HUBUNGAN ANTARA PENGUASAAN TATA BAHASA JERMAN DENGAN KETERAMPILAN MENULIS PARAGRAF DESKRIPTIF SISWA KELAS XI SMA NEGERI 1 PALOPO

dokumen-dokumen yang mirip
KEEFEKTIFAN TEKNIK BRAINSTORMING DALAM KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN BAHASA JERMAN SISWA KELAS XI IPA SMA NEGERI 1 SUNGGUMINASA

Peningkatan Penguasaan Kosakata Bahasa Jerman melalui Media Gambar Siswa Kelas XI IPA 6 SMA Negeri 1 Makassar

Nurmiati 1 dan Mantasiah 2 Fakultas Bahasa dan Sastra, Universitas Negeri Makassar ABSTRAK

KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE SCRAMBLE DALAM KETERAMPILAN MENULIS KALIMAT BAHASA JERMAN SISWA KELAS XI SMA NEGERI 11 MAKASSAR ABSTRAK

KORELASI ANTARA PENGUASAAN KOSAKATA BAHASA JERMAN DENGAN KETERAMPILAN MENULIS KALIMAT SEDERHANA SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 ALLA KABUPATEN ENREKANG

EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN TIPE PAIRED STORYTELLING DALAM KETERAMPILAN BERBICARA BAHASA JERMAN SISWA KELAS XI SMAN 11 MAKASSAR

HUBUNGAN ANTARA PENGUASAAN KOSAKATA DENGAN KETERAMPILAN BERBICARA BAHASA JERMAN SISWA KELAS XI BAHASA SMA NEGERI 2 KABUPATEN MAJENE

BAB I PENDAHULUAN. Secara umum pengajaran bahasa mempunyai tujuan agar pembelajar dapat

KEMAMPUAN MENULIS SISWA KELAS XI SMA NEGERI 8 MAKASSAR. Nurhayati Said SMA Negeri 8 Makassar. Abstract

HUBUNGAN PENGUASAAN DIKSI DENGAN KEMAMPUAN MENULIS NASKAH DRAMA SISWA KELAS XI SMA NEGERI 15 MEDAN TAHUN PEMBELAJARAN 2014/2015

KEMAMPUAN MENULIS TEKS EKSPOSISI DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK MENIRU MODEL SISWA KELAS VII SMP NEGERI 12 PADANG ARTIKEL ILMIAH

PENGUASAAN KALIMAT EFEKTIF DAN PENGUASAAN DIKSI DENGAN KEMAMPUAN MENULIS EKSPOSISI PADA SISWA SMP

PENGGUNAAN MEDIA KARTU BERGAMBAR DALAM KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN SEDERHANA BAHASA JERMAN SISWA KELAS XI IPS SMA NEGERI 1 SEGERI KABUPATEN PANGKEP

KONTRIBUSI PENGUASAAN STRUKTUR KALIMAT DAN KOSAKATA TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS BAHASA JERMAN PESERTA DIDIK KELAS XI SMA NEGERI 3 PALANGKARAYA SKRIPSI

KEMAMPUAN MENULIS TEKS ULASAN/RESENSI SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 2 KOTAGAJAH. Oleh

HUBUNGAN KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN DENGAN KEMAMPUAN MENULIS PARAGRAF EKSPOSISI KELAS X SMA NEGERI 2 KOTO XI TARUSAN KABUPATEN PESISIR SELATAN

PENGARUH PENGGUNAAN MODEL NUMBERED HEAD TOGETHER

HUBUNGAN KEMAMPUAN MENYIMAK CERITA RAKYAT DENGAN KEMAMPUAN MENULIS KEMBALI CERITA RAKYAT SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 LINGGA TAHUN PELAJARAN 2014/ 2015

KEEFEKTIFAN MEDIA PEMBELAJARAN FLASHCARD DALAM KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN SEDERHANA BAHASA JERMAN SISWA KELAS XI IPA SMA NEGERI 9 MAKASSAR

KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN ARGUMENTASI SISWA KELAS X SMAN 1 PASAMAN DENGAN TEKNIK PEMODELAN E-JURNAL ILMIAH LINDA OKTAVIA SARI NPM

Oleh Beatriz Lasmaria Harianja Mara Untung Ritonga, S.S., M.Hum.,Ph.D. ABSTRAK

BAB l PENDAHULUAN. Bahasa merupakan alat komunikasi dalam kehidupan sehari-hari baik secara lisan

KEEFEKTIFAN PENGGUNAAN MEDIA VIDEO DALAM KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN SEDERHANA BAHASA JERMAN SISWA KELAS XII IPA SMA NEGERI 11 MAKASSAR

KEMAMPUAN MENULIS TEKS NARASI TENTANG PENGALAMAN LIBUR SEKOLAH SISWA KELAS VII SMP NEGERI 1 BERMANI ILIR KABUPATEN KEPAHIANG

KEMAMPUAN MENAMUKAN IDE POKOK PARAGRAF SISWA KELAS X SMAN 2 PRINGSEWU 2013/2014. Oleh

EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENTS

PARAGRAPH WRITING SKILLS ARGUMENTS CLASS X SMAN 1 KANDIS DISTRICT SIAK

KORELASI ANTARA PENGUASAAN KOSAKATA AKTIF-PRODUKTIF DENGAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN NARASI EKSPOSITORIS ARTIKEL PENELITIAN

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN SCRAMBLE DENGAN MEDIA FLASH CARD UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS PANTUN PADA SISWA SEKOLAH DASAR

EJAAN PADA KARANGAN SISWA KELAS XII SMA PERINTIS 1 BANDAR LAMPUNG TAHUN PELAJARAN 2012/2013

BAB I PENDAHULUAN. reseptif yang meliputi menyimak (Hörfertigkeit) dan membaca (Lesefertigkeit),

KEEFEKTIFAN PENGGUNAAN METODE AUDIO LINGUAL DALAM PEMBELAJARAN KEMAMPUAN MENYIMAK BAHASA JERMAN

HUBUNGAN PENGUASAAN KOSAKATA DENGAN KEMAMPUAN MENULIS BERITA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 IV JURAI KABUPATEN PESISIR SELATAN JURNAL

BAB I PENDAHULUAN. yang beragam. Selain bahasa Inggris di SMA, SMK dan MA, peserta didik juga

Kata kunci: kesalahan ejaan, karangan siswa kelas V.

UNION: Jurnal Pendidikan Matematika Vol 3 No 1, Maret 2015

KONTRIBUSI PENGUASAAN KOSAKATA TERHADAP KETERAMPILAN MENULIS TEKS EKSPLANASI KOMPLEKS SISWA KELAS XI SMK NEGERI 9 PADANG ABSTRACT

PENINGKATAN MENULIS PARAGRAF MELALUI PENERAPAN LESSON STUDY MAHASISWA SEMESTER 1B PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA

KORELASI ANTARA KETERAMPILAN PEMBERIAN PENGUATAN DENGAN HASIL BELAJAR PADA PEMBELAJARAN IPS KELAS III

HUBUNGAN KETERAMPILAN MEMBACA KRITIS DENGAN KETERAMPILAN MENULIS ARTIKEL POPULER SISWA KELAS XI SMA NEGERI 5 PADANG

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PERSUASI MENGGUNAKAN MEDIA POSTER PADA SISWA KELAS X SMA NEGERI 6 PURWOREJO TAHUN PELAJARAN 2013/2014

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE SCRIPT DALAM KEMAMPUAN MEMBACA BAHASA JERMAN SISWA KELAS XI IPA MAN 1 MAKASSAR

KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN DESKRIPSI SISWA KELAS VIII SEKOLAH MENENGAH PERTAMA NEGERI 9 TANJUNGPINANG TAHUN PELAJARAN 2013/2014

E JURNAL ILMIAH TRIA ULANDARI NIM Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memeroleh Gelar Sarjana Pendidikan ( Strata 1)

KONTRIBUSI MINAT BACA TERHADAP KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN SISWA KELAS XI SMA NEGERI I KUOK KABUPATEN KAMPAR PROVINSI RIAU

Ikawati Awing 1 dan Nurming Saleh 2 Bahasa dan Sastra, Universitas Negeri Makassar ABSTRAK

ABSTRACT. Keywords: Role Play, Writing, Negotiation Text.

PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF

THE STUDENTS ABILITY IN WRITING SCRIPT AT THE EIGHTH GRADE STUDENTS OF SMP NEGERI 36 PEKANBARU.

PENGARUH MODEL SUGESTI-IMAJINASI TERHADAP KETERAMPILAN MENULIS ANEKDOT

BAB I PENDAHULUAN. yang harus dikuasai oleh siswa yaitu keterampilan menyimak (Hörfertigkeit),

PENGARUH PENGUASAAN KOMPETENSI SINTAKSIS TERHADAP PRODUKSI KALIMAT EFEKTIF PADA KARANGAN EKSPOSISI

EJOURNAL. diajukan guna memenuhi sebagian persyaratan memperoleh gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) SRI TULARSIH NIM

EFEKTIVITAS MEDIA GAMBAR DALAM PEMBELAJARAN MENGARANG NARASI SISWA KELAS X SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI 6 TANJUNGPINANG TAHUN PELAJARAN 2013/2014

KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN NARASI SUGESTIF DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK MENYELESAIKAN CERITA SISWA KELAS X SMA NEGERI 9 SIJUNJUNG

BAHASA PERTAMA SISWA SMAN TITIAN TERAS HAS DALAM KETERAMPILAN MENULIS TEKS EKSPOSISI

BAB III METODE PENELITIAN. Bahasa dalam menyusun kalimat menjadi teks bahasa Jerman.

Hubungan Intensitas Membaca dengan Keterampilan Menulis Narasi Siswa Kelas IV SD Gugus II Pengasih Kulon Progo

Kemampuan Menulis Teks Deskripsi Siswa Kelas VII SMP Negeri 1 Sumber Jaya Lampung Barat

KEMAMPUAN MEMBACA CEPAT DENGAN KEMAMPUAN BERBAHASA INDONESIA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 2 RANAH PESISIR KABUPATEN PESISIR SELATAN

KEMAMPUAN MENENTUKAN FAKTA DAN OPINI DALAM TAJUK RENCANA DENGAN TEKNIK INKUIRI SISWA KELAS XI SMAN 1 SUNGAI RUMBAI KABUPATEN DHARMASRAYA

Oleh: Nurwahidah program studi pendidikan bahasa dan sastrajawa

KONTRIBUSI PENGUASAAN KOSAKATA TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS CERPEN SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 IV NAGARI BAYANG UTARA KABUPATEN PESISIR SELATAN ABSTRACT

KETERAMPILAN MENULIS KALIMAT SEDERHANA BAHASA JERMAN DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA GAMBAR SISWA KELAS XI IPA MADRASAH ALIYAH NEGERI 1 MAKASSAR

ARTIKEL E-JOURNAL. Oleh SRI DEWI RAMAWATI NIM

KEEFEKTIFAN MODEL INKUIRI DALAM PEMBELAJARAN MENULIS PARAGRAF ARGUMENTASI SMAN 1 WAYLIMA

BAB I PENDAHULUAN. dari segala penjuru dunia, tidak hanya informasi dalam negeri tapi juga

HUBUNGAN PENGUASAAN KOSAKATA DENGAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN EKSPOSISI SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 2X11 ENAM LINGKUNG KABUPATEN PADANG PARIAMAN

PENGARUH PENGUASAAN KOSAKATA DAN TATA BAHASA TERHADAP PEMAHAMAN MEMBACA TEKS NARASI BAHASA INGGRIS

Kata kunci: paragraf deskripsi, metode pembelajaran di luar ruang kelas

KEMAHIRAN MENULIS MEMO SISWA KELAS VII SEKOLAH MENENGAH PERTAMA NEGERI 1 BINTAN TIMUR TAHUN PELAJARAN 2013/2014 ARTIKEL E-JOURNAL.

berbahasa yang harus di ajarkan dalam pembelajaran bahasa Jerman di SMA yaitu: Höerverstehen

KEMAMPUAN MENULIS CERPEN SISWA KELAS X SMA NEGERI 9 SIJUNJUNG DENGAN TEKNIK MENYELESAIKAN CERITA JURNAL ILMIAH

KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN ARGUMENTASI DENGAN MEDIA POSTER SISWA KELAS X MADRASAH ALIYAH NEGERI TANJUNGPINANG TAHUN PELAJARAN 2013/2014

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN SEDERHANA MELALUI MODEL KOOPERATIF PICTURE AND PICTURE KELAS III SD

Lingua IX (1) (2013) LINGUA.

Jurnal Kata (Bahasa, Sastra, dan Pembelajarannya) April 2016 KEEFEKTIFAN MEDIA AUDIO VISUAL DALAM PEMBELAJARAN MENULIS PARAGRAF EKSPOSISI PADA SISWA

Oleh: Sadar SDN 1 Tasikmadu Kecamatan Watulimo Kabupaten Trenggalek

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS NARASI EKSPOSITORIS DENGAN METODE MIND MAPPING

KEMAHIRAN MENULIS NASKAH DRAMA DENGAN MENGGUNAKAN KARTU BERGAMBAR SISWA KELAS VIII SEKOLAH MENENGAH PERTAMA NEGERI 1 TANJUNGPINANG TAHUN PELAJARAN

ABILITY TO WRITE THE ESSAY DESCRIPTION CLASS X SMAN 2 SINGINGI

Jurnal Noken 2(1)

Kontribusi Kecerdasan Emosional Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran TIK Kelas XI di SMA PGRI 1 Padang

Oleh: Istiana Ita Saputri NIM Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia ABSTRAK

PENGARUH MEDIA ALBUM FOTO KENANGAN TERHADAP KETERAMPILAN MENULIS PENGALAMAN PRIBADI SISWA KELAS VII SMP NEGERI 4 BINJAI TAHUN PEMBELAJARAN 2013/2014

HUBUNGAN KEMAMPUAN MENYIMAK PARAGRAF EKSPOSISI DENGAN KEMAMPUAN MENULIS PARAGRAF EKSPOSISI SISWA KELAS X SMA TAMANSISWA PADANG ARTIKEL ILMIAH

Keywords: Writing Skills, Expository Narrative Paragraphs, Visual Media

Hubungan Kemampuan Menggunakan Diksi Dalam Menulis Puisi Siswa Kelas VII MTs. Al Hidayah Laras

HUBUNGAN PENGUASAAN KOSAKATA DENGAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN ARGUMENTASI SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 BATANG KAPAS ARTIKEL ILMIAH

ABSTRAK. by Desty Yusniarti. S. A, Sumadi, Dedy Miswar ABSTRACK

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS NASKAH DRAMA DENGAN STRATEGI BUKU BERGAMBAR MINIM KATA SISWA KELAS XI IPA 2 SMA NEGERI 1 IMOGIRI, BANTUL

Kemampuan Siswa Kelas XI SMAN 8 Pontianak Menentukan Unsur Kebahasaan Dalam Teks Cerita Ulang Biografi

BAB I PENDAHULUAN. menulis. Menurut Tarigan (2008:21) Proses menulis sebagai suatu cara. menerjemahkannya ke dalam sandi-sandi tulis.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Dalam sebuah penelitian diperlukan adanya cara untuk memecahkan

HUBUNGAN MINAT BACA FIKSI DENGAN KETERAMPILAN MENULIS TEKS CERITA MORAL/FABEL SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 7 SIJUNJUNG

HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR DENGAN HASIL BELAJAR IPS SISWA JURNAL. Oleh RIZKI RAMADHANI ERNI MUSTAKIM CUT ROHANI

ANALISIS KESALAHAN MORFOLOGI DALAM KARANGAN SEDERHANA BAHASA JERMAN SISWA KELAS XI SMAN 2 MAKASSAR ABSTRAK ABSTRACT

KETERAMPILAN MENULIS PARAGRAF EKSPOSISI SISWA KELAS X SMA NEGERI 12 PADANG DENGAN MENGGUNAKAN METODE DEMONSTRASI ARTIKEL ILMIAH

KEMAMPUAN MENULIS PARAGRAF DEDUKTIF SISWA KELAS X MADRASAH ALIYAH NEGERI BINTAN TAHUN PELAJARAN 2013/2014

KEMAMPUAN MENULIS KEMBALI BERITA YANG DIPERDENGARKAN MELALUI MEDIA AUDIO VISUAL SISWA KELAS VII SMP N 1 SITIUNG KABUPATEN DHARMASRAYA

Transkripsi:

HUBUNGAN ANTARA PENGUASAAN TATA BAHASA JERMAN DENGAN KETERAMPILAN MENULIS PARAGRAF DESKRIPTIF SISWA KELAS XI SMA NEGERI 1 PALOPO Desi Sugiarti 1 dan Muddin 2 Fakultas Bahasa dan Sastra, Universitas Negeri Makassar E-mail 1 :desitandilino@gmail.com ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara penguasaan tata bahasa Jerman dengan keterampilan menulis paragraf deskriptif kelas XI SMA Negeri 1 Palopo. Pengumpulan data pada penelitian ini diperoleh dengan tes tertulis dan dianalisis melalui korelasi Product Moment. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI IPA yang berjumlah 350 orang. Populasi penelitian dipilih melalui teknik Random Sampling. Berdasarkan hasil analisis data melalui korelasi Product Moment, diperoleh hasil rhitung = (0,240) < rtabel = (0,334), hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak ada hubungan yang signifikan antara penguasaan tata bahasa Jerman dengan keterampilan menulis paragraf deskriptif siswa kelas XI IPA 1 SMA Negeri 1 Palopo. Kata Kunci : Tata Bahasa, Paragraf Deskriptif, dan Bahasa Jerman ABSTRACT The aim of this study was to find the correlation between grammar domination and the ability to write the paragraph description of students of the eleventh grade at SMA Negeri 1 Palopo. The data were taken by the literal test and were analyzed with the correlation Product Moment. The population was the eleventh grade pupil, which consisted of 350 pupils. The population is selected by random sampling. The result was r calculation = 0.240 <rtable = 0.344, there was no significant correlation between the grammar mastery with the paragraph description of the eleventh grade students at the SMA Negeri 1 Palopo. Keywords: Grammar, Descriptive Paragraph, and German Language PENDAHULUAN Manusia sebagai makhluk sosial tidak dapat dipisahkan dari bahasa.bahasa merupakan suatu alat komunikasi yang digunakan oleh manusia dalam kesehariannya untuk berinteraksi dengan sesama. Melalui penggunaan bahasa manusia dapat saling mengenal satu dengan yang lain, dapat saling bertukar pikiran, bahkan dengan adanya bahasa seseorang dapat memeroleh banyak informasi dari berbagai sumber sehingga memiliki wawasan yang luas. Agar memiliki wawasan yang luas diperlukan adanya penguasaan bahasa.penguasaan bahasa yang dimaksud tidak hanya penguasaan bahasa 109 Eralingua: Jurnal Pendidikan Bahasa Asing dan Sastra Volume 1 No.2 Agustus 2017

daerah maupun bahasa nasional saja melainkan penguasaan bahasa asing sangat penting dimiliki pada era perkembangan teknologi saat ini. Penguasaan bahasa asing pada era perkembangan teknologi saat ini tentunya sangat menunjang khususnya pada pemerolehan informasi. Oleh karena itu pentingnya penguasaan bahasa asing beberapa Sekolah Menengah Atas menjadikan bahasa Jerman sebagai salah satu mata pelajaran bahasa asing yang tentunya sangat membantu dalam pengetahuan bahasa Jerman dan pengetahuan tentang ragam budaya Jerman Mantasiah (2016), Nurmiati (2017). Ada empat aspek yang terdapat dalam pembelajaran bahasa Jerman diantaranya : kemampuan menyimak (Hӧrverstehen), keterampilan berbicara (Sprechfertigkeit), keterampilan menulis (Schreibfertigkeit) dan kemampuan membaca (Leseverstehen), serta ditunjang oleh dua aspek kemampuan yaitu: tata bahasa (Strukturen) dan kosakata (Wortschatz) yang saling berkaitan dalam proses penguasaan bahasa Jerman. Oleh karena itu,penguasan keempat aspek serta dua penunjang tersebut dapat diperoleh dengan adanya latihan dan praktik yang dilakukan secara terus-menerus. Pembelajaran bahasa asing khususnya bahasa Jerman aturan tertentu untuk menyusun sebuah kalimatdisebut tata bahasa (Strukturen). Tata bahasa merupakan aturan yang sangat penting untuk dikuasai dalam TATA BAHASA Tata bahasa merupakan suatu sistem atau aturan penyusunan beberapa kata menjadi sebuah kalimat yang dipelajari oleh para proses pembelajaran bahasa Jerman. Oleh karena itu, penguasaan tata bahasa yang memadai dapat menunjang proses pembelajaran bahasa asing. Bersumber pada hasil wawancara yang dilakukan penulis dengan guru bidang studi bahasa Jerman di SMA Negeri 1 Palopo diperoleh informasi bahwa sebagian besar siswa masih mengalami kesulitan dalam mengungkapkan gagasan berupa tulisan yang sesuai dengan pola tata bahasa. Hal tersebut didukung oleh beberapa hasil penelitian sebelumnya seperti yang telah dilakukanoleh Mulyati (2015:112) menunjukkan bahwa pengaruh signifikan penguasaan gramatik terhadap keterampilan menulis bahasa Jeman sebesar 19,54%. Selanjutnyapenelitian yang dilakukan oleh Niaryanti (2015:46) menunjukkan bahwa terdapat hubungan antara penguasaan gramatik dengan keterampilan menulis karangan sederhana bahasa Jerman yang ditunjukkan dengan koefisien korelasi sebesar 0,511 yang termasuk pada kategori sedang. Berdasarkan uraian di atas, maka perlu dilakukan penelitian untuk mengetahui kontribusi penguasaan tata bahasa dengan keterampilan menulis paragraf deskriptif yang dilakukan di SMA Negeri 1 Palopo dengan judul : Hubungan Antara Penguasaan Tata Bahasa Jerman dengan Keterampilan Menulis Paragraf Deskriptif Siswa Kelas XI SMA Negeri 1 Palopo pembelajar bahasa khususnya pada bahasa asing seperti pada bahasa Jerman. Penguasaan tata bahasa yang cukup akan sangat menunjang bagi para pembelajar bahasa untuk menuturkan bahasa asing lebih baik. 110 Eralingua: Jurnal Pendidikan Bahasa Asing dan Sastra Volume 1 No.2 Agustus 2017

Menurut Hartmund Kleineldam, Bausch, Lia Fitriani (2014) tata bahasa adalah suatu deskripsi tertulis yang terdiri atas aturan atau kaidah suatu bahasa dalam bentuk sebuah buku yang menjadi dasar untuk membuat kalimat Hal yang sama juga dikemukakan oleh Grötz dalam Lia Fitriani 2014 Grammatik ist Regeln einer Sprache, nach denen in ihrer Sprachlichen Form verändert und zu Sätzen kombiniert werden. Makna dari penyataan tersebut yaitu bahwatata bahasa merupakan sebuah aturan sebuah bahasa, dimana kata-kata diubah dalam bentuk tata bahasanya dan dikombinasikan dalam kalimat. Sri Mulyati (2015 : 34) mengemukakan bahwa tata bahasa merupakan suatu aturan tata bahasa yang dapat menyusun kata-kata menjadi sebuah kalimat yang efektif. Berdasarkan pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa tata bahasa merupakan suatu aturan bahasa yang dapat membantu seseorang dalam merangkai kata-kata menjadi sebuah kalimat yang baik sesuai dengan kaidah. KEMAMPUAN MENULIS Menulis merupakan suatu keterampilan produktif yang bertujuan untuk menyampaikan makna dalam bentuk lambang tulisan. Kegiatan menulis tersebut diantaranya mengungkapkan ide, gagasan, pikiran, atau perasaan kepada pembaca. Kast dalam Pramita Destari 2013 mengemukakan bahwa das Schreiben wird das als Zielfertgkeit eingeübt, d.h es wird geschrieben, um keterampilan menulis paragraf deskriptif. Penguasaan tata bahasa Jerman yang dimaksud dalam penelitian ini ialah Informationen zu geben und mit jemandem in Kontakt zu bleiben. Menulis merupakan suatu keterampilan yang dilatih berupa menuliskan sesuatu yang bertujuan memberikan informasi dan tetap berkaitan dengan seseorang. Maksud dari pendapat di atas yaitu menulis merupakan suatu keterampilan menuangkan gagasan lewat tulisan yang bertujuan untuk menginformasikan sesuatu kepada pembaca. Dalman (2015:3) menjelaskan bahwa menulis merupakan sebuah proses kreatif menuangkan gagasan dalam bentuk bahasa tulis dalam tujuannya, misalnya memberitahu, meyakinkan, atau menghibur. Menurut Tarigan (2013:3) menulis merupakan suatu keterampilan berbahasa yang dipergunakan untuk berkomunikasi secara tidak langsung, tidak secara tatap muka dengan orang lain. Berdasarkan beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa menulis merupakan suatu proses keterampilan yang bertujuan untuk memberikan informasi kepada pembaca. METODE PENELITIAN Penelitian ini menggunakan dua variabel yaitu penguasaan tata bahasa Jerman siswa sebagai variabel bebas (X) dan keterampilan menulis paragraf deskriptif sebagai variabel terikat (Y). Penelitian ini merupakan penelitian korelasi yang bertujuan mengetahui hubungan antara penguasaan tata bahasa Jerman dan keterampilan menulis paragraf deskriptif siswa kelas XI SMAN 1 Palopo. Pada bagian sebelumnya telah dijelaskan bahwa penelitian ini terdiri atas dua variabel yaitu penguasaan tata bahasa Jerman dan kemampuan siswa dalam menggunakan struktur kalimat atau tata bahasa Jerman. Kemampuan tersebut meliputi: (1) kalimat 111 Eralingua: Jurnal Pendidikan Bahasa Asing dan Sastra Volume 1 No.2 Agustus 2017

präsens, (2) kata ganti orang (Personalpronomen), (3) pembentukan kata kerja (konjugasi kata kerja), (4) kata ganti kepunyaan (Possesivepronomen), dan (5) penulisan kata benda bahasa Jerman. Kemudian Keterampilan menulis yang dimaksud dalam penelitian ini adalah keterampilan siswa dalam menulis paragraf deskriptif berdasarkan tema yang diberikan. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI IPA SMA Negeri 1 Palopo yang tediri atas 4 kelas. Sampel penelitian ini adalah siswa kelas XI IPA 1 SMAN 1 Palopo dengan menggunakan teknik random sampling (sampel acak) dengan jumlah sampel 35 siswa. Data yang diperoleh dari tes penguasaan tata bahasa Jerman dan keterampilan menulis paragraph deskriptif diuji dengan menggunakan rumus korelasi Product Moment. HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil Analisis Data Tes Penguasaan Tata Bahasa Jerman Tahapan ini merupakan paparan hasil analisis data mengenai nilai yang diperoleh siswa dalam tes penguasaan tata bahasa Jerman.Skor terendah yang diperoleh siswa pada tes penguasaan tata bahasa Jerman adalah 12 dan skor tertinggi yang diperoleh siswa adalah 36. Berdasarkan hasil analisis data dari keempat macam tes skor rata-rata yang diperoleh siswa pada tes pengunaan kata ganti orang (Personalpronomen) 8,91; kata ganti kepunyaan (Possessivepronomen) 5,57; konjugasi kata kerja 5,37; dan menyusun kata 3,6. Berdasarkan 35 sampel diperoleh data bahwa sebanyak 5 siswa berada pada kelas interval 12-16 dengan persentase sebesar 14,3%, 7 siswa pada kelas interval 17-20 dengan persentase sebesar 20%, 6 siswa pada kelas interval 21-24 dengan persentase sebesar 17,14%, 9 siswa pada kelas interval 25-28 dengan persentase sebesar 25,71%, 7 siswa pada kelas interval 29-32 dengan persentase sebesar 20%, dan 1 siswa pada kelas interval 33-36 dengan persentase sebesar 2,86%. Hasil Analisis Tes Keterampilan Menulis Paragraf Deskriptif Tahapan ini merupakan paparan hasil analisis data mengenai nilai yang diperoleh siswa dalam tes keterampilan menulis paragraf deskriptif. Data yang diperoleh untuk variabel keterampilan menulis paragraf deskriptif cukup sederhana yaitu skor terendah yang dicapai oleh siswa adalah 5 dan skor tertinggi yang dicapai oleh siswa adalah 10. Bersumber pada data tersebut menunjukkan bahwa dari 35 sampel diperoleh data bahwa sebanyak 2 siswa memeroleh skor 5 dengan persentase sebesar 5,71 %, 18 siswa memeroleh skor 7 dengan persentase sebesar 51,43%, 11 siswa memeroleh skor 8 dengan persentase 31,43%, 2 siswa memeroleh skor 9 dengan persentase sebesar 5,71%, dan 2 siswa memeroleh skor 10. Skor rata-rata siswa pada tes ini yaitu 7,43 dengan persentase sebesar 62,83%. Skor yang diperoleh dengan menggunakan teknik korelasi Product Moment. Berdasarkan hasil perhitungan diperoleh bahwa rh<rt (0,240<0,334). Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat hubungan positif yang signifikan antara penguasaan tata bahasa Jerman dengan keterampilan menulis paragraf deskriptif. Hal ini menunjukkan 112 Eralingua: Jurnal Pendidikan Bahasa Asing dan Sastra Volume 1 No.2 Agustus 2017

bahwa penguasaan tata bahasa Jerman hanya memberikan kontribusi terhadap keterampilan menulis sebesar 24%. KESIMPULAN Skor rata-rata yang diperoleh siswa pada tes penguasaan tata bahasa Jerman adalah 58,65%, tes keterampilan menulis paragraf deskriptif adalah 62,83%. Nilai korelasi antara penguasaan tata bahasa Jerman dengan penguasaan tata bahasa Jerman dengan keterampilan menulis sebesar 0,240 (rhitung = 0,240 < rtabel = 0,334) yang menandakan bahwa tidak ada hubungan positif yang signifikan antara penguasaan tata bahasa Jerman dengan keterampilan menulis paragraf deskriptif. DAFTAR PUSTAKA Arikunto, Suharsimi. 2010. Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara Clamer, F & Heilman, E.G. 2002.Deutsch als Fremdsprache (Übungsgrammatik für die Grundstufe). Germany- Dartmann: Verlag Liebaug. Dalman. 2015. Keterampilan Menulis, Cetakan Ketiga. Jakarta: Rajawali Pers. Damayanti, Rini. 2015.Bahasa Indonesia Untuk Perguruan Tinggi. Surabaya. Destari, Pramita. 2013. Kontribusi Penguasaan Struktur Kalimat dan Kosa Kata Terhadap Kemampuan Menulis Baha Jerman Peserta Didik Kelas XI SMA Negeri 3 Palangkaraya. Skripsi. Universitas Negeri Yogyakarta. Yogyakarta. Djiwandono, M. Soenardi. 2008. Tes Bahasa Pegangan Bagi Pengajar Bahasa.Jakarta. PT Indeks. Enre, Fachrudin Ambo. 1988. Dasar-dasar Keterampilan Menulis. Jakarta: Depdikbud. Fitriani, Lia. 2014. Kontribusi Penguasaan Gramatika Bahasa Jerman Terhadap Keterampilan Membaca Bahasa Jerman Peserta Didik Kelas XI SMA Negeri Sedayu Bantul. Skripsi. Universitas Negeri Yogyakarta. Yogyakarta. Ghozali, Imam. 2013. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS 21. Semarang: Badan Penerbit UNDIP. Komaidi, Didik. 2007. Aku Bisa Menulis. Yogyakarta: Sabda Media. Mantasiah, R. 2016. Kohesi Dalam Wacana Buku Kontakte Deutsch: Suatu Kajian Analisis Wacana (Cohesion in Discourses of Kontakte Deutsch Book: a Study of Discourse Analysis). SAWERIGADING, 15(3), 336-348. Mulyati, Sri. 2015. Pengaruh Penguasaan Kosakata, Penguasaan Gramatik dan Kecerdasan Emosional terhadap Keterampilan Menulis Bahasa Jerman Peserta Didik Kelas XI SMA Negeri 1 Imogiri Bantul. Skripsi. Universitas Negeri Yogyakarta. Yogyakarta. Nurmiati, N., & Mantasiah, R. 2017. Keefektifan Penggunaan Metode Pembelajaran Tutor Sebaya (Peer- Teaching) Dalam Kemampuan Membaca Memahami Bahasa Jerman Siswa Kelas XI IPA SMA Negeri 1 Bontonompo Kabupaten Gowa. Eralingua: Jurnal 113 Eralingua: Jurnal Pendidikan Bahasa Asing dan Sastra Volume 1 No.2 Agustus 2017

Pendidikan Bahasa Asing dan Sastra, 1(1). Pringgawidagda, Suwarna. 2002. Strategi Penguasaan Berbahasa. Yogyakarta : Adicita Karya Nusa. Rahman, Niaryanti. 2015. Hubungan Antara Penguasaan Gramatik Dengan Keterampilan Menulis Karangan Sederhana Bahasa Jerman Siswa Kelas XI SMA Negeri 2 Rantepao Kabupaten Toraja Utara. Skripsi pada Jurusan Pendidikan Bahasa Jerman UNM: tidak diterbitkan. Sugiyono. 2015. Metode Penelitian Pendidikan.Bandung: Alfabeta. Tarigan, Djago. 2014. Membina Keterampilan Menulis Paragraf dan Pengembangannya. Bandung: Angkasa Bandung. Tarigan, H.G. 2013.Menulis Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa. Bandung: Angkasa Bandung. Wiyanto, Asul. 2004. Menulis Paragraf. Jakarta: Gramedia 114 Eralingua: Jurnal Pendidikan Bahasa Asing dan Sastra Volume 1 No.2 Agustus 2017