BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

dokumen-dokumen yang mirip
ANALISIS REGRESI LOGISTIK ORDINAL PADA FAKTOR-FAKTOR BERPENGARUH TERHADAP PENYAKIT MATA KATARAK BAGI PASIEN PENDERITA DI KLINIK MATA UTAMA GRESIK

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

1 BAB I 2 PENDAHULUAN. sangat diperlukan dalam kehidupan sehari-hari. Begitu pula dalam penelitian

Saintia Matematika ISSN: Vol. 02, No. 04 (2014), pp

BAB I PENDAHULUAN. Dalam suatu penelitian, hubungan suatu variabel dependent atau

TINGKAT KEPUASAN PASIEN RAWAT JALAN TERHADAP KUALITAS PELAYANAN DI APOTEK INSTALASI FARMASI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH SRAGEN SKRIPSI

BAB III METODE PENELITIAN. menyebabkan, kebutuhan pangan tidak hanya sebatas produk pelengkap dengan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penilitian yang digunakan dalam penelitian ini merupakan penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. memilih sampel seluruh perusahaan di BEI periode adalah karena

BAB III REGRESI LOGISTIK BINER DAN CLASSIFICATION AND REGRESSION TREES (CART) Odds Ratio

BAB III METODE PENELITIAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PEMODELAN DENGAN REGRESI LOGISTIK. Secara umum, kedua hasil dilambangkan dengan (sukses) dan (gagal)

PENERAPAN ANALISIS REGRESI LOGISTIK PADA PEMAKAIAN ALAT KONTRASEPSI WANITA

BAB I PENDAHULUAN. Waktu hidup adalah waktu terjadinya suatu peristiwa. Peristiwa yang

MODEL REGRESI LOGISTIK BINER DENGAN METODE PENALIZED MAXIMUM LIKELIHOOD. Edi Susilo, Anna Islamiyati, Muh. Saleh AF. ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. Analisis regresi digunakan untuk menggambarkan hubungan antara

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. dependen disebut dengan regresi linear sederhana, sedangkan model regresi linear

BAB III METODE PENELITIAN. Berdasarkan permasalahan dan hipotesis penelitian, penelitian ini

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

EKO ERTANTO PEMBIMBING

BAB III METODE PENELITIAN. Sedangkan subjek penelitian ini adalah para pelaku UMKM perempuan. yang tersebar di 9 kecamatan di Kabupaten Mempawah.

SEMINAR TUGAS AKHIR. Oleh : Arief Yudissanta ( ) Pembimbing : Dra. Madu Ratna, M.Si

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Sakit At-Turrots Al-Islamy, PKU Muhammadiyah Gamping, Puskesmas

BAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN. Tabel 4.1. Pada table 4.1 diatas menunjukan bahwa hasil uji statistik deskriptif untuk

BAB III METODE PENELITIAN

Polres Tapanuli Selatan merupakan bagian dari Kepolisian Republik Indonesia yang melayani di bidang pemeliharan dan keamanan, ketertiban

BAB III DESAIN PENELITIAN. Dalam desain penelitian, akan dijelaskan gambaran singkat dari

BAB III METODE PENELITIAN

(R.2) KAJIAN PREDIKSI KLASIFIKASI OBYEK PADA VARIABEL RESPON BINER

BAB III PERLUASAN MODEL REGRESI COX PROPORTIONAL HAZARD DENGAN VARIABEL TERIKAT OLEH WAKTU

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODA PENELITIAN. sekunder, yaitu laporan keuangan dan laporan tahunan perusahaan non keuangan

BAB II KAJIAN TEORI. Analisis survival atau analisis ketahanan hidup adalah metode yang

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

III. METODE PENELITIAN

BAB II LANDASAN TEORI

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

Masalah Overdispersi dalam Model Regresi Logistik Multinomial

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

Analisis Regresi Non Linear Model Logistik (Studi Kasus : Lembaga Pelatihan Kerja Kabupaten Sleman, Yogyakarta)

BAB III PEMBAHASAN. extended untuk mengatasi nonproportional hazard dan penerapannya pada kasus

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BINARY LOGISTIC REGRESSION (BLR) TERHADAP STATUS BEKERJA DI KOTA SURABAYA

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif untuk menjawab

III. METODOLOGI PENELITIAN. penelitian ini, penulis menggunakan dua sumber data, yaitu :

BAB III REGRESI TERSENSOR (TOBIT) Model regresi yang didasarkan pada variabel terikat tersensor disebut

BAB I Pendahuluan. 1. Mengetahui pengertian penelitian metode regresi. 2. Mengetahui contoh pengolahan data menggunakan metode regresi.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN DAN DATA

BAB 2 LANDASAN TEORI. 1. Analisis regresi linier sederhana 2. Analisis regresi linier berganda. Universitas Sumatera Utara

BAB III METODA PENELITIAN. Dalam penelitian ini digunakan variabel-variabel untuk melakukan analisis data.

BAB II LANDASAN TEORI. : Ukuran sampel telah memenuhi syarat. : Ukuran sampel belum memenuhi syarat

KORELASI DAN REGRESI LINIER SEDERHANA

PENGARUH PENGETAHUAN PERPAJAKAN TERHADAP KEPATUHAN WAJIB PAJAK ORANG PRIBADI. (Studi pada Wajib Pajak Orang Pribadi di Kota Gorontalo)

PEMODELAN DISPARITAS GENDER DI JAWA TIMUR DENGAN PENDEKATAN MODEL REGRESI PROBIT ORDINAL

MAKALAH REGRESI LOGISTIK DAN REGRESI DENGAN VARIABLE DUMMY

BAB I PENDAHULUAN. Statistika adalah salah satu cabang ilmu yang mempelajari prosedur-prosedur

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUTUSAN KONSUMEN MEMBELI SUATU PRODUK DENGAN METODE ANALISIS REGRESI LOGISTIK ORDINAL

BAB 2 LANDASAN TEORI. Analisis regresi (regression analysis) merupakan suatu teknik untuk membangun

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan pengujian hipotesis (hypothesis testing) yang

IV. METODE PENELITIAN. Provinsi Jawa Barat. Lokasi ini dipilih secara sengaja (purposive) dengan

BAB III METODE PENELITIAN. Djarwanto, 2012: 93). Dalam penelitian ini yang menjadi populasi adalah seluruh

Saintia Matematika ISSN: Vol. 2, No. 3 (2014), pp FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KESADARAN WAJIB PAJAK PBB (PAJAK BUMI DAN BANGUNAN)

III. METODOLOGI PENELITIAN. Dalam penelitian ini penulis akan melakukan penelitian dengan mengambil objek

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB III METODE PENELITIAN

di masa yang akan datang dilihat dari aspek demografi dan kepuasannya. PENDAHULUAN

RMSE = dimana : y = nilai observasi ke-i V PEMBAHASAN. = Jenis kelamin responden (GENDER) X. = Pendidikan responden (EDU) X

BAB III OBJEK DAN DESAIN PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB 1 PENDAHULUAN. ii Bagaimana rata-rata atau nilai tengah dibuat oleh Stimulan eksternal.

BAB 3 OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Objek penelitian ini mengambil laporan keuangan perusahaan manufaktur yang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 3 DESAIN PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Analisis regresi merupakan suatu metode yang digunakan untuk

LANDASAN TEORI. menyatakan hubungan antara variabel respon Y dengan variabel-variabel

TINJAUAN PUSTAKA. Analisis regresi adalah suatu metode analisis data yang menggambarkan

Sem 5-4. Garis Besar Rencana Pembelajaran (GBRP)

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

maksimum, rata-rata, dan deviasi standar tentang masing-masing variabel

BAB III METODA PENELITIAN. Data penelitian yang meliputi laporan keuangan yang telah dipublikasi yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. menggunakan data dari perusahaan-perusahaan yang saham-sahamnya memiliki

BAB III METODE PENELITIAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. (b) Variabel independen yang biasanya dinyatakan dengan simbol

BAB III METODE PENELITIAN. langsung atau melalui media perantara, diperoleh dan dicatat oleh pihak lain.

BAB 2 LANDASAN TEORI

VI. FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERSEPSI DAN SIKAP RESPONDEN TERHADAP PRODUK OREO SETELAH ADANYA ISU MELAMIN

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS. penjelasan tentang pola hubungan (model) antara dua variabel atau lebih.. Dalam

Transkripsi:

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi mendorong masyarakat untuk semakin memperlihatkan derajat kesehatan demi peningkatan kualitas hidup yang lebih baik. Tersedianya pelayanan kesehatan yang berkualitas bagi masyarakat menjadi hal yang harus mendapat perhatian dari pemerintah sebagai salah satu upaya dalam pembangunan di bidang kesehatan. Pelayanan kesehatan kepada masyarakat bertujuan membentuk masyarakat yang sehat. Diperlukan upaya-upaya kesehatan yang menyeluruh dan terpadu untuk mencapai tujuan pembangunan kesehatan tersebut (Siregar, 2003). Rumah sakit merupakan rujukan pelayanan kesehatan untuk pusat kesehatan masyarakat, terutama upaya penyembuhan dan pemulihan, sebab rumah sakit memiliki fungsi utama menyelenggarakan upaya kesehatan yang bersifat penyembuhan dan pemulihan bagi penderita. Rumah sakit terutama rumah sakit milik pemerintah harus dapat menjadi sarana kesehatan bagi masyarakat luas. Pelayanan kesehatan yang diberikan harus berkualitas agar memuaskan masyarakat sebagai konsumen (Siregar, 2003). Pelayanan kesehatan yang bermutu adalah pelayanan kesehatan yang dapat memuaskan setiap pemakai jasa pelayanan sesuai dengan tingkat kepuasan rata-rata penduduk serta penyelenggarannya sesuai dengan kode etik dan standar pelayanan yang telah ditetapkan (Azwar, 1996). Rowland juga menyatakan bahwa rumah sakit adalah tempat dimana orang sakit mencari dan menerima pelayanan kedokteran serta tempat dimana pendidikan klinik untuk mahasiswa kedokteran, perawat, dan berbagai tenaga profesi kesehatan lainnya diselenggarakan. (Rowland, 1984).

Rumah sakit kini sudah menjadi bagian integral dari keseluruhan sistem pelayanan kesehatan. Departemen Kesehatan RI telah menggariskan bahwa rumah sakit mempunyai tugas melaksanakan upaya kesehatan secara berdayaguna dan berhasilguna dengan mengutamakan upaya penyembuhan dan pemulihan yang dilaksanakan secara serasi dan terpadu dengan upaya peningkatan dan pencegahan serta melaksanakan upaya rujukan (Aditama, 2002). Rumah sakit adalah suatu organisasi yang kompleks, menggunakan gabungan alat ilmiah khusus dan rumit, dan difungsikan oleh berbagai kesatuan personel terlatih dan terdidik dalam menghadapi dan menangani masalah medik modern, yang semuanya terikat bersama-sama dalam maksud yang sama, untuk pemulihan dan pemeliharaan kesehatan yang baik. Menurut Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor: 983/ Menkes/ SK/ XI/ 1992, tentang Pedoman Organisasi Rumah Sakit Umum, yang menyebutkan bahwa tugas rumah sakit mengutamakan upaya penyembuhan dan pemulihan yang dilaksanakan secara serasi dan terpadu dengan upaya peningkatan dan pencegahan serta melaksanakan upaya rujukan (Siregar, 2003). Sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku, rumah sakit di Indonesia dapat dibedakan atas beberapa macam. Ditinjau dari pemiliknya, maka rumah sakit di Indonesia dapat dibedakan menjadi dua yaitu: Rumah Sakit Pemerintah dan Rumah Sakit Swasta. Rumah Sakit Pemerintah yang dimaksudkan di sini dapat dibedakan atas dua macam yaitu: Rumah Sakit Pemerintah Pusat dan Rumah Sakit Pemerintah Daerah. Rumah Sakit Umum Pemerintah Pusat dan Daerah diklasifikasikan menjadi Rumah sakit umum kelas A, B, C, dan kelas D. Klasifikasi tersebut didasarkan pada unsur pelayanan, ketenagaan, fisik, dan peralatan. RSU Mitra Sejati Medan merupakan rumah sakit tipe C yang sudah berdiri sejak 10 Oktober 2001. Rumah sakit yang berada dibawah naungan Yayasan Mitra Sejati ini awalnya hanya merupakan tempat praktek bersama dokter umum, dokter spesialis dan dokter sub spesialis, serta didukung oleh dokter jaga 24 jam dan apotik. Sejalan dengan perkembangan dan kemajuan, kemudian tercetuslah rencana untuk mengembangkan praktek bersama dokter spesialis ini menjadi sebuah rumah sakit

umum, dengan tujuan utama melayani masyarakat dalam hal kesehatan. Sehingga kemudian berdirilah rumah sakit yaitu RSU Mitra Sejati Medan yang berlokasi di Jl. Jendral Besar A.H Nasution No. 7 Medan, dengan ketua yayasan dr. Parambir Singh. Rumah sakit sudah begitu banyak berdiri di Indonesia tetapi ada juga sebagian masyarakat yang lebih memilih melakukan pengobatan bukan di rumah sakit. Mereka lebih memilih melakukan penyembuhan di tempat-tempat lain seperti klinik-klinik, puskesmas, puskesmas pembantu, bahkan tempat pengobatan alternatif. Faktor-faktor seperti lingkungan, pendapatan, kepercayaan dari diri sendiri menjadi alasan yang dikemukakan oleh masyarakat tersebut. Selain itu juga masih terdapat beberapa alasan yang menjadi standar masyarakat untuk tidak berobat ke rumah sakit. Oleh karena besarnya pengaruh faktor-faktor terhadap pengambilan keputusan masyarakat dalam berobat ke rumah sakit, maka dirasa sangat perlu melakukan penelitian terhadap faktor-faktor tersebut. Penelitian ini akan menggunakan regresi logistik sebagai alat analisisnya. Regresi logistik ini tidak seperti pada regresi linier biasa. Regresi logistik tidak mengasumsikan hubungan antara variabel bebas dan terikat secara linier. Regresi logistik merupakan regresi non linier dimana model yang ditentukan akan mengikuti pola data yang berupa data kategorik. Metode regresi logistik ini lebih fleksibel dibanding teknik lain. Regresi logistik memiliki beberapa kelebihan yaitu tidak memiliki asumsi normalitas atas variabel bebas yang digunakan dalam model, variabel-variabel bebas dalam regresi logistik bisa merupakan campuran dari variabel kontinu, diskrit, dan dikotomis, serta regresi logistik sangat bermanfaat digunakan apabila distribusi respon atas variabel hasil diharapkan nonlinier dengan satu atau lebih variabel bebas (Kuncoro, 2001, hal: 217). Penaksiran parameter pada model ini menggunakan metode maksimum likelihood dengan pengujian hipotesisnya menggunakan tes likelihood rasio. Pendugaan koefisien model regresi logistik tidak dapat dilakukan dengan metode kuadrat terkecil (ordinary least squares) karena pelanggaran asumsi kehomogenan ragam. Metode kemungkinan maksimum (maximum likelihood) menjadi salah satu alternatif yang dapat digunakan.

Berdasarkan uraian diatas, penulis tertarik memilih judul Faktor-faktor yang Mempengaruhi Keputusan Berobat dengan Regresi Logistik. 1.2 Perumusan Masalah Yang menjadi permasalahan dalam penelitian ini adalah faktor-faktor apa saja yang berpengaruh terhadap keputusan masyarakat untuk berobat ke Rumah Sakit Mitra Sejati Medan. 1.3 Pembatasan Masalah Permasalahan ini dibatasi pada penelusuran faktor-faktor apa saja yang berpengaruh terhadap keputusan masyarakat berobat ke rumah sakit dengan menggunakan metode regresi logistik. 1.4 Tujuan Penelitian Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor-faktor yang berpengaruh terhadap keputusan masyarakat berobat ke rumah sakit, serta mengetahui faktor yang dominan. 1.5 Tinjauan Pustaka Pada kasus-kasus penelitian dengan tujuan untuk mengetahui hubungan antara suatu peubah dengan peubah penyebab dimana peubah terikatnya berupa data kategorik, maka analisis regresi linear standar tidak bisa dilakukan. Oleh karena itu salah satu pendekatan yang dapat dilakukan adalah regresi logistik. Model persamaan regresi logistik digunakan untuk dapat menjelaskan hubungan antara X dan π (x) yang bersifat

tidak linear, ketidaknormalan sebaran dari Y, keragaman respon yang tidak konstan dan tidak dapat dijelaskan oleh model regresi linear biasa (Agresti, 1990). Metode regresi logistik adalah suatu metode analisis statistika yang mendeskripsikan hubungan antara peubah respon yang memiliki dua kategori atau lebih dengan satu atau lebih peubah penjelas berskala kategori atau interval (Hosmer dan Lemeshow, 1989). Sedangkan menurut David (1989) uji regresi logistik adalah metode statistik yang mempelajari tentang pola hubungan secara matematis antara satu variabel dependen dengan satu atau lebih variabel independen. Model logistik dirancang untuk melakukan prediksi keanggotaan grup. Regresi logistik digunakan bila variabel-variabel prediktor (predictors) merupakan campuran antara variabel diskrit dan kontinu dan distribusi data yang digunakan tidak normal (Wahyuddin, 2004:34). Uji ini bertujuan memprediksi variabel dependen yang berupa sebuah variabel biner dengan menggunakan data variabel independen yang sudah diketahui besarnya (Santoso, 2001). Ada beberapa metode pendugaan parameter dalam regresi logistik, salah satunya yaitu metode maksimum likelihood. Keuntungan menggunakan metode maksimum likelihood adalah bahwa uji rasio likelihood dapat diimplementasikan untuk menaksir kesesuaian dari kelebihan pendugaan parameter regresi logistik dengan menggunakan MLE (Maksimum Likelihood Estimation). MLE adalah suatu fungsi dari parameter yang memaksimumkan peluangnya untuk menduga parameter (Hosmer, 1989). Untuk model logistik dikotomus, dengan metode maksimum Likelihood dapat diperoleh penduga dari suatu model regresi dengan variabel tidak bebas biner, dimana antar amatan diasumsikan bebas dan nilai harapan variabel tidak bebasnya tidak linear terhadap parameter. Parameter yang didapat dilakukan pengujian untuk mengetahui tingkat signifikan parameter yang telah diperoleh. Kemudian model diuji kesesuaiannya untuk mengetahui variabel-variabel prediktor yang terdapat dalam model tersebut memiliki hubungan yang nyata dengan variabel responnya.

Untuk menguji hipotesis digunakan model Hosmer and Lemeshow s goodness of fit test. Jika nilai Hosmer and Lemeshow s goodness of fit test statistik sama dengan atau kurang dari 0,05, maka hipotesis nol ditolak yang berari ada perbedaan signifikan antara model dengan nilai observasinya, yang goodness fit model tidak baik, karena model tidak dapat memprediksi nilai observasinya. Jika nilai statistik Hosmer and Lemeshow s goodness of fit lebih besar dari 0,05, maka hipotesis nol tidak dapat ditolak dan berarti model mampu memprediksikan nilai obsevasinya atau dapat dikatakan model dapat ditemui karena cocok dengan observasinya (Ghozali, 2001, hal: 218). Berdasarkan Hosmer dan Lemeshow (1990) untuk menguji keberartian koefisien secara parsial digunakan uji Wald. Pengujian ini dilakukan untuk menguji koefisien tiap variabel secara individual. Hasil pengujian secara individual ini akan menunjukkan kelayakan suatu variabel prediktor untuk masuk dalam model. 1.6 Metode Penelitian Adapun metodologi penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Pengumpulan data berupa data primer berdasarkan kuesioner yang diperoleh dari data pasien Rumah Sakit Mitra Sejati Medan. 2. Pengolahan data yang meliputi pengujian kelayakan data dan analisis regresi logistik biner dengan menggunakan SPSS, dimana bentuk umum regresi logistik tersebut adalah p( x) = ( β 0 + β1x1+ β 2 X 2 + L + β6 X k ) 1+ e 1 Dengan : p(x) = peluang memutuskan berobat ke Rumah Sakit β 0, β1, β 2, L, β k = koefisien-koefisien X, X, 1 2 L, X k = variabel-variabel bebas Penarikan kesimpulan berdasarkan analisis data.