PAKET 1 MEMBANGUN PERSPEKTIF INKLUSI GENDER DAN SOSIAL (120 ) 1
Kompetensi Dasar: Di akhir sesi paket ini peserta dh diharapkan mampu: memahami konsep GSI memahami relevansi GSI dalam Pendidikan memahami kebijakan nasional dan internasional pendukung implementasi GSI 2
Indikator: Di akhir sesi paket ini peserta diharapkan: mampu menjelaskan pengertian inklusi gender, inklusi sosial mampu p mengidentifikasi tujuan dan sasaran GSI Mampu p mengidentifikasi konvensi nasional dan internasional tentang GSI 3
MATERI POKOK Konsep GSI : Pengertian GSI Tujuan dan Sasaran a GSI Konvensi Nasional dan Internasional tentang GSI 4
Langkah-Langkah Kegiatan Pengantar (10 ) Curah Pendapat (15 ) Diskusi Kelompok (30 ) Presentasi t i dan Tanggapan (25 ) Penguatan (20 ) Refleksi (5 ) 5
Curah Pendapat (15 ) Apa saja kondisi sosial yang ada di masyarakat kita? Apakah gender merupakan salah satu kondisi sosial? Apa indikasinya? 6
Penguatan BEBERAPA KENYATAAN DI MASYARAKAT KITA: Ada keberagaman kb sosial: il kondisi dii ekonomi, status sosial, il pandangan, nilai kepercayaan, kebiasaan Setiap komunitas mengadaptasi kondisi alam dan lingkungannya (desa berbeda dengan kota, pegunungan berbeda dengan daerah pantai, dll) Keberagaman termasuk juga jenis kelamin dan peran yang menyertainya (gender) Keberagaman tidak selalu dipandang positif, namun ada potensi curiga dengan komunitas lain (perspective of the others ) 7
Lanjutan. Keberagaman sering kali menafikan nilai kemanusiaan karena adanya pandangan dan perilaku diskriminatif. Dibutuhkan pandangan dan perilaku yang inklusif, menyadari dan menghargai perbedaan sebagaimana adanya dalam segala kondisi sosial, termasuk peran gendernya INKLUSI GENDER SOSIAL/ GENDER SOCIAL INCLUSION/GSI 8
Diskusi Kelompok (30 ) Berbagi menjadi 3 kelompok campuran Tugas diskusi kelompok: Klp1: pemahaman mengenai GSI (makna, latar belakang, tujuan, manfaat) Klp2: relevansi GSI dalam dunia pendidikan Klp3: beragam kebijakan nasional dan internasional yang mendukung GSI 9
Presentasi dan Pleno (40 ) Perwakilan setiap kelompok k mempresentasikan hasil diskusi secara bergantian Kelompok lain menanggapi 10
GSI Perspektif H A M Banyak perbedaan pendapat tentang pengertian pendidikan inklusif dan bagaimana menerapkannya dalam praktik. Untuk mengarah pada praktik, perlu dipahamkan bahwa pendidikan inklusif merupakan pengejawantahan praktik layanan pendidikan sebagai hak setiap individu dan pengakuan atas perbedaan individu, keberagaman budaya dan konteks. 11
Lanjutan.. Masalah kebudayaan terkait dengan masalahmasalah yang berkaitan dengan identitas budaya suatu kelompok masyarakat. Perlu dipahami bahwa ada hubungan antara kebudayaan dengan kekuasaan dalam masyarakat yang berkenaan dengan konsep- konsep kesetaraan. Kebiasaan-kebiasaan, tradisi, pola-pola kelakuan yang hidup di masyarakat apakah terkonstruksikan untuk menjunjung tinggi keragaman, kesetaraan dan keadilan dalam layanan sosial budaya? Kegiatan atau achievement dari kelompok-kelompok di dalam masyarakat yang merupakan identitas yang melekat pada kelompok tersebut. 12
Nilai inti GSI dalam HAM apresiasi terhadap adanya kenyataan pluralitas budaya a dan sensitif terhadap kenyataan diferensial yang terjadi di masyarakat yang rawan adanya diskriminasi dan marginalisasi. pengakuan p g terhadap harkat manusia dan hak asasi manusia pengembangan tanggung jawab masyarakat internasional pengembangan tanggung jawab kemanusiaan. 13
Relevansi GSI - Pendidikan Pendidikan sebagai Hak Asasi Manusia Idealisme Pendidikan untuk Semua Pendidikan Inklusif dan Para Penyandang Cacat Pendidikan Inklusif dan Kebutuhan Khusus Penurunan angka kemiskinan dan Pendidikan Inklusif 14
Tujuan dan Manfaat Kontribusi terhadap gerakan kemanusiaan dan pemanusiaan Mempertajam analisis sosial, termasuk analisis gender bagi beragam program pembangunan, termasuk pendidikan Kontribusi bahwa pendidikan merupakan pemerdekaan dk dan bukan proses dominasi, opresi dan hegemoni 15
Konvensi Internasional - GSI I. Salamanca Statements Anak-anak memiliki keberagaman yang luas dalam karakteristik dan kebutuhannya. Perbedaan itu normal adanya. Sekolah perlu mengakomodasi SEMUA anak. Anak penyandang cacat seyogyanya y bersekolah di lingkungan g sekitar tempat tinggalnya. Partisipasi masyarakat itu sangat penting bagi inklusi. Pengajaran yang terpusat pada diri anak merupakan inti dari inklusi. Kurikulum yang fleksibel seyogyanya disesuaikan dengan anak, bukan kebalikannya. Inklusi memerlukan sumber-sumber dan dukungan yang tepat. Inklusi itu penting bagi harga diri manusia dan pelaksanaan hak asasi manusia secara penuh. Sekolah inklusif memberikan manfaat untuk SEMUA anak karena membantu menciptakan masyarakat yang inklusif. Inklusi meningkatkan efisiensi dan efektivitas biaya pendidikan. 16
Konvensi Pendukung Salamanca Deklarasi Tentang Hak Asasi Manusi (1948) Konferensi Dunia Tentang Pendidikan untuk Semua - Jomtien dan Dakkar (Education For All - 1990) PBB Standard Rules on the Equalization of Opportunities for Persons with Disabilities (1993) Beijing Platform Penghapusan Diskriminasi Terhadap Perempuan (CEDAW) 17
Dukungan Kebijakan Nasional kesepakatan Education For All (Pendidikan Untuk Semua) yang menjamin setiap warga negara untuk pendidikan dasar bermutu dan gratis Millenium Development Goals (MDGs) yang menargetkan pendidikan untuk semua tercapai pada tahun 2015. Konvensi anti diskriminasi pendidikan UUD 1945 UU No.7/1984 tentang anti diskriminasi terhadap perempuan UU No.39/1999 tentang Hak Asasi Manusia UU Perlindungan Anak UU No.20 / 2003 tentang Sisdiknas 18
Refleksi Peserta (5 ) Pelajaran Kunci dari Sesi ini: 1. 2. 3. 5. 6. 7. 19
Penutup. Adakah pandangan kita telah inklusif atau sebenanya kita menyimpan penyakit diskriminatif? Adakah filosofi pendidikan kita telah mengarah pemerdekaan manusia, termasuk perempuan, atau sebuah bentuk praktek dominasi dan hegemonik? 20