Prof. Dr. Emzir, M.Pd. PPs UNJ
Penelitian adalah suatu proses dari langkah-langkah yang digunakan untuk mengumpulkan dan menganalisis informasi untuk meningkatkan pemahaman tentang suatu topik atau masalah (Creswell, 2012: 3) Penelitian ilmiah didefinisikan sebagai aplikasi dari metode dan teknik yang sistematik yang membantu peneliti dan praktisi untuk memahami dan meningkatkan suatu proses (pembelajaran/pengajaran). Langkah-langkah dalam penggunaan metode ilmiah meliputi: Perumusan Masalah Pengumpulan Data/Informasi Analisis Data Interpretasi dan Laporan Temuan Perumusan Masalah Baru untuk Melakukan Penyelidikan Berikutnya. 2
Penelitian menggunakan dua jenis penalaran: inductive reasoning and deductive reasoning. Penalaran induktif merujuk pada pendekatan pengetahuan bottom-up, peneliti menggunakan pengamatan tertentu untuk membangun suatu abstraksi atau menggambarkan sebuah fenomena yang diteliti. Penalaran induktif mengarah pada metode-metode induktif pengumpulan data, dimana peneliti: Secara sistematis mengamati fenomena yang diteliti Mencari pola-pola atau tema-tema dalam pengamatan Mengembangkan suatu generalisasi dari analisis tema-tema tersebut Dengan demikian peneliti memproses dari pengamatan spesifik ke pernyataan umum - suatu jenis pendekatan penemuan pengetahuan. 3
Sebaliknya, penalaran deduktif menggunakan pendekatan pengetahuan top-down. Peneliti menggunakan satu aspek penalaran deduktif dengan pertama membuat suatu pernyataan umum dan kemudian mencari bukti spesifik yang dapat mendukung atau menolak pernyataan tersebut. Jenis penelitian ini menggunakan the hypothetic deductive method, yang memulai dengan penyusunan sebuah hipotesis: suatu penjelasan tentatif yang dapat diuji dengan pengumpulan data. Hipotesis ini harus didasarkan pada sebuah teori atau suatu pengetahuan yang disusun berdasarkan hasil-hasil penelitian terdahulu. 4
Sebuah teori adalah sebuah penjelasan yang dikembangkan dengan baik tentang bagaimana beberapa aspek dari dunia bekerja menggunakan suatu kerangka konsep, prinsip, dan hipotesis-hipotesis lainnya. Ringkasnya, peneliti mulai dengan: Sebuah teori dan pengetahuan yang didasarkan dan digunakan untuk menyususn hipotesis Mengumpulkan data, dan Membuat suatu keputusan berdasarkan pada data untuk menerima atau menolak hipotesis atau prediksi. 5
Pendekatan induktif dan pendekatan hypothetic-deductive untuk pengetahuan adalah dua jalur umum yang digunakan dalam penelitian Penalaran induktif sangat dekat diasosiasikan dengan pendekatan penelitian kualitatif, yang mengumpulkan dan merangkum data menggunakan metode naratif atau verbal: observasi, wawancara, dan analisis dokumen. Peneliti kualitatif sering dikatakan mengambil pendekatan induktif untuk mengumpulkan data karena mereka merumuskan hipotesis hanya setelah mereka mulai melakukan observasi, wawancara, dan analisis dokumen. Hipotesis ini diuji dan dimodifikasi dengan pengumpulan data lanjutan ketimbang diterima atau ditolak secara serentak. Peneliti kualitatif percaya bahwa pemahaman penuh fenemona bergantung pada konteks, dengan demikian mereka menggunakan teori setelah pengumpulan data untuk membantu pola-pola yang diamati. 6
Metode hypothetic-deductive sangat dekat diasosiasikan dengan pendekatan kuantitatif, yang merangkum data menggunakan angka-angka. Hipotesis dan metode pengumpulan data dalam penelitian kuantitatif diciptakan sebelum penelitian dimulai. Hipotesis atau teori kemudian diuji, dan ketika didukung, biasanya hipotesis atau teori ini dipandang dapat digeneralisasikan: dapat diaplikasikan pada siatuasi dan populasi yang sama yang lebih luas. Peneliti kuantitatif juga dapat menggunakan penalaran induktif sebagaimana mereka mencari pengalaman, hasil, ide, konsep, atau teori yang sama.
Asumsi Pertanyaan Kuantitatif Kualitatif Asumsi ontologism Apakah realitas itu? hakikat Asumsi Bagaimana hubungan epistemologis antara peneliti dengan yang diteliti? Asumsi Apakah peran nilainilai? aksiologis Asumsi retorik Bagaimana bahasa penelitian? Asumsi metodologi Bagaimana penelitian? proses Realitas adalah objektif dan tunggal, terpisah dari peneliti. Peneliti bebas dari yang diteliti. Bebas nilai dan tidak bias. Formal, berdasarkan serangkaian definisi, impersonal, menggunakan kata-kata kuantitatif yang berterima. Proses deduktif, sebab-akibat, disain statis, kategori disiapkan sebelum studi, bebas konteks, generalisasi mengarahkan prediksi, penjelasan, dan pemahaman; akurat dan reliabel melalui validitas dan reliabilitas Realitas adalah subjektif dan jamak, sebagaimana dilihat oleh partisipan dalam studi. Peneliti berinteraksi dengan yang diteliti. Tidak bebas nilai dan bias. Informal, keputusan berkembang, personal, kata-kata kualitatif yang berterima. Proses induktif, faktor-faktor yang saling membentuk secara simultan, disain berkembang, kategori diidentifikasi selama proses penelitian, terikat konteks, teori dan pola dikembangkan untuk pemahaman, akurat dan reliabel melalui verifikasi.
Rancangan Penelitian Kuantitatif Rancangan Penelitian Kualitatif Rancangan Penelitian Gabungan Penelitian Intervensi: o Penelitian Eksperimetal: Menjelaskan apakah suatu intervensi mempengaruhi hasil untuk satu kelompok sebagai oposisi terhadap kelompok lain Penelitian Nonintervensi: o Penelitian Korelasional: Mengasosiasikan atau mengkorelasikan variablevariabel dalam suatu pola yang dapat diprediksi untuk satu kelompok individu o Penelitian Survei: Mendeskripsikan kecenderungan untuk suatu populasi orang Penelitian Grounded Theory: Mengeksplorasi pengalaman umum dari individual untuk mengembangkan suatu teori Penelitian Etnografi: Mengeksplorasi budaya yang berbagi dari suatu kelompok orang Penelitian Naratif: Mengeksplorasi cerita-cerita untuk mendeskripsikan kehidupan seseorang Penelitian Metode Gabungan: Mengkombinasikan data kuantitatif dan data kualitatif untuk memperoleh pemahaman dan penjelasan yang paling baik dari suatu masalah penelitian Penelitian Tindakan: Menggunakan data kuantitatif dan kualitatif untuk individu untuk mengkaji masalahmasalah yang mereka hadapi dalam seting mereka sendiri
Scientific Realism Social Constructivism Advocacy or Liberatory Framework Pragmatism 10
Penelitian bertujuan mendeskripsikan sebuah realitas objektif yang paling atau yang disetujui semua orang adalah nyata. Latar dan masalah dapat diteliti dengan analisis bagian-bagian komponen secara empiris Penelitian harus bebas nilai Peneliti harus terpisah dari partisipan dan harus objektif Teori dan hipotesis dirumuskan dan kemudian dikomfirmasikan atau ditolak melalui pengumpulan data 11
Realitas bersifat historis dan dikonstruksi secara kultural dengan begitu terdapat berbagai kemungkinan realitas. Latar dan masalah harus dipahami sebagai keseluruhan yang kompleks. Peneliti harus secara terus menerus berusaha keras menyadari dan mengontrol nilai-nilai mereka. Peneliti harus menjadi aktif terlibat dengan partisipan untuk memahami pandanganpandangan mereka. Teori dan hipotesis dihasilkan selama pengumpulan data dan memperoleh makna melalui interkasi manusia. 12
Realitas dikonstruksi oleh ketidaksamaan sosial, politik, dan kultural. Meskipun metode-metode kualitatif lebih disukai, latar dan masalah penelitian dapat diteliti menggunakan metode apapun yang benar-benar mewakili pengalaman partisipan. Penelitian harus didasarkan pada nilai-nilai dan harus memberdayakan kelompok-kelompok marginal untuk meningkatkan taraf hidup mereka. Peneliti harus berkolaborasi sebagai patner yang setara. Teori dan hipotesis harus dapat menyediakan perencanaan tindakan untuk memperoleh kehidupan yang lebih baik. 13
Realitas langsung pemecahan masalah harus menjadi fokus penelitian. Latar dan masalah penelitian dapat diteliti melalui metode apapun yang secara akurat mendeskripsikan dan memecahkan suatu masalah. Peneliti harus berusaha menemukan cara-cara untuk membuat (pendidikan) lebih baik. Peneliti harus berkolaborasi dengan partisipan untuk memahami secara penuh apa yang bekerja. Teori dan hipotesis adalah alat yang bermanfaat membantu peningkatan (penndidikan). 14
Denzin dan Lincoln (1994: 2) mendefinisikan penelitian kualitatif sebagai berikut: Penelitian kualitatif adalah multi metode dalam fokus, melibatkan pendekatan interpratif, dan naturalistik pada materi subjeknya. Ini berati peneliti kualitatif melakukan penelitian dalam latar alamiah, berusaha memahami atau menafsirkan fenomena dalam istilah-istilah makna yang diberikan orang terhadapnya. Penelitian kualitatif melibatkan studi menggunakan dan mengumpulkan variasi materi empiris studi kasus, pengalaman pribadi, introspektif, cerita kehidupan, teks wawancara, obersevasi, sejarah, interaksional, dan teks visual yang mendeskripsikan momen rutin dan problematik serta makna dalam kehidupan individual.
Qualitative research is an inquiry process of understanding based on distinct methodological traditions of inquiry that explore a social or human problem. The researcher builds a complex, holistic picture, analyses words, reports detailed views of informants, and conducts the study in a natural setting (Creswell, 1997: 15)
Naturalistik Data Deskriptif Menekankan Proses Analisis Data Induktif Makna (Perspektif Partisipan)
Setting Alamiah. Peneliti sebagai Instrumen Kunci. Sumber Data Jamak. Analisis Data Induktif. Makna Partisipan. Disain Penelitian Berkembang. Lensa Teoretis. Penelitian Interpretif. Perhitungan Holistik. (Creswell, 2007: 36-39)
Exploring a problem and developing understanding of a central phenomenon Having the literature review play a minor role but justify the problem Stating the purpose and research questions in a general and broad way so as to the participants experiences Collecting data based on words from a small number of individuals so that the participants view are obtained Analyzing the data for description and themes using text analysis and interpreting the larger meaning of the findings Writing the report using flexible, emerging structures and evaluative criteria, and including the researchers subjective reflexivity and bias (Creswell, 2012: 16)
Asumsi Pertanyaan Karakteristik Implikasi Praktis Ontologis Apakah hakikat realita? Realita adalah subjektif dan jamak, sebagaimana dilihat oleh partisipan dalam studi Peneliti menggunakan kutipan dan tematema dalam kata-kata partisipan dan menyediakan bukti dari perspektif berbeda Epistemologis Bagaimana hubungan antara peneliti dan yang diteliti? Peneliti berusaha menghilangkan jarak antara dirinya dan yang akan diteliti Aksiologis Apakah peran nilai? Peneliti mengakui bahwa penelitian adalah value laden dan bias tersebut hadir Retorika Metodologis Apakah bahasa penelitian? Bagaimana proses penelitian? Peneliti menulis dalam suatu sastra, gaya informal menggunakan gaya personal dan menggunakan istilah kualitatif dan definisi terbatas Peneliti menggunakan logika induktif, mengkaji topic di dalam konteksnya, Peneliti berkolaborasi, menghabiskan waktu di lapangan dengan partisipan, dan menjadi orang dalam Peneliti secara terbuka mendiskusikan nilai membentuk narasi dan termasuk interpretasi sendiri dalam hubungan interpretasi partisipan Peneliti menggunakan gaya naratif sedang berlangsung, dapat menggunakan orang pertama, dan menggunakan bahasa kualitatif Peneliti bekerja dengan kekhususan (detail) sebelum generalisasi, mendeskripsikan dalam detail konteks
Semua peneliti memulai dengan sebuah isu atau masalah Melakukan tinjauan pustaka yang berkaitan dengan masalah penelitian Menentukan Pokus dan Subfokus Penelitian Merumuskan masalah atau pertanyaan penelitian Mengumpulkan dan menganalisis data Menulis laporan penelitian Creswell, 2007: 41)
Menurut Lodico, Spaulding, dan Voegtle prosedur penelitian kualitatif adalah: Mengidentifikasi sebuah topik atau fokus. Melakukan tinjauan pustaka. Mendefinisikan peran peneliti. Mengelola jalan masuk lapangan dan menjaga hubungan baik di lapangan. Memilih partisipan (Purposif atau Bola Salju). Menulis pertanyaan-pertanyaan bayangan. Mengumpulkan data. Analisis data. Interpretasi dan disseminasi hasil. (Lodico, Spaulding, dan Voegtle, 2006: 265-6).
Penelitian Etnografi: Tujuan Menemukan Tema Budaya Penelitian Studi Kasus: Tujuan Pendalaman Kasus Penelitian Fenomenologis: Tujuan Menggali Pengalaman Subjektif Partisipan Penelitian Grounded Theory: Tujuan Menghasil Teori dari Data Penelitian Biografi/Naratif: Tujuan Menggali Pengalaman Masa Lalu Individu, Kemudian Menyusunnya dalam Bentuk Cerita (Biografi atau Auto Biografi)
Dimensi Naratif Fenomenologi Grounded Theory Etnografi Studi Kasus Fokus Eksplorasi kehidupan individu Disiplin Ilmu asal Pengumpula n Data Antropologi Sastra Sejarah Psikologi Sosiologi Primer Wawancara dan Dokumen Analisis Data Cerita Epifoni Konten historis Pemahaman esensi pengalaman tentang fenomena Filsafat Sosiologi Psikologi Wawancara panjang lebih 10 orang Pernyataan Makna Tema Makna Deskripsi umum pengalaman Pengembangan teori yang didasarkan dari data lapangan Sosiologi Wawancara dengan 10-20 orang untuk saturate categories and detail a theory Open Coding Axial Coding Selective Coding Matrik kondisional Pendeskripsian dan interpretasi suatu kelompok social dan budaya Antropologi Budaya Sosiologi Primer observasi dan wawancara dengan artefak tambahan selama waktu luas di lapangan Deskripsi Analisis Interpretasi Analisis: Domain Taksonomi Komponensial Pengembangan suatu analisis mendalam dari suatu kasus tunggal atau kasus jamak Ilmu Politik Sosiologi Evaluasi Studi Urban Ilmu Sosial lainnya Sumber jamak dokumen, arsip, catatan, wawancara, observasi, artefak fisik Deskripsi Tema Assersi
Data kualitataif sering diperoleh dalam bentuk kata-kata, gambar atau keduanya. Peralatan yang digunakan cenderung menjadi kesatuan yang menghasilkan data yang memungkinkan untuk deskripsi yang kaya dan thick tentang fenomena yang akan diteliti. Untuk menjadi ilmiah dan tidak bias sedapat mungkin, proses pengumpulan harus sitematik dan direkam dengan akurat. Peneliti kualitatif menggunakan suatu variasi perangkat penelitian, tetapi mereka sering menggunakan observasi, melakukan wawancara, dan melakukan analisis dokumen.
Meskipun observasi merupakan bagian yang luas dari bagaimana kita belajar (Bandura, Grusec, &Menlove, 1966), observasi sebagai alat penelitian memerlukan pengujian yang sistematik dan hatihati dari fenomena yang diteliti. Peneliti menggunakan observasi untuk menghasilkan informasi yang detail dan kaya yang akurat dan tidak bias.. Observasi sebagai alat penelitian memerlukan pelatihan baik dalam apa yang diamati maupun bagaimana cara merekam pengamatan.
Partisipan Lengkap (Complete participant). Ini berarti bahwa Anda adalah anggota kelompok, dan tidak seorang pun dalam kelompok tersebut yang menyadari fakta bahwa Anda juga seorang pengamat. Partisipan sebagai pengamat (Participant as observer). Dalam situasi ini, Anda adalah seorang anggota aktif kelompok dan secara aktif berpartisipasi dalam aktivitas kelompok dan berinteraksi, tetapi setiap anggota mengetahui bahwa Anda juga berperan sebagai peneliti. Dalam esensinya, sebuah hubungan kolaboratif dikembangkan antara pengamat dan partisipan.
Pengamat sebagai Partisipan (Observer as participant). Memilih seorang pengamat sebagai partisipan sedikit menghilangkan partisipasi Anda dari anggota kelompok. Walaupun Anda masih memiliki hubungan dengan kelompok tersebut, Anda tidak akan berpartisipasi dalam aktivitas kelompok. Pengamat lengkap (Complete observer). Di sini Anda mungkin melaksanakan pengamatan Anda dari balik kaca atau dalam suatu setting umum. Anda bukan anggota dari kelompok dan tidak berpartisipasi dalam aktivitas kelompok tersebut.
Penjelasan tentang latar fisik. Ini akan mencakup deskripsi fisik keseluruhan ruang. Misalnya, di kelas, deskripsi ini akan mencakup jumlah meja, stasiun kerja guru, jumlah siswa, apakah atau tidak ada komputer dan, jika demikian, berapa banyak, dan fitur unik lainnya peneliti merasa harus mencatat. Penjelasan dari para partisipan dalam pengaturan. Penjelasan Hati-hati partisipan akan mencakup tidak hanya yang berada di setting tetapi juga mengapa mereka mungkin ada di sana dan deskripsi peran mereka. Selain itu, setiap informasi demografis yang relevan harus dimasukkan, kegiatan individu dan kelompok dan interaksi kelompok.
Peneliti harus mengamati aktivitas partisipan terlibat masuk. Dengan kata lain, apa yang terjadi di dalam pengaturan? Apakah ada aturan yang sedang diikuti? Catatan khusus harus terbuat dari kegiatan tertentu yang akan membantu untuk menjawab pertanyaan bayangan, partisipan percakapan dan komunikasi nonverbal. Karena data kualitatif sering termasuk kutipan langsung, percakapan harus diamati sedemikian rupa untuk dicatat tidak hanya apa yang dikatakan tetapi juga bagaimana yang dikatakan. Perilaku Peneliti. Karena peneliti adalah bagian dari pengaturan, perhatian harus diberikan kepada pengaruh pengamat pada perilaku partisipan. Apakah kehadiran peneliti berpengaruh pada penetapan cara apa yang terjadi?
Protokol observasional dan Lembar Catatan Pertanyaan Bayangan: Apa jenis topik yang dibahas dalam puisi siswa? Jenis kegiatan apa yang digunakan instruktur klub untuk mendorong siswa untuk menulis? Bagaimana instruktur memberikan umpan balik mengenai puisi siswa? Bagaimana siswa di klub berinteraksi dengan satu sama lain dan dengan instruktur? Tanggal pengamatan: Waktu pengamatan: Latar: Partisipan: Pengamat:
Persons Comments Actions Observer s Reflections:
Sebagian besar penelitian kualitatif meliputi wawancara. Wawancara mungkin alat pengumpulan data utama penelitian (terutama ketika perilaku yang diminati tidak dapat dengan mudah diamati) atau dapat digunakan untuk menguatkan atau memverifikasi pengamatan. Wawancara pada dasarnya adalah percakapan purposive dengan seseorang atau sekelompok orang.
Wawancara Grup Versus individu. Banyak wawancara kualitatif dilakukan satu-satu ketika pewawancara mencoba untuk menentukan perasaan partisipan, interpretasi, atau reaksi terhadap suatu kejadian (sering disebut sebagai "wawancara kritis-insiden") atau satu set situasi atau pengalaman hidup (juga dikenal sebagai "sejarah kehidupan"). Dalam wawancara satu-satu, peneliti mengajak partisipan mengungkapkan pikiran mereka dalam kata-kata mereka sendiri. Dalam situasi yang sama, para siswa dapat diwawancarai sebagai kelompok, juga dikenal sebagai wawancara kelompok fokus. Dengan wawancara kelompok fokus, peneliti dapat mengumpulkan data dari beberapa partisipan dan juga untuk mengamati dan merekam interaksi dan dinamika kelompok yang terungkap.
Sebuah komponen penting dari melakukan wawancara yang baik adalah membuat protokol wawancara. Sebuah protokol wawancara harus mencakup sebuah script singkat untuk menjelaskan tujuan penelitian untuk diwawancara, tempat untuk merekam informasi tanggal dan latar belakang yang diwawancarai, dan pertanyaan-pertanyaan awal yang akan digunakan dalam wawancara. Karena prosedur untuk melakukan wawancara kualitatif yang fleksibel, pertanyaan-pertanyaan sebagai titik awal. Seorang pewawancara yang baik akan menggunakan pertanyaanpertanyaan untuk memulai diskusi dan kemudian akan mengajukan pertanyaan tambahan berdasarkan tanggapan seseorang. Wawancara yang sebenarnya mungkin terlihat lebih seperti percakapan daripada wawancara dengan pertanyaan menetapkan dan tanggapan.
Pertanyaan Wawancara Siswa Ceritakan tentang aktivitas belajar Anda hari ini. Apa yang ingin Anda pelajari lebih lanjut? Mengapa penting untuk mengetahui (aktivitas)? Apakah yang Anda pelajari hari ini sesuatu yang belum Anda ketahui? Pengamatan apa yang Anda lakukan? Apa pelajaran yang paling Anda nikmati? Apakah Anda mempelajari kata-kata ilmu baru hari ini? Apa itu? Jika Anda mengajar sebuah kelas tentang kegiatan ini, apa yang akan Anda beritahukan kepada anak-anak? Apa yang akan Anda ingin memberitahu orang-orang yang menjalankan program ilmu tentang apa yang tidak bekerja, apa yang sulit bagi Anda, atau apa yang Anda tidak suka (tentang aktivitas)?
Catatan Lapangan (Hasil Observasi) Catatan Deskriptif Catatan Reflektif Transkrip (Hasil Wawancara) Kutipan Dokumen Foto
Model Miles & Hubberman: Reduksi Data Penyajian Data Penarikan Kesimpulan Verifikasi Model Spradley Analisis Domain Analisis Taksonomi Analisis Komponen Analisis Tema Budaya
Model Strauss & Corbin (Grounded Theory) Open Coding Axial Coding Selective Coding Matrik Kondisional Model Philip Mayring (Qualitative Content Analysis) Model Deduktif Model Induktif
Analisis domain, yaitu memperoleh gambaran umum dan menyeluruh dari objek penelitian atau situasi sosial. Melalui pertanyaan umum dan pertanyaan rinci peneliti menemukan berbagai kategori atau domain tertentu sebagai pijakan penelitian selanjutnya. Semakin banyak domain yang dipilih, semakin banyak waktu yang diperlukan untuk penelitian. Analisis taksonomi, yaitu menjabarkan domain-domain yang dipilih menjadi lebih rinci untuk mengetahui struktur internalnya. Hal ini dilakukan dengan melakukan pengamatan yang lebih terfokus. Analisis komponensial, yaitu mencari ciri spesifik pada setiap struktur internal dengan cara mengontraskan antarelemen. Hal ini dilakukan melalui observasi dan wawancara terseleksi melalui pertanyaan yang mengontraskan. Analisis tema budaya, yaitu mencari hubungan di antara domain dan hubungan dengan keseluruhan, yang selanjutnya dinyatakan ke dalam tema-tema sesuai dengan fokus dan subfokus penelitian.
Root Open Coding Axial Coding Selective Coding Proposition Category 2 Causal Condition Strategis Story 1 Story 2 Story 3
Kredibilitas (Validitas Internal) Transferabilitas (Validitas Eksternal) Dependabilitas (Reliabilitas Data) Konfirmabilitas (Objektivitas Data)