BAB 6 PENUTUP 6.1 KESIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan diperoleh kesimpulan : 1. Tarikan perjalanan pada kawasan bandara dibagi menjadi 3 (tiga) yaitu perjalanan masuk, perjalanan keluar dan perjalanan total (masuk dan keluar) diharapkan mendapatkan sebuah model yang lebih baik terkait dengan adanya pengaruh tata guna lahan bandara terhadap tarikan perjalanan yang ditimbulkan yaitu trip production (bangkitan perjalanan) dan trip attraction (tarikan perjalanan). Variabel bebas meliputi penumpang masuk (X 1.1 dan X 1.2 ), penumpang keluar (X 2.1 dan X 2.2 ), pergerakan pesawat besar (X 3.1 dan X 3.2 ) dan pergerakan pesawat kecil (X 4.1 dan X 4.2 ). Hubungan dan pengaruh terhadap tarikan perjalanan masing-masing bandara, yaitu : A) Bandar udara Supadio, Pontianak a) Perjalanan masuk (Y supadio masuk ) yang mempunyai hubungan kuat dan berpengaruh adalah penumpang masuk (X 1.1 ), penumpang keluar (X 2.1 ) dan pergerakan pesawat besar (X 3.1 ); b) Perjalanan keluar (Y supadio keluar ) yang mempunyai hubungan kuat dan berpengaruh adalah penumpang masuk (X 1.1 ), penumpang keluar (X 2.1 ) dan pergerakan pesawat besar (X 3.1 ); c) Perjalanan total (masuk dan keluar) (Y supadio total ) yang mempunyai hubungan kuat dan berpengaruh adalah penumpang masuk (X 1.1 ), penumpang keluar (X 2.1 ) dan pergerakan pesawat besar (X 3.1 ). B) Bandar udara Depati Amir, Pangkalpinang a) Perjalanan masuk (Y depatiamir masuk ) yang mempunyai hubungan kuat dan berpengaruh adalah penumpang masuk (X 1.2 ), penumpang keluar (X 2.2 ) dan pergerakan pesawat besar (X 3.2 ); 173
b) Perjalanan keluar (Y depatiamir keluar ) yang mempunyai hubungan kuat dan berpengaruh adalah penumpang masuk (X 1.2 ), penumpang keluar (X 2.2 ) dan pergerakan pesawat besar (X 3.2 ); c) Perjalanan total (masuk dan keluar) (Y depatiamir total ) yang mempunyai hubungan kuat dan berpengaruh adalah penumpang masuk (X 1.2 ), penumpang keluar (X 2.2 ) dan pergerakan pesawat besar (X 3.2 ). 2. Hasil pemodelan dapat diketahui nilai koefisien model masing-masing bandara : A) Bandar udara Supadio, Pontianak a) Perjalanan masuk (Y supadio masuk ) nilai koefisien determinasi yang diperbaiki (R 2 -adjusted) sebesar 0.787 atau sebesar 78,7% artinya perjalanan masuk dapat diterangkan oleh variabel penumpang masuk (X 1.1 ), penumpang keluar (X 2.1 ) dan pergerakan pesawat besar (X 3.1 ), sedangkan sisanya 21,3% diterangkan variabel lain. Konstanta sebesar 45.465 artinya jika penumpang masuk, penumpang keluar dan pergerakan pesawat besar nilainya adalah nol (0), maka nilai perjalanan masuk sebesar 45.465 perjalanan (smp/jam), sedangkan koefisien regresi variabel penumpang masuk sebesar 0,524 artinya jika variabel bebas lainnya tetap dan penumpang masuk mengalami kenaikan sebesar 1 orang, maka perjalanan masuk akan naik 0,524 perjalanan (smp/jam), jika penumpang keluar sebesar 0,140, maka perjalanan masuk akan naik sebesar 0,140 perjalanan (smp/jam) dan koefisien regresi pergerakan pesawat besar sebesar 16,61, maka perjalanan masuk akan naik sebesar 16,61 perjalanan (smp/jam). b) Perjalanan keluar (Y supadio keluar ) nilai koefisien determinasi yang diperbaiki (R 2 -adjusted) sebesar 0.742 atau sebesar 74,2% artinya perjalanan keluar dapat diterangkan oleh variabel penumpang masuk (X 1.1 ), penumpang keluar (X 2.1 ) dan pergerakan pesawat besar (X 3.1 ), sedangkan sisanya 25,8% diterangkan variabel lain. Konstanta sebesar 44.459 artinya jika penumpang masuk, penumpang keluar 174
dan pergerakan pesawat besar nilainya adalah nol (0), maka nilai perjalanan keluar sebesar 44.459 perjalanan (smp/jam), sedangkan koefisien regresi variabel penumpang masuk sebesar 0,483 artinya jika variabel bebas lainnya tetap dan penumpang masuk mengalami kenaikan sebesar 1 orang, maka perjalanan keluar akan naik 0,483 perjalanan (smp/jam), jika penumpang keluar sebesar 0,231, maka perjalanan keluar akan naik sebesar 0,231 perjalanan (smp/jam) dan koefisien regresi pergerakan pesawat besar sebesar 14,05, maka perjalanan keluar akan naik sebesar 14,05 perjalanan (smp/jam). c) Perjalanan total (masuk dan keluar) (Y supadio total ) nilai koefisien determinasi yang diperbaiki (R 2 -adjusted) sebesar 0.819 atau sebesar 81,9% artinya perjalanan total dapat diterangkan oleh variabel penumpang masuk (X 1.1 ), penumpang keluar (X 2.1 ) dan pergerakan pesawat besar (X 3.1 ), sedangkan sisanya 18,1% diterangkan variabel lain. Konstanta sebesar 89.924 artinya jika penumpang masuk, penumpang keluar dan pergerakan pesawat besar nilainya adalah nol (0), maka nilai perjalanan total sebesar 89.924 perjalanan (smp/jam), sedangkan koefisien regresi variabel penumpang masuk sebesar 1,007 artinya jika variabel bebas lainnya tetap dan penumpang masuk mengalami kenaikan sebesar 1 orang, maka perjalanan total akan naik 1,007 perjalanan (smp/jam), jika penumpang keluar sebesar 0,371, maka perjalanan total akan naik sebesar 0,371 perjalanan (smp/jam) dan koefisien regresi pergerakan pesawat besar sebesar 30,66, maka perjalanan total akan naik sebesar 30,66 perjalanan (smp/jam). B) Bandar udara Depati Amir, Pangkalpinang a) Perjalanan masuk (Y depatiamir masuk ) nilai koefisien determinasi yang diperbaiki (R 2 -adjusted) sebesar 0.827 atau sebesar 82,7% artinya perjalanan masuk dapat diterangkan oleh variabel penumpang masuk (X 1.2 ), penumpang keluar (X 2.2 ) dan pergerakan pesawat besar (X 3.2 ), 175
sedangkan sisanya 17,3% diterangkan variabel lain. Konstanta sebesar 44.732 artinya jika penumpang masuk, penumpang keluar dan pergerakan pesawat besar nilainya adalah nol (0), maka nilai perjalanan masuk sebesar 44.732 perjalanan (smp/jam), sedangkan koefisien regresi variabel penumpang masuk sebesar 0,333 artinya jika variabel bebas lainnya tetap dan penumpang masuk mengalami kenaikan sebesar 1 orang, maka perjalanan masuk akan naik 0,333 perjalanan (smp/jam), jika penumpang keluar sebesar 0,273, maka perjalanan masuk akan naik sebesar 0,273 perjalanan (smp/jam) dan koefisien regresi pergerakan pesawat besar sebesar 16,28, maka perjalanan masuk akan naik sebesar 16,28 perjalanan (smp/jam). b) Perjalanan keluar (Y depatiamir keluar ) nilai koefisien determinasi yang diperbaiki (R 2 -adjusted) sebesar 0.824 atau sebesar 82,4% artinya perjalanan keluar dapat diterangkan oleh variabel penumpang masuk (X 1.2 ), penumpang keluar (X 2.2 ) dan pergerakan pesawat besar (X 3.2 ), sedangkan sisanya 17,6% diterangkan variabel lain. Konstanta sebesar 27.225 artinya jika penumpang masuk, penumpang keluar dan pergerakan pesawat besar nilainya adalah nol (0), maka nilai perjalanan keluar sebesar 27.225 perjalanan (smp/jam), sedangkan koefisien regresi variabel penumpang masuk sebesar 0,405 artinya jika variabel bebas lainnya tetap dan penumpang masuk mengalami kenaikan sebesar 1 orang, maka perjalanan keluar akan naik 0,405 perjalanan (smp/jam), jika penumpang keluar sebesar 0,355, maka perjalanan keluar akan naik sebesar 0,355 perjalanan (smp/jam) dan koefisien regresi pergerakan pesawat besar sebesar 11,49, maka perjalanan keluar akan naik sebesar 11,49 perjalanan (smp/jam). c) Perjalanan total (masuk dan keluar) (Y depatiamir total ) nilai koefisien determinasi yang diperbaiki (R 2 -adjusted) sebesar 0.856 atau sebesar 85,6% artinya perjalanan total dapat diterangkan oleh variabel penumpang masuk (X 1.2 ), penumpang keluar (X 2.2 ) dan pergerakan pesawat besar (X 3.2 ), sedangkan sisanya 14,4% diterangkan variabel 176
lain. Konstanta sebesar 61.957 artinya jika penumpang masuk, penumpang keluar dan pergerakan pesawat besar nilainya adalah nol (0), maka nilai perjalanan total sebesar 61.957 perjalanan (smp/jam), sedangkan koefisien regresi variabel penumpang masuk sebesar 0,739 artinya jika variabel bebas lainnya tetap dan penumpang masuk mengalami kenaikan sebesar 1 orang, maka perjalanan total akan naik 0,739 perjalanan (smp/jam), jika penumpang keluar sebesar 0,628, maka perjalanan total akan naik sebesar 0,628 perjalanan (smp/jam) dan koefisien regresi pergerakan pesawat besar sebesar 27,77, maka perjalanan total akan naik sebesar 27,77 perjalanan (smp/jam). 3. Tingkat tarikan perjalanan (trip generation rate) menggunakan (dua) metode yaitu analisa regresi linear sederhana dan analisa rata-rata, sehingga didapatkan suatu persamaan dan nilai rata-rata yaitu perjalanan jam sibuk dan perjalanan harian gabungan 2 (dua) bandara yaitu bandara Supadio dan bandara Depati Amir. Hasil analisa trip generation rate dan ketepatan model dengan MAPE (Mean Absolute Percentage Error) adalah : a) Hasil Model regresi perjalanan jam sibuk (Y jam sibuk ) terhadap penumpang jam sibuk (X8) dengan koefisien determinasi sebesar 0,894 dengan nilai MAPE sebesar 1,98%. Nilai analisis rata-rata sebesar 1,72 perjalanan jam sibuk per penumpang jam sibuk dengan nilai MAPE sebesar 18,75%. Nilai MAPE hasil analisa regresi linear sederhana lebih kecil dari nilai MAPE hasil analisa rata-rata (1,98% < 18,75%), maka model hasil analisis regresi linear sederhana dapat digunakan sebagai peramalan. b) Model regresi perjalanan jam sibuk (Y jam sibuk ) terhadap pergerakan pesawat jam sibuk (X6) dengan koefisien determinasi sebesar 0,894 dengan nilai MAPE sebesar 1,98%. Nilai analisis rata-rata sebesar 62,15 perjalanan jam puncak per pergerakan pesawat jam sibuk dengan nilai MAPE sebesar 3,34%. Nilai MAPE hasil analisa regresi linear sederhana lebih kecil dari nilai MAPE hasil analisa rata-rata (1,98% < 3,34%), 177
maka model hasil analisis regresi linear sederhana dapat digunakan sebagai peramalan. c) Model regresi perjalanan jam sibuk (Y jam sibuk ) terhadap luas terminal penumpang (X9) dengan koefisien determinasi sebesar 0,894 dengan nilai MAPE sebesar 1,98%. Nilai analisis rata-rata sebesar sebesar 0,10 perjalanan jam sibuk per luasan terminal penumpang dengan nilai MAPE sebesar 60,16%. Nilai MAPE hasil analisis regresi linear sederhana lebih kecil dari nilai MAPE hasil analisa rata-rata (1,98% < 60,16%), maka model hasil analisis regresi linear sederhana dapat digunakan sebagai peramalan. d) Model regresi perjalanan harian (Y harian ) terhadap penumpang hari sibuk (X7) dengan koefisien determinasi sebesar 0,998 dengan nilai MAPE sebesar 0,73%. Nilai analisis rata-rata sebesar 0,87 perjalanan harian per penumpang hari sibuk dengan nilai MAPE sebesar 7,86%. Nilai MAPE analisis regresi linear sederhana lebih kecil dari nilai MAPE hasil analisa rata-rata (0,73% < 7,86%), maka model analisis regresi linear sederhana dapat digunakan sebagai peramalan. e) Model regresi perjalanan harian (Y harian ) terhadap pergerakan pesawat harian (X5) dengan koefisien determinasi sebesar 0,998 dengan nilai MAPE sebesar 0,73%. Nilai analisis rata-rata sebesar 119,90 perjalanan hari sibuk per pergerakan pesawat harian dengan nilai MAPE sebesar 12,49%. Nilai MAPE hasil analisis regresi linear sederhana lebih kecil dari nilai MAPE hasil analisa rata-rata (0,73% < 12,49%), maka model analisis regresi linear sederhana dapat digunakan sebagai peramalan. f) Model regresi perjalanan harian (Y harian ) terhadap luas terminal penumpang (X9) dengan koefisien determinasi sebesar 0,998 dengan nilai MAPE sebesar 0,73%. Nilai analisis rata-rata sebesar 0,95 perjalanan harian per luasan terminal penumpang dengan nilai MAPE sebesar 44,91%. Nilai MAPE lebih kecil dari nilai MAPE hasil analisa rata-rata (0,73% < 44,91%), maka model hasil analisis regresi linear sederhana dapat digunakan sebagai peramalan. 178
4. Hasil penelitian model tarikan perjalanan pada kawasan bandara, dengan studi kasus 2 (dua) bandara, bahwa intensitas penggunaan lahan bandara mengakibatkan tarikan perjalanan yaitu : a. Prosentase kendaraan yang masuk dan keluar bandara didominasi oleh kendaraan ringan dengan prosentase rata-rata sebesar 86,8%, sedangkan prosentase rata-rata sepeda motor sebesar 12,5% dan kendaraan berat (bis) sebesar 0,62%. b. Perjalanan masuk dan keluar kawasan bandara dipengaruhi oleh penumpang masuk, penumpang keluar dan pergerakan pesawat besar dengan nilai rata-rata koefisien determinasai (R 2 ) sebesar 80,9%. Sedangkan pergerakan pesawat kecil (X4) tidak berpengaruh terhadap tarikan perjalanan pada kawasan bandara dikarenakan jumlah pergerakan pesawat kecil prosentasenya kecil dibandingkan dengan pergerakan pesawat besar yaitu hanya 23 % di bandara Supadio dan 15% di bandara Depati Amir, serta jadwal pergerakan pesawat kecil tidak setiap jam sehingga beberapa jam nilainya nol. c. Peramalan tarikan perjalanan yaitu perjalanan jam sibuk dan perjalanan harian terhadap penumpang jam sibuk, penumpang hari sibuk, pergerakan pesawat jam sibuk dan pergerakan pesawat harian serta luas terminal penumpang, berdasarkan hasil perhitungan trip generation rate didapat persamaan dengan MAPE (Mean Absolute Percentage Error) antara Y observasi dan Y model nilainya dibawah 20% (model dikatakan baik), sehingga persamaan tersebut dapat direkomendasikan untuk peramalan perjalanan, apabila akan dilakukan pengembangan bandara. 179
6.2 SARAN Berdasarkan hasil penelitian, disarankan : 1) Untuk mendapatkan model dan nilai terbaik, penelitian selanjutnya diharapkan dapat memperbanyak wilayah studi dan lokasinya merata seluruh Indonesia, sehingga model dan nilai tingkat tarikan perjalanan (trip generation rate) dapat dijadikan acuan dalam pengembangan suatu kawasan bandara. 2) Dalam merumuskan kebijakan perencanaan dan manajemen lalu lintas di dalam dan di sekitar bandara, Pemerintah dan pengelola bandara diharapkan mempertimbangkan pengaruh tata guna lahan dengan potensi bangkitan dan tarikan perjalanan, sehingga perencanaan infrastruktur dibidang transportasi dapat mendukung perkembangan peruntukan lahan kawasan bandara. 180