Perekonomian Indonesia Modul ke: 04Fakultas Ekonomi & Bisnis Membahas Sejarah Pasca Reformasi, Kebijakan Deregulasi Perbankan, Restrukturisasi Perbankan, Liberlisasi Ekonomi dan Aspek Pravitisasi Abdul Gani,SE MM Program Studi Manajemen
ERA REFORMASI (2000-2001) Kondisi perekonomian menunjukkan perbaikan dibanding dengan zaman sebelumnya Stabilitas keamanan politik dan sosial mendapatkan ancaman-ancaman serius meningkatkan country risk Kondisi perekonomian Indonesia cenderung lebih buruk dibanding masa transisi, dimana : Country Risk semakin besar IHSG menunjukkan pertumbuhan negatif Nilai tukar rupiah semakin merosot
Sistem Perbankan Indonesia Dasar Hukum: UU No 7 Tahun 1992, sebagaimana telah diubah dengan UU No.10 tahun 1998 Tentang Perbankan Jenis Bank di Indonesia: 1. Bank Umum 2. Bank Perkreditan Rakyat (BPR) Jenis Bank berdasarkan pemilik: 1. Bank Milik Pemerintah 2. Bank Milik Pemda 3. Bank Asing 4. Bank Swasta Nasional 5. Bank Campuan
Pengelolaan Bank Bentuk pengaturan Prinsip Maksud Ruang Lingkup Ketentuan-ketentuan yang mengatur keberadaan dan seluruh kegiatan operasional bank Prinsip kehati-hatian Banking prudential principles Untuk kepentingan pengawasan khususnya oleh lembaga otoritas, dan dalam rangka informasi bagi yang berkepentingan (pengawasan oleh masyarakat dan pengelola) Pengaturan izin pendirian (loose or tight) Pengaturan cakupan kegiatan (boleh/tidak) Pengaturan pemilik & pengurus (fit and proper) Pengaturan kecukupan modal (kriteria penilaian aktiva) Pengaturan risiko
Peranan BI dalam Pengaturan Perbankan Perbankan Indonesia telah ada sebelum kemerdekaan Belum ada yang mengatur dan mengawasi UU No. 11 tahun 1953 ttg Bank Indonesia BI Berperan sebagai penentu kebijakan perbankan Indonesia, atas nama Dewan Moneter UU No. 14 tahun 1967 ttg perbankan Pengaturan dan pengawasan bank oleh BI atas nama Departemen Keuangan Seluruh ketentuan perbankan dituangkan dalam bentuk Keputusan Menteri Keuangan. UU No. 7 tahun 1992 ttg perbankan tidak banyak perubahan terkait peranan BI dalam mengatur mengawasi bank UU No. 10 tahun 1998 amandemen UU No.7 Tahun 1992 ttg perbankan perubahan mendasar: perizinan bank oleh BI, kepemilikan asing atas bank tidak dibatasi, pengembangan bank berdasarkan syariah, rahasia bank hanya meliputi nasabah penyimpan dan simpanannya, pembentukan LPS, pendirian badan khusus sementara d/r penyehatan perbankan
Bagaimana Kebijakan stabilitas perbankan yang Sehat, Kuat, efisien dan Efektif
Pilar Arsitektur Perbankan Indonesia 1. Struktur Perbankan yang sehat a.l. penguatan permodalan, peningkatan daya saing 2. Sistem Pengaturan yang Efektif a.l. peningkatan compliance thd 25 Basel Core Principles For Effectiveness Bank Supervision 3. Fungsi Pengawasan yang efektif a.l. peningkatan koordinasi antara lembaga pengawas, penerapan Risk-Based Supervisi 4. Industri perbankan yang kuat a.l. penerapan GCG, peningkatan kualitas manajemen risiko, peningkatan kemampuan operasional 5. Infrastruktur Perbankan yang Memadai a.l. pembentukan Credit Bureau, optimalisasi credit rating agency 6. Perlindungan Konsumen a.l. penyelesaian pengaduan nasabah, pembentukan lembaga mediasi perbankan, transparansi
Arsitektur Perbankan Indonesia (API) API diluncurkan tgl 9 Januari 2004 sebagai kerangka dasar (blue print) pengembangan perbankan sampai dengan tahun 2014. Sistem perbankan yang sehat, kuat, dan efisien guna menciptakan kestabilan sistem keuangan dalam rangka membantu pertumbuhan ekonomi nasional Struktur Perbankan yang Sehat Sistem Pengawasan yang Independen dan Efektif Infrastruktur Pendukung yang Mencukupi Sistem Pengaturan yang Efektif Industri Perbankan yang Kuat Perlindungan Nasabah Pilar 1 Pilar 2 Pilar 3 Pilar 4 Pilar 5 Pilar 6
Sistem PENGAWASAN BI Tugas pengawasan bank oleh Bank Indonesia dalam 2 pendekatan 1. Pengawasan berdasarkan kepatuhan (compliance based supervison) Memantau kepatuhan bank pada ketentuans yg terkait dgn operasi dan pengelolaan bank. Memastikan bank telah beroperasi dan dikelola secara baik dan benar sesuai prinsip kehati-hatian. 2. Pengawasan berdasarkan resiko (risk based supervision) Berorientasi pada forward-looking dengan fokus pada resiko-resiko yg melekat pada aktifitas fungsional bank serta sistem pengendalian resiko, utk mencegah permasalahan yg potensial timbul di bank ybs. Jenis-jenis resiko yang menjadi perhatian meliputi: resiko kredit, resiko pasar, resiko likuiditas, resiko operasional, resiko Hukum, resiko reputasi, resiko strategik, dan resiko kepatuhan. Pengawasan dilakukan baik secara tidak langsung (off site supervision) berdasarkan laporan bank, dan pengawasan langsung (on site supervision)
Mengenal Konsep Pravitisasi Istilah privatisasi muncul dari Konsensus Washington. Yakni sebuah konsensus yang dibuat oleh Dept Keu AS di bawah Reagan bekerja sama dengan Pemerintah Ingris dalam kendali Thatcher. Isinya : penghematan fiskal (tapi tidak perlu hemat untuk berutang luar negeri dan membayar utang luar negeri), pasar bebas investasi dan perdagangan, liberalisasi pasar modal dan keuangan-perbankan, dan privatisasi. Asas utama privatisasi adalah kepemilikan individual secara mutlak dan mekanisme pasar bebas. Karenanya tidak dikenal public goods atau public services. Yang ada commercial goods atau commercial services 3. Prinsip-prinsip privatisasi : a. Kepemilikan pribadi (private ownership) b. Persaingan dan pasar bebas c. Pemerintah dilarang campur tangan dalam mekanisme pasar d. Kegagalan pasar diabaikan karena pasar dianggap hakim paling bijaksana dan efisien e. Program karikatif seperti Community Development, Corporate Social Responsibility, Scholarship, Funding NGO
4. Contoh privatisasi di Inggris atau AS, mengakibatkan berpindahnya pengelolaan dan kepemilikan negara dari sumber daya ekonomi hingga produksi ke tangan swasta. Dalam privatisasi pembangkit listrik di Inggris, yang terjadi adalah makin mahalnya harga listrik dan sulitnya pemerintah mengatur jaminan pasokan listrik. Di AS, hal itu terjadi sekitar 13 negara bagian. Karena itu privatisasi pembangkit listrik di kedua negara itu dihentikan. 11
Bagaimana Cara Pravitisasi? 1. Out sourcing beberapa jenis pekerjaan; 2. Memberikan hak pengelolaan dan, atau pemeliharaan atas barang dan jasa publik kepada swasta; 3. Menjual kepemilikan saham pemerintah melalui Initial Public Offering (IPO) atau Strategic Partnership; 4. Memberikan hak pemakaian atas barang publik untuk jangka waktu tertentu atau jangka panjang (50-90 tahun); 5. Menggantungkan pemenuhan kebutuhan pada pasokan swasta untuk layanan jasa, misalnya jasa jaringan telekomunikasi yang dikelola swasta atau jasa jalan tol; 6. Mempreteli (Unbundling) jasa dan produk barang publik melalui restrukturisasi usaha BUMN yang kemudian BUMN tersebut menjual saham atau hak konsesinya; 7. Sekuritisasi aset, sumber daya, dan, atau kontrak dengan maksud menyebar kepemilikan ke masyarakat dan Pemerintah Daerah. Khusus mengenai gagas sekuritisasi aset di bawah Pemerintahan Megawati, kelompok Mafia Berkeley menolaknya.
Privatisasi dan Politik Ekonomi UU Kelistrikan yg sudah dibatalkan MK dan UU Migas adalah persyaratan bagi paket stand-by loan IMF sebesar $ 43 milyar dan sejumlah pinjaman struktural lainnya yang diberikan oleh Bank Dunia, ADB dan negara-negara kreditor. IMF memaksa program penyesuaian struktural Sebagai bagian dari reformasi kebijakan di sektor energi Bank Dunia menyatakan, "Continue implementation of the adopted Power Sector Restructuring Policy, and prepare a draft of new Electricity Law and implementing regulation." IMF memantau proses legislasi RUU Ketenagalistrikan di DPR dalam bentuk Letter of Intent/Memorandum of Economic and Financial Policies, dan dijadikan persyaratan untuk pengucuran sejumlah pinjaman.
KRONOLOGI REFORMASI PERBANKAN INDONESIA Pra-krisis 1997 Krisis 1998-1999 Post-krisis 2000 Krisis mata uang Regional Band Rupiah di lepas BPPN & Program Penjaminan Pemerintah diperkenalkan Program Restrukturisasi Perbankan & JITF didirikan Program Rekapitalisasi Perbankan dimulai UU BI disahkan Merger Bank MANDIRI Ketentuan Exit policy dikeluarkan July Nov Dec Jan 98 Menkeu mengumumkan 16 bank dilikuidasi. Penarikan dana besarbesaran May 98 July 98 INDRA didirikan Sept 98 Nov 98 Mar 99 Amandemen UU Perbankan 1992 May 99 Jun 99 July 99 Mar 00 Oct 00 Program Rekapitalisasisi selesai LPJK masih dalam proses
Terima Kasih Abdul Gani