ARTIKEL E-JURNAL. oleh Rio Anggoro Pangestu NIM

dokumen-dokumen yang mirip
PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS NASKAH DRAMA DENGAN STRATEGI BUKU BERGAMBAR MINIM KATA SISWA KELAS XI IPA 2 SMA NEGERI 1 IMOGIRI, BANTUL

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS NASKAH DRAMA SATU BABAK DENGAN TEKNIK QUANTUM WRITING SISWA KELAS VIII D SMP NEGERI 3 SEWON ARTIKEL E-JOURNAL

MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN NARASI MELALUI MODEL CIRCUIT LEARNING DI KELAS V SD KANISIUS JOMEGATAN BANTUL ARTIKEL JURNAL

PENGOPERASIAN KAMERA DSLR DENGAN MODEL PEMBELAJARAN DIRECT INSTRUCTION

PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA PERMULAAN MELALUI METODE GLOBAL PADA SISWA KELAS I SD NEGERI KAPUKANDA ARTIKEL JURNAL

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN KETERAMPILAN MENULIS SISWA KELAS VII MELALUI PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW

Pertama Diterima: 27 April 2017 Bukti Akhir Diterima: 06 Mei 2017

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS NASKAH DRAMA MELALUI MEDIA VIDEO KLIP LAGU PADA SISWA KELAS XI IPS MA MA ARIF AL-FALAH PONOROGO

Oleh Rita Dwi Tyastuti NIM

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE SCRIPT UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN SEDERHANA MELALUI MODEL KOOPERATIF PICTURE AND PICTURE KELAS III SD

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE SCRIPT DI SMP NEGERI 13 PONTIANAK

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI MENGGUNAKAN STRATEGI 3W2H PADA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 3 SALAM ARTIKEL E-JOURNAL

LINDA ROSETA RISTIYANI K

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PANTUN MELALUI MODEL PEMBELAJARAN CONCEPT SENTENCE

PENGARUH PENGGUNAAN METODE LATIHAN/DRILL TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS NASKAH DRAMA SISWA KELAS VIII MTsN TAPAN KABUPATEN PESISIR SELATAN ARTIKEL ILMIAH

Abstrak. Kata Kunci : menyimak wawancara, model think pair share, penerapan model think pair share, peningkatan kemampuan menyimak wawancara.

ARTIKEL E-JOURNAL SKRIPSI

MENINGKATKAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKAN TWO STAY TWO STRAY SISWA KELAS X-AK SMK BHUMI PAHALA PARAKAN TEMANGGUNG

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA MELALUI MODEL KOOPERATIF TIPE COOPERATIVE SCRIPT PADA SISWA KELAS V SD N KARANGMOJO BANTUL

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS EKSPOSISI MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK TALK WRITE

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS DESKRIPSI MENGGUNAKAN MEDIA GAMBAR PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI POGUNG KIDUL

MEDIA KOMIK UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN

Peningkatan Keterampilan Menulis Naskah Drama dengan Media Pembelajaran Video Stop Motion Untuk Siswa Kelas VIII A SMP N 1 Semanu

PENGGUNAAN MODEL KOOPERATIF TIPE

Oleh Pertiwi Nurfebrianti NIM

MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS PARAGRAF MELALUI MEDIA PUZZLE PADA SISWA KELAS III SDN GRENDEN 02 PUGER JEMBER

Key word: application of the discussion method-based contextual learning, increasing the ability to write reports

Keywords: speaking skill, continous story telling technique, elementary school

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KALIMAT MELALUI PENDEKATAN KONTEKSTUAL PADA ANAK TUNARUNGU KELAS V DI SEKOLAH LUAR BIASA WIYATA DHARMA 4 GODEAN

PENGGUNAAN MEDIA VISUAL DALAM MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI PADA SISWA KELAS V A SDN KALIJOSO SECANG MAGELANG TAHUN AJARAN 2012/2013

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS ARGUMENTATIF DENGAN PEMANFAATAN PRAKTIK ANALISIS WACANA KRITIS SISWA KELAS X SMAN 5 YOGYAKARTA

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN NARASI MENGGUNAKAN MEDIA FILM SISWA KELAS III SD N PENCAR 2, SLEMAN ARTIKEL JURNAL

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN NARASI MENGGUNAKAN MEDIA VCD FILM KARTUN SISWA KELAS V SD

Peningkatan Ketrampilan Memahami Cerita Rakyat 840

MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS TEKS BERITA SISWA KELAS VIIIA SMP NEGERI 1 CANDIPURO MENGGUNAKAN PENDEKATAN SAINTIFIK DENGAN TEKNIK MIND MAPPING

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN NARASI MELALUI TEKNIK EXAMPLES NON EXAMPLES

1) Mahasiswa Prodi PGSD FKIP UNS 2), 3), Dosen Prodi PGSD FKIP UNS

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION

Jurnal Komunikasi, Bisnis, dan Manajemen Vol. 4 No. 2, Juli 2017

PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA PEMAHAMAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE SURVEY, QUESTION, READ, RECITE, AND REVIEW (SQ3R)

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN BLENDED LEARNING

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Team Assisted Individualization (TAI) Untuk Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar Siswa

ARTIKEL E-JURNAL. Oleh Septiaga Maulana Pradomo NIM

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI DENGAN MENGGUNAKAN METODE HYPNOTEACHING

PENERAPAN MODEL CONCEPT SENTENCE DENGAN MEDIA GAMBAR DALAM PENINGKATAN

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS NASKAH DRAMA DENGAN MEDIA CERPEN PADA SISWA KELAS XI SMA N 3 PURWOREJO TAHUN PELAJARAN 2012/2013

MENINGKATKAN KETERAMPILAN HITUNG PENJUMLAHAN PADA PELAJARAN MATEMATIKA MELALUI PERMAINAN BUJUR SANGKAR AJAIB KELAS II SD 1 PEDES ARTIKEL JURNAL

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS MELALUI MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING SISWA KELAS IX

PENERAPAN TEKNIK GUIDED NOTE TAKING DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA TEKS DRAMA. Andriani * ABSTRACT

MENINGKATKAN PARTISIPASI BELAJAR SISWA KELAS IV DALAM PEMBELAJARAN PKn MELALUI MODEL COOPERATIVE SCRIPT DI SDN 18 BUNGO PASANG PADANG

Keyword: CIRC, Learning, Phoem

Joyful Learning Journal

UPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS KETERAMPILAN MENULIS WACANA DESKRIPSI DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION

Kata kunci: metode Storytelling, keterampilan menyimak, dongeng. 1) Mahasiswa Program Studi PGSD FKIP UNS 2,3) Dosen Program Studi PGSD FKIP UNS

PENINGKATAN MINAT DAN KEMAMPUAN MENULIS PUISI SISWA DENGAN TEKNIK PETA PIKIRAN KELAS VII SMP NEGERI 2 SUTERA KABUPATEN PESISIR SELATAN

ARTIKEL PENELITIAN. oleh. RiaParamita NPM

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS LAPORAN PENGAMATAN MELALUI MODEL PROBLEM BASED LEARNING (PBL)

PENINGKATAN PARTISIPASI BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN IPA MENGGUNAKAN MODEL EXPLICIT INSTRUCTION DI KELAS V SDN 22 LUBUK ALUNG KAB PADANG PARIAMAN

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR BERSERI TERHADAP KETERAMPILAN MENULIS NASKAH DRAMA SISWA KELAS XI SMA NEGERI 2 SIPORA UTARA KABUPATEN MENTAWAI

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERCERITA MELALUI PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN PAIRED STORYTELLING

Ririn Budi U. K. Peningkatan Kemampuan Menulis Cerpen... Halaman Volume 1, No. 2, September 2016

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN SCRAMBLE DENGAN MEDIA FLASH CARD UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS PANTUN PADA SISWA SEKOLAH DASAR

PENERAPAN MEDIA PHOTO STORY

Rohmah Mujibatur., Penerapan Metode Role Playing dengan Media Gambar...

PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR SISWA KOMPETENSI MEMBERIKAN LAYANAN SECARA PRIMA KEPADA PELANGGAN DENGAN METODE PEMBELAJARAN COOPERATIVE SCRIPT

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PUISI 761

UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR NOTASI MUSIK MENGGUNAKAN APLIKASI ENCORE DI SMA NEGERI 7 PURWOREJO

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA MELALUI PENERAPAN MODEL KOOPERATIF TEKNIK KANCING GEMERINCING

PENINGKATAN MINAT DAN KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN SISWA KELAS X.8 DENGAN METODE COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION

PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA PEMAHAMAN MELALUI PENERAPAN STRATEGI PQ4R KELAS V SEKOLAH DASAR NEGERI GEMBONGAN

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE SCRIPT UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA

KEMAMPUAN SISWA KELAS VII.D SMP NEGERI 6 GUNUNG TALANG DALAM MENULIS PUISI DENGAN TEKNIK PEMODELAN; PENELITIAN TINDAKAN KELAS

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS III MENGGUNAKAN METODE TUTOR SEBAYA

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PANTUN MELALUI MODEL KOOPERATIF TIPE MAKE A MATCH

PENINGKATAN KEMAMPUAN BERDISKUSI DENGAN PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER SISWA KELAS VIII F SMPN 1 PADANG PANJANG

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI MELALUI METODE SINEKTIK UNTUK SISWA KELAS V SD NEGERI JLABAN

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PUISI SISWA DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA POSTER SISWA KELAS VII.5 SMPN 1 BAYANG KABUPATEN PESISIR SELATAN

PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA PERMULAAN MELALUI METODE KATA LEMBAGA SISWA KELAS I SD KARANGGAYAM ARTIKEL JURNAL

Pendahuluan. Wardani et all, Pendekatan Kontekstual...

IMPROVING COMPREHENSION READING SKILL THROUGH PICTURE STORIES FOR ELEMENTARY STUDENTS

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM QUIZ DALAM MENINGKATKAN KEAKTIFAN BELAJAR SISWA

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE (TPS) DENGAN MEDIA VIDEO UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENYIMAK CERITA

Peningkatan Keterampilan Menulis Teks Eksplanasi...(Siska Azriani) 962

INTEGRASI GALERI BELAJAR DENGAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF STAD UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA

Keyword: Concept Sentence, Multimedia, Writting Skills

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PANTUN MELALUI PENERAPAN MODEL EXPERIENTIAL LEARNING

TESIS. oleh NUNUNG ESTININGRUM NIM

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI METODE INKUIRI TERBIMBING DI KELAS V SD NEGERI TERBAHSARI ARTIKEL SKRIPSI

PENGGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TIME TOKEN ARENDS

Meningkatkan Keterampilan Berbicara Melalui Model Pembelajaran Talking Stick

THE USE OF POSITIVE NEGATIVE CARDS TO INCREASE LEARNING ACHIEVEMENT OF INTEGERS FOR FOURTH GRADE STUDENTS

PENERAPAN MODEL THINK PAIR SHARE

MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI PEMBELAJARAN MAKE A MATCH

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN SISWA KELAS IVB PADA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA MELALUI MODEL CONCEPT SENTENCE

PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA DI KELAS IV SD NEGERI PUCANGAN

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENYIMPULKAN MELALUI

UPAYA MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI PENDEKATAN OPEN ENDED SISWA KELAS X SMA TAMAN MADYA JETIS YOGYAKARTA

Mukarromah et al., Penerapan Model Pembelajaran...

Transkripsi:

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS NASKAH DRAMA DENGAN PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LANGSUNG (DIRECT INSTRUCTION) PADA SISWA KELAS XI IPA 1 SMA KOLOMBO SLEMAN YOGYAKARTA ARTIKEL E-JURNAL Diajukan kepada Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Yogyakarta untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan oleh Rio Anggoro Pangestu NIM 11201244007 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA FAKULTAS BAHASA DAN SENI UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA OKTOBER 2015

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS NASKAH DRAMA DENGAN PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LANGSUNG (DIRECT INSTRUCTION) PADA SISWA KELAS XI IPA 1 SMA KOLOMBO SLEMAN YOGYAKARTA Oleh Rio Anggoro Pangestu 11201244007 ABSTRAK Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan peningkatan keterampilan menulis naskah drama melalui penerapan model direct instruction pada siswa kelas XI IPA 1 di SMA Kolombo Sleman Yogyakarta. Penelitian tindakan ini memiliki empat prosedur dalam pelaksanannya yaitu perencanaan, tindakan, observasi, dan refleksi. Subjek penelitian adalah siswa kelas XI IPA 1 SMA Kolombo Sleman Yogyakarta yang berjumlah 26 siswa. Data yang digunakan berupa hasil observasi, catatan lapangan, hasil wawancara, hasil tes keterampilan menulis naskah drama, dan dokumentasi. Analisis data menggunakan analisis kuantitatif dan analisis kualitatif. Kriteria keberhasilan tindakan dibagi menjadi dua, yaitu proses dan produk. Keberhasilan proses diukur berdasarkan peningkatan proses pembelajaran yang lebih baik. Keberhasilan produk diukur berdasarkan ketercapaian indikator dan nilai siswa yang lebih baik. Hasil penelitian menunjukan bahwa penerapan model direct instruction dapat meningkatkan keterampilan menulis naskah drama siswa kelas XI IPA 1 SMA Kolombo Sleman Yogyakarta. Setelah diberi tindakan dengan menggunakan model pembelajaran direct instruction, secara proses kualitas pembelajaran keterampilan menulis naskah drama menjadi meningkat. Pada saat dilakukannya pembelajaran menulis naskah drama dengan menggunakan model pembelajaran direct instruction terjadi perubahan pada aspek kondisi pembelajaran, keaktifan siswa dalam pembelajaran, keantusiasan mengikuti pembelajaran, dan kerjasama yang dibangun dalam peningkatan siswa daripada sebelum dilakukan Tindakan. Peningkatan secara produk terlihat dari nilai rata-rata hasil tulisan siswa yang meningkat, yaitu pratindakan 48,9, siklus I 70,8, dan siklus II 78,6. Dari hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa model direct instruction merupakan salah satu model yang mampu meningkatkan keterampilan menulis naskah drama siswa. Kata Kunci: peningkatan, keterampilan, menulis, drama, dan direct instruction

AN INCREASE IN DRAMA MANUSCRIPT WRITING SKILLS WITH ASSEMBLING DIRECT INSTRUCTION MODEL OF STUDENT XI NATURAL SCIENCE IN SMA KOLOMBO SLEMAN YOGYAKARTA BY RIO ANGGORO PANGESTU 11201244007 ABSTRACT This research aims to describe the increasing of drama script writing skill through application of direct instruction model for XI IPA 1 students in SMA Kolombo Sleman Yogyakarta. This research uses 4 procedures that are Planning, Action, Observation, and Reflection. The subject in this research is 26 students of XI IPA 1 SMA Kolombo Sleman Yogyakarta. The data is the result of observation, field note, interview result, test result in drama script writing, and documentation. This research uses quantitative and qualitative analysis to analyze the data. The criteria of success are divided into two that is process and product. The success of the process is based on the increasing of learning process. The success of the product is based on indicator performance and students grade. The result of this research shows that the application of direct instruction model can increase the drama script writing skill of students in XI IPA 1 SMA Kolombo Sleman Yogyakarta. After given Action using direct instruction learning model, based on the process, drama script writing skill is increasing. There is change in learning condition, student participation in class, enthusiasm in the lesson, and corporation among students during the lesson using direct instruction learning model than before the Action. The increasing of the product is shown through the average grade of the students writing result, that is 48,9, frist cycle was 72,6, and second cycle 78,6. It can be conclude that direct instruction model is one of the models that can raise drama script writing skill. Key word: Key words: increasing, skill, writing, drama, and direct instruction

1 A. PENDAHULUAN Keterampilan menulis merupakan salah satu keterampilan yang sangat penting dalam kehidupan manusia. Keterampilan menulis penting bagi kehidupan manusia untuk berkomunikasi secara tidak langsung yaitu melalui tulisan. Menulis merupakan suatu kegiatan yang produktif dan ekpresif. Keterampilan menulis ini tidak akan didapat secara otomatis, tetapi melalui latihan dan praktik yang banyak dan teratur (Tarigan, 2008:4). Kaitannya dengan pembelajaran bahasa Indonesia, kegiatan menulis merupakan salah satu kompetensi yang harus dikuasai siswa selain keterampilan membaca, menyimak, dan berbicara. Keterampilan menulis dikembangkan melalui kegiatan menulis berbagai jenis tulisan seperti, puisi, pantun, cerpen, novel, naskah drama, dll. Salah satu jenis tulisan yang harus dikembangkan siswa kelas XI SMA yaitu naskah drama. Berdasarkan silabus dan kompetensi dasar semester dua kelas XI SMA, siswa harus mampu mendeskripsikan perilaku manusia melalui dialog naskah drama. Mendeskripsikan berarti memaparkan atau menggambarkan dengan katakata yang jelas dan rinci (Kamus Besar Bahasa Indonesia, offline versi 1.3). Kegiatan mendeskripsikan dapat membuat siswa lebih peka terhadap keadaan sosial yang sedang terjadi di lingkungan sekitar. Tujuan utama dari mendeskripsikan perilaku manusia melalui dialog drama yaitu agar siswa mengerti unsur-unsur yang terkait dalam drama (tema, penokohan, konflik, dll). Pada observasi yang dilakukan dengan Ibu Ika Arisandayani, S.S mengenai pembelajaran menulis naskah drama di kelas XI IPA 1 SMA Kolombo Sleman Yogyakarta, ditemukan beberapa permasalahan. Berdasarkan observasi tersebut, diketahui bahwa kemampuan untuk mencari ide dan gagasan pada siswa masih tergolong kurang. Siswa belum mampu untuk menggali informasi secara tepat mengenai keadaan lingkungan sekitar yang akan digunakan sebagai bahan menulis naskah drama. Selain itu, siswa masih belum mampu menulis sesuai dengan EYD terutama dalam hal menulis kalimat langsung dan tidak langsung. Permasalahan yang terdapat pada siswa harus diberikan perhatian agar siswa mendapat hasil yang lebih baik. Dalam upaya meningkatkan keterampilan

2 menulis, keterampilan menulis naskah drama menjadi hal yang penting untuk diperbaiki dalam proses pembelajaran di kelas. Selain permasalahan yang terdapat pada siswa, guru juga belum menggunakan model pembelajaran untuk meningkatkan keaktifan, kerja sama siswa, dan produktivitas siswa dalam menulis naskah drama. Guru dalam hal ini lebih sering menggunakan metode pembelajaran ceramah, sehingga siswa menerima pembelajaran di kelas tanpa diberikan ruang untuk mengeksplorasi materi penulisan naskah drama bersama-sama dengan guru. Terlebih kurangnya referensi belajar siswa terkait materi drama dan sempitnya ruang perpustakaan sekolah. Berdasarkan uraian tersebut, penelitian ini berusaha mencari solusi dari permasalahan yang terjadi. Solusi yang diberikan peneliti berupa pembelajaran menulis naskah drama dengan model pembelajaran langsung (Direct Instruction). Melalui bimbingan dari guru, direct instruction dapat berfungsi sebagai sarana untuk membantu siswa dalam meningkatkan keterampilan menulis naskah drama. Setelah berkolaborasi dengan guru, peneliti memilih model direct instruction sebagai model pembelajaran menulis naskah drama pada siswa kelas XI SMA Kolombo Sleman Yogyakarta. Model pembelajaran direct instruction diharapkan membantu siswa untuk memahami materi pembelajaran, mengaktifkan siswa, serta dapat meningkatkan kerjasama antar siswa dalam kelompok. Akhirnya siswa dapat memahami dan mengaplikasikan materi yang disampaikan oleh guru dengan baik. Model direct instruction dalam penelitian ini akan digunakan dalam pembelajaran menulis, khususnya menulis naskah drama. B. METODE PENELITIAN Penelitian ini dilakukan dengan metode tindakan kelas Classroom Anction Reseach (CAR). Menurut Arikunto (2007:2) dari namanya sudah menunjukkan isi yang terkandung di dalamnya, yaitu sebuah kegiatan penelitian yang dilakukan di kelas. Dikarenakan ada tiga kata yang membentuk pengertian tersebut, ada tiga pengertian yang dapat diterangkan. (1) Penelitian; menunjuk pada mencermati suatu objek dengan menggunakan cara dan aturan metologi tertentu untuk

3 memperoleh data bagi peneliti. (2) Tindakan; menunjuk pada sesuatu gerak kegiatan yang sengaja dilakukan dengan tujuan tertentu. (3) Kelas; sekelompok siswa yang dalam waktu yang sama, menerima pelajaran yang sama dari guru yang sama pula. Pada penelitian ini, peneliti menggunakan model penelitian Kemmis dan Mc Taggart. Model Kemmis dan Taggart terdiri dari atas empat tahap, yaitu perencanaan, tindakan, pengamatan, dan refleksi. Penelitian ini dilakasanakan di SMA Kolombo Sleman Yogyakarta. Subjek penelitian tindakan ini adalah siswa kelas XI IPA 1 SMA Kolombo Sleman Yogyakarta dengan jumlah siswa 26 orang. Wawancara dilakukan pada tanggal 25 April 2015 dengan guru mata pelajaran Bahasa Indonesia. Guru menjelaskan bahwa keterampilan menulis naskah drama kelas XI IPA 1 masih kurang optimal, siswa masih kesulitan mengembangkan ide dan membuat dialog naskah drama. pratindakan dilaksanakan pada tanggal 2 Mei 2015, dilanjutkan siklus I yang dilaksanakan pada tanggal 7 Mei 2015 dan 9 Mei 2015. Siklus II dilaksanakan pada tanggal 21 Mei 2015 dan 23 Mei 2015, pada akhir pembelajaran siswa diminta untuk menulis naskah drama secara individu dan wawancara sebagai bentuk bagian dari instrumen penelitian tindakan kelas ini. Tahap-tahap penelitian adalah sebagai berikut, yaitu (1) perencanaan, (2) pelaksanaan, (3) pengamatan, dan (4) refleksi. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan beberapa cara, yaitu (1) observasi, (2) wawancara, (3) tes menulis, dan (5) dokumentasi. Instrumen yang digunakan pada penelitian ini antara lain, catatan observasi, catatan lapangan, pedoman pengamatan, lembar penilaian menulis naskah drama, dan lembar kerja siswa. Analisis data dilakukan dengan analisis Kualitatif dan Kuantitatif. Teknik analisis data pada penelitian ini dilihat pada analisis data proses dan analisis data produk. Penelitian ini juga menggunakan validitas dan reliabilitas data. Validitas yang digunakan yaitu, validitas proses dan validitas hasil. Reliabilitas yang digunakan yaitu, trianggulasi melalui sumber dan trianggulasi melalui metode. Indikator keberhasilan dapat ditentukan berdasarkan proses dan hasil. Indikator keberhasilan proses melingkupi adanya peningkatan pada data yang diperoleh berdasarkan pengamatan atau observasi terkait lima aspek yang dinilai yakni

4 situasi pembelajaran, perhatian atau fokus, keaktifan, antusiasme, dan kerjasama. Indikator keberhasilan produk melingkupi peningkatan data nilai dan ketuntasan sebesar 70% dari praktik menulis pada KD keterampilan menulis naskah drama. Siswa dianggap telah tuntas ketika nilai yang didapatkan mencapai batas KKM yakni 77. C. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 1. Keberhasilan Proses Keberhasilan proses dalam penelitian ini merupakan salah satu indikator keberhasilan penelitian. Indikator keberhasilan proses ini dapat diamati ketika brlangsungnya tindakan kelas. Secara proses, tindakan dalam penelian ini dianggap berhsil apa bila dalam pelaksanaan tindakan, siswa mengalami peningkatan dalam beberapa aspek yaitu keaktifan, pehatian, dan keantusiasan siswa mengalami peningkatan dalam beberapa aspek yaitu keaktifan, perhatian, dan kenatusian siswa dalam mengikuti pelajaran menggunakan mole pembelajaran langsung. Peningkatan dalam hal proses juga dapat dilihat pada pelaksanaan prose pembelajarna yang berlangsung kondusif. Hal ini dapat ditunjukan dengan keaktifan siswa saat menjawab pertanyaan dari guru ataupun sebaliknya siswa yang bertanya pada guru tentang materi menulis naskah drama. Monitoring siswa juga termasuk pada keberhasilan proses pada penlitian ini. Monitoring suasana pembelajaran siswa yang berkategori kurang pada pratindakan, meningkat menjadi cukup pada siklus I, dan meningkat lagi menjadi kategori baik pada siklus II. Selain suasana pembelajaran di kelas, perhatian/fokus siswa terhadap materi yang diajarkan meningkat mulai dari siklus I yang dikategorikan cukup menajdi baik pada siklus II. Pada dasarnya siswa cukup baik dalam proses pembelajaran menulis naskah drama. Setiap pertemuan berlangsung kemampuan siswa meningkat, hanya saja dari segi kerjasama siswa dengan anggota kelompok dikategorikan cukup dari pratindakan sampai siklus II. Secara

5 keseluruhan penggunaan model direct instrcution dapat meningkatkan proses pada kegiatan pembelajaran menulis naskah drama siswa kelas XI IPA1 SMA Kolombo Sleman Yogyakarta. Tabel 1: Perbandingan Proses Pembelajaran Menulis Naskah Drama Siswa Pratindakan, Siklus I, dan siklus II No. Aspek Pratindakan Siklus I Siklus II 1. Suasana Pembelajaran di kelas K C B 2. Perhatian/ fokus siswa terhadap materi yang diajarkan guru C C B 3. Keaktifan dan peran siswa dalam pembelajaran C B B 4. Keantusiasan siswa mengikuti pelajaran C C B 5. Kerjasama siswa dengan anggota kelompok C C C Dari tabel tersebut, dapat diketahui bahwa dalam setiap pertemuan terjadi peningkatan dari Pratindakan ke siklus II. Peningkatan tersebut menunjukan bahawa pembelajaran menulis naskah drama menggunakan model pembelajaran direct instruction memberikan dampak positif bagi proses belajar siswa. 2. Keberhasilan Hasil Keberhasilan hasil dalam penelitian ini dapat dilihat dari peningkatan nilai menulis naskah drama siswa di setiap siklusnya. Tindakan ini dianggap berhasil apabila skor siswa mencapai KKM 77 sebanyak 75% siswa. Keberhasilan hasil ditunjukan pada gambar 1 hal 6.

6 SKOR RATA-RATA, NILAI AKHIR PERSIKLUS 80 70 60 50 40 30 20 10 0 Prasiklus Siklus I Siklus II Rata-rata Nilai Persiklus Gambar 1: Grafik Peningkatan Nilai Tes dari prasiklus ke Siklus II Histogram diatas menunjukan adanya peningkatan dari siklus per siklus selam pembelajaran menulis naskah drama. Tahap pratindakan skor rata-rata yang dicapai siswa sebesar 48,6. Siklus I skor rata-rata yang dicapai siswa cukup meningkat sebesar 72,6. Nilai siklus I naik sebesar 23,8 dari nilai yang didapt saat pratindakan. Nilai siklus II mengalami peningkatan sebesar 8,4 dari siklus I dengan skor rata-rata 78,6. Nilai rata-rata dapat dilihat pada tabel di bawah ini. Tabel 2: Peningkatan Nilai Rata-rata Aspek Menulis Naskah Drama No Aspek Pratindakan Siklus I Siklus II Pratindakan ke Siklus I Siklus I ke Siklus II Pratindakan ke Siklus II 1. Dialog 2,07 3,9 4,11 1,83 0,21 2,04 2. Teks Samping 2,34 3,42 4,23 1,08 0,81 1,89 3. Tokoh/ Perwatakan 2,76 3,53 4,15 0,77 0,62 1,39 4. Latar 2,65 3,57 4 0,92 0,43 1,35 5. Alur 2,42 3,23 4,11 0,8 0,88 1,69 6. Amanat 2,50 3,69 4,11 1,2 0,42 1,61 Jumlah 14,6 21,4 24,7 6,6 3,37 9,97 Nilai Ratarata 48,6 72,6 78,6 0,22 0,11 0,33

7 Diketahui kemampuan penulisan naskah drama yang diperoleh siswa sebelum tindakan, setelah tindakan siklus I, dan setelah tindakan siklus II. Hasil evaluasi tindakan adalah hasil yang diperoleh berdasarkan peningkatan kemampuan penulisan naskah drama siswa kelas XI IPA 1 SMA Kolombo Sleman dengan model pembelajaran langsung (direct instruction) sejak awal penelitian sampai akhir. Berdasarkan tes siklus I sampai dengan siklus II, dapat dilihat adanya peningkatan kemampuan penulisan naskah drama siswa dengan menggunakan model pembelajaran langsung. Hasil penelitian pada siklus I menunjukkan bahwa model pembelajaran langsung dapat memberikan motivasi kepada siswa untuk belajar penulisan naskah drama. Pada siklus I hasil yang dicapai siswa memang belum terlalu memuaskan dan maksimal. Kemampuan yang dimiliki siswa hanya terbatas pada penulisan naskah drama dengan hasil yang belum memenuhi aspekaspek yang seharusnya ada dalam penulisan naskah drama. Hasil tindakan dari siklus I belum sesuai dangan harapan peneliti dan guru Bahasa Indonesia. Hal ini menunjukan bahwa pada pelaksanaan siklus I, tujuan dari penelitian ini belum secara optimal. Skor akhir rata-rata tindakan siklus I yang dihasilkan siswa adalah 72,6. Memang cukup signifikan kenaikan nilai dari prasiklus ke siklus I yang dialami oleh siswa. Akan tetapi rata-rata nilai masih belum mencapai KKM. Maka perlu diadakan tindakan siklus II dengan menggunakan model pembelajaran langsung yaitu dengan lebih intensif lagi. Keterampilan menulis naskah drama kelas XI IPA 1 SMA Kolombo Sleman Yogyakarta telah mengalami peningkata proses dan hasil setelah menggunakan model pembelajaran direct instruction. D. SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN Simpulan berdasarkan hasil analisis data yang telah dipaparkan dalam pembahasan pada Bab IV, bahwa dengan menggunakan model pembelajaran direct instruction dapat meningkatkan kemampuan menulis naskah drama pada

8 kelas XI IPA 1 SMA Kolombo Sleman Yogyakarta. Penelitian ini dapat dilihat dari proses dan hasil setelah diberi tindakan dengan menggunakan model pembelajaran direct instruction, sebagai berikut. Pertama, proses kualitas pembelajaran keterampilan menulis naskah drama menjadi meningkat. Pada saat dilakukannya pembelajaran keterampilan menulis naskah drama dengan menggunakan model pembelajaran direct instruction terjadi perubahan pada aspek kondisi pembelajaran, keaktifan siswa dalam pembelajaran, keantusiasan mengikuti pembelajaran, dan kerjasama yang dibangun dalam peningkatan siswa daripada sebelum dilakukan peningkatan. Walaupun peningkatan yang terjadi masih belum meningkat signifikan akan tetapi selalu meningkat untuk mencapai KKM. Kedua, secara produk, penggunaan model pembelajaran direct instruction pada pembelajaran menulis naskah drama mengalami peningkatan. Hasil rata-rata keterampilan menulis naskah drama siswa dari tahap pratindakan hingga siklus II mengalami peningkatan. Akan tetapi, pada siklus II masih ada 2 siswa yang belum memenuhi KKM, dikarenakan siswa tersebut masih belum mencakup aspek penilaian. Nilai rata-rata keterampilan menulis naskah drama siswa sebelum tindakan adalah 48,9, setelah diberi tindakan pada siklus I nilai rata-rata keterampilan menulis naskah drama siswa menjadi 72,6. Nilai rata-rata keterampilan menulis naskah drama siswa pada akhir siklus II, yaitu 78,6. Hal tersebut menunjukan adanya peningkatan sebesar 33,3 dari hasil penelitian di atas, terbukti bahwa penggunaan model pembelajaran direct instruction pada pembelajaran keterampilan menulis naskah drama siswa kelas XI IPA 1 SMA Kolombo Sleman Yogyakarta sesuai yang diharapkan oleh guru, peneliti, dan kolaborator. Berdasarkan hasil penelitian melalui model direct instruction untuk meningkatkan keterampilan menulis naskah drama, maka implikasi dalam penelitian ini adalah sebagai berikut. (1) Model direct instruction dapat dijadikan sebagai alternatif model pembelajaran menulis, khususnya menulis naskah drama. (2) Model direct instruction dapat menambah referensi model bagi guru dan siswa, khususnya dalam pembelajaran menulis naskah drama. (3) Model direct

9 instruction dapat meningkatkan keaktifan siswa dalam kegiatan pembelajaran keterampilan menulis naskah drama. Saran yang dapat disampaikan berdasarkan hasil penelitian ini adalah sebagai berikut. Bagi guru: pembelajaran di dalam kelas sudah cukup baik. Disarankan guru untuk memperbaharui model pembelajaran yang lebih kreatif dan menarik untuk pembelajaran menulis naskah drama. Salah satu alternatif yang bisa digunakan adalah model direct instruction.

10 E. DAFTAR PUSTAKA Ariukunto, S., Suharjono.,Supardi. 2007. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Bumi Aksara. Madya, Suwarsih. 2011. Penelitian Tindakan: Teori dan Praktik. Bandung: Alfabeta Nurgiyantoro, Burhan. 2010. Penilaian Pembelajaran Bahasa. Yogyakarta: BPFE Yogyakarta. Suprijono, Agus. 2009. Cooperative Learning: Teori dan Aplikasi PAIKEM. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Tarigan, Henry Guntur. 2008. Menulis sebagai Keterampilan Berbahasa. Bandung: Angkasa. Waluyo, Herman J. 2001. Drama: Teori dan Pengajarannya. Yogyakarta: Hanindita Graha Widya.