BAB II GAMBARAN UMUM BBPJN VIII. 2.1 Sejarah Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional VIII

dokumen-dokumen yang mirip
BAB II HASIL SURVEY. 2.1 Gambaran Umum Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional VIII. Jenderal Bina Marga, Kementrian Pekerjaan Umum.

BAB II HASIL SURVEY. 2.1 Gambaran Umum Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional VIII. Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) VIII merupakan satu

MENTERI PEKERJAAN UMUM REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM NOMOR : 23/PRT/M/2008 TENTANG

PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM NOMOR : 21/PRT/M/2010 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA UNIT PELAKSANA TEKNIS KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM

BAB X INSPEKTORAT JENDERAL. Bagian Kesatu Kedudukan, Tugas, dan Fungsi

MENTERI PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA

BUPATI BULUKUMBA PROVINSI SULAWESI SELATAN

BUPATI TANAH BUMBU PROVINSI KALIMANTANN SELATAN PERATURAN BUPATI TANAH BUMBU NOMOR 24 TAHUN TENTANG

PROFIL BIRO KEUANGAN

SALINAN. Perangkat Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 114, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5887);

d. pengendalian perencanaan dan operasional rehabilitasi/ e. pelaksanaan urusan ketatausahaan; f. pelaksanaan tugas lain yang diberikan Kepala Dinas s

TUGAS POKOK, FUNGSI DAN STRUKTUR DINAS PEKERJAAN UMUM DAN PENATAAN RUANG KAB. LOMBOK BARAT TAHUN 2017

d. Kepala Seksi Bahan dan Peralatan; e. Kelompok Jabatan Fungsional.

- 1 - PERATURAN MENTERI DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL, DAN TRANSMIGRASI

BUPATI KAPUAS PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN BUPATI KAPUAS NOMOR 44 TAHUN 2016 TENTANG

LAPORAN REKAPITULASI ANGGARAN T.A2017

BUPATI LUMAJANG PROVINSI JAWA TIMUR

GUBERNUR JAWA TENGAH PERATURAN GUBERNUR JAWA TENGAH NOMOR 72 TAHUN 2008 TENTANG

ORGANISASI DAN TATA KERJA DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12 TAHUN 2015 TENTANG KEMENTERIAN DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL, DAN TRANSMIGRASI

TUGAS POKOK DAN FUNGSI BADAN PEMBINAAN KONSTRUKSI KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM BAB X BADAN PEMBINAAN KONSTRUKSI BAGIAN PERTAMA TUGAS DAN FUNGSI

PERATURAN BUPATI GUNUNGKIDUL NOMOR 59 TAHUN 2011 TENTANG URAIAN TUGAS DINAS PEKERJAAN UMUM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI GUNUNGKIDUL,

BUPATI PENAJAM PASER UTARA PROVINSI KALIMANTAN TIMUR

d. penyiapan bahan sertifikasi kecakapan personil serta penyiapan sertifikasi peralatan informasi dan peralatan pengamatan bandar udara.

STRUKTUR ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI DIREKTORAT PRESERVASI JALAN. Jakarta, 22 Juni 2015

PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 50 TAHUN 2008 TENTANG PERUBAHAN KEDUA ATAS KEPUTUSAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 130 TAHUN 2003

BUPATI BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI BLITAR NOMOR 57 TAHUN 2016 TENTANG

BAGAN ORGANISASI SUBBAGIAN TATA USAHA SUBDIREKTORAT PEMBELAJARAN SUBDIREKTORAT SUBDIREKTORAT SARANA DAN PRASARANA SUBDIREKTORAT

WALIKOTA BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR

BUPATI MALANG PROVINSI JAWA TIMUR

WALIKOTA SURAKARTA PERATURAN WALIKOTA SURAKARTA NOMOR 17 TAHUN 2008 TENTANG

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 68 TAHUN 2015 TENTANG KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH

PERATURAN BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM NOMOR 03 TAHUN 2008 TENTANG

2017, No Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2008 tentang Kementerian Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 166, Tambahan Lem

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12 TAHUN 2015 TENTANG KEMENTERIAN DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL, DAN TRANSMIGRASI

c. pelaksanaan teknis pengadaan dan pengembangan cadangan d. pelaksanaan teknis pendistribusian cadangan e. pelaksanaan koordinasi kelompok jabatan fu

BUPATI MADIUN SALINAN PERATURAN BUPATI MADIUN NOMOR 30 TAHUN 2008 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS PEKERJAAN UMUM BINA MARGA DAN CIPTA KARYA

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 14 TAHUN 2005 TENTANG

BUPATI GRESIK PROVINSI JAWA TIMUR

bawahan sesuai dengan peraturan dan prosedur yang berlaku;

BUPATI SUMEDANG PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI SUMEDANG NOMOR 7 TAHUN 2017 TENTANG

BUPATI TOLITOLI PERATURAN BUPATI TOLITOLI NOMOR 3 TAHUN 2015 TENTANG

Walikota Tasikmalaya Provinsi Jawa Barat

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 15 TAHUN 2015 TENTANG KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA,

BAB II GAMBARAN UMUM ORGANISASI

INDIKATOR KINERJA UTAMA BADAN PUSAT STATISTIK KABUPATEN POHUWATO TAHUN 2015

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 13 TAHUN 2005 TENTANG

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 68 TAHUN 2015 TENTANG KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KLATEN,

PERATURAN BUPATI BARITO UTARA NOMOR 8 TAHUN 2014 TENTANG TUGAS DAN URAIAN TUGAS PEMEGANG JABATAN PADA DINAS PEKERJAAN UMUMKABUPATEN BARITO UTARA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR BALI,

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 133/PMK.01/2010 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA SEKRETARIAT KOMITE PENGAWAS PERPAJAKAN

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA DEPARTEMEN ENERGI DAN SUMBER DAYA MANUSIA. Tugas Dan Fungsi. Sekretariat Jenderal. Dewan Energi Nasional.

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 31 TAHUN 2007 TENTANG

g. pelaksanaan urusan ketatausahaan; h. pelaksanaan tugas lain yang diberikan Kepala Dinas sesuai dengan tugas dan fungsinya. (3) Dalam melaksanakan f

INDIKATOR KINERJA UTAMA BADAN PUSAT STATISTIK KOTA GORONTALO TAHUN 2015

GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENKEU. Lembaga Manajemen Aset Negara. Tata Kerja. Organisasi.

MENTERI KETENAGAKERJAAN REPUBLIK INDONESIA

ORGANISASI DAN TATA KERJA KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT

2017, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 43 Tahun 2009 tentang Kearsipan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 152, Tambahan

BUPATI KEBUMEN PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI KEBUMEN NOMOR 67 TAHUN 2016 TENTANG

PERATURAN BUPATI KUNINGAN NOMOR 42 TAHUN 2016 TENTANG

Peraturan Presiden Nomor 7 Tahun 2015 tentang Organisasi Kementerian Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 8);

PERATURAN DAERAH KOTAMADYA DAERAH TINGKAT II TARAKAN

PERATURAN KEPALA LEMBAGA SANDI NEGARA NOMOR 15 TAHUN 2016 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA BALAI SERTIFIKASI ELEKTRONIK

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 15 TAHUN 2015 TENTANG KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN BUPATI SUMBAWA NOMOR 12 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS PEKERJAAN UMUM KABUPATEN SUMBAWA.

- 1 - BUPATI BANYUWANGI

INDIKATOR KINERJA INDIVIDU

LEMBARAN DAERAH KOTA CILEGON TAHUN : 2007 NOMOR : 2 PERATURAN DAERAH KOTA CILEGON NOMOR 2 TAHUN 2007 TENTANG

BUPATI PULANG PISAU PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN BUPATI PULANG PISAU NOMOR 36 TAHUN 2016 TENTANG

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 13 TAHUN 2015 TENTANG KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA,

BUPATI KEPULAUAN SELAYAR

WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA O G K A R T A PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 28 TAHUN 2015

BUPATI MANDAILING NATAL

2 MEMUTUSKAN: Menetapkan : PERATURAN PRESIDEN TENTANG KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG KEMARITIMAN. BAB I KEDUDUKAN, TUGAS, DAN FUNGSI Pasal 1 (1) Kemen

BUPATI BELITUNG PERATURAN BUPATI BELITUNG NOMOR 26 TAHUN 2008 TENTANG PENJABARAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS PEKERJAAN UMUM KABUPATEN BELITUNG

PERMENLHK RI NO: P.12/Menlhk/Setjen/OTL.0/1/2016 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA BALAI PENGELOLAAN HUTAN PRODUKSI

WALIKOTA TASIKMALAYA,

BERITA NEGARA. Ombudsman RI. Organisasi dan Tata Kerja. PERATURAN SEKRETARIS JENDERAL OMBUDSMAN REPUBLIK INDONESIA

- 1 - BUPATI BANYUWANGI

ORGANISASI DAN TATA KERJA KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM

PERATURAN DAERAH PROPINSI DAERAH ISTIMEWA ACEH NOMOR : 31 TAHUN 2001

jtä ~Éàt gtá ~ÅtÄtçt

PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 11/Permentan/OT.140/2/2007 TENTANG

WALIKOTA MATARAM PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT PERATURAN WALIKOTA MATARAM NOMOR : 43 TAHUN 2016 TENTANG

MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA KEPUTUSAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR : 1065 TAHUN 2003 TENTANG

BUPATI SANGGAU PROVINSI KALIMANTAN BARAT

BAB III PROFIL PERUSAHAAN

PERATURAN BUPATI SUBANG NOMOR : TAHUN 2008 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS BINA MARGADAN PENGAIRAN KABUPATEN SUBANG BUPATI SUBANG,

Gubernur Jawa Barat GUBERNUR JAWA BARAT,

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 55 TAHUN 2016 TENTANG

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 18 TAHUN 2015 TENTANG KEMENTERIAN KETENAGAKERJAAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN BUPATI GARUT NOMOR 541 TAHUN 2012 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS SUMBER DAYA AIR DAN PERTAMBANGAN KABUPATEN GARUT

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 47 TAHUN 2015 TENTANG KEMENTERIAN PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI

Transkripsi:

BAB II GAMBARAN UMUM BBPJN VIII 2.1 Sejarah Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional VIII Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) VIII merupakan satu dari delapan Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional di Indonesia yang bertanggung jawab dalam pengadaan maupun pemeliharan infrastruktur jalan dan jembatan nasional di Jawa Timur dan Bali. Lembaga ini berada dibawah Direktorat Jenderal Bina Marga, Kementrian Pekerjaan Umum. Lembaga ini dibentuk untuk meningkatkan dan mendorong pertumbuhan ekonomi nasional melalui percepatan pembangunan prasarana jalan jembatan yang handal dan akuntanbel guna mewujudkan kesejahteraan masyarakat. BBPJN VIII bertugas untuk melaksanakan, merencanakan dan melakukan pengawasan teknis, pelaksanaan konstruksi, serta pengendalian operasi dan pemeliharaan jalan dan jembatan nasional di Jawa Timur, dan Bali. Lembaga ini juga bertugas melakukan pengendalian mutu dan pelayanan penyediaan bahan dan peralatan, serta penatausahaan organisasi. BBPJN VIII ini juga berfungsi melakukan penyiapan data informasi sebagai bahan penyusunan program penanganan jalan nasional, serta pelaksanaan perencanaan dan teknis pembangunan jalan dan jembatan. Lembaga ini juga melaksanakan konstruksi, pengendalian operasi pemeliharaan jalan dan jembatan, serta menerapkan system manajemen mutu dan konstruksi jalan dan jembatan. Agar usia kelayakan dan usia kemantapan jalan 1

2 makin bertambah, BBPJN VIII telah dilengkapi dengan berbagai sarana baik berupa peralatan dan bertanggung jawab meningkatkan pemanfaatan, penyimpanan dan

3 pemeliharaan bahan dan peralatan jalan dan jembatan, serta pelaksanaan pengujian mutu konstruksi. 2.2 Struktur Perusahaan BBPJN VIII Untuk kelancaran dan keberhasilan suatu perusahaan, maka perlu dibentuk struktur organisasi dengan tujuan agar dapat terlaksananya tugas dengan lancar dan baik. Berikut ini adalah Struktur Organisasi BBPJN VIII yang terdapat pada Gambar 2.1. Kepala Balai Besar Kabag. Tata Usaha Bidang Perencanaan dan Pemantauan Bidang Pengajuan dan Pemantauan Bidang Preservasi dan Peralatan I Bidang Preservasi dan Peralatan II Gambar 2.1 Struktur Perusahaan BBPJN VIII Sebagai sebuah instansi perusahaan Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional Tipe A, BBPJN VIII dipimpin oleh Kepala Balai Besar. Posisi yang berada di bawah Kepala Balai Besar adalah Bagian Tata Usaha, Bidang Perencanaan dan Pemantauan, Bidang Pembangunan dan Pengujian, Bidang

4 Preservasi dan Peralatan I, Bidang Preservasi dan Peralatan II, dan Kelompok Jabatan Fungsional. 2.3 Deskripsi Pekerjaan pada BBPJN VIII Setiap divisi pada perusahaan dipimpin oleh seorang kepala divisi dan setiap kepala divisi tersebut bertanggung jawab atas divisinya dan kepada Kepala Balai Besar. Berikut adalah tugas dari masing-masing kepala divisi: a. Tata Usaha Bagian Tata Usaha mempunyai tugas memberikan pelayanan administratif kepada semua unsur di lingkungan Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional dan koordinasi dengan instansi terkait. Dalam melaksanakan tugas yang dimaksud, Bagian Tata Usaha menyelenggarakan fungsi: 1. Pelaksanaan urusan pengelolaan data dan administrasi kepegawaian, serta tatalaksana. 2. Pelaksanaan pengelolaan anggaran, urusan kas dan perbendaharaan, serta administrasi dan akuntansi keuangan. 3. Pelaksanaan administrasi hasil pemeriksaan dan pengaduan masyarakat; 4. Pelaksanaan penatausahaan, pengelolaan, administrasi dan akuntansi barang milik negara, serta pengamanan fisik dan proses sertifikat barang milik negara (pasca konstruksi). 5. Pengelolaan leger jalan. 6. Pelaksanaan koodinasi dengan instansi terkait. 7. Pelaksanaan penyusunan laporan akuntansi keuangan dan akuntansi barang milik negara selaku Unit Akuntansi Wilayah. 8. Penyusunan laporan berkala balai besar.

5 9. Pelaksanaan urusan tata usaha dan rumah tangga balai. b. Bidang Perencanaan Bidang Perencanaan mempunyai tugas melaksanakan penyiapan data dan informasi sebagai bahan penyusunan program pembangunan jaringan jalan, perencanaan teknis jalan dan jembatan nasional, audit keselamatan jalan dan penyiapan, penyusunan rencana, serta dokumen pengadaan barang dan jasa. Dalam melaksanakan tugas yang dimaksud, bidang Perencanaan menyelenggara-kan fungsi: 1. Pengumpulan dan engolahan data dan informasi penanganan jalan nasional. 2. Penyusunan rencana dan program pembangunan jaringan jalan. 3. Penyusunan anggaran tahunan. 4. Pelaksanaan studi kelayakan, survey, investigasi dan rencana teknis/desain/ pengembangan jaringan jalan. 5. Penyiapan rencana dan dokumen pengadaan pekerjaan konstruksi jaringan jalan dan jembatan. 6. Pelaksanaan justifikasi/pertimbangan teknik untuk amandemen kontrak. 7. Pelaksanaan analisis mengenai dampak lingkungan. 8. Pelaksanaan audit keselamatan jalan. 9. Pelaksanaan informasi public, dan 10. Penyusunan laporan akuntabilitas Kinerja balai besar. c. Bidang Perencanaan Bidang Pelaksanaan I (meliputi Kalimantan Barat dan Kalimantan Tengah), mempunyai tugas melaksanakan pengendalian dan pengawasan konstruksi pelaksanaan pembangunan, penyesuaian kontrak pekerjaan konstruksi serta

6 pengendalian pemanfaatan bagian-bagian jalan. Dalam melaksanakan tugas dimaksud, Bidang Pelaksanaan I menyelenggara-kan fungsi: 1. Penyiapan rencana kerja pengendalian konstruksi pelaksanaan pembangunan jaringan jalan. 2. Pelaksanaan pengadaan barang dan jasa. 3. Pengendalian dan pelaksanaan analisis data dan harga satuan pekerjaan jalan dan jembatan. 4. Pengendalian pemanfaatan bagian-bagian jalan. 5. Pengendalian pelaksanaan penilikan jalan dan jembatan. 6. Pengendalian pelaksanaan penanggulangan bencana yang berdampak pada jalan. 7. Pengendalian dan pelaksanaan administrasi teknik/kontrak. 8. Pengendalian dan pelaksanaan penyesuaian kontrak pekerjaan konstruksi jalan dan jembatan. 9. Pelaksanaan sosialisasi dan pengadaan tanah jalan nasional di luar jalan tol; dan, 10. Pelaksanaan bimbingan teknis penyelenggaraan jalan provinsi, kabupaten, kota dan desa. Bidang Pelaksanaan II (meliputi Kalimantan Selatan dan Kalimantan Timur) mempunyai tugas melaksanakan pengendalian dan pengawasan konstruksi pelaksanaan pembangunan, penyesuaian kontrak pekerjaan konstruksi serta pengendalian pemanfaatan bagian bagian jalan. Dalam melaksanakan tugas dimaksud, Bidang Pelaksanaan I menyelenggara-kan fungsi:

7 1. Penyiapan rencana kerja pengendalian konstruksi pelaksanaan pembangunan jaringan jalan. 2. Pelaksanaan pengadaan barang dan jasa. 3. Pengendalian dan pelaksanaan analisis harga satuan pekerjaan jalan dan jembatan. 4. Pengendalian pemanfaatan bagian bagian jalan. 5. Pengendalian pelaksanaan penilik jalan dan jembatan. 6. Pengendalian pelaksanaan penanggulangan bencana yang berdampak pada jalan. 7. Pengendalian dan pelaksanaan administrasi teknik/kontrak. 8. Pengendalian dan pelaksanaan penyesuaian kontrak pekerjaan konstruksi jalan dan jembatan. 9. Pelaksanaan sosialisasi dan pengadaan tanah jalan nasional di luar jalan tol; dan 10. Pelaksanaan bimbingan teknis penyelenggaraan jalan provinsi, kabupaten, kota dan desa. d. Bidang Pengendalian Sistem Pelaksanaan, Pengujian dan Peralatan Bidang Pengendalian Sistem Pelaksanaan, Pengujian dan Peralatan mempunyai tugas melaksanaan pengadaan, penyediaan, pemanfaatan, penyimpanan dan pemeliharaan bahan dan peralatan jalan dan jembatan, pengujian mutu konstruksi, melaksanakan penerapan sistem manajemen mutu, sistem manajemen keselamatan dan kesehatan kerja, serta sistem manajemen, sebagai unit penjamin mutu. Dalam melaksanakan tugas Bidang Pengendalian Sistem Pelaksanaan, Pengujian dan Peralatan menyelenggarakan fungsi:

8 1. Penyusunan rencana mutu unit kerja, mutu pelaksanaan kegiatan. 2. Penerapan rencana mutu unit kerja, mutu pelaksanaan kegiatan dan mutu kontrak. 3. Penerapan sistem manajemen mutu, sistem manajemen keselamatan dan kesehatan kerja, serta sistem manajemen lingkungan dalam pelaksanaan pekerjaan konstruksi dan non konstruksi. 4. Pelaksanaan bimbingan penerapan sistem manajemen mutu, sistem manajemen keselamatan dan kesehatan kerja, serta sistem manajemen lingkungan. 5. Penyiapan bahan masukan kaji ulang sistem manajemen mutu, sistem manajemen keselamatan dan kesehatan kerja, serta sistem manajemen lingkungan. 6. Pelaksanaan audit internal dan pemeliharaan sistem manajemen mutu, sistem manajemen keselamatan dan kesehatan kerja, serta sistem manajemen lingkungan. 7. Pengadaan, penyediaan, penyimpanan, penyaluran dan pemeliharaan peralatan termasuk suku cadang. 8. Pengadaan, penyediaan, penyimpanan dan penyaluran bahan jalan dan jembatan. 9. Pemberian bimbingan pemanfaatan peralatan, bahan jalan dan jembatan. 10. Pemantauan pemanfaatan peralatan, bahan jalan dan jembatan. 11. Pelaksanaan dan pemantauan pengujian peralatan, bahan dan hasil pekerjaan konstruksi. 12. Evaluasi terhadap hasil pengujian.