kembali mengalami penurunan dibawah standar. 3.6 Unit 6 8 7 6 5 4 3 2 1 74,86 41,40 62,57 58,03 56,16 47,76 45,59 Efisiensi Unit 6 (%) 38,49 Gambar 3.6 grafik efisiensi turbin unit 6 selama tahun 2011 Pada unit 6 terjadi penurunan efisiensi pada bulan Februari dan Maret. Unit mengalami kerusakan pada bulan April sampai dengan Juni dan beroperasi kembali di bulan Juli tetapi 6

efisiensi yang dihasilkan tidak memenuhi standar dan mengalami penurunan efisiensi sampai dengan bulan November dan mengalami kerusakan kembali di bulan Desember. 4. Kesimpulan Setelah melakukan perhitungan efisiensi terhadap turbin unit 1 sampai dengan unit 6 serta menganalisa penyebab keruskan maka dapat disimpulkan beberapa point : 1. Berdasarkan hasil penelitian telah diketahui hasil rata-rata efisiensi keseluruhan setiap turbin dimana untuk turbin 1 efisiensi yang dihasilkan adalah 71,7%, lalu unit 2 adalah sebesar 58,9%, unit 3 sebesar 72,9%, unit 4 sebesar 70,7%, unit 5 sebesar 66,1% dan unit 6 sebesar 35,4%. Untuk turbin 2 dan 6 perlu segera dilakukan pengecekan dikarenakan hasil rata-rata efisiensi yang dihasilkan jauh dari standar. 2. Penyebab utama menurunnya efisiensi dan performa turbin disebabkan oleh faktor usia komponen yang memang sudah waktunya untuk diganti. 3. Total debit yang dikeluarkan oleh ke enam turbin selama tahun 2011 adalah sebesar 2197,98 m 3 /sec, dan debit tertinggi yang dikeluarkan adalah pada bulan Januari 2011 yaitu sebesar 210,05 m 3 /sec. 5. Daftar Pustaka 1. Arismunandar, W., 2004, Penggerak Mula Turbin edisi ketiga, ITB, Bandung 2. Boyle,G., 1996, Renewable Energy, Power for a Sustainable Future. Oxford University Press 3. Dietzel,F., 2002, Turbin Pompa Dan Kompresor, Erlangga, Jakarta 4. Fanchi. John R., 2004, Energy Technology and Directions for the Future. Elsevier Academic Press 5. Franke, G.F., D.R. Webb, R.K. Fisher, D.Mathur, P.N Hopping, P.A. March, M.R. Headrick, I.T., Laczo, Y. Ventikos, and F. Sotiropoulios. 1997. Development of environmentally advanced hydropower turbine system concepts, Voith Hydro, Inc. Report No.: 2677-0141. Prepared for the USDOE (Idaho) Contract No. DE-AC07-96ID13382. 6. Freris. L, Infield. D, 2008, Renewable Energy in Power Systems. John Wiley & Sons, Ltd 7

7. Laporan Produksi Debit Air PLTA Ir H Djuanda, Perum Jasa Tirta II Divisi PLTA,Purwakarta, 2011 8. Laporan Unit Pembangkitan dan Penyaluran 150/70 KV PLTA Ir.H Djuanda, Perum Jasa Tirta II Divisi PLTA, Purwakarta, 2011 9. Masters. Gilbert M., 2004, Renewable and Efficient Electric Power Systems. John Wiley & Sons, Ltd, 10. PT. YODYA KARYA,(1991).Project Document Filing System Dan Operation & Maintenance Manuals PLTA Ir. H. Djuanda Jatiluhur Jilid VI.2 Operasi dan Pemeliharaan Peralatan Bidang Elektro Mekanik. 11. S.N. Knight, N.J. Coleman., 1873, Modern Turbine Practice, and Water-power Plants, NJ 12. http://id.jatiluhurdams.blogspot.com/inspeksi Sabtu, 30 November 2013 13. http://id.wikipedia.org/wiki/waduk_jatiluhur Sabtu, 30 November 2013 14. http://id.wikipedia.org/wiki/turbin air Sabtu, 30 November 2013 15. http://www.jasatirta2.co.id Sabtu, 30 November 2013 8