BAB I PENDAHULUAN. merupakan suatu risiko. Risiko yang dihadapi oleh setiap orang dapat

dokumen-dokumen yang mirip
BAB 1 PENDAHULUAN. manusia. Seperti telah dimaklumi, bahwa dalam mengarungi hidup dan

BAB I PENDAHULUAN. mengurangi rasa cemas yang timbul sebagai akibat dari kecelakaan tersebut maka

I. PENDAHULUAN. Manusia di dalam hidupnya selalu berada dalam ketidakpastian dan selalu

BAB I PENDAHULUAN. Pada hakikatnya, manusia pasti akan menemui risiko-risiko dalam hidupnya.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pada masa sekarang kehidupan masyarakat semakin kompleks,

BAB I PENDAHULUAN. jenis polis, salah satunya pada saat sekarang ini yaitu BNI Life Insurance.

BAB I PENDAHULUAN. suatu peristiwa yang tidak terduga semula, misalnya rumahnya terbakar, barangbarangnya

BAB I PENDAHULUAN. hidup sendiri, jadi manusia untuk bisa melangsungkan hidupnya harus

BAB I PEMBUKAAN. keadaan tersebut menyertai kita di dalam melaksanakan kegiatan seharihari.

BAB I PENDAHULUAN. dunia usaha di Indonesia. Asuransi merupakan sarana finansial dalam tata kehidupan rumah

BAB I PENDAHULUAN. lain yang bersedia untuk menerima dan menanggung kerugian yang terjadi.

BAB I PENDAHULUAN. oleh karena itu kita perlu memahami tentang asuransi. Kebutuhan akan

BAB I PENDAHULUAN. saat ini mempermudah masyarakat untuk mengalihkan risiko yang kemungkinan. kemudian hari kepada lembaga pengasuransian.

BAB I PENDAHULUAN. selama orang tersebut memiliki kepentingan tanpa memandang status,

I. PENDAHULUAN. orang lain dan harta bendanya. Risiko yang dimaksud adalah suatu ketidaktentuan

BAB I PENDAHULUAN. kehidupannya selalu dipenuhi dengan risiko. Risiko adalah kemungkinan

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat menyebabkan bertambahnya populasi kendaraan pribadi yang merupakan faktor penunjang

BAB I PENDAHULUAN. kehidupannya manusia juga tidak bisa terlepas dari kejadian-kejadian yang tidak

I. PENDAHULUAN. Perasuransian mempunyai peran yang besar dan penting dalam pembangunan

I. PENDAHULUAN. pesat saat ini. Peningkatan ini dapat dilihat dari semakin tingginya kebutuhan

BAB I PENDAHULUAN. Dalam kehidupan sehari-hari, kita sering mendengar mengenai orang sakit

BAB I PENDAHULUAN. berkembang pesat, perkembangan zaman dan kemajuan teknologi juga. baik yang telah berdiri maupun yang baru akan berdiri.

DIMAS WILANTORO NIM: C.

BAB I PENDAHULUAN. ketidakpastian tersebut adalah mengenai kerugian. 2 Dan kedatangan suatu

BAB I PENDAHULUAN. dikurangi dan dibagi kepada pihak lain yang bersedia ikut menanggung risiko

ASURANSI. Created by Lizza Suzanti 1

BAB I PENDAHULUAN. dalam kehidupan khususnya kehidupan ekonomi sangat besar baik itu

PENDAHULUAN. Asuransi merupakan kegiatan usaha dimana perusahaan menanggung

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kehidupan dan kegiatan manusia, pada hakikatnya mengandung

BAB I PENDAHULUAN. otomatis terkait dengan kebutuhan dasar yang diperlukan oleh manusia. Dalam

BAB I PENDAHULUAN. ketepatan pelayanan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat yang semakin

BAB I PENDAHULUAN. yang menghadapi ancaman yang sama (Alfred Manes, 1930). sesungguhnya asuransi bertujuan memberikan perlindungan (proteksi) atas

BAB I PENDAHULUAN. Di Indonesia, undang-undang yang mengatur asuransi sebagai sebuah

BAB I PENDAHULUAN. kemakmuran, kesehatan, keamanan termasuk juga kecelakaan kerja. Untuk

BAB I PENDAHULUAN. berupa membayarkan sejumlah harga tertentu. mencukupi biaya pendidikan dan lainnya.

BAB I PENDAHULUAN. Modal yang bernilai besar dalam menjalankan usaha; baik dari modal harta

PENJELASAN ATAS PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 14 /POJK.05/2015 TENTANG RETENSI SENDIRI DAN DUKUNGAN REASURANSI DALAM NEGERI

BAB I PENDAHULUAN. barang-barang dicuri, dan sebagainya. Kemungkinan akan kehilangan atau

BAB I PENDAHULUAN. penyesuaian dalam berbagai hal terhadap perkembangan kondisi dan aspirasi

BAB I PENDAHULUAN. tertanggung terhadap risiko yang dihadapi perusahaan. pertanggungan atas resiko atau kerugian yang dialami oleh tertanggung.

BAB I` PENDAHULUAN. hidup daerah tersebut. Pembangunan juga merupakan usaha untuk. berkembang khususnya Indonesia masih menitikberatkan pembangunan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB III TINJAUAN TEORI. 1. Pengertian Asuransi dan Pengaturannya. a. Pengertian Asuransi

II. TINJAUAN PUSTAKA. dua belah pihak atau lebih, dengan mana pihak penanggung mengikatkan diri kepada

BAB I PENDAHULUAN. manusia dari masa ke masa pun selalu meningkat. Usaha seseorang untuk

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

BAB II LANDASAN TEORI. Pengertian pemasaran menurut Philip Kotler dan Amstrong. individu dan kelompok memperoleh apa yang mereka butuhkan dan inginkan

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. yang semakin pesat, dan untuk itu masyarakat dituntut untuk bisa mengimbangi

BAB 1 PENDAHULUAN. Hidup ini penuh dengan ketidakpastian. Bahkan, kematian pun tidak bisa diprediksi.

BAB I PENDAHULUAN. hidupnya selalu dihadapkan dalam dua hal, yaitu hal-hal baik dan hal-hal

BAB II LANDASAN TEORI

TINJAUAN PUSTAKA. Istilah asuransi berasal dari bahasa Belanda Verzekering atau Assurantie. Oleh

PENJELASAN ATAS PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 23/POJK.05/2015 TENTANG PRODUK ASURANSI DAN PEMASARAN PRODUK ASURANSI

BAB I PENDAHULUAN. untuk melindungi dirinya sendiri maupun keluarga dari kemungkinan kejadian

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Verzekering (bahasa Belanda) berarti pertanggungan dalam suatu asuransi

I. PENDAHULUAN. dari penjualan polis atau penerimaan premi dapat ditanamkan sebagai investasi yang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. diiringi pembangunan disegala bidang yang meliputi aspek ekonomi, politik,

BAB I PENDAHULUAN. mekanisme asuransi atau pertanggungan. Undang-Undang Republik Indonesia

SISTEM INFORMASI ASURANSI. Materi 1 PENGENALAN ASURANSI

BAB I PENDAHULUAN. industri dalam lima tahun terakhir yaitu periode , terdapat kenaikan

1. PENDAHULUAN. diberikan kepada masyarakat dalam mengatasi risiko yang terjadi di masa yang

BAB I PENDAHULUAN. terjadi, yang dapat menimbulkan kerugian-kerugian baik bagi perorangan maupun

I. PENDAHULUAN. Bahaya kebakaran pada kehidupan manusia banyak yang mengancam. keselamatan harta kekayaan, jiwa, dan raga manusia.

1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN

S I L A B US MANAJEMEN RISIKO DAN ASURANSI

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Usaha asuransi merupakan suatu mekanisme yang memberikan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Kerja Praktek. melanda negara-negara yang sedang berkembang, Indonesia pun sebagai

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia secara berkelanjutan berdasarkan kemampuan nasional dengan

PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah BAB I. Perkembangan ekonomi Indonesia melalui perusahaan asuransi adalah

BAB I PENDAHULUAN. pengalihan resiko dari nasabah kepada perusahaan asuransi.

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan salah satu negara berkembang yang. sedang membangun terutama bidang pendidikan dan ekonomi.

BAB 1 PENDAHULUAN. Risiko seperti ini akan selalu ada dan rentan terjadi pada setiap orang, baik

1.1 LATAR BELAKANG PERMASALAHAN

BAB I PENDAHULUAN. kesulitan besar terhadap dunia usaha. Tingkat kesejahteraan bangsa Indonesia

BAB I PENDAHULUAN 1.6. LATAR BELAKANG MASALAH. Pada Era Globalisasi sekarang kebutuhan akan asuransi bukan

PERAN ASURANSI KEPADA PERUSAHAAN PENGANGKUTAN BARANG MELALUI DARAT YANG MENGALAMI KERUSAKAN ATAU KEHILANGAN BARANG

BAB I PENDAHULUAN. Proses globalisasi yang semakin kuat sangat berpengaruh dalam pertumbuhan

I. Pendahuluan. Setiap manusia menginginkan kebahagiaan dalam hidupnya, walaupun tidak

BAB I PENDAHULUAN. Risiko akan selalu ada dan mengikuti kehidupan manusia. Salah satu. pembangunan, terbakarnya bangunan dan lain sebagainya.

BAB I PENDAHULUAN. asing lagi bagi masyarakat Indonesia. Dimana sebagian besar masyarakat

BAB I PENDAHULUAN. memperkecil atau meminimumkan ketidakpastian tersebut. Risiko dapat terjadi

BAB I PENDAHULUAN. target pasar potensial bagi perusahaan - perusahaan baik perusahaan bidang

BAB 1 PENDAHULUAN. pasar maka perusahaan tidak dapat hanya mengorientasikan kegiatan pemasaran

II. TINJAUAN PUSTAKA. Perjanjian adalah peristiwa seseorang berjanji kepada seorang lain atau dua orang

I. PENDAHULUAN. lahirnya perusahaan yang menjalani berbagai kegiatan usaha untuk memajukan

ASURANSI. Prepared by Ari Raharjo

BAB I PENDAHULUAN. Pemasaran adalah suatu perpaduan dari akivitas-aktivitas yang saling berhubungan untuk

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan bangsa dan mewujudkan pembangunan nasional.dalam poladasar

BAB 1 PENDAHULUAN. setiap manusia dalam hidupnya tidak terlepas dari risiko, bahaya atau kerugian

BAB I PENDAHULUAN. tersebut biasanya bisa terjadi kapan saja dan bahkan tidak bisa diduga-duga

BAB I PENDAHULUAN. bergerak di bidang barang maupun jasa. Ditengah ketatnya persaingan di dunia

BAB I PENDAHULUAN. tidak dikelola dengan baik. Disamping itu, perusahaan asuransi juga padat dengan

BAB I PENDAHULUAN. Asuransi atau pertanggungan timbul karena kebutuhan manusia.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. dilakukan dengan pengikatan melalui pranata jaminan fidusia.

BAB I PENDAHULUAN. Berdasarkan Data Kepolisian RI 2011, kecelakaan lalu lintas jalan sepanjang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Keadaan yang tidak kekal merupakan sifat alamiah yang

Transkripsi:

1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Risiko merupakan sesuatu yang tidak dapat dihindari dalam kehidupan manusia. Kemungkinan manusia menghadapi kehilangan atau kerugian itu merupakan suatu risiko. Risiko yang dihadapi oleh setiap orang dapat berhubungan dengan dirinya sendiri ataupun atas harta kekayaannya 1. Tidak dapat dihindarinya suatu risiko ini menciptakan keadaan yang tidak pasti di dalam hidup manusia. Kemungkinan bagi seseorang akan mengalami kehilangan atau kerugian merupakan suatu hal yang tidak diinginkan, sehingga kemungkinan timbulnya risiko menjadi kenyataan merupakan suatu hal yang diusahakan tidak terjadi. 2 Risiko yang timbul dapat bersumber dari bencana alam, kecelakaan, penyakit, kelalaian, ketidakmampuan, kesalahan, kegagalan, ataupun dari berbagai sebab lain yang tidak dapat diduga sebelumnya. Masing-masing risiko memiliki bentuk penanganan yang berbeda. 3 Adanya ketidakpastian akan terjadinya risiko menimbulkan ancaman bagi setiap pihak, dan melahirkan kebutuhan untuk mengatasi risiko. Dalam mengatasi risiko masyarakat lebih memilih untuk mengalihkan risiko yang dapat dialaminya kepada pihak lain. Pihak tersebut dipilih oleh masyarakat 1 Man Suparman Sastrawidjaja, 2004, Hukum Asuransi Perlindungan Tertanggung Asuransi Deposito Usaha Perasurasnisan, Alumni, Bandung, hlm. 50. 2 Junaidi Ganie, 2011, Hukum Asuransi Indonesia, Sinar Grafika, Jakarta, hlm. 1. 3 Ibid, hlm. 2.

2 karena memiliki kompetensi tersendiri untuk mengelola risiko orang yang ditanggung untuk kemudian ditanggung oleh pihak tersebut. Salah satu bentuk pengalihan risiko yang dapat dilakukan oleh masyarakat adalah melalui perusahaan asuransi. Tuntutan kebutuhan terhadap pertanggungan asuransi berkembang mengikuti tingkat kompleksitas risiko yang timbul dan mengancam pribadi ataupun harta kekayaannya. Kebutuhan akan pengalihan risiko tersebut yang menciptakan berkembangnya bisnis asuransi. Perkembangan Industri asuransi di Indonesia semakin tahun semakin meningkat dengan pesat, terutama ditandai dengan meningkatnya Insurance Minded masyarakat Indonesia yang mulai melirik industri asuransi sebagai lembaga yang menjamin atau memberikan proteksi terhadap harta benda dan jiwa masyarakat yang menjadi nasabahnya. Kondisi tersebut menjadi alasan mengapa Industri asuransi di Indonesia semakin tahun semakin mengalami perkembangan yang cukup signifikan dan diperkirakan akan terus berkembang semakin pesat. Hal ini dapat dilihat dari target pertumbuhan penetrasi asuransi hingga 20 persen dalam 2-3 tahun ke depan, sesuai target yang ditetapkan Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Pertumbuhan industri asuransi yang semakin tahun semakin mengalami pertumbuhan yang semakin signifikan berdampak pada persaingan yang terjadi antara perusahaan asuransi di Indonesia yang sangat ketat. Perusahaan asuransi berlomba-lomba untuk dapat memberikan keunggulan dan kelebihan dibandingkan dengan kompetitornya untuk bisa menang dalam persaingan, terlebih barang yang dipasarkan berbentuk jasa atau tidak terlihat, dibutuhkan

3 kepercayaan yang tinggi dari konsumen untuk dapat menang dalam persaingan. Usaha perasuransian sebagai salah satu lembaga keuangan di Negara kita menjadi penting peranannya karena dalam kegiatan perlindungan risiko, perusahaan asuransi mampu menghimpun dana masyarakat dari penerimaan premi. Perusahaan asuransi menyasar ke berbagai bidang untuk memasarkan produknya. Salah satu sektor yang mengalami perkembangan pesat yaitu terjadi di sektor otomotif khususnya kendaraan pribadi. Kebutuhan manusia akan kendaraan bermotor bukan hanya sebagai kebutuhan sarana angkutan saja, namun telah berkembang menjadi kebutuhan pribadi seseorang untuk tujuan prestise maupun sebagai media seseorang guna mengekspresikan status sosialnya. Semakin banyaknya kendaraan maka akan membuat kondisi lalu lintas padat dan meningkatkan risiko kecelakaan. Selain itu juga tingginya tindak kriminal yang terjadi di tengah masyarakat seperti pencurian. Hal ini yang diincar oleh perusahaan asuransi untuk memberikan sarana pengalihan risiko bagi pemilik kendaraan bermotor agar dapat terhindar dari kerugian yang dapat terjadi dari keadaan yang tidak menentu tersebut. Perusahaan-perusahaan asuransi menciptakan berbagai macam produk asuransi bagi kendaraan bermotor yang akan ditawarkan kepada masyarakat sebagai konsumen. Dalam penelitian ini, penulis berfokus pada asuransi kendaraan bermotor. Kebanyakan perusahaan dalam memberikan produk asuransi kendaraan bermotor menawarkan untuk memberikan perlindungan bagi mobil pihak yang mengasuransikan. Perlindungan yang dapat diberikan dapat meliputi

4 tabrakan, benturan, terbalik, tergelincir dari jalan, pencurian termasuk pencurian yang didahului atau diikuti tindak kekerasan, dan kebakaran. Hal tersebut sesuai dengan penjelasan fungsi dasar asuransi yang dikemukakan oleh Sri Redjeki Hartono dalam Junaedy Ganie yakni suatu upaya untuk menanggulangi ketidakpastian terhadap kerugian khusus untuk kerugiankerugian murni dan bukan kerugian yang bersifat spekulatif, sehingga pengertian risiko dapat diberikan sebagai suatu ketidakpastian tentang terjadinya atau tidak terjadinya suatu peristiwa. 4 Selaras dengan hal tersebut, pengertian asuransi lainnya yakni suatu perjanjian, dengan mana seorang penanggung mengikatkan diri kepada seorang tertanggung, dengan menerima suatu premi, untuk memberikan penggantian kepadanya karena suatu kerugian, kerusakan atau kehilangan keuntungan yang diharapkan, yang mungkin akan dideritanya karena suatu peristiwa yang tak tertentu. 5 Dalam praktek industri asuransi, pembayaran klaim sering kali menjadi masalah. Proses dari sebuah klaim asuransi tidak lah mudah. Penggantian kerugian tersebut memerlukan prosedur-prosedur yang panjang, karena proses pengajuan klaim memerlukan data yang akurat. Tidak semua perusahaan asuransi menjalankan tanggung jawabnya dalam hal terjadi klaim dari tertanggung asuransi tersebut. Perusahaan asuransi diharapkan mampu memberikan hak-hak bagi konsumennya sesuai apa yang menjadi kewajibannya, sesuai dengan Undangundang No 8 tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen. 4 Sri Rejeki Hartono, 1995, Hukum Asuransi dan Perusahaan Asuransi, Sinar grafika, Jakarta, hlm. 15. 5 Ibid, hlm. 86.

5 Untuk mengetahui bagaimana hak dan kewajiban para pihak dalam pelaksanaan perjanjian asuransi dan pelaksanaan perlindungan hukum terhadap tertanggung yang dilaksanakan oleh perusahaan asuransi di Yogyakarta atas penolakan klaim asuransi kendaraan bermotor yang diasuransikan, maka Penulis tertarik untuk mengadakan penelitian sebagai dasar penyusunan Penulisan hukum dengan judul: Perlindungan Hukum terhadap Tertanggung atas Penolakan Klaim Asuransi Kendaraan Bermotor di Yogyakarta. B. Rumusan Masalah berikut : Berdasarkan latar belakang di atas, maka dapat dirumuskan masalah sebagai 1. Apa penyebab perusahaan asuransi tidak memberikan ganti kerugian terhadap klaim asuransi kendaraan bermotor yang diajukan oleh tertanggung? 2. Bagaimana perlindungan hukum terhadap tertanggung yang ditolak klaim asuransinya? C. Tujuan Penelitian Adapun penelitian yang dilakukan oleh Penulis mempunyai tujuan-tujuan sebagai berikut: 1. Tujuan Objektif

6 a. Untuk mengetahui penyebab perusahaan asuransi tidak memberikan ganti kerugian terhadap klaim asuransi kendaraan bermotor yang diajukan oleh tertanggung. b. Untuk mengetahui perlindungan hukum terhadap tertanggung yang ditolak klaim asuransinya. 2. Tujuan Subjektif Mendapatkan data yang sebenar-benarnya dan dapat dipertanggungjawabkan terhadap objek yang diteliti sehingga dapat digunakan sebagai bahan dasar dalam rangka menyusun penulisan hukum. Penulisan hukum merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana hukum di Fakultas Hukum Universitas Gadjah Mada. Selain itu, penelitian ini juga digunakan oleh penulis untuk memperluas pengetahuanya, khususnya klaim asuransi, lebih khususnya pada produk Asuransi kendaraan bermotor di Yogyakarta. D. Manfaat Penelitian Manfaat dari penelitian yang dilakukan oleh Penulis, antara lain : 1. Bagi Penulis a. Merupakan sarana dalam melakukan Penulisan hukum sebagai prasyarat kelulusan perkuliahan di Program Strata Satu (S1) Fakultas Hukum Universitas Gadjah Mada.

7 b. Merupakan sarana dalam mengaplikasikan teori yang didapat diperkuliahan dan untuk mempertajam analisis Penulis dengan masalah yang diteliti dan menemukan pemecahan masalahnya. 2. Bagi Ilmu Pengetahuan Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan pikiran yang bermanfaat dalam perkembangan hukum secara umum dan khususnya bagi Perlindungan Hukum terhadap Tertanggung Atas Penolakan Klaim Asuransi Kendaraan Bermotor di Yogyakarta. 3. Bagi Masyarakat Bagi masyarakat, khususnya tertanggung asuransi, penelitian ini mampu memberikan informasi bagi tertanggung/nasabah asuransi agar mengetahui dan mendapatkan hak-hak yang dimiliki agar memperoleh perlindungan hukum terhadap klaim asuransi. E. Keaslian Penelitian Berdasarkan penelusuran pustaka yang penulis lakukan pada perpustakaan Universitas Gadjah Mada, belum pernah ada penelitian terkait Perlindungan Hukum tertanggung dalam hal klaim asuransi kendaraan bermotor. Peneliti hanya menemukan hasil penelitian yang membahas tentang Perlindungan Hukum bagi pihak pemegang asuransi jiwa. Penelitian tersebut antara lain: 1. Eko Supriadi, Perlindungan Hukum Terhadap Tertanggung Pada Asuransi Jiwa Dalam Kecelakaan Penumpang dan Lalu Lintas Yang Dilaksanakan Oleh PT Jasa Raharja Persero Cabang Yogyakarta,

8 2015, dalam tesis program studi S2 Fakultas Hukum Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta. Rumusan Masalah: 1) Bagaimana bentuk hubungan antara perusahaan asuransi dengan tertanggung pada pengelolaan investasi tertanggung dalam pelaksanaan asuransi unit link? 2) Bagaimana peranan dan tanggung jawab perusahaan asuransi terhadap tertanggung dalam hal mengatasi ketidakpastian investasi yang terjadi dalam pelaksanaan asuransi unit link? 3) Bagaimana upaya penyelesaian yang diambil oleh AJB Bumiputera 1912 Yogyakarta untuk menyelesaikan hambatan yang timbul dalam pelaksanaan asuransi unit link? 2. Yoga Grahito Hidayat, Klaim Asuransi Kecelakaan Diri (Personal Accident Insurance) Dalam Hal Tertanggung Meninggal Dunia Pada PT Asuransi Jiwa Sinar Mas MSIG Cabang Yogyakarta, 2015, dalam skripsi program Hukum Dagang Fakultas Hukum Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta. Rumusan Masalah: 1) Bagaimanakah penyelesaian Klaim Personal Accident Insurance dalam hal Tertanggung meninggal dunia pada PT. Asuransi Jiwa Sinarmas MSIG cabang Yogyakarta?

9 2) Apa saja hambatan-hambatan yang terjadi dalam penyelesaian Klaim Personal Accident Insurance pada PT. Asuransi Jiwa Sinarmas MSIG cabang Yogyakarta? 3) Upaya apa yang dilakukan oleh PT. Asuransi Jiwa Sinarmas MSIG cabang Yogyakarta dalam meminimalisir hambatan-hambatan yang terjadi dalam penyelesaian Klaim Personal Accident Insurance dalam hal Tertanggung meninggal dunia?