BAB I PENDAHULUAN. Desain mebel termasuk dalam kategori desain fungsional, yaitu desain

dokumen-dokumen yang mirip
Briefing Desain. Analisa. Sketsa Awasl. penyelesaian

diatas sebuah kursi, sikap berdiri ketika didepan lemari, dan lain-lain.


I. PENDAHULUAN A. Penjelasan Tema / Ide /Judul Perancangan B. Latar Belakang Perancangan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

sebuah kursi, sikap berdiri ketika didepan lemari, dan lainlain.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

dari permainan egrang. Seperti yang kita ketahui permainan egrang kini sudah sangat

BAB I PENDAHULUAN. Manusia memiliki beberapa kebutuhan pokok yang dapat dikelompokkan

LINGKUNAN DAN KESEHARIAN SEBAGAI APLIKASI KONSEP DESAIN MEBEL. Oleh: Olih Solihat Karso

II. METODE/PROSES PERANCANGAN

BAB I PENDAHULUAN. Kriya merupakan suatu proses dalam berkesenian dengan berkegiatan

BAB 1 PENDAHULUAN. peningkatan kualitas hidupnya pun semakin berkembang. Hal paling dasar yang

BAB II METODE PERANCANGAN

BAB II METODE PERANCANGAN


BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Perancangan

1.Kelengkapan data dan sumber 2.Ketepatan jawaban 3.Keruntutan alur pikir. Ceramah Observasi

DAFTAR ISI...i TUJUAN PROGRAM KEAHLIAN...1 STANDAR KOMPETENSI KEAHLIAN...2 PROFIL KOMPETENSI LULUSAN Kompetensi Umum...7

V. ULASAN KARYA PERANCANGAN

II. METODOLOGI. Latar Belakang. Data Data Analisis. Solusi Permasalahan. Proses Produksi. Proses Produksi

III DATA DAN ANALISIS PERANCANGAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pada dasarnya manusia hidup tidak jauh dari alat pembantu atau lebih jelasnya

I. PENDAHULUAN. 1 Waste (inggris) : limbah, sampah, ampas

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Kerja praktik

interior yang berperan sebagai perantara untuk menawarkan dan menunjukkan aktivitas pengguna. Desain mebel mengekspresikan pencitraan ruang dengan ber

A. KELOMPOK DATA BERKAITAN FUNGSI PRODUK RANCANGAN

UKDW BAB I PENDAHULUAN

BAB 1. Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1-1 Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. permukaannya. Misalnya furniture sebagai tempat penyimpan biasanya

BAB III DATA DAN ANALISA PERANCANGAN A. KELOMPOK DATA BERKAITAN DENGAN FUNGSI PRODUK RANCANGAN

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Perencanaan Furnitur dan Aksesoris

BAB IV KONSEP PERANCANGAN

BAB IV KONSEP PERANCANGAN

BAB I PENDAHULUAN. Gambar 1.1 Motif Seni Ukir Jepara

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB III PROSES DAN TEKNIK PENCIPTAAN


BAB II LANDASAN TEORI. semakin meningkatnya kesadaran masyarakat akan pentingnya menjaga,

BAB II METODE PERANCANGAN

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1-1 Universitas Kristen Maranatha

II. METODOLOGI. Latar Belakang masalah. Data-data Analisis. Solusi Permasalahan

BAB IV TINJAUAN KHUSUS

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Pemilihan Studi

BAB II METODE PERANCANGAN

BAB II METODE PERANCANGAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1-1. Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

2015 ABSTRAK SUPREMATISME SEBAGAI GAGASAN BERKARYA SENI PATUNG DENGAN MEDIA KAYU

BAB IV KONSEP PERANCANGAN

BAB I PENDAHULUAN. pengetahuan dan keterampilan yang mewujud dalam bentuk keahlian tertentu


A. Bagan Pemecahan Masalah

III. DATA PERANCANGAN

PERANCANGAN FURNITUR DAN AKSESORIS HOTEL TRANSIT BANDARA SOEKARNO-HATTA

BAB III DATA DAN ANALISA PERANCANGAN. No. Data Fungsi Produk Rancangan Kegunaan Data Analisis. Ergonomi adalah ilmu yang mempelajari

IV. KONSEP PERANCANGAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Pemanfaatan Limbah Kayu Kelapa dari CV. UNIQUE Furniture Cibarusah Kab. Bekasi Sebagai Wadah Alat Tulis Modular

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. meja. Masing-masing jenis kursi lipat ini mempunyai manfaat dan. aspek-aspek yang sesuai dengan keinginan konsumen.

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perencanaan Furnitur dan Aksesoris

PERANCANGAN FURNITURE DAN AKSESORIS TEMPAT BIMBINGAN BELAJAR BAHASA INGGRIS DI JAKARTA

KRIYA BAMBU KARYA ALI SUBANA


BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

DAFTAR ISI BAB I PENDAHULUAN

BAB III PROSES PERANCANGAN. A. Bagan Pemecahan Masalah. Batik Kreasi Baru. Permasalahan : 1. Bagaimana merancang motif batik dengan sumber ide makanan

Desain Busana dan Sistem Manajemen Desain

I. PENDAHULUAN. terhadap dunia investasi di Indonesia. Di samping itu, pemerintah juga. internasional adalah Cina dan Mexico (Deperindag, 2002).

pendidikan seni tersebut adalah pendidikan seni rupa yang mempelajari seni mengolah kepekaan rasa, estetik, kreativitas, dan unsur-unsur rupa menjadi

BAB I PENDAHULUAN. hiburan. Laptop juga sudah menjadi barang pribadi yang sangat penting

BAB I PENDAHULUAN. yang semakin meningkatkan kebudayaan manusia. Keinginan manusia terhadap

BAB IV KONSEP PERANCANGAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. Bab 1 Pendahuluan

BAB II METODE PERANCANGAN

BAB III PROSES DAN TEKNIK PENCIPTAAN. kebenaran, hal ini terkait sekali dengan realitas.

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perancangan/Penciptaan

V. ULASAN PERANCANGAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Bab 3. Metodologi Penelitian

PERANCANGAN DESAIN INTERIOR TK ISLAM BAB I PENDAHULUAN

BAB II JENIS-JENIS PRODUK MEBEL DAN KERAJINAN KAYU

IV. KONSEP PERANCANGAN

BAB I PENDAHULUAN. kesulitan dalam menggunakan panca indera, muncul berbagai penyakit yang

UKDW BAB 1. PENDAHULUAN

GALERI SENI UKIR BATU PUTIH. BAB I.

TUGAS AKHIR TUGAS AKHIR

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. di perkotaan-perkotaan salah satunya adalah kota Yogyakarta. Ini

KONSEP PERANCANGAN. 1. Ide Desain Ide dari desain mebel yang akan dibuat berangkat dari keinginan desainer untuk memberikan makna terhadap sebuah

BAB I PENDAHULUAN. Sejak zaman prasejarah manusia sudah mengenal hiasan yang berfungsi


Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Desain mebel termasuk dalam kategori desain fungsional, yaitu desain yang memberikan pelayanan atau fasilitas pada kegiatan hidup manusia. Membuat desain mebel diperlukan persyaratan dan prinsip yang berorientasi pada seluruh anatomi dan ukuran manusia, keadaan jasmani, cara bergerak, bersikap dan tuntutan selera manusia.titik tolak perencanaan mebel, menusia secara keseluruhan, dgn beragam kegiatan dengan berbagain tuntutannya (Suparto). Keinginan tidur secara nyaman, keinginan duduk dengan santai, keinginan kerja dengan baik dan tidak lesu, keinginan akan keindahan, keselamatan, didalam pekerjaan, keinginan praktis. Semua ini harus dipenuhi secara sistematik. maka diperlukan pemikiran konseptual agar desain dapat memenuhi permintaan pemakainya. Kata mebel dalam bahasa Inggris diterjemahkan menjadi furniture. Istilah mebel digunakan karena sifat bergeraknya atau mobilitasnya sebagai barang lepas di dalam ruangan. Kata mebel berasal dari bahasa Perancis yaitu meubel, atau bahasa Jerman yaitu mobel. Pengertian mebel secara umum adalah benda pakai yang dapat dipindahkan, berguna bagi kegiatan hidup manusia, mulai dari duduk, tidur, bekerja, makan, bermain dan sebagainya, yang memberi kenyamanan dan keindahan bagi pemakainya (Baryl, 1977 1

2 dalam Marizar, 2005). Mebel akan terasa fungsinya jika tidak ada di rumah. Kita akan terpaksa duduk berselonjor, tidur di lantai dan kedinginan, membuka laptop di lantai, pakaian tergeletak di lantai, kaki cepat kesemutan, barang-barang berantakan, tidur dan bekerja juga tidak nyaman. Dengan adanya produk mebel membuat rumah kita nyaman untuk beristirahat, bekerja, serta membantu rumah kita menjadi lebih rapi. Dengan adanya kebutuhan akan mebel pada rumah tangga menjadikan mebel sebagai sebuah produk industri, tak terkecuali industri mebel di Indonesia. Industri mebel dan perkayuan di Indonesia telah berkembang selama berabad-abad lamanya. Kekayaan alam dan keahlian masyarakatnya merupakan faktor utamanya tumbuh dan berkembangnya industri mebel di Indonesia. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat keberadaan industri mebel bahkan juga memberikan devisa yang cukup tinggi. Kontribusi industri mebel terhadap perekonomian nasional khususnya di Provinsi Jawa Tengah, yakni menempati urutan kedua setelah tekstil dan produk berbahan tekstil. Industri mebel merupakan industri padat karya dengan penyerapan tenaga kerja yang cukup tinggi, dan industri kerakyatan padat karya terbukti relatif lebih tahan terhadap krisis dibanding industri berskala besar. Demikian besar kontribusi industri mebel terhadap perekonomian nasional seharusnya industri mebel merupakan industri prioritas yang wajib diperhatikan, dilindungi, dibina dan dikembangkan.

3 Secara umum realitas yang terjadi pada industri kerajinan dan mebel, dalam pembuatan produk adalah berdasarkan pesanan buyer (pembeli), mengadopsi desain yang beredar di internet, majalah atau buku kerajinan dan mebel. Desain yang ditiru umumnya adalah produk yang sedang trend atau sedang laku dipasaran, bahkan kondisi tersebut sangat dominan di industri kerajinan dan mebel. (Gustami, 2004: 286). Realitas tersebut tentu sangat ironis mengingat Indonesia memiliki sumber bahan baku mebel yang melimpah serta sumber daya manusia yang ahli pada bidang permebelan. Melihat realita tersebut penulis berinisiatif untuk membangkitkan gairah akan industri mebel dalam negeri dengan membuat sebuah karya mebel yang baru dan berbeda namun tetap mengakomodir kebutuhan, dan selera konsumen serta tetap mengedepankan kenyamanan dan estetika produk mebel itu sendiri. Dalam perancangan produk mebel Tugas Akhir, penulis mengacu pada citra simbolik seorang penyuka keindahan alam dengan mengambil konsep bunga Adenium boehmianum yang penulis deformasi sedemikian rupa, sehingga dapat diubah ke dalam suatu bentuk mebel yaitu meja dan kursi taman. Meja dan kursi taman sendiri merupakan suatu produk mebel yang digunakan sebagai produk yang ditempatkan sekitar area taman, biasanya digunakan untuk duduk, berbincang-bincang, meletakkan minuman dan makanan saat sedang berada di taman. Kebutuhan manusia akan desain meja dan kursi taman perlu adanya desain-desain yang unik dan memiliki nilai

4 originalitas, maka penulis mengambil bentuk dari bunga Adenium boehmianum sebagai konsep perancangannya. Orang Indonesia biasa menyebut bunga jenis Adenium boehmianum dengan nama bunga kamboja. Jenis tanaman adenium yang bernama boehmianum, memiliki bentuk yang paling menarik diantara jenis adenium yang lainnya, karena Adenium boehmianum memiliki banyak cabang yang menarik. Sehingga tanaman Adenium boehmianum terlihat sangat sempurna. Oleh karena bunga sendiri memiliki keterkaitan erat dengan taman, maka bentuk bunga Adenium boehmianum cocok diterapkan sebagai konsep yang nantinya akan dibuat menjadi set produk mebel yang berupa meja dan kursi taman. Produk mebel meja dan kursi taman memang banyak jenisnya di pasaran, baik dari konsep dan bentuk memiliki ciri dan kelebihan masing-masing. Dengan adanya meja kursi taman dengan Adenium boehmianum sebagai konsep dapat menjadi pilihan akan produk meja dan kursi taman yang memenuhi kebutuhan pasar baik dari segi fungsi, estetika maupun kenyamanan dari pengguna. B. Batasan Masalah Agar tidak terjadi salah tafsir dan meluasnya masalah maka perlu merumuskan permasalahan yang muncul, sehingga permasalahan yang sedang dikaji dapat lebih terfokus dan tidak melebar ke dalam kajian lain, serta desain yang tercipta dapat sesuai dengan kriteria yang diinginkan. Adapun batasan utama masalah pada tugas akhir yang penulis buat adalah:

5 1. Bentuk produk diambil dari visualisasi bunga adenium yang tampak dari atas, dimana bagian kelima kelopak bunga dijadikan kursi dan bagian tengah dijadikan meja. 2. Dengan desain yang modern dan berfungsi sebagai tempat duduk, bersantai, dan meletakkan makanan. 3. Bahan baku yang dipilih adalah kayu mahoni karena berserat halus, jadi akan baik jika digunakan untuk membuat produk mebel. Selain itu, kayu mahoni juga mudah diproses seperti dipotong, diserut, dibentuk dan diampelas. 4. Konstruksi yang digunakan adalah sambungan antar papan menggunakan lem, sambungan antar komponen menggunakan sambungan konvensional. 5. Finishing yang diterapkan adalah finishing politur untuk kaki-kaki dan rangka kelima kursi dan meja yang dibuat, sedangkan finishing cat duco warna merah diaplikasikan pada bagian daun meja dan warna putih diaplikasikan pada bagian dudukan kursi, serta finishing PU (Polyurethane) untuk top coat agar tahan terhadap cuaca luar ruangan. C. Rumusan Masalah Biasanya alasan orang untuk memilih produk mebel didasarkan atas fungsi praktis dan estetis. Fungsi praktis berkaitan dengan kegunaan produk mebel tersebut untuk ruang. Sementara itu, fungsi estetis berkaitan dengan sejauh mana sebuah produk mebel mampu menunjang keindahan hunian.

6 Semakin baik, menarik, serta sesuai dengan konsep ruang yang akan dibangun akan semakin diminati benda yang ditawarkan. Salah satu benda mebel yang sudah banyak dikenal dan banyak beredar di pasaran adalah produk meja dan kursi taman. Dari latar belakang dan pembatasan masalah dapat dirumuskan suatu permasalahan yaitu sebagai berikut: 1. Bagaimana membuat desain yang baik, dari produk meja kursi taman yang sumber inspirasinya dari bentuk Adenium boehmianum? 2. Bagaimana membuat sebuah karya mebel meja dan kursi taman yang memiliki konsep unik yang belum pernah ada di pasaran mebel saat ini? 3. Bagaimana membuat sebuah set produk mebel meja dan kursi taman yang tak hanya fungsional, tapi juga memiliki nilai estetika yang baik? 4. Bagaimana proses produksi meja dan kursi taman dari bentuk Adenium boehmianum? D. Telaah Pustaka Penulis melakukan telaah pustaka berupa pengumpulan data-data literatur yang bersumber dari buku-buku yang berhubungan dengan materi pembahasan. Sebagian data-data tersebut antara lain: 1. Designing Furniture Buku Designing Furniture membahas tentang desain dan permasalahannya yang dikemukakan oleh para ahli, diantaranya adalah

7 Eddy S Marizar yang telah mengemukakan mengenai gaya desain, contoh desain, metode dengan ide kreatif dan inovatif dalam mendesain sebuah mebel, dan konsep desain mebel, desain alternatif, gambar kerja, gambar presentasi, gambar blow up, prototype, dan pedoman mengenai latihan mendesain mebel. 2. Ergonomi, Konsep Dasar dan Aplikasinya Buku ergonomi, konsep dasar dan aplikasinya membahas tentang hubungan fisik antara manusia dengan fasilitas yang mendukung pekerjaannya dan membahas tentang antropometri dengan sikap tubuh dalam aktifitas kerja. 3. Konstruksi Perabot Kayu Buku konstruksi perabot kayu menjelaskan secara detail berbagai macam sambungan/konstruksi yang digunakan dalam pembuatan produk mebel. Dalam buku dilengkapi pula dengan gambar-gambar yang mempermudah pemahaman mengenai konstruksi perabot mebel kayu 4. Prosedur Penelitian Buku prosedur penelitian disajikan untuk para mahasiswa dan calon peneliti dalam menemukan sumber informasi tentang cara mengadakan penelitian.

8 5. Reka Oles Mebel Kayu Buku reka oles mebel kayu menjelaskan jenis-jenis reka oles dan pengaplikasiannya pada media kayu yang menjadikan sebuah produk menjadi lebih estetis dan juga menambah nilai ekonomis dari produk itu sendiri. 6. Tata Ruang Buku tata ruang membahas tentang perancangan dan standarisasi dalam mendesain mebel yang dapat dijadikan dasar untuk menganalisa dimensi pada suatu produk mebel agar dapat memudahkan dalam proses penataan ruang. 7. Teknik Mendesain Perabot Yang Benar Buku teknik mendesain perabot yang benar membahas mengenai faktor-faktor dasar dalam mendesain dan menjelaskan tentang langkahlangkah dalam mendesain mebel serta konsep pemikiran tentang desain perabot khas Indonesia. E. Tujuan Berdasarkan perumusan masalah, maka tujuan yang hendak dicapai harus sesuai dengan apa yang menjadi pokok pembahasan. Tujuan tersebut antara lain sebagai berikut: 1. Menambah ragam desain produk mebel khususnya meja dan kursi taman.

9 2. Menciptakan suatu produk mebel yang mempunyai nilai orisinalitas yang baik. 3. Mampu menciptakan produk yang kreatif dan mampu diterima masyarakat luas. 4. Melatih mahasiswa untuk berpola pikir ilmiah dan berkarya nyata. 5. Sebagai syarat memenuhi Tugas Akhir jenjang strata satu rogram studi Desain Produk Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Islam Nahdlatul Ulama Jepara. 6. Sebagai syarat kelulusan Strata Satu, program studi Desain Produk Unisnu Jepara. F. Manfaat dan Sasaran Berdasarkan tujuan yang dijabarkan di atas, maka diharapkan proses perancangan ini dapat bermanfaat: 1. Manfaat a. Melalui karya produk Tugas Akhir yang penulis buat dapat dijadikan tahapan dalam mewujudkan dan mengembangkan ide, gagasan, imajinasi yang ada menjadi sebuah produk. b. Meningkatkan kepekaan mahasiswa akan masalah-masalah desain berikut pemecahannya yang terjadi di lingkungan sekitar maupun di tengah masyarakat luas.

10 c. Melalui karya produk Tugas Akhir yang penulis buat diharapkan dapat bermanfaat bagi konsumen maupun masyarakat luas dalam rangka memenuhi kebutuhan akan desain produk mebel, serta dapat memotivator para pengrajin untuk lebih berfikir kreatif dan inovatif dalam menciptakan sebuah produk mebel. d. Bagi akademisi penciptaan Tugas Akhir yang penulis buat dapat di gunakan sebagai penambah wawasan dalam visualisasi bentuk ke dalam wujud produk mebel, dan dapat dijadikan sebagai referensi. 2. Sasaran a. Menjawab akan kekurangan dan permasalahan akan produk meja dan kursi taman yang kreatif di pasaran. b. Memunculkan desain meja kursi taman yang inovatif dan berbeda sehingga menghasilkan bentuk dan fungsi yang baik. c. Mampu mengaplikasikan bentuk yang inovatif terhadap produk mebel dari kayu.

11 G. Sistematika Sistematika penulisan laporan karya tugas akhir dengan judul ADENIUM BOEHMIANUM SEBAGAI KONSEP PERANCANGAN MEJA KURSI TAMAN terdiri atas : 1. BAB I PENDAHULUAN Pada bab I pendahuluan berisi tentang: Latar Belakang Masalah, Pembahasan Masalah, Rumusan Masalah, Telaah Pustaka, Tujuan, Manfaat dan Sasaran, Sistematika. 2. BAB II LANDASAN TEORI Pada bab II berisi tentang: Latar Belakang Penciptaan, Tinjauan Umum, Standarisasi Produk, Referensi, dan Kerangka Pikir. 3. BAB III METODOLOGI PENELITIAN Pada bab III berisi tentang: Pendekatan Penelitian, Desain Penelitian, Fokus Penelitian, Data dan Sumber Penelitian (Pemilihan Informan, Pemilihan Lokasi), Teknik Pengumpulan Data (Observasi, Wawancara, Penggunaan Data). 4. BAB IV KONSEP DESAIN Pada bab IV berisi tentang: Proses Desain, Diagram Proses, Kriteria Desain, Ketetapan Desain.

12 5. BAB V PENGEMBANGAN DESAIN Pada bab V berisi tentang : Sketsa Awal, Keputusan Desain, Gambar Desain, Proses Pengerjaan Produk, Teknik Pengerjaan, Finishing, Display Produk, Kalkulasi. 6. BAB VI PENUTUP Pada bab VI berisi tentang : Kesimpulan dan Saran.