BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

dokumen-dokumen yang mirip
STUDI KOMPARASI KEMAMPUAN MEMBACA AL-QUR AN SISWA KELAS VIII ANTARA YANG BERASAL DARI MI DAN YANG BERASAL DARI SD DI MTs YAKTI TEGALREJO MAGELANG

BAB I PENDAHULUAN. Islam adalah diajarkannya cara menulis Al-Quran dan Hadits. Pembelajaran

BAB I PENDAHULUAN. rangka mencerdaskan kehidupan bangsa yang diatur dengan undang-undang.

BAB I PENDAHULUAN. secara sistematis dan terencana dalam setiap jenis dan jenjang pendidikan.

BAB I PENDAHULUAN. ditegaskan dalam Undang-Undang RI No 20 tahun 2003 tentang system

BAB I PENDAHULUAN. dengan surat al-fatihah dan di akhiri dengan surat al-nas. Sebagai pedoman bagi

BAB I PENDAHULUAN. untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia. 1. dan meningkatkan kualitas sumber daya manusia yang beriman dan bertaqwa

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. dipisahkan dari kehidupan sehari-hari. Allah telah memerintahkan Rasulullah

BAB I PENDAHULUAN. siswa untuk berkomunikasi dalam Bahasa Indonesia dengan baik dan benar, baik

BAB I PENDAHULUAN. dapat dikatakan sebagai kunci ilmu pengetahuan adalah mata pelajaran bahasa

SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Tugas dan Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana dalam Ilmu Pendidikan Islam

BAB 1 PENDAHULUAN. bukunya Praktikum Qira at adalah Kalam Allah yang mengandung mukjizat

BAB I PENDAHULUAN. pada masa Rasululah, hingga masa sekarang. memahami dan dapat mengamalkan isi dari Al Quran. Sebagaimana yang

BAB I PENDAHULUAN. samawi lain yang datang sebelumnya. Allah Swt. mewahyukan al-quran kepada

BAB 1 PENDAHULUAN. Membaca adalah pengolahan bacaan secara kritis-kreatif yang dialakukan

STUDI KOMPARASI KEMAMPUAN MEMBACA AL-QUR AN SISWA KELAS VIII ANTARA YANG BERASAL DARI MI DAN YANG BERASAL DARI SD DI MTs YAKTI TEGALREJO MAGELANG

UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR DAN KEAKTIFAN SISWA PADA PEMBELAJARAN FIQIH MATERI POKOK KETENTUAN QURBAN DENGAN MENGGUNAKAN CARD SORT

BAB I PENDAHULUAN. selesai sampai kapanpun, sepanjang ada kehidupan manusia di dunia ini, karena

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan yang berkualitas adalah pendidikan yang ditopang oleh empat

BAB I PENDAHULUAN. Al-Quran adalah kitab suci yang merupakan sumber utama dan utama

BAB III METODE PENELITIAN. ekstrakurikuler PAI di sekolah ini cukup tinggi dan beragam.

BAB I PENDAHULUAN. pengetahuan dan keterampilan yang berguna dalam menjalani hidup.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat guna Memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Islam dalam Ilmu Pendidikan Agama Islam

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Alquran adalah kalam Allah Swt yang diturunkan secara mutawatir kepada

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Al-Qur an merupakan kitab suci umat Islam yang berisi firman Allah


BAB I PENDAHULUAN. sekaligus Rasul terakhir yaitu Muhammad Saw. dengan perantaraan malaikat Jibril,

KOMPETENSI DASAR INDIKATOR:

PENGARUH MOTIVASI ORANG TUA TERHADAP MINAT SISWA MENGIKUTI PELAJARAN BACA TULIS AL-QUR AN DI SMP HASANUDDIN 7 SEMARANG SKRIPSI

SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan dalam Ilmu Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah

BAB I PENDAHULUAN. Allah swt Berfirman. dalam surat Al-Mujadallah ayat 11.

BAB I PENDAHULUAN. diyakini oleh setiap orang mukmin. Beriman kepada kitab Allah adalah salah satu

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan Agama Islam merupakan salah satu aspek penting dalam

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. posisi itu selalu didambakan oleh semua orang yang benar dan orang yang

BAB I PENDAHULUAN. Undang No. 20 Tahun 2003 Bab II Pasal 3 sebagai berikut. Hal ini sejalan pula dengan Hadist Rasulullah SAW dari Abu Hurairah r.a.

Oleh : SITI SURYANI NIM:

BAB I PENDAHULUAN. politik, sosial, dan lain sebagainya. Permasalahan-permasalahanan tersebut kerap

METODE PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI) BAGI ANAK TUNAGRAHITA DI SMPLB HJ SOEMIYATI HIMAWAN CANDISARI SEMARANG

BAB I PENDAHULUAN. dan ia adalah kitab yang selalu dipelihara. Setiap muslim percaya bahwa apa

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Tugas dan Syarat guna Memperoleh Gelar Sarjana dalam Ilmu Pendidikan Agama Islam

BAB III METODE PENELITIAN. dilakukan yaitu: penelitian lapangan, penelitian pustaka, dan penelitian

SMPN 3 Baradatu Way Kanan-Silabus PAI kelas /2011

BAB I PENDAHULUAN. mutawtir, yang ditulis di mushaf, dan membacanya adalah ibadah. 2

I. PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

KELAS V MADRASAH IBTIDAIYAH MANAHIJUL HUDA PENGGUNG DESA NGAGEL KEC. DUKUHSETI KAB. PATI TAHUN

BAB I PENDAHULUAN. Al-Baqarah, Ayat 151, Al-Qur an Terjemah Kudus, Menara Kudus, 2006, Hal 23

BAB I PENDAHULUAN. berkomunikasi dalam kehidupan sehari-hari. Menurut Abd al-majid,

BAB I PENDAHULUAN. dunia dan akhirat. Selain itu, menuntut ilmu adalah kewajiban bagi setiap orang dan

والنظرية الرتبوية اإلسالمية ادلستمد من الكتاب والسنة- أي منتشريع اإلسال م الكلي للوجود اإلنساين وعال قا ته با خلا لق والكوان واحلياة...

METODE PEMBELAJARAN ALQURAN HADIS DI MADRASAH IBTIDAIYAH NEGERI PANDAK DAUN KECAMATAN DAHA UTARA KABUPATEN HULU SUNGAI SELATAN OLEH SALMIAH

BAB 1 PENDAHULUAN. (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 1995), hlm M. Ngalim Purwanto, Ilmu Pendidikan Teoritis dan Praktis,

KALAM INSYA THALABI DALAM AL-QUR AN SURAT YUNUS (STUDI ANALISIS BALAGHAH) ARTIKEL. Oleh: DAHLIANI RETNO INDAH PURWANTI NIM: I1A213002

BAB I PENDAHULUAN. menghayati kandungan isinya. Buta aksara membaca al-qur an ini

SILABUS PEMBELAJARAN

BAB III METODE PENELITIAN. proses penelitian dan pemahaman yang berdasarkan pada metodologi yang

PERAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM MENANAMKAN NILAI-NILAI SHALAT KEPADA SISWA SMAN DI KOTA BANJARMASIN

BAB I PENDAHULUAN. dirumuskan itu bersifat abstrak sampai pada rumusan-rumusan yang dibentuk. khusus memudahkan pencapaian tujuan yang lebih tinggi.

BAB I PENDAHULUAN. tertentu saja, melainkan seluruh individu yang mengaku dirinya muslim. 1

A. LATAR BELAKANG MASALAH

BAB I PENDAHULUAN. tidak akan dapat beragama Islam dengan mudah tanpa melalui pendidikan, yaitu

BAB I PENDAHULUAN. dapat mengamalkan dan menjadikan Islam sebagai pandangan hidup. 1

BAB III METODE PENELITIAN

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan. Narasumber: DR. Ahmad Lutfi Fathullah, MA Video kajian materi ini dapat dilihat di

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Syarat. Memperoleh Gelar Sarjana dalam Ilmu Pendidikan Islam. Oleh : ROFIQOH N I M:

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) TAHUN PELAJARAN 2015/2016 SIKLUS 1

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan Judul. berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, dan mandiri.

BAB I PENDAHULUAN. terbelakang. Pendidikan harus benar-benar diarahkan untuk menghasilkan

BAB I PENDAHULUAN. Selain ayat al-qur an juga terdapat sunnah Rasulallah SAW yang berbunyi:

PENGARUH PENGETAHUAN AGAMA ISLAM TERHADAP RELIGIUSITAS PESERTA DIDIK SMP HASANUDDIN 4 MIJEN SEMARANG

Ibadah, (Jakarta : Amzah, 2010), Cet. II, hlm Ibadah..., hlm Abdul Aziz Muhammad Azzam, Abdul Wahib Sayyed Hawwas, Fiqih

BAB I PENDAHULUAN. persaingan di berbagai negara. Dengan bantuan dari berbagai media, pengetahuan

BAB I PENDAHULUAN. dan perkembangan bangsa. Pendidikan Agama Islam akan mengenalkan bangsa

BAB I PENDAHULUAN. dirumuskan itu bersifat abstrak sampai pada rumusan-rumusan yang dibentuk

UPAYA GURU PAI DALAM MENDISIPLINKAN SISWA DI SMP ISLAM NURUL HUDA PAJARAN PONCOKUSUMO MALANG TAHUN PELAJARAN SKRIPSI.

BAB I PENDAHULUAN. keseimbangan dan keserasian antara aspek-aspek material dan spiritual. Untuk

BAB I PENDAHULUAN. yang telah Allah turunkan kepada Rasul-Nya, Nabi mulia Muhammad SAW. Kitab suci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Mahfud Junaedi. Ilmu Pendidikan Islam Filsafat dan pengembangan. (Semarang : Rasail. 2010).

BAB I PENDAHULUAN. dirumuskan itu bersifat abstrak sampai pada rumusan-rumusan yang dibentuk

BAB V PEMBAHASAN. A. Penerapan Metode Usmani dalam Pembelajaran Membaca Al-Qur an di

Al-Qur an Al hadist Ijtihad

PENGARUH MOTIVASI BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MAPEL PAI DI SD N JADI SUMBER REMBANG

BAB I PENDAHULUAN. Sesungguhnya Kamilah yang menurunkan Al-Qur an, dan pasti Kami (pula) yang memeliharanya (Q.S. al-hijr/15: 9).

BAB I PENDAHULUAN. Islam memandang manusia sebagai makhluk yang termulia dan sempurna. Ia

HUBUNGAN ANTARA BIMBINGAN ORANG TUA ASPEK KEAGAMAAN DENGAN KEMAMPUAN MEMBACA AL- QUR AN SISWA KELAS X SMA WALISONGO SEMARANG TAHUN AJARAN 2013/2014

BAB I PENDAHULUAN. digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

PENERAPAN METODE DEMONSTRASI PADA MATERI GAYA DALAM PEMBELAJARAN IPA KELAS IV MIS AHMAD DENAN BANJARMASIN OLEH ABDULLAH

PENGGUNAAN STRATEGI POSTER COMMENT PADA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA SISWA MI TPI KERAMAT BANJARMASIN OLEH NIDAWATI

PENERAPAN METODE MURAJA AH PADA HAFALAN SURAH-SURAH PENDEK DI MADRASAH IBTIDAIYAH AL-MUHAJIRIN BANJARMASIN OLEH ANITA

BAB III METODE PENELITIAN

BAGI SISWA KELAS IV MI AL-MUJAHIDIN GUMALAR ADIWERNA TEGAL.

AL QUR AN SEBAGAI PEDOMAN BAGI MANUSIA

BAB I PENDAHULUAN. masa sekarang maupun di masa yang akan datang. Pendidikan memberikan

SILABUS PEMBELAJARAN

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Membaca al-qur an merupakan keharusan setiap muslim. Membaca al- Qur an tidak seperti membaca kitab/buku yang lain. Untuk membaca al-qur an dengan baik dan benar harus mengetahui ilmu tajwid. Selain itu seorang yang belajar membaca al-qur an harus memiliki guru yang sanadnya sampai kepada Nabi Muhammad saw. Secara Lahir Nabi saw belajar dengan Jibril secara langsung atau (musyafahah) pada saat setiap turun ayat, sekalipun substansinya yang mengajarkannya adalah Allah swt. Demikian juga Nabi belajar pada Jibril saat tadarus setiap bulan suci Ramadhan untuk memeriksa kebenaran bacaan al-qur an. 1 Dalam al-qur an Allah berfirman: لا تح ر ك ب ه ل س ان ك ل ت ع ج ل ب ه ( ١٦ )إ ن ع ل ي ن ا جم ع ه و ق ر آن ه ( ١٧ )ف ا ذ ا ق ر أ ن اه ف ات ب ع ق ر آن ه ( ١٨ )ثم إ ن ع ل ي ن ا ب ي ان ه (١٩) Janganlah kamu gerakkan lidahmu untuk (membaca) Al Quran karena hendak cepat-cepat (menguasai)nya. Sesungguhnya atas tanggungan Kamilah mengumpulkannya (di dadamu) dan (membuatmu pandai) membacanya. Apabila Kami telah selesai membacakannya Maka ikutilah bacaannya itu. Kemudian, Sesungguhnya atas tanggungan kamilah penjelasannya. (Q.S. al- Qiyamah/75: 16-19) 2 Membaca al-qur an telah dilakukan sejak wahyu diturunkan kepada Nabi Muhammad saw dan beliaulah orang pertama kali yang membacanya, kemudian diikuti dan diajarkan kepada para sahabat. Sahabat yang dihadapi Rasulullah tidak hanya terdiri dari satu suku saja, akan tetapi dari berbagai suku yang berbeda, karakter dan dialek yang berbeda pula. Oleh karena itu, dalam mengajarkan al- 1 Abdul Majid Khon, Praktikum Qira at (Keanehan Bacaan Al Qur an Qira at Ashim dari Hafash), (Jakarta: Amzah, 2008), hlm. 39 2 Departemen Agama RI, Al Qur an dan Terjemahannya, (Jakarta: Bumi Aksara, 2002), hlm. 577 1

Quran, Rasulullah tidak memaksakan kehendaknya, akan tetapi boleh dibaca beragam asal tidak mengubah arti yang sesungguhnya. 3 Yang sekarang kita kenal dengan ilmu Qira ah. Mata pelajaran al-qur an Hadits di Madrasah Ibtidaiyah maupun de sekolah dasar yang berbasis islam adalah salah satu mata pelajaran PAI yang menekankan pada kemampuan membaca dan menulis al-qur an dan hadits dengan benar, dan hadis-hadis tentang akhlak terpuji untuk diamalkan dalam kehidupan sehari-hari melalui keteladanan dan pembiasaan. 4 Di MI Al Muta allimin pelajaran al-qur an hadits menjadi salah satu mata pelajaran yang utama, karena kemampuan peserta didik dalam membaca al-qur an mempengaruhi untuk dapat naik ke jenjang yang lebih tinggi. Berdasarkan permasalahan di atas penulis tertarik untuk mengadakan riset dengan judul: Studi Deskripsi Tentang Kemampuan Membaca Al-Qur an Mata Pelajaran Al-Qur an Hadits Siswa Kelas V Madrasah Ibtidaiyah Al Muta allimin Meteseh Kec. Tembalang Semarang Tahun 2010. B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang di atas, terdapat satu hal yang akan dijadikan sebagai rumusan masalah dalam penelitian ini, yaitu Bagaimana Kemampuan Membaca Al-Qur an Mata Pelajaran Al-Qur an Hadits Siswa Kelas V Madrasah Ibtidaiyah Al Muta allimin Meteseh Kec. Tembalang Semarang Tahun 2010? C. Tujuan dan Kegunaan Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui Kemampuan Membaca Al-Qur an Mata Pelajaran Al-Qur an Hadits Siswa Kelas V Madrasah Ibtidaiyah Al Muta allimin Meteseh Kec. Tembalang Semarang Tahun 2010. 3 Abdul Majid Khon, Praktikum Qira at (Keanehan Bacaan Al Qur an Qira at Ashim dari Hafash), hlm. 32 4 Abdul Majid Khon, Analisis Materi Al Qur an Hadits, (Jakarta: Jurnal Tarbiyah dan Keguruan UIN Jakarta, 2010), hlm. 2 2

D. Manfaat Penelitian Manfaat penelitian ini adalah: 1. Secara Teoritis: - Sebagai referensi peneliti berikutnya. 2. Secara praktis: a) Untuk siswa - Mengetahui kemampuan membaca al-qur an masing-masing. - Meningkatkan kemampuan membaca al Qur an. b) Untuk guru - Mengetahui kemampuan bacaan siswanya. - Dapat memperbaiki guru dalam proses pembelajaran yang lebih baik. c) Untuk madrasah Hasil penelitian ini dapat dipergunakan sebagai bahan bacaan untuk peningkatan mutu Madrasah. E. Penegasan Istilah Sebagai tindakan pencegahan untuk menghindari kemungkinan kesalahan pembaca di sini dihadirkan arti dari beberapa istilah yang cukup penting dalam judul sebagai pembatasan penafsiran. 1. Kemampuan Kemampuan berarti kesanggupan, kecakapan, kekuatan. 5 Kemampuan dalam hal ini adalah kemampuan membaca al Qur an. 2. Membaca Membaca adalah melihat serta memahami isi dari apa yang tertulis (dengan melisankan atau hanya dengan hati), dapat juga diartikan mengeja atau melafalkan apa yang ditulis. 6 Yang dimaksud membaca di sini adalah membaca Al Qur an. 5 Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Kamus Besar Bahasa Indonesia,(Bandung: Balai Pustaka, 1990), hlm.707 6 Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Kamus Besar Bahasa Indonesia, hlm. 62. 3

3. Al Qur an Al-Qur an secara etimologi diambil dari kata : ق ر أ يق ر أ ق ر اء ة و ق ر آن ا yang berarti sesuatu yang dibaca ( (المقروء. jadi, arti al-qur an secara lughowi adalah sesuatu yang dibaca. Secara terminologi al Qur an, sebagaimana disepakati oleh para ulama dan ahli ushul fikih adalah sebagai berikut: Al-Qur an adalah kalam Allah yang mengandung mukjizat (sesuatu yang luar biasa yang melemahkan lawan) diturunkan kepada penghulu para nabi dan rasul (yaitu nabi Muhammad saw) melalui malaikat Jibril yang tertulis pada mushaf, yang diriwayatkan kepada kita secara mutawatir, dinilai ibadah membacanya, yang dimulai dari surat al fatihah dan diakhiri surat an Nas. 7 4. Siswa kelas V MI Al Muta allimin Siswa kelas V MI Al Muta allimin yang dimaksud adalah siswa yang pada tahun ajaran 2010/2011 tercatat sebagai siswa di kelas V MI Al Muta allimin Meteseh Tembalang Semarang. F. Kajian Pustaka Pentingnya kajian pustaka dalam penelitian yang akan dilakukan adalah sebagai upaya penelusuran karya yang dihasilkan sebelumnya yang ada hubungannya dengan penelitian yang akan dilakukan. Lebih lanjut kajian pustaka ini dimaksudkan untuk membuktikan keotentikan (keaslian) penelitian, bahwa permasalahan dalam penelitian ini belum pernah dilakukan oleh peneliti sebelumnya. Penulis telah melakukan pengecekan terhadap tempat sebagaimana dimaksudkan sebagai objek penelitian ini. Ternyata penelitian yang aka penulis lakukan belum pernah dilakukan di tempat penelitian tersebut. Skripsi yang penulis temukan adalah: 1. Penelitian yang dilakukan oleh Siswoyo (NIM: 3104127). Penerapan Strategi Klasikal Baca Simak pada Pembelajaran Membaca al-quran di Kelas VIII SMP 7 Abdul Majid Khon, Analisis Materi Al Qur an Hadits, hlm. 1 4

Hasanuddin 05 Semarang. Hasil penelitian menunjukkan penerapan strategi klasikal baca simak Pada Kelas VIII SMP Hasanuddin 05 Semarang dilakukan dalam beberapa siklus yang orientasi proses pembelajarannya dengan melakukan proses pembacaan QS al-quraisy dan al-insyiraḥ dengan saling menyimak antara peserta didik yang satu dengan peserta didik yang lain baik dalam sistem kelompok belajar maupun salah satu perwakilan atau setiap peserta didik maju kedepan kelas untuk membaca QS al-quraisy dan al-insyiraḥ dan di simak teman lainnya, di sini posisi guru lebih banyak memberikan motivasi belajar peserta didik dan membenarkan kesalahan peserta didik dalam bacaan dengan membaca QS al-quraisy dan al-insyiraḥ kembali dan didengar oleh peserta didik. 8 2. Penelitian yang dilakukan oleh Sri Hanipatin (NIM: 3101225). Studi Komparasi Kemampuan Membaca Al-Qur an Siswa Kelas II Antara Yang Berasal Dari MI dan Yang Berasal Dari SD Di SMP H. Isriati Biturrahman Semarang. Pengujian hipotesis penelitian menunjukkan bahwa: (1) Kemampuan membaca Al-Qur an siswa kelas II yang berasal dari MI rata-ratanya adalah 73,857 (dibulatkan menjadi 74) dikategorikan cukup terletak pada interval 73 80 dan frekuensi 35,715 %. Kemampuan membaca Al-Qur an siswa kelas II yang berasal dari SD rata-ratanya adalah 61,571 (dibulatkan menjadi 62) dikategorikan cukup terletak pada interval 58 66 dan frekuensi 21,429 %. Sementara itu, berdasarkan hasil uji hipotesis dengan menggunakan analisis t-tes dapat diketahui bahwa t0 = 2,789; (2) berdasarkan hasil uji hipotesis t-tes dapat diketahui bahwa t0 = 2,789 >tt pada taraf signifikan t 0.01 (1: 26) = 2,056 maupun pada t 0,05 (1: 26) = 2,779. Maka dapat disimpulkan bahwa t- observasi tersebut signifikan; (3) Ada perbedaan kemampuan membaca Al-Qur an siswa kelas II antara yang berasal dari MI dan yang berasal dari SD. 9 8 Siswoyo, Penerapan Strategi Klasikal Baca Simak pada Pembelajaran Membaca al- Quran di Kelas VIII SMP Hasanuddin 05 Semarang, skripsi Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo Semarang, (Semarang; perpustakaan Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo Semarang, 2009), hal. 69 9 Sri Hanipatin, Studi Komparasi Kemampuan Membaca Al-Qur an Siswa Kelas II Antara Yang Berasal Dari MI dan Yang Berasal Dari SD Di SMP H. Isriati Biturrahman Semarang, skripsi Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo Semarang, (Semarang; perpustakaan Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo Semarang, 2009), hal. 70 5

3. Penelitian yang dilakukan oleh Kuseni (NIM: 3104113), Upaya Meningkatkan motivasi anak dalam Membaca AI Qur'an di TPQ al Azhar Ngaliyan Semarang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (I) Pemberian motivasi kapada santri untuk belajar membaca al Qur'an di TPQ al Azhar Ngaliyan Semarang boleh dikatakan cukup baik. Hal ini dapat dilihat pada antusias para santri dalam mengikuti pelajaran di kelas, serta bertambahnya santri pada kelas atasnya, juga kehadiran santri ketika mengikuti pelajaran ini merupakan indikasi dari adanya pemberian motivasi terutama pemberian motivasi saingan antar individu dalam hal ini memudahkan santri untuk bisa naik kelas kapan saja tanpa harus menunggu lewat semesteran. (2) Upaya meningkatkan motivasi anak dalam membaca al Qur'an di TPQ al Azhar sudah dapat dikatakan efektif walaupun didukung sarana yang masih sederhana dan sebagian kelas masih menempati serambi masjid. Setidaknya dengan menggunakan langkah atau metode yang diterapkan bagi setiap kelas yaitu pemberian motivasi para santri dan menyelenggarakan kegiatan lainnya seperti kcgiatan pengajian bagi santri setiap Kamis akhir bulan. Adapun pemberian motivasi kepada santri dilakukan oleh para ustadz langsung, kecuali pada saat tertentu dengan mendatangkan penceramah dari luar atau bisa juga oleh pihak pengurus TPQ, tidak hanya itu saja pemberian motivasi yang lain yaitu dengan menyelenggarakan kegiatan-kegiatan yang diharapkan dapat meningkatkan motivasi anak untuk terus belajar membaca al-qur'an. (3) Faktor-faktor, baik yang mendukung maupun menghambat upaya meningkatkan motivasi anak dalam membaca al Qur'an di TPQ al Azhar sangat kompleks, namun kendala tersebut bukan tidak mungkin untuk tidak bisa diatasi berkat koordinasi dari berbagai pihak masih terjalin dengan baik. 10 Penelitian di atas mempunyai kesamaan dengan penelitian peneliti yaitu membahas tentang membaca al-qur'an namun peneliti memfokuskan pada kemampuan membaca al-qur'an mata pelajaran al-qur an Hadits yang tentunya berbeda dengan penelitian di atas baik kajian maupun hasil yang diperoleh. 10 Kuseni, Upaya Meningkatkan motivasi anak dalam Membaca AI Qur'an di TPQ al Azhar Ngaliyan Semarang, skripsi Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo Semarang, (Semarang; perpustakaan Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo Semarang, 2009), hal. 52 6

G. Metode Penelitian 1. Pendekatan penelitian Yang dimaksud dengan pendekatan disini adalah metode atau cara mengadakan penelitian. 11 Penentuan pendekatan ini sangat menentukan subjek penelitian yang akan diteliti, dan sekaligus menentukan subjek penelitian atau sumber dimana kita akan memperoleh data. Berdasarkan permasalahan di atas, penulis menggolongkan rancangan penelitian sebagai berikut: a. Penelitian deskriptif (descriptive research) Penelitian deskriptif yaitu penelitian yang berusaha untuk menuturkan pemecahan masalah yang ada sekarang berdasarkan data-data, juga menyajikan data, menganalisis dan menginterpretasi. 12 Untuk itu peneliti menggunakan penelitian deskriptif untuk memberikan gambaran kemampuan membaca al Qur an b. Penelitian lapangan (field research) Penelitian lapangan (field research) yaitu penelitian yang dilakukan di medan, tempat terjadinya gejala-gejala yang diselidiki. 13 c. Penelitian tindakan (action research) Penelitian tindakan merupakan penelitian yang dilakukan dengan cara peneliti menguji sendiri yang akan diteliti. Peneliti di sini akan menguji sendiri kemampuan membaca al-qur an dengan surat yang sudah ditentukan. 2. Metode pengumpulan data a. Wawancara (interview) Salah satu metode pengumpul data dilakukan melalui wawancara, yaitu suatu kegiatan dilakukan untuk mendapatkan informasi secara langsung dengan mengungkapkan pertanyaan-pertanyaan pada para 11 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian suatu Pendekatan praktek, (Yogyakarta: Rineka Cipta, 2002), cet XII, hlm. 23 12 Cholid Narbuko (ed), Metodologi Penelitian, (Jakarta : Bumi Aksara, 2005), cet. VII, hlm. 44 13 Sutrisno Hadi, Metodologi Research I, Yogyakarta, Fakultas Psikologi UGM, 1987, hlm. 2 7

responden. Wawancara bermakna berhadapan langsung antara interviewer dengan responden, dan kegiatannya dilakukan secara lisan. 14 Metode ini digunakan untuk memperoleh data-data sumber yang bersangkutan, dengan cara mewawancarai warga sekolah MI Al Muta allimin. b. Observasi Bentuk alat pengumpul data yang lain dilakukan dengan cara observasi/pengamatan. Observasi dilakukan sesuai dengan kebutuhan peneliti mengingat tidak setiap penelitian menggunakan alat pengumpul data demikian. Pengamatan atau observasi dilakukan memakan waktu yang lebih lama apabila ingin melihat suatu proses perubahan, dan pengamatan dilakukan dapat tanpa suatu pemberitahuan khusus atau dapat pula sebaliknya. Observasi adalah pengamatan yang dilakukan secara sengaja, sistematis mengenai fenomena sosial dengan gejala-gejala psikis untuk kemudian dilakukan pencatatan. 15 Metode ini peneliti gunakan untuk memperoleh data tentang gambaran umum MI Al Muta allimin Meteseh Tembalang Semarang. c. Dokumentasi Dokumen merupakan catatan peristiwa yang sudah berlalu. Dokumen bisa berbentuk tulisan, gambar, atau karya-karya monumental dari seseorang. Dokumen berbentuk tulisan misalnya catatan harian, sejarah kehidupan, ceritera, biografi, peraturan, kebijakan. Dokumen yang berbentuk gambar, misalnya foto, gambar hidup, sketsa dan lain-lain. Dokumen yang berbentuk karya misalnya karya seni, yang dapat berupa gambar, patung, film, dan lain-lain. Studi dokumen merupakan pelengkap dari penggunaan metode observasi dan wawancara dalam penelitian kualitatif. 16 14 P. Joko Subagyo, Metode Penelitian Dalam Teori Dan Praktek, (Jakarta: Rineka Cipta, 2006), cet. V, hlm. 39 15 P. Joko Subagyo, Metode Penelitian Dalam Teori Dan Praktek, hlm. 62 16 Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D, (Bandung: Alfabeta, 2006), cet. II, hlm. 329 8

Metode dokumentasi ini digunakan untuk memperoleh data yang bersifat dokumentasi, yaitu demografi MI Al Muta allimin Meteseh Tembalang Semarang, salah satunya data jumlah guru, murid MI Al Muta allimin. 3. Metode analisis data Berdasarkan jenis permasalahan untuk mengetahui status dan mendeskripsikan fenomena. Penulis memilih jenis data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang dapat diamati. 17 Penelitian ini menggunakan metode riset lapangan dengan teknik analisis non statistik (analisis deskriptif) dengan pendekatan kualitatif. Data penelitian yang penulis dapatkan, kemudian dianalisis dengan menggunakan pendekatan induktif dengan alasan lebih dapat menguraikan latar secara penuh dan dapat membuat keputusan sedetail-detailnya. Dari permasalahan yang telah penulis paparkan sebelumnya untuk mengetahui kemampuan membaca al Qur an, penulis mengadakan observasi langsung kemampuan membaca al Qur an. Sesuai pengamatan dan data-data serta informasi yang diperoleh penulis dapat menyimpulkan kemampuan membaca al Qur an. 2001), hlm. 3 17 Lexy J. moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif, (Bandung : PT. Remaja Rosdakarya, 9