BUTIR-BUTIR PENGARAHAN DIRJEN PERHUBUNGAN DARAT RAPAT KOORDINASI TEKNIS (RAKORNIS) PERHUBUNGAN DARAT YOGYAKARTA, 6 8 NOVEMBER 2012

dokumen-dokumen yang mirip
BUTIR-BUTIR SAMBUTAN DIRJEN PERHUBUNGAN DARAT RAPAT KOORDINASI TEKNIS (RAKORNIS) PERHUBUNGAN DARAT SURABAYA, 2 OKTOBER 2013

Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

BUTIR-BUTIR SAMBUTAN MENTERI PERHUBUNGAN PADA ACARA PEMBUKAAN RAPAT KOORDINASI TEKNIS BIDANG PERHUBUNGAN DARAT TAHUN 2014 YOGYAKARTA, 14 OKTOBER 2014

BUTIR-BUTIR SAMBUTAN MENTERI PERHUBUNGAN PADA ACARA PEMBUKAAN RAPAT KOORDINASI TEKNIS BIDANG PERHUBUNGAN DARAT TAHUN 2013 SURABAYA,2 OKTOBER 2013

SAMBUTAN MENTERI PERHUBUNGAN

RANCANGAN PERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : TENTANG RENCANA UMUM PENGEMBANGAN TRANSPORTASI DARAT TAHUN

KEYNOTE SPEECH MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA PADA RAPAT KOORDINASI NASIONAL BIDANG KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA TAHUN 2014

POKOK-POKOK PIKIRAN MENGENAI PENGEMBANGAN JARINGAN PELAYANAN DAN PRASARANA TRANSPORTASI DARAT TERPADU DALAM PERSPEKTIF SISTEM TRANSPORTASI NASIONAL

SAMBUTAN MENTERI DALAM NEGERI PADA ACARA RAPAT KOORDINASI TEKNIS PEMBANGUNAN TAHUN 2017 Makassar, 28 Februari 2017 Yth. Menteri Perencanaan

Laporan Pengendalian Inflasi Daerah

SAMBUTAN GUBERNUR SULAWESI TENGAH PADA ACARA PENETAPAN TITIK NOL PEMBANGUNAN TERMINAL BANDARA MUTIARA PALU SABTU, 19 MARET 2011

BERITA DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

DINAS PERHUBUNGAN DAN LLAJ PROVINSI JAWA TIMUR

LAPORAN INSPEKTUR JENDERAL RAPAT PEMUTAKHIRAN DATA TINDAK LANJUT HASIL PENGAWASAN PENYELENGGARAAN PEMDA TAHUN 2017 BANDUNG, 11 DESEMBER 2017 YANG

Pengarahan Umum Direktur Jenderal Perhubungan Darat

RINCIAN APBD MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH, ORGANISASI, PENDAPATAN, BELANJA DAN PEMBIAYAAN

KEBIJAKAN PEMBANGUNAN JALAN DI INDONESIA TAHUN

Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta

2 3. Peraturan Pemerintah Nomor 55 Tahun 2005 tentang Dana Perimbangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 137, Tambahan Lembaran Neg

Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh. Salam sejahtera bagi kita semua.

Undangan serta Hadirin yang berbahagia,

Assalamu alaikum Wr. Wb. Salam sejahtera untuk kita semua, Shalom. Om Swastiastu.

Assalaamu alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh; Selamat Malam dan Salam Sejahtera untuk kita semua.

2017, No BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Pemerintah ini yang dimaksud dengan: 1. Lalu Lintas dan Angkutan Jalan yang selanjutnya d

RANCANGAN PERATURAN MENTERI TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN RENCANA INDUK SIMPUL TRANSPORTASI

BAB I PENDAHULUAN. nasional. Kendaraan bermotor dalam perkembangannya setiap hari

RENSTRA Teknokratik Dinas Perhubungan, Kominfo Kabupaten Berau

KEMENTERIAN PERHUBUNGAN R.I DIREKTORAT JENDERAL PERHUBUNGAN DARAT

PEMERINTAH KOTA TANGERANG

Jakarta, 10 Maret 2011

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 4 TAHUN 2013 TENTANG TATARAN TRANSPORTASI WILAYAH PROVINSI JAWA TIMUR TAHUN

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 37 TAHUN 2017 TENTANG KESELAMATAN LALU LINTAS DAN ANGKUTAN JALAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

KESELAMATAN TRANSPORTASI DARAT Disampaikan Dalam Rangka Peringatan Hari Korban Kecelakaan Lalu Lintas Sedunia Tahun 2012

Bismillahirrahmanirrahim Assalamu alaikum Wr. Wb. Selamat Pagi, Salam Sejahtera bagi kita semua

MENTERI PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/ KEPALA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL

Menteri Perindustrian Republik Indonesia

Yth. Bapak Menteri Dalam Negeri,

BAB IV VISI, MISI, TUJUAN, SASARAN, STRATEGIS DAN KEBIJAKAN

OPERASIONAL JEMBATAN TIMBANG DAN RAMPCHECK KENDARAAN BERMOTOR DALAM RANGKA ANGKUTAN LEBARAN 2017

SAMBUTAN PEMBUKAAN MENTERI KOORDINATOR BIDANG PEMBANGUNAN MANUSIA DAN KEBUDAYAAN

DEPARTEMEN PERHUBUNGAN DIREKTORAT JENDERAL PERHUBUNGAN DARAT

KEMENTERIAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/ BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL

BAB IV VISI, MISI, TUJUAN, DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA ARAHAN MENTERI DALAM NEGERI PADA RAKORNAS FKUB PROVINSI DAN KABUPATEN/KOTA SE- INDONESIA

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN INDUK

Yth. Sdr. Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas; Yth. Sdr. Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 40 TAHUN 2015 TENTANG KEMENTERIAN PERHUBUNGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

1.1. Latar Belakang. Proses penyusunan dan penetapan Renstra SKPD tersebut dilaksanakan dengan mengacu pada mekanisme perencanaan

MENTERI PEKERJAAN UMUM REPUBLIK NESIA SAMBUTAN MENTERI PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT

BUPATI MALANG PROVINSI JAWA TIMUR

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 40 TAHUN 2015 TENTANG KEMENTERIAN PERHUBUNGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 57 TAHUN 2016 TENTANG TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA UNSUR ORGANISASI DINAS PERHUBUNGAN

BUPATI PROBOLINGGO PROVINSI JAWA TIMUR

IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

SAMBUTAN GUBERNUR KALIMANTAN BARAT PADA ACARA PEMBUKAAN RAKORNIS KOPERASI & UKM, KERJASAMA, PROMOSI DAN INVESTASI SE-KALIMANTAN BARAT

BREBES, 20 AGUSTUS Assalamu alaikum Wr. Wb. Salam sejahtera untuk kita semua dan saya ucapkan selamat pagi.

Assalamualaikum Wr. Wb

PROGRAM PENYUSUNAN PERATURAN PRESIDEN PRIORITAS TAHUN 2014

RANCANGAN PERATURAN MENTERI TENTANG PENYELENGGARAAN PELABUHAN PENYEBERANGAN MENTERI PERHUBUNGAN,

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 37 TAHUN 2017 TENTANG KESELAMATAN LALU LINTAS DAN ANGKUTAN JALAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

SAMBUTAN GUBERNUR SULAWESI TENGAH PADA ACARA PERESMIAN RUMAH SAKIT UMUM DAERAH (RSUD) MOROWALI SENIN, 14 PEBRUARI 2011

VISI DAN MISI DINAS PERHUBUNGAN KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA KABUPATEN TANAH DATAR

b. bahwa dalam rangka kebutuhan transportasi dan penanggulangan muatan lebihdi pulau Jawa, diperlukan penetapan kelas jalan;

PERATURAN BUPATI MUSI RAWAS NOMOR 61 TAHUN 2008 T E N T A N G

SAMBUTAN MENTERI PERINDUSTRIAN PADA ACARA PEMBUKAAN GELAR PRODUK UNGGULAN LAPAS JAKARTA, APRIL 2015

DRS. PETRUS SUMARSONO, MA - JFP MADYA DIREKTORAT TRANSPORTASI. Rakornis Perhubungan Darat 2013 Surabaya, 3 Oktober 2013

DINAS PERHUBUNGAN, PARIWISATA, KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA PROVINSI GORONTALO

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BUPATI LUMAJANG PROVINSI JAWA TIMUR

PROVINSI KALIMANTAN TIMUR PERATURAN BUPATI PENAJAM PASER UTARA NOMOR 50 TAHUN 2016 TENTANG

PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI KARAWANG NOMOR 55 TAHUN 2016

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

GUBERNUR JAWA TIMUR KEPUTUSAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 188/ 291 /KPTS/013/2013

KESELAMATAN TRANSPORTASI DARAT Disampaikan dalam rangka Rapat Koordinasi Teknis Direktorat Jenderal Perhubungan Darat Tahun 2013

PENDAHULUAN BAB I. A. Latar Belakang. Dinas Perhubungan Kota Bandung. ota Bandung merupakan ibukota propinsi Jawa Barat disamping sebagai

SAMBUTAN MENTERI KEHUTANAN PADA PEMBUKAAN RAPAT KOORDINASI TEKNIS PEMBANGUNAN KEHUTANAN BIDANG BINA PRODUKSI KEHUTANAN (Jakarta, 14 Juli 2010)

PADA MUSYAWARAH PERENCANAAN PEMBANGUNAN REGIONAL (MUSRENBANGREG) SE JAWA-BALI TAHUN

ARAHAN MENTERI PERTANIAN/ KETUA HARIAN DEWAN KETAHANAN PANGAN PADA SIDANG REGIONAL DEWAN KETAHANAN PANGAN WILAYAH BARAT

SAMBUTAN/PENGARAHAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PADA ACARA PEMBUKAAN MUSRENBANG RKPD PROVINSI KALIMANTAN TIMUR TAHUN

Perkembangan Jumlah Penelitian Tahun

POHON KINERJA Meningkatnya sarana dan prasarana perkantoran. Meningkatnya prasarana dan fasilitas perhubungan Meningkatnya sarana perhubungan

PERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PM. 86 TAHUN 2011 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA BALAI LALU LINTAS

KEYNOTE SPEECH MENTERI KOORDINATOR BIDANG KESEJAHTERAAN RAKYAT RI PADA LOKAKARYA NASIONAL TENTANG PUTUSAN MAHKAMAH KONSTITUSI NOMOR 35/PUU-X/2012

BUPATI BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI BLITAR NOMOR 53 TAHUN 2016

GUBERNUR SULAWESI TENGAH

SAMBUTAN/PENGARAHAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PADA ACARA PEMBUKAAN MUSRENBANG REGIONAL KALIMANTAN TAHUN 2016 Jakarta, 11 Maret 2016

LAPORAN KEPALA DINAS KESEHATAN PROVINSI SULAWESI TENGGARA PADA RAPAT KERJA KESEHATAN DAERAH (RAKERKESDA) PROVINSI SULAWESI TENGGARA TAHUN 2016

-2- Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 58, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5679); 6. Undang-Un

PERATURAN BUPATI SUBANG NOMOR : TAHUN 2008 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS PERHUBUNGAN KABUPATEN SUBANG BUPATI SUBANG,

PEMBANGUNAN DAN PENGEMBANGAN INFRASTRUKTUR TRANSPORTASI DI PROVINSI JAWA TIMUR

KATA PENGANTAR DAFTAR ISI. Kata Pengantar... i Daftar Isi... ii

SAMBUTAN MENTERI PERINDUSTRIAN RI PADA ACARA PEMBUKAAN KONVENSI NASIONAL GUGUS KENDALI MUTU-INDUSTRI KECIL DAN MENENGAH (GKM-IKM)

SAMBUTAN SEKRETARIS DIREKTORAT JENDERAL BINA PEMERINTAHAN DESA

Assalamu alaikum Wr. Wb. Salam Sejahtera Bagi Kita Semua.

SAMBUTAN MENTERI PERINDUSTRIAN RI PADA RAPAT KERJA DEPARTEMEN PERINDUSTRIAN DENGAN DINAS PERINDUSTRIAN KABUPATEN/KOTA KAWASAN TIMUR INDONESIA TAHUN

Peningkatan Investasi Sektor Industri Ke Seluruh Wilayah Provinsi Dalam Rangka Penyebaran Dan Pemerataan Pembangunan Industri

PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN DARAT NOMOR : SK 113/HK.207/DRJD/2010 TENTANG

WALIKOTA SURABAYA PROVINSI JAWA TIMUR

GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH

BAB I PENDAHULUAN. Saat ini bangsa Indonesia mengalami perkembangan dan kemajuan di segala

Transkripsi:

BUTIR-BUTIR PENGARAHAN DIRJEN PERHUBUNGAN DARAT RAPAT KOORDINASI TEKNIS (RAKORNIS) PERHUBUNGAN DARAT YOGYAKARTA, 6 8 NOVEMBER 2012 Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh. Yth. Bapak Menteri Perhubungan Republik Indonesia, Yth. Gubernur Provinsi D.I Yogyakarta Para Kepala Dinas Perhubungan Provinsi, Kabupaten dan Kota seluruh Indonesia yang saya hormati, Para undangan, hadirin dan hadirat yang berbahagia. 1. Puji syukur kita panjatkan ke hadirat Allah SWT., karena atas rahmat dan karunia-nya, pada hari ini kita dapat berkumpul bersama dalam keadaan sehat wal'afiat dalam rangka mengikuti Rapat Koordinasi Teknis (Rakornis) Perhubungan Darat Tahun 2012. 2. Rapat Koordinasi Teknis Perhubungan Darat tahun 2012 memiliki makna yang cukup strategis sebagai wahana koordinasi dan sinkronisasi kebijakan dalam rangka pembangunan sub sektor perhubungan darat guna meningkatkan kemaslahatan masyarakat. Rakornis ini bukan saja ajang untuk mempererat silaturahmi sesama insan perhubungan namun juga harus dapat dimanfaatkan untuk saling tukar pikiran dan menyampaikan pokok-pokok pikiran, ide dan inovasi dalam menghadapi perkembangan dan tantangan tugas yang semakin kompleks serta perubahan lingkungan strategis yang harus kita antisipasi bersama. Dengan Rakornis ini diharapkan akan dapat menghasilkan keputusan yang strategis untuk memecahkan beberapa persoalan yang selama ini kita hadapi, baik pada tataran kebijakan maupun pada tataran operasional di lapangan.

3. Tema Rapat Koordinasi Teknis Perhubungan Darat tahun 2012 kali ini yaitu "KONSOLIDASI DAN PENINGKATAN KAPASITAS KELEMBAGAAN DALAM RANGKA MENJAWAB TANTANGAN STRATEGIS DI BIDANG PERHUBUNGAN DARAT", mencerminkan sikap dan semangat bagi kita untuk senantiasa cerdas dan tanggap dalam melakukan pembenahan dan penyempurnaan, yang sejalan dengan modernisasi pembangunan di segala bidang, termasuk penyelenggaraan transportasi sebagai salah satu moda transportasi dalam mendukung pembangunan nasional. 4. Komitmen pelaksanaan tugas yang tinggi dan kebersamaan yang kuat antar insan perhubungan diperlukan untuk memenuhi tuntutan paradigma baru dalam penyelenggaraan transportasi darat, demi tercapainya tujuan berupa peningkatan pelayanan transportasi darat kepada masyarakat. 5. Isu strategis yang meliputi peningkatan keselamatan transportasi darat, upaya peningkatan kondisi sarana dan prasarana serta penyelenggaraan Lalu Lintas dan Angkutan Jalan (LLAJ), peningkatan pelayanan angkutan umum di perkotaan dan penyelenggaraan pelabuhan penyeberangan adalah sebagian dari sejumlah isu yang selama ini menjadi perhatian kita bersama untuk segera ditindaklanjuti. Oleh karena itu, melalui diskusi dalam forum ini diharapkan dapat diperoleh masukan, tanggapan dan juga inovasi yang dapat dijadikan acuan dalam perumusan kebijakan transportasi seiring dengan perkembangan dan moderinisasi pembangunan yang menuntut pelayanan lebih baik lagi kepada masyarakat. 6. Pada tahun 2013 yang akan datang merupakan tahun ketiga pelaksanaan Dana Alokasi Khusus (DAK) untuk bidang Keselamatan Transportasi Darat, dimana mulai tahun depan Pemerintah Daerah Provinsi mendapat alokasi

DAK untuk Pengadaan dan Pemasangan Fasilitas Keselamatan LLAJ. Pemerintah Kabupaten/Kota selain tetap untuk pengadaan dan pemasangan fasilitas keselamatan LLAJ juga dapat digunakan untuk pengadaan, peningkatan atau perawatan peralatan atau fasilitas pengujian berkala kendaraan bermotor. Untuk itu saya mengharapkan kegiatan DAK tersebut harus dilaksanakan sesuai dengan petunjuk teknis yang tertuang dalam Peraturan Menteri Perhubungan dimana mengatur penggunaan DAK, pelaksanaan dan pelaporannya. Dalam kesempatan yang berbahagia ini sekali lagi perlu saya sampaikan untuk pelaksanaan DAK Bidang Keselamatan Transportasi Darat perlu disusun pelaporannya yang nanti akan berpengaruh terhadap alokasi DAK Bidang Keselamatan Transportasi Darat pada waktu yang akan datang. 7. Sesuai arahan Wakil Presiden RI tanggal 1 November 2011 perihal Rencana Aksi Gerakan Nasional Indonesia Bersih, Asri, Indah (BERSERI), Ditjen Perhubungan Darat telah melakukan rencana aksi kebersihan di terminal dan pelabuhan penyeberangan secara bertahap. Rencana aksi diawali dengan telah dikeluarkannya Surat Edaran Dirjen Perhubungan Darat Nomor : HK.209/1/2DRJD/2012 tanggal 22 Maret 2012 tentang Kebersihan Lingkungan Kerja Sarana dan Prasarana Transportasi Darat yang disampaikan kepada seluruh Dinas Pehubungan Provinsi dan Dinas Perhubungan Kabupaten/Kota seluruh Indonesia. Pada tahun 2012 untuk mewujudkan Program Gerakan Nasional Indonesia BERSERI telah ditetapkan 10 (sepuluh) terminal penumpang dan 7 (tujuh) pelabuhan penyeberangan sebagai uji coba terciptanya peningkatan kebersihan. Lokasi terminal antara lain : Purabaya, Tasikmalaya, Arjosari Malang, Leuwipanjang Bandung, Tirtonadi Solo, Kalideres Jakarta, Purwokerto Banyumas, Lebak Bulus Jakarta, Giwangan Yogyakarta dan Cilegon Banten. Untuk lokasi pelabuhan penyeberangan, antara lain : Muntok Palembang, Ketapang Jawa Timur, Gilimanuk Bali, Padang Bai Bali, Lembar NTB,

Merak Banten, Bakauheni Lampung. Program Gerakan Indonesia BERSERI ini masuk dalam kegiatan yang dipantau langsung oleh UKP4 dan secara langsung dilaporkan kepada Presiden RI. Untuk itu saya mengharapkan kepada seluruh jajaran Dinas Perhubungan Provinsi dan Dinas Perhubungan Kabupaten/Kota untuk dapat meningkatkan kebersihan untuk pelayanan umum kepada masyarakat. 8. Implementasi Undang-Undang No.22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan dan Undang-Undang No.17 Tahun 2008 tentang Pelayaran mengandung adanya suatu paradigma baru yang harus disertai dengan perubahan mind set, penyamaan persepsi dan interpretasi terhadap ketentuan yang diatur dalam Undang-Undang tersebut. Dalam tataran implementasi Undang-Undang tersebut terdapat tantangan besar dan tugas-tugas penting yang akan kita hadapi. Jabaran Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2012 telah diterbitkan beberapa Peraturan Pemerintah, antara lain : PP Nomor 8 Tahun 2011 tentang Angkutan Multimoda, PP Nomor 32 Tahun 2011 tentang Manajemen dan Rekayasa, Analisa Dampak serta Manajemen Kebutuhan Lalu Lintas, PP Nomor 37 Tahun 2011 tentang Forum Lalu Lintas dan Angkutan Jalan. PP yang baru terbit pada tahun ini adalah PP Nomor 55 tahun 2012 tentang Kendaraan sedangkan untuk PP yang lainnya sedang dalam proses harmonisasi. 9. Pencanangan Dekade Aksi Keselamatan Jalan Nasional oleh Wakil Presiden RI pada 20 Juni 2011 merupakan salah satu upaya menurunkan tingkat kecelakaan lalu lintas angkutan jalan dalam rangka mewujudkan Road Map to Zero Accident. Untuk menjamin keselamatan Lalu Lintas dan Angkutan Jalan, ditetapkan

Rencana Umum Nasional Keselamatan Lalu Lintas dan Angkutan Jalan (RUNK LLAJ) yang meliputi : penyusunan program nasional kegiatan LLAJ, penyediaan dan pemeliharaan fasilitasdan perlengkapan LLAJ, pengkaji masalah keselamatan LLAJ dan Manajemen Keselamatan LLAJ. Misi RUNK LLAJ ini adalah mengarusutamakan keselamatan jalan menjadi prioritas nasional, membudayakan penyelenggaraan lalu lintas jalan yang mengutamakan keselamatan dan mensinergikan segala potensi guna memaksimalkan kinerja keselamatan jalan. Oleh karena itu sesuai dengan amanat Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009 tentang LLAJ, Rencana Umum Nasional Keselamatan LLAJ perlu mendapat perhatian dari seluruh peserta Rakornis untuk melihat secara perspektif terhadap hal-hal yang secara bersama-sama perlu untuk dipersiapkan dan dilakukan dalam rangka mendukung peningkatan keselamatan jalan. 10. Angkutan penyeberangan berfungsi sebagai jembatan yang menghubungkan jaringan jalan atau jaringan kereta api yang dipisahkan oleh perairan untuk mengangkut penumpang dan kendaraan beserta muatannya. Angkutan penyeberangan berperan sebagai sub sistem transportasi darat dalam Sistem Transportasi Nasional (Sistranas), mendukung pertumbuhan dan pelayanan sektor lainnya (promoting and servicing sector) serta berfungsi multiplier effect dan mendukung pembangunan daerah maupun pembangunan nasional secara keseluruhan. Pola pembangunan infrastruktur yang relatif murah, terintegrasi dengan jaringan jalan raya dan kereta api, pelayanan yang reguler dengan frekuensi yang tetap, upaya subsidi yang berkesinambungan dan menjangkau wilayah yang relatif terpencil menjadikan keunggulan ini dirasakan secara signifikan oleh masyarakat pengguna. Peran strategis ini perlu dipertahankan mengingat penyeberangan merupakan jembatan bergerak bagi moda transportasi darat lainnya.

11. Demikian beberapa hal yang dapat saya sampaikan pada kesempatan ini untuk menjadi perhatian dan pemikiran kita bersama, akhirnya saya sampaikan harapan agar Rapat Koordinasi Teknis bidang transportasi darat kali ini dapat kita manfaatkan untuk saling memberi dan memperkuat jalinan kerjasama dan koordinasi diantara kita, yang pada akhirnya dapat memberi manfaat bagi kita semua, Amin. Sekian, terima kasih. Wassalamu' alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh. DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN DARAT SUROYO ALIMOESO