PUNCAK KEDUSTAAN. Publication: 1434 H_2013 M PUNCAK KEDUSTAAN. Disalin dari Majalah al-furqon No. 131, Ed.6 Th.ke-12_1434H/2012M

dokumen-dokumen yang mirip
Menzhalimi Rakyat Termasuk DOSA BESAR

Mengabulkan DO A Hamba-Nya

Publication: 1434 H_2013 M. Benang Tipis K E M U D A H A N. Download > 600 ebook Islam di

Derajat Hadits Puasa TARWIYAH

Hadits Palsu Tentang Keutamaan Mencium Kening Ibu

Syafa at Agung SYAFA AT AGUNG. Publication: 1435 H_2014 M. Download > 700 ebook Islam di

Kaidah Fiqh PADA DASARNYA IBADAH ITU TERLARANG, SEDANGKAN ADAT ITU DIBOLEHKAN. Publication: 1434 H_2013 M

Keutamaan Membaca dan Merenungkan AYAT AL-KURSI حفظه هللا Ustadz Abdullah Taslim al-buthoni, MA

KAIDAH FIQH. "Mengamalkan dua dalil sekaligus lebih utama daripada meninggalkan salah satunya selama masih memungkinkan" Publication: 1436 H_2015 M

Ustadz Ahmas Faiz Asifuddin, MA. Publication: 1436 H_2014 M. Disalin dari Majalah al-sunnah, Edisi 08, Th.XVIII_1436/2014

Hadits Palsu Tentang Keutamaan Memakai Pakaian WOL

Hadits Palsu Tentang Surga Di Bawah Telapak Kaki Ibu

MASUK SURGA Karena MEMBUANG DURI

Hadits yang Sangat Lemah Tentang Larangan Berpuasa Ketika Safar

SUMPAH PALSU Sebab Masuk Neraka

Hadits Palsu Tentang Keutamaan Berdzikir Dengan BIJI TASBIH حفظه هللا Ustadz Abdullah Taslim al-buthoni, MA

Kaidah Fiqh BERSUCI MENGGUNAKAN TAYAMMUM SEPERTI BERSUCI MENGGUNAKAN AIR. Publication in CHM: 1436 H_2015 M

Kaidah Fiqh. Keadaan Darurat Tidak Menggugurkan Hak Orang Lain. Publication: 1435 H_2014 M DARURAT TIDAK MENGGUGURKAN HAK ORANG LAIN

Publication: 1435 H_2014 M. Beginilah Mencintai Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam Dengan Benar

Qawaid Fiqhiyyah. Niat Lebih Utama Daripada Amalan. Publication : 1436 H_2015 M

GHARAR Dalam Transaksi KOMERSIAL

KAIDAH FIQH. Perubahan Sebab Kepemilikan Seperti Perubahan Sebuah Benda. حفظو هللا Ustadz Ahmad Sabiq bin Abdul Lathif Abu Yusuf

YANG TIDAK PENYAYANG TIDAK DISAYANG

PANDUAN ISLAMI DALAM MENAFKAHI ISTRI

KAIDAH FIQH. Disyariatkan Mengundi Jika Tidak Ketahuan Yang Berhak Serta Tidak Bisa Dibagi. حفظه هللا Ustadz Ahmad Sabiq bin Abdul Lathif Abu Yusuf

Petunjuk Rasulullah. Ber-KOKOK

Mengharap Perbaikan AGAMA & DUNIA. Publication: 1434 H_2013 M MENGHARAP PERBAIKAN AGAMA DAN DUNIA *

Kaidah Fiqh. Seorang anak dinasabkan kepada bapaknya karena hubungan syar'i, sedangkan dinasabkan kepada ibunya karena sebab melahirkan

KAIDAH FIQH. Jual Beli Itu Berdasarkan Atas Rasa Suka Sama Suka. Publication 1437 H_2016 M. Kaidah Fiqh Jual Beli Itu Berdasarkan Suka Sama Suka

Bagi YANG BERHUTANG. Publication: 1434 H_2013 M. Download > 600 ebook Islam di PETUNJUK RASULULLAH

Tatkala Menjenguk Orang Sakit

KAIDAH FIQH. Sama saja antara orang yang merusak milik orang lain baik dengan sengaja, tidak tahu, ataupun lupa

KAIDAH FIQH. Sebuah Ijtihad Tidak Bisa Dibatalkan Dengan Ijtihad Lain. حفظه هللا Ustadz Ahmad Sabiq bin Abdul Lathif Abu Yusuf

BERDAKWAH. Inilah Jalanku. حفظ اهلل Oleh: Ustadz Abu Hafshah Abdurrahman al-buthoni. Publication: 1434 H_2013 M. BERDAKWAH Inilah Jalanku

Qawa id Fiqhiyah. Pertengahan dalam ibadah termasuk sebesar-besar tujuan syariat. Publication: 1436 H_2014 M

AGAR KAMU LEBIH DICINTAI ALLAH

TAFSIR SURAT AL-BAYYINAH

TAFSIR AYAT PUASA. Oleh: Download ± 300 ebook Islam, Gratis!!! kunjungi.

Syarah Istighfar dan Taubat

PUSAT DOWNLOAD E-BOOK ISLAM

MATIKAN ROKOK. Sebelum. MATI Karena ROKOK. Publication: 1434 H_2013 M. MATIKAN ROKOK Sebelum Mati Karena ROKOK

Jangan Mengikuti HAWA NAFSU. Publication : 1437 H_2016 M. Jangan Mengikuti Hawa Nafsu

MENANGGUNG AMANAT KETIKA ADA KERUSAKAN

Mengadu Domba Sesama Muslim. E-Artikel dari UstadzAris.com

TAFSIR SURAT AL- ASHR

TAFSIR SURAT AL-QAARI AH

PUSAT DOWNLOAD E-BOOK ISLAM

Amalan-amalan Khusus KOTA MADINAH. خفظو هللا Ustadz Anas Burhanuddin,Lc,M.A. Publication: 1435 H_2014 M AMALAN-AMALAN KHUSUS KOTA MADINAH

Al-'Azhiim, Al-Majiid dan Al-Kabiir

MAKNA DUA KALIMAT SYAHADAT DAN KONSEKUENSINYA

Adalah Sebagian Dari IMAN حفظو هللا Ustadz Abu Ubaidah Yusuf bin Mukhtar as-sidawi

KAIDAH FIQH. Pengakuan Adalah Sebuah Hujjah yang Terbatas. Publication 1437 H_2016 M. Kaidah Fiqh Pengakuan adalah Sebuah Hujjah yang Terbatas

DANA TALANGAN H A J I. خفظ اهلل Oleh: Ustadz Dr. Erwandi Tirmidzi, MA. Publication: 1433 H_2012 M DANA TALANGAN HAJI

Hadits-hadits Shohih Tentang

TAFSIR SURAT ATH- THAARIQ

Tata Cara Shalat Malam

HOMOSEKS Dosa yang Lebih Besar Dari Zina

Hadits Palsu Tentang Larangan Melihat Kemaluan SUAMI/ISTRI حفظه هللا Ustadz Abdullah Taslim al-buthoni, MA

Kaidah Fiqh MENUTUP JALAN MENUJU KEMUNGKARAN. Publication: 1434 H_2013 M

PUASA DI BULAN RAJAB

خفظه االله Ustadz Abu Ubaidah Yusuf bin Mukhtar as-sidawi

Hadits Lemah Tentang Keutamaan Surat Az-Zalzalah

Qasim bin Muhammad. Cucu Abu Bakar Ash-Shiddiq. Publication: 1435 H_2014 M. Oleh: Ustadz Abu Minhal, Lc

KAIDAH FIQH. Yang Ikut Itu Hukumnya Sekedar Mengikuti. حفظو هللا Ustadz Ahmad Sabiq bin Abdul Lathif Abu Yusuf. Publication: 1437 H_2016 M

TAFSIR SURAT AT-TIIN

OBAT PENAWAR HATI. Ingatlah bahwa dalam jasad ada segumpal daging; jika ia baik, maka baiklah seluruh jasadnya, dan jika ia rusak, - 1 -

Wa ba'du: penetapan awal bulan Ramadhan adalah dengan melihat hilal menurut semua ulama, berdasarkan sabda Nabi r:

Prof. Dr. Syaikh Abdurrazzaq bin Abdil Muhsin

Keutamaan Membaca. Publication: 1434 H_2013 M KEUTAMAAN MEMBACA SHALAWAT. Oleh: Ustadz Abdullah Taslim al-buthoni, MA

POKOK SYARI AH. حفظه هللا Ustadz Abu Ubaidah Yusuf bin Mukhtaras-Sidawi. Publication: 1435 H_2014 M. 5 Tujuan Pokok Syari ah

Rumah Idaman TIDAK MELANGGAR SYARI AT. حفظو هللا Ustadz Abu Aniisah Syahrul Fatwa bin Lukman. Publication: 1435 H_2014 M

Al-Samii' dan Al-Bashiir

KAIDAH FIQH. Sesuatu yang Diperbolehkan Oleh Syar'i Meniadakan Kewajiban Mengganti. Publication 1438 H_2016 M

Download > 300 ebook dari:

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan. Narasumber: DR. Ahmad Lutfi Fathullah, MA Video kajian materi ini dapat dilihat di

Hukum Ucapan Fulan Mati Syahid

KEWAJIBAN PUASA. Publication: 1435 H_2014 M. Tafsir Surat al-baqarah ayat

Berani Berdusta Atas Nama Nabi? Anda Memesan Sendiri Tempat di Neraka

(الإندونيسية بالغة) Wara' Sifat

Jagalah Lisan ك ب ع ا ي س ئ ىل

KRITERIA MENJADI IMAM SHOLAT

KAIDAH FIQH. Semua hukum ilmu dan amal tidak sempurna kecuali dengan dua perkara: Terpenuhi syarat dan rukunnya serta tidak ada penghalangnya

TAFSIR SURAT AL-HUMAZAH

Hukum Mengubah Nazar

"Jadilah orang yang wara' niscaya engkau menjadi manusia yang paling beribadah"

KAIDAH FIQH PENGGABUNGAN HUKUMAN DAN KAFFAROH. Publication 1437 H_2016 M. Kaidah Fiqh Penggabungan HUKUMAN dan KAFFAROH

Iman Kepada Kitab-Kitab Allah Syaikh Dr. Abdul Aziz bin Muhammad Alu Abdul Lathif

ADAB AL-IJAARAH (Mempekerjakan Orang)

TAFSIR SURAT اإلنفطار. (T e r b e l a h) Surat Makkiyah, Surat ke 82: 19 Ayat. Publication : 1437 H_2015 M. Tafsir Surat Al-Infithaar ( Terbelah )

Dampak Buruk. Syaikh Dr. Sa'id bin Ali bin Wahf al-qahthani. Publication : 1437 H_2016 M. DAMPAK BURUK dan BAHAYA NIFAK*

Adab makan berkaitan dengan apa yang dilakukan sebelum makan, sedang makan dan sesudah makan.

PROSES AKAD NIKAH. Publication : 1437 H_2016 M. Disalin dar Majalah As-Sunnah_Baituna Ed.10 Thn.XIX_1437H/2016M

NIFAK. حفظو هللا Oleh : Syaikh Shalih bin Fauzan 'Abdillah al-fauzan. Publication : 1437 H_2016 M. NIFAK, Defenisi dan Jenisnya *

Bai'at SUNNAH. Publication: 1435 H_2014 M BAI AT SUNNAH DAN BAI AT BID AH. Disalin dari Majalah al-furqon No. 148 Ed.12 Th.

حفظو هللا Disusun oleh: Ustadz Kholid Syamhudi, L.c

BOLEHKAH MENGERASKAN BACAAN SHALAT SIRRIYAH ATAU SEBALIKNYA DAN BIMBINGAN MENGGUNAKAN PENGERAS SUARA DI MASJID

MAKANAN ACARA KEMATIAN

Publication: 1434 H_2013 M MENDAKWAHI ORANG AWAM. Download > 600 ebook Islam di

DOA dan DZIKIR. Publication in PDF : Sya'ban 1435 H_2015 M DOA DAN DZIKIR SEPUTAR PUASA

Fatwa Tentang Tata Cara Shalat Witir. Pertanyaan: Bagaimana tatacara mengerjakan shalat witir yang paling utama? Jawaban: Segala puji bagi Allah I.

Transkripsi:

PUNCAK KEDUSTAAN حفظو اهلل Ustadz Aris Munandar Publication: 1434 H_2013 M PUNCAK KEDUSTAAN حفظو اهلل Oleh: Ustadz Aris Munandar Disalin dari Majalah al-furqon No. 131, Ed.6 Th.ke-12_1434H/2012M Download ± 600 ebook Islam di www.ibnumajjah.com

PUNCAK KEDUSTAAN و س ل م ع ل ي و الل و الل و ص ل ر س ىل ق بل ق بل ى ز ي ز ة أ ب ي ع ه الن بر م ه م ق ع د ه ف ل ي ت ب ى أ م ت ع م د ا ع ل ي ك ذ ة م ه صل اهلل عليو وسلم Rasulullah,رضي اهلل عنو Dari Abu Hurairah bersabda, "Barang siapa yang berdusta atas namaku dengan sengaja maka hendaknya dia tinggal di neraka." (HR Bukhari no.110 dan Muslim dalam Muqaddimah Shahih-nya no.3) An-Nawawi dalam Syarh-nya untuk Shahih Muslim (1/68) mengatakan, "Hadits ini adalah hadits agung yang sangat shahih. Ada yang mengatakan bahwa hadits ini mutawatir. Abu Bakar al-bazzar dalam Musnad-nya menyebutkan

bahwa ada empat puluh sahabat yang.صل اهلل عليو وسلم meriwayatkan hadits di atas dari Nabi Imam Abu Bakar ash-shairafi dalam Syarh-nya untuk ar-risalah karya asy-syafi'i menceritakan bahwa ada lebih dari enam puluh sahabat yang meriwayatkan hadits di atas. Abul Qasim Abdurrahman bin Mandah menyebutkan satu per satu sahabat yang meriwayatkan dan ternyata sampai 87 sahabat. Sebagian pakar hadits menyebutkan bahwa hadits di atas diriwayatkan dari 62 sahabat. Di antara mereka adalah sepuluh orang sahabat yang Nabi صل اهلل عليو وسلم sebutkan bahwa mereka itu penghuni surga dalam satu hadits ('asyrah mubasysyaruna bil jannah - sepuluh sahabat calon penghuni surga). Ibnu Mandah mengatakan bahwa tidaklah diketahui satu hadits yang diriwayatkan oleh 'asyrah mubasysyaruna bil jannah kecuali hadits ini. Tidak pula diketahui adanya hadits yang diriwayatkan oleh lebih dari enam puluh sahabat melainkan hadits ini."

Ibnu Hajar dalam Fathul Bariy (1/203) mengatakan, "Sanad untuk hadits ini telah dikumpulkan oleh Ibnul Jauzi dalam muqaddimah kitab beliau al-maudhu'at dan ternyata hadits ini memiliki lebih dari sembilan puluh sanad. Jumlah ini pula yang ditegaskan oleh Ibnu Dihyah. Abu Musa al-madini mengatakan bahwa kurang lebih ada seratus sahabat Nabi صل اهلل عليو وسلم yang meriwayatkan hadits tersebut. Semuanya dikumpulkan oleh al-hafizh Yusuf bin Khalil dan Abu Ali al-bakri dan keduanya adalah dua ulama hadits yang semasa. Masing-masing dari keduanya mendapatkan sanad untuk hadits di atas yang tidak didapatkan oleh yang lain." PEMAHAMAN YANG BENAR Menurut al-khaththabi, "fal-yatabawwa' yang sering diterjemahkan dengan 'hendaknya dia tinggal...' itu diambil dari kata-kata maba'ah alibil yang bermakna tempat menderum unta. Ada

yang mengatakan bahwa kalimat di atas adalah kalimat do'a dalam bentuk kalimat perintah عز وجل sehingga maknanya adalah 'semoga Allah memberikan tempat...' Ada juga yang mengatakan bahwa maksudnya adalah kalimat berita dalam bentuk kalimat perintah sehingga maknanya adalah hal itu yaitu dusta atas nama Nabi صل اهلل عليو وسلم itu menyebabkan tinggal di neraka maka hendaknya dia kuatkan hatinya untuk menghadapi realita tersebut. Dusta adalah memberitakan sesuatu yang berbeda dengan realita sesungguhnya baik sengaja atau pun karena lupa. Demikianlah madzhab Ahli Sunnah dalam masalah ini. An-Nawawi dalam Syarh Muslim (1/69) berkata, "Ketahuilah bahwa hadits di atas membuat beberapa pesan dan sejumlah kaidah. Pertama, menegaskan benarnya kaidah Ahli Sunnah bahwa dusta itu mencakup tindakan

karena lupa atau sengaja memberitakan sesuatu tidak sesuai dengan realita senyata-nyatanya. Kedua, sangat haramnya dusta atas nama Nabi صل اهلل عليو وسلم Dusta atas nama Nabi.صل اهلل عليو وسلم adalah perbuatan keji yang sangat keterlaluan dan sebuah dosa besar namun pelakunya itu tidaklah kafir karenanya, kecuali jika dia meyakini bolehnya dusta atas nama Nabi اهلل عليو وسلم.صل Inilah pendapat yang terkenal dari berbagai madzhab dan kelompok. Namun, Syaikh Abu Muhammad al-juwaini, ayah Imam Haramain Abul Ma'ali, salah seorang ulama besar Syafi'iyyah, berpendapat kafirnya orang yang secara sengaja.صل اهلل عليو وسلم berdusta atas nama Nabi Imam Haramain sendiri yang menceritakan bahwa ayahnya menganut pendapat ini dan bahwasanya sang ayah dalam pengajianpengajiannya sering kali mengatakan, 'Siapa saja yang berdusta atas nama Nabi صل اهلل عليو وسلم secara sengaja maka dia kafir dan halal darahnya.'

Namun, Imam Haramain sendiri menilai pendapat ini adalah pendapat yang lemah dan mengatakan bahwa tidak ada satu pun ulama Syafi'iyyah yang berpendapat semacam itu dan pendapat tersebut adalah sebuah ketergelinciran dalam berpendapat yang sangat mengerikan. Yang benar adalah pendapat mayoritas ulama yang tidak mengafirkan pelaku kecuali jika dia menganggap bolehnya tindakan tersebut." Ibnu Hajar dalam Fathul Bariy (1/203) memberikan penjelasan mengapa Syaikh Abu Muhammad al-juwaini sampai berpendapat semisal itu. Beliau mengatakan, "Alasannya, orang yang membuat hadits palsu atas nama Nabi haram untuk menghalalkan hal yang صل اهلل عليو وسلم misalnya itu tidak lepas dari dua kemungkinan, yaitu: meyakini halalnya hal haram tersebut, atau mendorong orang lain agar meyakini halalnya hal yang haram; dan masing masing dari dua kemungkinan ini adalah kekafiran pembatal iman. Pendapat beliau jelas bermasalah. Pendapat

mayoritas ulama bahwa pembuat hadits palsu itu tidaklah kafir karenanya, melainkan jika dia meyakini bolehnya tindakan semacam itu." PEMAHAMAN YANG SALAH Al-Mu'allimi dalam al-anwar al-kasyifah (hlm. 72) mengatakan, "Ada orang bodoh dan sesat yang bersandar dengan kata kata 'alayya yang dalam kalimat lain dalam bahasa Arab bisa diartikan 'merugikanku' untuk mengatakan 'kami berdusta yang menguntungkan Nabi bukan dusta yang merugikan Nabi'." Dalam Fathul Bariy (1/199-200), Ibnu Hajar al-asqalani asy-syafi'i mengatakan, "Ada sejumlah orang bodoh yang keblinger. Mereka membuat hadits palsu yang mendorong semangat melakukan ketaatan dan takut dengan maksiat lantas mengatakan 'kami itu tidak melakukan dusta yang merugikan Nabi bahkan yang kami lakukan adalah pembelaan terhadap ajaran Nabi'.

Mereka tidak sadar bahwa membuat hadits palsu itu juga berarti dusta atas nama Allah عز وجل karena di dalamnya pasti ada penetapan hukum syari'at baik wajib ataupun anjuran, dan sebaliknya haram atau makruh." Ash-Shan'ani dalam Taudhih al-afkar (2/72) mengatakan, "Sekelompok ahli bid'ah yaitu orang-orang yang mengaku sebagai pengikut Muhammad bin Karram al-sijistani, seorang pakar ilmu kalam, beranggapan bolehnya membuat hadits palsu yang berisi motivasi untuk melakukan ketaatan dan takut berbuat maksiat karena yang tidak boleh adalah hadits palsu yang terkait dengan hukum syari'at. Mereka memelintir hadits yang berisi larangan dusta atas nama Nabi dengan mengatakan 'kami berdusta صل اهلل عليو وسلم yang menguntungkan Nabi bukan dusta yang merugikan Nabi'. Anggapan ini bertolak belakang dengan kesepakatan para ulama kaum muslimin yang pendapat mereka diakui keberadaannya."

An-Nawawi dalam Syarh Muslim (1/70) berkata, "Tidak ada perbedaan dalam keharaman membuat hadits palsu antara hadits palsu tentang hukum atau pun nonhukum semisal nasihat yang menyentuh, motivasi untuk beramal shalih dan ancaman untuk melakukan maksiat, dan lain-lain; seluruhnya haram, termasuk dosa besar dan perbuatan yang sangat buruk dengan kesepakatan kaum muslimin yang pendapatnya dianggap. Tidak sebagaimana kelompok sesat Karramiyyah yang beranggapan bolehnya membuat hadits palsu dalam motivasi beramal shalih dan menakut-nakuti untuk bermaksiat. Pendapat ini lantas diikuti oleh banyak orang bodoh yang ingin disebut sebagai orang yang zuhud (baca: sufi) atau disebut sebagai orang zuhud oleh orang-orang bodoh semisal mereka. Dalih mereka adalah sebuah riwayat hadits dengan teks 'barang siapa yang berdusta atas namaku dengan sengaja untuk menyesatkan manusia maka hendaknya dia bertempat di neraka'. Sebagian mereka mengatakan bahwa

yang mereka lakukan adalah dusta yang menguntungkan Nabi yang merugikan Nabi bukan dusta صل اهلل عليو وسلم Keyakinan,.صل اهلل عليو وسلم tindakan, dan cara berdalil yang mereka lakukan ini adalah kebodohan dan kelalaian yang paling keterlaluan serta merupakan bukti yang sangat nyata bahwa mereka itu sama sekali tidak mengetahui kaidah-kaidah syari'at. Pendapat konyol tersebut mengandung sejum-lah kesalahan berpikir yang memang pantas dengan akal mereka dan pikiran mereka yang jauh dari logika yang benar. Dengan pendapat tersebut mereka menyelisihi :عز وجل firman Allah و ال ف ؤ اد و ال ب ص ز الس م ع إ ن ع ل م ب و ل ك ل ي س م ب ت ق ف و ال م س ؤ وال ع ن و ك بن أ ولئ ك ك ل 'Dan janganlah engkau mengatakan sesuatu yang tidak kau ketahui karena sesungguhnya

pendengaran, pehglihatan, dan hati itu akan dimintai pertanggungjawaban.' (QS al-isra' [17]: 36) Mereka juga menyelisihi hadits mutawatir dalam masalah ini yang dengan tegas melarang dusta atas nama Nabi صل اهلل عليو وسلم dan sejumlah hadits yang terkenal dan tegas melarang kesaksian palsu. Mereka juga menyelisihi kesepakatan ulama dan dalil-dalil tegas lainnya yang mengharamkan dusta atas nama orang biasa, bagaimana lagi dengan manusia yang ucapannya adalah syari'at dan perkataannya adalah wahyu. Jika kita cermati ucapan mereka maka kita jumpai ada unsur dusta atas nama Allah عز وجل di dalamnya. Allah زع و زج berfirman: ال ه ى ي ع ه ي نط ق و م ب 'Tidaklah Muhammad itu berbicara dengan dasar hawa nafsu. Tidaklah ucapannya melainkan wah-yu.' (QS an-najm [53]: 3)

Di antara hal yang sangat mengherankan adalah ucapan mereka ini adalah dusta yang menguntungkan Nabi'. Ucapan ini adalah bukti kebodohan mereka dengan bahasa Arab dan bahasa syari'at. Karena, menurut orang Arab, semua dusta atas nama orang lain adalah dusta yang merugikan orang tersebut. Sementara itu, riwayat yang mereka jadikan sebagai sandaran pokok telah dijawab oleh para ulama dengan beberapa jawaban. Jawaban yang paling bagus dan paling ringkas adalah kalimat 'untuk menyesatkan manusia' adalah tambahan yang tidak benar dengan sepakat ulama pakar hadits karena tambahan keterangan tersebut sama sekali tidak dijumpai dalam sanad yang shahih."[]