Di akhir sesi paket ini peserta dh diharapkan mampu: memahami konsep GSI memahami relevansi GSI dalam Pendidikan memahami kebijakan nasional dan

dokumen-dokumen yang mirip
Seminar Tingkat Tinggi Kota Inklusif

LPF 1 MEMAHAMI KONSEP PERENCANAAN BERBASIS HAK (90 MENIT)

KEMENTERIAN DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA SAMBUTAN MENTERI DALAM NEGERI PADA

GENDER DAN PENDIDIKAN: Pengantar

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu hak asasi manusia yang melekat pada

Landasan Pendidikan Inklusif

Lampiran Usulan Masukan Terhadap Rancangan Undang-Undang Bantuan Hukum

BAB I PENDAHULUAN. kasus yang akan dieksplorasi. SD Negeri 2 Bendan merupakan salah satu sekolah

MAKALAH. CEDAW: Konvensi Penghapusan Segala Bentuk Diskriminasi terhadap Perempuan. Oleh: Antarini Pratiwi Arna, S.H., LL.M

BAB I PENDAHULUAN. sepenuhnya dijamin pemerintah sebagaimana tercantum dalam Pasal 31 UUD

PAKET 3 DIMENSI INKLUSI GENDER DAN SOSIAL (Gender SOSIAL Social Inclusion (Gender Social Inclusion GSI) GSI) DALAM PENDIDIKAN 120 menit 1

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah suatu aset bangsa, karena pendidikan mencirikan pembangunan karakter bangsa.

DISAMPAIKAN OLEH : YUDA IRLANG, KORDINATOR ANSIPOL, ( ALIANSI MASYARAKAT SIPIL UNTUK PEREMPUAN POLITIK)

MENYUSUN INDIKATOR YANG BERPERSPEKTIF GENDER

BAB I PENDAHULUAN. internasional. Dalam konteks praktis pendidikan terjadi pada lembaga-lembaga formal

PENERAPAN DIMENSI GSI PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) (120 )

Deklarasi Dhaka tentang

PELUANG DAN KENDALA MEMASUKKAN RUU KKG DALAM PROLEGNAS Oleh : Dra. Hj. Soemientarsi Muntoro M.Si

KESENJANGAN GENDER PADA BEBERAPA INDIKATOR MUTU DAN RELEVANSI PENDIDIKAN DI PROVINSI BALI

I. PENDAHULUAN. dan berjalan sepanjang perjalanan umat manusia. Hal ini mengambarkan bahwa

STATISTIK PENDIDIKAN DAN INDIKATOR BERWAWASAN GENDER

PROFIL IMPLEMENTASI PENDIDIKAN INKLUSIF SEKOLAH DASAR DI KOTA BANDUNG. Juang Sunanto, dkk

Perempuan dan Sustainable Development Goals (SDGs) Ita Fatia Nadia UN Women

MENGGUGAH PARTISIPASI GENDER DI LINGKUNGAN KOMUNITAS

HAM DAN DEMOKRASI DASAR DASAR POLITIK

Definisi tersebut dapat di perluas di tingkat nasional dan atau regional.

KEDUDUKAN, TUGAS, FUNGSI & KEWENANGAN MENTERI PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN PERLINDUNGAN ANAK UU NO. 39 TAHUN 2008 TENTANG KEMENTERIAN NEGARA

JENDER DAN KESEHATAN REPRODUKSI. Pile Patiung, SE

Penyebab dan Akar Masalah

37 PELAKSANAAN SEKOLAH INKLUSI DI INDONESIA

Lembaga Akademik dan Advokasi Kebijakan dalam Perlindungan Perempuan dari Kekerasan Berbasis Gender Margaretha Hanita

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN NEGARA PP&PA. Strategi Nasional. Sosial Budaya.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Ema Rahmawati, 2014 Kompetensi guru reguler dalam melayani anak berkebutuhan khusus di sekolah dasar

LAMPIRAN PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 75 TAHUN 2015 TANGGAL 22 JUNI 2015 RENCANA AKSI NASIONAL HAK ASASI MANUSIA TAHUN BAB I

PB 7. BUMDes dan Pengembangan Ekonomi Desa

Penyandang Disabilitas di Indonesia: Fakta Empiris dan Implikasi untuk Kebijakan Perlindungan Sosial

KOMITMEN MASYARAKAT INTERNASIONAL TERHADAP PENDIDIKAN KEAKSARAAN

BAB I PENDAHULUAN. inklusif menjamin akses dan kualitas. Satu tujuan utama inklusif adalah

PERUBAHAN PARADIGMA PENDIDIKAN KHUSUS/PLB KE PENDIDIKAN KEBUTUHAN DRS. ZULKIFLI SIDIQ M.PD NIP

KEBIJAKAN PERENCANAAN DAN PENGANGGARAN (PPRG) DALAM PERUBAHAN IKLIM

BAB I PENDAHULUAN. berkembang sesuai dengan kodrat kemanusiaannya.

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan memegang peranan penting dalam meningkatkan sumber daya

BAB I PENDAHULUAN. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem

JASSI_anakku Volume 17 Nomor 1, Juni 2016

PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN SUSTAINABLE DEVELOPMENT GOALS (SDGs)

BAB 10 PENGHAPUSAN DISKRIMINASI

Pembangunan Inklusi yang Memberdayakan, Sebuah Refleksi

RANCANGBANGUN KURIKULUM PELATIHAN KETAHANAN KELUARGA BERWAWASAN GENDER BAGI FASILITATOR (TOT)

BAB I PENDAHULUAN. Pemerintah, masyarakat dan orang tua sebagai penanggung jawab dalam

BAB III INSTRUMEN INTERNASIONAL PERLINDUNGAN HAM PEREMPUAN

Tujuan 4: Memastikan kualitas pendidikan yang inklusif dan merata serta mempromosikan kesempatan belajar sepanjang hayat bagi semua

Indeks Inklusi dalam Pembelajaran di Kelas yang Terdapat ABK di Sekolah Dasar

C KONSEP PENGURUSUTAMAAN/ MAINSTREAMING GENDER

PENDIDIKAN PENYANDANG CACAT DARI SUDUT PANDANG MODEL PENDIDIKAN INKLUSI DI INDONESIA. Oleh: Haryanto

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB II PENGATURAN LEGISLATOR PEREMPUAN DALAM PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN DI INDONESIA

PERAN DAN FUNGSI LEGISLATIF DALAM MENDORONG PENCAPAIAN TUJUAN PEMBANGUNAN ABAD MILENIUN/MDGs. Dr. H. Marzuki Alie KETUA DPR-RI

BAB I PENDAHULUAN. keberagaman kebutuhan kelompok dan individu masyarakat, tak terkecuali

I. PENDAHULUAN. Perserikatan Bangsa-Bangsa setelah perang dunia ke-2 tanggal 10 Desember

- 1 - PENJELASAN ATAS PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA TIMUR NOMOR 3 TAHUN 2013 TENTANG PERLINDUNGAN DAN PELAYANAN BAGI PENYANDANG DISABILITAS

BAB I PENDAHULUAN. Konsep dasar pendidikan inklusif adalah pendidikan yang mengakomodasi

Mengatasi diskriminasi terhadap penyandang cacat: Persoalan dan strategi penting

Pendidikan Inklusif. Latar Belakang, Sejarah, dan Konsep Pendidikan Inklusif dengan Fokus pada Sistem Pendidikan Indonesia

BUPATI KULONPROGO SAMBUTAN PADA ACARA PEMBUKAAN KONGRES ANAK KULONPROGO Wates, 23 Februari 2013

Perkawinan Anak dan Kekerasan terhadap Perempuan di Indonesia

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Tantangan Pendidikan Indonesia dalam SDGs. Oleh M. firdaus

LESSON LEARNED PENGIMPLEMENTASIAN UNDANG UNDANG NOMOR 8 TAHUN 2016 DI TINGKAT PROPINSI

1. Mengelola penyampaian bantuan

1. Asal muasal dan standar

1 Universitas Pendidikan Indonesia repository.upi.edu perpustakaan.upi.edu

NASKAH AKADEMIS RANCANGAN PERATURAN PEMERINTAH TENTANG PENGELOLAAN PERKEMBANGAN KEPENDUDUKAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pendidikan merupakan hak untuk semua anak dan hal ini telah tercantum dalam berbagai instrument internasional

Kesetaraan gender di tempat kerja: Persoalan dan strategi penting

Sekolah Inklusif: Dasar Pemikiran dan Gagasan Baru untuk Menginklusikan Pendidikan Anak Penyandang Kebutuhan Khusus Di Sekolah Reguler

KEBIJAKAN PEMBANGUNAN NASIONAL PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DI BIDANG POLITIK MENYONGSONG PEMILU 2009

Dra. Tati Hatimah, MA. Dipreentasikan pada Kajian Gender PSGA UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Kata Kunci : Pendidikan Inklusi, Sekolah Inklusi, Anak Berkebutuhan Khusus.

PENDIDIKAN KESETARAAN FITTA UMMAYA SANTI, S. PD., M. PD

PANDANGAN MASYARAKAT TENTANG PERBEDAAN PERAN, FUNGSI, DAN TANGGUNG JAWAB ANTARA PEREMPUAN DAN LAKI-LAKI YANG MERUPAKAN HASIL KONSTRUKSI SOSIAL BUDAYA

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA

I. PENDAHULUAN. wilayah dan tataran kehidupan publik, terutama dalam posisi-posisi pengambilan

LOMBA KARYA TULIS ILMIAH MAHASISWA FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SUMATERA UTARA TAHUN 2017

BAB 10 PENGHAPUSAN DISKRIMINASI DALAM BERBAGAI BENTUK

15A. Catatan Sementara NASKAH KONVENSI TENTANG PEKERJAAN YANG LAYAK BAGI PEKERJA RUMAH TANGGA. Konferensi Perburuhan Internasional

BAB I PENDAHULUAN. Nomor 23 Tahun 1992 tentang Kesehatan). Maka kesehatan adalah dasar

AHMAD NAWAWI JURUSAN PENDIDIKAN LUAR BIASA FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UPI BANDUNG 2010

PENDIDIKAN INKLUSIF SUATU STRATEGI MENUJU PENDIDIKAN UNTUK SEMUA

2. Konsep dan prinsip

Latar Belakang KLA. Kabupaten/Kota Layak Anak (KLA) adalah suatu pembangunan kabupaten/kota yang mengintegrasikan komitmen dan

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Against Women (CEDAW) dalam bentuk Undang-undang Nomor 7 Tahun

BAB I PENDAHULUAN. 189 negara anggota PBB pada bulan September 2000 adalah deklarasi Millenium

BAB I PENDAHULUAN. Pada hakekatnya kesetaraan merupakan penopang utama dalam

BAB I PENDAHULUAN. dalam Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 dan

PERLINDUNGAN HAK-HAK MINORITAS DAN DEMOKRASI

MAKALAH. Mengenal Konvensi-konvensi. Oleh: M. Syafi ie, S.H., M.H.

K 183 KONVENSI PERLINDUNGAN MATERNITAS, 2000

Oleh Tri Linggo Wati, M. Pd. BIDANG PENDIDIKAN 9 Juli 2017 UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SIDOARJO

KUALITAS & AKSESIBILITAS PDDKN BLM MERATA ANGKA PENGANGGURAN MASIH TINGGI

Pandangan masyarakat tentang perbedaan peran, fungsi, dan tanggung jawab antara perempuan dan laki-laki yang merupakan hasil konstruksi sosial budaya

Transkripsi:

PAKET 1 MEMBANGUN PERSPEKTIF INKLUSI GENDER DAN SOSIAL (120 ) 1

Kompetensi Dasar: Di akhir sesi paket ini peserta dh diharapkan mampu: memahami konsep GSI memahami relevansi GSI dalam Pendidikan memahami kebijakan nasional dan internasional pendukung implementasi GSI 2

Indikator: Di akhir sesi paket ini peserta diharapkan: mampu menjelaskan pengertian inklusi gender, inklusi sosial mampu p mengidentifikasi tujuan dan sasaran GSI Mampu p mengidentifikasi konvensi nasional dan internasional tentang GSI 3

MATERI POKOK Konsep GSI : Pengertian GSI Tujuan dan Sasaran a GSI Konvensi Nasional dan Internasional tentang GSI 4

Langkah-Langkah Kegiatan Pengantar (10 ) Curah Pendapat (15 ) Diskusi Kelompok (30 ) Presentasi t i dan Tanggapan (25 ) Penguatan (20 ) Refleksi (5 ) 5

Curah Pendapat (15 ) Apa saja kondisi sosial yang ada di masyarakat kita? Apakah gender merupakan salah satu kondisi sosial? Apa indikasinya? 6

Penguatan BEBERAPA KENYATAAN DI MASYARAKAT KITA: Ada keberagaman kb sosial: il kondisi dii ekonomi, status sosial, il pandangan, nilai kepercayaan, kebiasaan Setiap komunitas mengadaptasi kondisi alam dan lingkungannya (desa berbeda dengan kota, pegunungan berbeda dengan daerah pantai, dll) Keberagaman termasuk juga jenis kelamin dan peran yang menyertainya (gender) Keberagaman tidak selalu dipandang positif, namun ada potensi curiga dengan komunitas lain (perspective of the others ) 7

Lanjutan. Keberagaman sering kali menafikan nilai kemanusiaan karena adanya pandangan dan perilaku diskriminatif. Dibutuhkan pandangan dan perilaku yang inklusif, menyadari dan menghargai perbedaan sebagaimana adanya dalam segala kondisi sosial, termasuk peran gendernya INKLUSI GENDER SOSIAL/ GENDER SOCIAL INCLUSION/GSI 8

Diskusi Kelompok (30 ) Berbagi menjadi 3 kelompok campuran Tugas diskusi kelompok: Klp1: pemahaman mengenai GSI (makna, latar belakang, tujuan, manfaat) Klp2: relevansi GSI dalam dunia pendidikan Klp3: beragam kebijakan nasional dan internasional yang mendukung GSI 9

Presentasi dan Pleno (40 ) Perwakilan setiap kelompok k mempresentasikan hasil diskusi secara bergantian Kelompok lain menanggapi 10

GSI Perspektif H A M Banyak perbedaan pendapat tentang pengertian pendidikan inklusif dan bagaimana menerapkannya dalam praktik. Untuk mengarah pada praktik, perlu dipahamkan bahwa pendidikan inklusif merupakan pengejawantahan praktik layanan pendidikan sebagai hak setiap individu dan pengakuan atas perbedaan individu, keberagaman budaya dan konteks. 11

Lanjutan.. Masalah kebudayaan terkait dengan masalahmasalah yang berkaitan dengan identitas budaya suatu kelompok masyarakat. Perlu dipahami bahwa ada hubungan antara kebudayaan dengan kekuasaan dalam masyarakat yang berkenaan dengan konsep- konsep kesetaraan. Kebiasaan-kebiasaan, tradisi, pola-pola kelakuan yang hidup di masyarakat apakah terkonstruksikan untuk menjunjung tinggi keragaman, kesetaraan dan keadilan dalam layanan sosial budaya? Kegiatan atau achievement dari kelompok-kelompok di dalam masyarakat yang merupakan identitas yang melekat pada kelompok tersebut. 12

Nilai inti GSI dalam HAM apresiasi terhadap adanya kenyataan pluralitas budaya a dan sensitif terhadap kenyataan diferensial yang terjadi di masyarakat yang rawan adanya diskriminasi dan marginalisasi. pengakuan p g terhadap harkat manusia dan hak asasi manusia pengembangan tanggung jawab masyarakat internasional pengembangan tanggung jawab kemanusiaan. 13

Relevansi GSI - Pendidikan Pendidikan sebagai Hak Asasi Manusia Idealisme Pendidikan untuk Semua Pendidikan Inklusif dan Para Penyandang Cacat Pendidikan Inklusif dan Kebutuhan Khusus Penurunan angka kemiskinan dan Pendidikan Inklusif 14

Tujuan dan Manfaat Kontribusi terhadap gerakan kemanusiaan dan pemanusiaan Mempertajam analisis sosial, termasuk analisis gender bagi beragam program pembangunan, termasuk pendidikan Kontribusi bahwa pendidikan merupakan pemerdekaan dk dan bukan proses dominasi, opresi dan hegemoni 15

Konvensi Internasional - GSI I. Salamanca Statements Anak-anak memiliki keberagaman yang luas dalam karakteristik dan kebutuhannya. Perbedaan itu normal adanya. Sekolah perlu mengakomodasi SEMUA anak. Anak penyandang cacat seyogyanya y bersekolah di lingkungan g sekitar tempat tinggalnya. Partisipasi masyarakat itu sangat penting bagi inklusi. Pengajaran yang terpusat pada diri anak merupakan inti dari inklusi. Kurikulum yang fleksibel seyogyanya disesuaikan dengan anak, bukan kebalikannya. Inklusi memerlukan sumber-sumber dan dukungan yang tepat. Inklusi itu penting bagi harga diri manusia dan pelaksanaan hak asasi manusia secara penuh. Sekolah inklusif memberikan manfaat untuk SEMUA anak karena membantu menciptakan masyarakat yang inklusif. Inklusi meningkatkan efisiensi dan efektivitas biaya pendidikan. 16

Konvensi Pendukung Salamanca Deklarasi Tentang Hak Asasi Manusi (1948) Konferensi Dunia Tentang Pendidikan untuk Semua - Jomtien dan Dakkar (Education For All - 1990) PBB Standard Rules on the Equalization of Opportunities for Persons with Disabilities (1993) Beijing Platform Penghapusan Diskriminasi Terhadap Perempuan (CEDAW) 17

Dukungan Kebijakan Nasional kesepakatan Education For All (Pendidikan Untuk Semua) yang menjamin setiap warga negara untuk pendidikan dasar bermutu dan gratis Millenium Development Goals (MDGs) yang menargetkan pendidikan untuk semua tercapai pada tahun 2015. Konvensi anti diskriminasi pendidikan UUD 1945 UU No.7/1984 tentang anti diskriminasi terhadap perempuan UU No.39/1999 tentang Hak Asasi Manusia UU Perlindungan Anak UU No.20 / 2003 tentang Sisdiknas 18

Refleksi Peserta (5 ) Pelajaran Kunci dari Sesi ini: 1. 2. 3. 5. 6. 7. 19

Penutup. Adakah pandangan kita telah inklusif atau sebenanya kita menyimpan penyakit diskriminatif? Adakah filosofi pendidikan kita telah mengarah pemerdekaan manusia, termasuk perempuan, atau sebuah bentuk praktek dominasi dan hegemonik? 20